myCatalog

Jumat, 20 November 2015

WHITE DAY FOR US



WHITE DAY FOR US

Pairing            : Park Chanyeol, Do Kyungsoo

Genre              : Comedy, Romance

Leght               : OneShoot

Tittle               : White Day For Us

Author            : CHoi Seorin




                Hari ini, 14 Februari siapa yang tidak tahu kalau hari ini adalah hari Valentine yang dirayakan diseluruh dunia bahkan seluruh murid disekolah menengah atas yang cukup terkemuka di Seoul pun tidak luput untuk merayakan hari valentine itu, termasuk 2 sahabat baik ini yang sudah saling mengenal sejak saat bayi bahkan selalu bersama-sama kemana-mana Park Chanyeol dan Do Kyungsoo mereka berdua kini sudah berdiri sambil memanjangkan leher mereka menanti yeoja yang mereka incar masing-masing untuk memberikan coklat pada yeoja itu, mereka ingin menyatakan perasaan mereka pada yeoja yang mereka sukai sejak mereka menginjakkan kaki mereka di sekolah ini



                “Apa kau melihatnya?” Tanya Kyungsoo yang bukan hanya memanjangkan lehernya tetapi juga menjinjitkan kaki nya salahkan saja tubuhnya yang terlihat sangat pendek jika di bandingkan dengan Chanyeol yang lebih tinggi daripada dirinya dan berdiri disisinya

                “Aniyo aku belum melihat tanda-tanda kedatangannya…” Chanyeol pun akhirnya duduk di bangku taman ia lelah sedari tadi memanjangkan lehernya yang ada tinggi badannya akan bertambah jika lehernya terus ia panjangkan

                “Ya? Wae?”

                “Kita kekelasnya saja bagaimana? Mereka kan satu kelas..”

                Mata bulat Kyungsoo hampir copot dari sarangnya, ia segera duduk disebelah Chanyeol “Kau gila? Lalu menyatakannya di depan seluruh penghuni kelasnya? Memang kau punya keberanian seperti itu?”

                CHanyeol berfikir sejenak ia menggaruk-garuk dagunya “Huuum tidak.. ya sudah kita berikan saja coklatnya lalu kita nyatakan lagi nanti ketika White Day 1 bulan lagi..”

                “Menunggu lagi?”

                Chanyeol meraih lengan Kyungsoo lalu mengigitnya dirinya benar-benar gemas dengan namja 1 ini penuh dengan protes “Jadi mau mu apa eoh?”

                “Yaak appoo..” Kyungsoo mengusap sayang lengannya “Kau ini kanibal?”

                “Kau menggemaskan, jika kau wanita sudah pasti coklat ini akan kuberikan kepadamu hahahahaha” CHanyeol tertawa puas bahkan sampai mengelus-elus perutnya karena ia tahu Kyungsoo paling tidak suka disamakan dengan Yeoja Kyungsoo dan saudara sepupunya di negeri tirai bambu sana sama saja berwajah seperti perempuan tetapi tidak mau terlihat seperti perempuan padahal kenyataannya mereka sangat terlihat seperti perempuan

                “Ck sudah hentikan, ya sudah aku ikuti saranmu palli kita kekelas mereka..” Kyungsoo menarik-narik lengan Chanyeol dan mau tidak mau namja tinggi itupun berdiri lalu merangkul Kyungsoo

                “Araseo aish kau benar-benar bawel seperti yeoja..”

                “Kau mengatakan aku seperti yeoja lagi akan ku tenggelamkan kau di sungai Han..” omel Kyungsoo sambil menyilangkan kedua tangannya didadanya, lihat lah dia tidak ingin di katakan mirip dengan wanita tetapi perilakunya seperti wanita

                Chanyeol dan Kyungsoo mengintip dari balik kaca jendela mencoba memastikan kalau yeoja yang mereka incar ada di dalam kelas lebih tepatnya hanya Kyungsoo yang mengintip sedangkan Chanyeol dengan santai menunjukkan wajah tampannya di dari kaca kelas “Kau ada melihatnya?” Tanya Kyungsoo yang sekarang tengah berjongkok di bawah jendela setelah mencoba mengintip dan hasilnya gagal ia tidak memiliki keberanian bahkan untuk sekedar mengintip

                “Yak, kenapa kau dari tadi memintaku melihat terus?” omel Chanyeol terlebih melihat Kyungsoo malah tengah berjongkok saat ini

                “Kau kan lebih tinggi dariku tolong intipkan untukku..”

                Chanyeol berdecak sebal, Kyungsoo selalu saja berhasil memintanya melakukan apapun jika sudah memelas seperti  itu

                “Kyungsoo-ah, incaranmu ada didalam..”

                Kyungsoo langsung bangkit dari acara berjongkoknya “Apa benar kita harus masuk kedalam..”

                “Tentu saja, bukankah kau sangat ingin memberikan coklat buatanmu itu padanya?”

                “Lalu kau sendiri?” Tanya Kyungsoo bingung, bukankah Chanyeol juga menyiapkan coklat untuk yeoja yang Chanyeol sukai

                “Aku mengikutimu jika kau berikan aku berikan jika kau tidak berikan aku juga tidak akan memberikan coklatnya..” CHanyeol menarik Kyungsoo melangkah mendekati pintu “Kajja… kau sangat menyukainya bukan?” Tanya Chanyeol sambil menepuk-nepuk kepala Kyungsoo dan Kyungsoopun mengangguk hanya saja ia ragu untuk melangkah masuk, kaki nya yang sudah melangkah maju sekali ia tarik kembali mundur 2 langkah

                “Aku temani..” Chanyeol akhirnya menarik Kyungsoo masuk kedalam kelas dan tiba-tiba seisi kelas langsung menatap 2 namja yang baru masuk itu “Wendy-shii? Kyungsoo mencarimu..”

                Yeoja yang bernama Wendy itu tersenyum girang ketika mendengar Kyungsoo mencarinya “Ne ada apa?”

                Kyungsoo terlihat ragu memang tetapi ia melangkah mendekati meja yeoja yang ia sukai ketika hari pertama masuk ke kelas music musim panas tahun lalu Kyungsoo meletakan coklat buatannya di meja milik Wendy “Umm, itu untukmu..”

                “Jinjja? Untukku?” Wendy segera meraih coklat itu dan memeluknya senang, reaksi yeoja itu tentu saja membuat Kyungsoo senang

                “Apa ada yang ingin kau sampaikan juga padaku?” Tanya Wendy semangat tetapi Kyungsoo segera menggeleng

                “Ani, eopso.. aah ne gomawo..” Kyungsoo segera menyeret Chanyeol keluar dari kelas milik Wendy dan kembali berlari ke taman

                “Ah aku lupa..” Kyungsoo mengerem langkahnya ia hampir melangkah kembali menyeret Chanyeol ke kelas Wendy andai Chanyeol tidak menahan langkahnya

                “Mau kemana lagi?”

                Kyungsoo menunjuk Chanyeol dan coklat yang masih ada di tangan CHanyeol “Bukankah kau juga akan memberikan Coklat pada Joy?”

                CHanyeol mengerutkan keningnya sepertinya namja tinggi itu tengah berfikir “Aku tidak jadi memberikannya aku ingin memakannya sendiri saja..” CHanyeol kembali menarik Kyungsoo menuju taman dan sukses membuat wajah Kyungsoo kini berubah menjadi penasaran

                “Bukankah kau menyukainya?”

                “Aniya, aku hanya mengikutimu..” Chanyeol menghempaskan pantatnya ke atas bangku taman ia membuka bungkus coklat yang ia miliki yang sebenarnya dibuatkan oleh Kyungsoo agar Chanyeol  tidak perlu membeli coklat lagi untuk diberikan pada yeoja yang Chanyeol sukai

                “Hei kau benar-benar membukanya? Kau akan memakannya?”

                Chanyeol mengigit ujung coklat sambil menoleh kearah Kyungsoo “Gomawo coklat darimu enak..”

                “Yaaak aku tidak memberikannya padamu..” omel Kyungsoo

                “Kau memberikannya, kau saja yang lupa..”

                “Aku memberikannya agar kau juga bisa memberikannya pada yeoja yang kau sukai Chanyeolie..”

                “Tetapi aku lebih menyukai coklatmu daripada yeoja itu jadi kumakan saja coklatmu, ini pertama kalinya aku mendapatkan coklat darimu jadi tidak akan kuberikan pada siapapun..” ucap Chanyeol meneruskan kegiatannya memakan coklat buatan Kyungsoo

                Kyungsoo tertawa pelan mendengar ucapan Chanyeol, hei namja ini lebih tinggi darinya lebih terlihat dewasa daripada dirinya bahkan umur namja itu juga lebih tua beberapa bulan dari dirinya tetapi kenapa Chanyeol bisa kekanak-kanakan seperti ini?

                “Menurutmu? White day bulan depan dia akan membalasku?” Tanya Kyungsoo penuh semangat tetapi CHanyeol hanya menggendikkan bahunya tanda tidak tahu

                “Aku tidak tahu, mungkin saja iya..” Chanyeol sibuk memakan coklat miliknya “Kau tidak mau mencobanya?” Chanyeol menyodorkan coklat milik nya tepat ke bibir Kyungsoo bahkan menempel pada bibir namja bermata besar itu dan Kyungsoo hanya menggeleng malas

                “Aku sudah memakan coklat buatan ku sendiri..” Kyungsoo bangkit dari duduknya “Kajja kita kembali ke kelas..”

                Chanyeol mau tidak mau mengikuti ucapan Kyungsoo ia segera bangkit dari duduknya tetapi namja tinggi itu tetap memakan coklat yang baru saja ia tawarkan pada Kyungsoo bahkan sempat tertempel di bibir Kyungsoo sambil mengikuti langkah Kyungsoo di depannya, Chanyeol menatap punggung Kyungsoo sambil tersenyum sendiri dan mengunyah coklat kesukaannya

                “Hmm lebih manis..” gumam Chanyeol senang

                ‘Krriiiiiiiing!!!!’

                Kyungsoo melompat bangun dari kasurnya ia tidak sangka hari ini ia akan telat bangun ini pasti karena semalaman ia harus menemani Chanyeol Chatting di LINE namja tinggi itu akan menganggu Kyungsoo jika dia tidak bisa tidur “Omooooo aku harus mandi harus sarapan??? Yang benar sajaaaa….”

                Kyungsoo berlari keluar rumah sambil memakai dasinya langkah nya terhenti ketika melihat ada sesosok namja tinggi bersandar di dinding pagar rumahnya “Eoh? CHanyeol?” Kyungsoo tidak percaya Chanyeol masih menunggunya padahal jelas-jelas dirinya telat

                “Lama sekali kau keluar..” omel Chanyeol sembari membenahi jas sekolahnya lalu berdiri tegap di hadapan Kyungsoo

                “Kenapa kau masih disini?” Tanya Kyungsoo masih bingung, dan Chanyeol mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Kyungsoo

                “Mwo? Aku jelas menjemputmu pabo..”

                “A-aku tahu..” Kyungsoo rasanya ingin menjitak kepala Chanyeol yang pagi-pagi sudah mengatainya pabo “Tapi aku telat kenapa kau masih menungguku disini?”

                Chanyeol menghampiri Kyungsoo lalu merangkul namja mungil itu dan menariknya agar mulai melangkah “Yang membuatmu bangun telat itu diriku jadi aku sudah pasti akan berangkat bersamamu..”

                “Aigoo kau sahabat terbaikku Chanyeollieee…” ucap Kyungsoo senang sambil memeluk erat Chanyeol yang hampir kehabisan nafas karena pelukan kuat Kyungsoo dan di  sepanjang perjalan mereka tidak berhenti tertawa akibat lelucon Chanyeol seolah-olah keduanya lupa mereka sudah terlambat dan begitu sampai di gerbang sekolah tawa di bibir Kyungsoo redup ia menatap miris pagar yang sudah tertutup rapat itu

                “Kita libur saja hari ini..” ucap Chanyeol, ia tidak bereaksi sama sekali melihat pintu gerbang sekolahnya sudah dikunci rapat-rapat oleh ketua kedisiplinan

                “Libur? Jika aku pulang kerumah umma ku akan membunuhku karena tahu aku tidak diijinkan masuk karena telat..”

                Chanyeol mencubit gemas pipi bulat Kyungsoo “Siapa bilang kita pulang, kita pergi bermain Kyungsoo-ah kajja..” Chanyeol menarik tangan Kyungsoo agar mereka segera meninggalkan sekolah bahkan Kyungsoo hanya bisa pasrah Chanyeol menariknya entah akan kemana mereka

                “HOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!”

                Chanyeol dan Kyungsoo menjerit kuat kedua tangan mereka terangkat keatas ketika roller coaster yang mereka naiki sekarang menukik turun kebawah dari ketinggian yang sangat luar biasa menurut mereka

                “Kau lihat tadi pasangan kekasih di depan kita? Namja itu hampir menangis..” Chanyeol tidak henti-henti nya tertawa bersama dengan Kyungsoo ketika mengingat pasangan yang duduk di depan mereka ketika di roller coaster, jika bisa rasanya CHanyeol ingin berguling-guling mentertawakan pasangan kekasih yang hampir menangis di depan mereka tadi

                “Kau seharusnya lihat bagaimana wajahmu tadi Chanyeol-ah..”

                “Wajahku tentu saja selalu tampan hahahahaha..” Chanyeol menghempaskan tubuh tingginya di bangku yang disediakan di taman bermain ia menarik Kyungsoo agar duduk disebelahnya “Apa lagi yang ingin kau mainkan setelah ini?”

                Kyungsoo menggaruk pipinya setelah ia terhempas duduk diatas bangku ia berfikir jujur ia bingung ingin bermain apa karena dia tiba-tiba terseret kemari karena ajakan Chanyeol ia tidak ada planning sama sekali ingin memainkan apa “Huum aku tidak tahu..”

                “Apa kau ingin makan sesuatu?” Tanya CHanyeol lagi

                Kyungsoo kembali berfikir “Aku ingin sesuatu yang manis..”

                “Baiklah tunggu disini jangan kemana-mana..” Chanyeol segera bangkit dan pergi meninggalkan Kyungsoo bahkan Kyungsoo bingung kenapa Chanyeol meninggalkannya begitu saja dan begitu namja tinggi itu kembali CHanyeol sudah membawakan secup Ice Cream untuknya dan ada ice cream cone juga di genggaman Chanyeol

                “O! Ice Cream..” Kyungsoo menerima dengan senang Ice cream cup yang di berikan Chanyeol “Gomawo..”

                “Um, ne..” jawab Chanyeol seadanya sambil menjilat Ice Cream cone miliknya, ia menoleh sesekali kearah Kyungsoo “Setelah ini kau ingin naik apa? Aku masih ingin disini sampai malam..”

                Kyungsoo mengemut sendok plastic ice nya ia menatap keseluruhan taman “Huuum, aku tidak tahu aku mengikutimu sajalah..” Chanyeol mengangguk-angguk mengerti, dan untuk sementara mereka terdiam sibuk dengan ice cream masing-masing

                “Kyungsoo-ah, boleh ku pegang tanganmu?” Tanya Chanyeol sembari menoleh

                “Ne?”

                “Anggap saja kau membantuku latihan agar nanti ketika aku menyatakan perasaanku dan ketika aku berkencan dengan orang yang kusukai aku tidak canggung lagi.. othe?”

                Kyungsoo berfikir sejenak sepertinya tidak ada salahnya membantu sahabatnya ini “Baiklah..”

                CHanyeol meraih jemari Kyungsoo lalu menggenggamnya ia berbalik menghadap Kyungsoo “Apa kau sangat menyukai Wendy?”

                “Ne? Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang hal itu?”

                “Aku hanya ingin tahu saja..”

                “Bukankah kau yang menjodoh-jodohkanku dengannya?”

                Chanyeol tertawa “Lalu karena itu juga kau memberikan Coklat itu pada nya?” Tanya Chanyeol lagi, dan tawa namja tinggi itu makin menjadi ketika melihat Kyungsoo mengangguk “Jadi sebenarnya kau mencintainya atau tidak?”

                Kyungsoo berfikir sebentar ia melepaskan genggaman tangan Chanyeol dari tangannya ia kembali memakan Ice Creamnya “Sepertinya menyukainya.. sepertinya juga tidak.. entah lah..”

                Memang benar awalnya Kyungsoo tertarik dengan kecantikan Wendy hei siapa juga yang tidak menyukai Wendy, Cantik, Manis, Suara nya pun indah dan ketika ia bertanya tentang Wendy pada Chanyeol namja tinggi itu langsung saja menjodoh-jodohkan dirinya pada Wendy dan secara tidak langsung Kyungsoo menekankan pada dirinya bahwa dirinya memang menyukai Wendy sejak saat itu

                Kyungsoo mengubah posisi duduknya menyamping ia menghadap Chanyeol “Lalu bagaimana kau bisa menyukai Joy?”

                CHanyeol menjilat ice creamnya ia hanya melirik sesekali “Memang kapan aku mengatakan aku menyukainya?”

                “Eh? Bukankah kau menjawab iya ketika aku menanyakanmu waktu itu..”

                CHanyeol menoleh menatap Kyungsoo ia mengusap sisa ice cream di sudut bibir Kyungsoo dengan jempolnya “Kau yang bertanya bukan? aku jelas menjawab iya karena aku tidak membencinya..” Chanyeol menjilat jempolnya yang sebelumnya menyentuh sudut bibir Kyungsoo

                “A-aa i-itu..” ucapan Kyungsoo tersendat ketika melihat Chanyeol menjilat sisa ice cream yang tadi menempel di sudut bibirnya “A-aku kira kau serius mengucapkannya waktu itu..” Kyungsoo kembali menghadap kedepan entah kenapa ia mulai berdebar aneh karena kelakuan aneh Chanyeol pertama kali nya ia berdebar karena orang lain, bahkan dengan Wendy pun tidak pernah

                “AKu serius aku memang menyukainya, aku tidak membencinya Kyungsoo-ya..” lanjut Chanyeol bahkan hampir ingin tertawa melihat expresi Kyungsoo, Kyungsoo mengigit sendoknya ia menoleh pada CHanyeol lagi

                “Lalu apa ada yang kau sukai?”

                Chanyeol melirik Kyungsoo bahkan kegiatan menjilat ice creamnya pun ia hentikan “Ada..”

                Mata besar milik Kyungsoo melebar “Jinjja? Nugu?”

                Chanyeol kembali menjilat ice creamnya “Kau tidak mengenalnya..”

                Kyungsoo menarik-narik lengan Chanyeol “Aaa kotjimaaal, aku mengenal mu sejak baru lahir Chanyeol-ah pasti aku pernah bertemu dengan nya sekali dalam hidupku, ayo ceritakan tentang dia Chanyeollieee..”

                “Shireoo..” Chanyeol membiarkan Kyungsoo merengek sambil menarik-narik lengan kanannya ia tetap sibuk menjilat ice cream di tangan kirinya, bukankah Kyungsoo terlihat manis seperti itu

-White Day For Us-

                CHanyeol menelungkupkan kepalanya di meja ia menatap Kyungsoo yang tengah mencatat disebelahnya “Kyungsoo-ah..”

                “Hmm?” Kyungsoo menyahut tanpa menoleh ia benar-benar tengah focus mencatat beberapa catatan yang tertinggal dari catatan Chanyeol

                “Nanti temani aku ne? aku ingin membeli miniatur mainan..”

                Kali ini Kyungsoo menoleh ia menatap Chanyeol “Kau sudah umur berapa eoh? Kenapa masih suka membeli miniatur mainan?”

                “Itu hobby Kyungsoo-ah, temani ne..”gantian sekarang Chanyeol yang merengek sambil menarik-narik lengan kanan Kyungsoo sama seperti Kyungsoo yang menarik-narik lengan Chanyeol seminggu yang lalu ditaman bermain

                Kyungsoo menghela nafas malas baru ia membuka mulutnya tiba-tiba sesosok yeoja berdiri didepan meja  mereka, Chanyeol dan Kyungsoo menoleh bersamaan begitu melihat bayangan yang menuntupi meja mereka “O! Wendy-shii..”

                Chanyeol kembali menelungkupkan kepalanya ke meja nya ia tidak suka ketika ia tengah berbicara dengan Kyungsoo ada yang mengganggu walaupun itu yeoja yang Kyungsoo sukai sekalipun “Waeyo?” Tanya Kyungsoo bingung ini pertama kalinya Wendy mendatanginya

                “Umm, ada yang ingin kubicarakan nanti sepulang sekolah..”

                Chanyeol memutar matanya malas jadi sekarang yeoja di hadapan Kyungsoo juga menyukai Kyungsoo begitu? Kenapa harus repot-repot mengajak Kyungsoo berbicara segala bukannya bisa memberikan Kyungsoo balasan coklat saat white day? Menyusahkan saja, sudah jelas ia ingin mengajak Kyungsoo menemaninya tetapi yeoja ini datang sungguh menyebalkan

                “Ah, mianhae aku harus langsung pulang aku ada janji dengan Chanyeol..”

                Chayeol langsung mendongak dan menoleh menatap Kyungsoo tidak percaya, hei sahabatnya ini bodoh atau apa? Yeoja yang disukainya mengajaknya berbicara saat pulang nanti kenapa dia malah menolak Kyungsoo tidak peka atau bodoh sih?

                “Ah benarkah itu?” Tanya Wendy segera melempar tatapan matanya pada Chanyeol, dan namja tinggi itu merasa ia mendapatkan tatapan membunuh dari Wendy seolah-olah Wendy memintanya untuk membatalkan janjinya dengan Kyungsoo lewat tatapan matanya,what? Yeoja itu gila??

                CHanyeol duduk tegak di bangkunya ia menatap Wendy lebih menantang seolah-olah dari matanya ia mengatakan ‘Aku tidak akan mengalah padamu’ Chanyeol menoleh pada Kyungsoo “Ne kami ada janji baru saja aku memintanya menemaniku..” Chanyeol memasang wajah sedih yang dibuat-buat “Ah kau telat sedetik Wendy-shi, mianhae..”

                Kyungsoo tertawa renyah ia berfikir ucapan Chanyeol adalah lelucon pada Wendy tanpa ia sadari tatapan CHanyeol dan Wendy terlihat seperti orang yang hampir saling ingin membunuh “Mungkin lain kali kita bisa berbicara Wendy-shii..” ucap Kyungsoo membuat senyum kemenangan terukir di bibir Wendy

                “Ah baiklah lain kali aku akan mencarimu lagi Kyungsoo-ah jika aku ingin berbicara denganmu..” Wendy melangkah keluar dari kelas Kyungsoo dan Chanyeol dan namja tinggi itu segera menoleh pada Kyungsoo

                “Kau ingin berbicara dengannya?”

                “Hanya berbicara bukan? Memang apa salahnya?” Kyungsoo kembali menyalin catatan dengan santai dan Chanyeol menepuk keningnya pelan Kyungsoo memang tidak peka dengan apa yang barusan terjadi

                Kyungsoo melipat tangannya di dadanya ia benar-benar bosaaaaan sangat bosaaaaaaan bayangkan sudah hampir 1 jam dirinya berdiri dibelakang Chanyeol yang sedari tadi hanya berputar-putar dari rak 1 ke rak yang lain melihat miniatur mainan yang ingin dibelinya

                “Yak Park Chanyeol kau ingin membuat kita menginap di toko ini?” omel Kyungsoo setelah melihat sekarang sudah jam 7 malam dan perutnya sangat lapar, salahkan Chanyeol yang lupa membawa uangnya jadi mereka harus kembali kerumah dan setelah sampai dirumah umma mereka sudah pasti meminta mereka berganti pakaian dan makan terlebih dahulu dan mereka pun berangkat ketika angka sudah menunjukkan pukul 5 sore

                “Aku bingung akan membeli yang mana..” jawab Chanyeol sembari memiringkan kepalanya bingung ia tertarik dengan semua miniatur anime itu

                “Jadi kau belum menentukan akan membeli yang mana?”

                Chanyeol menoleh “Sudah hanya saja terlalu banyak aku bingung Kyungsoo-ah sebaiknya kau pilihkan untukku daripada kau hanya mengomel di belakangku seperti yeoja tengah kejatuhan bulan..”

                ‘PLETAK’

                Kyungsoo menghadiahi Chanyeol jitakan di kepalanya memang dirinya sedikit cerewet tetapi kenapa Chanyeol menyamakannya dengan yeoja yang tengah pms? Park Chanyeol memang benar-benar menyebalkan

                “Lihat kau bahkan menjitakku, kau benar-benar sedang datang bulan eoh?” Chanyeol mengelus sayang kepala besar nya ia tidak sangka jitakan Kyungsoo begitu membuat kepalanya berdenyut

                “Kau pilih saja sendiri, tinggal ambil 1 saja kenapa pusing sekali..” rajuk Kyungsoo “Aku lapar kau tahu cepatlah aku menunggumu diluar..” omel Kyungsoo dan beranjak meninggalkan Chanyeol di dalam toko yang masih mengelus kepalanya

                “Hah, dia benar-benar terlihat seperti yeoja..” Chanyeol segera mengambil asal 1 miniatur bahkan tidak melihat nya sama sekali dan langsung membawanya ke meja kasir dan membayarnya jika semudah itu dirinya memilih kenapa tidak dari tadi saja dia melakukannya dan tidak harus membuat Kyungsoo berdiri di belakangnya dan mengekorinya sedari tadi

                CHanyeol melangkah keluar dari toko ia menoleh kesamping begitu melihat Kyungsoo tengah mengusap-usap kedua tangannya sepertinya namja bermata besar itu mulai kedinginan “Kau kedinginan?” Tanya Chanyeol ketika sudah berdiri di depan Kyungsoo yang tengah bersandar di dinding toko

                “Cepat sekali kau keluar, kau sudah benar-benar memilih miniatur yang kau suka?” Tanya Kyungsoo bingung bukankah tadi Chanyeol sangat lama memilih bahkan Kyungsoo sampai tidak menjawab pertanyaan Chanyeol padanya

                “Sudah..” Chanyeol segera menyimpan mainan yang ia beli kedalam tas selempang kecil miliknya lalu menggandeng jemari Kyungsoo dan berniat menarik Kyungsoo untuk melangkah

                “Mwoya?” tahan Kyungsoo

                Chanyeol menatap Kyungsoo dengan wajah bodohnya “Apalagi? Bukankah waktu itu kau memperbolehkanku menggenggam jemarimu?”

                “A! ah itu… hahahahaha..” Kyungsoo hanya bisa tertawa canggung karena cara Chanyeol meraih jemarinya barusan benar-benar berbeda dengan biasanya dan jangan lupa dadanya yang tiba-tiba berdebar sama seperti hari itu ketika ia melihat Chanyeol menjilat sisa ice creamnya

                “Kajja katamu kau lapar bukan?” Chanyeol menarik Kyungsoo melangkah bersamanya dan memasukkan sebelah tangan Kyungsoo dalam genggamannya kedalam saku jaket tebalnya “Lebih hangat?”

                Kyungsoo mengangguk “Kau tahu aku kedingingan?” Tanya Kyungsoo bingung

                “Kau menggosok tanganmu tadi dan juga jemarimu seperti es dalam frezer dikulkas ku…” jawab Chanyeol keduanya melangkah menuju restoran terdekat dari toko bahkan kedua nya tidak melihat Wendy sedari tadi melihat kedua namja itu jemari mereka bertaut seperti itu

                “Bukankah mereka hanya bersahabat? Lagipula Kyungsoo bukankah memberikan coklat padaku pada valentine berarti yang dia sukai diriku bukan Park Chanyeol itu..” gumam Wendy ia menghela nafas gusar “Baiklah besok ku nyatakan saja..”

                Keesokan harinya Kyungsoo melangkah seorang diri menuju perpustakaan ia membaca ulang buku tugasnya apa saja buku yang harus ia cari nanti diperpustakaan jika ingin menjawab semua soal-soal yang di berikan Songsaengnim padanya hari ini “Kyungsoo-ah..”

                Kyungsoo mendongak ia segera menoleh ketika mendengar Chanyeol memanggilnya “Ne Chanyeol-ah?”

                Chanyeol menghentikan langkahnya ketika sudah berdiri tepat di hadapan Kyungsoo “Kau mau kemana? Bukannya ini jam istirahat? Kau tidak ke kantin?”

                Kyungsoo menggeleng “Aku ingin mencari buku untuk jawaban pertanyaan dari Lee Songsaengnim..” Kyungsoo menunjuk jalan yang mengarah menuju perpustakaan

                “Kau sudah akan mengerjakannya?” Tanya Chanyeol tidak percaya aish Kyungsoo benar-benar sangat rajin

                “Aku tidak sepintar dirimu..” Kyungsoo ingin meneruskan langkahnya ke perpustakaan tetapi Chanyeol meraih jemarinya sama seperti kemarin malam lalu menarik Kyungsoo agar melangkah bersamanya

                “Mwoya?” protes Kyungsoo tetapi ia tidak menepis genggaman Chanyeol ia membiarkan sahabatnya mengenggam jemarinya karena Kyungsoo mulai menyukai setiap debaran ketika Chanyeol menyentuh jemarinya selembut ini

                “Aku akan menemanimu, memang kaki pendekmu sampai jika mengambil buku di rak yang tinggi..” tetapi namja tinggi itu menghancurkan suasana romantis yang Kyungsoo bangun rasanya Kyungsoo ingin menendang kepala Park Chanyeol

                “Kau benar-benar menyebalkan Park Chanyeol!” omel Kyungsoo sembari memukul kepala Chanyeol dengan buku tugas yang sedari tadi ada di tangannya

                “Yak kau ini hobby sekali memukul kepalaku jika nanti aku tidak pintar lagi bagaimana?” Chanyeol mengusap kepalanya dengan tangannya yang menggenggam Kyungsoo jadi tangan Kyungsoo ikut mengusap kepala Chanyeol

                Sesaat mereka bertatap dalam diam dengan posisi saling berhadapan dan tangan Kyungoo tengah berada di atas kepala Chanyeol dan telapak tangan CHanyeol di atas punggung tangan Kyungsoo

                “Kyungsoo-ah..”

                Kyungsoo dan Chanyeol langsung menoleh tetapi posisi mereka tetap sama, bahkan Kyungsoo juga tidak memidahkan posisi tangannya, tetapi Chanyeol yang memindahkan posisi tangan Kyungsoo agar turun dari kepalanya dan kembali masuk kedalam genggamannya

                “Ne, wendy-shii?” Tanya Kyungsoo

                Sipelaku pemanggilan yang ternyata Wendy segera mengalihkan pandangannya yang sedari tadi menatap genggaman tangan Kyungsoo dan Chanyeol pada wajah Kyungsoo ia tersenyum semanis mungkin “Kyungsoo-ah aku ingin berbicara denganmu sekarang..”

                Kali ini Chanyeol pun ikut mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo jika Kyungsoo kali ini mengikuti yeoja itu untuk ‘berbicara sebentar’ maka bisa jadi besok Kyungsoo bukalah lagi seorang namja single seperti dirinya

                “Ah, mianhae aku harus segera keperpustakaan bisa lainkali saja?” jawaban Kyungsoo benar-benar membuat Wendy mencelos OH MY GOD kenapa urusan ke perpustakaan lebih penting daripada dirinya? Yeoja terpopuler satu sekolah, bukannya Kyungsoo memberikan dirinya coklat seharusnya Kyungsoo menuruti kemauannya agar Wendy membalas memberikan coklat balasan pada Kyungsoo, sebenarnya Kyungsoo menyukainya atau tidak?

                Chanyeol menarik sebelah alisnya naik ia berfikir keras kenapa ia bisa mempunyai sahabat sebodoh Do Kyungsoo bukannya namja pendek ini mengejar Wendy sejak dulu walau memang karena ucapannya sediri makanya Kyungsoo mengejar Wendy, tetapi yaaa paling tidak seharusnya Kyugsoo peka sedikit kenapa Wendy dari kemarin meminta waktu untuk berbicara pada Kyungsoo

                “Gwenchana?” Tanya Kyungsoo lagi ia mencoba memastikan karena Wendy hanya diam saja tidak memberikan jawaban apapun padanya ataupun menunjukkan reaksi padanya

                Wendy mengigit bibirnya ia kecewa dengan sikap Kyungsoo padahal dirinya sudah mulai menyukai Kyungsoo “Akan kukatakan disini saja..” Wendy menatap Kyungsoo “Maaf White Day nanti aku tidak bisa memberikan coklat balasan padamu..”

                CHanyeol tersedak liurnya sendiri mendengar ucapan Wendy, waw ini penolakan? Ia kembali menatap expresi wajah Kyungsoo yang masih tetap seperti sedia kala sangat polos “Ah begitu? Gwenchana aku juga tidak meminta balasan..”

                Wendy tertohok dan Chanyeol terbahak dalam hatinya kata-kata Kyungsoo benar-benar berhasil membuat sang primadona menghentakan kakinya lalu beranjak pergi meninggalkan Kyungsoo dan Chanyeol, Kyungsoo menoleh menatap Chanyeol dengan mata besarnya yang kebingungan mau tidak mau namja tinggi itupun akhirnya memuntahkan tawa yang sudah ia tahan sedari tadi

                “Mwoya?” Tanya Kyungsoo “Apa aku salah berbicara?”

                Chanyeol tidak menjawab ia hanya terus tertawa sambil kembali menarik Kyungsoo melangkah menuju perpustakaan “Yak katakan Chanyeol-ah ada apa?” Tanya Kyungsoo sambil menarik-narik tangan Chanyeol yang tengah mengenggam jemarinya tapi Chanyeol tetap sibuk dengan tawanya sendiri

                Chanyeol melangkahkan kakinya menaiki tangga rumah Kyungsoo, ia sudah biasa berkunjung dan langsung masuk begitu saja toh dirinya sudah permisi pada umma Kyungsoo tadi didepan rumah ketika ia melihat umma namja bermata besar itu melangkah pergi sepertinya ingin berbelanja

                “Kyungsoo-ah..” panggil Chanyeol dari tangga padahal ia belum sampai di kamar Kyungsoo tetapi suara sudah sampai duluan ke kamar namja bermata besar itu dan sipemilik kamar segera meninggalkan pekerjaannya di meja belajar lalu segera melangkah keluar kamarnya, ia mengeluarkan kepalanya dan melihat Chanyeol tengah tersenyum 5 jari pada nya dari tangga

                “Kau sudah datang?”

                “Ne, aku sudah berjanji akan mengajari soal yang tidak kau mengerti itu bukan?” sekarang Chanyeol sudah berdiri tepat di depan kamar Kyungsoo, namja mungil itu segera kembali menuju meja belajarnya dan membiark kan pintu tetap terbuka itu artinya ia membiarkan Chanyeol masuk sendiri, karena biasanya juga Chanyeol akan masuk dengan sendirinya bahkan tanpa mengetuk

                Chanyeol menjatuhkan tubuh jangkungnya di tempat tidur Kyungsoo ia memeluk boneka beruang besar pemberiannya pada Kyungsoo Natal tahun lalu ia menyamankan posisinya lalu menghadap Kyungsoo yang kini menatap malas kearahnya “Oh ayolah Park Chanyeol aku memintamu kemari untuk mengajariku bukan untuk menikmati hari libur..”

                “Aku hanya merindukan suasana kamarmu.. sudah seminggu aku tidak kemari..” Chanyeol berkata seolah-olah dirinya sudah bertahun-tahun tidak datang kerumah Kyungsoo

                “Palli…” Kyungsoo menarik-narik tangan Chanyeol agar segera bangkit dari tidurnya dan namja tinggi itu mengikuti kemauan Kyungsoo ia pun segera duduk di atas tempat tidur Kyungsoo dan duduk bersila menghadap Kyungsoo tidak lupa boneka beruang itu masih dalam dekapannya

                Kyungsoo langsung menyodorkan buku tugasnya di depan Chanyeol “Soal ini aku benar-benar tidak mengerti sama sekali..”

                “Ah itu, itu sangat mudah Kyungsoo-ah kau benar-benar tidak mengerti?” ledek Chanyeol begitu melihat soal yang tidak di mengerti Kyungsoo

                “Yak, kan sudah kubilang aku tidak sepintar dirimu Park Chanyeol..” omel Kyungsoo rasanya ia ingin menendang Chanyeol sampai terlempar keluar dari jendela kamarnya

                CHanyeol mengusap-usap dagunya ia terlihat seperti tengah berfikir, bukankah katanya soal itu mudah untuknya apa yang tengah di fikirkan Chanyeol? “Jika aku bisa mengajarimu sampai mengerti apa imbalan yang kudapatkan?” Tanya Chanyeol

                “Mwo? Kau minta imbalan?”

                “Ne, hari ini hari minggu Kyungsoo-ah, harusnya aku sekarang sedang tidur di ranjangku memanjangkan tubuh tapi karena dirimu aku datang kemari untuk mengajarimu, aku jelas harus mendapakan imbalan untuk ini..”

                Kyungsoo menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal “AKu tidak ikhlas mengeluarkan uangku untuk mentraktirmu..” ucap Kyungsoo dengan jujur dan sukses membuat Chanyeol tertohok kenapa sahabat macam ini yang ia miliki sejak lahir

                “Baiklah temani aku berjalan-jalan setelah selesai aku mengajarimu bagaimana?” tawar Chanyeol membuat Kyungsoo memunculkan kerut keraguan di keningnya, ia saja sudah berhari-hari tidak mengerti dengan soal yang ia amati padahal guru nya sudah menjelaskan 5x berulang-ulang dipapan tulis selama jam pelajaran ia tidak yakin Chanyeol bisa mengajarinya dalam sehari apa masih sempat jika mereka harus pergi keluar lagi?

                “Terserah kau saja lah, cepat ajari aku…”

                Kyungsoo menatap sekelilingnya ia benar-benar tidak percaya sekarang dirinya berada dipuncak namsan bersama dengan Chanyeol namja tinggi itu berhasil mengajarinya soal-soal yang ia tidak mengerti hanya dalam waktu 3 jam bahkan sudah termasuk memberikan Kyungsoo test dengan beberapa soal yang Chanyeol buat sendiri, dan setelah Kyungsoo mengatakan dirinya mengerti Chanyeol segera mengambil pulpen ditangan Kyungsoo dan menutup buku tugas Kyungsoo lalu menarik Kyungsoo segera beranjak dari kamarnya setelah sebelumnya memakaikan jaket hangat pada Kyungsoo ini masih awal maret masih terasa dingin

                “Bagaimana kau bisa mengajariku dengan cara semudah itu? Padahal Songsaengnim juga tidak tahu ada cara semudah itu..” Tanya Kyungsoo penasaran jujur saja ia tidak mengerti kenapa Chanyeol bisa jadi sepintar itu

                “Seharusnya aku yang menjadi Songsaengnim maka muridku akan memuji-muji ku…” menyesal Kyungsoo bertanya namja di samping kanannya ini malah jadi makin besar kepala

                “Pemandangan dari atas namsan ketika malam pasti sangat indah sudah lama kita tidak kemari bukan? “ Tanya Chanyeol pada Kyungsoo dan namja mungil itu berusaha mengingat kapan terakhir kali mereka datang ke namsan bersama dengan Chanyeol kalau tidak salah pada saat natal ketika mereka masih di Junior High School wah itu sudah sangat lama sekali

                “Sepertinya sudah sangat lama sekali..”

                Chanyeol menoleh ia menatap lekat-lekat Kyungsoo “Ya Do Kyungsoo…”

                Kyungsoo menoleh bingung langka sekali Chanyeol akan memanggil namanya begitu lengkap “Ne?” ia menatap Chanyeol bingung dengan mata besarnya

                “Kau ini sebenarnya bodoh atau apa?”

                “Mwo?!” hampir saja Kyungsoo melayangkan lagi jitakan sayangnya ke kepala Chanyeol

                Chanyeol mengacak surai rambut lembut Kyungsoo, rambut milik namja di hadapannya sangat lembut seperti rambut bayi “Apa kau tidak mengerti arti Valentine dan White Day?” Tanya Chanyeol lagi dan Kyungsoo hanya menggeleng yang Kyungsoo tahu ia harus memberikan Coklat di hari valentine pada salah satu wanita yang ia sukai saat itu dan saat itu dirinya menyukai Wendy yaaa walaupun ia tidak jadi menyatakan perasaannya pada Wendy ia tidak terlalu kecewa tentang itu dan White Day katanya sih hari pembalasan dari sepenerima coklat pada si pemberi coklat pada valentine sebulan lalu memang artinya apalagi selain itu?

                “Apa kau tidak sadar Wendy menyukaimu Eoh? Dia beberapa kali ingin mengajakmu berbicara ber-2 bukan?” Chanyeol kembali menatap pemandangan di hadapannya suasana malam kota Seoul indahnya “Dan ketika dia mengatakan kalau dia tidak bisa membalas pemberianmu pada white day jawabanmu padanya benar-benar membuatku tercengang..” rasanya Chanyeol hampir tertawa terbahak-bahak lagi ketika mengingat bagaiman expresi bodoh Do Kyungsoo saat itu dengan polos mengatakan ia juga tidak mengharapkan balasan apalagi kalau bukan bodoh?

                “Ah jinjja? Dia menyukaiku? Rasanya tidak mungkin..”

                “Jika memang benar dia menyukaimu bagaimana?” Tanya Chanyeol dengan nada serius “Apa kau akan menerimanya?”

                Kyungsoo melirik sebentar lalu kembali menatap kedepan “Setelah kata-kata bodohku? Aku rasa tidak mungkin, lagipula aku tidak terlalu kecewa dengan itu.. mungkin memang aku mengejarnya karena dorongan dari ucapan-ucapanmu..”

                “Kau begitu mengikuti semua ucapanku eoh?” Tanya Chanyeol lagi mata namja tinggi itu masih menatap wajah Kyungsoo dari samping

                “Siapa suruh kau sahabatku sejak kecil..”

                Chanyeol mengangguk-angguk ia meraih kedua bahu kecil Kyungsoo agar menghadapnya “Jika aku memintamu agar tidak menganggapku sahabatmu lagi bagaimana?”

                “M-Mwo??” mata bulat Kyungsoo hampir keluar dari rongganya Chanyeol sedang mabuk? Otak namja tinggi itu tidak berputar arena naik terlalu tinggi ke puncak namsan? Kenapa mengatakan hal menyakitkan seperti itu? Jika tidak ingat tempat rasanya Kyungsoo ingin menangis

                “Jangan salah paham dulu bodoh..” Chanyeol mengelus pipi Kyungsoo ia bisa melihat namja di hadapannya ini pasti sedang berfikir yang tidak-tidak “Maksudku, umm…” Chanyeol menunduk sesaat lalu kembali menatap Kyungsoo di hadapannya “Berhentilah menjadi sahabatku Kyungsoo-ya, karena diriku menganggapmu lebih daripada sahabat..”

                Kyungsoo mengedip-ngedipkan mata bulat nya bingung Ia berusaha mencerna maksud kata-kata Chanyeol walau ia tahu ini seperti sebuah pengakuan tetapi ia mencoba menghubungkannya dengan maksud lain tetapi hasilnya tetap sama ucapan Chanyeol padanya adalah pengakuan

                ‘Deg Deg Deg’

                Lagi-lagi Kyungsoo merasakan debaran seperti hari itu bahkan wajahnya sudah memerah “A-Apa yang kau bicarakan? A-Aku tidak mengerti..” bohong Kyungsoo tidak mengerti pipinya saja sudah seperti kepiting rebus saat ini

                Chanyeol hampir terbahak melihat expresi kepting rebus di hadapannya rasanya ingin memakan wajah bulat Kyungsoo “Aku menyukaimu… sangat menyukaimu, ah ani aku mencintaimu..”

                Kyungsoo hanya diam tetapi mata bulatnya masih menatap Chanyeol dan jangan lupa rona merahnya sekarang sudah sampai di telinganya “Kyungsoo-ya kau yakin bisa pulang dengan wajah semerah itu?” ejek Chanyeol dengan wajah pura-pura berfikirnya

                “K-kau yang membuatku memerah..” Kyungsoo menunduk jangankan wajahnya detak jantungnya saja saat ini tidak bisa ia control rasanya sesak dan hampir meledak bahkan didalam perutnya seperti ada ratusan kupu-kupu yang terbang dan ingin menyeruak keluar sejak kapan ia merasakan ini ia bahkan tidak sadar kalau dirinya juga menyukai namja jangkung dihadapannya ini

                “Begini saja, valentine kemarin aku mendapatkan coklat darimu bukan?”

                Kyungsoo mengangguk pelan tetapi ia segera menggeleng “Yak aku tidak memberikannya aish..”

                Chanyeol terbatuk menahan tawanya yang hampir meledak “Aku akan menunggumu tgl 14 maret 3 hari lagi disini aku akan memberikanmu coklat balasan…” pipi Kyungsoo kembali merona “Jika kau menerimaku datang kemari sebelum tanggal 14 berakhir, jika kau menolakku kau bisa tidur saja dirumahmu dan tidak usah datang.. bagaimana?”

                Kyungsoo mengangguk mengiyakan karena jika harus menjawab hari ini bibirnya kelu bahkan bernafas saja sudah sangat sulit saat ini, apa begini rasanya jatuh cinta? Kyungsoo menatap Chanyeol yang sekarang sudah kembali sibuk menatap pemandangan malam dari atas namsan “Sejak kapan kau menyukaiku?”

                Chanyeol menoleh “Sejak kau mengatakan kau menyukai Wendy, sejak itu aku sadar aku menyukaimu..” Chanyeol tersenyum menang “Tapi sepertinya akhirnya aku yang menang dari yeoja itu..” Chanyeol kembali menatap Kyungsoo “Melihat wajahmu yang semerah kepiting rebus membuat tingkat kepercayaan diriku meningkat..”

                Kyungsoo segera menunduk dan mengalihkan pandangannya jika ia berbalas pandang dengan Chanyeol bisa ia pastikan seluruh tubuhnya pun bisa ikut merah mendidih “Kau harus membalasku dengan coklat paling manis araseo, karena coklat buatanku itu sangat enak..” ucap Kyungsoo pelan bahkan bibirnya tidak bisa berhenti melengkung keatas menunjukkan kalau dirinya sangat bahagia saat ini, sedangkan Chanyeol yang berdiri disamping kanannya ikut tersenyum seperti orang bodoh ia tidak menyangka benar-benar menyukai sahabatnya sendiri, sebelum memutuskan untuk mengatakan hal ini pada Kyungsoo bahkan sebelum ia berani untuk terus menumbuhkan perasaannya ia sudah menceritakan perasaannya pada orangtuanya dan umma Kyungsoo ia sudah siap menerima omelan bahkan bisa jadi tendangan dari Abojinya tetapi yang ia terima ternyata dukungan dari kedua orang tuanya dan dari umma Kyungsoo tentunya sedangkan Appa Kyungsoo akan menjadi urusan Umma Kyungsoo nanti..

-White Day For Us-

                Chanyeol mematut dirinya di depan cermin yang berdiri di kamarnya setelah ia yakin penampilannya benar-benar sudah rapi dan tentunya keren ia segera meraih kotak berbentuk hati berwana putih didalamnya sudah ada coklat berwarna putih juga dengan tulisan berwarna coklat dengan bahasa inggris ‘Be Mine’ Chanyeol tersenyum sendiri ia menghela nafas pelan ia menoleh kearah jendela kamarnya mungkin ia harus mengecek rumah Kyungsoo disebelah rumahnya, hari ini ternyata Kyungsoo harus menemani ummanya dulu berbelanja maka dari itu ia memutuskan untuk berangkat ke namsan nanti setelah memastikan Kyungsoo kembali kerumah bersama dengan ummanya, yuph hari ini ada tanggal 14 maret tanggal yang dinanti keduanya Chanyeol khususnya

                Namja tinggi itu melangkah menghampiri jendela nya ia melihat kebawah tepat kearah taxi yang baru saja berhenti di depan rumah Kyungsoo ah itu pasti Kyungsoo dan ummanya namja tinggi itu menatap jam ditangannya sudah jam 8 malam, senyum Chanyeol mengembang ketika tebakannya tepat ia melihat umma Kyungsoo dan Kyungsoo turun dari taxi tetapi senyuman Chanyeol berubah ketika ia melihat ada yang menahan Kyungsoo untuk masuk kedalam rumahnya “Wendy?”

                Chanyeol melihat Kyungsoo mengangguk sesaat lalu pergi bersama Wendy entah kemana? Chanyeol berusaha memanjangkan lehernya agar bisa menebak kemana arah Wendy dan Kyungsoo melangkah, tetapi ia tidak berhasil rasanya ingin memukul dinding tetapi ia masih menyanyangi tangannya, kenapa Wendy tiba-tiba muncul hari ini?

                “Chamkanman…” Chanyeol menoleh menatap kalender, ia menepuk jidatnya “White day..” Chanyeol segera meraih kotak putih yang berisi coklat miliknya yang sebelumnya ia letakan di meja belajarnya dan segera keluar dari kamarnya bahkan sapaan ummanya tidak ia tanggapi karena ia sudah melesat dengan cepat keluar dari rumah

                Chanyeol mencoba mengikuti arah terakhir ia melihat Wendy dan Kyungsoo, ia tidak mengerti yeoja itu bukannya sudah mengatakan tidak akan memberikan coklat balasan pada Kyungsoo? Kenapa tiba-tiba yeoja itu muncul di hari white day? Dia hampir mendapatkan Kyungsoo tapi berbeda ceritanya  jika Kyungsoo menerima coklat balasan dari Wendy habis sudah..

                Chanyeol menghentikan langkahnya ia benar-benar lelah menyusuri jalan yang tidak tahu arah tujuannya kemana? Ia tidak tahu Wendy membawa Kyungsoo kemana, Chanyeol menghela nafas ia menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya “Jam 9…” ia bingung haruskah meneruskan mencari Kyungsoo dan Wendy atau pergi ke namsan?

                “Sial! Kenapa yeoja itu muncul hari ini..” Chanyeol memukul udara ia pun segera membalik badan dan arahnya ia memutuskan untuk menunggu di namsan saja, ia yakin Kyungsoo pasti datang bukankah Kyungsoo terlihat menyukainya? Wajah merah itu tidak akan muncul di wajah Kyungsoo jika namja itu tidak menyukainya “Kau harus datang Kyungsoo-ya, aku menunggumu dinamsan..” gumam Chanyeol pada udara dan dengan bodohnya dia sampai lupa membawa ponselnya hanya karena ingin mengejar Kyungsoo dan Wendy sungguh dirinya sebenarnya terlihat jauh lebih bodoh daripada Kyungsoo saat ini

                Kyungsoo menatap Wendy yang sedari tadi hanya diam saja di hadapannya sesekali ia melihat jam yang melingkar di tangannya sudah sejam mereka hanya berdiri di taman dekat rumah Kyungsoo tetapi yeoja itu hanya diam saja, tadinya ketika Wendy tiba-tiba muncul di depan rumahnya ia sudah akan menolak untuk yang ke-3 kalinya jika yeoja ini meminta waktunya untuk berbicara tetapi ummanya berkata ‘berbicaralah dengannya tidak baik bersikap buruk pada seorang yeoja’ mau tidak mau Kyungsoo mengikuti permintaan ummanya

                “Wendy-shii? Kau ada alasan bukan kenapa ingin berbicara denganku?” Tanya Kyungsoo ia sudah mengerti kenapa Wendy ingin berbicara padanya ia mengerti karena dijelaskan oleh Chanyeol 3 hari lalu di namsan

                “Hari ini White Day Kyungsoo-ah..”

                Kyungsoo menggangguk-angguk dirinya tahu hari ini White Day dan dirinya sudah di buru janji dengan Chanyeol ia tidak tega membuat Chanyeol benar-benar menunggu nya sampai tengah malam bisa-bisa makhluk kelebihan kalsium itu sakit karena terkena angin malam “Lalu?”

                “Ah umm…”

                Kyungsoo mengigit bibirnya rasanya ia ingin berlari saja meninggalkan Wendy ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali “ Iya ada apa?”

                “Apa kau ada janji Kyungsoo-shii? Kau terlihat gelisah..” Tanya Wendy mengalihkan pembicaraan, ia berharap Kyungsoo menjawab tidak karena ia masih ingin berbicara banyak pada Kyungsoo ia ingin meminta maaf karena mengatakan tidak akan memberikan coklat balasan pada Kyungsoo padahal sekarang ia sudah berdiri dihadapan Kyungsoo dan akan memberikan coklat balasan pada Kyungsoo dan ia yakin setelah hari ini mereka akan menjadi pasangan kekasih mereka ideal bukan? Dirinya cantik dan Kyungsoo pun tampan

                Kyungsoo mengangguk dengan cepat “Ne aku ada janji..” jawaban Kyungsoo lagi-lagi membuat Wendy lagi-lagi mencelos ada janji dengan siapa Kyungsoo malam-malam seperti ini pada White Day seharusnya Kyungsoo meluangkan waktu untuknya

                “Bisakah aku pergi sekarang? Mungkin kau bisa mengatakan apa yang ingin kau katakan besok disekolah.. ” Tanya Kyungsoo lagi dengan wajah memelas

                “Kau ada janji dengan siapa memangnya?” Tanya Wendy lagi lama-lama ia gerah juga Kyungsoo terlihat mengabaikannya

                “Chanyeol..”

                Wendy menghela nafas Chanyeol lagi dan lagi, sudah berkali-kali ia melihat Kyungsoo bersama Chanyeol bahkan berpegangan tangan di hadapannya, “Kenapa kau harus menemui Chanyeol saat White Day? Seharusnya kau yang mendatangi dan membuat janji denganku pada White Day.. ingat bukan kau memberikan coklat padaku pada Valentine kemarin?”

                Kyungsoo menggaruk pipinya yang tidak gatal penilaiannya pada Wendy sedikit luntur wanita ini sepertinya tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik “Aku memang memberikanmu coklat karena aku merasa aku menyukaimu, dan kau baik..”

                “Kau menyukaiku?” Tanya Wendy dengan raut wajah senang yang belum pernah Kyungsoo lihat sebelumnya dan Kyungsoo mengangguk pelan

                “Lalu bisakah aku pergi?” Tanya Kyungsoo lagi

              Raut senang itu kembali menjadi cemberut ketika mendengar Kyungsoo sangat ingin pergi “Kenapa kau harus pergi? Memang Chanyeol itu tidak punya kekasih? Kenapa dia harus selalu pergi denganmu? Dia Gay? Kenapa kau harus berteman dengan dia?”

                Kyungsoo menghela nafas malas “Wendy-shii, apa kau tidak terlalu berlebihan menilai Chanyeol?”

                “DIa memonopolimu..”

                “Lalu? Kau bukan siapa-siapaku bukan? Aku tidak masalah Chanyeol memonopoliku..”

                Wendy tersentak kaget “Bu-Bukankah tadi kau mengatakan kau menyukaiku?” Wendy mengeluarkan coklat dari dalam tasnya ia menyodorkannya pada Kyungsoo “Aku sudah membeli coklat untuk membalasmu.. itu artinya kita saling menyukai bukan?”

                Kyungsoo mendorong pelan coklat itu dengan kata lain ia mengembalikan coklat itu pada Wendy “Mianhae, aku memang menyukaimu tetapi aku tidak mencintaimu.. aku benar-benar harus pergi mianhae..” Kyungsoo membungkuk lalu segera berlari pergi meninggalkan Wendy ia kembali melihat jam tangannya sudah jam 10 malam yang benar saja berbicara dengan Wendy saja menghabiskan 2 jam

                “Kau sudah kembali?” sapa umma Kyungsoo ketika anaknya berlari masuk kedalam rumahnya tetapi tidak lama setelah membawa 2 jaket tebal di tangannya Kyungsoo kembali berlari keluar “Kau mau pergi lagi?” dan lagi-lagi pertanyaan ummanya tidak di sahuti oleh Kyungsoo yang sudah berlari meninggalkan rumah bahkan ia tidak sadar berlari melewati Wendy begitu saja

                “Jadi yang kau cintai si tiang listrik itu?” Wendy tersenyum bodoh “Harusnya aku menyadarinya..”

                Chanyeol mengusap-usap tangannya ia meruntuki kebodohannya yang hanya memakai 1 jaket yang kurang tebal dan lupa membawa sarung tangannya ia benar-benar panic tadi sampai lupa segalanya yang ia ingat hanya membawa coklat yang ia sudah buat dengan susah payah untuk Kyungsoo, ia menatap sekeliling masih ramai tidak begitu sepi banyak pasangan kekasih yang datang karena ini WhiteDay bahkan banyak yang memasang kunci yang bertuliskan nama mereka dan pasangannya dipagar pembatas di puncak namsan

                Sesekali ah bukan tapi 5 menit sekali ia menatap jam di tangannya entah kenapa ia merasa jarum jamnya hari ini cepat sekali berpindah angka sudah jam 11 lewat tetapi Kyungsoo masih belum menampakkan batang hidungnya apa bersama dengan Wendy sampai membuatnya lupa dengan janji mereka? Atau jangan-jangan Kyungsoo sudah menerima coklat dari Wendy dan sedang bermesra-mesraan dengan Wendy sekarang?

                “Aish pabo, apa yang kau fikirkan Park Chanyeol!” umpatnya pada dirinya sendiri ia kembali mengusap-usap tangannya ia sesekali melangkah ke tepi pembatas melihat kebawah mungkin saja ia bisa melihat Kyungsoo dibawah sana tetapi ia kembali mengurungkan niatnya begitu melihat berapa tingginya posisi dirinya sekarang “Tinggi sekali.. mana mungkin Kyungsoo akan terlihat dari atas sini..” Chanyeol kembali melangkah menuju tempat awalnya menunggu ia berharap Kyungsoo benar-benar datang jika tidak Chanyeol bersumpah akan menganggu hidup Kyungsoo selamanya

                Kyungsoo berlari masuk kedalam gedung agar ia bisa menaiki cable car menuju namsan nafasnya putus-putus jika ia tidak ingat Chanyeol tengah menunggunya ia tidak akan repot-repot berlari dengan kaki pendeknya bukannya cepat sampai ia malah kelelahan “Aigoo..” Kyungsoo bersandar bahkan sampai terduduk karena terlalu lelah ia menghirup nafas banyak-banyak ia tidak memperdulikan banyak yang menatapnya bingung

                Ia kembali melihat jam di tangannya sudah setengah 12 tidak bisakah cable car ini berjalan lebih cepat? Kyungsoo meraih ponselnya ia mencoba menghubungi Chanyeol tetapi tidak ada jawaban sama sekali padahal tesambung “Kenapa tidak di angkat dari tadi?” omel Kyungsoo “Akan kupukul kepala di tiang listrik itu nanti..” Kyungsoo menutup matanya ia bahkan berselonjor mengistirahatkan kakinya “Arghhhh lelahnya..” dan lagi-lagi ia tidak memperdulikan orang-orang yang memperhatikan tingkahnya

                Chanyeol membuka tutup coklatnya ia mengendus-endusnya pelan ia menyakinkan dirinya jika sampai berganti hari coklatnya tidak akan basi bukan? Ini coklat buatan yang bukan di beli ia takut kualitasnya akan berbeda “Masih bau coklat..” gumamnya ia kembali menutup kotak coklat miliknya dan meletakkannya di meja disebelahnya namja tinggi itu kembali menggosokkan kedua tangannya tempatnya berdiri menunggu Kyungsoo mulai sepi Chanyeol kembali menatap kesekeliling ia benar-benar berharap Kyungsoo secepatnya datang dan mereka segera pulang disini benar-benar sangat dingin dan ia merasa hampir mati beku diatas sini

                “Chanyeol..”

                Chanyeol menoleh ia akhirnya melihat Kyungso datang walau Kyungsoo datang tidak langusng menghampirinya namja bermata bulat itu membungkuk dan menompangkan sebelah tangannya pada lutut Kyungsoo terlihat mengambil nafas banyak-banyak rasanya namja itu sangat kelelahan

                “Kau kenapa?” Tanya Chanyeol bingung ia segera menghampiri Kyungsoo namja pendek itu penuh dengan keringat “Kenapa kau berkeringat..”

                Kyungsoo berdiri menghadap Chanyeol ia masih menghirup udara banyak-banyak “Aku berlari sampai disini, kau tahu berapa jauhnya??? Apa kau tidak tahu jalanan tadi sangat macet entah kenapa masih saja ada orang yang keluar di jam seperti ini? Aku memutuskan berlari kemari dan turun dari taxi aghhhh lelahnyaaaa..” Kyungsoo mengomel panjang lebar sedangkan Chanyeol tersenyum mendengar ucapan Kyungsoo itu artinya Kyungsoo benar-benar berusaha menghampirinya di namsan

                “Kenapa lama sekali?” Tanya Chanyeol sambil menatap Kyungsoo yang sudah berhenti mengomel Kyungsoo membalas tatapan CHanyeol ia menghela nafas

                “Mianhae… tadi Wendy menemuiku..”

                CHanyeol mengigit bibirnya sebenarnya ia ingin bilang dirinya tahu itu tetapi ia lebih memilih untuk diam dan mendengarkan cerita Kyungsoo “Dan kau tahu dia hanya diam selama 1 jam, bahkan ujung-ujungnya dia mengomeliku karena aku terlalu dekat denganmu setelah mengomeliku dia memberikanku coklat balasan..” Kyungsoo menghirup nafas lagi sebelum memulai ceritanya kembali “Bayangkan aku menghabiskan 2 jam hanya untuk berbicara dengannya…”

                Chanyeol menatap Kyungsoo putus asa ia benar-benar takut begitu mendengar Wendy memberikan Kyungsoo coklat balasan “Lalu kau menerima coklatnya?”

                Kyungsoo menatap Chanyeol dan tersenyum jahil “Aniya.. aku sudah berjanji pada seseorang untuk menerima coklat balasan atas coklat yang kuberikan padanya dengan tidak sengaja..” Kyungsoo menadahkan tangannya didepan wajah Chanyeol “Mana coklat balasan untukku?”

                Bukannya memberikan coklat nya Chanyeol malah menggenggam tangan Kyungsoo yang menadah dihadapannya lalu menarik namja pendek itu dalam pelukannya ia memeluk Kyungsoo erat sangat erat seolah-olah ia takut Kyungsoo akan lepas dari dirinya jika ia melepaskan pelukan itu

                “Saranghae.. Saranghae…. Saranghae… Neomu Saranghae Do Kyungsoo..” ucap Chanyeol berkali-kali

                Kyungsoo tersenyum senang di bahu Chanyeol ia lagi-lagi merasakan ada kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya dan benar-benar minta dikeluarkan dari mulutnya “Nado.. Nado Saranghae Park Chanyeol..”

                Keduanya tetap berpelukan entah berapa lama mereka tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang melewati mereka dan menatap mereka bingung karena melihat sesama namja yang saling berpelukan, biarkan mereka menikmati pelukan mereka biarkan keduanya merasakan indah nya White Day yang berarti untuk mereka

               
THE END

November, 17 2015

20:20 WIB


                “Ini coklat untukmu..” Chanyeol memberikan Kyungsoo coklat buatannya pada Kyungsoo keteka mereka berada dalam cable car menuju kembali pulang walaupun Kyungsoo sudah membawakan jaket tebal tambahan untuk mereka ber-2 tetap saja dinginnya namsan sangat dahsyat

                “Ahh jinjja?” Kyungsoo membuka kotak putih itu dan mata nya membulat melihat coklat putih di dalam kotak “Apa kau membuatnya?”

                “Ne, aku mencoba membuatnya aku meminta bantuan umma dan nuna ku untuk memberikan petunjuk membuatnya dari pintu dapur..”

                Kyungsoo tertawa “Boleh aku memakannya?” ia benar-benar tidak sabar mencicipi coklat buatan Chanyeol untuknya

                “Keurae.. aku yakin rasanya tidak kalah enak dengan punyamu..”

                Kyungsoo memanyunkan bibirnya merasa ia tersaingi ia memotek sedikit ujung coklat buatan Chanyeol dan mulai memakannya baru saja ia menghisap sebentar coklat dari Chanyeol ia segera menoleh horror pada Chanyeol bahkan Chanyeol pun ikut membalas tatapan Kyungsoo tidak kalah horror

                “Mwoya??”

                “Asin! Yaaaak Park Chanyeol kau mau membunuhku!” Kyungsoo memukuli lengan Chanyeol tanpa ampun dan Chanyeol hanya bisa melindungi lengannya dengan jemari panjangnya walau itu tidak bisa dijadikan pelindung sama sekali

                “Aku tidak bisa membedakan yang mana gula halus dan garam halus, yak aww mianhae…”


-bener-bener the end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar