myCatalog

Minggu, 20 Maret 2016

THE FINAL------ [IT’S HURT SEQUEL – KRISTAO]



THE FINAL------ [IT’S HURT SEQUEL – KRISTAO]


               
“Kita bertemu lagi Hyung? Apa kabarmu? Tapi entah kenapa rasanya terlalu sakit jika harus melihatmu lagi disini, bisakah aku menganggapmu tidak ada dan tidak pernah ada dalam hidupku? Tetapi kenapa kau selalu berada didekatku terus menerus??”

-Huang ZiTao-

“Bermimpi sekalipun aku tidak pernah, kau akhirnya muncul dihadapanku tetapi kenapa tatapan itu yang kau berikan padaku? Aku merindukamu, Tao-ah..Baiklah kali ini aku yang akan membuatmu kembali menyukaiku..”

-Wu Yifan-



                ‘BRUUKKK!!!’

    “Argh..”

                “Tao!?” Baekhyun yang berdiri tepat disisi kiri Tao segera membantu Tao bangkit dari jatuhnya Suho bahkan sampai berlari menghampiri Tao sudah beberapa hari ini setiap latihan Tao pasti terjatuh ketika namja kurus itu harus melakukan part melompatnya seperti biasa

                “Gwenchana? Kau sakit?” Tanya Suho khawatir, keadaan Tao tidak terlihat baik-baik saja bahkan namja kurus itu terlihat sangat pucat saat ini

                “Gwenchana Hyung..” Tao mencoba berdiri tetapi ia terjatuh lagi “Arghh..” ia memeluk kaki kirinya benar-benar sakit dan ia tidak bisa menahannya lagi, hari ini sakit di kakinya lebih sakit dari hari-hari sebelumnya seharusnya sakit dikakinya semakin sembuh tetapi yang ia rasakan justru sebaliknya makin hari justru semakin bertambah sakit

                “Kau cedera?” Tanya Baekhyun kaget, ia tidak tahu Tao cedera karena selama beberapa hari ini Tao tetap mengikuti latihan bersama dengan mereka terhitung comeback mereka yang tinggal beberpa saat lagi walaupun terkadang Tao memang terjatuh tetapi baru hari ini ia tahu kalau Tao cidera

                “Aku terjatuh.. aku fikir tidak akan sampai sesakit ini..” Tao mendengus kesal tidak sangka cideranya bisa sampai separah ini bahkan mengganggu segala aktivitasnya

                “Kau harus beristirahat Tao-ah kajja aku dan Baekhyun Hyung akan mengantarkanmu kembali ke dorm.. latihan bisa kita lakukan nanti..” Kyungsoo segera meraih lengan Tao agar namja tinggi itu bisa berdiri dan Baekhyun pun segera merangkul Tao ia tahu Kyungsoo tidak akan kuat menahan tubuh Tao yang tinggi besar itu sendiri

                “Mianhae.. latihan hari ini kacau karena diriku..” Tao menyalahkan dirinya ketika ia sudah berdiri dengan di bantu Kyungsoo dan Baekhyun ia menatap satu per satu member dengan wajah menyesalnya

                “Kenapa kau tidak memeberitahukannya pada kami?” Tanya Lay ia benar-benar khawatir sekarang jika sampai pihak agency tahu Tao cidera bisa jadi kejadian yang sama seperti Luhan akan terulang bukan? Agency lebih memilih mereka kehilangan member daripada jadwal comeback mereka tertunda

                “Maaf, aku tidak ingin mengganggu jadwal latihan hyung.. jika aku tahu akan separah ini aku tidak akan merahasiakannya..”

                “Sudahlah bawa Tao kembali dulu ke dorm kau harus berisitirahat akan ku minta dokter datang ke dorm..” ucap Suho

                “Dokter?” gumam Kyungsoo dan Baekhyun bersamaan

                “Dokter pribadi keluargaku kalian tenang saja.. cepat ke dorm Tao harus beristirahat dan yang lainnya tetap disini latihan bersamaku..”

                Kyungsoo dan Baekhyun berbarengan melangkah memapah Tao menuju van mereka di depan agency sebisa mungkin kegiatan mereka memapah Tao tidak mengundang perhatian dari banyak orang jika ada yang tahu Tao cidera media akan dengan segera menyebarkannya, Chanyeol dan Kai mengikuti ke-3 orang itu dari belakang dengan tenang lebih tepatnya hanya Kai yang tenang sedangkan CHanyeol ia menggigit-gigit bibirnya sepertinya ia tengah berfikir “Apa sebaiknya Kyungsoo tetap disini aku yang ikut denganmu Baekhyun-ah..” ucap Chanyeol tiba-tiba ketika mereka sudah tiba di depan van hitam milik EXO ia benar-benar tidak tenang membiarkan kedua uke itu yang menjaga Tao di dorm

                Baekhyun menatap Chanyeol bingung hanya Kyungsoo yang tersenyum bahkan hampir tertawa mendengar Chanyeol menyuruhnya tetap tinggal dan Chanyeol yang pulang ke dorm bersama dengan Baekhyun dan Tao “Kau sakit eoh? Tetaplah disini dengan Suho Hyung aku lebih nyaman bersama dengan Kyungsoo daripada denganmu..” ucap Baekhyun setelah Tao dan Kyungsoo naik kedalam van Chanyeol mau tidak mau hanya bisa menelan ludahnya mendengar ucapan Baekhyun entah mengapa Baekhyun lebih dekat dengan Kyungsoo saat ini daripada dirinya namja chingu si namja berambut merah itu “Baiklah aku pulang dulu..” Baekhyun menyusul kedua temannya masuk kedalam van lalu menutup pintunya ia bahkan tidak mengucapkan sampai jumpa pada Chanyeol dan Kai yang hanya diam saja gerakan yang dilakukan Kai hanya melambai pada Kyungsoo yang sudah duduk manis di dalam Van dan Kyungsoo pun membalasnya

                “Dia pergi begitu saja? Aigoo..” protes Chanyeol sambil melangkah masuk kembali kedalam gedung setelah van itu membawa Baekhyun Tao dan Kyungsoo pergi dari hadapannya dan Kai kembali menyusul Chanyeol setelah menggeleng-geleng melihat tingkah Chanyeol yang belakangan ini memang sudah tidak menunjukan kalau namja tinggi itu masih menyukai Kyungsoo, CHanyeol lebih focus pada Baekhyun sekarang mungkin Chanyeol memang sudah benar-benar menyukai Baekhyun sekarang

                “Hyung..”

                “Ya?” Chanyeol menoleh tetapi ia tetap melangkah bersama dengan Kai kembali keruang dance “Feelingku buruk tentang keadaan Tao, sepertinya cideranya kali ini benar-benar sangat menyiksanya baru kali ini aku melihat Tao sampai meringis seperti itu..”

                Chanyeol menghela nafas “Aku hanya bisa berharap Tao tidak seperti Luhan Hyung.. kita akan kekurangan dancer jika Tao sampai keluar juga..” Chanyeol menghitung jumlah dancer di grup mereka bahkan sampai menggunakan jemarinya yang panjang itu bahkan mulutnya pun bergumam

                Kai menaikkan sebelah alisnya rasanya ia ingin menjitak kepala Chanyeol ia berbicara serius tetapi namja tinggi itu malah menyahutinya dengan candaan pantas Baekhyun sekarang ingin kabur dari Chanyeol

                Kyungsoo dan Baekhyun menghempaskan pelan tubuh tinggi Tao ke sofa panjang di ruang tengah sungguh Tao sangat berat padahal badannya sangat kurus “Aghhhh” Baekhyun segera membaringkan tubuhnya dilantai ia benar-benar lelah, bayangkan membantu Kyungsoo membopong Tao dari lantai bawah hingga ke dorm mereka itu sangat melelahkan, Tao itu berat walau ia tidak berisi tetapi tulang-tulang Tao itu sangat berat

                “Kenapa sampai membiru begini?” Tanya Kyungsoo setelah mengangkat celana training hitam yang digunakan Tao hari ini “Kau tidak mengoleskan obat?” Kyungsoo meringis melihat memar di tulang kering Tao memar itu bahkan sampai membiru keunguan, pasti sangat sakit bagimana cara Tao menahan sakitnya selama latihan dari kemarin-kemarin?

                Tao hanya menggeleng semenjak tidak ada Kris tidak ada yang mengingatkannya untuk melakukan ini dan itu memang semua member tidak menelantarkannya semua nya selalu memperhatikannya tetapi Tao yang bodoh, ia yang tidak bisa berhenti berharap Kris yang mengucapkan segala bentuk perhatian itu kepada dirinya sudah berapa lama semenjak Kris pergi tetapi kenapa dirinya masih saja hidup dalam bayang-bayang Kris?

                “Kau masih memikirkan Kris Hyung?” Tanya Kyungsoo membuat bola mata Tao yang sudah besar melotot makin besar bagaimana Kyungsoo bisa tahu? Padahal selama ini ia menyimpan perasaan rindunya diam-diam, bahkan Baekhyun yang sedari tadi tiduran langsung beranjak bangun dan duduk dilantai disebelah Kyungsoo begitu mendengar ucapan Kyungsoo ia juga ingin tahu bagaimana perasaan Tao sebenarnya pada Kris

                Tao hanya diam ia menunduk membuat Baekhyun mendengus kesal, Tao yang ia kenal sangat cerewet bahkan selalu membalas ucapan-ucapannya jika itu menyinggung Tao tetapi semenjak Kris hengkang Tao berubah dia jadi lebih pendiam Tao yang selama ini menjadi lawan adu mulutnya menghilang seketika ditelan bumi setelah Kris keluar dari EXO rasanya ia ingin menendang kepala Kris dan meminta Kris mengembalikan jiwa Tao yang dibawa pergi bersama dengan si tiang listrik itu

                “Berhentilah mengingat si tiang listrik itu Tao-ah, apa kau tidak lelah?” ucap Baekhyun sedikit kesal, tentu saja ia kesal karena Kris membuat Tao jadi seperti ini

                Tao mendongak lalu menoleh menatap Baekhyun “Kau sendiri apa tidak lelah mencintai Park Chanyeol?” Tanya Tao balik membuat Baekhyun terdiam bahkan Kyungsoo segera menoleh menatap Tao dan ikut terdiam

                “Aku beristirahat dikamar saja, gomapta kalian mau menemaniku..” Tao bangkit dari duduknya dengan langkah tertatih ia melangkah menuju kamarnya meninggalkan Kyungsoo dan Baekhyun ia tahu kalau dirinya tadi salah berbicara dihadapan Baekhyun dan Kyungsoo jadi ia lebih memilih untuk masuk kedalam kamar, Kyungsoo segera duduk di dekat Baekhyun lalu menepuk bahu Baekhyun dan mengusapnya perlahan

                “Chanyeol menyukaimu Baekhyun-ah, dia tidak akan meninggalkanmu seperti Kris Hyung meninggalkan Tao..” ucap Kyungsoo dan mau tidak mau Baekhyun mengangguk

                “Hatchim!!” namja tinggi yang baru saja menerima telfon dari sahabatnya di korea sana tiba-tiba saja bersin rasanya ada yang membicarakan dirinya entah siapa, ia menggosok-gosok hidungnya sampai memerah rasanya benar-benar gatal

                “Kau juga sakit Kris-ah?” Tanya suara diseberang sana

                “Ah, aniya Suho-ah.. mungkin ada yang membicarakanku.. sampai dimana tadi kau berbicara?” Kris kembali melangkah menghampiri jendela kamarnya ia baru saja menyelesaikan syutting dan baru sampai di apartementnya hampir larut malam dan begitu ia menutup pintu apartementnya ia langsung mendapat panggilan dari sahabatnya

                “Tao cedera.. aku hanya takut jika agency sampai tahu Tao akan keluar sama seperti Luhan..”

                Kris menutup matanya lalu menghela nafas apa-apaan ini dirinya sudah susah payah mengorbankan dirinya keluar dari EXO dan agency mereka demi Tao tapi kalau Tao ujung-ujungnya juga keluar apalah arti pengorbanannya “Jangan sampai dia keluar Suho-ya, kau sudah berjanji akan menjaganya bukan?”

                Diseberang sana Suho mengusap wajahnya kasar ia tahu ia sudah berjanji tapi bahkan Tao cidera saja dirinya tidak tahu, Tao banyak menyembunyikan banyak hal darinya jangan lupa fakta bahwa Tao hanya menceritakan keluh kesahnya selama ini pada Kris seorang “Araseo.. tetapi Kris-ah Tao benar-benar sangat tertutup dia bahkan merahasiakan cederanya dari kami semua..”

                Kris terdiam ia tahu kenapa Tao begitu itu semua karena dirinya salahnya dulu selalu membiarkan Tao bergantung padanya lalu setelah namja itu bergantung padanya ia malah pergi meninggalkan Tao begitu saja tentu saja Tao akan jadi lebih pendiam dari biasanya “Kau harus menghubunginya Kris-ah..” ucap Suho dari seberang sana dan hanya di sambut helaan nafas oleh Kris ia tidak mungkin menghubungi Tao setelah apa yang ia katakan pada namja kurus itu, ia memang tidak ingat dengan betul ucapan-ucapan kasarnya pada Tao tapi jika ia menghubungi Tao bisa ia pastikan Tao akan memakinya bahkan bisa saja tidak mengangkat panggilannya

                “Kris?”

                Kris lagi-lagi menghela nafas agar Suho tahu dirinya masih dalam sambungan telfon “Apa yang kau katakan pada Tao sebenarnya sebelum kau keluar dari EXO? Kenapa kau tidak pernah menghubunginya sama sekali?” Tanya Suho penasaran ia tahu Kris menghindar dari seluruh member saat itu tetapi jujur ia tidak pernah tahu apa yang terjadi pada Tao dan Kris beberapa hari sebelum Kris resmi keluar dari EXO, Tao hanya berdiam di dalam kamar dan Kris menyibukkan diri dengan barang-barang yang dikemasnya tidak ada interaksi sama sekali seperti sebelum-sebelumnya

                “Mainhae, aku benar-benar tidak bisa menghubunginya lagi… kabari aku bagaimana keadaannya disana araseo?”

                Suho terdiam ia menghela nafas lalu mengangguk ia sebenarnya masih ingin berbicara banyak pada Kris saat ini tapi ia urungkan karena melihat Lay keluar dari ruang latihan dance dan menghampirinya “Araseo, kututup dulu ne aku harus kembali berlatih untuk comeback.. Lay sudah menghampiriku..”

                “Baiklah.. “ Kris hampir memutuskan sambungannya “Ah Suho!”

                “Ne?”

                “Jaga dia untukku sebisamu.. jika memang akhirnya dia akan keluar dari EXO aku tidak akan menyalahkanmu.. gomapta..”

                Suho tersenyum ia mengerti sahabatnya ini tengah berusaha mengerti kalau dirinya tidak akan bisa menahan pihak agency untuk memberi keputusan apapun jika nanti mereka tahu tentang cidera Tao “Araseo.. akan kujaga Tao seperti janjiku padamu.. annyeong..”

                “Annyeong Suho-ya..”

                Suho memutuskan sambungan telfonnya lalu segera menyimpan ponselnya didalam saku celananya dan ia segera mendongak tersenyum menatap Lay yang menghampirinya “Wae?”

                “Aniya, siapa yang kau hubungi?” Tanya Lay sembari menyodorkan sebotol air mineral pada Suho ia baru saja usai kembali dari membeli air putih dan ia membelikan 1 untuk Suho juga

                “Umm tidak ada..” Suho menggeleng sembari mengambil air yang di berikan Lay “Kajja kita kembali keruang latihan..” Suho menepuk bahu Lay lalu beranjak terlebih dahulu meninggalkan Lay sendirian, Lay hanya menghela nafas ia menatap punggung Suho sekilas sebelum menyusul leader EXO itu entah ia merasa Suho menyembunyikan sesuatu..

                Suho berdiri disebelah ayahnya sedangkan dokter yang di ajak ayahnya untuk datang ke dorm memeriksa keadaan Tao di dalam kamar Tao jujur saja Suho cemas dengan keadaan Tao sedari tadi Kyungsoo sudah mengompres kaki Tao tetapi bengkak biru di kaki Tao itu tidak kunjung berkurang, ayah Suho mengelus pundak anaknya ia tahu anaknya dalam posisi yang berat saat ini ketika sahabatnya hengkang dari EXO ia sudah menjadi leader tunggal dan harus bertanggung jawab dengan keadaan seluruh member “Gwenchana Junmyeon-ah.. semua akan baik-baik saja..” ucap sang ayah mencoba menenangkan perasaan anaknya Ia tahu permasalahan yang EXO alami tidak ada satu rahasiapun yang Suho tutupi dari ayahnya ini termasuk perasaan anak lelakinya pada Lay

                “Aku hanya takut Aboji.. jika cideranya parah agency belum tentu akan memberikan cuti istirahat pada Tao.. aku sudah berjanji pada Kris..”

                Sang ayah kembali mengusap punggung anaknya kali ini “Aku tahu kau sudah berjanji pada sahabatmu tetapi jangan lupa kau juga hanya manusia biasa Junmyeon-ah.. tetap Tuhan yang menentukanbagaimana nanti di akhirnya..”

                Suho hanya menghela nafasnya ia tidak tahu harus menjawab apa yang dikatakan ayahnya benar, sekeras apapun dirinya berusaha tetap saja hasilnya yang menentukan yang di atas bukan dirinya “Dokternya sudah keluar Junmyeon-ah..” sang ayah kembali membuyarkan lamunan Suho ia tahu dengan jelas semenjak Kris hengkang itu adalah masa-masa terberat dalam hidup Suho tidak heran setiap bertemu Suho hanya akan lebih banyak melamun

                “Bagaimana? Apa keadaan cidera kakinya baik-baik saja?” Tanya Suho

                “Tao-shii harus beristirahat, kakinya benar-benar harus diistirahatkan, bengkak di kakinya tidak akan kempis jika ia terus bergerak untuk latihan koreografi, sebaiknya kau temui pihak agencymu agar memberikannya cuti..”

                Suho kembali terdiam ‘Cuti’ entah kenapa 1 kata itu menjadi pukulan telak bagi nya kali ini habis sudah pasti Tao akan bernasib sama seperti Luhan dan ia benar-benar tidak bisa memenuhi janjinya pada Kris “Ah mari ku antar pulang Uisangnim..” Ayah Suho segera mengantar dokter itu kembali ia tidak ingin mengganggu anaknya sudah ia pastikan anaknya itu tidak akan tidur semalan memikirkan masalah kali ini dan tepat ketika ia ingin keluar rumah ayah Suho berpapasan dengan Lay

                “Ah.. Annyeong..” Lay membungkuk hormat pada Ayah Suho dan jangan lupa Lay pun tersenyum sampai dimplenya terlihat keluar begitu saja dan terlihat indah Ayah Suho tidak heran kalau anaknya sampai menyukai Lay seperti orang bodoh

                “Yixing-ah, kutitip anakku ne? dia butuh teman berbagi..” ucap Ayah Suho sembari menepuk bahu Lay lalu kembali beranjak pergi bersama dokter yang baru saja memeriksa Tao meninggalkan Lay yang sebenarnya bingung dengan apa yang dikatakan Ayah SUho padanya tapi begitu Lay kembali melangkah masuk kedalam dorm dan melihat Suho yg tertunduk lesu di depan kamar Tao dirinya pun mengerti apa arti ucapan Ayah Suho padanya

              “Biar aku yang menanyakan pada Youngmin-shii, jangan bawa Tao kesana mungkin aku bisa sedikit membujuknya..” ucap manajer mereka ia benar-benar berusaha menahan Tao tetap di EXO agar kejadian Luhan tidak terulang lagi paling tidak meminta peluncuran album comeback mereka diundur 1-2 bulan tidak ada masalah bukan?

                “Apa benar ini tidak apa-apa? Apa sopan jika aku tidak kesana?” Tanya Tao bingung ia seharusnya kesana bukan untuk meminta ijin langsung karena dulu Luhan juga seperti itu, tapi sayang walau Tao memohon-mohon untuk ikut Suho dan manajer mereka tidak akan mengijinkan Tao ikut, mulut CEO mereka tidak bisa di rem mereka tidak ingin Tao tahu alasan sebenarnya Kris dan Luhan keluar dari EXO terlebih alasan Kris keluar dari EXO karena keduanya yakin jika Tao sampai tahu yang ada panda itu akan mengamuk dan merusak seisi dorm bahkan gedung agency mereka

                “Gwenchana aku bisa sendiri kesana atau bersama dengan Suho, kau harus mengistirahatkan kakimu Tao-ah..” ucap Sang manager sembari berdiri dari duduknya ia menepuk-nepuk kaki Tao yang tertutup selimut tebal “Beristirahatlah, kau harus cepat sembuh..” manager EXO itu member kode pada Suho yang sedari tadi berdiri di sisi Lay agar mengikutinya keluar dari kamar Tao

                “Kau jaga Tao dulu ne..” ucap Suho pada Lay dan hanya di tanggapi anggukan oleh Lay yang segera duduk di ujung tempat tidur Tao

                “Beristirahatlah Tao, kau pasti lelah hari ini.. nanti ketika kau tidur biar aku yang mengoleskan obat dari dokter di kakimu..”

                Tao mengangguk ia menatap Lay lalu menghela nafas “Bagaimana jika nanti agency tidak memberikanku cuti beristirahat?” Tanya Tao ia tentu masih ingat cidera yang di alami Luhan sampai-sampai Hyung mereka itu harus keluar dari EXO demi pemulihannya “Apa aku harus keluar juga seperti Luhan Hyung?”

                Lay terdiam ia tidak tahu harus menjawab apalagi, agency mereka memang keterlaluan memang benar-benar keterlaluan jika mengingat bagaimana petinggi SM itu dulu mengancamnya dengan iming-iming masa depan Suho, dan tentang Luhan Lay sangat yakin kalau alasan Luhan keluar bukan hanya karena cideranya pasti ada alasan lain..

                “Jangan berfikir yang tidak-tidak..” Lay bangkit dari duduknya ia menyelimuti Tao “Aku akan ambil obatmu dulu..” Lay melangkah keluar dari kamar Tao dan mendapati Suho tengah menghela nafas sembari menutup pintu dorm sepertinya ia baru saja mengantarkan manager mereka kedepan

                “Suho-ya?”

                Suho mendongak ia tersenyum seperti biasanya seolah-olah barusan ia tidak tengah menghela nafas memikirkan nasib grup mereka kedepannya “Ne Lay-ah?”

                Rasanya Lay ingin sekali memukul kepala Suho kenapa namja itu masih saja seperti dulu suka menyimpan sendiri masalahnya bahkan tidak menceritakan apapun pada siapapun, memang Suho adalah Leader tetapi tidak harus menyiksa dirinya sendiri seperti itu bukan? Tetapi Lay juga tidak bisa menyalahkan sikap Suho yang seperti ini, ia mengenal Suho sudah lama semenjak awal mereka saling mengenal juga sifat Suho sudah seperti itu “Aniya, kau ingin kubuatkan teh?” tawar Lay tapi Suho hanya menggeleng lemah walau senyumannya masih ada di bibir Suho

                “Aku ingin beristirahat, kau beristirahatlah juga..” ucap Suho sembari melangkah ke kamarnya meninggalkan Lay dan sekarang gantian Lay yang terdiam ditempatnya berdiri ia sampai lupa harus mengambil obat untuk Tao, rasanya ia mulai merasakannya..

                Suho berubah padanya..

                Kris mengerutkan keningnya begitu membaca headline news di layar ponselnya ia sampai tidak menjawab pertanyaan dari penata rias rambutnya “Kau baru membacanya?” Tanya si penata rias itu membuat Kris mau tidak mau menoleh bingung

                “Baru? Memang berita ini sudah lama?” Kris segera berbalik badan bahkan sampai menyodorkan ponselnya kehadapan penata riasnya ia benar-benar penasaran dengan kabar terbaru member-member EXO disana terutama dengan kabar Tao

                “Berita ini sudah keluar beberapa waktu sebelum EXO kembali comeback, ada yang percaya kalau Tao yang cidera akan keluar dari EXO ada juga yang mengatakan berita ini hanya untuk menaikkan popularitas saja..”

                Kris terdiam tentu saja ia kaget, terakhir kabar yang ia dengar memang Tao cidera tetapi apa cideranya sangat parah sampai-sampai ada berita seperti ini? Tentu saja Kris lebih mempercayai berita yang pertama? Hei menaikkan popularitas? Membernya di korea sana tidak butuh itu “Kau bukankah masih berhubungan dengan Suho? Sebaiknya kau bertanya pada Suho kebenarannya..”

                Kris menoleh kembali menatap penata riasnya, ia tidak kaget kalau penata riasnya mengetahui dirinya masih dekat dengan Suho karena hampir semua yang bekerja dengannya saat ini tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang membuat dirinya keluar dari EXO dulu “Baiklah nanti setelah acara ini aku akan menghubungi Suho..” ucap Kris sebelum ia kembali duduk tenang pada posisi sebelumnya dan kembali membiarkan penata riasnya menata rambutnya

                Tao mengoleskan salep pemberian dokter keluarga Suho di kakinya walau sudah tidak membiru lagi tetapi ini tetap sakit, ketika dokter memintanya beristirahat tetapi ia justru tidak bisa beristirahat, pihak agency tidak mengijinkannya cuti malah mempercepat jadwal comeback mereka, jujur saja bahkan sunbae mereka di Super Junior sudah ikut angkat bicara demi menolongnya agar bisa mendapatkan cuti minimal 2 minggu tetapi tetap saja keputusan petinggi SM itu mutlak dan Sunbae mereka justru terkena cipratan omelan dari orang tua itu

                ‘Tok Tok Tok’

                Tao mendongak dan menatap pintu kamarnya yang tidak ia tutup di ketuk ia tersenyum melihat Suho sudah berdiri disana membawa segelas minuman ginseng untuk dirinya rutinitas Suho selama beberapa waktu ini semenjak Tao cidera, membawakan segelas gingseng hangat setiap sore hari untuknya “Masuk Suho Hyung..”

                Suho melangkah masuk dan meletakkan gelas berisi ginseng hangat itu di meja nakas disebelah tempat tidur Tao “Minumlah ini masih hangat..”

                “Gomapta Hyung..” Tao kembali mengoleskan salep di kakinya sesekali ia meringis karena ketika memar itu disentuh rasanya benar-benar sangat sakit, Suho menatap memar itu ia benar-benar merasa miris maknae nya satu ini harus tetap melakukan comeback dengan kaki yang cidera seperti ini

                “Tao-ah Mianhae..”

                Tao kembali mendongak menatap Suho dengan wajah bingungnya “Mianhae? Untuk apa? Kau tidak melakukan kesalahan apapun Hyung.. kau menjagaku dengan baik Hyung..”

                “Mianhae.. aku tidak bisa mendapatkan ijin cuti untukmu, kau bahkan harus ikut comeback disaat-saat seperti ini..”

                Tao tertawa pelan bahkan matanya langsung hilang hanya karena tertawa “Aniya Hyung kau tidak salah, aku yang salah andai saja aku tidak diam saja karena cidera ini mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.. gwenchana aku tidak apa-apa, obat dari dokter pribadi keluargamu cukup manjur Hyung..” Tao memamerkan kaki nya yang sudah tidak memar lagi pada Tao “Lihat memarnya sudah berkurang walau masih sedikit sakit..”

                Suho mengangguk-angguk tetapi tetap saja ia merasa bersalah dengan keadaan Tao yang seperti ini apa yang akan dibicarakan orang-orang diluar sana? Mereka comeback disaat salah satu membernya cidera? Pola berfikirnya dan cara memimpinnya sebagai Leader akan dipertanyaan karena masalah ini “Tao-ah..”

                Tao kembali menoleh “ Ne?”

                Suho mengeluarkan secarik kertas dari saku kemejanya ia menyerahkannya pada Tao “Agency memberikan ini padaku, katanya ini surat dari ayahmu untukmu..” ucap Suho dan Tao tentu saja segera meraih surat itu Tao menatap surat yang masih tertutup itu lekat-lekat kenapa ayahnya sampai mengirimkan surat padanya?

                “Baiklah kau harus meminum gingsengmu sebelum dingin, aku keluar dulu..” Suho segera melangkah keluar dan menutup pintu kamar Tao ia tidak ingin mengganggu Tao yang baru saja menerima surat dari ayahnya pasti Tao ingin membacanya

                Suho menghela nafas ia memeluk bantal kepalanya ponselnya masih menempel ditelinganya semenjak setengah jam yang lalu “Apa berita begitu cepat menyebar? Padahal kami dan Tao sendiri tidak pernah menyebarkan atau memperlihatkan kalau Tao itu memang cidera..” ucap Suho ia sebenarnya bingung tidak lama setelah ia meminta ijin agar Tao di beri cuti karena cidera tiba-tiba berita cideranya Tao terbongkar ke public seluruh fans EXO, netizen yang bermulut pedas dan haters tidak ada yang lebih memusingkan daripada menghadapai ocehan semua orang yang ingin tahu dan terlebih yang menghujat mereka karena tetap comeback ketika salah satu member mereka justru cidera

                “Kau yakin tidak ada yang tahu siapapun tentang cidera Tao?” suara di seberang sana menyahut selama beberapa hari ini mereka selalu saling menghubugi demi membicarakan perkembangan terbaru tentang keadaan cidera yang di alami Tao

                “Tidak ada Kris-ah, dokter saja sampai hari ini masih menggunakan dokter pribadi keluargaku..”

                ‘PRANK!’

                Suho berjengit bahkan sampai bangkit dari duduknya di atas kasur “Suara apa itu?” Tanya Kris suara diseberang sana

                “Molla, kumatikan dulu ne aku harus mengecek keadaan diluar sana..” Suho segera memutuskan sambungan secara sepihak ia melempar ponselnya sembarangan keatas tempat tidur ia segera melangkah keluar kamar dan di hadapannya sudah ada Tao yang tengah duduk di sofa ruang tengah dan melotot kaget menatap Sehun yang kini juga menatap Tao penuh dengan emosi bahkan Lay yang berdiri didekat pintu kamar Suho sampai meremas-remas ujung kaos yang tengah ia gunakan

                Suho menutup pintu kamarnya dan mengalihkan matanya pada cangkir putih bahkan masih ada sisa ampas kopi didalam gelas yang kini sudah hancur terbagi 3 diatas lantai dorm “Mwoya?” Tanya Suho bingung terang saja ia bingung Sehun dan Tao tidak pernah bertengkar kenapa suasana diantara kedua orang itu terlihat begitu tidak baik bahkan Lay sampai berdiri ketakutan melihat Sehun dan Tao

                “Kau belum membaca artikel Hyung? Kau belum mengecek account instagrammu? Apa saja yang kau sibukkan hah?” jawab Sehun bahkan dengan nada tinggi sepertinya ia lupa kalau Suho lebih tua 3 tahun dari nya bahkan ia lupa kalau Suho adalah Leader mereka

                “Mwoya? Apa yang sebenarnya kau bicarakan?” Suho benar-benar tidak mengerti apa yang Sehun katakan kenapa Sehun seemosi ini memang apa yang Tao lakukan? Bahkan dirinya yang tidak tahu apapun ikut disalahkan oleh Sehun

                “Sudah kukatakan itu bukan aku yang melakukannya..”

                “Lalu siapa? Itu accaount instagrammu!! Kalau bukan kau yang mengupload foto surat dari ayahmu darimana datangnya?!”

                Suho makin mengerutkan keningnya sebenarnya ada apa ini? Ia benar-benar tidak mengerti, surat? Instagram? “Diam!!” bentak Suho dan berhasil membuat Sehun dan Tao berhenti saling melempar tatapan tajam “Bisa jelaskan padaku ada apa ini sebenarnya?”

                Sehun tidak menjawab ia segera meraih ponselnya yang ia lempar tadi kearah Tao ia segera menghampiri Suho dan memperlihatkan postingan instagram Tao yang berisi surat dari ayah Tao “Kau baca ini..” Sehun kembali menatap Tao kesal ia bukan kesal karena Tao mendapat surat dari Ayahnya ia kesal karena Tao sampai harus mengupload foto itu ke social media bahkan setelah tahu arti dari deretan tulisan china yang tidak pernah ia mengerti amarahnya makin memuncak “Jika kau tidak mengerti sudah ada EXO-L yang berbaik hati mengtranslatekannya untuk kau baca Hyung..” ucap Sehun lagi

                Mata Suho seketika melebar membaca deretan tulisan arti dari isi surat yang Tao posting “Kau memposting surat dari ayahmu?” Tanya Suho setelah ia menoleh menatap Tao ia benar-benar tidak percaya Tao tega memposting surat yang isinya seolah-olah Tao menderita selama ia berada di Korea, bahkan dengan lantang ayah Tao meminta Tao keluar dari EXO

                Tao menggeleng ia sudah lebih dari 10x menggeleng hari ini pertama karena Sehun menuduhnya dan sekarang Suho juga seperti itu “Aniya, aku tidak mempostingnya, lagipula aku sudah bertanya pada ayahku secara langsung lewat telfon mengapa dia mengirimiku surat seperti itu, dan Ayahku bilang dia tidak mengirimkan surat atau apapun kepadaku!”

                Kali ini bukan hanya Suho bahkan Sehun yang sedari tadi marah-marah pada Tao ikut mengerutkan keningnya bingung “Mwo? Itu bukan surat dari ayahmu?” Sehun membeo wajah marahnya berganti dengan wajah bingung nan manis khas maknae yang ia miliki

                “Ne, dan bukan aku yang memposting nya.. lagipula untuk apa kuposting hal seperti itu Hyung?” Tao bangkit dari duduknya ia tertatih melangkah pelan menghampiri Lay yang masih diam saja di dekat pintu kamar Suho “Kau membuat Lay Hyung sampai ketakutan seperti ini Sehun-ah, seharusnya kau dengar dulu kata-kataku..”

                Suho segera melemparkan pandangannya dari ponsel Sehun kearah Lay yang masih berdiri diam di posisinya yang sama sekali tidak bergeser sedikitpun “Lay-ah? Gwenchana?” Tanya Suho ia bahkan menghampiri Lay setelah mengembalikan ponsel Sehun kepada pemiliknya dan menepuk pundak Lay agar namja itu memberikan respon padanya

                Lay menoleh ia menatap Suho “Berjanjilah padaku Junmyeon-ah.. jangan biarkan Tao keluar dari EXO kumohon padamu.. hanya Tao satu-satunya teman yang tersisa dari negaraku… jangan biarkan dia keluar seperti Luhan Hyung..”

                Suho dan Tao terdiam bahkan kedua nya saling bertatap bingung Suho tentu saja akan mempertahankan Tao sekuat tenaganya itulah janjinya pada Kris begitu juga Tao ia tidak akan menyerah begitu saja hanya karena cideranya ini hanya cidera kaki ia yakin ia akan segera sembuh “Aku berjanji Yixing-ah..”

                Sehun menelan ludahnya ia melangkah mundur perlahan ia memutuskan kembali ke kamarnya, ia benar-benar kaget mendengar ucapan Lay barusan hanya tersisa Lay dan Tao member China mereka, EXO sudah kehilangan Kris Hyung dan juga Luhan… Luhan… sudah berapa lama Sehun tidak mendengar nama itu masuk kegendang telinganya? Luhan… Luhan… nama itu berputar-putar di kepalanya bahkan bergema di telinganya kenapa ia harus mendengar nama itu lagi setelah sekian lama?

                Kali ini Tao mengusap kasar wajahnya ia benar-benar jengah dengan segala isi berita di dunia maya dan di televisi bahkan Suho sudah mematikan televisi yang tengah menayangkan berita bahwa Tao akan keluar dari EXO makin hari berita itu makin sering terdengar seolah-olah hal itu adalah hal yang akan benar-benar terjadi “Kenapa berita itu malah makin menjadi?” gumam Tao “Kenapa berita tu seolah-olah menginginkan aku keluar dari EXO?”

                Hampir seluruh member yang berada di ruang tengah hanya terdiam tidak ada yang menjawab pertanyaan Tao, mereka juga merasakan ada kejanggalan disini mereka dan Tao tidak pernah sekalipun mengatakan tentang cidera ataupun berita apapun tentang keinginan Tao keluar dari EXO entah darimana kabar itu berdatangan bagaimana perasaan mereka jika mereka di posisi Tao? Dipojokkan dengan berita yang sebenarnya tidak harus ada

                “Apa aku harus benar-benar keluar?” gumam Tao lagi

                “Yak! Apa yang kau bicarakan eoh? Kau sudah gila?” omel Baekhyun hampir ia ingin melempar Tao dengan bantal sofa yang ia peluk sedari tadi tetapi ia urungkan begitu CHanyeol menahan tangannya dan menggenggamnya

                “Kenapa tidak kau Tanyakan pada pihak agency Suho Hyung? Terutama soal surat yang nyatanya bukan dari ayah Tao.. itu benar-benar janggal surat itu bukan dari ayah Tao dan juga bukan Tao yang memposting foto surat itu..” ucap Kyungsoo ia benar-benar berfikir keras tentang semua kemungkinan yang mungkin terjadi

                “Agency?” Suho bergumam lalu terdiam sebentar “Sial!” Suho segera beranjak bangkit dari duduknya dan segera melangkah ke kamarnya membuat seluruh member menatap Suho bingung ada apa lagi sekarang?

                “Temui aku sekarang Hyung..” ucap Suho setelah keluar dari kamarnya sambil menggunakan hoodie tebalnya dan ponsel yang menempel di telinganya “DItempat biasa..”

                “Kau ingin kemana?” Tanya Xiumin bingung jelas ia bingung kenapa Suho tiba-tiba ingin keluar bahkan wajah Suho sudah tidak menunjukkan aura bersahabat lagi

                “Aku harus menemui manager, ada yang harus kurundingkan dengannya dan besok atau mungkin sebaiknya hari ini aku juga harus segera ke kantor agency menyelesaikan masalah ini..” ucap Suho sembari menyimpan ponselnya kembali ke saku hoodienya

                “Manager? Masalah?” XIumin mengerutkan keningnya bingung

                “Kau akan mengerti nanti.. Lay-ah.. kutitip dorm padamu ne aku akan segera kembali..” ucap Suho sebelum ia beranjak meninggalkan dorm hampir seluruh member menatap bingung kepergian Suho kecuali Kyungsoo dan Tao kedua nya saling bertatap seolah-olah mengerti maksud kepergian Suho menemui manager mereka

                Suho dan manager mereka kini berakhir disini di depan meja petinggi SM lagi jujur saja Suho muak sangat muak bertemu dengan orang tua dihadapannya ini semenjak masalah Kris dimulai hingga hari ini, setiap ia masuk kedalam ruangan ini pasti hanya karena masalah, masalah dan masalah yang sebenarnya bukan dari EXO asalnya “Surat itu apa anda yang memanupulasinya? Ayah Tao sama sekali tidak menuliskan surat atau apapun untuk Tao..” Tanya manager EXO dengan sedikit lantang

                “Ah, akhirnya kalian sudah menyadarinya?”

                “Dan yang memposting?” Tanya Suho penasaran jelas saja itu acc Instagram pribadi mereka bagaimana bisa orang lain mempostingnya

                “Maafkan aku tapi maknae kalian begitu polosnya dengan baik hati memberitahukan password Instagramnya pada salah satu staff SM..”

                Suho mengeraskan rahangnya rasanya ia ingin meninju wajah menjijikkan dihadapannya ini, bagaimana bisa Leeteuk Sunbaenim begitu betah dulu selalu keluar masuk dengan wajah tetap tersenyum padahal di dalam sini ia pasti mendengar kata-kata yang bisa membuat emosi setiap orang naik begitu saja “Lalu berita itu?”

                “Berita yang sangat bagus bukan bahkan meningkatkan penjualan album kalian, bukannya itu berdampak positif?”

                Suho menggebrak meja petinggi SM di hadapannya ia benar-benar kehilangan kesabarannya “Berdampak positif? Bagimu itu menguntungkan? Hah! Kau tidak memikirkan keadaan Tao dengan tersebarnya berita-berita ia akan keluar dari EXO, ia sama sekali tidak ingin KELUAR!”

                “Kau membelanya? Apa kau sekarang sudah seperti sahabat dekatmu yang di china itu?”

                Suho kembali menggebrak meja di hadapannya “Aku berjanji pada Kris untuk mempertahankan Tao di Grup kami jangan kau fikir kau bisa bertindak seenaknya!!”

                “Suho-ya tenangkan dirimu..” manager mereka segera menarik Suho menjauh dari meja petinggi SM itu rasanya jika Suho tidak ditahan wajah petinggi SM akan segera babak belur tidak lama lagi

                “Bertindak seenaknya? Memang aku jelas bisa bertindak sesukaku.. bahkan membubarkan EXO begitu saja..”

                “………..” Suho dan manager mereka terdiam mereka kalah telak jika beragument dengan petinggi SM itu kata-kata orang tua itu benar, ia bisa saja mentiadakan EXO begitu saja, ucapan petinggi SM itu membuatnya teringat akan JINO bocah itu menghilang entah kemana padahal debutnya bagus saat itu bersama dengan Jay, Kyuhyun dan Jonghyun, tapi kedekatannya dengan Jonghyun yang membuat JINO harus membayarnya jangankan namanya diingat untuk mengulang debutnya lagipun namja itu susah

                “Sebaiknya kalian hanya duduk manis dan mengikuti berita yang ada nanti juga berita ini akan hilang dengan sendirinya, kalian lebih baik persiapkan latihan untuk album repackage daripada membahas masalah ini..”

                Manager EXO memutuskan menarik Suho keluar tanpa berpamitan jujur iapun sudah malas berurusan dengan SM jika bukan karena ia kasihan dengan EXO ia mungkin sudah menyerahkan surat pengunduran diri sejak awal menjadi manager, bukan EXO yang susah diatur tetapi SM yang terlalu banyak menuntut, EXO saat itu baru debut dan sudah di cekoki dengan banyak acara jujur saja ia tidak tega melihat member EXO terkadang tertidur di belakang stage kerena terlalu lelah, tetapi meninggalkan mereka ia lebih tidak tega lagi

                “Apa-apaan itu? Cidera Tao ia manfaatkan sebagai ajang mencari perhatian, dia gila hah?” Suho mengomel-omel di dalam mobil menuju kembali ke dormnya manager EXO yang tengah mengemudi hanya bisa menghela nafas ia juga marah dengan kenyataan itu, tetapi kalau ia ikut emosi disaat tengah menyetir akan berdampak bahaya

                “Aku harus bilang apa pada Kris? Apa yang harus kukatakan pada Tao? Kau lihat sendiri bukan Tao frustasi dengan masalah ini, dia terpojok Hyung..”

                “Aku tahu Suho-ya.. tenangkan emosimu.. kau ingin marah-marah di dorm? Kau ingin membuat seisi dorm bingung?”

                “Arggghhh!” Suho memukul-mukul dasbor mobil miliknya ia tidak perduli dasbor itu akan rusak jika bisa ia tadi lebih memilih memukul wajah si tua Bangka itu sampai rusak tidak berbentuk “Jika terus begini lebih baik Tao benar-benar keluar Hyung.. dia bisa bebas diluar sana..”

                “Kau yakin rela Tao benar-benar keluar? Kalian akan kehilangan 3 member Suho-ya..”

                Suho menutup matanya lalu menghela nafas “Aku lebih memilih kehilangan member daripada melihat memberku di buat menderita seperti itu..” Suho mengusap wajahnya dengan kasar “Aku benar-benar merasa tidak berguna.. “

                “Lalu apa yang akan kau katakan pada Kris?”

                Suho menoleh menatap managernya ia kembali menghela nafas “Akan kukatakan pada Kris, aku yang akan berbicara pada Kris..”

                ‘CLEK!’

                Pintu dorm terbuka seluruh mata yang sedari tadi duduk diruang tengah dorm menunggu kepulangan leader mereka, mereka ingin tahu apa yang terjadi kenapa Suho tiba-tiba pergi bersama dengan manager mereka ke agency mereka

                “Kau sudah kembali? Apa yang kalian lakukan di agency?” Tanya Lay bingung terlebih melihat wajah kusut Suho sedangkan manager mereka hanya diam saja di belakang Suho yang kini menghampiri Tao yang duduk di sofa, Tao juga menatap Suho bingung kenapa Suho menghampiri nya? Apa ada masalah lagi?

                “Tao-ah..” Suho berjongkok di depan Tao ia menggengam kedua tangan Tao, jangan tanyakan apa yang terlintas di kepala seluruh member sudah pasti mereka fikir Suho akan menyatakan perasaannya pada Tao melihat posisi mereka seperti itu, bahkan Lay yang merasa sedari tadi di acuhkan oleh Suho sampai berbalik badan membelakangi Tao dan Suho

                “Wae Hyung?” Tanya Tao bingung dengan wajah polosnya “Apa ada masalah?”

               “Mereka memanfaatkanmu Tao-ah, mereka memanfaatkan cedera mu untuk berita-berita yang beredar selama ini, bahkan surat itu mereka yang membuatnya dan mempostingnya… mereka membuat seolah-olah kau akan keluar dari EXO dengan begitu sambutan comeback kita akan menarik banyak perhatian..” Suho menghela nafas ia menatap genggaman tangannya dengan Tao ia bisa merasakan kini tangan kurus Tao bergetar di dalam genggamannya, bahkan seluruh member menatap Suho lekat-lekat mereka menajamkan telinga mereka memastikan yang mereka dengar itu benar

                “Kau bercanda Hyung? Apa benar seperti itu?” Tanya Kai, ia benar-benar tidak percaya agency mereka tega melakukan hal seperti itu, terhadap Tao? Tao begitu polos apa salahnya sampai ia harus diperlakukan seperti ini, Suho menatap Kai sekilas lalu kembali menatap Tao Kai belum tahu apa yang dilakukan agency pada Kris dan Luhan sebelum nya

                “Tao-ah..”

                “Ne… Hyung?” Tao menjawab setelah bisa mengatur expresinya sungguh ia benar-benar ingin menangis segalanya menjadi lebih berat ketika Kris meninggalkannya, bahkan sekarang hal paling buruk tengah menimpa dirinya

                “Keluarlah..”

                “Mwo?”

                “Kau gila? Kenapa meminta Tao keluar Hyung!” omel Baekhyun

                Suho bangkit dari jongkoknya ia menghadap Baekhyun “Jika aku mempertahankan Tao justru aku gila! Cukup dia dimanfaatkan apa kau tidak kasihan padanya Baekhyun-ah!”

                Baekhyun terdiam yang dikatakan Suho benar, tapi apa harus dengan keluar? Apa harus mereka kehilangan member lagi? Apa harus Tao?

                “Junmyeon-ah!” Lay menarik lengan Suho agar berbalik menghadapnya “Kau sudah berjanji padaku bukan? Kenapa kau…” Lay tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi sesak rasanya mendengar kenyataan agency mereka begitu kejam pada Tao, menyiksa maknae mereka dengan berita-berita seperti itu, bahkan kini dihadapannya Suho yang tengah menatapnya tidak terlihat seperti Suho yang ia kenal lagi tatapan Suho penuh dengan keputusasaan

                “Mianhae..” ucap Suho “Jika Tao tidak keluar dirinya akan semakin dimanfaatkan..” Suho menepuk pelan wajah Lay ia tahu Lay pasti ingin menangis “Mianhae Yixing-ah..”

                “Jika aku keluar aku harus apa Hyung?” Tanya Tao, ia benar-benar merasa terombang-ambing saat ini, ia kehilangan Kris dan kini ia juga harus kehilangan member nya grup nya ia bisa apa?

                Suho kembali berjongkok di hadapan Tao “Temui Luhan..” Tao tersentak ketika nama Luhan disebut, jangankan Tao Sehun pun tersentak “Dan temui Kris..” kali ini alis seluruh member berkerut, baru saja Suho menyebutkan nama Kris? Member mereka yang keluar pertama kali bahkan tanpa meninggalkan kenangan indah sedikitpun sebelum pergi, apa Suho sudah mulai tidak waras?

                “Mwo? Kau memintaku menemui Kris Hyung? Dia tidak akan mau menemuiku Hyung..”

               Suho kembali menggenggam jemari Tao “Percaya padaku, temui mereka berdua dan jika kau bertemu dengan Kris.. sampaikan maafku..”

                Tao memicingkan matanya jujur ia tidak mengerti kenapa Suho harus meminta maaf pada Kris? Bukankah Kris yang meninggalkan mereka? “Maaf?”

                Suho bangkit dari duduknya ia menepuk pundak Tao “Kau akan mengerti nanti, berjuanglah.. tunjukan pada si tua Bangka itu kau bisa berhasil tanpa agency ini.. jangan ragu melangkah Tao-ah kami selalu di belakangmu…”

                Tao menatap Suho ia sebenarnya tidak mengerti dengan yang baru saja terjadi ia akan keluar dari EXO lalu selanjutnya ia harus berjalan sendiri? Apa ini benar-benar terjadi? Tao hanya mengangguk walau ia tidak yakin tetapi ia berjanji pada dirinya sendiri ia harus berhasil seperti apa yang Suho harapkan, Suho rela melepaskan 1 membernya jika bukan demi kebaikannya lalu untuk apa? Jika Suho egois tentu saja Suho akan menahan Tao tetap di EXO dan Tao hanya akan menjadi bahan pembullyan di berita-berita baik di televisi, media social ataupun majalah-majalah

                Sesosok namja tinggi melangkah menghampiri pintu apartement sahabatnya sesama EX member dari grup nya ia mengetuk pintu apartement itu sembari menerima panggilan, yang sudah ia pastikan dari sahabatnya di Korea sana “Suho-ya?”

                “Kris-ah… Mianhae…”

                ‘Cleeek’

                Pintu terbuka namja bermata rusa yang baru saja membuka pintu apartement nya menatap namja tinggi di hadapannya khawatir, ia sudah dihubungi Xiumin beberapa waktu lalu sebelum namja tinggi ini mengatakan akan datang ketempatnya “Gwenchana Suho-ya, aku mengerti..”

                “Tolong jaga Tao disana.. dan maafkan aku Kris-ah..”

                “Hhhhh.. ne Suho-ya.. gomapta kau sudah menjaganya selama ini..” namja tinggi yang ternyata Kris terdiam sesaat sebelum memutuskan sambungan telefonya dengan sahabatnya

                “Kris-ah…”

                Kris menoleh, ia menatap namja bermata rusa dihadapannya “Kau siap Luhan Hyung? Sebentar lagi Tao akan pulang..”

                “Neo Gwenchana??”

                Kris kembali diam, ia bukan marah karena SUho tidak bisa mempertahankan Tao ia tahu alasan Suho meminta Tao memutuskan keluar dari EXO dan langkah Suho sudah benar, yang ia takutkan adalah bagaimana sikapnya nanti ketika dirinya kembali bertemu dengan Tao, bagaimana sikap Tao ketika bertemu dengannya lagi?

                Tao melambai pada seluruh fans mereka ini konser terakhirnya dengan member dan fans mereka ia melangkah tertatih dengan di bantu Kyungsoo di sisi kanannya begitu ia meninggalkan panggung itu artinya ia bukan lagi member EXO semuanya sudah berakhir , air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga, Tao memeluk Lay Baekhyun dan Kyungsoo pelukan melingkar yang sangat besar dan hanya bisa dilihat dari jauh oleh member lain, Xiumin ia sudah hilang entah kemana ketika Tao ingin memeluk XIumin namja berwajah bakpao itu sudah melarikan diri dengan hidung yang memerah

                Kai membelakangi Tao bersama dengan Chanyeol entah apa yang mereka fikirkan “Jika hubungan ini terbongkar sampai agency apa kita semua akan baik-baik saja?” Tanya Kai pada udara, hanya Kai dan Kyungsoo yang tahu mereka sudah berakhir sedangkan member yang lain tidak tahu sama sekali, keduanya masih selalu bersama pantas saja jika Kai sedikit khawatir mengingat bagaimana akhirnya keadaan Luhan dan Tao yang akhirnya harus keluar dari grup mereka hanya karena cidera yang di alaminya, bahkan Kris sampai bertengkar dengan seluruh member hanya karena ingin keluar dari EXO tanpa alasan yang jelas bagi mereka tetapi pasti ada alasan jelas bagi Kris kenapa ia melakukan ini

                Chanyeol tersenyum kecut “Ku fikir agency sudah tahu tentang ku dan Baekhyun.. kau lupa status baru Baekhyun Kai-ah?” Chanyeol menoleh menatap Kai “Dia namjachinguku.. tapi dia juga namjachingu Kim Taeyeon..”

                Kai terdiam ia menoleh kebelakang manatap punggung Kyungsoo bagaimana jika sampai Kyungsoo juga bernasib sama seperti Baekhyun yang harus menjalani hubungan dengan yeoja lain dengan alasan menaikkan popularitas? Ia tidak mau jelas ia tidak akan mengijinkan itu terjadi

                Tao menarik kopernya ia sudah tiba di tanah kelahirannya entah kenapa ini pertama kalinya ia sampai disini dengan perasaan sesak yang berjuta kali lipat, ia sendirian, ia sudah bukan Tao yang bisa merengek di ketiak hyung-hyung nya, ia sudah dilepas keluar agar menjadi dewasa oleh Suho, tetapi rasanya kakinya bergetar setiap melangkah ia benar-benar takut tidak bisa memenuhi permintaan Suho, ia seperti layangan putus sekarang, bahkan rasanya ia ingin menangis karena tiba-tiba teringat bagaimana wajah Lay ketika menangis saat usai konser perpisahan beberapa hari lalu, ia meninggalkan Lay sendirian diKorea jika ia tidak berhasil apa yang harus ia banggakan di hadapan Lay nanti?

                “Kau melamun!”

                Tao tersentak begitu ia merasa ada yang menepuk pundaknya dari belakang, bahkan Tao sampai terdiam ia memastikan suara yang masuk ke gendang telinganya apa ia tidak salah dengar? Suara ini? Tao berbalik dan ia mendapatkan namja tinggi dengan topi dan kacamata hitam di hadapannya menatapnya dan tersenyum padanya

                “Lama tidak bertemu Huang ZiTao..”

                “K-Kris Hyung?”

                Namja tinggi yang ternyata Kris segera meraih koper milik Tao lalu menyeretnya “Aku kemari menjemputmu, sebaiknya cepat sebelum ada media yang memergoki kita..”

                Tao segera sadar dari fase melamunnya ia segera mengekori Kris begitu sadar koper nya sudah berpindah tangan, ia mengikuti langkah panjang Kris kedalam sebuah mobil van hitam walau ia bingung ia sadar bukan waktunya untuk berfikir kenapa Kris ada disini di hadapannya, Tao mendudukkan pantat nya di atas jok mobil sedangkan Kris membuka topi dan kaca matanya ketika ia sudah menutup pintu van dengan benar “Ayo jalan kita ke tempat Luhan..”

                Tao menoleh kaget dan mengerutkan kening nya “Luhan Hyung?”

                “Ne, seharusnya dia yang menjemputmu tadi tapi dia sedang sibuk, aku menggantikannya.. kau akan tinggal beberapa hari dengannya dan dia akan mengantarkanmu ke dokter untuk memeriksakan cideramu baru kau bisa pulang kerumah orangtua mu..” jelas Kris panjang lebar

                Tao tidak menanggapi ucapan Kris ia masih menatap Kris entah ia bingung dengan perasaannya saat ini, ia merindukan namja ini ketika di korea tetapi ketika kini namja itu sudah ada di hadapannya ia justru merasa sakit sangat sakit, melihat wajah itu membuatnya mengingat kata-kata kasar Kris hari itu, dan mengingat perlakuan Kris kenapa bergitu berbeda dengan hari itu dan sekarang? “Ada apa? Ada yang ingin kau tanyakan?” Tanya Kris karena sedari tadi Tao hanya menatapnya tanpa expresi

                “Tidak ada..” Tao kembali menatap depan dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku mobil entah kenapa nada dingin begitu saja keluar dari bibirnya padahal bukan itu yang ingin ia sampaikan tadi, bahkan Tao tidak tahu kini Kris berbalik menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya kenapa Tao nya berubah

                “Tao-aaaaah…” Luhan berlari dari dalam apartementnya menghampiri Kris dan Tao bahkan ia sudah memeluk Tao dengan erat dan menggoyang-goyangkan tubuh Tao, Luhan benar-benar sangat merindukan Tao “Ayo masuk akan kutunjukan kamarmu..”Luhan menarik Tao masuk kedalam apartementnya perlahan ia tahu kaki Tao masih sakit karena namja itu masih tertatih ketika masuk kedalam dormnya

                “Kris-ah bawakan koper Tao kedalam..”

                “Aniya, aku bisa membawanya sendiri..” Tao langsung merebut koper yang sedari tadi ada di tangan Kris bahkan Tao langsung berjalan masuk kedalam tanpa menunggu Luhan apalagi melihat Kris yang matanya hampir melompat keluar dari sarangnya dan mulut yg mengangga kaget melihat sikap Tao padanya

                Luhan menatap punggung Tao dan wajah bodoh Kris bergantian “Kalian baik-baik saja?” Tanya Luhan lagi ia tidak mengerti kenapa Tao terlihat begitu menghindari Kris

                “Aku baik-baik saja Hyung, hanya saja mungkin Tao yang belum ingin melihatku.. mungkin ia masih mengingat apa yang kukatakan padanya dulu..” Kris menghela nafas ia tahu Tao mendengarkan ucapannya dari balik tembok “Aku harus pergi aku masih ada jadwal, jaga Tao baik-baik..” Kris segera melangkah kembali keluar dari apartement milik Luhan sedangkan Luhan segera menghampiri Tao setelah menutup pintu apartementnya ia juga tahu namja kurus itu bersembunyi dibalik tembok

                “Gwenchana?” Tanya Luhan pada Tao

                “………………….” Tao hanya diam ia mengangguk sebagai jawaban, ia tidak suka Kris berbuat baik padanya seperti tadi seolah-olah mereka tidak memiliki masalah sebelum nya apa Kris tahu dari tadi dadanya menahan sesak berada di sisi Kris setelah sekian lama tidak melihat Kris

                Luhan menatap tumpukan obat-obatan di dalam plastic obat yang barus aja ia tebus dari bagian farmasi di rumah sakit, ia sesekali menoleh menatap Tao yang terdiam entah kenapa hanya tidak bertemu beberapa waktu Tao banyak berubah memang semenjak Kris keluar dari EXO dulu Tao sudah berubah tetapi ia tidak menyangka setelah ia keluar perubahan Tao makin menjadi, namja itu lebih pendiam “Tao-ah? Gwenchana?”

                Tao menoleh “Aku tidak tahu kau dan Kris Hyung masih dekat juga di China..”

                Luhan tertawa “Bahkan Kris juga masih dekat dengan Suho asal kau tahu..”

                Kali ini Tao terhenti dan mematung mendengar ucapan Luhan “Suho Hyung? Kenapa? Kufikir Kris Hyung tidak akan menghubungi siapapun lagi di Korea sana..”

                Luhan berdiri tegak mengahadap Tao ia tinggalkan kegiatannya mengecek obat milik Tao “Kau tidak tahu? Suho masih belum memberitahukanmu?”

                Tao mengerutkan alisnya “Tahu tentang apa?”

                “Alasan Kris keluar dari EXO dan SM?”

                Tao menggeleng perlahan entah kenapa pemikiran-pemikiran buruk yang selama ini ia tanamkan sebagai alasan terbesar Kris keluar mulai memudar dan berganti dengan rasa penasaran “Kalau begitu nanti kau Tanya saja pada Kris langsung..”

                “Bertanya padanya? Langsung? Aniya aku tidak mau..” Tao segera merebut kantung obat milik nya dari tangan Luhan lalu segera melangkah keluar meninggalkan Luhan sambil mencibir tiada henti

                “Kenapa dengan anak itu..” Luhan menggeleng-geleng lalu menyusul Tao ia harus mengajak Tao mengenal staff-staffnya yang selama ini membantunya hingga bisa kembali berkarya lagi setelah keluar dari EXO

                Kris melangkahkan kakinya memasuki ruang ganti milik Luhan hari ini mereka ada acara di tempat yang sama hanya saja mereka tampil di waktu yang berbeda, tanpa mengetuk Kris langsung melenggang masuk begitu saja membuat Luhan yang tengah di make-up menatap aneh Kris dari pantulan kaca di hadapannya “Waw.. ini keajaiban kau datang kemari..” ucap Luhan membuat Tao mau tidak mau mencari sumber yang membuat Luhan berkata seperti itu, dan begitu melihat Kris tengah berdiri di dekat pintu tengah menoleh kearah nya Tao segera memalingkan wajahnya dan kembali membaca majalah fashion di tangannya

                “Aku mencari seseorang..” jawab Kris sambil menghampiri sofa dan duduk di sebelah Tao yang masih saja pura-pura tidak melihat keberadaannya

                Luhan hanya menggeleng ia tahu pasti banyak yang ingin di bicarakan Kris pada Tao walau ia tidak mengerti kesalahan apa yang dilakukan Kris sampai-sampai Tao tidak ingin berdekatan dengan Kris, bayangkan sudah berapa kali Luhan mengajak mereka untuk makan malam bersama tetapi begitu Tao melihat Kris datang namja kurus itu segera kabur masuk kedalam kamarnya dengan berbagai alasan

                “Perutku sakit..”

                “Aku sangat mengantuk…”

                “Kaki ku butuh istirahat..”

                “Aku sedang diet..”

                Alasan terakhir benar-benar membuat Kris menggaruk kepalanya semalaman di kamar nya Tao sudah seperti tulang berjalan apalagi yang ingin ia kuruskan? Bahkan ia sampai menghubungi Suho tengah malam hanya untuk berteriak-teriak karena Tao begitu dingin pada dirinya

                “Yaaaak!!! Kau ingin membunuhku? Menghubungiku hanya untuk berteriak-teriak.. besok aku ada jadwal pagi!!” omel Suho

                “Lihat, Tao dingin padaku bahkan sekarang sahabatku juga memarahiku…”

                Malam itu rasanya Suho ingin mencekik Kris karena berhasil membuatnya tidak bisa tidur nyenyak dengan segala rengekan Kris karena segala macam sikap Tao yang dingin dan menghidarinya, kenapa disaat seperti ini Kris lebih terlihat seperti orang bodoh daripada dulu ketika tiang listrik itu masih di EXO bersama dengan mereka

                “Apa yang kau lakukan?” Kris mendekatkan kepalanya pada majalah yang tengah di baca Tao sukses membuat namja kurus itu segera bergeser menjauh dari Kris rasanya ia masih sangat risih berada di dekat Kris secara tiba-tiba seperti ini

                “Membaca..” jawab Tao singkat dan kembali melanjutkan kegiatannya membaca

                Kris menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ternyata ide Suho tidak berjalan lancar di dekati tiba-tiba begini tetap saja Tao menghindar apa Tao tidak mengerti Kris merindukan Tao, bermimpi saja dirinya tidak pernah kalau Tao sekarang akan ada di hadapannya walaupun EXO kemarin beberapa kali datang ke China tetapi Kris sama sekali tidak bisa bertemu dengan member EXO satupun termasuk Suho sahabatnya ia hanya bisa melihat berita dari TV ataupun majalah, manabisa majalah dan TV membantunya meringankan rasa rindunya? Dan sekarang ketika Tao berada di dekatnya Tao malah menjauhinya rasanya bagai Kris di timpa runtuhan tembok cina melihat sikap Tao seperti ini “Kau masih marah padaku?” Tanya Kris dan berhasil menarik sedikit perhatian dari Tao yang segera menoleh menatap Kris

                “Tidak aku tidak marah padamu..”

                “Lalu kenapa kau menghindar?”

                Tao mengerutkan keningnya “Kau lupa? Kau sendiri yang mengatakannya..” Tao meletakkan majalah fashion yang ia baca ke atas meja lalu bangkit berdiri ingin meninggalkan Kris tetapi Kris segera menahan lengan Tao kembali ke posisi duduknya agar namja itu tidak menghindar lagi

                “Mungkin kau lupa? Akan ku bantu mengingatkan kata-katamu hari itu..” Tao menatap Kris dengan mata besarnya yang benar-benar tidak terlihat bersahabat “Jangan-pernah-menampakkan-lagi-wajahku-dihadapanmu..”  ucap Tao penuh penekanan disetiap kata-katanya dan setelahnya Tao menyentak genggaman Kris di lengannya lalu melangkah meninggalkan Kris di sofa ketika hanya melihat respon Kris yang hanya terdiam

                “Kau ingin kemana?” Tanya Luhan

                “Kamar kecil Hyung… aku akan segera kembali..”

                Tao benar-benar meninggalkan ruangan setelah Luhan mengangguk-angguk sedangkan Kris ia terdiam di posisinya kepalanya memutar otaknya untuk mengulang memorynya hari itu, apa benar ia mengatakan hal seperti pada Tao rasanya ia ingin kembali kemasa lalu dan menampar bibirnya sendiri yang mengatakan hal seperti itu pada Tao

                “Kali ini ada apa lagi?” Tanya Suho sembari memasuki dorm sambil membawa bungkusan belanjaan hari ini tugasnya membeli keperluan di dapur, kalau tidak ada stock didalam kulkas ia bisa di bunuh oleh seluruh member yang kelaparan di tengah malam sedangkan ponselnya menempel di antara telingannya dan bahu nya

                “Tao membenciku.. Tao benar-benar membenciku Suho-ya..”

                Suho memutar bola matanya semenjak Tao kembali kenegaranya hanya kata-kata ini yang selalu dirinya dengar dari mulut Kris setiap kali Kris menghubunginya hampir setiap hari “Kau menyeramkan mungkin..” jawab Suho asal

                “Yaaaak aku benar-benar sedang tidak bercanda.. rasanya dia bisa membunuhku hanya dengan tatapan mata besarnya yang penuh dengan kebencian itu..”

                “Tanpa menatapmu dengan kebencian mata Tao memang sudah besar.. kau ini sebenarnya melakukan dosa apa pada Tao sampai ia jadi membencimu seperti itu eoh?” omel Suho sembari menaruh kantung belanjaannya di meja dapur dan akhirnya bisa menggenggam ponselnya dengan tangan kanannya

                “Aku hanya mengatakan beberapa hal saat aku keluar dulu, karena aku tidak pernah berfikir Tao akan keluar dari EXO juga Suho-ya… aish..”

                “Memang apa yang kau katakan?”

                Kris menggaruk pipinya yang tidak gatal sama sekali rasanya image cool yang selama ini dimilikinya runtuh seketika ketika ia bermasalah dengan yang namanya Cinta khususnya dengan Tao nya dan yang tahu dirinya yang seperti ini hanya Suho seorang “Sejujurnya aku lupa apa saja yang kukatakan pada Tao dulu, tetapi itu kata-kata menyakitkan… sepertinya…” jawab Kris yakin tidak yakin dirinya benar-benar lupa apa saja yang ia ucapkan tetapi ia tahu kata-kata itu meyakitkan karena setelah ia mengatakan hal itu Tao sama sekali tidak berbicara lagi padanya sampai hari keluarnya dari EXO jangan berbicara muncul di hadapan Kris pun tidak sama sekali

                Suho menghela nafas “Kenapa tidak kau jelaskan saja pada Tao yang sebenarnya? Kau mau sampai kapan seperti ini?”

                “Bagaimana bisa aku menjelaskannya Tao saja tidak ingin berada lebh dari 5 menit di dekat ku… hah, aku bisa gila Suho-ya..”

                Suho tertawa “Baru kali ini kau seperti ini, hei kemana Kris yang ku kenal.. jika dia tidak ingin berada di sisimu lebih dari 5 menit maka buatlah dia mau, bukankah dulu kau selalu bisa membuatnya selalu menempel pada dirimu?”

                “Itu dulu Suho-ya sebelum aku mengatakan kata-kata terkutuk itu pada Tao, kau fikir Tao bisa dengan mudah kudekati lagi?”

                Suho menghentikan gerakan tangannya yang sedari tadi mengeluarkan belanjaan dari plastic belanja “Saat kau ingin keluar Tao mati-matian menahanmu bukan? Dia bahkan menerima semua kata-kata kasar dan perlakuan kasarmu padanya, sekarang saat nya kau yang merasakannya, tapi kau harus berjuang lebih keras Kris-ah, Tao tidak mungkin tidak akan memaafkanmu..”

                Kris terdiam sejenak lalu berdehem “Maksudmu ini karma untukku karena berlaku kasar pada Tao dulu?”

                Suho menggendikan bahunya ia tidak perduli Kris tahu atau tidak ia menggendikkan bahu “Mungkin… Tao tidak menyerah untuk tetap menahanmu Kris-ah, kali ini giliranmu..kau yang harus mengejar Tao sekarang..”

                Kris kembali terdiam ia menepuk-nepuk dahi lebarnya “Kau tidak melihat wajahnya Suho-ya, Tao benar-benar menakutkan..”

                “Kau sendiri memang tidak pernah melihat wajahmu sendiri ketika kau marah-marah saat itu di dorm? Kau lebih menyeramkan Kris-ah..” Suho menghela nafas “Kau harus memulainya kalau tidak maka Tao akan membencimu seumur hidupnya..”

                Kris mengangga, apa yang barusan Suho katakan? Membencinya? Seumur hidup Tao?? Oh tidak, itu hal terburuk yang terjadi dalam hidupnya jika itu terjadi “Kau mengancamku Suho-ya?”

                “Kau ini bodoh eoh? Untuk apa aku mengancammu? Aku hanya memberimu saran sebagai sahabat baikmu..”

                “Aishhh… kepalaku benar-benar sakit memikirkan masalah ini..” Kris menjambak-jambak rambutnya ia benar-benar frustasi karena hanya masalah Tao tidak menganggap dirinya ada “Argghhhh..”

                “Yaak, kau ingin membuatku tuli!” omel Suho setelah mengusap telinganya dan memindahkan ponselnya dari telinga kanan ke telinga kiri

                “Aku pusing Suho-ya, karena kau sahabatku maka kau juga harus ikut merasakannya…”

                Suho mengerutkan keningnya, Kris memang benar-benar sudah gila hanya karena masalahnya dengan Tao “Sebaiknya ku matikan dulu, aku harus membereskan barang-barang yang ku bawa kedalam kulkas, dan kau fikirkan baik-baik apa yang sebaiknya kau lakukan pada Tao, menurut saranku jelas kau harus mengatakan yang sejujurnya..”

                “Hhhh, baiklah..” Kris memijat-mijat keningnya “Mungkin memang aku harus berhenti merengek padamu, aku harus berusaha sendiri, kau di Seoul mana mungkin bisa membantuku diChina..”

                “Itu kau tahu, kemana saja kau selama ini Wu Yifan?”

                “Lagipula kau harus mengurus hubunganmu yang tidak jelas seperti apa kejelasannya dengan Lay bukan?”

                Suho menaikkan sebelah alisnya “Yakk!”      
        
                Kali ini Kris yang tertawa puas “Annyeong kumatikan ne…”

                Suho menatap ponselnya setelah sambungan benar-benar segera terputus rasanya ia ingin mencekek si tiang listrik itu “Sial, kenapa penyakit anehnya makin menjadi, ck..” Suho kembali membereskan bahan-bahan makanan kedalam kulkas

                “Suho-ya..”

                Suho menoleh dan mendapati Lay sudah berdiri dideket meja dapur “Oh, Lay-ah.. wae?”

                “Apa kau tahu nomor ponsel baru Tao diChina? Aku ingin menghubunginya..” Tanya Lay mengingat Suho waktu itu meminta Tao mencari Luhan bahkan juga mencari Kris, Lay yakin Suho pasti tahu nomor ponsel 2 member mereka yang sudah hengkang itu apalagi nomor ponsel Tao yang baru

                “Ah, nomor ponsel Tao? Aku tidak ada nomor ponselnya, Luhan Hyung bilang Tao belum mengurus nomor barunya di China, tapi jika kau ingin menghubungi Tao kau bisa menghubungi Luhan Hyung mereka tinggal bersama sementara ini..” Suho segera mengotak-atik ponselnya

                “Kau masih berhubungan dengan Kris dan Luhan?”

                Suho mendongak dan menatap Lay rasanya Lay kecewa karena selama ini Suho hanya diam saja kalau dirinya masih berhubungan dengan 2 member mereka, okey Lay tidak terlalu kecewa jika Suho dekat dengan Luhan karena Luhan keluar baik-baik dari EXO bahkan Xiumin seminggu sekali masih menerima pesan diLine dari Luhan tapi Suho juga masih berhubungan dengan Kris, bahkan tanpa diketahui siapapun kecuali manager mereka, itu artinya Suho memang tidak lagi menganggap Lay tempatnya lagi untuk bercerita seperti dulu

                “Huum iya aku ada nomor ponsel baru mereka..” Suho mau tidak mau menunduk lagi ia lebih memilih menatap layar ponselnya daripada Lay yang sangat terlihat kecewa pada dirinya

                “Apa kau menyimpan rahasia antara dirimu dan Kris?” Tanya Lay lagi dan berhasil membuat jempol Suho berhenti bergerak menyentuh layar ponselnya

                “Kau hampir tidak mengeluarkan komentar apapun ketika Kris ingin keluar dari grup kita, bahkan kau tidak menahan Kris.. apa kau menyembunyikan sesuatu dengan Kris? Apa kalian menyimpan rahasia?”

                Suho hanya diam saja ia berusaha meneruskan kegitannya mencari nomor Luhan, tetapi entah kenapa rasanya mata dan jempolnya tidak focus, kontak di ponselnya sudah ia gerakan naik turun tetapi ia tidak menemukan kontak Luhan atau lebih tepatnya berkali-kali melewatinya begitu saja

                “Ya sudahlah jika kau sudah menemukannya beritahu padaku.. sepertinya kontak diponselmu sangat banyak..” Lay membenahi hoodienya ia sudah yakin tidak akan mendapatkan jawaban apapun dari Suho “Aku kekamar dulu..” Lay segera berbalik badan dan beranjak meninggalkan Suho begitu saja rasanya Suho ingin membanting ponselnya setelah melihat bayangan Lay menghilang memasuki pintu kamarnya, kenapa ia merasa hubungannya dengan Lay semakin merenggang?

                Tao membenahi penampilannya di depan kaca besar di hadapannya ia memastikan tidak ada cacat dalam penampilannya kali ini, ia hari ini menemani Luhan menghadiri sebuah acara penggalangan dana untungnya tidak ada wartawan jadi Tao tidak harus menjawab pertanyaan dari beberapa wartawan yang terlalu penasaran dengan keadaan dirinya dulu di Seoul, Luhan sudah berjalan masuk terlebih dahulu meninggalkan Tao yang hanya sibuk mematut penampilannya sedari tadi, kebiasaan yang tidak berubah sedari dulu

                “Kau sudah cukup tampan apa perlu kau berdiri di depan kaca hampir setengah jam?”

                Tao mengerenyitkan alisnya lalu menoleh, Tao segera menghela nafasnya “Hhhh, kau lagi..” Tao merapatkan jas yang ia kenakan dan segera beranjak meninggalkan seseorang yang baru saja menengurnya tetapi seperti biasanya langkah nya di tahan oleh orang itu

                “Sampai kapan kau akan menghindariku?”

                “Sampai kapan?” Tao menarik lengannya “Kau ini amnesia Kris Hyung?”

                “Memang, aku saja sudah lupa mengatakan kata-kata seperti itu padamu..”

                Tao hampir menjatuhkan rahangnya jika dirinya adalah salah satu tokoh kartun, entah kenapa namja di hadapannya ini yang ternyata adalah Kris semakin terlihat bodoh dimatanya semenjak ia bertemu di bandara ketika Kris menjemputnya dan memberikannya senyuman yang sebenarnya terlihat sangat bodoh dimatanya “Kau sudah lupa?”

                “Tentu saja, untuk apa aku mengingat-ingat kata-kata itu… berhentilah menjauhi ku apa susahnya kita berteman lagi seperti dulu?”

                “Berteman?” Tao menggaruk keningnnya frustasi, kenapa? Karena ia mengungkapkan perasaannya pada Kris di hari Kris mengatakan kata-kata kasar itu jika Kris melupakan kata-kata itu bisa jadi Kris juga tidak mengingat ungkapan perasaannya bukan?

                “Ada yang salah jika aku memintamu lagi menjadi temanku?” Tanya Kris bingung expresi wajah Tao tidak bisa di tebak

                “Waw ada reuniankah?”

                Kris dan Tao menoleh ia melihat 2 orang wanita cantik berbalut gaun berwana biru langit dan soft pink menghampiri mereka Tao mengerutkan kening sepertinya ia pernah melihat wanita-wanita ini mungkin di televisi atau iklan? Tao terlalu lama di Korea ia tidak terlalu tahu perkembangan artis baru di China, sedangkan Kris ia hanya menunjukkan expresi malasnya

                “Yifan Ge..” wanita bergaun biru langit itu segera bergelayut manja di lengan Kris ia tidak perduli mata Tao yang besar itu sekarang membulat bahkan hampir melompat keluar dari sarangnya “Kenapa kau disini bersama dengan mantan membermu?”

                Kris menoleh dan menatap wanita itu sebelum menyentakkan lengan wanita itu agar lepas dari lengannya “Memang urusannya denganmu apa? Aku mau bersama dengan siapa bukankah itu bukan urusanmu..”

                “Kenapa kau kasar sekali? Kita akan dipasangkan untuk iklan bukan? Berbuat manislah sedikit padaku?” ujar wanita itu setengah sombong, terlebih wanita itu menatap Tao seolah-olah meremehkan Tao yang sekarang hanyalah akan menjadi pendatang baru di China

                Kris menaikkan sebelah alisnya “Iklan? Ah, kalau begitu aku akan membatalkan kontrak iklan denganmu.. permisi aku tidak suka dengan wanita yang tingkahnya sepertimu..” Kris segera menarik Tao untuk melangkah mengikutinya meninggalkan 2 orang wanita yang mulutnya kini mengangga

                “Hyung, kau benar-benar akan membatalkan iklan itu?” Tanya Tao tidak percaya dengan ucapan Kris barusan bahkan ia sampai menurut saja saat Kris menyeretnya untuk mengikuti langkah Kris

                “Iya, kenapa?”

                “Kau dingin sekali? Wanita itu pasti akan sakit hati..”

                Kris tidak menjawab ia segera mendudukan Tao di bangku dan entah sejak kapan Tao sendiri bahkan tidak sadar dirinya sudah ada di dalam ruangan acara penggalangan dana bahkan disebelah kanannya sudah ada Luhan “Oo! Kita sudah di dalam?”

                Kris mendudukkan dirinya di sebelah Tao “Kau terlalu lama melamun, untuk apa kau memikirkan bagaimana perasaan wanita itu.. kau seharusnya tahu bagaimana sikapku jika melihat wanita seperti itu..”

                Tao mau tidak mau mengangguk-anggukkan kepalanya mengingat alasan Kris keluar saat itu yang  dengan tiba-tiba adalah Kris tidak puas dengan perlakuan SM dan juga ia merasa tidak dihargai entah dari sebelah mana, maka dari itu Kris menggugat SM, melihat wanita itu berperilaku seperti itu tentu saja Kris akan memilih kehilangan Iklan terbarunya daripada harga dirinya terinjak-injak

                “Bisakah kau terus penurut seperti ini Tao-ah..” Kris mengelus-elus puncak kepala Tao yang tengah berfikir sungguh ia merindukan Tao nya yang penurut seperti barusan dan mengiyakan apapun yang ia katakan

                Tao menepis tangan Kris dikepalanya lalu merenggut kesal “Aku bukan anak kecil Hyung..”

                Kris hampir tertawa puas karena sifat Tao yang dulu dikenalnya di EXO sudah kembali, bukan sifat sok dingin Tao yang beberapa waktu ini ditunjukkan Tao “Berhentilah merengut kau terlihat seperti wanita Tao-ah..”

                Tao mendelik menatap Kris, ucapan Kris barusan benar-benar membuat memorynya berputar ketika ia dan Kris tengah duduk bersama disebuah acara dan Tao tengah merajuk padanya kata-kata yang Kris keluar kan pasti selalu sama ‘Berhentilah merengut kau terlihat seperti wanita Tao-ah’ ia benar-benar tidak mengerti kenapa Kris sekarang sama seperti yang dulu ia kenal, lalu kenapa Kris bisa jadi begitu jahat ketika namja tinggi itu ingin keluar dari EXO

                “Ah, aku lupa menyampaikan ini padamu Hyung..”

                “Apa?”

                “Suho Hyung menitipkan ucapan maaf untukmu Hyung..”

                Kris tersenyum lalu mengangguk-angguk “Ya, aku memaafkannya..”

                Tao mengerutkan alisnya bingung “Maaf untuk apa sebenarnya?”

                Kris menoleh ia menatap Tao “Kau ingin tahu?”

                “Tentu saja, kau pergi begitu saja hari itu bahkan kau tidak mengucapkan apapun pada kami, tiba-tiba saat aku akan keluar Suho Hyung menitipkan ucapan maaf padamu, aku benar-benar tidak mengerti ada apa?” Tao memelankan suaranya ketika paha kecilnya di tepuk oleh Luhan walau mereka duduk paling belakang tetapi tetap saja suara Tao bisa saja mengganggu acara “Sebenarnya ada apa antara kau dan Suho Hyung?”

                “Sebelum keluar dari EXO aku meminta Suho berjanji padaku agar menjagamu…”

                Lagi-lagi Tao mengerutkan alis dan keningnya rasanya Tao akan menua karena rasa penasarannya “Menjagaku?”

                “Ya.. karena aku sudah tidak lagi berada di EXO untuk menjagamu..”

                ‘Blush’

                Jangan tanyakan bagaimana warna wajah Tao saat ini, hanya mendengar ucapan Kris seperti itu saja sudah berhasil membuat wajah Tao memerah bahkan merona dengan hebat, sebenarnya ia masih penasaran apa maksud ucapan Kris tetapi ia lebih memilih mengontrol rona wajahnya terlebih dahulu, bahkan Tao sudah memalingkan wajahnya kearah Luhan ia tidak ingin Kris sampai melihat rona merah di wajahnya walau sebenarnya Kris sudah melihat dengan jelas bagaimana rona merah yang menyebar di pipi tirus Tao

                “Tao-ah?”

                Luhan mengetuk pintu kamar Tao ketika ia tidak mendapat sahutan sama sekali, bahkan ketika pintu kamar sudah terbuka lebarpun Tao hanya duduk terdiam di atas tempat tidur entah apa yang anak itu fikirkan? “Tao-ah…” Luhan menepuk bahu Tao agar namja kurus itu sadar dari fase melamunnya

                “Hung?” Tao menoleh “Ah Hyung?”

                “Kau melamun?”

                Tao menggeleng “Aniya, aku hanya sedang berfikir..”

                Luhan segera duduk di ujung tempat tidur Tao, “Berfikir tentang apa? Ceritakan padaku..”
                Tao memeluk bantal guling yang selama ini digunakannya selama ia menginap dirumah Luhan “Aku hanya tidak habis fikir dengan sikap Kris Hyung… sifatnya berubah-ubah…”

                “Berubah bagaimana maksudmu?”

                “Kau lupa bagaimana galaknya dia dulu ketika ingin keluar dari EXO, dia kasar Hyung… tapi sekarang sikapnya baik seperti dulu sebelum ia tiba-tiba ingin keluar dari grup..” Luhan hampir terbahak melihat expresi Tao ketika mengatakan bagaimana galaknya Kris saat itu, wajah Tao seperti anak kecil yang akan di marahi oleh orang tuanya

                “Sudah ku katakan bukan bertanyalah padanya apa susahnya?”Luhan mendengus “Setelah kau bertanya kau akan mendapatkan jawabannya dan kau tidak perlu repot-repot berfikir tentang dirinya setiap malam seperti sekarang..”

                “Aku tidak tahu harus memulai darimana Hyung..” Tao mengacak-acak rambut blondenya

                “Jika besok bertemu dengannya sebaiknya kau bertanya lama-lama kau bisa gila hanya karena memikirkan Kris setiap hari..” Luhan menepuk kaki Tao lalu beranjak bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar, ia menoleh sembari ingin menutup pintu kamar Tao “Apa kau masih sangat menyukai si tiang listrik itu?”

                Tao mendengus lalu mengangguk “Ne Hyung..” karena memang kenyataannya seperti itu walau Tao bersikap dingin pada Kris bukan berarti Tao sudah tidak menyukai Kris, Tao hanya ingin merealisasikan ucapan kasar Kris padanya waktu itu, padahal kenyataanya Tao sangat merindukan Kris setengah mati, Tao sering melamun setiap malam ketika dirinya masih di Seoul memikirkan kenapa Kris begitu kasar padanya bahkan tega meninggalkan grup begitu saja, bahkan sekarang sesudah berada di satu Negara dengan Kris tetap saja ia melamun setiap malam hanya karena sibuk memikirkan sikap Kris yang berbeda rasanya Tao ingin menghantamkan kepalanya ke dinding

                Luhan menggeleng-geleng “Selesaikan masalah kalian, kalian terlihat bodoh seperti ini..”

                “Bodoh? Aku tidak bodoh Hyung..”

                “Baiklah baiklah, kalau begitu Kris yang terlihat bodoh.. jika kau menyukainya bisa kau hentikan kelakuannya yang terlihat begitu bodoh dihadapanmu? Mataku bisa katarak melihat sikapnya yang seperti itu..”

                “Maksudmu?”

                “Kau tidak tahu hampir setiap malam Kris hanya menggangguku dan Suho untuk menceritakan bagaimana dinginnya sikapmu padanya, dia bahkan berteriak-teriak…” wajah Luhan meringis memikirkan nasib telinganya yang harus di teriaki oleh Kris ketika tiang listrik itu frustasi

                “Benarkah?”

              “Kau fikir aku berbohong, Kau harus tahu kebenarannya Tao-ah kau harus benar-benar segera bertanya pada Kris..”

              Tao merenggut “Jika kau tahu kenapa kau tidak mengatakannya padaku saja Hyung, bukannya begitu lebih mudah?”

                “Kau harus tahu dari Kris langsung itu baru benar..” Luhan perlahan menutup pintu kamar Tao “Sebaiknya kau cepat tidur.. kau harus check up kedokter besok pagi..”

                “Baiklah Hyung..” Tao segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sampai sebatas leher “Jaljayo..”

                “Jaljayo Tao-ah..” Luhan segera menutup pintu kamar Tao dan kembali melangkah menuju kamarnya sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa pegal-pegal

                Dan ketika pagi datang dan namja kurus itu tengah dalam perjalanan menuju dokter Tao dari tadi tidak berhenti menggaruk-garuk pipinya yang sama sekali tidak gatal, bahkan ia hanya bisa menatap lurus kedepan ia tidak berani menoleh ke sebelahnya bagaimana ia berani jika ternyata yang sekarang tengah menyetir dan mengantarkannya untuk check up adalah Kris bukan Luhan, dengan wajah tanpa dosa Luhan berkata ia ada jadwal tiba-tiba dan sudah meminta Kris datang untuk mengantarkan Tao ke rumah sakit andai Luhan belum menghubungi Kris tentu saja Tao akan lebih memilih untuk memanggil Taksi untuk mengantarkannya, tapi baru saja niat itu melintas di otak pintarnya mobil Kris sudah terparkir indah di depan apartement Luhan

                “Seharusnya kau tidak perlu mengantarkanku, aku bisa kerumah sakit sendirian saja Hyung..”

                “Aku yang ingin mengantarkanmu… dan Luhan bilang tidak apa-apa.. lagipula Luhan ada jadwal tiba-tiba tadi pagi jadi kutawarkan diriku untuk mengantarkanmu..”

                Tao meneguk ludahnya dengan susah payah, jadi bukan Luhan yang meminta Kris untuk mengantarkannya melainkan Kris yang menawarkan dirinya sendiri untuk mengantarkan Tao ker umah sakit? Astagaaaaa rasanya jantung Tao yang tidak berhenti berdebar dengan cepat sedari tadi hampir lepas dari tempatnya

                “Memangnya kau tidak ada kerjaan Hyung?”

                “Jadwalku ada nanti siang menjelang sore.. kenapa? Ingin ikut ketempat kerjaku?”
                Tao segera menggeleng kuat-kuat berada di satu mobil saja jantungnya terasa ingin lepas apalagi jika ikut ke tempat kerja Kris? Entahlah seharusnya Tao bisa mengontrol perasaannya sendiri pada Kris tetapi begitu mengingat kata-kata Luhan kemarin malam jika Kris selama ini selalu menceritakan masalah yang dihadapai Kris tentang dirinya yang bersikap dingin pada Kris ia merasa dirinya sedikit istimewa di mata Kris, bahkan kata-kata kejam Kris hari itu lenyap begitu saja dari ingatan Tao, cinta memang membuat orang bodoh contoh nya 2 orang ini

                “Ekhmm..” Kris berdehem agar bisa menghilangkan suasana kaku didalam mobil, sesekali ia menoleh menatap Tao yang sedari tadi hanya menatap kedepan tanpa menoleh kearahnya sama sekali bahkan Tao menggenggam self belt dengan kedua tangannya seolah-olah Kris adalah monster yang akan menggigit Tao jika Tao tidak berjaga-jaga

                “Ada yang ingin ku bicarakan padamu..” ucap Kris setelah menghembuskan nafas panjang berkali-kali ia berulang-ulang mengingat petuah Suho pada dirinya kemarin malam kalau ia harus mengatakan kebenarannya pada Tao atau ia akan kehilangan Tao dan parahnya Tao akan membencinya dan jelas Kris tidak ingin itu terjadi

                “Ada yang ingin kutanyakan juga padamu Hyung..” ucap Tao

                Kris membelokkan mobilnya dan memarkir mobilnya di tepi jalan “Sebaiknya kita bicara dulu baru meneruskan perjalanan..” Kris mengubah posisi duduknya menghadap Tao “Baiklah apa yang ingin kau tanyakan padaku?”

                “A… itu tentang sikapmu..” Tao bertanya takut-takut rasanya Kris yang menghadap kearahnya kini terlihat seperti ingin memakannya hidup-hidup

                “Sikapku? Ada apa dengan sikapku? Ada yang salah? Ada yang mengganggumu?”

                “Aniya bukan mengganggu..” entah kenapa dimata Tao saat ini Kris terlihat seperti preman yang sedang menodongnya “Maksudku, kenapa sikapmu sekarang dan ketika kau ingin keluar dari EXO sangat berbeda Hyung.. apa terjadi sesuatu?”

                Kris mengangguk-anggukkan kepalanya “Memang ada yang terjadi saat itu, makanya sifatku berubah dan memutuskan keluar dari EXO..”

                Tao mulai memasang telinganya baik-baik ini yang diminta Luhan untuk Tao tanyakan pada Kris tentang kebenaran dan alasan Kris keluar dari EXO “Apa yang terjadi?”

                “Jika kuceritakan apa kau akan mempercayaiku? Kejadian saat itu hanya diriku, Suho, Luhan dan manager saja yang tahu bisa saja kau tidak mempercayaiku walaupun aku sudah menceritakannya..” Tanya Kris khawatir, jelas saja ia takut Tao tidak mempercayai ceritanya kejadian hari itu akan terlihat sangat mengada-ngada bagi sebagian orang yang tidak tahu bagaimana SM pada anak asuhnya

                Tao menggaruk pipinya dan dengan polosnya menjawab “Jika aku kurang percaya aku bisa bertanya lagi pada Luhan Hyung…” bahkan Tao memasang wajah tanpa dosa miliknya wajah terpolos milik maknae EXO yang hanya di miliki Tao seorang

                “Apa wajahku memang tidak membuatmu yakin ceritaku ini benar?” tany Kris lagi rasanya ia bisa gila dengan segala tingkah milik Tao, dari sikap dinginnya hingga sikap polosnya yang mendekati bodoh rasanya Kris ingin menjambak rambutnya sendiri kenapa ia bisa menyukai makhluk dihadapannya ini??

                “Bukan aku tidak percaya tetapi kau sendiri yang bilang apa aku akan percaya pada ceritamu atau tidak, jika memang aku tidak percaya aku akan bertanya langsung pada Luhan Hyung… cah! Cepat mulai ceritanya..” dan kini Tao mulai memerintah oh rasanya Tao sudah kembali seperti Tao yang dulu ketika Kris masih berada di EXO

                Kris memijat keningnya melihat Tao mulai mengeluarkan sifat aslinya “Semua yang kulakukan beberapa hari sebelum keluar dari EXO semuanya disengaja..”

                “Apa? Maksudmu disengaja?”

                “Saat itu aku terpaksa keluar dari EXO.. semua kulakukan karena terpaksa Tao-ah.. demi dirimu..”

                Suho membenarkan letak ponsel di telinganya ia masih memilih baju yang ingin ia gunakan rasanya malam nanti ia ingin mengajak Lay pergi keluar, meminta maaf tidak ada salahnya beberapa hari ini dirinya dan Lay seperti menjaga jarak tanpa keduanya sadari, dan rencana mengajak Lay untuk keluar malam nanti tentu saja bukan ide dari Suho ia mendapatkan saran dari si penelfon yang masih terhubung dengannya saat ini

                “Menurutmu aku harus memakai tshirt? Kemeja? Atau…” Tanya Suho sembari mengambil Tshirt putih dan kemeja biru lalu meletakkannya di atas tempat tidurnya

                “Hei aku hanya menyarankan kalian keluar bersama bukan untuk acara lamaran kenapa kau begitu repot mencari baju?”

                “Luhan Hyung… sudah berapa lama aku tidak keluar bersama dengan Lay.. tentu saja aku harus berpenampilan sebaik mungkin…”

                “Kau sama bodohnya dengan Kris..”

                “Yak, kenapa kau samakan aku dengan makhluk galaxy itu Kris lebih aneh daripada diriku, kau tidak tahu bagaimana dia setiap malam menghubungiku hanya karena Tao dingin padanya berteriak-teriak seperti orang gila? Aku tidak pernah seperti itu..”

                Luhan tertawa kencang disebrang sana “Kau tenang saja Kris tidak akan menghubungi kita lagi ditengah malam hanya untuk bercerita tentang Tao yang menghindarinya..”

                “Eoh??” Suho menghentikan kegiatannya memilih warna Tshirt yang lain yang ia ingin pakai, ucapan Luhan menarik perhatiannya “Maksudmu?”

                “Tadi sebelum mengantarkan Tao ke rumah sakit untuk check up, Kris mengatakan padaku bahwa ia akan mengatakan yang sebenarnya pada Tao hari ini..”

                “Mwo? Jinjja? Kris akan mengatakan yang sebenarnya pada Tao hari ini?” Suho menghela nafas lega akhirnya ia lepas dari belenggu kegalauan Kris “Ah akhirnya bebas…”

                “Ooo… kau ternyata sahabat yang kejam Suho-ya akan kuadukan pada Kris..”

                “Heiii Hei… kenapa kau jadi jahat seperti ini..” Suho melempar 2 tshirt lagi ketempat tidur membelakangi pintu kamarnya tanpa tahu kalau pintu kamarnya kini sudah terbuka lebar “Baiklah nanti malam akan kuhubungi Kris dan menanyakan bagaimana reaksi Tao setelah tahu kebenarannya… alasan sebenarnya Kris keluar dari EXO waktu itu..”

                “Ne… ah aku juga harus melanjutkan jadwalku Suho-ya.. kumatikan ne..”

                “Ne Luhan Hyung.. annyeong..”

                “Annyeong…”

                Suho segera menyimpan ponselnya di saku celananya dan berbalik ingin menghampiri tempat tidurnya tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat Baekhyun dan Lay berdiri di depan pintu kamarnya “Kebenaran apa Hyung?” Tanya Baekhyun

                Suho berdiri kaku ia tidak menyangka pembicaraannya dengan Luhan akan di dengar Baekhyun dan juga Lay, dan lihatlah Lay memberikan tatapan datar padanya seumur hidupnya ia tidak pernah mendapatkan tatapan seperti itu dari Lay apa Lay marah padanya?

                “Kau menyembunyikan banyak hal dari kami Hyung? Bisa kau ceritakan yang sebenarnya?” Tanya Baekhyun lagi

                Suho meletakkan tshirt yang masih dalam genggamannya ke atas tempat tidur ia menghela nafas nya pelan dan menghampiri Baekhyun dan Lay “Baiklah aku akan menceritakkannya, apa yang lainnya ada di dorm?” Tanya Suho dan Baekhyunpun mengangguk “Kumpulkan mereka Baekhyun-ah, akan kukatakan yang sebenarnya terjadi pada Grup kita selama ini..”

                Baekhyun sebenarnya tersentak kaget dengan ucapan Suho berarti benar kalau Suho menyembunyikan sesuatu dari semua member, tetapi Baekhyun segera beranjak meninggalkan kamar Suho dan segera mengumpulkan member yang lain seperti perintah Suho sedangkan Lay ia tetap berdiri di depan pintu kamar Suho ia hanya diam

                “Lay-ah.. kau marah padaku?”

                “Kau merahasiakan banyak hal padaku..” ucap Lay “Kufikir aku sahabatmu Junmyeon-ah..”

                Suho menelan ludahnya susah payah dari kata-kata Lay tersirat nada kekecewaan yang amat dalam dirinya memang banyak menyembunyikan banyak hal dari Lay tapi itu semua bukan seutuhnya kemauannya andai Lay mengerti posisinya saat itu “Mianhae Yixing-ah…”

                “Kau berubah Junmyeon-ah.. kau bukan Junmyeon yang ku kenal dulu..”

                Suho mengepalkan jemarinya ucapan Lay benar-benar menusuk jantungnya, ia tidak berubah keadaannya yang membuatnya jadi seperti ini bukan dirinya yang ingin merahasiakan apapun dari Lay, bahkan perasaannya pada Lay pun sudah ia utarakan secara gamblang walau Lay tidak pernah merespon, dirinya tidak mungkin berbuat seperti ini jika tidak ada alasan..

                “Aku memiliki alasan Yixing-ah, akan kujelaskan nanti.. tetapi jangan pernah mengatakan diriku berubah.. aku tetap Kim Junmyeon yang kau kenal dulu..” Suho menepuk-nepuk pipi Lay lalu beranjak meninggalkan Lay keruang tengah karena hampir seluruh member sudah berkumpul disana

                Suho menghela nafasnya ia memandang satu persatu membernya termasuk Lay berdiri di belakang bangku yang diduduki Kyungsoo Sehun Kai dan Baekhyun “Sebenarnya Kris keluar bukan karena ia tidak betah dengan grup ini, Kris keluar demi Tao…”

                “Demi diriku?” Tao membulatkan matanya yang sudah besar mendengar barusan Kris dihadapannya mengatakan bahwa ia keluar demi Tao, demi menjaga Tao agar tetap digrup apa-apa ini? Tao benar- benar tidak mengerti kenapa dirinya disangkut pautkan dengan alasan sebenarnya Kris keluar dari Grup mereka?

                “Kau tahu tua Bangka itu memintaku memilih, aku yang keluar atau kau yang akan dikeluarkan..”

                “Maksudmu? Kenapa kita harus di keluarkan? Apa yang sudah kita berdua lakukan memang Hyung?”

                “Bukan kita Tao-ah, tapi ini semua karena kesalahanku…” Kris menghela nafas “Selama ini aku selalu mengikutimu kemanapun kau pergi, aku selalu menjagamu dari jauh, karena aku menyukaimu Tao-ah…”

                ‘Blush’

                Lagi-lagi Tao kembali memerah mendengar ucapan Kris, tunggu dulu Kris mengatakan dirinya menyukai Tao kalau begitu kata-kata kasar hari itu artinya apa? “Andai diriku bisa mengontrol perasaanku sendiri untuk tidak terlalu berlebihan terhadap dirimu mungkin perasaanku tidak akan pernah diketahui si tua Bangka itu…”

                “Jadi maksud Hyung?”

                Kris menatap Tao yang sekarang menatapnya tidak percaya, Tao baru tahu kalau Kris keluar hanya untuk mempertahankan dirinya “Daripada kau di keluarkan.. lebih baik aku yang keluar.. bahkan rencana gugatan dan segala macamnya agency yang mengaturnya.. tugasku hanya merahasiakan ini semua dari siapapun bahkan aku harus bersikap seburuk itu pada kalian itu semua karena terpaksa.. aku melakukannya untuk dirimu Tao-ah..”

                “Kotjimal..” Baekhyun tanpa sadar bergumam ketika usai mendengar cerita Suho bahkan hampir seluruh manusia yang mendengar cerita Suho kini mengangga jelas mereka tidak percaya kalau Kris ternyata keluar hanya demi Tao Kris melepaskan kariernya bersama EXO demi Tao agar Tao tidak tersentuh dan tidak keluar dari EXO Kris rela melakukan apa yang diminta Agency pada nya bahkan membuat seluruh member membencinya karena tiba-tiba berubah bersikap kasar dan keluar begitu saja pergi meninggalkan mereka dengan melayangkan gugatan pada agency mereka

                “Aku tidak bercanda Baekhyun-ah, dan alasanku diam selama ini karena memang si tua itu memintaku untuk menutup mulutku rapat-rapat lagipula Kris juga memintaku untuk tidak membocorkannya pada siapapun..” Suho menghela nafas “Walau akhirnya tanpa disengaja bocor ketelinga Luhan..”

                Sehun tersentak kaget Luhan juga tahu tentang ini semua? “Luhan Hyung juga sudah tahu?” Tanya Kyungsoo dengan mata bulatnya ia tidak menyangka banyak rahasia di dalam grup mereka walau tujuannya demi kebaikan mereka tetapi apa Kris, Suho, dan Luhan tidak apa-apa menyimpan rahasia itu sendirian? Apa mereka tidak tertekan?

                Xiumin menunduk ia meremas ujung Hoodienya ingin rasanya ia mengatakan bahwa dirinya sudah tahu tentang alasan Kris keluar bahkan alasan Luhan keluar ia tahu semuanya tetapi ia hanya diam saja entah lah ia merasa diam adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan saat ini “Gwenchana?” Tanya Chen yang hanya melihat Xiumin menunduk

                “Gwenchana..”

                Chen merangkul bahu Xiumin “Kau tenang saja, hubunganmu dan yeojachingumu tidak akan sampai diketahui agency..” ucap Chen berhasil membuat Xiumin segera menepis lengan Chen yang melingkar di bahunya dan beranjak pergi meninggalkan ruang tengah begitu saja

                “Aku ke kamar kecil dulu..” ucap Xiumin ia tidak perduli Chen menatapnya bingung, ingin sekali Xiumin menendang kepala Chen memang maksud Chen menenangkan Xiumin tetapi salah sasaran yang tengah namja bakpao itu fikirkan bukan yeojachingunya, sampai seumur inipun Xiumin tidak mempunyai yeojachingu Chen benar-benar menyebalkan

                “Apa ada hal lain lagi yang kau sembunyikan?” Tanya Lay

                Suho kembali menghela nafas dan menatap Sehun “Sehun-ah, apa kau tahu kenapa Luhan memaksa ingin keluar dari EXO ketika ia hanya cidera?”

                Sehun mendongak tiba-tiba wajahnya pucat pasih selama ini ia membenci Luhan karena meninggalkannya, meninggalkan grupnya bahkan hanya mempermainkan perasaannya tetapi sekarang Suho menanyakan hal ini padanya rasanya ada alasan lain Luhan melakukan ini ada alasan Luhan meninggalkannya

                “Bukan karena diriku bukan?” Tanya Sehun setengah tertawa ia sengaja membuat suasana tidak menjadi tegang tetapi tetap saja wajah pucatnya tetap tidak berubah

                “Kau ingat apa yang kau ucapkan di ruangan Youngmin-shii?”

                Kali ini Sehun benar-benar menelan ludahnya ia menunduk ia ingat apa yang ia katakan ia tidak akan pernah melupakan pengakuan perasaannya di hadapan petinggi SM itu pada Luhan “Apa yang kau bicarakan?” Tanya Kai penasaran tetapi Sehun tetap diam

                “Karena kata-kata itu Luhan memutuskan keluar dengan syarat, Kim Youngmin tidak menyentuh seluruh member EXO lagi dan tidak mengganggumu Oh Sehun..”

                Sehun tetap diam hanya beberapa orang yang memandang kaget Sehun tanpa mengerti apa yang Sehun katakan hari itu karena yang tahu ucapan Sehun hari itu hanya Sehun Suho Luhan dan manager mereka “Apa kau masih membenci Luhan karena meninggalkanmu? Apa yang Luhan lakukan tidak beda jauh dari yang Kris lakukan..” Suho menatap Sehun yang menunduk dan tidak memberikan jawaban apapun pada dirinya

                “Hanya itu rahasia yang kupunya, aku tidak memiliki rahasia apapun lagi..” ucap Suho setelah menghela nafas melihat tidak ada respon dari Sehun pada dirinya

                Tao mengedip-ngedipkan matanya menatap Kris yang terlihat menanti reaksi Tao atas ceritanya barusan “Tao-ah, kau mendengarkan seluruh ceritaku bukan?” Tanya Kris bahkan sampai melambaikan tangan besarnya di depan wajah Tao

                “Kau ini bodoh?” Tanya Tao dengan polosnya membuat Kris mengerutkan keningnya, hei dirinya baru saja mengumpulkan keberanian untuk bercerita pada Tao tapi kenapa Tao malah mengatakan dirinya bodoh??

                “Mwo? Aku tidak bodoh..”

                “Jika tidak bodoh kenapa kau mau saja melakukan hal seperti itu? Kenapa kau mau saja mengikuti kemauan si tua itu..”

                Kris menggaruk keningnya yang tidak gatal, baiklah sekarang Tao tengah mengomelinya karena ia bodoh mengikuti seluruh kemauan si tua itu tetapi saat itu ia tidak tahu harus melakukan apalagi selain menurut, andai saja ancamannya bukan Tao tentu saja ia tidak akan mau begitu saja keluar dari EXO lagipula saat itu Suhopun sama kalutnya dengan dirinya hanya Luhan yang terus menerus mengomeli dirinya tanpa memberi solusi apapun tentang masalah itu, jadi hanya jalan itu yang bisa ia ambil demi kebaikan Tao

                “Aku tidak bodoh Tao-ah… aku hanya terlalu menyukaimu..” Kris mengacak tatanan rambut rapi nya “Kau tahu? Aku rela terjun dari lantai atas gedung SM saat itu jika itu adalah pilihan lain untuk melindungimu..”

                “Kalau begitu melompatlah..”

                Kris tercengang melihat respon Tao “Hei kau bercanda? Itu dulu Tao-ah bukan sekarang.. saat ini kita berdua sudah bukan pesuruh Kim Youngmin lagi..”

                “Aku tidak pernah melihat orang sebodoh dirimu, kau rela keluar hanya demi orang lain… kau ini benar-benar bodoh?

                “Hei berhenti mengataiku bodoh, aku ini keluar karena melindungimu Tao-ah…”

                Tao merengut “Tapi kau jadi berubah karena itu, andai kau keluar baik-baik seperti Luhan Hyung mungkin aku tidak semenderita kemarin.. andai saja kau membiarkan aku saja yang keluar..”

                Kris tersenyum dan mengacak-acak pelan rambut Tao “Jika kau yang keluar kau juga sama bodohnya denganku.. dan jika kau yang keluar terlebih dahulu daripada diriku, aku akan merasa bersalah seumur hidupku..”

                Tao mendengus kesal jika ia tahu kebenarannya ia tidak akan segalau ini beberapa waktu yang lalu, bahkan ia sampai menjadi pendiam hanya karena Kris meninggalkan grup mereka dengan sikap kasarnya itu “Kau benar-benar bodoh Hyung..” umpat Tao lagi

                Kris menarik Tao perlahan masuk kedalam pelukannya “Terserah kau ingin mengatakan diriku bodoh atau apapun terserah padamu, yang terpenting saat ini waktu nya aku menyalurkan rasa rinduku padamu Tao-ah..” Kris mengeratkan pelukannya pada Tao ketika ia merasa Tao membalas pelukannya, ia merindukan bau khas Tao, ia merindukan bagaimana kecilnya tubuh Tao ketika masuk kedalam pelukannya, ia merindukan rengekan Tao padanya, ia merindukan bagaimana Tao merengut hanya karena keinginannya tidak Kris penuhi, Kris benar-benar merindukan segala yang ada dalam diri Tao semuanya tanpa terkecuali, dan sekarang dirinya dan Tao sudah tidak memiliki penghalang lagi dirnya dan Tao bukan dalam agency itu lagi dirinya dan Tao kini bebas

                “Aku merindukanmu.. kau merindukanku?”

                “Aku merindukanmu setiap hari Hyung..”

                Kris tersenyum senang bahkan wajahnya terlihat lebih bodoh dari biasanya untung saja Tao tidak melihat wajah bodoh Kris dibalik pelukannya “Aku mencintaimu.. apa kau mencintaiku Huang Zi Tao?”

                Tao mengigit bibirnya Tao jelas-jelas tidak bisa menyembunyikan expresi senangnya dulu ketika ia menyatakan perasaannya pada Kris namja tinggi itu membalasnya dengan bentakan tetapi sekarang ia terlebih dahulu mendengar Kris yang mengucapkannya, pada dirinya..

                “Seharusnya kau tahu bukan perasaanku, aku pernah mengatakannya Hyung..”

                “Apa susahnya mengulangnya lagi, aku ingin mendengarnya sekali lagi…”

                “Aniya.. aku tidak mau kau tidak tahu susah mengucapkannya..”

                “Katakan cepat atau aku tidak akan mengantarkanmu check up dan kita akan tetap disini sampai malam..”

                “Yaaaak!”

                Kris melepas pelukannya dan menatap Tao dengan tatapan elangnya “Katakan..”

                Tao sedikit menunduk jujur saja wajahnya sudah semerah tomat saat ini, ia berusaha menenangkan debaran jantungnya yang makin tidak karuan karena ulah Kris “Aku juga.. mencintaimu Yifan Ge…”

                “Katakan lagi..” Senyum Kris mengembang

                “Aku mencintaimu..”

                “Katakan sekali lagi..” dan kini senyum kris makin lebar mengembang hingga ketahap mengerikan

                “Aku…” Tao kali ini mendengus kesal “Cepat jalankan mobilnya aku sudah hampir telat untuk check up!” Tao memukul kepala Kris dan berhasil membuat Kris yang sudah tersenyum senang jadi meringis karena kepala nya sangat sakit setelah dipukul oleh Tao

                “Arghhh!!” Kris menatap Tao horror “Kenapa kau galak sekali?”

                “Aku memang seperti ini bukan? Cepat jalankan!” omel Tao ia kembali duduk menghadap depan dengan menyilangkan tangan di dadanya okey harus Kris akui ia berhasil mendapatkan Tao kembali tetapi ia juga berhasil mengembalikan Tao yang dirindukan Baekhyun seperti dahulu kala

                “Palli Hyung!”

                “Arraseo-arraseo!” Kris segera kembali menjalankan mobilnya ia benar-benar takut dengan Tao yang sudah kembali seperti dulu, penuh dengan rengekan dan jika permintaannya tidak terpenuhi maka Tao tidak segan-segan melayangkan pukulan pada dirinya

                “Cepat sedikit Hyung, sudah hampir jam nya!”

                “Ne! Kau ingin kita celaka apa jika aku mengebut Huang ZITao..”

                “Kau yang bodoh Wu YIfan!”

                “Yaaaak!”

                “Mwoyaaa palli..”

                “Argghhhhh berhenti memukulku..”



THE END

DESEMBER, 18 2015


20:30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar