THE FINAL------ [IT’S HURT SEQUEL –
HOLAY]
“Zhang YiXing, hanya nama itu yang melintas di kepalaku setiap malam..
apa kau juga memikirkan namaku setiap malam? Apa aku bisa sekali lagi mencoba
memasuki hatimu?”
-Kim JunMyeon-
“Kim Junmyeon, terkadang aku tidak habis fikir bagaimana caramu
membuatku tetap mengingatmu, atau aku yang terlalu mencintaimu?”
-Zhang YiXing-
Lay
membolak-balik beberapa kertas di hadapannya ia menghela nafas sesekali
terkadang bibir tipisnya mengerucut tanpa ia sadari “Kontrak film lagi?” ucap
Lay sedikit malas sambil menoleh menatap manager EXO di hadapannya
“Aku
tidak tahu kapan agency menyetujui kontrak itu, tapi jika kau tidak mau
melakukannya aku bisa meminta ke pihak agency untuk membatalkannya..”
“Aniya,
tidak usah Hyung… aku hanya… ini artinya aku harus ke China lagi bukan?”
Manager
EXO mengangguk, ia tahu Lay pasti akan lelah karena secara tidak langsung Lay
satu-satunya member China yang tersisa di EXO dan dari seluruh member kesibukan
Lay hampir sama seperti Kyungsoo yang belakangan ini tiba-tiba kebanjiran
kontrak untuk drama membuat keduanya sama-sama sibuk dan sedikit tidak memiliki
waktu bersama dengan grup mereka terutama Lay, bahkan Lay sampai beberapa kali
tidak datang keacara yang seharusnya ia datangi bersama member lainnya karena
Lay tidak bisa pulang balik Korea-China setiap hari
“Baiklah…
jika kau sudah memegang naskah terbarunya berikan saja padaku akan
kupelajari..” Lay kembali menekuni surat kontrak yang sedari tadi ia tatap
Manager
EXO diam sesaat lalu menghela nafasnya, ia tidak habis fikir kenapa Lay tidak
menolak saja kontrak yang ia terima jika kontrak itu memberatkan dirinya “Kenapa
kau tidak menolaknya saja? Kau juga terlalu banyak jadwal Lay-ah kau harus
beristirahat..”
“Gwenchana…
aku juga butuh kesibukan seperti yang lainnya..”
“Hah,
kau dan Suho sama saja mengambil banyak pekerjaan tetapi akhirnya aku tidak
pernah melihat wajah puas kalian ketika di belakang layar.. ada apa dengan
kalian sebenarnya?”
Lay
terdiam ia benar-benar baru tahu Suho juga sengaja mengambil banyak job selama
ini, apa untuk pelarian dari masalah EXO kemarin? Atau karena ingin menghindari
dirinya? “Aku tidak apa-apa Hyung… aku hanya sedikit kecewa karena waktuku
bersama para member semakin berkurang..”
Sang
manager menepuk bahu Lay “Sebelum syutting film terbarumu dimulai kau akan
mendapat libur bukan bersama member yang lain.. kau masih bisa mempersiapkan
album repackage bersama dengan yang lain..”
Lay
mengangguk-angguk mengiyakan “Ne kau benar, aku harus kembali berlatih koreo
bersama Kai dan Sehun.. mungkin besok..”
‘CLEEK’
Lay dan
manager EXO menoleh menatap pintu dorm yang terbuka dan menampakan Suho baru
saja memasuki dorm dengan hoodie yang sedikit basah “Kau kehujanan?” Tanya Lay
“Ne,
tiba-tiba hujan besar..” Suho segera beranjak masuk kedalam untung yang basah
hanya hoodienya saja bukan seluruh tubuhnya “Ah, Hyung? Tumben kau kemari ada
apa?”
“Aku
mengantarkan kontrak kerja untuk Lay, dia mendapatkan peran untuk syutting film
lagi di china..”
Suho
mengalihkan matanya menatap kertas yang ada di tangan Lay “Lay baru kembali ke
Seoul, tapi sudah harus kembali ke China lagi?” ucap Suho sedikit kesal, tentu
saja ia kesal dirinya dan Lay sudah tidak sedekat dulu semenjak banyak rahasia
yang Suho sembunyikan dari Lay bahkan Karena terlalu banyak masalah yang Suho
fikirkan tanpa sadar Suho mengabaikan keberadaan Lay disekitarnya yang berniat
ingin menghiburnya, dan berujung Lay yang memilih menjaga jarak dari Suho, dan
sekarang?? Lay harus bolak balik Seoul-China hanya untuk Syutting lalu waktu
untuknya bersama dengan Lay kapan?? Dirinya butuh waktu untuk mendekatkan
dirinya lagi dengan Lay walaupun tidak bisa memiliki Lay paling tidak ia bisa
sedekat dulu dengan Lay, seperti kata Lay mereka sahabat tapi sahabat macam apa
yang jarang berbicara ataupun jarang berkomunikasi seperti keadaan mereka saat
ini? Miris sekali..
“Aku
sudah menawarkan Lay untuk menolak kontrak itu tapi Lay mengatakan tidak
apa-apa.."
Suho
segera menoleh menatap Lay, yang memang sedari tadi menatapnya dengan wajah
polosnya “Kau harus beristirahat..” ucap Suho lagi ia benar-benar ingin Lay
tidak menerima kontrak itu, bahkan Suho sekarang sudah berpindah berdiri di
hadapan Lay dengan alis berkerut
“Kau
sendiri juga banyak mengambil pekerjaan Suho-ya.. jika kau beristrahat mungkin
aku juga akan beristirahat..” tutup Lay sembari beranjak dari bangkunya dan
segera beranjak meninggalkan ruang tengah Dorm masuk kedalam kamarnya “Gomapta
Hyung, dan jangan lupa bawa naskahnya padaku nanti.. aku istirahat dulu..
jalja..” ucap Lay sebelum menutup pintu kamarnya
Suho
segera menoleh menatap managernya meminta penjelasan atas ucapan Lay barusan
yang memintanya untuk beristirahat “Wae? Aku hanya menyamakan tingkah kalian
berdua yang menyiksa diri hanya karena mengambil banyak pekerjaan..”
“Aish
kau ini..” Suho pun segera beranjak juga meninggalkan manager mereka sendirian
diruang tengah dan masuk ke kamar nya ia harus segera mengganti pakaiannya atau
ia akan sakit besok
‘Tok
Tok Tok’
Lay
menoleh sepertinya pintu kamarnya di ketuk? Ia meninggalkan kertas-kertas yang
tengah di coret-coretnya menjadi sebuah nada dan meletakkan gitar kesayangannya
di atas tempat tidur lalu menghampiri pintu kamarnya dan membukanya “O,
Suho-ya..”
“Sudah
malam, kau masih belum makan..”
Lay
mengerutkan keningnya lalu segera mengecek jam di pergelangan tangan kanannya
“Omo, sudah jam segini aku terlalu asik dengan gitarku..”
“Kau
bisa sakit jika seperti ini..”
“Mianhae,
baiklah aku akan keluar mancari makanan..” Lay kembali masuk kedalam kamarnya
dan mengambil hoodie tebalnya
“Aku
ikut denganmu…” ucapan Suho sempat membuat Lay menghentikan langkah nya
sebentar lalu kembali melangkah lagi, setelah Lay mengambil hoodie nya ia
kembali menghampiri Suho
“Aku
bisa pergi sendiri Suho-ya..”
“Aku
juga lapar, jadi lebih baik kita pergi bersama saja.. lagipula banyak yang
ingin kubicarakan denganmu..” Suho langsung melangkah menuju pintu tanpa
memperdulikan Lay yang berkedip menatap nya bingung , dan mau tidak mau Lay pun
menyusul Suho dan keluar mencari makan malam bersama
Suho
menghentikan langkahnya ketika ia menyadari kalau Lay tidak berjalan di sisinya
ia menoleh ke belakang dan mendapati Lay malah berjalan 1 meter jauhnya di
belakangnya “Apa yang kau lakukan disitu?” Suho berbalik menghadap arah Lay
Lay
menggaruk pipinya, jelas saja ia tengah berjalan kenapa masih Suho tanyakan
dirinya sedang apa? “Aku sedang berjalan…”
Jawaban
Lay hampir membuat Suho ingin tertawa berguling di jalanan untung ia bisa
mengontrol dirinya untuk tidak mentertawakan jawaban Lay “Aku juga tau Lay-ah..
Kita keluar bersama kenapa kau harus berjalan di belakangku? Kemari..” Suho
melambai pada Lay agar Lay menghampirinya, ia tidak habis fikir apa memang
hubungannya dan Lay sebegitu renggangnya sampai Lay harus berjalan sejauh ini
dari nya, atau tubuhnya bau sehingga Lay tidak ingin berjalan di dekatnya? Tapi
setelah ia mengendus-endus bau tubuhnya ia sudah yakin kalau dirinya wangi
Lay mau
tidak mau menghampiri Suho dan berdiri disebelah Suho “Jadi kita akan makan apa
Suho-ya? Perutku sudah berbunyi..”
Suho
hampir tertawa lagi melihat wajah kelaparan Lay, barusan namja berlesung pipit
itu berdiri mejauh dari dirinya bahkan menjaga jarak darinya dan sekarang sudah
merengek meminta makan pada dirinya “Kajja, kita makan ramen di kedai yang dulu
sering kita datangi..” Suho segera meraih pergelangan tangan Lay lalu menarik
Lay agar mengikuti langkahnya
Suho
dan Lay menghentikan langkah mereka di depan kedai ramen yang dulu sering
mereka datangi, lebih tepatnya Suho hanya datang untuk menemani Lay memesan
tteokboki sesukaannya dan akhirnya Suho pun ikut memakan seporsi ramen “Ah
Kedai ini..” ucap Lay senang bahkan sampai membuat lesung pipi di pipinya
keluar dan matanya menjadi segaris Lay benar-benar merindukan tempat ini
“Sudah
lama bukan kita tidak kemari?”
Lay
mengangguk-angguk, ia segera melangkah masuk tanpa harus di tarik Suho lagi
tiba-tiba rasa lapar nya terganti dengan rasa rindu akan tempat ini, dulu ia
sering mendatangi tempat ini semasa training dan yang selalu mengantarnya
adalah Suho, memang terkadang mereka pergi bersama dengan yang lain jika sedang
senggang tetapi hanya Suho yang akan mengantarkannya kemari bahkan di tengah
malam jika ia tengah kelaparan
“Junmyeon?
Yixing?”
Suho
dan Lay menoleh kearah bagian dapur kedai ketika seorang lelaki paruh baya
memanggil mereka “Ah, Ahjushi..” sapa Lay, ia masih mengingat pemilik kedai ini
karena terlalu sering mereka datang sampai mereka mengenal pemilik tempat ini
bahkan dulu kedai ini belum sebesar sekarang
“Kalian
sudah sangat lama tidak kemari..”
“Kami
sedikit sibuk semenjak debut..” jelas Suho, ini pertama kali nya mereka kembali
kemari semenjak mereka memulai debut, bahkan malam sebelum mereka debut SUho
dan Lay juga datang ke kedai ini dan meminta doa pada ahjushi pemilik kedai
agar debut mereka lancar
“Duduklah,
akan kusiapkan ramen dan tteokboki kesukaan kalian..” ahjushi itu segera
kembali masuk kedalam dapur dengan wajah bahagia Suho dan Lay pun segera
mencari tempat duduk yang palig dekat dengan dapur
“Aku
tidak menyangka pemilik kedai masih mengenali kita Junmyeon-ah..” ujar Lay
bahagia bahkan Lay tidak sadar menyebut nama Suho dengan nama aslinya seperti
dulu saat mereka masing training
Suho
tersenyum-senyum senang, idenya tidak salah dengan mengajak Lay kemari akan
memperbaiki hubungan mereka walau sedikit “Bahkan dia masih mengingat makanan
kesukaanmu Yixing-ah..”
Lay
menepuk-nepuk meja makan pelan wajahnya berbinar senang seperti anak kecil yang
mendapatkan kado dihari ulang tahunnya “Akan kuhabiskan tteokboki nya sampai
habis bersih.. kau harus membantuku menghabiskannya Junmyeon-ah…”
“Itu
artinya kau juga harus membantuku menghabiskan Ramyeon ku, kau fikir perutku
sebesar perut Tao yang muat memasukan segala makanan yang ia suka kedalam
mulutnya..”
Seketika
Lay tertawa terbahak mendengar ucapan Suho ia langsung teringat dulu ketika
mereka mengajak Kris dan Tao kekedai ini Kris dan Suho sampai harus mengecek
isi dompet mereka karena Tao benar-benar memesan banyak makanan untuk dirinya
sendiri dan menghabiskannya seorang diri tanpa bantuan siapapun “Kau mengingat
hari itu Junmyeon-ah? Tao menghabiskan semua makanan yang ia pesan sendirian..”
“Aku
tidak akan melupakan hari dimana dompetku hampir tersapu bersih hanya karena
mengisi perut besar Tao..” Suho ikut tertawa terlebih karena memang kenangan
itu membuatnya ingin tertawa dan juga melihat wajah Lay membuatnya ingin
tertawa
“Chaah!”
Lay dan
Suho segera mendongak bersamaan begitu melihat pemilik kedai sudah meletakkan
tteokboki dan Ramyeon kesukaan mereka berdua di meja “Kalian habiskan ne, aku
berikan porsi yang sedikit lebih banyak untuk kalian..”
“Ah,
kau benar-benar tahu aku tengah kelaparan..” Lay segera mengambil sepasang
sumpit sambil mengelus-elus perutnya yang sedari tadi sudah bernyanyi kelaparan
“Bahasa
Koreamu semakin lebih baik Yixing-ah..”
“Ne,
Junmyeon banyak mengajariku..” ucap Yixing sambil mengunyah 1 potong tteokboki
panas dimulutnya
“Aniya,
Yixing belajar lebih giat dari siapapun..” Suho mengacak pelan rambut Lay gemas
membuat Ahjushi pemilik kedai tersenyum senang
“Kalian
masih sama seperti dulu..” ucap nya lalu meninggalkan meja Lay dan Suho tanpa
tahu kini Lay dan Suho terdiam kedua berfikir apa iya mereka masih bisa seperti
dulu, apa iya mereka masih terlihat seperti dulu apa bisa mereka kembali
seperti dulu ketika mereka masih dalam masa training
Lay
yang masih mengunyah menoleh kearah Suho yang masih setia meletakkan telapak
tangannya di kepala Lay “Apa kita bisa sedekat dulu?” Tanya Lay dengan mulut
penuh tteokbokki dan mulut yang belepotan saus tteokbokki
Suho
menurunkan tangannya dari kepala Lay ia mencubit pipi Lay lalu membersihkan
sisa saus di sudur bibir Lay “Keurae.. kita sahabat bukan seperti katamu..”
Lay
menganggukkan kepalanya tanda setuju hanya saja yang Lay maksud saat ini adalah
keadaan mereka yang dulu ketika Lay tanpa segan bermanja pada Suho menunjukan
perasaannya pada Suho, dan Suho yang tidak pernah menolak permintaannya
sekalipun, saat ia merasa bahagia ketika Suho menunjukkan perasaan yang SUho
miliki pada dirinya tidak seperti sekarang yang ia rasakan hanya sakit dan
takut ketika Suho menunjukkan perasaannya padanya, ia sungguh merindukan
dirinya yang dulu bukan yang sekarang, ia menuntut Suho karena kebohongan yang
sudah Suho lakukan padahal dirinya sudah terlebih dahulu berbohong tentang
banyak hal pada Suho
“Apa
kau juga memiliki rahasia Yixing-ah?” Tanya Suho sembari menepuk-nepuk pipi Lay
Lay
menatap Suho ia ragu apa harus menceritakannya atau tidak, jujur ia sudah muak menahan
segalanya sendirian tetapi ia tidak yakin Suho tidak akan marah setelah tahu
kebenarannya lagipula apa tidak apa-apa jika ia menceritakan ini bagaimana
kalau petinggi SM itu sampai tahu ia membocorkan rahasia ini “Menurutmu?”
Suho
menepuk kembali pipi Lay lalu kembali menekuni Ramyeon miliknya “Setiap orang
memiliki rahasia.. suatu saat kau pasti akan menceritakannya padaku..”
Lay
menghela nafas lega karena Suho tidak menuntutnya untuk bercerita “Ne, aku
pasti akan menceritakannya padamu Junmyeon-ah, jika kurasa aku memang harus
mengatakannya..” Lay kembali menyuap 1 tteokboki kedalam mulutnya ia memang
belum yakin apa harus mengatakan kejujuran ini pada Suho karena Lay selalu
memikirkan konsekuensinya jika sampai rahasia ini diketahui Suho
Suho kembali
mengacak rambut Lay gemas akhirnya ia kembali merasa dekat kembali dengan Lay,
memang kembali ketempat ini tidak ada salahnya “Cah habiskan tteokbokimu jika
masih lapar kau bisa pesan lagi..”
“Kau
akan bayarkan ini untukku bukan?” Tanya Lay sambil kembali mengunyah teokboki
miliknya sembari menatap Suho yang sekarang sedang memakan ramennya dengan
wajah luar biasa bahagia
“Keurae..
“
Xiumin
dan Kyungsoo menatap Lay dan Suho yang duduk di dalam van di depan mereka entah
mengapa rasanya ada yang aneh dengan 2 orang itu biasanya mereka tidak akan
melihat Lay dan Suho duduk bersama di dalam van tetapi hari ini sangat berbeda,
Lay membiarkan Suho duduk di sebelahnya bahkan ia membiarkan Suho kini tertidur
di bahu nya apa sudah terjadi sesuatu?
“Ini aneh..”
ucap Xiumin sembari mengelus-elus dagunya seolah-olah tengah mencari alasan
yang tepat akan kejadian langka yang sekarang ada dihadapannya
“Hyung,
wajahmu lebih aneh daripada Lay Hyung dan SUho Hyung..” ucap Kyungsoo datar, ia
memutuskan tidak perduli apa yang terjadi dengan Lay dan Suho selama kedua
makhluk itu terlihat akur dan baik-baik saja
“Aneh?
Wajahku??” Xiumin segera duduk menghadap Kyungsoo bahkan ia sampai
menunjuk-nunjuk wajah bakpao nya berkali-kali
“Ne,
berapa umurmu? Kenapa wajahmu masih seimut itu?” Kyungsoo menggelengkan
kepalanya entah itu tanda ketidak percayaan atau apa
“Imut?
Yaaak kau tidak lihat alisku tebal wajahku manly Kyungsoo-ya..”
Kyungsoo
menoleh sambil menunjuk alisnya yang lebih tebal dari Xiumin “Lihat alisku
Hyung..” mau tidak mau Xiumin dengan wajah polosnya memperhatikan alis Kyungsoo
“Alisku lebih tebal darimu Hyung.. kalau begitu aku lebih lelaki daripada
dirimu..”
Xiumin
mengangga rasanya ia ingin menjitak kepala Kyungsoo kenapa tiba-tiba membahas
wajah imutnya “Chen Hyung bahkan lebih tampan darimu Hyung.. kau jika
disandingkan dengan Chen Hyung makan kau akan jadi wanitanya..”
‘PLETAK’
“Argghhhh!”
Kyungsoo mengaduh sekeras-kerasnya ketika Xiumin menghadiahi kepalanya sebuah
jitakan, bahkan sampai membuat Suho tersentak dan terbangun dari tidurnya
dengan wajah teraneh yang pernah Lay lihat seumur hidupnya
“Ada
apa?” Tanya Suho pada Lay yang tengah menatapnya kaget dan Lay hanya tertawa
menatap wajah setengah mengantuk Suho
“Wajahmu
jelek sekali Junmyeon-ah..” Lay kembali menarik kepala Suho agar kembali tidur
di bahunya “Lebih baik kau kembali tidur..”
“Tapi
suara apa tadi?” Tanya Suho penasaran
“Hanya
Minseok Hyung dan Kyungsoo yang sedang bermain di belakang..”
Suho
menghela nafas lalu mengangguk ia kembali menutup kedua matanya dan berusaha
kembali tertidur walau suara ribut-ribut miik Kyungsoo dan Xiumin masih sangat
menganggunya
Suho
membantu Lay membawakan tas milik Lay keluar dari van lalu menunggu Lay juga
keluar dari Van sedangkan sisanya sudah melangkah terlebih dahulu memasuki
kantor agency mereka, setelah acara yang baru saja mereka hadiri mereka
memutuskan untuk latihan koreografi dance comeback repackage mereka karena
waktunya sudah sangat mendesak
“Junmyeon-ah..”
Suho
menoleh dan ia mendapati senior mereka di SM tiba-tiba muncul dari arah
belakangnya “Oh, BoA Nunna…” Suho membungkuk hormat
“Sudah
menjelang malam kau baru kemari?”
“Ne,
Nunna tadi kami ada jadwal yang harus di datangi terlebih dahulu..”
“Kalian
ingin latihan?”
Suho
mengangguk “Ne, sebentar lagi jadwal comeback kami harus lebih sering latihan,
ah Noona sendiri?”
“Noona
baru selesai latihan..” Boa mengacak pelan rambut Suho ia gemas dan kagum dengan
leader EXO satu itu terlebih lagi Suho harus menghadapi kehilangan 3 member
begitu saja dan menjadi leader tunggal setelah Kris hengkang “Kau sudah lebih
dewasa daripada saat training dulu Junmyeon-ah..”
“Ekhm..”
Lay berdehem ketika turun dari van, rasanya urat-urat di lehernya hampir
mencuat begitu saja karena kesal melihat BoA sunbae mereka mengelus-elus kepala
Suho tepat di depan matanya, memang dirinya adalah fans berat BoA tapi tetap
saja ia tidak akan berbagi orang yang disukainya pada yeoja lain walaupun itu
adalah idolanya sendiri
“Ah,
Yixing-ah… kau juga disini?”
Lay mau
tidak mau tersenyum menunjukkn wajah polosnya, tidak sia-sia bertahun-tahun ia
berpura-pura bersikap polos dan tidak tahu apa-apa karena memang itu berguna di
saat-saat seperti ini, saat ketika rasanya Lay ingin memukul segala hal yang
ada di hadapannya bahkan jika bisa ia ingin menghancurkan van yang baru saja di
naikinya bersama Suho karena ia benar-benar kesal melihat Suho tersenyum
seperti itu pada BoA “Ne Noona aku juga disini, apa Noona hanya mau berdua saja
dengan Junmyeon?” lanjut Lay masih memasang wajah polosnya
“Ahahahahaha.
Yixing-ah kau benar-benar menggemaskan..” gantian sekarang BoA mengacak-acak
rambut Lay dan hanya Suho yang bisa menelan ludah melihat Lay disentuh oleh BoA
yang jelas-jelas sangat di sukai Lay
“Baiklah,
kalian latihan lah dengan benar Noona harus segera pulang besok pagi-pagi
sekali Noona ada jadwal.. annyeong..” Sunbae mereka segera pergi meninggalkan
Suho dan Lay yang rambutnya masih berantakan akibat ulah BoA
“Memang
aku perduli dengan jadwalmu..” umpat Lay dalam gumaman
“Kau
mengatakan sesuatu Yixing-ah?” Tanya Suho bingung, ia bahkan mendekatkan
kepalanya pada Lay agar mendengar ucapan Lay
“Eopseo!!”
omel Lay tepat di depan wajah Suho dan langsung meninggalkan Suho begitu saja
dengan mulut mengangga bingung
“Ada
apa dengannya? Dia cemburu BoA Noona mengelus kepalaku? Bukannya dia juga dapat
bagian?” Suho berdecak kesal lalu menutup pintu mobil Van tempat dimana tadi
Lay keluar dan segera menyusul Lay masuk kedalam gedung SM
Lay
melangkahkan kakinya sembari menghirup bubble tea yang di belikan oleh Sehun
untuknya barusan, mereka baru saja beristirahat siang setelah usai latihan
untuk comeback repackage mereka Lay memutuskan untuk berkeliling gedung SM
sembari menunggu Suho dan Chanyeol kembali dari pergi membeli makan siang untuk
semua member, kepala Lay menoleh ke kanan dan ke kiri seolah-olah ia tidak
pernah menjelajahi gedung ini sebelumnya
Tetapi
langkahnya terhenti ketika ia mendengar cekikikan yeoja dari sebuah ruangan,
dan entah kenapa kedua kaki Lay malah melangkah menghampiri ruangan tersebut
insting ingin tahunya tiba-tiba muncul “Siapa yang tengah tertawa?” gumamnya
“Kau
tahu aku kemarin melihat ada netizen yang menangkap basah BoA Unnie sedang
mengelus sayang kepala Suho, dia menyebarkan fotonya di acc pribadinya hanya
saja hanya sebentar setelahnya ia menghapusnya..”
“Maksudmu
setelah Taeyeon dan Baekhyun sekarang BoA Unnie dan Suho?”
“Mungkin
saja, ah kukira EXO sama seperti yang sebelum-sebelumnya.. ku kira mereka
semua..” salah 1 yeoja itu menyodorkan jari telunjuknya tetapi setelah itu
membeloknnya
“Ayolah,
pasti mereka kapok bukan? Kyuhyun dan Sungmin Oppa yang paling mendapatkan
dampak dari hubungan seperti itu.. ah membayangkannya saja bulu kuduk ku
berdiri..”
Lay
tanpa sadar meremas gelas bubble tea di genggamannya, BoA dan Suho? Siapa juga
yang memulai berita seperti itu? Kenapa harus Suho? BoA juga dekat dengan
Taemin kenapa harus Suho yang di beritakan dengan BoA?? Oh ayolah Suho menyukainya..
Suho selalu menyukainya… walau pun selama ini dirinya tidak pernah membalas
perasaan Suho sama sekali, tunggu..
‘Sraaak’
“Ohhh!
Kau Lay?”
Lay
tersadar dari lamunannya karena tanpa sadar setelah meremas gelas bubble teanya
kuat-kuat gelas itu ia lepaskan begitu saja dari genggamannya ketika ia menyadari
satu hal, Suho memang menyukainya tetapi jika ia tidak pernah membalas Suho
bisa saja apa yang dirasakan Suho juga berpindah pada orang lain
“Lay-shii?
Kau tidak apa-apa?” Tanya salah seorang yeoja itu sembari menghampiri Lay dan
mau tidak mau Lay lagi-lagi harus memasang wajah polos dan pura-pura bodohnya
“Ah?
Aniya aku tidak apa-apa tanganku licin Noona…” Lay segera berjongkok
membereskan tumpahan bubble tea yang ia buat
“Gwenchana
Lay-shii, cleaning service bisa membersihkannya..”
“Begitukah?
Araseo..” Lay kembali berdiri dan tetap kembali menggenggam gelas bubble teanya
yang sudah kosong “Aku pergi dulu Noona..” Lay segera melangkah pergi
meninggalkan tempat itu setelah membungkuk member hormat
“Apa
dia mendengarnya?” Tanya Yeoja yang baru saja menelfon bagian kebersihan untuk
membersihkan tumpahan bubble tea yang di ciptakan Lay
“Entahlah
sepertinya tidak..”
Lay
melangkah pelan-pelan bahkan gelas di genggamannya kini sudah tidak berbentuk
lagi karena sudah ia remas-remas seperti kertas, kenapa rasanya sesakit ini?
Kenapa rasanya semarah ini? Bahkan ia merasakan takut.. Seumur hidup ia
mengenal Suho baru hari ini ia merasakan perasaan ini pada Suho hanya karena
mendengar berita tentang Suho dan BoA, apa karena selama ini Suho hanya berkeliaran
di sekitarnya? Bahkan Suho tidak pernah terlihat bersama wanita manapun maka
dari itu Lay tidak pernah merasa takut akan kehilangan Suho
“Hyung?”
Lay
segera menoleh kaget begitu ia merasa bahunya di tepuk tiba-tiba dari arah
belakang “O! Kai-ya..”
“Kenapa
kau masih disini? Kau tidak membaca pesan dari Suho Hyung? Dia sudah kembali
dan sedari tadi mencari-cari dirimu..”
Dan
lagi-lagi mau tidak mau Lay harus kembali berpura-pura menjadi Lay yang polos
dan pura-pura tidak merasakan apapun seperti sebelum-sebelumnya “Ah, jinjja?
Aku tidak mengecek ponselku.. kajja aku sangat lapar..” Lay kembali melangkah
dengan langkah lebar
“Hyung
kau salah jalan..” ucap Kai dan sukses membuat Lay segera memutar tubuhnya 360
derajat dan kembali melangkah dengan lebar kearah yang di tunjuk Kai, masalah
yang barusan di dengarnya benar-benar membuatnya terlihat bodoh karena bisa
salah arah di gedung yang sudah bertahun-tahun di datanginya hampir setiap hari
Suho
menatap Lay yang sedari tadi hanya diam saja di hadapannya bahkan tidak
menyentuh makan siangnya sama sekali “Yixing-ah?” panggil Suho bahkan sampai
melambaikan tangan di depan wajah Lay hanya melamun saja sedari tadi
“O?! Ah
ne? Wae?”
“Apa
yang kau fikirkan eoh? Kau belum menyentuh makan siangmu..” Suho kembali
menyodorkan seporsi jjangmyeon kehadapan Lay dan meletakkan sepasang sumpit
dalam genggaman tangan kanan Lay “Cepat makan, atau kau bisa sakit..”
“Kau
memperhatikanku?” Tanya Lay
“Keurae…”
Suho kembali menekuni Jjangmyeon miliknya “Cepat habiskan tidak akan enak
rasanya jika sudah dingin..” ucap Suho sambil mengacak pelan rambut Lay
Mau
tidak mau Lay tersenyum melihat Suho yang seperti ini rasanya apa yang ia
dengar tadi dari mulut kedua Noona yang sebenarnya tidak ia kenal seketika
menguap dari kepalanya “Arraseo..” Lay segera memakan Jjangmyeonnya dengan
semangat rasanya ia tidak harus mengkhawatirkan apapun Suho tidak akan berubah
apapun yang terjadi, ia sangat yakin dengan yang ia rasakan..
Hingga…..
Lay
lagi-lagi mau tidak mau menahan emosinya yang sudah berada di ubun-ubun
kepalanya bahkan rasanya di pelipisnya sudah ada perempatan berkedut karena
membaca artikel yang entah ditulis oleh siapa tentang moment Suho dan BoA
apa-apaan ini? Sejak kapan bermunculan moment Suho dan BoA??
“Hyung
gwenchana?” Tanya Sehun karena hanya dirinya yang tersisa bersama Lay diruangan
ini dan tidak bisa Sehun pungkiri ia bisa merasakan aura hitam yang menguar
keluar dari tubuh Lay bahkan ruang latihan yang sangat luas dan berAC ini
terasa sangat panas seketika
“Menurutmu?”
Tanya Lay balik dengan nada 100% tidak bersahabat
Sehun
tersedak liurnya sendiri mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Lay, mood
Lay benar-benar tidak bagus “A-Aku, ingin membeli bubble tea Hyung mau?” Sehun
segera menghampiri pintu rasanya ia benar-benar ingin segera kabur dari ruang
latihan dance
“Tidak..”
Sehun
mengangguk kaku, aura membunuh milik Lay benar-benar menyeramkan “A-Ah, baiklah
Hyung aku keluar sebentar ne..” Sehun segera mengambil langkah seribu bahkan ia
melewati Suho begitu saja yang berjalan di hadapannya yang terpenting bagi
Sehun adalah selamat dari amarah seorang Zhang Yixing
“Sehun-ah?
Yaaaak!” Suho sampai berteriak karena melihat Sehun yang berlari secepat kilat,
bahkan tidak menyapanya sama sekali benar-benar maknae kurang ajar “Mau kemana
anak itu?” Suho menggendikkan bahunya ia kembali melanjutkan langkahnya ke
tujuan awalnya ruang latihan dance
Suho
membuka pintu ruang dance lalu kembali menutupnya dengan langkah sangat santai
ia menghampiri Lay yang duduk bersandar di pojok ruangan dan masih memegang
ponselnya “Yixing-ah, kau sendirian disini?” sapa Suho dan dengan cepat ia
menempatkan dirinya duduk disebelah Lay tanpa tahu kini Lay bisa saja
mencekiknya hidup-hidup
“Hmm..”
Suho
menoleh bingung karena tanggapan Lay hanya gumaman “Ada apa? Moodmu sepertinya
sedang tidak baik?” Tanya Suho
“Aniya..”
Lay tidak menoleh atau memberikan reaksi apapun ia hanya focus pada ponsel di
hadapanya, ia tekuni bacaan di hadapannya baris per baris
Suho
menaikkan sebelah alisnya ia tidak mengerti apa menariknya ponsel dibandingkan
dirinya? Apa Lay tertular penyakit Kyungsoo yang setiap hari kerjaannya hanya
menatap layar ponsel? Entah apa yang dilihat dan dibaca oleh Kyungsoo “Apa yang
tengah kau baca?” Tanya Suho lagi ia benar-benar ingin menarik perhatian Lay ia
jelas tidak ingin kehilangan kesempatan emas seperti ini? Kapan lagi bisa
berduaan hanya dengan Lay seorang
“Artikel..”
Suho
kembali menaikkan alisnya kenapa Lay menjawabnya dengan satu kata saja sedari
tadi “Ya! Neo gwenchana?”
Kali
ini Lay menoleh dengan wajah datarnya “Menurutmu?”
Suho
mendekati wajah Lay ia menatap lekat-lekat wajah Lay, andai Lay tidak dalam
keadaan kesal saat ini sudah dipastikan Lay akan segera mundur menjauhi Suho
dengan wajah yang semerah kepiting rebus “Menurutku, kau ada masalah..” Suho
kembali duduk pada posisinya semula “Kajja, ceritakan padaku ada apa?”
Lay
kembali menoleh menatap ponsel di tangannya “Aniya..”
Suho
tiba-tiba merebut ponsel yang tengah di baca Lay ia segera membaca artikel apa
yang sedari tadi di baca oleh Lay sampai-sampai kehadirannya pun tidak di
tanggapi oleh Lay sama sekali “Apa yang sebenarnya kau baca?” mata Suho mulai
menekuni setiap baris tulisan yang ada di dalam artikel itu
“Ah..”
Suho bergumam seolah-olah mengerti kenapa Lay sampai bersikap seperti ini
“Kembalikan
ponselku..” ucap Lay dan Suho segera mengembalikan ponsel Lay pada pemiliknya
“Jadi
kau marah padaku?”
Lay
menoleh, baguslah kalau Suho sadar kalau dirinya marah pada Suho walau ia tidak
bisa menjelaskan pada Suho secara langsung kenapa dirinya sampai harus
repot-repot marah pada leader EXO itu
“Kau
marah karena aku dekat dengan Noona yang kau sukai itu?”
Kali
ini Lay segera menatap Suho bahkan menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan
Suho padanya, Noona yang disukainya?? Sejak kapan Suho berfikir kalau dirinya
menyukai BoA? Aigoo “Mwo? Kau bilang apa barusan?”
“Kau
marah padaku karena aku dekat dengan BoA Noona?”
Lay
menghela nafas “Memang kau benar-benar dekat dengannya?” Lay memiringkan
sedikit kepalanya “Dengan BoA Noona?”
Suho
menyenderkan tubuhnya pada dinding di belakangnya “Menurutku tidak kedekatanku
sama seperti dengan kedekatanku dengan member SNSD ataupun f(x)..”
Mulut
Lay hampir tergangga “Kau dekat dengan mereka juga???” Tanya Lay histeris
rasanya Lay benar-benar ingin menjambak rambut yang menempel dikepala Suho
“Wae?
Ada apa denganmu? Apa kau juga menyukai orang lain selain BoA Noona?”
Lay
melepas sepatu di kaki kirinya lalu melemparnya kearah Suho “Sejak kapan aku
menyukai BoA Noona? Jangan mengarang!”
“Arghh!”
Suho mengelus-elus sayang lengannya yang terkena lemparan Lay, saat ini di
hadapannya Lay benar-benar seperti yeoja yang tengah tertimpa bulan “Ada apa
denganmu eoh? Kau marah padaku?”
“Ne!!”
Lay segera bangkit dari duduknya dan segera melangkah keluar ruang latihan
bahkan sampai membanting pintu ruang latihan dance saat keluar dan tidak
memperdulikan sebelah kakinya yang tidak memakai sepatu karena sepatunya sudah
ia lempar tadi ke lengan Suho
“Apa
aku salah berbicara?” Tanya Suho pada dirinya sendiri
“Buahahahahahahahaha…”
Suho
mengerutkan keningnya ketika ia mendengar Luhan tertawa di seberang sana
rasanya ia ingin memutuskan sambungan telfonnya dengan Luhan “Apa yang kau tertawakan?”
omel Suho
“Aniya..
kemarin Kris sekarang dirimu.. ayolah kau fikir Yixing akan marah padamu hanya
karena kau dekat dengan BoA Noona?”
“Bisa
saja, Yixing pernah bilang type ideal yeojachingunya adalah BoA Noona.. dan
kemarin dia membaca artikel tentang diriku dan BoA Noona dan kusimpulkan Yixing
marah padaku karena aku dekat dengan yeoja yang disukainya..”
“Kau
masih saja bodoh..”
Suho
kembali mengerutkan keningnya “Ya! Itu Kris?? Kenapa kau loundspeaker Luhan
Hyung…?”
“Ne,
Kris dan Tao sedang ada di flat ku kami sedang makan malam bersama, dan begitu
mereka tahu kau yang menelfon mereka juga ingin mendengar suaramu..”
“Mendengar
suaraku dan ceritaku..” Suho menggaruk-garuk kening lebarnya
“Yixing
menyukaimu bodoh, kenapa kau tidak mengatakan perasaanmu sekali lagi..” ucap
Kris
“Kau
tahu darimana Lay Hyung menyukai Suho Hyung? Kau tidak kasihan jika Suho Hyung
harus di tolak 2 kali?”
Suho
tertohok mendengar ucapan Tao, maknae itu masih polos seperti dulu terlalu polos
malah dan tidak sadar bahwa Suho mendengar dengan jelas ucapannya “Tao-ah,
bisakah kau tidak terlalu jujur seperti itu, kau menyakiti hatiku..”
“Omooo,
Suho Hyung mianhae.. tapi aku hanya mengatakan yang sebenarnya..”
Suho
memijit pelipisnya Tao benar-benar merindukan jitakan darinya mungkin sedangkan
Kris dan Luhan hampir menyemburkan tawa nya Tao benar-benar membuat Suho makin
putus asa diseberang sana “Sebaiknya kau lanjutkan makanmu Tao-ah..” Kris
segera menyumpal mulut tipis Tao dengan sepotong daging
“Berbicaralah
lagi dengannya, kau tahu Yixing itu seperti menyembunyikan sesuatu selama ini
aku tidak percaya dia tidak menyukaimu sedikitpun.. mengingat dia selalu berada
disisimu saat Kris keluar dulu, selalu membantumu..”
“Itu
benar sekali, bisa saja dirinya marah bukan karena kau mendekati BoA Noona,
tapi karena BoA Noona dekat denganmu..”
“Maksudmu?”
“Maksud
Luhan, Yixing cemburu kau dekat dengan BoA bukannya dia cemburu karena Kau
mendekati BoA.. sudah mengerti belum?”
Suho
terdiam ia jadi berfikir, sempat terbersit memang bisa saja Lay cemburu karena
dirinya dekat dengan BoA tetapi mengingat Lay begitu straightnya dan mengingat
ucapan-ucapan Lay hari itu di hadapan Luhan jujur saja Suho tidak berani
berfikir sejauh itu “Ah, jadi kau tidak mengerti..” Kris pasrah kenapa
sahabatnya yang gantian menjadi bodoh begini
“Aku
mengerti, hanya saja..”
Luhan
menghela nafasnya “Kau meragukan perasaan Yixing padamu?”
“Tentu
saja.. aku mendengar apa yang diucapkan Yixing padamu hari itu Luhan Hyung..”
“Mwo?
Kau mendengarnya?”
“Memang
apa yang kalian bicarakan?” Tanya Kris penasaran, sepertinya yang di maksud
Suho dan Luhan adalah pembicaraan seusai dirinya hengkang dari EXO
“Ne,
bagaimana aku bisa yakin Hyung…” Suho mendudukan dirinya di tepi kasur “Aku
saja masih tidak mengerti kenapa masih saja menyukainya setelah mendengar
kata-kata itu, setelah dia menolakku dan memutuskan sambungan telfon dariku ..”
Luhan
terdiam ia berfikir sebentar ia masih ingat dengan jelas hari itu ketika ia
bertengkar dengan Lay hanya karena Luhan ingin mengetahui perasaan Lay pada
Suho yang sebenarnya “Nomor ponsel Yixing masih yang dulu bukan?”
“Ne..”
“Ya
sudah, kau lebih baik istirahat.. akan ku fikirkan solusi untuk masalahmu..”
Suho
menggaruk-garuk kepalanya “Baiklah, kalian lanjutkan saja acara makan kalian
aku juga jadi lapar mendengar dentingan pisau milik Tao..”
Tao
segera mendongak dan menatap Kris yang tengah menatapnya karena mendengar
ucapan Suho “Mwo? Kenapa membawa-bawa diriku?”
“Aniya
kau makan saja.. tidak usah kau mendengarkan perkataan sipendek itu..” ucap
Kris dan di hadiahi jitakan dari Luhan
“Kau
fikir hanya Suho saja yang lebih pendek darimu eoh?”
Kris
hanya bisa mengaduh dan pasrah mendengar tawa terbahak-bahak milik Suho dari
sebrang ponsel Luhan, bahkan Tao pun ikut mentertawakan dirinya betapa sialnya
dirinya hari ini “Aku bisa bertambah bodoh nanti..”
“Kau
memang sudah bodoh…” Luhan mematikan loundspeaker ponselnya dan menempelkan
layar ponselnya ke telinganya “Suho-ya ku matikan ne.. kau sudah lapar juga bukan?”
“Ne..
annyeong…” Suho segera memutus terlebih dahulu sambungan telfon nya dengan
Luhan, ia menggaruk-garuk keningnya yang sebenarnya tidak gatal sebelum
meletakkan ponselnya ke atas meja nakas, Suho menghembuskan nafas sebentar lalu
meraih hoodienya dan melangkah keluar dari kamarnya perutnya benar-benar
meronta minta diisi
“Arghh,
kenapa harus lapar di tengah malam seperti ini??” umpat Suho sembari terus
melangkah meninggalkan Dorm
Mata
Suho hanya memperhatikan pemilik kedai menuangkan soju kedalam gelasnya “Apa
kau tidak apa-apa minum soju malam-malam seperti ini Junmyeon-ah?”
“Gwenchana
ahjushi.. aku benar-benar ingin meminumnya sesekali..”
Pemilik
kedai mendorong gelas soju yang baru diisinya ke hadapan Suho dan dalam sekali
teguk Suho menghabiskan soju di gelasnya “Kau sedang ada masalah?”
Suho
menelan soju dengan susah payah rasanya tenggorokannya benar-benar terbakar, ia
mengangguk sebagai jawaban karena ia masih menyesuaikan panas soju di dalam
tenggrokannya “Kau bertengkar dengan Yixing?”
“Ah,
kau bahkan bisa tahu aku bertengkar dengannya..”
“Karena
kau sama seperti Yixing beberapa tahun lalu..”
Suho
mengerutkan keningnya dan segera mendongak menatap pemilik kedai “Maksud mu?”
“Aku
lupa-lupa ingat kapan tetapi aku ingat beberapa tahun lalu Yixing datang kemari
menangis dan meminum soju berbotol-botol hingga mabuk aku tidak berani membangunkannya
ataupun menghubungimu, ku fikir kalian bertengkar hari itu.. ku biarkan dia
menginap semalam di dalam kedaiku..”
Suho
memutar memory nya ia tidak pernah tahu kalau Lay pernah kemari seorang diri
yang ia ingat hanya kenangan terakhir ia masih dihubungin Lay hari itu setelah
Lay di panggil menghadap petinggi SM Lay mengatakan pada dirinya akan pulang
lebih dahulu tapi keesokannya Lay tidak datang ke tempat latihan seperti jadwal
yang diharuskan, Lay beralasan ia tengah membantu seseorang jadi ia tidak bisa
datang, dan semenjak hari itu Lay tidak lagi bersikap manja padanya Lay
tiba-tiba berubah dan membangun dinding pembatas antara dirinya dan Lay dan
tidak lama setelah itu merekapun debut dengan konsep K dan M Suho dan Lay pun
makin terpisah karena harus promosi berbeda Negara
“Yang
ku ingat hari itu, dia hanya mengucapkan maaf padamu..”
Suho
mengerutkan keningnya, dia sudah cukup bingung kenapa Lay beberapa tahun lalu
sampai mabuk di kedai ini, dan sekarang pemilik kedai mengatakan kalau Lay
mengucapkan maaf pada dirinya? Ada apa sebenarnya?? “Padaku?”
“Ne,
‘Jumyeon-ah.. mianhae.. mianhae..’ aku tidak akan pernah melupakan bagaimana
wajah Yixing hari itu ia benar-benar terlihat putus asa, apa kalian bertengkar
hari itu?”
“Kami
tidak pernah bertengkar Ahjushi..” Suho memijit-mijit keningnya ia tidak
mungkin bertengkar dengan Lay apalagi marah pada Lay
“Lalu?
Kenapa kau sekarang meminum berbotol-botol soju disini? Kau itu tidak bisa
minum lihat expresi wajahmu sejak kau meneguk gelas pertama hingga gelas
barusan wajahmu terlihat tidak bisa menerima rasa panas soju yang kau telan..”
“Yixing
marah padaku..”
“Kau
membuat kesalahan padanya?”
“Aku
hanya dekat dengan sunbae kami, itupun tidak sengaja.. aku tahu dia menyukai
sunbae kami tapi apa harus dia marah padaku?”
“Kenapa
kau tidak menanyakannya lagi padanya? Apa dia mengakui kalau memang dirinya
marah karena hal itu?”
Suho
kembali mengerutkan keningnya, memang Lay tidak mengatakan apapun bahkan Lay
dengan lantang bilang kalau Lay tidak menyukai BoA apa memang yang di katakan
Kris dan Luhan benar kalau sebenarnya Lay marah karena Lay cemburu pada
dirinya? “Aku harus kembali sepertinya..” Suho segera berdiri dan merogoh saku
celananya
“Malam
ini aku yang mentraktir..”
“Ne?”
“Jika
kau sudah berbaikkan dengan Yixing bawalah dia makan kemari, baru kau boleh
membayar..”
Suho
tersenyum “Araseo.. aku akan meminta maaf padanya.. apapun kesalahanku aku
pasti akan meminta maaf darinya..” Suho memakai hoodie nya kembali ia
menggosok-gosok wajahnya berharap wajah milik nya tidak menunjukkan bahwa
dirinya baru saja selesai minum soju
“Baiklah,
aku harus segera pulang ahjushi.. terimakasih untuk traktirannya..” Suho segera
beranjak pergi setelah melihat pemilik kedai melambai padanya sambil tersenyum,
selain Suho ingin meminta maaf Suho juga ingin bertanya apa penyebab Lay marah
pada dirinya, dan juga kenapa beberapa tahun lalu Lay tidak datang padanya tapi
justru Lay memilih mabuk dan menangis di kedai milik ahjushi, Suho mulai
mencurigai sesuatu sepertinya..
Dreeeet…. Dreeeeet….
Lay
meletakkan gitar kesayangannya di lantai ia segera bangun menghampiri ponsel
miliknya yang bergetar di atas meja nakas, ia menatap nomor yang tertulis di
layar ponselnya “Nuguya? Aku tidak mengenal nomor ini..” ucap Lay pada udara
tetapi ia tetap menerima panggilan tersebut bisa saja itu panggilan penting
“Yeoboseyo?”
“Lay-ah..”
Lay
terdiam sebentar sampai ia tersentak kaget begitu ia tahu siapa yang tengah
menelfon saat ini “Luhan Hyung?”
“Ne,
Apa kabarmu?”
Lay
segera menghempaskan bokongnya di tepi tempat tidur ia benar-benar tidak pernah
membayangkan Luhan akan menghubunginya malam-malam seperti ini, padahal
harusnya Luhan menghubungi Xiumin sahabat terdekatnya atau Sehun si maknae yang
sekarang jadi temperamental dan terlalu sensitive dengan segala hal setelah
kepergian Luhan kembali ke china “Kau tahu nomorku?”
“Hei,
aku menanyakan kabarmu.. kenapa kau tidak menjawabnya?”
“Ah,iya
aku baik-baik saja..”
“Jinjja?
Aku dengar sekarang Suho dekat dengan BoA Sunbae?”
Lay
terdiam, kenapa Luhan justru menghubunginya hanya untuk menanyakan kedekatan
Suho dan BoA? Kenapa Luhan tidak langsung menghubungi Suho saja bukankan mereka
saling menyimpan nomor ponsel?? “Suho? BoA Noona? Aku tidak tahu menahu soal
itu..”
“Jinjja?
Bukankah kau menyukai BoA Sunbae?”
Kali
ini Lay kembali mengerutkan keningnya lagi, kenapa Luhan dan Suho mengira
dirnya menyukai BoA?? Memang sejak kapan ia menunjukkan ketertarikannya pada
BoA? Setaunya hanya di realityshow itu pun hanya sekali saja ia meminta agar bisa
menarikan koreo Only One bersama dengan BoA “Aku tidak pernah mengatakan aku
menyukai nya..”
“Kau
sendiri yang mengatakan type idealmu adalah BoA Sunbae bukan?”
Lay
memijit pangkal hidungnya ia benar-benar tidak mengerti sejak kapan Luhan jadi
seperti wartawan dari tadi namja rusa itu hanya bertanya dan bertanya padanya
“Hanya type ideal bukan berarti aku menyukainya.. ayolah Luhan Hyung apa kau
menghubungiku hanya untuk menanyakan hal konyol seperti ini?”
“Ne,
aku memang ingin menanyakan beberapa hal termasuk tentang kedekatan Suho dan
BoA sunbae.. apa kau tidak kesal Suho dekat dengan BoA Sunbae?”
Lay
menghela nafas ia mulai menahan kesalnya, seumur hidupnya ia mengenal Luhan
baru malam ini Luhan sangat menyebalkan “Kesal.. kau puas..”
“Kau
kesal?” Luhan disebrang sana mengangguk-angguk “Kau kesal pada Suho atau..”
“Atau?..
Atau apa?”
“Atau
pada berita yang tersebar itu..”
“Maksudmu?”
“Lay-ah,
aku pernah menanyakan ini sekali padamu.. aku akan menanyakan hal ini sekali
lagi padamu, kau jawab dengan jujur pertanyaanku..”
Lay
menggaruk tengkuknya jujur ia bingung dengan arah pembicaraan Luhan, namja rusa
itu baru saja menghubungi dirinya setelah sekian lama mereka tidak saling
menghubungi dan tiba-tiba yang di bicarakan Luhan hanya membuat otaknya
berputar-putar kerena bingung “Hyung.. sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?
Sedari tadi kau tidak jelas ingin mengatakan apa padaku…”
“Apa
kau tahu apa yang Suho rasakan padamu?”
Lay
terdiam ia seperti dejavu dengan ucapan ini, “Kenapa kau harus membahasnya lagi
Hyung?”
“Aku
hanya butuh jawaban Lay-ah, kau hanya perlu menjawab..”
Lay
bangkit dari duduknya “Aku tahu Hyung, aku selalu tahu dan selalu sadar dengan
apa yang Suho rasakan selama ini.. aku terlalu peka untuk tidak menyadarinya..”
“Lalu
perasaanmu sendiri?”
Lay
melangkah menghampiri jendela kamar nya ia membuka jendela itu lebar-lebar ia
membiarkan wajahnya tertiup angin malam “Apa aku harus menjawabnya Hyung?”
“Kau
tidak perlu menjawabnya jika perasaanmu memang sama seperti apa yang kuduga
selama ini pada Suho..”
Lay
menghela nafas lalu mengangguk-angguk pelan sambil menatap keatas langit,
banyak bintang disana sudah berapa lama ia tidak melihat bintang? Lebih
tepatnya sudah berapa lama dirinya tidak melihat bintang malam bersama Suho
seperti saat-saat mereka training dulu “Ne anggaplah seperti itu..”
Kini
Luhan yang terdiam, seperti dugaannya Lay memang menyimpan rasa yang sama
dengan Suho walau ia tidak 100% yakin tapi ia yakin Lay tahu yang selama ini di
fikirkan dirinya adalah Lay juga menyukai Suho seperti Suho yang menyukai Lay
tapi apa yang membuat Lay sampai menolak dan menjaga jarak dari Suho bahkan
selalu menghindar dari setiap pembicaraan yang menyangkut perasaan Suho pada
Lay, bahkan parah nya Lay sampai dengan tega mengatakan ia membenci perasaan
yang dirasakan Suho pada dirinya hari itu, kenapa Lay sampai berbuat sejauh
itu?
“Lalu
kenapa kau selalu menghindar dari Suho? Kau tahu bukan bagaimana sakitnya Suho
menahan perasaannya ketika melihat balasan sikapmu padanya? Apa kau tahu dia
mendengar ucapanmu hari itu ketika kita bertengkar?”
Lay
menyenderkan tubuh dan kepala bagian kirinya pada sisi kiri jendela ia masih
menatap langit “Apa kau juga tidak memikirkan perasaanku Hyung?”
“Mwo?”
“Aku
harus menahan sendirian yang kurasakan, aku harus berpura-pura tidak merasakan
apapun, aku harus menghindar dari orang yang kusukai.. apa kau tidak memikirkan
sakit yang kurasakan..”
Luhan
segera bangkit dari duduknya “Chamkanman… kau…” Luhan meremas bantal yang sedari
tadi dipeluknya ketika mulai menghubungi Lay “Apa semua ini karena si tua
Bangka itu?”
Lay
menghela nafas, mungkin ini saatnya ia mengatakan yang sejujurnya lagipula
Luhan juga sudah bukan member EXO lagi, ia hanya di larang untuk mengatakan
kesesama member bukan? “Dia memintaku datang keruangannya, dia memintaku untuk
menandatangani perjanjian tentang statusku yang akan tetap melajang hingga
waktu yang di tentukan, dan menjauhi nya.. menjauhi Kim Junmyeon.. atau..”
“Atau
apa Lay-ah?” Tanya Luhan, ia benar-benar penasaran dengan perjanjian apa yang
dilakukan Lay dan si tua Bangka itu
“Atau
Junmyeon tidak akan di debutkan..”
Luhan
kembali jatuh terduduk di tempat nya duduk semula ia benar-benar lemas
mendengar kenyataan yang Lay katakan, jadi jauh sebelum kejadian Kris dan Tao,
Lay sudah lebih dahulu merasakan kekejaman agency mereka bahkan ini lebih kejam
daripada yang dialami dirinya dan Kris, bagaimana bisa si tua Bangka itu
meminta Lay tidak boleh memiliki hubungan dengan siapapun bahkan menjadikan
Suho sebagai alasan nya
“Dan
kau menerima kontrak itu?”
“Kau
fikir apa yang bisa kulakukan saat itu? Aku hanya ingin melindungi Junmyeon..
karena aku menyukainya Hyung… “ Lay menghela nafasnya berat “Terkadang aku
benar-benar lelah berpura-pura tetapi mengingat perjanjian itu aku tidak bisa
berbuat banyak…”
“Kau
ini bodoh atau apa? Sekarang waktu nya kau melawan Zhang Yixing.. sudah cukup
aku melihat kebodohan kalian..”
“Aku
tidak memiliki keberanian seperti dirimu Hyung.. apa harus aku juga keluar dari
EXO hah? Aku tidak bisa Hyung.. aku lebih baik tetap disini..” Lay terdiam
sesaat “Dengan keadaan seperti ini, asal aku tetap berada disisi Junmyeon..”
Luhan
menghela nafas ia melempar bantal yang ia peluk sedari tadi “Kau harus
memberitahu Suho..”
“Aniya,
Junmyeon tidak boleh tahu Hyung..” Lay mengacak-acak rambutnya ia rasanya
frustasi ketika dihadapankan dengan permintaan Luhan agar ia memberitahukan
segalanya pada Suho itu bukannya sama saja bunuh diri?
“Jadi
kau tidak mau aku tahu tentang hal itu? Zhang Yixing?”
Lay
segera berbalik bahkan ponsel yang tadi menempel di telinganya jatuh begitu
saja begitu melihat siluet bayangan Suho ada di pintu kamarnya yang sudah
terbuka lebar, sejak kapan pintu itu terbuka lebar kenapa Lay tidak mendengarnya
sama sekali? “Junmyeon-ah?”
Luhan
mengerutkan keningnya Karena tiba-tiba sambungan terputus “Lay?? Yeoboseyo??
Lay-ah?” Luhan menatap ponselnya “Aish, putus..”
Suho
segera menghampiri Lay “Kau! Kau merahasiakan masalah sebesar itu dariku? Kau
ini bodoh atau apa?”
“Aku
hanya ingin melindungimu”
“Aku
ini pria, aku tidak butuh kau lindungi!” Suho mengacak-acak rambutnya kesal,
bagaimana ia tidak kesal setelah tahu kenyataannya bahwa sebenarnya Lay selama
ini menjauhinya karena terpaksa Lay melakukan ini semua hanya karena melindungi
dirinya, tetapi selama ini ia sedikit banyak selalu merasa kecewa jika Lay
menjauhinya tanpa tahu apa kebenaran di balik segala sikap Lay pada dirinya “Kenapa
kau tidak menceritakan apapun pada diriku? Kenapa kau menyembunyikan semua nya
dari diriku?”
“Memang
kau bisa apa jika aku menceritakannya padamu?” Tanya Lay sembari menatap Suho,
dirinya memang salah merahasiakan apa yang sebenarnya terjadi pada Suho dan
wajar saja kalau sekarang Suho bisa saja marah bahkan sangat marah padanya,
tetapi memang jika ia mengatakan yang sejujurnya pada seluruh teman-teman trainingnya
termasuk Suho maka akan ada yang membantunya? Tidak akan, bahkan justru hanya
memperumit masalah yang ada..
“Aku
memang tidak akan bisa membantu atau apapun pada saat itu tapi paling tidak
diriku..” Suho menunjuk dadanya sendiri lalu beralih menunjuk dada Lay di
hadapannya “Dan dirimu tidak akan sesakit ini bukan?”
Lay
terdiam ia meraih ponsel nya yang ia jatuhkan tadi, ponsel itu sudah tidak
tersambung lagi dengan Luhan bahkan layarnya sudah hitam rasanya ponselnya
sudah rusak karena terjatuh tadi dan terbanting ke lantai kamarnya “Lalu
sekarang apa? Memang kau bisa melakukan apa setelah tahu tentang ini?”
“Tentu
saja aku ingin mendengar pengakuanmu yang sebenarnya Zhang Yixing..” Suho
berkacak pinggang di depan Lay “Aku mengucapkan perasaanku hari itu dan kau
hanya meminta maaf?? Sekarang aku ingin mendengar langsung jawabanmu?”
Lay
menatap Suho tidak percaya, namja di hadapannya ini bodoh atau apa kenapa tidak
marah pada dirinya yang sudah membohongi Suho bertahun-tahun, kenapa malah
masih membahas tentang perasaan?? “Kau gila?”
“Aku
tidak gila, aku serius menanyakannya..”
“Bisakah
aku menjawab ‘Mianhae’ lagi?” ucap Lay sambil ikut berkacak pinggang di hadapan
Suho, ia benar-benar tidak habis pikir apa benar memang Suho terlalu mencintai
dirinya sampai-sampai tidak ada sedikitpun amarah dalam diri Suho
Suho menatap Lay pasrah rasanya Lay memang berniat
benar-benar membunuhnya “Kau tahu bukan Kontrak itu benar-benar mengikatku, aku
tidak bisa mengucapkan apapun Junmyeon-ah, Kau yang menjadi taruhannya dan aku
tidak bisa..” Lay mendorong Suho agar keluar dari kamarnya “Dan sebaiknya kau
berisitirahat..”
Suho
menatap Lay sebelum Lay berniat menutup pintu kamarnya, lengan Suho dengan
cepat menahan pintu kamar Lay agar tertutup “Jika surat kontrak itu tidak ada
maka tidak ada halangan lagi bukan?”
Lay
menatap Suho dan menghela nafasnya “Iya.. tapi itu tidak mungkin bukan?”
Suho
tersenyum licik lalu menaikkan sebelah alisnya “Tidak ada yang tidak mungkin
untuk kulakukan agar bisa bersama denganmu.. kau akan lihat nanti..”
Lay
menatap Suho bingung “Memang apa yang akan kau lakukan?” Tanya Lay tapi Suho
tidak menjawabnya Suho hanya mengacak sayang rambut Lay lalu beranjak
meninggalkan Lay di depan pintu kamar milik Lay
Dan
disinilah Suho dan manager mereka berada tengah malam di dalam ruang CEO mereka
“Ya! Kim Junmyeon jika nanti aku di pecat aku akan mencekikmu..” bisik sang
manager ketika ia mengendap-endap masuk kedalam ruangan petinggi SM itu bersama
dengan Suho jika dirinya bisa jujur saat ini ia merasa tengah dalam bahaya yang
sangat besar bahkan jauh lebih besar di banding dengan bahaya yang ada di
setiap film-film action miik Jackie Chan
“Hyung,
itu tidak akan terjadi kita hanya tinggal mencari surat kontrak Lay sudah hanya
itu..”
“Selembar
surat kontrak di ruangan sebesar ini? Tidak akan cukup dalam semalam Suho-ya..”
Suho
menarik manager mereka mendekati sebuah lemari besar “Kita harus mencoba nya
Hyung, kau cari di lemari ini aku cari di sisi sebelahnya, palli waktu kita
tidak banyak bukan?”
“Aigoo
jinjja Suho-ya, kau benar-benar membuatku akan terserang serangan jantung besok
pagi, apa kau tidak tahu jantungku berdebar kencang sedari tadi?” Manager EXO
itu mulai mengeluarkan beberapa map besar keluar dengan telaten ia mensortir
satu per satu kertas yang ada di tiap map, setelah mengecek dan tidak
mendapatkan apa-apa ia mengembalikan lagi map itu pada tempatnya semula dan
mengulangi kegiatan yang sama dengan map yang lainnya
Suho
menutup lemari besar yang sedari tadi ia acak-acak isinya demi mencari surat
kontrak milik Lay, ia tidak menemukan apapun di lemari itu, ia menatap jam di
pergelangan tangannya sudah menunjukan jam hampir jam 4 pagi, sebentar lagi jam
5 pasti akan ada cleaning service yang akan datang keruangan ini untuk
bersih-bersih sebelum si tua Bangka itu datang tepat pukul 8 pagi “Eothokae??
Dimana dia menyimpan surat itu??” gumam Suho sembari mengigit bibirnya cemas
Ia
mengalihkan tatapannya kearah meja kerja CEO SM itu instingnya seolah-olah
memintanya untuk memeriksa kesana Suho melangkah mendekati meja nakas kecil dengan
beberapa laci kecil yang terletak tepat di belakang meja kebesaran petinggi SM
itu ia mencoba membukanya “Sial, terkunci..” Suho segera menghampiri meja petinggi
SM itu mengacak-acak lagi isi laci mejanya mungkin saja kunci laci itu ada di
laci meja si tua Bangka itu
“Kunci..
kunci.. aku membutuhkannya..” SUho menyingkirkan tumpukan kertas di dalam laci
dan ia pun melihat 2 buah kunci yang tertutup kertas yang ia singkirkan barusan
“Gotcha!!”
“Apa
yang kau dapatkan?” manager EXO itu segera menghampiri Suho ketika mendengar
SUho berseru dengan senangnya, tetapi ketika ia hanya melihat kunci yang ada di
tangan Suho manager EXO itu menghela nafas malas dan kembali menghampiri lemari
dan melanjutkan tugas sebelumnya
Suho
segera mencoba kunci tersebut tetapi kunci pertama macet tidak bisa digunakan
untuk membuka laci, Suho menghela nafas rasanya kalau kunci kedua tidak bisa di
buka habis sudah karena dari seluruh tempat yang ada di ruangan ini hanya laci
meja nakas ini yang terkunci pasti surat kontrak itu ada di sini “Jebal..
jebaal..” Suho mengucapkan doa agar kunci kedua bisa membuka laci meja nakas di
hadapannya
‘CLEK!’
“Terbuka..”
Suho langsung menarik laci keluar dari sarangnya dan meletakkannya diatas
lantai ia mengeluarkan satu persatu map yang ada di dalam kening nya berkerut,
disetiap sampul MAP tersebut tertulis ‘TVXQ’, ‘Super Junior’, ‘Shinee’ dan MAP
yang terakhir ‘EXO’ dengan rasa penasaran Suho membuka seluruh map satu per
satu mata nya membulat kaget ternyata map ini penuh dengan hasil pengawasan
agency terhadap tingkah laku mereka termasuk kedekatan Jaejoong dan Yunho di
luar jam kerja, bahkan banyak foto-foto Hankyung yang tengah bersama Heechul
ataupun tengah sendirian tengah berkeliaran di Seoul “Jadi kami semua di awasi
sedari dulu..”
Suho
membuka MAP yang bertuliskan EXO ia menatap tumpukan foto-foto seluruh membernya
yang tengah seorang diri ataupun tengah bersama-sama dengan pasangannya, ehh?
Pasangan?? Suho meraih sebuah foto Kai dan Kyungsoo bahkan foto Chanyeol dan
Baekhyun “Ige mwoya??” ucap Suho bingung, baru saja Suho ingin membaca
kertas-kertas yang bertumpuk di bawah foto-foto milik Kai dan Kyungsoo serta
Chanyeol dan Baekhyun tetapi suara sang manager mengalihkan perhatiannya
“Kau
menemukannya?” Tanya manager EXO menyadarkan Suho dari misinya yang seharusnya
“A!
Chamkanman..” Suho meletakkan kembali foto yang sedari tadi ia tatap dengan
kebingungan ia memilah-milah kertas yang bertumpuk di dalam Map milik grupnya
“Surat putus kontrak Kris, Luhan, Tao.. ah semua disimpan disini..” Suho pun
sampai pada kertas terakhir kertas yang terlihat memang sangat lusuh ia
menariknya keluar senyum mengembang menatap nama yang tertera di paling bawah
kertas ‘Zhang Yixing’ “Gotcha!”
Suho
segera membereskan kembali map-map yang tadi ia keluarkan ia kembali memasukkan
laci yang ia tarik keluar kembali kedalam sarangnya di meja nakas, ia
menguncinya dan segera menaruh kunci yang ia temukan tadi di tempat semula
“Kita sudah dapat apa yang kita cari sebaiknya kita segera pulang..” ucap Suho
setelah menyimpan surat kontrak Lay yang sudah ia lipat kedalam saku celananya
Manager
EXO segera membuka pintu memastikan tidak ada seorangpun yang melihat mereka,
beruntung manager EXO bisa membuat manipulasi gambar pada rekaman CCTV di ruang
petinggi SM dan di depan ruang petinggi SM itu lagipula ruangan saat itu sangat
gelap lebih tepatnya seluruh gedung sangat gelap di tambah keduanya juga
berpakaian serba hitam dan mengenakan topi hitam mereka benar-benar seperti
maling yang tengah mencuri di museum bersejarah di tengah malam
“Kajja..”
Suho
dan manager mereka segera berlari meninggalkan ruangan petinggi SM mereka
segera bergegas kembali ke dorm EXO masalah ini akan ketahuan atau tidak urusan
belakangan yang terpenting Suho sudah mendapatkan surat kontraknya
‘BRAAAAK!’
“Omo!!”
Lay hampir melempar piring yang ada di genggaman tangannya bahkan Kyungsoo
sampai menjatuhkan roti yang tengah ia oles selai di tangannya karena berjengit
kaget akibat suara hantaman pintu dorm mereka
“Arghhhh
kau tahu kita benar-benar terancam Kim Junmyeon..” manager EXO segera
membanting tubuhnya ke atas Sofa ia benar-benar lelah dan mengantuk
Lay
melangkah keluar dari dapur ia manatap manager mereka yang kelelahan bahkan
sudah meringkuk di atas sofa yang dulu sering di gunakan Kris untuk tidur jika
sitiang listrik itu malas berjalan kekamarnya setelah pulang dari jadwal padat
mereka, pandangan Lay beralih menatap Suho yang kini tengah merenggangkan tubuh
nya di depan jendela membelakangi dirinya “Kalian habis darimana?”
“Olahraga..”
jawab Suho dengan cepat ia masih merenggangkan tubuhnya tetapi Lay justru tidak
percaya dengan ucapan Suho, mana ada orang olahraga menggunakan celana jeans
seperti Suho dan Manager mereka
“Kau
bohong..”
Suho
merogoh saku celananya ia membuka lipatan kertas yang ia ambil tanpa ijin di
ruangan petinggi SM tengah malam tadi “Aku ada pekerjaan tadi..” Suho membaca
tiap baris isi surat perjanjian itu “Yixing-ah..”
“Ne?”
“Apa
ketika kau menandatangi surat itu kau sudah bisa membaca hangul?”
Lay
menggeleng pelan, tetapi karena sadar Suho yang tengah membelakanginya tidak
mungkin melihat gelengannya Lay segera menjawabnya “Aniya, aku tidak begitu
bisa membacanya dengan jelas..” Lay mendekati Suho “Waeyo?”
“Aniya..”
Suho berbalik badan lalu menyerahkan kertas di tangannya pada Lay “Ini surat
kontrakmu bukan?”
Lay
segera mengambil kertas yang ada di tangan Suho ia mengingat surat kontrak ini
dengan baik bahkan ia ingat dirinya menandatangani surat kontrak ini dengan
tangan gemetar karena setelah ia menyetujui kontrak ini sama artinya ia harus
mulai menjauhi Suho dan berpura-pura tidak pernah mengerti apa yang Suho
rasakan pada dirinya
“I-Ini??
Kau dapat darimana?” Tanya Lay, expresi wajah Lay antara takut tetapi ia juga
merasa senang karena surat kontrak terkutuk itu ada di tangannya sekarang
“Kuhabiskan
waktu semalaman bersama dengan manager tercinta kita mencarinya di ruangan si
tua Bangka itu..” jawab Suho santai dan lagi-lagi merenggangkan tubuhnya yang
benar-benar lelah bahkan manager mereka sudah mendengkur halus rasanya manager
EXO itu benar-benar kelelahan
Lay
terdiam ia benar-benar tidak menyangka Suho akan benar-benar melakukan hal
senekad itu demi dirinya “Aku harus tidur dulu nanti siang kita ada jadwal
bukan?” Suho mengacak-acak pelan rambut Lay yang masih diam di tempatnya
“Hoooaammm..” Suho memutuskan segera beranjak meninggalkan Lay memang ia
sedikit kecewa karena tidak mendapat respon apapun dari sikap sok heroiknya
yang mencari surat kontrak Lay itu tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Lay
jika Lay tidak merasa harus memberikannya sebuah respon hanya karena tindakan
yang sejujurnya dirinya paksakan terjadi hanya agar Lay tidak merasa tersiksa
lagi dengan kontrak yang membelenggu diri Lay
“Junmyeon-ah..”
panggil Lay dan sukses membuat langkah Suho berhenti tepat tidak jauh dari
punggung Lay yang masih membelakangi dirinya
“Ne
Yixing-ah?”
“Gomapta..”
Suho
berbalik badan ia segera kembali mendekati Lay lalu memeluk Lay dari bahu kiri
ke bahu kanan yang sedikit lebih kecil dari bahunya dengan sebelah tangannya “Bogoshipeo..”
Suho meletakkan dagunya pada bahu Lay ia mengulang kalimat itu berkali-kali
bahkan mengeratkan pelukannya seolah-olah jika ia tidak melakukan itu Lay bisa
saja pergi lagi dari hidupnya sedangkan Lay hanya bisa mengangguk dan meremas
lengan Suho yang melingkari bahu dan lehernya suara Lay tidak bisa keluar dari
bibirnya, terlalu sesak bahkan rasanya ia ingin menangis sekarang,
penderitaannya berakhir tidak ada lagi kontrak tidak ada lagi menjaga jarak
tidak ada lagi berpura-pura bodoh hanya untuk menghindari Suho
“Neomu
Bogoshipeo Yixing-ah..”
Lay
berbalik perlahan ia menatap Suho yang memang sedari tadi tidak pernah
melepaskan tatapan matanya dari Lay “Nado bogoshipeo Kim Junmyeon.. nado..” Lay
mengangkat surat perjanjiannya di hadapan Suho ia merobek surat perjanjian itu
menjadi potongan-potongan kecil
“Nado…
untuk jawaban dari pernyataanmu waktu itu..” ucap Lay sembari membuang potongan
kecil dari surat perjanjiannya itu
‘GREP!’
Suho
segera menarik Lay masuk lagi kedalam pelukannya, sudah berapa lama rasanya
terakhir ia memeluk Lay rasanya masih sama seperti dulu tidak berubah ia
benar-benar merindukan Lay nya dan kini Lay nya sudah kembali pada dirinya
“Apa
yang kau lakukan Hyung?” Tanya Sehun yang melangkah dengan mata yang setengah
terbuka menuju dapur dan melihat Kyungsoo tengah mengintip dari balik dinding
“Bukan
urusanmu..” omel Kyungsoo bahkan Kyungsoo tidak menoleh sama sekali apa yang
tersaji di depan matanya jauh lebih menarik daripada ucapan Sehun padanya
“Ck..”
Keluh Sehun dan terus berjalan kedalam dapur tanpa melihat ada roti berselai
yang tidak sengaja Kyungsoo jatuhkan tadi ketika ia terkaget dengan suara
bantingan pintu dorm saat Suho dan manager mereka datang
‘BRUUUK!’
“Arrgghhhhhh!!!!
Bokongkuuu!!!” jerit Sehun dan sukses membuat Kyungsoo segera menghentikan
kegiatan mengintipnya dan segera menoleh menatap Sehun yang sudah terduduk di
lantai dengan tidak elitnya
“Omo..
kau tidak membuka matamu ketika berjalan eoh?? Roti sebesar itu tidak kau
lihat?”
“Mana
kutahu ada roti di lantai, lagipula siapa orang bodoh yang meletakkan roti
dilantai..”
‘PLETAK!’
“ARggh!!”
Kyungsoo
segera meninggalkan Sehun ia tidak perduli lagi Sehun masih kesakitan akibat
bokong nya yang mencium lantai, sedangkan Lay yang mau tidak mau menghentikan
adegan pelukannya bersama Suho dan segera bergegas menuju dapur diikuti Suho
karena maknae mereka menjerit bahkan sampai 2 kali
“Gwenchana?”
Tanya Lay membantu sambil Sehun yang mengelus-elus bokongnya sayang untuk
kembali berdiri
“Aghhh
bokongku.. ini semua karena roti sialan itu.. siapa yang meletakkannya di
lantai?” omel Sehun ia tidak perdulikan Suho yang hampir terbahak-bahak melihat
keadaan dirinya yang masih setegah sadar dari fase bangun tidurnya dan sekarang
tengah meringis kesakitan karena terpeleset sepotong roti di dapur
“Ah,
Kyungsoo tidak sengaja menjatuhkannya tadi karena terkejut..”
Sehun
memasang wajah kecutnya, ia mengelus-elus kepalanya sayang pantas tadi Kyungsoo
menjitaknya ternyata namja bermata besar itu tersinggung karena ucapannya
“Kenapa? Apa kepalamu terbentur juga?” Tanya Lay bingung terlebih ketika ia
melihat Sehun mengelus-elus kepalanya
Sehun
menggeleng “Ani.. hanya tadi Kyungsoo Hyung memukul kepalaku..” Sehun mengusap
kepalanya sambil menoleh kearah Suho yang sudah hampir menyemburkan tawa nya
sedari tadi
“Yak,
kau mentertawakanku Hyung?”
“Buahahahahaha..”
Suho tidak bisa menahan tawanya agar tidak pecah, posisi dan wajah Sehun justru
mengundangnya untuk tertawa bukan untuk prihatin
“Yak
hentikan tawamu..” omel Lay sambil menyikut lengan Suho dan efeknya jelas
sangat besar karena Suho langsung berhenti tertawa
“A..
kelemahanmu Lay Hyung ne? aku tau sekarang..” Sehun tersenyum licik kearah Suho
sembari memainkan jarinya telunjuknya menunjuk-nunjuk Suho seolah-olah kini ia
sudah bisa mengontrol Suho karena ia tahu kelemahan Suho adalah Lay lalu
beranjak meninggalkan Suho dan Lay
“Ck,
senyuman apa itu?? Menyebalkan..” umpat Suho setelah Sehun meninggalkan mereka
Lay
segera membereskan bekas roti yang menyebabkan Sehun terjatuh, lalu membuangnya
kedalam tempat sampah ia berjalan menghampiri Suho dan menepuk kepala Suho dengan
bungkus roti dari belakang “Itukan ulahmu juga sampai Sehun meledekmu seperti
itu..”
“Yaak,
kau baru saja bersikap manis padaku kenapa kau sekarang memukulku??” gantian
sekarang Suho yang mengelus-elus kepalanya yang berdenyut akibat tepukan dari
Lay
“Kau
ingin sarapan apa leadernim? Akan kubuatkan untukmu..” Lay segera kembali
kedalam dapur dan menghampiri kulkas ia tidak menjawab pertanyaan Suho padanya
“Jinjja?
Masakkan apapun untukku pasti akan kumakan..” ucap Suho senang bahkan ia sudah
melupakan denyut dikepalanya, ini pertama kalinya Lay membuatkan sarapan
untuknya
“Kau
tidak takut akan makananmu kuberikan racun?” ejek Lay sambil tertawa kecil
karena melihat Suho begitu semangat begitu tahu dirinya ingin membuatkan
sarapan baginya
“Gwenchana..
selama itu mati di tanganmu aku rela..”
‘PLUK!’
Kepala
Suho tersentak kebelakang ketika sebungkus roti lagi-lagi mendarat lagi
dikepala bahkan wajahnya dengan tidak elitnya “Yaak!”
“Jika
kau mengatakan hal-hal menjijikkan seperti itu lagi, panci ini pun akan
melayang kekepalamu Kim Junmyeon..”
“Kenapa
kau jahat sekali padaku..”
“Aku
tidak jahat, kau seharusnya mempersiapkan mental Jumnyeon-ah aku tidak seimut
yang terlihat selama ini..” Lay mengerlingkan sebelah matanya sedangkan Suho
tanpa sadar membiarkan mulutnya mengangga, ia tidak sangka namja yang di
sukainya ternyata sangat suka membully habislah sudah dirinya setelah ini
Tapi
mungkin nasib Suho tidak akan seburuk nasib Kris yang lebih sering di pukuli
Tao di China sana, bahkan tanpa Kris melakukan kesalahanpun Tao dengan senang
hati rela memukul Kris dengan sekuat tenaganya, bahkan Suho selalu mendengar
cerita Luhan bahwa Kris mengaduh-aduh kesakitan ketika Tao memukulnya hanya
karena Kris tidak membawakan sesuatu yang manis saat berkunjung kerumah orang
tua Tao bahkan Ayah Tao sampai harus melindungi Kris agar tidak menjadi
bulan-bulanan Tao, jika ingat itu Suho tidak bisa untuk tidak terbahak
“Paling
tidak nasibku tidak seburuk Kris..”
“Kau
bilang apa?”
“Aniya,
aku bilang aku menyukaimu..”
‘PLUK!’
“Yaak,
bisa kan kau membalasku dengan kata-kata bukan dengan roti..”
‘PLUK’
“Yaakkk,
baikah aku diam..”
Lay
tersenyum puas melihat Suho akhirnya diam menurut di tempatnya “Gomawo Kim
Junmyeon.. aku juga sangat menyukaimu..” gumam Lay tanpa di dengar Suho yang
sekarang tengah memajukan bibirnya karena kesal dengan roti-roti yang di lempar
Lay pada dirinya
THE END
JANUARI, 24 2016
17:40 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar