myCatalog

Kamis, 08 Oktober 2015

[RE-EDITED] VOICE OF ANGEL



VOICE OF ANGEL

Pairing            : Park Chanyeol, Do KyungSoo

Genre              : Romance, YAOI

Leght               : OneShoot

Tittle               : Voice of Angel

Author               : Choi Seorin






               Namja tinggi dengan varsity hitamnya keluar dari mobil box pengangkut barang pindahan ia menoleh ke kanan dan kiri melihat sekitar, bahkan ia menoleh ke lantai atas rumah yang ada di hadapannya karena ia merasa ada yang melihatnya dari jendela yang terlihat tertutup tirai ia menggendikkan bahunya karena ia tidak melihat siapapun disana, ie kembali melihat sekitar memastikan tempat ia berhenti sekarang sama dengan alamat yang ada di kertas di tangan kanannya “Sepertinya benar..” drinya masih asik memperhatikan sekitar rasanya ia akn betah tinggal disini tetapi ia segera menoleh dan meninggalkan kegiatannya dari sesi melihat keadaan sekitar ketika ia merasa punggung tertepuk dari belakang




                “Ya! Ku panggil sedari tadi kenapa tidak menyahut? Apa benar ini tempat nya?”

                “Ah mian, aku terlalu focus pada alamat di tanganku…” namja itu tersenyum lebar hingga hampir seluruh gigi nya terlihat bahkan matanya sampai menghilang karena ia tersenyum “Benar ini tempat nya, barang-barang ku sudah bisa di turunkan..” namja itu kembali melihat sekitar ia langsung melangkah kerumah yang ia maksud di alamat, rumah yang sama dengan seseorang yang ia rasa mengintipnya tadi

                Dengan semangat ia menekan bel rumah tersebut berharap pemilik rumah segera membukakan pintu untuknya, dan sesuai dengan perhitungannya tidak lama pintu pun terbuka “Ah, kau pasti Park Chanyeol yang kemarin menelfon?” ucap sang pemilik rumah

                Namja tinggi bernama Park Chanyeol itu tersenyum lebar “Ne ahjuma, benar ini aku..” dia bahkan menunjuk-nunjuk dada nya sendiri dengan semangat “Apa kamar untukku sudah siap?”

                “Tentu sudah kau sudah membayar uang sewa 2 bulan di muka tidak mungkin tidak aku siapkan..” Ahjuma pemilik rumah menarik Chanyeol agar masuk kedalam rumahnya yang memang lumayan besar dan sebagian kamar di rumah nya ia sewakan karena memang dirumahnya hanya ia sendiri sedangkan anaknya bekerja jauh dari nya belum lagi jika ahjuma sedang pergi ia tidak tega meninggalkan rumahnya tanpa pengawasan siapapun maka dari itu ia menyewakan kamar-kamar kosong dirumahnya, dan dengan Chanyeol sudah 2 orang yang menyewa kamar dirumahnya

“Kamar mu ada di lantai 2, disebelah tangga diseberang kamar mu sudah ada yang menempati nya..” Ahjuma pemilik rumah memberikan kunci pada Chanyeol yang sedari tadi menatap ahjuma pemilik rumah berbicara padanya bahkan mengangguk-angguk mengerti “Ini kunci nya kau bisa lakukan selebihnya sendiri bukan? Maaf ahjuma sedang ada pekerjaan..”

                Chanyeol kembali tersenyum lebar sama seperti sejak awal dia datang, Chanyeol mengangguk-angguk ia sudah memahami setiap perkataan ahjuma yang di ucapakan padanya tadi “Ne ahjuma aku bisa, kamar lantai 2 di sebelah tangga bukan?”

                “Ne benar, ahjuma tinggal dulu ne..” Ahjuma itu melangkah meninggalkan Chanyeol, dan lagi-lagi Chanyeol tersenyum senang memandang kunci di telapak tangannya sampai ia merasa punggung nya kembali di tepuk hingga ia menoleh kebelakang

                “Haish, ya! Kenapa tidak menyahut terus? Ini barang-barangmu harus kubawa kemana?”
                “Ah! Mianhae tadi aku terlalu focus dengan Ahjuma pemilik rumah..” Chanyeol menatap ahjushi pengangkut barang di hadapannya sambil menggaruk tengkuknya dan kembali tersenyum malu

                “Dari tadi kau terlalu focus terus, jangan di biasakan ne kasihan orang yang memanggilmu..” pengangkut barang itu menangkat salah satu box milik Chanyeol “Kotak ini harus kubawa kemana?”

                “Ah, atas lantai 2 di sebelah tangga..”

                Tanpa mengucapkan apa-apa pengakut barang itu segera naik ke lantai 2 mengangkat barang Chanyeol meninggalkan Chanyeol yang tengah berfikir “Hhhh itu juga bukan mau ku tidak mendengar orang memanggilku..” Chanyeol mengangkat kedua bahu nya tanda ia tidak mau terlalu memikirkannya, ia mengangkat satu box lagi miliknya dan mengangkatnya kelantai 2, lebih baik ia memikirkan kehidupan baru nya ditempat ini, ini tempat yang berbeda dari tempat dahulu ia tinggal

                Chanyeol membereskan kamar baru nya dengan apik tempat tidur dan lemari yang memang sudah di sediakan dari pemilik rumah ia pindahkan dan letakan sejajar menempel dengan dinding dekat pintu masuk sedangkan meja belajar dan perlengkapan miliknya yang lain bersebrangan dengan tempat tidur yang bersebelahan dengan pintu balkon kamarnya “Ah, selesai juga..” Chanyeol mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur, ia melihat keseluruhan kamarnya dan ia puas

                “Aku harus menanyakan letak kamar mandi dimana, tidak lucu kalau aku tidak tahu dimana kamar mandi berada..” Chanyeol melangkah keluar dan kembali berbalik ingin menutup pintu kamar nya ia terdiam melihat pintu kamarnya yang terlihat sangat KOSONG seperti nya ia harus membeli gantungan atau papan nama dan menamainya dengan namanya

                “Chanyeol’s Room.. ahaha terdengar bagus..” puji Chanyeol pada dirinya sendiri

                “Oh, Kau penghuni baru?”

                Chanyeol yang tengah tertawa terdiam mematung, bahkan pintu yang ia akan tutup jadi berhenti setengah ia melepaskan handle pintu yang tengah ia genggam hingga pintu itu terbuka lebar kembali, ia tidak bermimpi kan barusan? Ia berbalik badan perlahan dan ia melihat namja mungil bermata besar berambut mangkok ada di hadapannya berhadapan langsung dengan dirinya dan melambai padanya sambil tersenyum “Kau berbicara padaku?” Tanya Chanyeol sambil menunjuk dirinya sendiri

                Namja mungil itu mengerutkan dahi bahkan hampir tertawa terbahak mendengar pertanyaan namja tinggi dihadapannya “Tentu saja, memang ada orang lain lagi disini?”

                Chanyeol terdiam sejenak membuat namja mungil itu akhirnya tertawa tingkah laku Chanyeol benar-benar lucu di hadapannya baru kali ini ia bertemu dengan namja secanggung Chanyeol apa namja itu tidak pernah mengenal orang lain sebelumnya? “Kau aneh sekali…  perkenalkan aku Do KyungSoo… terserah kau ingin memanggilku apa..”

                Chanyeol menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal ia tidak menyangka bisa terlihat sangat bodoh dalam sejarah hidupnya hari ini “A.. Aku Park Chanyeol… senang mengenalmu..”

                “Ne Nado..” Namja bernama Do KyungSoo itu tersenyum pada Chanyeol dan hendak beranjak ingin masuk kembali ke kamar nya

                “A.. Chogi KyungSoo-ah..”

                D.O menoleh “Ne?”

                “Kau tahu? Kau punya suara yang indah..” ucap CHanyeol begitu saja keluar dari mulut nya dengan wajah bodohnya sedangkan D.O hanya terdiam melongo menatap bingung Chanyeol, pertama kali ia mendengar kan pujian tulus tentang suaranya dan terlebih dari seorang namja

                “Ah, apa kau tahu dimana kamar mandi?” Chanyeol kembali ketujuan utamanya untuk mencari kamar mandi ia benar-benar tidak merasa kalau D.O sedikit canggung karena mendengar ucapannya barusan

                “Disana di antara kamar kita..” D.O menunjuk sebuah pintu di yang berdiri di antara dinding pemisah kamar mereka

                “Ah Araseo, gomawo ne..” Chanyeol melambai kearah D.O lalu kembali masuk kedalam kamarnya menyisakan D.O yang masih terdiam memikirkan kata-kata Chanyeol tadi tapi tidak lama ia tersenyum sendiri “DIa orang pertama yang bilang seperti itu.. mengagetkanku saja.. ” D.O pun juga masuk kembali ke kamar nya

                                                                 #             #             #             #

                Chanyeol melangkah dengan kaki besarnya keluar dari kamar menuju tangga baru ia ingin berangkat menuju tempat kerja sambilannya tapi baru saja kaki nya melewati kamar didekat tangga ia mendengar sebuah suara, ini tidak salah bukan ia mendengarkan sebuah suara, lebih tepat nya nyanyian, ia menoleh kesamping tepat di depan pintu penyewa bernama Do KyungSoo itu “Apa suara ini milik nya?” Chanyeol melangkah mundur perlahan ia kini berdiri tepat di depan pintu kamar D.O

                Chanyeol menganggkat tangan nya ingin mengetuk pintu kamar D.O tetapi niat nya ia urungkan ia kembali menurunkan tangannya dan menunduk di depan pintu, tunggu ia bingung kenapa ia merasakan keanehan seperti ini? Kenapa ia harus ragu-ragu untuk menyapa D.O? mereka sesama lelaki dan juga mereka sekarang bertetangga tidak ada salahnya  bukan menyapanya terlebih dahulu? Ditambah lagi dirinya selalu merasakan debaran aneh semenjak ia mendengar suara D.O yang masuk ke telinganya, atau…

                ‘Krieet’

                Chanyeol masih terdiam otak nya memikirkan banyak hal tepat di depan pintu kamar D.O membuat sang empunya kamar yang baru saja membuka pintu kamarnya berjengit kaget melihat Chanyeol berdiri di depannya lebih tepatnya terdiam di depan kamarnya sambil menunduk “Chanyeol-shi?”

                Chanyeol tersentak dan langsung menoleh kearah D.O yang kini ada di hadapannya “K-Kau memanggilku?” Tanya Chanyeol

                “Kau bertanya hal yang sama lagi, tentu saja aku memanggilmu.. kau ada di depan kamarku.. ada apa? Membutuhkan sesuatu?”

                Chanyeol menggaruk tengkuknya  kali ini ia benar-benar merasa bodoh tertangkap basah berdiri di depan kamar namja bermata besar itu “Tadi aku hanya ingin bertanya tetapi kuurungkan, dan kenapa kau keluar tiba-tiba?”

                “Tiba-tiba?” D.O mengerutkan keningnya heran “Hei engsel pintu kamarku ini sudah tua aku saja malas mendengar suara nya ketika terbuka yang benar saja kau tidak mendengarnya ketika aku membuka pintu kamarku..”

                “Ah..” Chanyeol memiringkan kepalanya tanda ia ingin memikirkan alasan yang tepat “Mungkin aku terlalu focus dengan lamunanku..” jawaban yang tidak jauh beda dengan jawaban sebelum-sebelumnya lebih tepat nya jawaban yang sama untuk setiap pertanyaan yang sama pula

                “Fokus?” D.O tertawa pelan “Kau benar-benar lucu Chanyeol-Shii..”

                “A-Ahahaha..” Chanyeol pun ikut mentertawakan dirinya sendiri ia sebenarnya bingung apa yang lucu dari dirinya dan apa yang di tertawakan tetangga nya ini “Tidak usah memanggilku dengan panggilan seformal itu..”

                “Maksudmu aku bisa memanggilmu Chanyeol-ah?” Tanya D.O penuh antusias bahkan mata nya yang sudah bulat makin bulat menatap Chanyeol kegirangan

                Deg!

                Chanyeol terdiam menatap D.O panggilan barusan yang ia dengar benar-benar membuatnya berdebar-debar untuk yang pertama kali dalam hidupnya, belum pernah ada seorangpun yang memanggilnya seindah ini, belum pernah ia mendengar ada suara seindah ini menyebut namanya

                “KyungSoo-ah, aku benar-benar menyukai suaramu..” gumam CHanyeol tiba-tiba

                “….. Ne?”

                “Ah, ani-aniya… aku berangkat dulu ne sampai bertemu lagi..” Chanyeol tersadar dari fase kekaguman berlebihannya pada D.O ia langsung melesat pergi secepat mungkin dari hadapan D.O yang sekarang menatap bingung Chanyeol bahkan namja bermata bulat itu sampai melangkah ke sisi tangga untuk melihat punggung Chanyeol yang tengah berlari menuruni tangga, D.O makin yakin Chanyeol itu memang aneh tetapi walau aneh namja tinggi itu menarik

                “Park Chanyeol..” gumam D.O “Dia benar-benar sangat lucu..” lanjut nya sambil tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali masuk kedalam kamarnya lagi ia jadi lupa apa tujuannya tadi keluar dari kamar

                Chanyeol mengelap meja makan berkali-kali bahkan meja tersebut sudah sangat mengkilap Chanyeol bisa melihat bayangan wajahnya sendiri dari atas meja, kalau saja bos nya tidak menepuk pundak nya ia tidak akan berhenti mengelap meja itu sampai tipis “Ah, Wae? Apa aku tidak mendengar kau memanggilku Lay Hyung?”

                Namja berwajah teduh itu hanya tersenyum dan menggeleng “Ani.. hanya saja kau hari ini sangat aneh, sudah berapa lama kau mengelap meja itu?” Lay menunjuk meja yang di bersihkan Chanyeol meja itu sekarang menjadi meja paling mengkilap di restorannya

                “Aish, apa aku benar-benar terlihat aneh?” Tanya Chanyeol sembari menggaruk-garuk keningnya yang tidak gatal sama sekali rasanya semua orang bisa menyadari keanehannya

                Lay mengangguk-angguk “Sangat aneh.. ada apa? Apa flat barumu kurang mengasyikan?”

                Chanyeol menggeleng “Flat baruku sangat nyaman Hyung, hanya saja ada sesuatu yang aneh sejak kepindahanku ke flat itu..”

                Lay mengerutkan keningnya yang tidak berkerut sama sekali lalu menepuk kedua tangannya dalam sekali tepukan “Kau melihat hantu?”

                Chanyeol memutar bola mata nya malas ia tahu bos nya ini sedikit aneh dan punta fantasi-fantasi yang aneh juga padahal golongan darahnya bukan AB tapi bisa kah dia berfikir lebih normal sedikit “Tentu saja bukan..”

                “Lalu?” Lay mendudukan bokong bulatnya di meja yang sedari tadi di bersihkan oleh Chanyeol sampai mengkilap dengan sepenuh hati “Kau di terror?” terka nya lagi sambil menunjuk wajah Chanyeol dengan jari telunjuknya

                “Hyung, lebih baik berhenti menonton film action atau sebagainya bersama sepupumu itu, siapa namanya DOnghae Hyung?”

                “Iya Donghae Hyung.. aish kembali ke pembicaraan jangan membahas hobby ku dengan sepupuku..”

                Chanyeol terdiam sebentar lalu menhela nafasnya ia menatap sekitar lalu membisikkan sesuatu pada Lay walau ia sendiri tidak yakin tidak akan ada yang tidak mendengar bisikan nya “Aku mendengar suara malaikat..”

                Kali ini gantian Lay yang terdiam dan menatap aneh Chanyeol “Kau terlalu banyak menonton film anak-anak kau tahu?”

                Chanyeol menepuk keningnya sudah ia duga ini reaksi hyung nya ini “Jinjja Hyung, aku serius..”

                Lay berdiri dan menepuk pundak Chanyeol “Kau pasti kelelahan kuliburkan kau 2 hari sebaiknya kau beristirahat di flatmu araseo?” Lay menepuk lengannya lagi “Kau butuh refreshing, kau harus berjalan-jalan Chanyeol-ah.. “

                Chanyeol meringis kesal “Haish, baiklah… kau tidak mempercayaiku..”

                Lay melangkah meninggalkan Chanyeol yang kembali mengelap meja yang diduduki Lay “Bukan aku tidak percaya tetapi itu memang tidak mungkin..” Lay menoleh kebelakang dan melihat Chanyeol sudah sibuk lagi dengan pekerjaan nya dan tidak merespon ucapannya ia pun lalu kembali melangkah meninggalkan Chanyeol sambil tersenyum dan menggeleng pelan

                Chanyeol menaiki tangga sembari membawa barang belanjaannya ia dengan sengaja membeli lebih banyak makanan lebih tepatnya cemilan kesukannya untuk persediaan seminggu kedepan dan ia juga ingin sedikit berbagi dengan D.O tetangga nya, ia memeluk kantung belanjaan dengan susah payah sambil merogoh saku celananya ia lupa dimana ia meletakkan kunci nya tadi saku kiri atau kanan?

                “Aish, dimana aku meletakkannya tadi?” gumam Chanyeol masih sibuk dengan urusan mencari kunci kamarnya dan tidak menyadari D.O menghampirinya dari belakang

                “Kau terlihat kesulitan Chanyeol-ah?”

                “Omo!” Chanyeol menoleh kaget sampai-sampai kantung belajaan yang dipeluknya terjatuh dan isi nya berhamburan di lantai “Ah, mianhae.. aku hanya terkaget..” Chanyeol segera membereskan barang-barang nya D.O pun segera membantu Chanyeol membereskan belanjaannya, namja bermata bulat itu merasa bersalah karena Chanyeol pasti kaget sampai menjatuhkan barang-barang belanjaannya ketika dirinya menyapa Chanyeol

                “Kau suka ramen abalone?” Tanya D.O sambil mengambil ramen abalone yang tergeletak di lantai wajah nya menunjukkan kalau ia sangat menyukai Ramen itu

                “Iya, aku menyukai ramen abalone.. kau juga?” jawab Chanyeol tanpa menoleh kearah D.O ia hanya focus pada barang-barang belanjaannya yang tengah ia masukan kembali kedalam kantung belanjaannya, hingga tiba-tiba ia tersadar sesuatu “Barusan kau berbicara padaku?” Tanya Chanyeol dengan raut wajah tidak percaya ia bahkan langsung menoleh kearah D.O yang menatap nya bingung

                “Ne, aku memang berbicara padamu, tidak ada seorangpun disini hanya kita berdua..” jawab D.O bingung untuk yang kesekian kalinya

                Chanyeol tersenyum lebar dan kembali membereskan barang-barangnya “Ini arti nya aku tidak berkhayal.. aku memang mendengar suara malaikat..”

                Kali ini gantian D.O yang tersenyum setelah ia hampir tersedak karena mendengar ucapan CHanyeol tentang suara nya “Kau benar-benar menganggap suaraku seperti suara malaikat?”

                “Ne, suara mu indah Kyungsoo-ah terlebih saat kau bernyanyi dikamarmu..”

                D.O terdiam “Kau mendengarnya?” ia kaget Chanyeol mendengarnya padahal ia yakin ia sudah bernyanyi sepelan mungkin

                “Aku mendengarnya..” jawab Chanyeol sangat girang, terlalu girang bahkan

                Chanyeol segera bangkit dan merogoh saku nya kembali setelah mendapatkan apa yang ia cari ia segera membuka pintu kamarnya dan meletakkan belanjaannya dikamar nya “Kau suka Ramen abalone? Mau makan bersamaku?” tawar Chanyeol sembari melangkah keluar dari kamarnya sambil menutup pintu kamarnya dan mendapati wajah D.O yang merona bahkan namja itu masih jongkok di lantai

                “Ada apa dengan wajahmu?” Tanya Chanyeol bingung bahkan ikut berjongkok di depan D.O dan menatap wajah namja bermata bulat itu “Kau terlihat imut seperti itu..”

                “A-Ayo buat ramen..” D.O segera bangkit dan segera melangkah meninggalkan Chanyeol ia segera berlari pelan menuruni tangga, D.O benar-benar malu Chanyeol mendengar suara nya ketika ia bernyanyi walau namja tinggi itu mengatakan suaranya bagus tetap saja ia sendiri tidak yakin dengan suara miliknya

                Chanyeol meniup-niup ramen panas yang ia jepit di sumpitnya, uap panasnya menyebar ketika Chanyeol meniup-niup ramennya sebelum namja tinggi itu memasukan ramen itu kedalam mulutnya “Fuuuuh Fuuuh..”

                “Panas?” Tanya D.O sambil tertawa expresi Chanyeol meniup sungguh lucu

                “Tentu saja ini panas..” Chanyeol tidak habis pikir kenapa D.O malah bertanya tentang kadar panasnya ramen di hadapan mereka dengan expresi seperti itu padanya

                “Sepertinya ada yang kurang..” ucap D.O sembari mengunyah pelan ramen di dalam mulut nya ramen itu benar-benar panas

                “Ah, kimchi aku ingat ahjuma mengatakan ia menyimpan kimchi di dalam kulkas dan kita bisa memakannya..” Chanyeol meletakkan sumpitnya asal lalu segera berdiri meninggalkan bangkunya melangkah menuju kulkas bahkan ia tidak menyadari gerakannya membuat sumpit yang ia letakan sembarangan terjatuh kelantai

                ‘Triing.. Triiing…’

                D.O menoleh ke lantai ia melihat sumpit milik Chanyeol masih bergerak dan bergetar di lantai mengeluarkan bunyi yang sangat berisik ia mengalihkan pandangannya pada Chanyeol yang asik mengobak abrik isi kulkas

                “Ini dia kimchi nya..” Chanyeol meletakkan sepiring kecil Kimchi di atas meja diantara mangkuk miliknya dan milik D.O sembari mendudukkan kembali bokongnya pada bangku “Ah ramen ku pasti dingin..” tapi Chanyeol mengerutkan keningnya ia mencari sumpit miliknya yang tiba-tiba menghilang “Dimana Sumpitku? Kau melihatnya KyungSoo-ah?” Tanya Chanyeol bingung

                “Sumpit mu jatuh Chanyeol-ah kau tidak mendengarnya?”jawab D.O sambil menunjuk lantai dan Chanyeol melihat sepasang sumpitnya sudah tergeletak di lantai

                Chanyeol menggaruk tengkuknya “Aku terlalu focus mungkin tadi hahaha…” Chanyeol segera mengambil sumpitnya yang tergeletak di lantai lalu segera mencuci nya dan mengambil sumpit yang baru

                D.O menghentikan suapan ke mulutnya ketika acara makan ramen bersama mereka hampir usai karena ramen miliknya dan milik Chanyeol memang sudah hampir habis “Chanyeol-ah..”

                “Ne?” jawab Chanyeol sembari menyedot seluruh sisa ramen kedalam mulutnya

                “Apa kau tidak berbohong suaraku bagus?” Tanya D.O “Kau tidak sedang mengerjaiku bukan?” lanjut D.O lagi sedikit merangukan ungakapan Chanyeol tentang suara nya yang sudah di katakana Chanyeol berkali-kali padanya bahkan sejak awal mereka bertemu

                Chanyeol meletakan mangkuk yang sudah bersih dari sisa ramen beserta kuahnya ia menatap D.O “Untuk apa aku berbohong padamu, suaramu memang indah KyungSoo-ah terlebih bagi ku… suaramu satu-satu nya suara terindah yang terdengar di telingaku..”

                D.O mengigit bibirnya sedikt menyesal ia menanyakan perihal kejujuran Chanyeol tentang suaranya, jawaban Chanyeol benar-benar diluar dugaan “Ya, apa kau tidak salah mengatakan itu kepadaku? Jika yeojachingumu mendengar habis sudah aku..”

                “Aku tidak mempunyai yeojachingu…” Chanyeol segera bersandar pada kursi nya sambil mengelus-elus perutnya ia benar-benar kenyang sekarang Chanyeol segera menatap kembali D.O “Memang nya aku tidak boleh memuji suaramu?”

                “Bukan tidak boleh, hanya saja….. aish kau menyebalkan Chanyeol-ah..” D.O mengacak-acak rambutnya frustasi apa Chanyeol tidak mengerti ini seperti bukan pembicaraan antar lelaki

                “Ya, kenapa kau mengacak-acak rambutmu? Kau terlihat lucu seperti itu..”

                D.O segera berdiri dari duduknya lalu menhampiri Chanyeol dan mengambil  mangkok miiik Chanyeol dan miliknya “Aku ingin mencucinya..” D.O melangkah ke tempat pencucian piring ia segera meletakan mangkoknya lalu mengibas-ngibas wajahnya, hei siapa juga yang tidak panas jika di puji seperti itu di tambah lagi setiap kata-kata yang keluar dari mulut Chanyeol seolah-olah membuat D.O merasa ia adalah segalanya yang pertama bagi Chanyeol, sejak awal bertemu saja sosok tinggi itu sudah membuat D.O merasakan perasaan aneh, jika namja tinggi itu terus seperti ini…. Aish D.O tidak sanggup melanjutkan bayangan dalam otaknya

                “KyungSoo-ah..”

                “Ne?” D.O menoleh sebentar

                “Besok kau ada waktu?” Tanya Chanyeol lagi ia baru ingat ia mendapatkan libur selama 2 hari lebih baik ia habiskan bersama D.O ia ingin seharian mendengar suara D.O, mungkin mengajak namja bermata bulat itu pergi jalan-jalan bersama ketika ia libur tidak ada salahnya

                “Besok?” D.O berfikir sejenak lalu kembali menoleh menatap Chanyeol yang memang sedari tadi menatapnya menanti jawaban “Seperti nya ada waeyo?”

                “Besok aku libur, bagaimana kalau kau menemani ku berjalan-jalan?”

                D.O terdiam jujur ia kaget diajak pergi bersama dengan namja yang selalu memuji suaranya tetapi ia harus berfikir positif “A-Ano, boleh saja..” ia kembali menekuni  acara mencuci piring nya sedang Chanyeol tersenyum sendiri ia tentu saja senang bisa pergi bersama seseorang yang bersuara indah seperti D.O itu adalah kesempatan langka

                Chanyeol membuka pintu restoran dan mempersilahkan D.O masuk kedalam “Ayo masuk, ini tempatku biasa bekerja part time..”

                D.O mengangguk-anggukan kepalanya sembari masuk dan melihat sekeliling restoran “Oh, kau bekerja part time? Aku baru tahu..”

                Chanyeol mengantar D.O ke meja di dekat jendela “Disini pemandangan paling bagus, kau duduklah dulu aku akan mengambil buku menu untukmu..”

                D.O kembali mengangguk dan menatap punggung Chanyeol  yang melangkah pergi menuju meja bar di ujung restoran ini “Aku tidak menyangka dia bekerja di restoran semewah ini..” D.O memperhatikan seluruh design restoran tempat ia berada sekarang

                “Chanyeol-ah? Kenapa kau disini? Ku fikir kau benar-benar  memanfaatkan waktu libur dariku..” Tanya Lay bingung

                “Aniyo hyung, aku kesini bersama dengan temanku aku ingin makan sebelum pergi…” Chanyeol mengambil buku menu dari meja tetapi ditahan Lay

                “Hei, kau melayani diri sendiri?”

                “Aniyo, aku melayani temanku.. bagaimanapun juga aku mengajaknya kemari aku yang harus melayaninya..”

                Lay tertawa pelan “Aigoo, terserah padamu sajalah..”

                Chanyeol kembali melangkah ke meja nya dengan D.O sedangkan Lay memperhatikan dari meja bar sambil menggeleng “Kufikir teman yang dia maksud adalah seorang wanita ternyata seorang pria ckckckck”

                Chanyeol meletakkan buku menu di meja tepat dihadapan D.O “Ini buku menu nya anda ingin memesan apa?”

                D.O menatap buku menu dan menatap Chanyeol bergantian baru kali ini dia berkunjung ke restoran tetapi temannya sendiri yang melayani “Kau bercanda?”

                “Aniyo, cepat pesan..”

                “Aku tidak tahu menu yang enak disini apa Chanyeol-ah, apa saja boleh untukku..” ucap D.O sembari menatap daftar menu dengan wajah pasrah lalu D.O menutup buku menu dan menyerahkanya pada Chanyeol

                Chanyeol tersenyum melihat exprsi wajah D.O ia kembali mengambil buku menunya lalu menatap D.O yang memang tengah menatap nya “Baiklah kupesankan sesuai seleraku bagaimana?”

                “Boleh.. “

                Chanyeol kembali tersenyum lalu menepuk pundak D.O “Tunggu sebentar ne..” Chanyeol segera kembali melangkah menuju Lay yang kini tengah menatap nya sambil tersenyum mengejek, ia tahu pasti otak Lay sedang mengatakan kalau dirinya sekarang terlihat seperti orang bodoh

                “Park Chanyeol benar-benar terlihat seperti orang bodoh, padahal itu hanya seorang namja..” gumam Lay

                “Chanyeol-ah..”

                Lay dan Chanyeol menoleh bersamaan kearah D.O “Ne KyungSoo-ah?” Chanyeol segera kembali menghampiri D.O sedangkan Lay ia menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan terlebih melihat reaksi Chanyeol ketika D.O memanggilnya

                “Aku haus bisa minta segelas air?” Tanya D.O

                “Tentu, tentu saja tunggu akan ku ambilkan..” Chanyeol segera berlari kecil menaruh buku menu di meja bar meninggalkan Lay yang menatap dirinya yang tengah berlari menuju dapur dengan wajah kebingungan

                “Jinjja?? Chanyeol tidak berbohong…”

                “Ah aku kenyang sekali..” ujar D.O sambil menepuk-nepuk perutnya, makanan yang dipesankan oleh Chanyeol benar-benar sangat pas di lidahnya, sepertinya Chanyeol sangat mengetahui seleranya

                “Lain kali akan kuajak kau ke cafe milik sepupu bosku, kopi dan cake disana sangat enak aku yakin kau pasti akan menyukainya..” Chanyeol mengangkat kedua jempolnya untuk di pamerkan pada D.O seoalah-olah kedua jempolnya membantu nya mengatakan kalau cake d café sepupu Lay ada lah yang paling enak di seluruh SEOUL

                “Jinjja? Kalau begitu aku akan menunggu hari itu..”

                Chanyeol melihat kedai es krim tidak jauh dari tempat ia dan D.O duduk bersama di taman “Kau suka eskrim KyungSoo-ah?” Tanya Chanyeol  sembari menoleh kembali menatap D.O jangan lupa senyuman khasnya

                “Es Krim? Suka..”

                “Rasa apa yang kau sukai?”

                “Vanilla..Wae??”

                “Diseberang sana ada kedai es krim, kau tunggu disini aku akan membelikannya untukmu..” Chanyeol beranjak dari duduk nya tetapi D.O segera menahan langkah Chanyeol dan jangan lupakan expresi horror diwajahnya

                “Ya, aku ini bukan Yeoja kau tidak harus memberikanku Es Krim..”

                “Memang siapa yang mengatakan bahwa dirimu Yeoja?” Chanyeol membungkukkan sedikit tubuhnya kearah D.O sehingga wajahnya sejajar dengan wajah D.O “Kau hanya terlihat seperti Yeoja..”

                “Yaish, yak kau ingin mati eoh?” D.O menepuk keras lengan Chanyeol ia tersinggung dengan kata-kata Chanyeol barusan walau sebenarnya terselip rasa senang di dalam benaknya, rasanya D.O benar-benar bisa gila kalau Chanyeol terus bersikap seperti ini

                “Hahahaha, kau tunggu disini oke..” Chanyeol segera beranjak melangkah menyebrang jalan bahkan tanpa menoleh ke kanan dan kiri, yang ada di otaknya saat ini hanya bayangan wajah D.O yang melotot kaget dengan sedikit rona merah di pipi bulatnya andai D.O tahu bagaimana susahnya Chanyeol menahan debar di jantung nya bahkan bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum seperti orang bodoh

                ‘Tiiin Tiiiin’

                D.O yang tengah mengotak-atik ponselnya untuk mengalihkan rasa debar nya segera mendongak ketika mendengar suara klakson yang benar-benar sangat mengganggu pendengarannya, ia menoleh kearah Chanyeol dan tidak jauh dari nya ada mobil dengan kecepatan sedang tengah mengklason Chanyeol yang tengah menyebrang jalan “Apa yang dia lakukan?” D.O segera berlari menghampiri Chanyeol lalu mendorong Chanyeol ketepi jalan dengan cepat tepat sebelum mobil itu lewat dan hampir menabrak Chanyeol

                “Omo..” Chanyeol terjatuh bersamaan dengan D.O yang menindihnya bahkan Chanyeol sampai mengerutkan keningnya melihat wajah panih D.O “KyungSoo-ah, apa yang kau lakukan?”

                D.O segera bangkit dari atau tubuh Chanyeol ia segera mengecek keadaan Chanyeol apakah namja tinggi itu teruka atau tidak “Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan? Mobil itu tadi hampir menabrakmu..” omel D.O setelah memastikan kalau Chanyeol baik-baik saja sambil menunjuk mobil putih yang sudah terlihat jauh dari pandangan mata

                “Mwo?”

                “Kau tidak mendengarnya? Mobil itu sudah mengklaksonmu..” D.O mengguncang tubuh Chanyeol “Jika aku tidak mendorongmu mungkin kau sekarang sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit..”

                “A-Aku..” Chanyeol terdiam ia bingung harus menjawab apa? Karena ingin menyelamatkan dirinya D.O hampir saja bahkan tadi bisa saja kehilangan nyawanya, seharusnya dirinya lebih waspada bukannya membuat orang lain hampir terluka karena dirinya, ia benar-benar membenci dirinya yang seperti ini

                “Jangan katakan kau terlalu focus pada kedai es krim..” omel D.O lagi sambil menatap Chanyeol seolah-olah meminta penjelasan

                “Aku..” CHanyeol tidak mengerti harus menjelaskan seperti apa, ia hanya menatap D.O putus asa hari yang seharusnya indah ia kacaukan sendiri karena kekurang waspadaannya “Mian, mianhae seharusnya kau tidak usah menyelamatkan ku tadi..” Chanyeol berdiri “A-Aku baru ingat aku ada urusan..” Chanyeol tertawa pelan “Kau bisa bukan kembali seorang diri ke rumah?” Tanya Chanyeol lagi

                “Ya, Park Chanyeol kenapa kau mengalihkan pembicaraan?” D.O mendongak menatap Chanyeol bingung kenapa Chanyeol tiba-tiba justru mengalihkan pembicaraan? Bahkan langsung berencana meninggalkannya disini

                “Pulanglah.. Mungkin seharusnya kau jangan berada didekatku..”

                “Mwo?” D.O hanya bisa membeo mendengarkan kata-kata Chanyeol, namja tinggi ini berbicara apa? D.O benar-benar tidak mengerti

                “Annyeong..” pamit CHanyeol lalu beranjak meninggalkan D.O dengan segala keterbingungan yang kini berputar di otak D.O

                “Apa aku salah berbicara?” Tanya D.O pada udara, dan tak lama ia mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak mau ambil pusing dan segera bangkit dari posisi nya masih duduk di aspal ia benar-benar seperti orang bodoh yang masih tetap duduk di aspal setelah Chanyeol melangkah meninggalkannya “Ya sudahlah, dia memang aneh bukan, mungkin keanehannya tengah keluar saat ini..”

                Lay tengah membereskan Cangkir-cangkir dan gelas-gelas yang baru saja ia angkut keluar dari dapur, ia memanfaatkan keadaan restoran yang tengah sepi untuk melakukan pekerjaan yang biasa di lakukan Chanyeol berhubung anak itu sekarang tengah libur

                ‘Criiing..’

                “Selamat Da… eoh?”Ia melihat Chanyeol berjalan lunglai kearahnya setelah memastikan Chanyeol duduk di depannya ia pun menepuk punggung tangan Chanyeol “Waeyo?”

                “DIa hampir celaka karena diriku..”

                “Ne?” Lay mengangkat sebelah alisnya “Siapa yang kau maksud?”

                “KyungSoo..”

                Lay berfikir sejenak siapa KyungSoo itu? “Siapa dia?” Tanya Lay lagi

                “Aish, dia itu namja yang tadi kuajak makan disini Hyung..”

                “Ah, namja tadi..” Lay kembali menatap Chanyeol “Lalu maksudmu dengan hampir membuatnya celaka apa?”

                “Tadi entah dari mana saat aku tengah menyebrang ada mobil yang hampir menabrakku kalau saja KyungSoo tidak menyelamatkanku..”

                Lay kembali berfikir “Lalu kau mencelakai dia dari sebelah mana Chanyeol-ah?”

                “Kalau saja tadi dia tidak memelukku setelah mendorongku bisa saja dia yang tertabrak mobil Hyung...”

                “Chanyeol-ah, sebenarnya apa yang kau fikirkan saat ini dibenakmu?” Tanya Lay lagi, karena dari cerita Chanyeol tidak ada yang salah dengan yang di lakukan D.O untuk menyelamatkannya

                “Aku bisa saja membahayakannya jika dia ada di dekatku, hari ini aku kurang waspada bisa saja esok-esoknya aku kurang waspada dan justru malah mencelakainya...”

                “Hei, dia cuma temanmu Chanyeol-ah… lagipula tidak setiap saat kalian bersama bukan..”

                “Kau tidak mengerti Hyung, aku- aku tidak ingin dia terluka sedikitpun terlebih karena diriku, andai..” ia menyentuh kedua telinga nya ia menundukkan kepalanya di atas meja bar

                Lay kembali menepuk punggung tangan Chanyeol agar namja tinggi itu kembali menoleh manatapnya “Suara malaikat yang kau maksud itu, dia?”

                Chanyeol mengangguk “Iya.. Kau tahu? Suaranya sangat indah ketika masuk ketelingaku..” Chanyeol menghela nafas “Awalnya aku berfikir ingin terus selalu berada disisinya, mendengar suaranya tetapi itu ternyata membuatnya dalam bahaya..”

                “Kau menyukainya?” Tanya Lay lagi kali ini terselip senyum kecil di bibirnya

                “Ani.. tidak aku hanya.. hanya ..” Chanyeol bingung ingin menjawab apa, ia tidak menyukai D.O tetapi jika dibilang tidak menyukai jelas itu tidak benar sama sekali ia sulit mengartikan rasa yang ia rasakan saat ini, rasa ini benar-benar baru pertama kali ia rasakan dalam hidupnya khusunya debaran-debara di dadanya yang mulai muncul ketika ia pertama kali mengenal namja mungil itu

                Lay tertawa pelan lebih tepatnya tertawa mengejek “Kau hanya tidak bisa menjelaskan perasaanmu sebenarnya apa.. sudahlah jangan berfikir yang tidak-tidak..”

                “Tapi Hyung kau mendukung ku bukan?”

                “Mendukung?? Mendukungmu untuk apa?”

                “Menjauhinya.. atau bisa saja aku membahayakanya lagi.. jika bersamanya aku menjadi kurang peka hyung..”

                Lay menyilangkan kedua tangannya di depan dada “Entahlah, aku kurang setuju kau menjauhi nya, hei kau tidak memikirkan perasaannya jika dengan tiba-tiba kau menjauhinya?”

                “Aku melakukan ini karena aku takut ia tidak merasa aman didekatku..”

                “Seharusnya kau tidak harus merasa seperti itu jika kau hanya menggapnya temanmu atau sahabatmu..” ucap Lay “Tetapi sepertinya perasaanmu terhadapnya lebih daripada itu..” lanjut Lay membuat Chanyeol terdiam menatap nya

                “Aigoo kau sampai mematung begitu.. sudah sana pulang beristirahatlah besok kau masih libur bukan?” Lay menepuk-nepuk Lengan Chanyeol “Dan jangan lupa fikirkan baik-baik kata-kata ku..” Lay melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi, membiarkan Chanyeol masih terdiam di posisinya

                                                                    #             #             #             #

                Chanyeol membuka pintu kamarnya dan itu berbarengan dengan keluarnya D.O di seberang kamarnya “Annyeong Chanyeol-ah..” sapa D.O sambil tersenyum lebar ini sudah beberapa hari lewat setelah kejadian hari itu dan semenjak itu Chanyeol hanya mendiami nya saja bahkan tidak menyapanya sama sekali

                Chanyeol menoleh menatap D.O sesaat lalu kembali menutup pintu kamarnya lalu berlalu berjalan lebih dahulu meninggalkan D.O yang masih tersenyum di depan kamarnya sembari kedua matanya megikuti siluet tubuh Chanyeol yang melangkah menjauhinya

                “Eh?” D.O menghentikan senyumnya “Kenapa dia tidak membalas sapaanku?” gumam D.O

                Esok hari nya Chanyeol melangkah menaiki tangga ia benar-benar lelah setelah bekerja part time ditambah ia belum makan siang dan lagi juga ia tidak bisa tidur kemarin malam, tidak tidur dan makan lengkap sudah penderitaannya entah nanti malam ia bisa kembali ke tempat kerjanya atau tidak semenjak Chanyeol ingin menjauhi D.O doa sengaja mengambil jam kerja double agar bisa menjauhi namja mungil itu

“Chanyeol-ah…” panggil D.O dari bawah anak tangga dan Chanyeol kembali menoleh sebentar “Kau mau ramen abalone?” tawarnya lagi tidak lupa dengan senyum lebar miliknya

                Chanyeol berbalik badan menghadap D.O jarak mereka cukup jauh sekarang Chanyeol di atas sedangkan D.O di bawah anak tangga “Aku sudah bilangkan, jangan berada di dekatku..”

                “Maksudmu? Aku kan tetanggamu?”

                “Bukan itu masksud ku, tetapi jangan dekat denganku jangan berbicara lagi denganku dengar? Kau bisa mendengarnya dengan jelaskan?” ucap Chanyeol sambil kembali melangkah menaiki tangga dan masuk ke kamarnya

                “Dia kenapa sih? Aku kan hanya menawarkan ramen abalone..” omel D.O “Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, haish dia fikir bisa mebuatku berhenti berbicara dan mendekatinya tanpa alasan yang jelas?”

                D.O segera menaiki tangga lalu menghampiri kamar Chanyeol lalu mengetuk-ngetuknya beberapa kali “Yaaaak, Park Chanyeol..”

                Dengan malas dan sebenarnya lemah juga Chanyeol membuka pintu kamarnya “Mwoya? Bukankah sudah kukatakan..”

                “Wajahmu pucat Chanyeol-ah..” D.O tidak melanjutkan aksi protes nya ia langsung memotong ucapan Chanyeol dengan pernyataan miliknya bahkan kini telapak tangannya sudah menempel di kening Chanyeol begitu melihat wajah pucat Chanyeol setelah membuka pintu kamarnya “Badanmu panas..”

                Chanyeol menepis tangan D.O dari keningnya “Bukan urusamu, sudah kukatakan bukan jangan dekati aku..”

                “Kau bisa diam sedikit tidak sih, ayo cepat berbaring aku akan mengompresmu..” D.O langsung membopong Chanyeol menuju kasurnya  bahkan Chanyeol tidak sempat lagi membantah apapun

                D.O meletakkan kain di kening Chanyeol , ia menaikkan selimut Chanyeol agar tertutup sampai  leher “Kau merasa lebih baik?”

                “Kau benar-benar berisik KyungSoo-ah, aku baik-baik saja dan akan lebih baik jika kau keluar dari kamarku..” ucap Chanyeol sambil mengalihkan mata nya kearah lain, ia tidak tega sejujurnya bekata seperti ini pada D.O, D.O tidak ada salah apapun padanya tetapi dirinya bersikap Kasar pada D.O beberapa hari ini

                D.O terdiam menatap Chanyeol sesak rasanya, bibir yang biasanya memuji dirinya kini berbicara sekasar itu padanya, padahal ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah ia perbuat sampai-sampai Chanyeol berubah seperti ini padanya tetapi ia tetap mencoba tersenyum “A-Aku akan menunggumu tertidur baru keluar dari kamar Chanyeol-ah..”

                Chanyeol menutup kedua matanya menahan desiran di dada nya, lagi-lagi panggilan dari D.O membuat jantung nya berdetak tidak menentu ia benar-benar tidak mengerti apa yang ia rasakan saat ini tidak mungkin bukan ia menyukai D.O seperti apa yang Lay ucapankan padanya beberapa hari lalu

                “Bisakah kau keluar?” Tanya Chanyeol sambil menutup kedua matanya dengan lengan kanannya

                “Tapi..”

                “Jebal KyungSoo-ah..”

                D.O perlahan melangkah keluar dari kamar Chanyeol, “Aku akan pergi ke tempat kau bekerja dan meminta izin untukmu..” ucap D.O dari ambang pintu “Kau beristirahatlah..” D.O menutup pintu kamar Chanyeol lalu beranjak ke kamar nya mengambil mantel milik nya lalu beranjak pergi ke tempat Chanyeol bekerja

                “Hhh..” Chanyeol mengangkat tangan yang menutupi matanya lalu memandang langit-langit kamarnya “Bodoh.. kenapa kau masih membantuku setelah mendengar perkataanku KyungSoo-ah..” Chanyeol mengangkat kain yang ada di kening nya dan menatap kain tersebut “Kenapa kau menjadi segala yang pertama bagiku?”

                “Mengapa kau menjadi orang pertama yang memperhatikanku disaat sakit?”

                “Mengapa kau tetap tersenyum saat diriku mengatakan hal menyakitkan?”

                “Mengapa Suaramu bisa sampai di telingaku KyungSoo-ah..”

                Hanya kata ‘MENGAPA’ yang bisa Chanyeol keluarkan saat ini bahkan ia kembali menghempaskan dirinya keatas tempat tidur menutup matanya dan kembali menghembuskan nafas berat “Kau benar-benar mengusik hidup dan hatiku KyungSoo-ah..”

                ‘Criiing..’

                D.O menghampiri meja bar disana terlihat Lay tengah berdiri sambil sambil membereskan  Cangkir yang baru saja kering “Chogi?” sapa D.O dan membuat Lay menoleh kaget

                “Ah, ne.. umm kau?” Lay merasa pernah melihat D.O sebelumnya

                D.O tersenyum “Aku D.O, Do KyungSoo… teman Chanyeol yang beberapa hari lalu Chanyeol ajak makan disini..”

                “Ah, kau ternyata orang nya..” Lay pun mengingat siapa D.O, namja yang dipusingkan Chanyeol beberapa hari ini

                “Ne, aku kemari karena CHanyeol sedang sakit mungkin dia tidak bisa masuk hari ini jadi aku memintakan izin untuknya..”

                “Dia sakit? Baiklah dia bisa masuk saat sudah lebih baik..”

                D.O membungkukkan tubuhnya “Kamsahamnida.. aku permisi..” D.O berbalik badan dan ingin beranjak keluar

                “Chamkanman..” pangil Lay membuat D.O menoleh

                “Ne?”

                “Ada yang ingin kubicarakan tentang Chanyeol padamu..”

                “Ne??” D.O berbalik dengan wajah bingungnya

                D.O memandang Chanyeol yang kini tertidur dikamar nya D.O sudah kembali dari restoran tempat Chanyeol bekerja, D.O duduk bersandar di dinding tepat di seberang tempat tidur Chanyeol ia terdiam memikirkan kembali kata-kata Lay padanya tadi

                “Sejak lahir Chanyeol tidak bisa mendengar dengan baik, dan semakin beranjak besar ia semakin kehilangan indra pendengarannya sampai dia akhirnya tidak dapat mendengar apapun..”

                “Chanyeol tidak pernah bersedia menggunakan alat bantu dengar, dia bilang dia lebih suka hidup dalam kesunyiannya..”

                “Chanyeol selalu berkata dia bangga dengan bakat bisa membaca gerak bibir lawan bicaranya dengan cepat, dengan begitu banyak orang yang tidak tahu bahwa Chanyeol sebenarnya memiliki kekurangan..”

                “Dia hidup seperti orang normal selama ini, hingga dia pindah ke flat yang sama dengan mu KyungSoo-Shii..”

                “Dia bisa mendengar, mendengar suaramu.. hanya suaramu.. bahkan dia mengatakan bahwa ia mendengar suara malaikat di flatnya.. hahahaha awalnya aku tidak percaya tetapi ketika melihat langsung kau memanggilnya di resroranku dan ia menoleh begitu saja akupun percaya dia bisa mendengar suaramu..”

                “KyungSoo-Shii… Chanyeol sangat menyukai suaramu, dia sangat ingin terus menerus mendengar suara yang belum pernah ia dengar seumur hidupnya, tetapi ia merasa kau dalam bahaya jika berada disisi nya.. contohnya insiden kau menyelamatkannya saat itu..”

                “Chanyeol menyalahkan dirinya sendiri karena ia tidak bisa mendengar saat mobil itu datang, jika kau tertabrak entah apa yang akan terjadi.. dia memutuskan untuk menjauhimu..”

                “Dan aku tidak pernah melihat Chanyeol seburuk beberapa hari ini.. biasanya ia akan focus pada apa yang tengah ia lakukan tetapi beberapa hari ini dia seperti keledai bodoh yang melakukan banyak kesalahan, dan aku tahu semua nya berasal darimu..”

                “Kau, pasti bisa membuat Chanyeol kembali menjadi Chanyeol yang dulu..”

                D.O kembali memandang Chanyeol “Kau bodoh Chanyeol-ah.. benar-benar bodoh..” gumam D.O sambil beranjak berdiri dan keluar dari kamar Chanyeol “Mari kita lihat, kau yang menang menjauh dariku atau Aku yang akan terus berada disisi mu..” ucap D.O lagi sembari keluar dari kamar Chanyeol dengan senyum senang nya

                                                                 #             #             #             #

                Chanyeol melangkah keluar dari kamarnya tetapi ia tersentak melihat D.O sudah berdiri di depan kamar nya “Omo.. apa yang kau lakukan?” omel Chanyeol

                “Selamat Pagi Chanyeol-ah..” ucap D.O “Semoga hari mu menyenangkan..” D.O melambai pada Chanyeol sambil melangkah mundur mendekati tangga “Ah ini untukmu..” D.O melempar roti kearah Chanyeol dan langsung saja Chanyeol reflek menangkapnya

                “Mwoya?”

                “Anggap sarapan untukmu..” ucap D.O lalu beranjak menuruni anak tangga dan membiarkan Chanyeol yang terbengong-bengong di depan kamarnya

                “Chanyeol-ah…”

                Chanyeol mengerutkan keningnya ketika ia mendengar suara D.O di depan kamarnya ia segera membuka pintu dan ketika pintu terbuka Chanyeol hanya melihat seporsi ramen abalone yang masih panas tergeletak di depan pintu kamarny sedangkan D.O sudah tidak terlihat lagi “Mwoya?” Chanyeol mau tidak mau menyunggingkan senyum melihat ramen itu lalu segera mengambilnya dan membawa ramen itu masuk kedalam kamarnya

                Chanyeol membenahi hoodie nya lalu beranjak keluar dari restroom karyawan ia segera menghampiri Lay yang tengah menyeduh kopi di meja bar dan duduk tepat di hadapan Lay “Hyung..”

                Lay berbalik lalu menyahuti Chanyeol “Ya?” 

                Chanyeol duduk di bangku meja bar sambil memutar-mutar bangku itu ke kanan dan kiri “Rasanya aku malas pulang..”

                “Wae?”

                “Jika ingin menghindari nya aku harus pulang setelah ia tidur, atau dia akan bersikap aneh seperti beberapa hari ini selalu memberikan kuroti setiap pagi dan menyediakan ramen abalone untukku setiap malam..”

                “Waw, kau bahkan sudah tahu jam nya tidur?” ledek Lay bahlan senyum mengejek sudah terhias di bibirnya ia tidak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan D.O pada Chanyeol, yang ia sadari CHanyeol sebearnya hafal dengan hal-hal yang dilakukan oleh D.O termasuk jam tidur namja itu

                “Jangan berfikir macam-macam Hyung ck..” Chanyeol mengacak surai rambutnya "Sudah beberapa hari ini tingkah Kyungsoo semakin aneh selain sarapan dan makan malam dia selalu agresif menyapaku mengajakku berbicara bahkan terkadang dengan bodohnya aku tersenyum melihatnya ini tidak sesuai dengan rencanaku Hyung.."

                "Lalu dimana letak kesalahannya?" tanya Lay bingung

                "Kesalahannya adalah aku tidak bisa sedikitpun menjauh darinya jika dia tetap seperti ini.."

                “PARK CHANYEEEOOOOLLL…!!”

                Lay dan Chanyeol tersentak terlebih Chanyeol ia bahkan segera menoleh kearah pintu sedangkan Lay menoleh kearah Chanyeol yang tengah menoleh ke arah pintu

                “Apa yang dia lakukan disini?” gumam Chanyeol

                Lay menepuk punggung tangan Chanyeol “Kau tidak ingin keluar menemui nya?”

                “Mwoya? Tentu saja tidak..”

                “Kau tega membiarkannya diluar? Diluar sana dingin kau tahu..”

                Chanyeol menghela nafas ia menghampiri jendela dan menyibak tirainya ia bisa langsung melihat D.O berdiri di depan restoran dan menatapnya, baru saja ia ingin mengomeli D.O tetapi melihat D.O memeluk dirinya sendiri dan kedinginan seperti itu membuat Chanyeol segera melangkah keluar restoran menghampiri D.O

                “Apa yang kau lakukan? Kau tahu bukan sekarang musim dingin, kenapa keluar tanpa jaket atau pakaian yang lebih tebal?”

                “Aku menjemputmu..”

                Chanyeol melongo “Mwo?” Chanyeol menghampiri D.O lebih dekat dari jarak sebelumnya “Kau fikir aku yeoja yang harus kau jemput?”

                “Aku tidak bilang seperti itu Chanyeol-ah..”

                Chanyeol menghela nafas, panggilan D.O barusan benar-benar membuat dada nya berdesir “Pulanglah, aku masih lama disini..” Chanyeol berbalik lalu melangkah kembali ke restoran

                “Aku akan menunggu..” ucap D.O membuat langkah Chanyeol berhenti

                “Yak!” Chanyeol segera berbalik badan lalu menghampiri D.O “Kenapa kau tidak bisa mendengar ucapanku?!”

                “Aku-Akan-Menunggu..” ucap D.O tegas dengan penuh penekanan bahkan D.O segera masuk kedalam restoran dan duduk di meja bar bersama dengan Lay di hadapannya bahkan Lay sudah melambai pada D.O

                “Yaak..” Chanyeol segera menyusul kedalam lalu menarik D.O kembali keluar dari restoran “Ayo kita pulang..”

                Lay yang melihat kejadian barusan hanya mengerutkan kedua alis nya dan tertawa pelan “Ckckckck mereka pasangan teraneh yang pernah kulihat..”

                “Hei bisa pelan sedikit tidak..” omel D.O yang kini sudah ditarik-tarik Chanyeol di tepi jalan bahkan mungkin mengundang banyak mata untuk melihat mereka

                “Yak Park Chanyeol! Kaki ku tidak sepanjang kakimu jangan menarikku secepat ini..” D.O menarik tangannya dengan paksa dari cengkraman Chanyeol dan berhasil membuat Chanyeol berhenti lalu berbalik menatap D.O

                “Aku sudah bilang bukan jauhi diriku kenapa kau begitu tidak bisa mendengar ucapanku dengan baik..” omel  Chanyeol sambil kembali bebalik meninggalkan D.O ia benar-benar tidak mengerti kenapa sikap nya jadi seperti ini, ia sensitive semenjak ia memutuskan ingin menjauhi D.O

                “Chanyeol-ah..”

                CHanyeol menghentikan langkahnya, suara ini …

                Kenapa hanya suara nya yang bisa ia dengar, kenapa hanya dia?

                Kenapa hanya dia yang bisa mengalihkan dunia sunyi miliknya menjadi dunia yang  sesak dan membingungkan

                Kenapa hanya Dia?

                Dan lagi-lagi hanya ‘KENAPA’ dan ‘MENGAPA’ yang berputar di otak nya..

                “Chanyeol-ah, kau mendengarku bukan?” panggil D.O lagi

                “Aku selalu mendengarmu KyungSoo-ah..” gumam Chanyeol tanpa menoleh ia menunduk ia tidak mengerti dengan keadaannya dengan D.O

                “Chanyeol-ah..” D.O menyentuh lengan Chanyeol dan Chanyeol menoleh kesampingnya “Ayo kita pulang..” ajak D.O sambil menarik Chanyeol untuk jalan perlahan kembali ke flat mereka “Da jangan Tanyakan mengapa aku seperti ini..” gumam D.O yang sudah pasti di dengar CHanyeol dengan sangat jelas

                Chanyeol berbaring di kamarnya ia mengubah posisi tidurnya berkali-kali, ia benar-benar tidak nyaman dengan perasaannya saat ini dia tengah berusaha menjauhi D.O tetapi justru D.O yang terus menerus gencar mendekat padanya

                “Apa yang harus kulakukan?” Tanya Chanyeol pada udara bahkan ia tidak bisa mendengar suara nya sendiri tetapi kenapa dia bisa mendengar suara D.O hanya suara D.O, apa rencana Tuhan dibalik ini semua?

                ‘Tok Tok’

                Chanyeol tetap terdiam membuat D.O di depan pintu kamar Chanyeol berfikir kenapa Chanyeol tidak membuka pintu nya “Kenapa tidak di buka… haish..” D.O menepuk keningnya “Paboya KyungSoo..”

                “Chanyeol-ah..”

                Chanyeol menoleh kearah pintu lalu beranjak menghampiri nya dan membuka pintu kamarnya “Ne?” Tanya Chanyeol berpura-pura malas

                “Ini..” D.O memberikan sebuah CD pada Chanyeol

                “Ige Mwoya?” Tanya Chanyeol bingung sembari mengambil CD tersebut dari tangan D.O

                “Rekaman suaraku, kau bilang suara ku bagus bukan? Jadi aku merekamnya untukmu..”

                Chanyeol terdiam ia ragu bisa mendengarnya atau tidak tetapi tidak dipungkiri ia sedikit menarik sudut bibirnya untuk tersenyum “Kau senang?” Tanya D.O sambil mengintip expresi wajah Chanyeol

                “Ekhmm…” Chanyeol menetralkan expresi nya “Biasa saja.. baiklah aku akan mendengarkannya..” ucap Chanyeol dengan wajah setenang mungkin padahal sangat jelas expresinya tidak tenang saat ini

                D.O menahan senyum nya “Arraseo, jika sudah mendengarkannya beri tahu padaku ne.. jalja Chanyeol-ah..” pamit D.O lalu beranjak kembali masuk kedalam kamarnya, setelah Chanyeol memastikan D.O masuk kedalam kamarnya ia segera menutup pintu kamarnya lalu menghampiri CD Players nya

                Walau Chanyeol tidak bisa mendengar ia sangat mendambakan kehidupan layaknya manusia normal ia tetap membeli CD Player walau tidak pernah ia pergunakan, Chanyeol memakai headseat nya lalu memutar lagu yang di maksud D.O senyum mengembang di bibirnya, tetapi…

                “Sial..!”

                Chanyeol melepas Headset dari telinganya dan membantingnya kemeja, ia tidak bisa mendengar apapun, ia mengusap kasar wajahnya “Kenapa tidak ada suaranya sama sekali..” Chanyeol segera beranjak keluar dari kamarnya lalu menghampiri kamar milik D.O dan mengetuknya

                “Eoh? Wae?” Tanya D.O bingung kenapa Chanyeol mendatanginya apa namja itu sudah selesai mendengar rekaman suaranya?

                Chanyeol menyodorkan kembali CD pemberian D.O tadi “Ini, aku ingin mengembalikan ini..”

                “Mwo?” raut kecewa terlihat di wajah D.O ketika melihat CD yang baru saja 5 menit lalu ia berikan pada Chanyeol kini sudah ada di hadapannya lagi, Chanyeol memang tidak bisa menggunakan kata-kata yang baik pada orang lain

                Chanyeol menatap D.O gusar “A-aku.. aku ingin kau yang menyanyikan langsung padaku bukan dari CD..”

                “Eh?” D.O tersentak lalu menatap Chanyeol sesaat sebelum Chanyeol menariknya menuruni tangga menuju halaman belakang rumah

                “Sekarang bernyanyilah..” ucap Chanyeol, saat ini mereka duduk berhadapan dikursi santai belakang rumah

                D.O menggaruk tengkuknya ia tentu saja belum siap untuk mulai bernyanyi secara tiba-tiba begini “A.. Chanyeol-ah.. aku, aku tidak bisa langsung bernyanyi begitu saja tanpa persiapan..”

                Chanyeol tersenyum canggung, ia pun baru sadar kenapa ia tiba-tiba menarik D.O untuk bernyanyi secara tiba-tiba seperti ini “A, mianhae.. aku hanya.. hanya kesal tidak mendengar langsung suaramu..”

                “Kau tidak bisa mendengarnya dari CD ini maksudmu?” Tanya D.O membuat Chanyeol tersentak lalu menatap D.O kaget

                “Kau tahu darimana?”

                “Saat aku meminta izin sakit untukmu bosmu menceritakan semuanya padaku..”

                Chanyeol terdiam rasanya ia ingin menjambak rambut Lay sampai copot keakar-akarnya, Lay jelas tahu hanya sedikit orang yang masih ingin berteman dengannya jika tahu bahwa ia tidak bisa mendengar, dan kali ini dia jelas tidak mau kehilangan D.O dengan cara seperti ini..

                “Kau, tidak bisa mendengar apapun?” Tanya D.O sambil menyentuh punggung tangan Chanyeol

                Chanyeol tertawa pelan “Iya, aku tidak bisa mendengar..” Chanyeol menatap D.O “Lalu kau tidak ingin berteman dengan ku lagi?”

                D.O menghela nafas “Lalu kenapa kau bisa mendengar suaraku?”

                Chanyeol kembali tersentak “Kau tahu dari Lay Hyung lagi?” sebenarnya Lay cerita apa saja sih ke D.O seharusnya dia saja yang menceritakan segalanya

                “Iya, dia menceritakan semua nya..” jawab D.O dengan wajah polosnya

                Chanyeol menghela nafasnya kesal “Aku tidak bisa mendengar sudah sejak lama, kau pasti sudah tahu dari Lay Hyung, dan entah kenapa aku hanya bisa mendengar suara mu semenjak aku pindah keflat ini..” Chanyeol mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya “Kau tahu akupun merasakan keanehan saat itu, bagaimana bisa aku dengan tiba-tiba bisa mendengar suaramu.. bahkan setelah bertemu denganmu aku mencoba menghubungi Lay Hyung tetapi aku tidak mendengarkan suaranya diseberang sana..”

                D.O hampir terbahak mendengar kekonyolan Chanyeol dengn menghubungi Lay setelah bertemu dengannya “Pantas saja kau selalu bertanya apa aku bertanya padamu atau tidak, dan kau bahkan selalu mengatakan kau tengah focus pada sesuatu jika kau tidak mendengar sesuatu..”

                Chanyeol mengangguk-angguk membenarkan ucapan D.O ia lalu beranjak berdiri “Kau pasti merasa aneh pada diriku.. jika kau sudah siap untuk bernyanyi untukku kau bisa menemuiku.. aku pasti mendengar panggilanmu..” ucap Chanyeol sambil beranjak masuk kedalam rumah

                “Chanyeol-ah..”

                Chanyeol berbalik dan menatap D.O yang kini sudah berdiri di dekat bangku nya dan menatapnya tegas

“Naega.. Johaineunde..” D.O menghampiri Chanyeol “Dan jangan menghindar lagi dariku..” D.O beranjak berjalan terlebih dahulu meninggalkan Chanyeol yang mematung mendengar kata-kata D.O , ini pertama kali nya ia mendengar seseorang menyatakan perasaannya dengan jelas padanya

Chanyeol segera berlari kelantai 2 mengejar D.O yang hampir saja masuk kedalam kamar andai saja ia tidak menarik D.O hingga berbalik badan dan menatapnya “Nado Johayo..” Chanyeol tidak memberikan kesampatan bagi D.O untuk berbicara ia segera mengunci bibir D.O dengan bibirnya

Chanyeol menatap gemas wajah D.O yang kini merona dihadapannya setelah ia melepaskan ciumannya “Ternyata bukan suaramu saja yang indah tetapi bibirmu juga manis..”

“Aish kau gila tiba-tiba menciumku..”

“Kenapa ada yang salah?”

D.O menghela nafas “Mulai sekarang jangan berani-berani menjauh dariku, jika kau khawatir tentang keselamatanku karena telingamu itu buang jauh-jauh pikiran itu, jangan takut mendengar dunia karena aku yang akan menjadi telingamu mulai saat ini..”

Chanyeol terbengong mendengar ucapan D.O “Hey, kau sudah menyukaiku sejak lama eoh?” ejek Chanyeol membuat dirinya menerima tendangan di kakinya dari D.O “Arghhh..” Chanyeol berpura-pura meringis kesakitan di hadapan D.O

“Sana kembali ke kamarmu sudah jam berapa ini, sana istirahat..” D.O mendorong kasar Chanyeol agar kembali kekamarnya

“Ya, aku belum ingin tidur..”

“Sudah sana masuk..” D.O terus mendorong Chanyeol lalu menutup pintu kamarnya dan bersandar di pintu kamar Chanyeol “Aigoo..”

Brrmmmm Ciiit

D.O melangkahkan Kaki nya menuju jendela ia melihat ada mobil pindahan barang yang datang”Ah tetangga baru..”

D.O terus memperhatikan barang yang terus dikeluarkan dari dalam mobil pengangkut barang dan tidak lupa ia juga memperhatikan namja tinggi yang keluar dari mobil itu ia yakin pasti namja itu adalah tetangga barunya “Dia tinggi sekali..” gumamnya kagum

“Aku harus berteman dekat denganya..”

“Memang itu bisa di sebut menyukainya dari awal..” gumam D.O pelan setelah otaknya tanpa di komando malah memutar ulang memory awal ia melihat Chanyeol dari balik jendela kamarnya

“Aku mendengarnya..” suara Chanyeol dari balik pintu benar-benar mengangetkannya, tetapi ia tersenyum karena Chanyeol benar-benar hanya mendengar suaranya hanya dirinya

“Chanyeol-ah..” gumam D.O lagi

“Ne KyungSoo-ah..”

“Saranghaeyo..” ucap D.O sembari menghadap pintu dan menempelkan tangannya di pintu

“Nado Saranghae.. Kyungsoo-ah..” balas Chanyeol dan entah kenapa bisa melakukan hal yang sama dengan D.O meletakkan telapak tangannya di pintu seolah-olah mereka bersentuhan tangan, mungkin indera mereka yang lain yang membimbing mereka melakukan hal itu, indera perasa yang lain yang bisa jadi di sebut CINTA.

Dan jelas CHanyeol mengerti sekarang kenapa ia hanya bisa mendengar suara D.O, karena Tuhan sayang padanya Tuhan tidak setega itu membiarkan dirinya tidak mendengar pernyataan Cinta paling indah di dunia dari bibir orang yang sejak awal memang mengusik hidup dan hatinya, namja mungilnya pemilik suara malaikat yang kini menjadi miliknya, Do KyungSoo..


                                                                 TAMAT


SEPTEMBER, 16 2015

6:51 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar