WHITE
MELODY
Pairing : Kim JongIn, Do
KyungSoo, Oh SeHun, Xiu LuHan, Park Chanyeol
Genre : YAOI, HURT, ROMANCE
Leght : OneShoot
Tittle : White Melody
Author : Choi Seorin
Andai saja kecelakaan itu
tidak pernah terjadi mungkin kisah kita tidak seperti ini bukan Kyungsoo Hyung?
Aku benar-benar sangat merindukanmu
~Kim JongIn~
Jika saja kau mendengarkan
penjelasanku saat itu dan tidak pergi hari itu kembali ke Negara mu mungkin
kita sekarang tidak terpisah seperti ini Luhan Hyung, bagaimana caraku bertemu
kembali denganmu Hyung?
~Oh SeHun~
Namja tinggi ini melangkah
menyusuri jalan setapak dari rumah nya menuju sekolah nya, sekolah yang sudah 2
tahun menjadi tempat nya menimba ilmu, ia membenarkan letak headseat di telinga
nya ia menatap kearah seberang , mata nya membulat membesar melihat namja
mungil yang kini berdiri di seberang jalan “Kyungsoo Hyung?” gumamnya perlahan
Namja di seberang jalan sana
melambaikan tangannya tingi-tinggi pada namja tinggi berkulit tan diseberangnya
“Kai??? “ panggilnya “Hei sudah hijau
kau tidak ingin menyebrang?”
Namja tinggi yang di panggil Kai
itu langsung berlari bahkan tanpa melihat kanan dan kiri lagi menghampiri namja
mungil yang kini ada di hadapannya “Kau hari ini pagi sekali Hyung?” Tanya Kai
sambil tersenyum dan merangkul namja mungil itu tetapi senyum di wajahnya
segera memudar ketika ia merasa lengan yg ia lingkarkan di bahu namja itu
terjatuh dari tempat nya
“Kai-ah, sudah ku bilang jangan
merangkulku bagaimana pandangan orang-orang.. “ namja itu melangkah lebih
dahulu meninggalkan Kai yang kini terdiam di tempat nya
“JongIn-ah..” Namja mungil itu merangkul lengan Kai dengan manja dan
terlihat gummy smile nya merekah indah
“Hyung?
Aigoo aku tidak melihat darimana kau datang?” Kai melihat kesegala penjuru arah
“Hei kau membuntutiku?”
Namja
mungil itu menggeleng “Keure ani..” ia merenggangkan rangkulannya dan
menurunkan telapak tangannya masuk kedalam telapak tangan besar milik kai “Aku
hanya mengikuti langkah Hoobae yang kusukai..”
Kai
tersenyum lebar sambil menggenggam erat jemari kecil itu di dalam genggamannya
“Dan aku akan selalu berjalan di depan dan merangkul Seonbae yang kucintai..”
Namja
munggil itu tersenyum bahkan sampai menunduk malu “Hei jangan berwajah seperti
itu, apa kau tidak takut orang-orang akan mengecap mu namja aneh yang merona?”
Namja
mungil itu mendongak dan menatap Kai “Aku tidak perduli asal bisa melangkah
bersama mu JongIn-ah, aku tidak perduli..” Namja mungil itu menganggkat tangan
mereka berdua “Genggaman tangan ini biar orang-orang melihat hanya milik Kim
JongIn dan Do KyungSoo, hanya kita… arro??”
Kai
kembali tersenyum “Araseo… aku mengikuti apa saja semua kata kekasihku..” Kai
menarik namja mungil itu melangkah lebih cepat “Palli Hyung, kita hampir
terlambat..”
“Aigoo
pelan-pelan kau kan tahu kaki ku tidak sepanjang kaki mu..” namja mungil itu
mengikuti langkah Kai dengan tergesa-gesa tapi senyum tidak lepas dari wajah
imut milik nya, bukan hanya dia tetapi juga namja yang kini berlari di depan
nya
Kai menarik nafas berat dan
membuangnya begitu saja rasanya udara yang masuk kedalam paru-paru nya tidak
cukup untuk menetralisir rasa frustasi dalam dirinya, ia kembali menatap namja
mungil yang kini sudah jauh berjalan didepannya bahkan tidak menoleh sama
sekali ia tidak pernah merasa berbuat dosa besar kenapa sekarang ia harus
mendapatla cobaan seberat ini dari Tuhan
“Do KyungSoo?” panggil Kai
setelah menghirup kembali udara banyak-banyak
Namja mungil itu menoleh “Ne?”
“Aku… bagimu diriku apa
artinya?”
Namja mungil itu membalikkan
tubuhnya “Pertanyaanmu sungguh aneh Kai, kau…” Namja mungil itu berjalan
kembali mendekati Kai “Kau tentu saja sahabatku..”
Bibir Kai kelu bahkan untuk
mengucapkan sepatah katapun dia tidak sanggup, kata-kata itu sungguh menyakiti
nya ini semua karena kecelakaan itu Kyungsoo nya melupakannya melupakan
segalanya semua kenangan indah mereka tidak tersisa sedikitpun “Sahabat? Apa
kau benar-benar tidak mengingatku Kyung…”
“D.O..” potong namja mungil itu
“Panggil aku D.O bukan KyungSoo..” namja mungil itu menunduk “Mian Kai-ah” ia
kembali mendongak dan kembali tersenyum “Aku duluan ne..” namja munggil itu
melangkah meninggalkan Kai LAGI dan kali ini benar-benar tidak menoleh dan
tidak kembali
“Aku merindukan mu KyungSoo
Hyung..”
Namja mungil itu “DO KYUNGSOO”
namja yang membawa seluruh hati milik KAI dan menghilangkannya bersama dengan
ingatan miliknya beserta segala kenangan milik mereka
Namja berkulit pucat membolak
balik buku tugasnya memastikan tugas yang ia kerjakan tidak terlewatkan sedikitpun
“Done All..”
‘Kraaak’
Namja pucat itu menoleh dan
mendapati sahabatnya sudah duduk disebelahnya bahkan sudah menumpukan kepalanya
di atas meja dan menutupnya dengan lengan “Kau kenapa Hyung?” Tanya nya tanpa
minat, karena ia tahu jelas apa penyebab sahabat nya kini seperti ini, karena
sudah 3 bulan ini memang sahabat nya selalu begini tidak saat masuk sekolah
istirahat ataupun pulang nyawa nya seperti ditarik keluar dari tubuh nya
“KyungSoo Hyung benar-benar
melupakanku..”
Namja pucat itu menghela nafas
“Lebih baik kau salin tugasku Shim Songsaengnim akan marah besar jika kau tidak
mengerjakan tugasnya lagi untuk yang ke 3 kali nya hari ini..”
Kai melongokan kepala nya “Ah
beruntung aku punya sahabat seperti mu..” Kai langsung mengeluarkan buku
tugasnya dan cepat-cepat menyalinnya
Namja pucat melamun sebentar
lalu menoleh kearah Kai “Apa semenyakitkan itu Hyung?” Tanya nya
Kai menoleh malas “Kau pasti
tahu juga rasanya… sama sepertimu yang
kehilangan kekasih cantikmu itu..”
Namja pucat itu mengeraskan
rahang nya “Jangan samakan D.O Hyung dengan Luhan… dia pergi begitu saja tanpa
mendengarkan penjelasanku..” bahkan namja pucat itu sudah mengalihkan
pandangannya kearah lain
Kai menatap namja pucat itu “Oh
Sehun-ah, siapa yang mau mendengar penjelasanmu jika dia jelas-jelas melihatmu
mencium gadis itu..”
“Yak! Aku tidak mencium nya..
gadis itu yang menciumku..” namja bernama Oh SeHun itu mengelak dengan tegas,
bahkan matanya yang sipitpun terlihat membesar
“Terserahlah, dia mungkin tengah
mengobati luka hati nya aku yakin suatu saat dia akan kembali ketanganmu
Sehun-ah..” Kai kembali menulis tetapi bibir nya tetap bergumam “Sedangkan
diriku? Entah kapan KyungSoo Hyung akan kembali mengingatku..”
Namja pucat bernama Oh Sehun itu
menepuk-nepuk bahu sahabatnya “Hyung, kau jangan pesimis suatu saat jika Luhan
kembali padaku mungkin D.O Hyung pun akan kembali padamu?”
“Semoga saja Sehun-ah, semoga..”
# # # #
Namja mungil bernama Do KyungSoo
itu kini tengah menyandarkan tubuhnya di bangku taman menikmati angin yang
menghempas wajahnya ia manatap sekitar “Segala nya tidak asing bagiku.. tapi
kenapa Kai terasa asing untukku?” gumamnya, ia mengerti semua yang namja itu
lakukan untuknya skinship panggilan, ia benar-benar mengerti kalau ‘DULU’
pernah ada sesuatu diantara mereka tetapi kenapa ia tidak mengingatnya
sedikitpun?
“D.O-ya?”
D.O menoleh dan menatap namja jangkung di
belakangnya “Ah, Chanyeol Hyung..”
Namja jangkung bernama Chanyeol
itu segera duduk di samping D.O dan jangan lupa cengiran lebar nya “Kau
sendirian saja? Dimana Pengikut setiamu itu?”
D.O mengerutkan kening nya
‘Pengikut Setia’ siapa yang dia maksud? Kai kah? “Maksudmu Kai?”
“Iya dia maksudku..” Chanyeol
menatap sekitar lalu kembali menoleh keaarah D.O “Kau sudah makan D.O-ya?”
“Dia mungkin sedang bersama
sahabatnya..” D.O menggeleng “Belum makan, wae Hyung?”
Chanyeol langsung meraih jemari D.O
“Kajja ayo makan bersamaku di kantin, akan ku traktir..” Chanyeol langsung
menarik D.O bahkan namja mungil itu belum bersiap-siap
“Ya, Chamkaman.. pelan-pelan
Chanyeol Hyung..” mau tidak mau D.O harus menyamakan langkahnya dengan
CHanyeol, jangan lupa namja itu tinggi sekali terang saja langkah kakinya lebih
lebar daripada D.O
Chanyeol terlalu bersemangat
menarik D.O bahkan kedua nya lupa mereka melewati kelas Kai dan Sehun yang kini
menatap mereka berdua yang melewati kelas mereka begitu saja, point penting nya
bukan di saat mereka melewati Kai & Sehun tetapi saat Kai melihat jemari
D.O ada di dalam genggaman Chanyeol
“Gwenchana?” Tanya Sehun yang
mulai merasakan hawa mengerikan dari sebelahnya
“Menurutmu?” Kai langsung
berjalan meninggalkan Sehun mengikuti jalan yang di lalui D.O dan Chanyeol
“Genggaman itu hanya milik Kim JongIn dan Do KyungSoo bukan Park Chanyeol dan
Do KyungSoo.. kau ingin mati Park Chanyeol?” gumam Kai
“Perang lagi?” Sehun menghela
nafas lalu mengikuti Kai ia sudah tebak akan ada perang lagi untuk yang
kesekian kali nya antara Kai dan Chanyeol hanya karena seorang D.O
Chanyeol mendudukan D.O di kursi
di kantin lalu ia berniat segera memesan makan untuk dirinya dan D.O “Chamkaman
Hyung..” D.O meraih jemari Chanyeol bahkan dari mimic wajahnya namja mungil itu
terlihat sedikit khawatir “Apa tidak apa-apa? Jika Kai..”
Chanyeol menyentuh punggung
tangan D.O “Tenang saja ini bukan yang pertama kali nya bukan?” Chanyeol
berbalik ingin memesan makanan tetapi
‘BUAGH’
D.O membulatkan mata nya ketika
Chanyeol kini tersungkur di hadapannya “Hyung!?” D.O segera membantu Chanyeol
untuk duduk lalu memeriksa memar di wajah Chanyeol, sang pelaku pemukulan
benar-benar tidak senang dengan perlakuan baik D.O pada CHanyeol dadanya
benar-benar sesak melihat nya
“Hyung?” Sehun datang
benar-benar terlambat “Ya, mwohaseyo?” Tanya Sehun ia tidak habis pikir kali
ini Kai –si pelaku pemukulan- akan memukul Chanyeol bahkan sampai memar seperti
itu
“Kau! Jangan pernah menyentuh
KyungSoo Hyung..” bentak Kai membuat seisi Kantin kini menatap mereka ber4
Chanyeol tersenyum “Cih, aku
selalu menyentuhnya kau lupa kami sekelas dan bersebelahan..” Chanyeol berdiri
menatap penuh amarah kearah Kai “Kau fikir kau siapa? Kau tidak berhak melarang
D.O dengan ku atau siapapun..”
“Kau..”
Sehun segera menahan tangan Kai
yang hampir melayang untuk yang kedua kali nya kewajah Chanyeol, bisa gawat
kalau berita ini sampai ke telinga kepala sekolah “Hyung, tahan emosimu memukul
manusia tinggi ini tidak akan menyelesaikan masalah..”
Kai menghembuskan nafas berat
lalu menghempaskan tangan Sehun dari pergelangan tangannya ia mengalihkan
pandangannya pada D.O namja mungil itu menatap nya tidak mengerti, ia tahu
pasti D.O saat ini kebingungan dengan keadaan ini selalu seperti ini selama 3
bulan ini, selalu dan menyisakan pandangan penuh pertanyaan dari mata D.O untuk
dirinya
“Hyung, ikut denganku?” Tanya
Kai sembari mengulurkan tangan D.O menatap jemari Kai yang kini ada di
hadapannya rasanya itu..
“KyungSoo Hyung, kemarikan Tanganmu..” ucap Kai sembari mengulurkan
tangannya pada D.O yang duduk di bangku
taman sedangkan Kai di rumput dibawah D.O dan tidak lama D.O pun menyambut
uluran tangannya
“Wae?”
tanya D.O bingung
‘Chu~~~~’
Kai
mengecup jemari D.O lalu kembali menatap D.O dan tersenyum “Saranghae
Hyung..” dan D.O hanya merekahkan senyum
milik nya bahkan wajah nya sudah merona tak terkendali
“Nado
JongIn-ah~~”
D.O menutup matanya barusan
kilasan itu, itu kilasan pertama ingatannya tentang Kai dada nya terasa sesak
kepalanya pening, ia kembali membuka matanya kembali menatap jemari Kai di
hadapannya jemari itu sangat familiar terlalu familiar untuknya..
“Hyung?” panggil Kai sembari kembali mengulurkan tangannya pada D.O
benar-benar berharap D.O meraihnya
Chanyeol melihat uluran tangan
Kai dan tatapan mata D.O terhadap jemari Kai “D.O-ya?” Chanyeol juga memanggil
D.O berharap D.O tidak mengikuti permintaan Kai untuk ikut bersama Kai
‘BRUK!’
“Hyung!!”
“D.O!” jerit Kai, Chanyeol dan
Sehun bersamaan ketika melihat D.O tiba-tiba terjatuh pingsan di hadapan mereka
# # # #
D.O menatap lurus kearah
langit-langit kamar nya, ia berfikir kembali tentang kilasan masalalu nya
bersama Kai, apa itu memang masa lalunya? Atau hanya khayalan belaka? Itu
potongan ingatan pertamanya tentang Kai setelah 3 bulan kecelakaan itu, D.O
memalingkan wajahnya kesamping tepat kearah balkon kamarnya
“Kim JongIn sebenarnya siapa
dirimu bagiku?” Tanya D.O sembari meremas jemari nya sendiri, sudah sejak lama
ia ingin menanyakan hal ini pada orang tua nya, apalagi pada Kai tetapi setiap
melihat Kai ia merasa asing tetapi ia juga merasakan sesak di dadanya disaat
bersamaan ia membiarkan ingatannya kembali dengan sendirinya tetapi selama 3
bulan tidak satupun ingatan tentang Kai masuk ke otaknya
“Apa sebaiknya aku
menanyakannya?” Tanya D.O lagi, jangan kan melihat Kai berfikir tentang Kai
saja terkadang membuatnya sesak seperti ada yang salah dan yang kurang tetapi
ia tidak tahu apa? “Memikirkan mu saja sudah membuatku sesak, lebih baik tidak
usah kutanyakan saja..” putus D.O sambil menutup wajahnya dengan selimut
Sehun melangkah keluar dari
supermarket ia kembali mengecek apa barang titipan orang tuanya sudah lengkap
semua “Daun bawang, sayur, kol, lada, hhh pembalut…” Sehun berjengit menyebut
nama barang satu itu salahkan Umma nya yang dengan tidak berdosa mencatat nama
itu dalam catatan belanja yang dititipkan ke Sehun “Apa-apaan ini?” rasanya
Sehun ingin mengacak-acak isi pembalut itu jika ingat pandangan kasir di
supermarket tadi
‘Bruuk’
“Yaak!” seru nya ketika kini
pembalut itu terlempar keluar dari kantung belanja nya karena ia di tabrak
seseorang dari belakang
“Ah..”
Sehun segera memungut pembalut
itu dan memasukkannya kembali ke dalam kantung “Aish sial sekali hari ini..”
“Mianhae..”
Sehun terdiam alis nya berkerut
ia kenal baik suara ini dan mengalahkan kecepatan cahaya Sehun berbalik badan
bahkan membuat seseorang yang menabraknya berjengit kaget, tapi nyata nya
setelah Sehun berbalik kedua nya kini yang berjengit kaget bahkan kantung
belanja milik Sehun kini terjatuh ke tanah dan jangan lupakan pembalut yang
baru Sehun masukkan pembalut itu kembali keluar lagi
“Lu-Luhan Hyung..” Panggil Sehun
memastikan namja cantik di hadapannya bukanlah khayalan
“Ah.. A-Annyeong Sehunie? Lama
tidak bertemu..” namja cantik di hadapan Sehun tersentak kaget dan mencoba
tersenyum, senyum yang Sehun rindukan 2 bulan ini, 2 bulan setelah namja cantik
ini tiba-tiba menghilang dari rumahnya setelah melihat kejadian yang seharusnya
tidak dilihat oleh namja cantik ini
“Dorabwa..” Sehun langsung
memeluk namja cantik bernama Luhan itu
“Umm, bisa kau lepaskan?” Tanya
Luhan, ia sedikit tidak nyaman dipeluk seperti ini di pinggir jalanan yang
ramai dan lebih tepat nya dipeluk oleh orang yang ia anggap bukan kekasihnya
lagi melainkan kekasih yeoja lain
Sehun mengerutkan dahi nya “Wae?
Kau tahu aku merindukanmu..” Sehun malah mengeratkan pelukannya “Aku mencarimu,
dan pamanmu bilang kau kembali ke Cina kenapa kau meninggalkanku tanpa
mendengarkan penjelasan dariku?”
Namja bernama Luhan itu mau
tidak mau mendorong Sehun sedikit menjauh darinya “Aku kembali bukan untuk
dirimu, aku kembali untuk membangun kembali hidupku tanpa dirimu Oh Sehun.. Aku
tidak mendengarkan penjelasanmu karena aku tidak ingin mendengarkan kebenaran
apapun darimu..” Luhan menatap Sehun “Jalja, senang bertemu denganmu lagi
Sehunie..” Luhan tersenyum manis sama seperti dulu tetapi Sehun merasakan ada
yang berbeda dengan senyuman itu
Luhan melangkah meninggalkan
Sehun yang masih berdiri mematung di sisi jalan bahkan ia membiarkan barang
belanjaannya bahkan pembalut milik Ummanya tergeletak di jalan, Sehun
melangkahkan kaki berbalik badan dan mengejar Luhan yang belum jauh, tanpa
berfikir panjang ia meraih lengan Luhan menariknya masuk dalam pelukannya dan
ciuman hangat nya
Luhan terdiam mata nya berkedip
tidak percaya ini hari pertamanya sampai ke Seoul setelah 2 bulan meninggalkan
Seoul, tetapi ia malah bertemu dengan Sehun kekasih masa lalu nya dan yang
hebat nya ia kini berciuman di pinggir jalan di depan banyak orang bersama
mantan kekasihnya ini, dengan sedikit dorongan yang kuat dan entah keberanian
dari mana ia menampar Sehun, oh ayolah dirinya lelaki harusnya tadi ia hantam
saja wajah pucat itu bukan menamparnya
Sehun terdiam ia menunduk
merasakan perih yang menjalar di seluruh pipi kiri nya akibat tamparan Luhan
tamparan pertama Luhan setelah selama ini ia mengenal namja cantik itu ia tidak
berani menatap Luhan ia salah bukan nya meminta maaf malah mencium namja itu di
sisi jalan seperti tadi 1 tamparan wajar ia dapatkan, dan yang ia dengar hanya
suara langkah kaki Luhan yang menjauh mungkin berlari menghindari dirinya
Ketika Sehun mengangkat wajahnya
ia hanya melihat siluet punggung Luhan yang sudah menjauh “Paboya Oh Sehun..”
ia menoleh dan melangkah kembali kearah sebelum nya memungut kembali belanjaan
miliknya dan tidak lupa pembalut Umma nya “Aku harus mencari nya…” ucapnya
tegas sambil melangkah pulang kembali kerumah nya
D.O hanya memandang bingung
Sehun yang kini menumpukan kepalanya di atas meja kantin dan Kai mentertawakan
Sehun “Kalian membahas siapa?” Tanya D.O jujur dirinya bingung dan 1 hal ia
tidak suka Kai menganggurkan dirinya hanya karena sibuk mentertawakan Sehun
“Luhan, kau tidak mengingatnya
Hyung?” Tanya Sehun sembari mendongak sebentar lalu kembali lagi menumpukan
kepalanya ke atas meja, dan D.O berfikir sebentar tetapi hasilnya ia tetap
menggeleng pelan
“Seperti nya tidak..”
Kai menyentuh punggung tangan
D.O “Jangan berfikir terlalu keras untuk mengingat, aku tidak ingin kau jatuh
pingsan lagi seperti beberapa hari lalu..” Kai meremas punggung tangan D.O
sambil tersenyum
D.O langsung menarik tangannya
dari genggaman Kai, baru saja Kai akan memasang expresi kecewa seperti biasanya
saat D.O menolak bersentuhan dengannya tetapi mata Kai menemukan expresi
berbeda dari wajah D.O semoga ia tidak salah lihat kalau rona merah kini
bersarang di pipi namja mungilnya ini Kai tersenyum akhirnya ia bisa melihat
rona itu lagi ia yakin Kyungsoo Hyung nya akan kembali ke pelukannya sebentar
lagi
Chanyeol mengejar D.O dan Kai
yang sudah berjalan bersama Sehun di depan “Yaaaak!”
“D.O-ya pulang denganku ne hari
ini?” Tanya Chanyeol sembari meraih lengan D.O dan menahan langkahnya
D.O buru-buru melihat tangan
Chanyeol yang ada di lengannya dan segera melihat Kai yang tenyata tengah
menatap dirinya lebih tepat nya menatap lengannya yang tengah dalam cengkraman
Chanyeol “A-Aku..” D.O masih menatap
Kai, dan kini Kai beralih menatap mata
D.O “A-Aku..” D.O menatap Kai dan Chanyeol bergantian
Sehun menghela nafas “Sebaiknya
kalian ber3 pulang bersama, bukankah sudah lebih 3 bulan kalian tidak pulang
bersama, aku harus mencari Luhan..” ucap Sehun seenaknya dan langsung
meninggalkan Kai dan Chanyeol ia tidak perduli akan ada perang dunia lagi atau
tidak yang terpenting adalah Luhan nya bahkan ia tidak perdulu kalau D.O kini
memandang mereka ber-3 bingung
“Ya, Luhan sudah kembali?” Tanya
Chanyeol membuat Kai menoleh dan D.O mengerutkan dahi, Chanyeol juga mengenal
Luhan? Tadi Sehun juga berkata kalau sudah 3 bulan kalau mereka tidak berjalan
pulang bersama apa sebenarnya dulu mereka semua dekat? Bahkan dengan namja
bernama Luhan itu?
“Iya, dia sudah kembali dan
bodohnya si pucat itu menciumnya begitu saja di tepi jalan?” jawab Kai, ia
menarik D.O dari cengkraman Chanyeol “Dia tidak boleh pulang bersama mu, tetapi
tidak ada salahnya jika pulang ber3 seperti dulu..” Kai berjalan terlebih
dahulu sambil menarik D.O dan Chanyeol mau tidak mau mengikuti mereka
Sehun mengayuh sepeda milik nya
lebih cepat dari biasanya ia harus segera sampai rumah meletakkan seluruh
barang-barang milik nya lalu mencari Luhan jika perlu ke seluruh sudut Seoul,
Sehun berbelok di tikungan tetapi dengan cepat ia segera mengerem laju
sepedanya ketika melihat siluet namja yang ia cari kini berdiri di depan rumah
tepat di sebelah rumah milik nya
Luhan mendongak menatap rumah
yang kini ada di hadapannya “kotjimal, aku kembali lagi tinggal disini? Di
sebelah Sehun?” Luhan mengacak-acak rambut nya kesal, jelas saja ia kesal ia
kembali dari CIna karena ingin melanjutkan sekolahnya dan mencari pekerjaan
sambilan serta melanjutkan kehidupan baru nya tanpa ada bayang-bayang Sehun,
tetapi???? Paman tercinta nya malah memilihkan rumah ini untuk ditinggali nya,
rumah lama nya…
“Kurasa ada yang salah..” Luhan
segera meraih ponsel nya berniat menghubungi pamannya “Aku harus meminta rumah
yang lain..” Luhan menunggu sembari mengigit jari kebiasaan yang tidak hilang
dari dirinya sedari dulu “Ah.. Ajushi… ehh..”
Luhan menoleh ia ingin melihat
siapa yang tiba-tiba merampas ponsel nya ketika ia sedang menelfon sungguh
tidak sopan “Se-Sehunie?”
Sehun tersenyum sambil menyimpan
ponsel Luhan kedalam Almamater sekolahnya “Kembalikan ponselku?” pinta Luhan
sembari menadahkan tangannya
“Jika ku kembalikan lalu kau
akan menghubungi pamanmu dan meminta pindah dari sini hmm?” Tanya Sehun sambil
melangkah terus maju mendekati Luhan
“I-Iya, wae??” Luhan merasakan
radar bahaya melihat gelagat Sehun ia pun melangkah mundur setiap Sehun
melangkah maju sampai Luhan memasukin pekarangn rumah nya dan terjebak antara
Sehun dan pintu rumah nya
“Jangan harap kau bisa lepas
dari ku lagi Xiu Luhan..” ucap Sehun sembari mengurung Luhan di antara kedua
lengannya
“Jangan bercanda, kau urus saja
hidupmu jangan mencampuri hidupku lagi..” Luhan mendorong Sehun berharap ia
mempunyai tenaga lebih kuat dari Sehun saat ini walau seperti nya mustahil
“Menyingkir dariku Oh Sehun!”
Sehun mencengkram tangan Luhan
lalu menahannya di pintu “Aku tidak akan pernah menyingkir dari hidup mu… tidak
akan pernah..” Sehun melepaskan cengkramannya dan berdiri sedikit menjauhi
Luhan “Selamat datang Xiu Luhan, selamat datang kembali..” Sehun mengecup
kening luhan “Aku pulang dulu..” Sehun lalu melangkah meninggalkan Luhan yang
sekarang tengah mematung dengan pipi yang merona dan Sehun mendorong sepeda nya
kerumah sambil tersenyum senang
“YAAAA!!! OH SEHUUUUN !!!!”
jerit Luhan membuat Sehun tertawa terbahak-bahak saat memasuki pekarangan rumah
nya, ia berjanji akan membuat Luhannya kembali padanya dengan cara yang sama
cara lama ketika ia mendapatkan Luhan dulu
Kali ini D.O menatap Chanyeol
dan Kai dari belakang ia heran dengan pemandangan ini, bukankah selama 3 bulan
ini mereka selalu bertengkar hanya karena masalah dirinya tapi kenapa hari ini
ia melihat hal berbeda, mereka ber2 kini tengah berjalan di depan D.O sambil
berbicara banyak
“Kau lihat pohon ini?” Chanyeol
menarik Kai untuk menghampiri pohon maple yang sudah cukup besar di tepi jalan
“Terakhir kita melewati nya kalau tidak salah belum sebesar ini..”
“Terakhir kita lewati itu 3
bulan yang lalu bukan? Tentu saja pohonnya sudah besar..” jawab Kai seadaanya
ia tidak habis pikir dengan namja tinggi satu ini kenapa dia selalu membahas
hal-hal aneh yang sebenarnya tidak perlu di bahas
“Kalian?”
Suara D.O menginterupsi kegiatan
Kai dan Chanyeol dan kini kedua nya menoleh menatap D.O “Ada yang bisa
menjelaskan sebenarnya ada apa disini? Aku sama sekali tidak mengerti, maksud
Sehun kalau kita sudah 3 bulan tidak pulang bersama itu apa? 3 bulan? Itu
bukankah tepat saat aku kecelakaan?”
Kai dan Chanyeol saling bertatap
“Dulu kita ber3 ah salah ber5 tentu saja dengan Sehun dan Luhan si namja cantik
itu, kita bersahabat D.O-ya, kita selalu bersama aku dan Kai sama-sama
menyukaimu maka dari itu kita ber3 selalu pulang bersama, aku dan Kai berharap
salah 1 dari kami bisa menjagamu.. “ Chanyeol mulai menjelaskan D.O menunduk ia
berusaha mengingat masa-masa itu masa ketika mereka bersahabat begitu dekat
“Dan kau..”
“Chamkanman…” D.O menginterupsi
ia memegang kepalanya “Kepala ku sakit, sangat sakit”
Kai langsung merangkul D.O
“Gwenchana?”
“Apa cerita ku membuatmu
teringat sesuatu?” Tanya Chanyeol
D.O menggeleng frustasi bukannya
mengingat kepalanya malah berdenyut sakit dengan luar biasa “Jangan di lanjutkan…”
setiap kisah dan ingatan yang berhubungan dengan Kai pasti akan selalu membuat
nya menderita seperti ini, sakit kepala sesak di dada rasanya seperti mau mati
saja
“Akan ku antar kau pulang lebih
cepat..” ujar Kai tetapi D.O menahannya
“Tinggalkan aku, aku ingin
pulang sendiri..” ucap D.O sembari menoleh dan menatap Kai tegas
“Tapi..” kata-kata Kai
terinterupsi karena Chanyeol melepas tangan Kai dari lengan dan bahu D.O
“Biarkan dia sendiri..” ucap Chanyeol dan tanpa mengucapkan kata apapun D.O
melangkah perlahan meninggalkan 2 namja itu
Kai mendorong Chanyeol “Kau
gila? Membiarkannya pulang sendirian? Itu berbahaya!” Kai hampir melangkah
mengejar D.O
“Kita perlu berbicara, lagi pula
apa kau tidak menyadarinya? Setiap mengingat tentang mu dia menderita, dengan
kata lain jika kau disisi nya kau menyiksa nya..”
Rahang Kai mengeras ia segera
berbalik badan dan menarik kerah baju Chanyeol dan mengguncang-guncang tubuh
Chanyeol “Ulang kembali kata-katamu!! Ulang lagi kata-katamu Park Chanyeol!!”
“Kau membuat nya menderita..”
Jawab Chanyeol “Kau lupa penyebab kecelakaan itu hah!” Chanyeol mendorong Kai
dengan kuat hingga namja itu kini jatuh terduduk di atas aspal “Andai dia tidak
bertengkar dengan orang tua nya karena dirimu, andai kau mengangkat
panggilannya saat itu kecelakaan itu tidak akan terjadi!! Kau bodoh atau apa?!
Kau penyebab segalanya!!” Chanyeol pergi meninggalkan Kai ia berjalan kembali
kearah semula ia datang ia meninggalkan Kai sendiri ia sebenarnya tidak tega
harus membahas masalah ini lagi mengungkap luka diantara mereka 3 bulan lalu
andai 3 bulan lalu tidak pernah terjadi andai si Kai bodoh itu lebih pintar
sedikit
D.O bersandar lemas ke dinding
di balik tikungan tempat ia meninggalkan Kai dan Chanyeol, semua ucapan mereka
sampai dengan jelas ke telinga D.O bahkan sampai ke otak D.O dengan jelas
penyebab kecelakaannya karena ia membela Kai, membela Kai atas apa? Apa??
Sebenarnya siapa Kai baginya? Biar ia meremas dan memukul kepalanya keras-keras
tidak satupun memory tentang Kai keluar ia ingin mengingat Kai siapa Kai, siapa
dia??
# # # #
Luhan melangkah dengan gesit
dari 1 meja ke meja yang lain ia dengan cepat menerima pesanan dan mengantar
pesanan kemeja para tamu tidak lupa ia memberikan senyum termanisnya pada
setiap tamu yang datang
“Selamat Datang?” ^.^
“Silahkan menikmati..” ^.^
“Terima kasih, datang kembali..”
^.^
Sehun menatap siluet Luhan yang
melangkah di dalam restoran itu dari taman tepat diseberang restoran entah
bagaimana ia bisa melihat dengan jelas siluet tubuh Luhan karena tempat itu
tidak cukup dekat dengan restoran “Dia sama seperti dulu berkilauan walau jauh
dari pandangan..” gumam Sehun sembari tersenyum menatap siluet Luhan yang bahkan
tidak melihat nya sama sekali
“Huuuftttt..” Luhan menghela
nafas sembari mengelap sisa keringat yang ada di wajahnya hari ini benar-benar
melelahkan dan sangat tumben pelanggan hari ini banyak sekali tidak seperti
biasanya, ia segera bergegas mengganti pakaian maid nya dengan baju nya sendiri
lalu melihat angka di jam tangannya “Omo sudah jam 11 malam.. aigooo”
cepat-cepat ia menutup loker nya lalu beranjak dari restoran tempat nya bekerja
“Aku pulang duluan..” ucap nya sambil berlari keluar dari restoran tempat nya
bekerja
‘BRUUUK’
Luhan sudah tersungkur di aspal
karena baru saja ia menabrak punggung seseorang yang entah darimana berdiri di
depan restorannya, haish semenjak sampai di Seoul kenapa ia selalu ketiban sial
“Aw…” Luhan berdiri sambil menepuk-nepuk celana dan pantatnya
“Sudah mau pulang?”
Luhan membeku suara ini? Jangan
bilang “Oh Sehun?” jengit Luhan ketika mendongak dan mendapatkan wajah Sehun
kini tepat di depan wajahnya “Mwohaseyo???” omel nya
“Menjemputmu..” jawab Sehun
santai
“Menjemputku?’ Tanya Luhan
sambil menunjuk hidung imut nya
Sehun mengangguk “Ne..” Sehun
meraih jemari Luhan lalu menariknya “Kajja kita pulang..”
Luhan terdiam dan membiarkan
Sehun menariknya pulang, entah kenapa rasanya ini seperti dejavu rasanya pernah
seperti ini dulu iya dulu ketika Sehun pertama kali mendekati nya *//////*
omoooo wajah Luhan pun merona mengingat kejadian masa lalu
Genggaman tangan Sehun terlepas
ia segera berbalik badan menatap Luhan yang sejak tadi ia seret pulang hanya
menunduk saja apa ada yang lebih menarik daripada dirinya di bawah sana? “Kita
sudah sampai..” ucap Sehun membuat Luhan mendongak kaget
“A! Ah, ne gomawo..” Luhan
langsung berbelok melangkah kearah rumahnya
“Apa kau baik-baik saja tinggal
sendirian dirumah itu?” Tanya Sehun membuat Luhan berhenti melangkah dansehun
berbalik badan menghadap Luhan
“Aku akan baik-baik saja..”
“Kau baik-baik saja, tapi tidak
untukku…” Sehun melangkah mendekati Luhan dan tiba memeluk Luhan dari belakang,
dan lagi-lagi membuat Luhan mematung, kaget tentu saja, senang? Apalagi, tapi
jika ingat kejadian itu rasanya semua ini menyakitkan
“Kau sudah memiliki kehidupanmu,
dan aku pun memiliki kehidupanku.. “ ucap Luhan sembari perlahan melepaskan
pelukan Sehun dari tubuhnya “Jalja Sehun-ah..” Luhan melangkah masuk kedalam
rumah nya yang gelap meninggalkan Sehun yang masih berdiri di depan pintu rumah
Luhan
“Kehidupanmu? Kehidupanku? Bukan
itu yang aku inginkan..” gumam Sehun “Aku hanya ingin kau kembali Luhan..
kembali padaku..”
# # # #
Kai berlari menghampiri D.O yang
menunggu nya di depan apertement milik nya “Waseo Hyung?” Tanya Kai sambil
tersenyum dan D.O membalas tersenyum pada Kai
“Ne, tidak susah mencari
apartement mu..” D.O dan Kai melangkah bersama berjalan kembali ke apartement
Kai “Orang tuamu di dalam?”
“Ah, ani… aku tinggal sendiri…”
Kai terus tersenyum bahkan gigi putih nya sedari tadi terus terlihat entahlah
dia terlihat seperti orang bodoh hari
ini hanya karena D.O datang berkunjung ke apartementnya
“Kai-ah, apa sebahagia itu aku
kemari?” Tanya D.O yang sebenarnya merasa terusik melihat senyuman bahagia Kai
yang berlebihan menurutnya
“Ekhm..” Kai berusaha
menetralkan bentuk bibir nya lalu kembali tersenyum entah karena apa “Ah ini,
entahlah wajahku sudah seperti ini sejak kau menelfon tadi Hyung..”
Dan sekarang D.O yang
menunjukkan gelagat malu-malu kucing dengan senyuman gummy smile nya ditambah
ia menggaruk-garuk kepalanya yang jelas tidak gatal “Ah jinjja?”
Kai dan D.O kehilangan bahan
pembicaraan, hening sesaat sampai mereka tiba di depan pintu apartement milik
Kai “Masuk Hyung..” ucap Kai sambil membuka pintu apartement selebar-lebarnya
“Ne..” Selangkah D.O melangkah
masuk ia terdiam
“Hahahahahaha”
“Yak
kembalikan padaku Sehunie..”
“Poppo
dulu..”
“Aish
kalian berdua berhenti membuat ku iri, hanya aku yang di ruangan ini single..”
“Hyung?”
“Ne
JongIn-ah?”
“Ayo
kita buat makanan..”
D.O terdiam ia melihat bayangan samar
dirinya Kai, Chanyeol, Sehun bahkan mungkin namja cantik di sebelah Sehun itu adalah
Luhan, potongan ingatannya mulai terlihat tapi aneh, kenapa rasa sakit itu
tidak terasa seperti hari-hari kemari?
“Hyung?”Kai melambai-lambai di
depan mata D.O “Hyung??”
“A, Ah ne Kai? Waeyo?”
“Kau melamun Hyung, kau baik-baik saja?”
D.O mengangguk lalu kembali masuk kedalam apartemen milik Kai rasanya
ia merasakan ketenangan disini ia kenal harum apartement ini ia mengenal wangi
nya “Aku baik-baik saja…” D.O menoleh kearah Kai lalu tersenyum “JongIn-ah, itu
kah dulu aku memanggilmu?”
Kai yang tengah membetulkan sepatu di pintu masuk seketika mematung ia
tidak menyangka D.O akan mengucapkan itu? “Mwo?” Kai segera berdiri tegap
menatap D.O “Kau mengingatku Hyung?”
D.O kembali tersenyum “Entahlah, samar aku mengingat kita disana
bersama dengan yang lain..” ucap D.O sembari menunjuk sofa yang memang benar
tempat dimana mereka ber5 selalu berkumpul
Kai langsung menyentuh kepala D.O mengelus pipi nya “Kepala mu tidak
sakit lagi? Jangan memaksa untuk mengingatnya..”
Bukan kata-kata khawatir dari Kai yang masuk ketelingan D.O tetapi
rasa sesak yang menenangkan ia ingat sentuhan jemari Kai di wajahnya, suara Kai
yang masuk ke telinga nya, ia menemukan ingatannya disini di tempat dimana ia
selalu bersama Kai dulu
“Kau… ? Sebenarnya kau siapa?” Tanya D.O
Kai tersenyum “Aku akan menunggumu untuk mengingatnya sendiri, jangan
memaksa untuk mengingat nya..” Kai menarik D.O masuk kebagian dalam apartement
nya “Kau duduk disini akan kubuatkan minum untukmu..” Kai meninggalkan D.O di
ruang tamu atau entah ruangan apa ini bisa di bilang tempat bersantai juga
disini
D.O mengarahkan pandangannya keseluruh penjuru apartement sampai mata
nya jatuh pada lemari kecil di sebelah televisi ia melihat beberapa bingkai
foto di atasnya D.O menghampiri lemari kecil itu dan mengangkat bingkai foto
itu satu persatu “Ini..” ia meraba lembut bingkai foto dirinya bersama dengan
Sehun Luhan Chanyeol dan Kai yang tengah merangkul bahu nya seperti kebiasaan
pagi hari nya 3 bulan ini walau D.O selalu menolak rangkulan dari Kai “Ternyata
itu kebiasaan lama..”
Ia meletakkan bingkai itu kembali ke tempat nya, dan mengambil bingkai
lainnya dan kali ini mata nya membulat melihat hanya ada dirinya dan Kai di
foto itu bukan itu yang membuatnya kaget tetapi tautan tangan mereka yang
tengah di kecup Kai yang membuat dirinya kaget, bukankah itu arti nya dirinya
dan Kai dulu..
“Yak, kalian mau di foto tidak sih?” omel
Chanyeol sambil menggerak-gerakkan tangannya ia sudah seperti fotografer handal
“Kau berisik sekali..” omel Kai yang masih
asik menggengam jemari D.O di genggamannya
“Memang nya tanpa memegang tangan D.O
hasil fotomu akan jelek apa?’ lanjut Chanyeol, ia berdecak tetapi tetap
mengarahkan kamera SLR nya untuk memotret Kai dan D.O walau CHanyeol juga
menyukai D.O tetapi Chanyeol akui Kai dan D.O memang cocok jika sudah berdiri
bersama
“KyungSoo Hyung?”
D.O menoleh “Ne??”
“Saranghae..” Ucap Kai sambil mengecup
jemari D.O dan menatap D.O
‘KLIK’
Chanyeol kembali berdecak “Aish foto apa
ini menjijikkan..” decak Chanyeol tetapi ia tersenyum melihat betapa manisnya
D.O di foto itu dan ia tidak perduli sama sekali dengan pose Kai, ia bisa
mengcrop Kai jika ia mau
“Cetakan 1 untukku foto barusan akan
kusimpan..” ucap Kai
“Kau fikir kita sedang PreWedding eoh?”
omel D.O
Kai menepuk tangannya sekali “A! kita
harus menikah nanti setelah lulus yaksok!”
D.O dan Chanyeol mengerutkan kening nya
mendengar ucapan Kai, mereka tidak berkata apapun hanya mentertawakan Kai
D.O tanpa sengaja menaruh bingkai dengan kasar di atas lemari sehingga
menimbulkan suara benturan yang keras membuat Kai yang sedang asik di dapur
langsung menghampiri D.O “Mwoya?? Ada apa? Kau tidak apa-apa?” Tanya Kai
sembari menghampiri D.O
D.O berbalik badan “Kau, namjachinguku?” Tanya D.O
‘TRING’
Dan untuk sekian kali Kai mematung sampai sendok teh di tangannya
terjatuh begitu saja, hari ini baru 30 menit D.O berada di rumah nya
tetapi rasanya kata-kata D.O mampu
membuatnya terkena serangan jantung dalam sesaat “Kau mengingatnya?” Kai
menyentuh pipi bulat D.O menatap D.O dalam “Kau benar-benar mengingatku?”
D.O menunduk “Entahlah hanya potongan -potongan memory tentang dirimu
satu per satu keluar sejak aku memasuki rumah ini, aku tidak tahu harus
mengingat dari mana? Aku tidak mengerti perasaanku bagaimana?”
Kai memeluk D.O erat “Saranghae Hyung..” D.O menutup mata nya
rapat-rapat ia kenal kata-kata ini dan suara yang mengucapkannya tidak asing
bagi nya
“Saranghae Hyung..”
“Jeongmal Saranghae Do Kyungsoo..” ucap Kai berkali-kali sambil
memeluk erat D.O seolah-olah jika ia lepaskan ia akan kehilangan D.O untuk yang
kedua kalinya
“JongIn-ah..” gumam D.O
“Saranghae Hyung..” ucap Kai sembari
mengelus pipi D.O diam-diam ia bahkan sengaja memakai kan kepala D.O Hoodie
agar tidak ada yang tahu siapa yang ia sentuh saat ini terutama kini mereka ada
di depan rumah D.O
“Nado JongIn-ah..” pipi bulat D.O merona
ia sangat suka mendengarkan kata-kata itu keluar dari bibir Kai rasanya seperti
melody terindah yang pernah ia dengar disepanjang hidupnya
Kai menatap jam tangannya “Sudah jam 11
malam, seharusnya orang dirumahmu sudah tidur bukan?” Tanya Kai dan D.O menoleh
sebentar kea rah rumahnya ia melihat rumahnya sudah gelap dan tenang
“Seharusnya sudah JongIn-ah..” jawab D.O
sembari kembali menoleh kearah Kai “Waeyo?”
Kai mengelus bibir D.O dengan Ibu Jari nya
“Aku tahu ini berbahaya, tapi aku benar-benar kedingingan Hyung.. bolehkah?”
Tanya Kai yang jelas D.O sudah mengerti maksudnya apa dan ia mengerti sekarang
sudah malam bahkan hampir tengah malam dan juga saat ini tengah di pertengahan
musim dingin namjachingu nya ini pasti sangat kedinginan
“Keure…” jawab D.O dengan senang hati
Wajah Kai perlahan maju mendekati D.O
ketika hidung mereka saling bersentuhan dan nafas mereka saling beradu tanpa
berfikir apapun bibir mereka pun saling bertaut mengikat, Kai menahan kuat
tengkuk D.O agar ciuman ini tidak cepat berakhir sedangkan D.O meremas jaket
tebal Kai untuk menyalurkan perasaan nya ketika bibir nya bertaut dengan bibir
namja yang dicintainya
Wush~~~
Angin bertiup dengan Kencang sehingga
Hoodie keduanya terbuka bahkan jika ada orang yang melihat sudah di pastikan
mereka adalah sesama namja yang tengah saling bercumbu panas di tengah dingin
nya salju
“Hhhhh… Hhhhh..” kedua nya mengatur nafas bersama
bahkan uap dingin saling berhembus di antara kedua mulut mereka, Kai
menempelkan Kening mereka dan menggesekkan hidung mereka lalu tertawa kecil ia
sadar yang barusan ia lakukan adalah kesalahan besar jika mereka ketahuan makan
habis sudah
“Aku mencintaimu Hyung..” ucap Kai lagi sambil
menatap D.O dengan jarak yang sangat dekat benar-benar dekat bahkan ia bisa
melihat bayangan dirinya dimata D.O
“Akupun mencintaimu Kim JongIn..” hanya
sebuah kalimat cinta mempersatukan kembali kedua bibir yang membiru karena
kedinginan itu
“Nado JongIn-ah…” ucap D.O di balik pelukan Hangat Kai entah sejak
kapan Kini kedua nya sudah tertidur di ruang tamu tanpa D.O sadari ia pingsan
karena terlalu banyak mengingat masalalu nya bersama Kai, ia menoleh disamping
nya Kai tertidur mungkin menunggu nya untuk sadar, dan begitu sadar yang ia
ucapkan malah kata-kata itu untung Kai dalam keadaan tertidur
“Aku mengingatmu, mengingatmu dengan jelas” gumam D.O sambil menatap
Kai yang tertidur “… Bahkan kecelakaan itu.. aku mengingatnya..” D.O memeluk
lututnya kecelakaan itu mengerikan
‘PLAAAK!!!’
D.O memengang pipi nya yang memerah ia
tidak menyangka begitu masuk kedalam rumahnya, seluruh lampu rumah menyala dan
Umma nya sudah menantinyadi ruang tengah bahkan menatapnya dengan marah
“Umma melahirkanmu bukan untuk menjadi
GAY!”
D.O hanya menunduk ia tahu ia yang salah,
ia mengecewakan umma nya tetapi ia tidak bisa menolak perasaannya sendiri ia
mencintai Kai bahkan jauh sebelum ia berteman dengan Kai bahkan mungkin Kai
sendiri tidak tahu
“Laki-laki itu siapa dia?”
“Kim JongIn Umma..”
“Jauhi dia..”
D.O mendongak”Mwo?? Ani Umma… aku tidak
bisa..”
“Wae????”
“Aku mencintainya Umma..” kata-kata Umma
bagai mencabik hati nya bagaimana dengan mudah dengan tega Umma nya mengatakan
hal itu, bahkan selama ini Umma nya tidak pernah perduli akan keberadaannya,
hanya Kai yang ada disisi nya tetapi kenapa Umma nya tega meminta dirinya
menjauhi Kai
“Apa kau tidak mencintai Umma? Apa lelaki
itu lebih berharga daripada Umma??!!”
“Umma tidak tahu JongIn bagaimana, Umma
terlalu sibuk dengan pekerjaan Umma, Umma tidak tahu siapa saja yang berteman
dan menghiburku, orang itu Kim JongIn Umma! Kim JongIn bukan Umma!!”
‘PLAAAAAAK!!!’
Tamparan kedua D.O tidak merasakan sakit
tetapi sesak, bahkan kini mata D.O memerah menahan sesak jauh di dalam dadanya
ia merasa sangat sesak, ia lebih baik di pukuli Umma nya daripada harus
menjauhi Kai
“Masuk kekamar mu… Umma akan urus
kepindahanmu ke Amerika disana jauh lebih baik daripada di Seoul!”
D.O melangkah ingin mendekati Umma nya
“Umma jebal andwae..”
“Jangan dekati Umma… kembali ke kamarmu..”
D.O melangkah lemas ke kamar nya ia
menghempaskan dirinya di atas tempat tidur “Apa yang harus kulakukan?” ia
melihat jam yang melingkar di tangannya D.O lalu segera meraih ponselnya lalu
mencoba menghubungi Kai
‘Tuuut Tuuuuut Tuuuut’
“Eodiya?” Tanya D.O pada udara ia kembali
mencoba menghubungi Kai
Kai menoleh melihat ponselnya bergetar
lalu mengalihkan pandangannya pada jam di dinding dikamarnya yang sudah
menunjukkan lewat dari tengah malam “Mungkin itu Chanyeol atau Sehun…” Kai
kembali memainkan game nya dan tidak memperdulikan panggilan ponselnya yang
sebenarnya dari D.O
D.O menatap ponselnya ia mengambil nafas
panjang lalu membuang nya “Aku harus memberitahukan ini pada JongIn..” D.O
melangkah menghampiri pintu kamar nya tetapi langkah nya terhenti “Ani ada Umma
di bawah..” D.O melangkah menuju balkonnya ia membuang tali tambang miliknya
kebawah”Lebih baik lewat balkon”
‘Kriiing Kriiing’
D.O membunyikan bel sepedanya berharap
tidak ada orang yang lewat ketika ia menyebrang karena saat ini ia sedang
mengebut ia harus cepat sampai kerumah Kai sebelum Umma nya menyadari
kepergiannya, walau ia juga sudah meninggalkan selembar kertas kalau ia hanya
keluar sebentar dan tidak akan lama, D.O langsung menerobos lampu merah yang ia
fikirkan hanya bagaimana sampai dengan cepat di rumah Kai tanpa memperdulikan
rambu lalu lintas apapun hingga suara debuman keras yang terdengar di telinga
D.O
Seketika ia tidak bisa merasakan tubuhnya
lagi pandangan matanya hanya teralih pada sepeda miliknya yang sudah terbelah 2
bahkan pandangannya mulai berembun dan semua nya gelap
‘JongIn-ah~~ Annyeong~~’
D.O meremas kuat selimut yang menutupi tubuhnya ingatan itu
benar-benar menyakitkan saat kecelakaan itu terjadi ia fikir ia tidak bisa
bertemu Kai lagi, ucapan perpisahan itu pemicu utama inagatnnya tentang JongIn
tidak pulih andai ia tidak kemari kerumah Kai mengikuti saran Chanyeol mungkin
ia tidak akan mendapatkan kembali ingatannya
“Hyung?” panggil Kai, ia bingung melihat D.O memeluk kuat lututnya
sendiri “Wae? Ada yang sakit? Aku akan mengantarkan mu ke rumah sakit..”
“Sesak..” D.O menepuk-nepuk dada nya sambil menoleh menatap Kai “Aku
ingat semua nya, kecelakaan itu, sesak disini..” D.O terus memukul dada nya
yang sesak rasanya seperti tidak bisa bernafas ia ingat bagaimana sakitanya
seluruh tubuhnya ketika menghantam aspal saat itu
Kai menahan gerakan tangan D.O ia menggenggam erat kedua tangan D.O
“Jangan menyiksa dirimu sendiri Hyung, jika itu sakit ada aku disini kau bisa
memukul ku..”
D.O menunduk entah darimana bulir air mata keluar dari mata nya “Mian,
mianhae JongIn-ah…” tangis nya bahkan makin keras “Mianhae…”
Kai memeluk D.O erat “Sssssst, sudah jangan mengucapkan kata-kata itu
lagi… kau tidak salah apapun pada ku Hyung..”
“Aku melupakanmu, aku melupakan semua nya… kau selalu disisi ku tetapi
aku melupakanmu JongIn-ah…”
Kai menangkup kedua pipi D.O dan menatapnya dalam “Jangan kau teruskan
Hyung, kau memang melupakanku kemarin tapi itu karena ganjaran dari Tuhan
untukku, kejadian ini tidak akan terjadi jika saja aku tidak mencium mu andai
saja aku mengangkat telfon mu malam itu, itu semua tidak akan terjadi jika aku
tidak sebodoh itu..”
D.O langsung memeluk Kai erat mungkin selama ini yang membuat nya
sesak berada disisi Kai karena ia tidak bisa memeluk dan menyentuh Kai, ia
membatasi antara dirinya dan Kai ia benar-benar bodah sangat bodoh ia menyakiti
semua orang, ia menyakiti dirinya sendiri, ia menyakiti Kai ia juga menyakiti
Chanyeol yang malah menjadi bulan-bulanan Kai karena melampiaskan emosi nya
tidak di anggap ada oleh dirinya
“Aku pulang JongIn-ah..”
Kai tersenyum ia mengecup puncak kepala D.O “Selamat datang kembali
KyungSoo Hyung..”
# # # #
Luhan menggembungkan pipi nya kesal bagaimana bisa sekarang ia berada
di kamar Sehun, bodohnya ia mau saja terbujuk rayuan Umma Sehun yang Fujoshi
akut itu, acting menangisnya sungguh mengalahkan artis Hollywood
“Kau bisa meletakkan barangmu di kamar sebelah tetapi karena hanya ada
kasur di kamar ini kau tetap akan tidur disini bersama ku tentu nya..” ujar
Sehun panjang lebar
Luhan berkacak pinggang “Tidak bisakah aku kembali saja kerumahku?”
Sehun menggeleng angkuh “Tidak akan pernah..”
Luhan menghentakan kaki nya sekali ia menyerah Oh Sehun selalu
mendapatkan apa yang ia mau selalu seperti itu dari dulu “Lalu aku tidur
dimana? “
Sehun menepuk-nepuk ranjang sisi kanannya yang kosong hanya udara yang
mengisi “Disini..”
“Mwo??? Yak!” Luhan langsung menhampiri Sehun “Kau sudah gila? Aku
lebih baik tidur di lantai..”
“Kau yakin? Akan dingin sekali dibawah sana kalau sudah malam hari..”
Luhan mengeraskan rahang nya entah kenapa Sehun jadi menyebalkan
seperti, aish… ia mengacak-acak rambutnya lagi-lagi ia mengingat saat-saat
Sehun mengejarnya dulu keras kepala, pemaksa, dan tidak mau mengalah
Sehun menghampiri Luhan “Jangan mengacak-acak rambut indahmu..” Sehun
membetulkan tatana rambut Luhan “Begini baru cantik..”
Luhan menepis jemari Sehun dari helaian rambutnya “Aku Namja bukan Yeoja
jangan menyebutku cantik..”
Sehun tertawa kecil “Kau memang Luhan yang ku kenal dulu..” Sehun
berjalan kea rah pintu “Akan ku ambil kan makan siang kau tunggu disini..”
Sehun segera keluar dari kamarnya lebih tepatnya mulai hari ini kamar ini milik
mereka
Luhan menghela nafas susah entah kenapa ia bernasib sial seperti ini,
dengan langkah lunglai ia menghampiri ranjang lalu menghempaskan dirinya di
kasur ia lelah sehabis memindahkan barang-barang milik nya kerumah Sehun, dan
entah mengapa makin lama kesadaran nya makin menghilang di telan rasa ngantuk
“Hmm?”
Luhan membuka mata nya perlahan, ia melihat selimut tebal sudah
menutupi tubuh nya “Eoh?” Luhan langsung bangun dari tidurnya dan melihat Sehun
tertidur di lantai sembari bersandar di tepian tempat tidur “Haish dia ini,
pasti tertidur lantai dingin dia bis…” Luhan menghentikan ucapannya ia memukul
kepalanya sekali, kenapa ia masih saja mengkhawatirkan namja bodoh ini??
Luhan menatap Sehun di bawahnya cukup lama ia berfikir keras bagaimana
bisa rasa marahnya menghilang begitu saja hanya dalam beberapa hari? “Ini
gila..” Luhan menurunkan kaki nya dari tempat tidur rasanya ia ingin mencuci
mukanya agar otaknya tidak berfikir sembarangan
‘SRAAK!’
Luhan menoleh kebawah dan melihat kotak persegi yang setegah terbuka,
dengan mengandalkan rasa penasaran dan mengenyampingkan rasa privasi ia meraih
kotak itu lalu membuka nya perlahan “Ige..” Mata bulat nya makin membulat
melihat apa isi kotak itu, itu seluruh barang milik nya, foto-foto dirinya
bahkan foto dirinya bersama dengan Sehun “Bukankah aku sudah membuang semuanya
2 bulan yang lalu?” gumamnya
“Aku memungutnya..”
“Omo!” Luhan tersentak kaget ketika Sehun menyahuti pertanyaannya
“K-Kau bukankah sedang tidur?”
“Kau fikir kau bergerak seperti itu tidak membangunkanku?” Tanya Sehun
kembali sembari bangkit dari duduk nya lalu pindah duduk di sisi kiri Luhan
“Kau terkejut?”
Luhan melihat kotak itu lalu mendorongnya kearah Sehun “Tidak, sama
sekali tidak..” Luhan beranjak menuruni ranjang tetapi Sehun segera menahannya
menariknya sampai Luhan jatuh tertidur di hadapannya “Benarkah tidak terkejut?”
Tanya Sehun sekali lagi sembari menundukkan kepalanya bahkan wajahnya kini
sudah ada di depan wajah Luhan
“Kau fikir dengan ada nya kotak sampah itu akan mengembalikan
semuanya? Kau bermimpi Oh Sehun! Menyingkir..”
“Sampah? Kenangan kita kau anggap sampah?”
Luhan mendorong Sehun lalu kembali duduk dan menghadap Sehun “Kau yang
membuatku membuang semua kenangan itu menjadi sampah..”
“Aku?”
“Iya, itu semua karena kau dan wanita itu!” Luhan mendorong Sehun
kesal sudah lama ia memendam rasa kesal ini
“Aku tidak pernah mencium gadis manapun, dia yang menciumku terlebih
dahulu seharusnya kau mendengarkan penjelasanku!”
“Baik dia ataupun dirimu tidak ada beda nya..” Luhan beranjak ingin
pergi “Pembicaraan ini selesai..”
Sehun mencengkram lengan Luhan “Kau mau tahu apa bedanya?”
Luhan mengerutkan alisnya “Maksudmu?”
Sehun menarik Luhan mendekat padanya “Ketika gadis itu mencium ku ini
yg ku lakukan..” Sehun menempelkan bibirnya pada Luhan cukup lama tapi baik
Luhan dan Sehun tidak merasakan apa-apa hanya sebuah ciuman menempel yang
terlalu biasa
Sehun melepas ciuman itu dan ia tersenyum melihat wajah Luhan sedikit
merona “Dan ketika kau yang menciumku ini yang kulakukan..” Sehun meraih
tengkuk Luhan mengaitkan bibirnya dan Luhan saling bertautan bahkan Luhan yang
hati nya keras kini luluh dengan ciuman Sehun ia membiarkan Sehun merajai bibir
miliknya, karena memang sudah dari dulu ia akan kehilangan control akan dirinya
jika Sehun sudah memegang kendali atas dirinya
“Apa penjelasan tadi cukup untuk menghentikan kesalahpahaman ini?”
Tanya Sehun sembari mengelus helaian rambut Luhan yang kini ada dalam
pelukannya (jangan mikir ngeres mereka gak ngapa-ngapain)
“Penjelasan?” Luhan bangkit dari posisi nya ia menghadap Sehun lalu
memplotoi Sehun “Kau tidak menjelaskan apa-apa yang kau lakukan hanya tidak
berhenti menciumku Pabo..”
“Bagiku itu penjelasan, terkadang bibirku lebih bisa menyelesaikan
masalah di banding kata-kata ku”
“Memang dengan siapa lagi kau menyelesaikan masalah dengan Bibirmu?”
rasa nya Luhan ingin mencincang namja di hadapnnya ini
“Satu dengan namjachinguku XIu
Luhan, Dua dengan Namjachinguku Luhanie, Tiga dengan namjachinguku Luhan, Empat
dengan namjachinguku Xiu Luhan, Lima dengan..”
“Yaaaak!” wajah Luhan sudah semerah tomat “Berhenti menyebut namaku!”
Sehun kembali menarik Luhan dalam pelukannya “Kita mulai lagi dari
awal, bagaimana?” Tanya nya kali ini dengan nada serius yang belum pernah Luhan
dengar sebelumnya
“Jika aku tidak mau?” tantang Luhan
“Tenang aku masih punya bibir yang bisa mengatasi segala masalahku
dengan namja bernama Xiu Luhan..”
Luhan menatap jengkel Sehun “Aku ngantuk..” Luhan segera berbalik
badan dan membungkus tubuh nya dengan selimut sampai kekepala
Sehun tersenyum “Jalja Chagiya..”
Luhan menurunkan selimutnya sedikit dan melirik kearah Sehun “Nado
Jalja Sehunie..” ia kembali menutup kepalanya dengan selimut dan senyum lebar
mengembang di bibir keduanya
# # # #
Kai melangkahkan kaki nya
menyusuri jalan setapak dari rumah nya menuju sekolahnya dan matanya
menangkap siluet namja yang ia cintai tepat di seberang jalan “Kau sampai lebih
pagi Hyung?” ucap Kai dari ujung jalan satu nya, ia masih menunggu lampu hijau
menyala
“Tentu saja aku tidak ingin kehilangan satu detik berhargaku bersama
dengan Hoobae yang kucintai..”
Kai langsung menyebrang begitu lampu hijau bagi penyebrang menyala, ia
tidak segan-segan menggenggam jemari namja mungil di hadapannya “Kau siap memulainya lagi dari awal?” Tanya
Kai dan di sahuti anggukan mantap D.O
Kai Tersenyum ia menghela nafas lalu membuangnya pelan “Saranghaeyo Do
Kyungsoo..”
“Nado JongIn-ah..”
“Kajja, kita sudah terlambat..” Kai menarik D.O agar melangkah lebih
cepat menuju sekolah mereka mereka saling mengeratkan genggaman tangan mereka
bahkan senyum merekah yang 3 bulan ini tidak terlihat kini terlihat di wajah
mereka
“Haish… lagi-lagi aku harus sendirian lagi..” omel Chanyeol yang
ternyata sedari tadi melangkah malas di belakang D.O dan Kai “Benar-benar tidak
asik..”
Chanyeol berniat berbalik badan dan mengurungkan niat nya untuk
berangkat kesekolah pagi ini, ia benar-benar malas masuk hei kedua sahabatnya
pasti akan memamerkan kalau mereka sudah mendapatkan pujaan hati mereka kembali
sedangkan dirinya sedari dulu selalu sendirian saja
‘BRUUK’
Chanyeol menunduk ia melihat ada seorang namja yang menabrak tepat di
dada nya ketika ia berbalik badan, dan namja itu mendongak menatap Chanyeol
dengan wajah menahan sakit “Gwenchana?” Tanya Chanyeol khawatir
“Gwenchana.. mian aku harus segera masuk..” namja itu segera berlari
kearah sekolah nya
“Hei..!”
Namja itu menoleh “Namaku bukan Hei, namaku Byun Baekhyun..” namja itu
tersenyum lalu kembali berlari masuk
Chanyeol berfikir sejenak “Byun Baekhyun ya?” ia bersiul dan kembali
melangkah ke sekolahnya dan membatalkan niat nya untuk membolos hari ini
“Aaaah, indahnya sekolah..”
TAMAT
September, 14 2015
00:10 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar