VOICE OF ANGEL
Pairing : Park Chanyeol, Do KyungSoo
Genre : Romance, YAOI
Leght :
OneShoot
Tittle : Voice of Angel
Namja tinggi dengan varsity hitamnya keluar dari mobil box
pengangkut barang pindahan ia menoleh ke kanan dan kiri melihat sekitar, bahkan
ia menoleh ke lantai atas rumah yang ada di hadapannya karena ia merasa ada
yang melihatnya dari jendela yang terlihat tertutup tirai ia menggendikkan
bahunya karena ia tidak melihat siapapun disana, ie kembali melihat sekitar memastikan
tempat ia berhenti sekarang sama dengan alamat yang ada di kertas di tangan
kanannya “Sepertinya benar..” drinya masih asik memperhatikan sekitar rasanya
ia akn betah tinggal disini tetapi ia segera menoleh dan meninggalkan kegiatannya
dari sesi melihat keadaan sekitar ketika ia merasa punggung tertepuk dari
belakang
“Ya! Ku
panggil sedari tadi kenapa tidak menyahut? Apa benar ini tempat nya?”
“Ah
mian, aku terlalu focus pada alamat di tanganku…” namja itu tersenyum lebar hingga
hampir seluruh gigi nya terlihat bahkan matanya sampai menghilang karena ia
tersenyum “Benar ini tempat nya, barang-barang ku sudah bisa di turunkan..”
namja itu kembali melihat sekitar ia langsung melangkah kerumah yang ia maksud
di alamat, rumah yang sama dengan seseorang yang ia rasa mengintipnya tadi
Dengan
semangat ia menekan bel rumah tersebut berharap pemilik rumah segera membukakan
pintu untuknya, dan sesuai dengan perhitungannya tidak lama pintu pun terbuka
“Ah, kau pasti Park Chanyeol yang kemarin menelfon?” ucap sang pemilik rumah
Namja
tinggi bernama Park Chanyeol itu tersenyum lebar “Ne ahjuma, benar ini aku..”
dia bahkan menunjuk-nunjuk dada nya sendiri dengan semangat “Apa kamar untukku
sudah siap?”
“Tentu
sudah kau sudah membayar uang sewa 2 bulan di muka tidak mungkin tidak aku
siapkan..” Ahjuma pemilik rumah menarik Chanyeol agar masuk kedalam rumahnya
yang memang lumayan besar dan sebagian kamar di rumah nya ia sewakan karena
memang dirumahnya hanya ia sendiri sedangkan anaknya bekerja jauh dari nya
belum lagi jika ahjuma sedang pergi ia tidak tega meninggalkan rumahnya tanpa
pengawasan siapapun maka dari itu ia menyewakan kamar-kamar kosong dirumahnya, dan
dengan Chanyeol sudah 2 orang yang menyewa kamar dirumahnya
“Kamar mu ada di lantai 2,
disebelah tangga diseberang kamar mu sudah ada yang menempati nya..” Ahjuma
pemilik rumah memberikan kunci pada Chanyeol yang sedari tadi menatap ahjuma
pemilik rumah berbicara padanya bahkan mengangguk-angguk mengerti “Ini kunci
nya kau bisa lakukan selebihnya sendiri bukan? Maaf ahjuma sedang ada
pekerjaan..”
Chanyeol
kembali tersenyum lebar sama seperti sejak awal dia datang, Chanyeol
mengangguk-angguk ia sudah memahami setiap perkataan ahjuma yang di ucapakan
padanya tadi “Ne ahjuma aku bisa, kamar lantai 2 di sebelah tangga bukan?”
“Ne
benar, ahjuma tinggal dulu ne..” Ahjuma itu melangkah meninggalkan Chanyeol,
dan lagi-lagi Chanyeol tersenyum senang memandang kunci di telapak tangannya
sampai ia merasa punggung nya kembali di tepuk hingga ia menoleh kebelakang
“Haish,
ya! Kenapa tidak menyahut terus? Ini barang-barangmu harus kubawa kemana?”
“Ah!
Mianhae tadi aku terlalu focus dengan Ahjuma pemilik rumah..” Chanyeol menatap
ahjushi pengangkut barang di hadapannya sambil menggaruk tengkuknya dan kembali
tersenyum malu
“Dari
tadi kau terlalu focus terus, jangan di biasakan ne kasihan orang yang
memanggilmu..” pengangkut barang itu menangkat salah satu box milik Chanyeol
“Kotak ini harus kubawa kemana?”
“Ah,
atas lantai 2 di sebelah tangga..”
Tanpa
mengucapkan apa-apa pengakut barang itu segera naik ke lantai 2 mengangkat
barang Chanyeol meninggalkan Chanyeol yang tengah berfikir “Hhhh itu juga bukan
mau ku tidak mendengar orang memanggilku..” Chanyeol mengangkat kedua bahu nya
tanda ia tidak mau terlalu memikirkannya, ia mengangkat satu box lagi miliknya
dan mengangkatnya kelantai 2, lebih baik ia memikirkan kehidupan baru nya
ditempat ini, ini tempat yang berbeda dari tempat dahulu ia tinggal
Chanyeol
membereskan kamar baru nya dengan apik tempat tidur dan lemari yang memang
sudah di sediakan dari pemilik rumah ia pindahkan dan letakan sejajar menempel
dengan dinding dekat pintu masuk sedangkan meja belajar dan perlengkapan
miliknya yang lain bersebrangan dengan tempat tidur yang bersebelahan dengan
pintu balkon kamarnya “Ah, selesai juga..” Chanyeol mendudukkan dirinya di tepi
tempat tidur, ia melihat keseluruhan kamarnya dan ia puas
“Aku
harus menanyakan letak kamar mandi dimana, tidak lucu kalau aku tidak tahu
dimana kamar mandi berada..” Chanyeol melangkah keluar dan kembali berbalik
ingin menutup pintu kamar nya ia terdiam melihat pintu kamarnya yang terlihat
sangat KOSONG seperti nya ia harus membeli gantungan atau papan nama dan
menamainya dengan namanya
“Chanyeol’s
Room.. ahaha terdengar bagus..” puji Chanyeol pada dirinya sendiri
“Oh,
Kau penghuni baru?”
Chanyeol
yang tengah tertawa terdiam mematung, bahkan pintu yang ia akan tutup jadi
berhenti setengah ia melepaskan handle pintu yang tengah ia genggam hingga
pintu itu terbuka lebar kembali, ia tidak bermimpi kan barusan? Ia berbalik
badan perlahan dan ia melihat namja mungil bermata besar berambut mangkok ada
di hadapannya berhadapan langsung dengan dirinya dan melambai padanya sambil
tersenyum “Kau berbicara padaku?” Tanya Chanyeol sambil menunjuk dirinya
sendiri
Namja
mungil itu mengerutkan dahi bahkan hampir tertawa terbahak mendengar pertanyaan
namja tinggi dihadapannya “Tentu saja, memang ada orang lain lagi disini?”
Chanyeol
terdiam sejenak membuat namja mungil itu akhirnya tertawa tingkah laku Chanyeol
benar-benar lucu di hadapannya baru kali ini ia bertemu dengan namja secanggung
Chanyeol apa namja itu tidak pernah mengenal orang lain sebelumnya? “Kau aneh
sekali… perkenalkan aku Do KyungSoo…
terserah kau ingin memanggilku apa..”
Chanyeol
menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal ia tidak menyangka bisa
terlihat sangat bodoh dalam sejarah hidupnya hari ini “A.. Aku Park Chanyeol…
senang mengenalmu..”
“Ne
Nado..” Namja bernama Do KyungSoo itu tersenyum pada Chanyeol dan hendak beranjak
ingin masuk kembali ke kamar nya
“A..
Chogi KyungSoo-ah..”
D.O
menoleh “Ne?”
“Kau
tahu? Kau punya suara yang indah..” ucap CHanyeol begitu saja keluar dari mulut
nya dengan wajah bodohnya sedangkan D.O hanya terdiam melongo menatap bingung
Chanyeol, pertama kali ia mendengar kan pujian tulus tentang suaranya dan
terlebih dari seorang namja
“Ah,
apa kau tahu dimana kamar mandi?” Chanyeol kembali ketujuan utamanya untuk
mencari kamar mandi ia benar-benar tidak merasa kalau D.O sedikit canggung
karena mendengar ucapannya barusan
“Disana
di antara kamar kita..” D.O menunjuk sebuah pintu di yang berdiri di antara
dinding pemisah kamar mereka
“Ah
Araseo, gomawo ne..” Chanyeol melambai kearah D.O lalu kembali masuk kedalam
kamarnya menyisakan D.O yang masih terdiam memikirkan kata-kata Chanyeol tadi tapi
tidak lama ia tersenyum sendiri “DIa orang pertama yang bilang seperti itu..
mengagetkanku saja.. ” D.O pun juga masuk kembali ke kamar nya
#
# # #
Chanyeol
melangkah dengan kaki besarnya keluar dari kamar menuju tangga baru ia ingin
berangkat menuju tempat kerja sambilannya tapi baru saja kaki nya melewati
kamar didekat tangga ia mendengar sebuah suara, ini tidak salah bukan ia
mendengarkan sebuah suara, lebih tepat nya nyanyian, ia menoleh kesamping tepat
di depan pintu penyewa bernama Do KyungSoo itu “Apa suara ini milik nya?”
Chanyeol melangkah mundur perlahan ia kini berdiri tepat di depan pintu kamar
D.O
Chanyeol
menganggkat tangan nya ingin mengetuk pintu kamar D.O tetapi niat nya ia
urungkan ia kembali menurunkan tangannya dan menunduk di depan pintu, tunggu ia
bingung kenapa ia merasakan keanehan seperti ini? Kenapa ia harus ragu-ragu untuk
menyapa D.O? mereka sesama lelaki dan juga mereka sekarang bertetangga tidak
ada salahnya bukan menyapanya terlebih
dahulu? Ditambah lagi dirinya selalu merasakan debaran aneh semenjak ia
mendengar suara D.O yang masuk ke telinganya, atau…
‘Krieet’
Chanyeol
masih terdiam otak nya memikirkan banyak hal tepat di depan pintu kamar D.O
membuat sang empunya kamar yang baru saja membuka pintu kamarnya berjengit
kaget melihat Chanyeol berdiri di depannya lebih tepatnya terdiam di depan
kamarnya sambil menunduk “Chanyeol-shi?”
Chanyeol
tersentak dan langsung menoleh kearah D.O yang kini ada di hadapannya “K-Kau
memanggilku?” Tanya Chanyeol
“Kau
bertanya hal yang sama lagi, tentu saja aku memanggilmu.. kau ada di depan
kamarku.. ada apa? Membutuhkan sesuatu?”
Chanyeol
menggaruk tengkuknya kali ini ia
benar-benar merasa bodoh tertangkap basah berdiri di depan kamar namja bermata
besar itu “Tadi aku hanya ingin bertanya tetapi kuurungkan, dan kenapa kau
keluar tiba-tiba?”
“Tiba-tiba?”
D.O mengerutkan keningnya heran “Hei engsel pintu kamarku ini sudah tua aku
saja malas mendengar suara nya ketika terbuka yang benar saja kau tidak
mendengarnya ketika aku membuka pintu kamarku..”
“Ah..”
Chanyeol memiringkan kepalanya tanda ia ingin memikirkan alasan yang tepat
“Mungkin aku terlalu focus dengan lamunanku..” jawaban yang tidak jauh beda
dengan jawaban sebelum-sebelumnya lebih tepat nya jawaban yang sama untuk
setiap pertanyaan yang sama pula
“Fokus?”
D.O tertawa pelan “Kau benar-benar lucu Chanyeol-Shii..”
“A-Ahahaha..”
Chanyeol pun ikut mentertawakan dirinya sendiri ia sebenarnya bingung apa yang
lucu dari dirinya dan apa yang di tertawakan tetangga nya ini “Tidak usah
memanggilku dengan panggilan seformal itu..”
“Maksudmu
aku bisa memanggilmu Chanyeol-ah?” Tanya D.O penuh antusias bahkan mata nya
yang sudah bulat makin bulat menatap Chanyeol kegirangan
Deg!
Chanyeol terdiam menatap D.O
panggilan barusan yang ia dengar benar-benar membuatnya berdebar-debar untuk
yang pertama kali dalam hidupnya, belum pernah ada seorangpun yang memanggilnya
seindah ini, belum pernah ia mendengar ada suara seindah ini menyebut namanya
“KyungSoo-ah,
aku benar-benar menyukai suaramu..” gumam CHanyeol tiba-tiba
“…..
Ne?”
“Ah,
ani-aniya… aku berangkat dulu ne sampai bertemu lagi..” Chanyeol tersadar dari
fase kekaguman berlebihannya pada D.O ia langsung melesat pergi secepat mungkin
dari hadapan D.O yang sekarang menatap bingung Chanyeol bahkan namja bermata
bulat itu sampai melangkah ke sisi tangga untuk melihat punggung Chanyeol yang
tengah berlari menuruni tangga, D.O makin yakin Chanyeol itu memang aneh tetapi
walau aneh namja tinggi itu menarik
“Park
Chanyeol..” gumam D.O “Dia benar-benar sangat lucu..” lanjut nya sambil tertawa
dan menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali masuk kedalam kamarnya lagi ia
jadi lupa apa tujuannya tadi keluar dari kamar
Chanyeol
mengelap meja makan berkali-kali bahkan meja tersebut sudah sangat mengkilap
Chanyeol bisa melihat bayangan wajahnya sendiri dari atas meja, kalau saja bos
nya tidak menepuk pundak nya ia tidak akan berhenti mengelap meja itu sampai
tipis “Ah, Wae? Apa aku tidak mendengar kau memanggilku Lay Hyung?”
Namja
berwajah teduh itu hanya tersenyum dan menggeleng “Ani.. hanya saja kau hari
ini sangat aneh, sudah berapa lama kau mengelap meja itu?” Lay menunjuk meja
yang di bersihkan Chanyeol meja itu sekarang menjadi meja paling mengkilap di
restorannya
“Aish,
apa aku benar-benar terlihat aneh?” Tanya Chanyeol sembari menggaruk-garuk
keningnya yang tidak gatal sama sekali rasanya semua orang bisa menyadari
keanehannya
Lay
mengangguk-angguk “Sangat aneh.. ada apa? Apa flat barumu kurang mengasyikan?”
Chanyeol
menggeleng “Flat baruku sangat nyaman Hyung, hanya saja ada sesuatu yang aneh
sejak kepindahanku ke flat itu..”
Lay
mengerutkan keningnya yang tidak berkerut sama sekali lalu menepuk kedua
tangannya dalam sekali tepukan “Kau melihat hantu?”
Chanyeol
memutar bola mata nya malas ia tahu bos nya ini sedikit aneh dan punta fantasi-fantasi
yang aneh juga padahal golongan darahnya bukan AB tapi bisa kah dia berfikir lebih
normal sedikit “Tentu saja bukan..”
“Lalu?”
Lay mendudukan bokong bulatnya di meja yang sedari tadi di bersihkan oleh
Chanyeol sampai mengkilap dengan sepenuh hati “Kau di terror?” terka nya lagi
sambil menunjuk wajah Chanyeol dengan jari telunjuknya
“Hyung,
lebih baik berhenti menonton film action atau sebagainya bersama sepupumu itu,
siapa namanya DOnghae Hyung?”
“Iya
Donghae Hyung.. aish kembali ke pembicaraan jangan membahas hobby ku dengan
sepupuku..”
Chanyeol
terdiam sebentar lalu menhela nafasnya ia menatap sekitar lalu membisikkan
sesuatu pada Lay walau ia sendiri tidak yakin tidak akan ada yang tidak
mendengar bisikan nya “Aku mendengar suara malaikat..”
Kali
ini gantian Lay yang terdiam dan menatap aneh Chanyeol “Kau terlalu banyak
menonton film anak-anak kau tahu?”
Chanyeol
menepuk keningnya sudah ia duga ini reaksi hyung nya ini “Jinjja Hyung, aku
serius..”
Lay
berdiri dan menepuk pundak Chanyeol “Kau pasti kelelahan kuliburkan kau 2 hari
sebaiknya kau beristirahat di flatmu araseo?” Lay menepuk lengannya lagi “Kau
butuh refreshing, kau harus berjalan-jalan Chanyeol-ah.. “
Chanyeol
meringis kesal “Haish, baiklah… kau tidak mempercayaiku..”
Lay
melangkah meninggalkan Chanyeol yang kembali mengelap meja yang diduduki Lay
“Bukan aku tidak percaya tetapi itu memang tidak mungkin..” Lay menoleh
kebelakang dan melihat Chanyeol sudah sibuk lagi dengan pekerjaan nya dan tidak
merespon ucapannya ia pun lalu kembali melangkah meninggalkan Chanyeol sambil
tersenyum dan menggeleng pelan
Chanyeol
menaiki tangga sembari membawa barang belanjaannya ia dengan sengaja membeli
lebih banyak makanan lebih tepatnya cemilan kesukannya untuk persediaan
seminggu kedepan dan ia juga ingin sedikit berbagi dengan D.O tetangga nya, ia
memeluk kantung belanjaan dengan susah payah sambil merogoh saku celananya ia
lupa dimana ia meletakkan kunci nya tadi saku kiri atau kanan?
“Aish,
dimana aku meletakkannya tadi?” gumam Chanyeol masih sibuk dengan urusan
mencari kunci kamarnya dan tidak menyadari D.O menghampirinya dari belakang
“Kau
terlihat kesulitan Chanyeol-ah?”
“Omo!” Chanyeol
menoleh kaget sampai-sampai kantung belajaan yang dipeluknya terjatuh dan isi
nya berhamburan di lantai “Ah, mianhae.. aku hanya terkaget..” Chanyeol segera
membereskan barang-barang nya D.O pun segera membantu Chanyeol membereskan
belanjaannya, namja bermata bulat itu merasa bersalah karena Chanyeol pasti
kaget sampai menjatuhkan barang-barang belanjaannya ketika dirinya menyapa
Chanyeol
“Kau
suka ramen abalone?” Tanya D.O sambil mengambil ramen abalone yang tergeletak
di lantai wajah nya menunjukkan kalau ia sangat menyukai Ramen itu
“Iya,
aku menyukai ramen abalone.. kau juga?” jawab Chanyeol tanpa menoleh kearah D.O
ia hanya focus pada barang-barang belanjaannya yang tengah ia masukan kembali
kedalam kantung belanjaannya, hingga tiba-tiba ia tersadar sesuatu “Barusan kau
berbicara padaku?” Tanya Chanyeol dengan raut wajah tidak percaya ia bahkan
langsung menoleh kearah D.O yang menatap nya bingung
“Ne,
aku memang berbicara padamu, tidak ada seorangpun disini hanya kita berdua..”
jawab D.O bingung untuk yang kesekian kalinya
Chanyeol
tersenyum lebar dan kembali membereskan barang-barangnya “Ini arti nya aku
tidak berkhayal.. aku memang mendengar suara malaikat..”
Kali
ini gantian D.O yang tersenyum setelah ia hampir tersedak karena mendengar
ucapan CHanyeol tentang suara nya “Kau benar-benar menganggap suaraku seperti
suara malaikat?”
“Ne,
suara mu indah Kyungsoo-ah terlebih saat kau bernyanyi dikamarmu..”
D.O
terdiam “Kau mendengarnya?” ia kaget Chanyeol mendengarnya padahal ia yakin ia
sudah bernyanyi sepelan mungkin
“Aku
mendengarnya..” jawab Chanyeol sangat girang, terlalu girang bahkan
Chanyeol
segera bangkit dan merogoh saku nya kembali setelah mendapatkan apa yang ia
cari ia segera membuka pintu kamarnya dan meletakkan belanjaannya dikamar nya
“Kau suka Ramen abalone? Mau makan bersamaku?” tawar Chanyeol sembari melangkah
keluar dari kamarnya sambil menutup pintu kamarnya dan mendapati wajah D.O yang
merona bahkan namja itu masih jongkok di lantai
“Ada
apa dengan wajahmu?” Tanya Chanyeol bingung bahkan ikut berjongkok di depan D.O
dan menatap wajah namja bermata bulat itu “Kau terlihat imut seperti itu..”
“A-Ayo
buat ramen..” D.O segera bangkit dan segera melangkah meninggalkan Chanyeol ia segera
berlari pelan menuruni tangga, D.O benar-benar malu Chanyeol mendengar suara
nya ketika ia bernyanyi walau namja tinggi itu mengatakan suaranya bagus tetap
saja ia sendiri tidak yakin dengan suara miliknya
Chanyeol
meniup-niup ramen panas yang ia jepit di sumpitnya, uap panasnya menyebar
ketika Chanyeol meniup-niup ramennya sebelum namja tinggi itu memasukan ramen
itu kedalam mulutnya “Fuuuuh Fuuuh..”
“Panas?”
Tanya D.O sambil tertawa expresi Chanyeol meniup sungguh lucu
“Tentu
saja ini panas..” Chanyeol tidak habis pikir kenapa D.O malah bertanya tentang
kadar panasnya ramen di hadapan mereka dengan expresi seperti itu padanya
“Sepertinya
ada yang kurang..” ucap D.O sembari mengunyah pelan ramen di dalam mulut nya
ramen itu benar-benar panas
“Ah,
kimchi aku ingat ahjuma mengatakan ia menyimpan kimchi di dalam kulkas dan kita
bisa memakannya..” Chanyeol meletakkan sumpitnya asal lalu segera berdiri meninggalkan
bangkunya melangkah menuju kulkas bahkan ia tidak menyadari gerakannya membuat
sumpit yang ia letakan sembarangan terjatuh kelantai
‘Triing..
Triiing…’
D.O
menoleh ke lantai ia melihat sumpit milik Chanyeol masih bergerak dan bergetar
di lantai mengeluarkan bunyi yang sangat berisik ia mengalihkan pandangannya
pada Chanyeol yang asik mengobak abrik isi kulkas
“Ini
dia kimchi nya..” Chanyeol meletakkan sepiring kecil Kimchi di atas meja diantara
mangkuk miliknya dan milik D.O sembari mendudukkan kembali bokongnya pada
bangku “Ah ramen ku pasti dingin..” tapi Chanyeol mengerutkan keningnya ia
mencari sumpit miliknya yang tiba-tiba menghilang “Dimana Sumpitku? Kau
melihatnya KyungSoo-ah?” Tanya Chanyeol bingung
“Sumpit
mu jatuh Chanyeol-ah kau tidak mendengarnya?”jawab D.O sambil menunjuk lantai
dan Chanyeol melihat sepasang sumpitnya sudah tergeletak di lantai
Chanyeol
menggaruk tengkuknya “Aku terlalu focus mungkin tadi hahaha…” Chanyeol segera mengambil
sumpitnya yang tergeletak di lantai lalu segera mencuci nya dan mengambil
sumpit yang baru
D.O menghentikan
suapan ke mulutnya ketika acara makan ramen bersama mereka hampir usai karena
ramen miliknya dan milik Chanyeol memang sudah hampir habis “Chanyeol-ah..”
“Ne?”
jawab Chanyeol sembari menyedot seluruh sisa ramen kedalam mulutnya
“Apa
kau tidak berbohong suaraku bagus?” Tanya D.O “Kau tidak sedang mengerjaiku
bukan?” lanjut D.O lagi sedikit merangukan ungakapan Chanyeol tentang suara nya
yang sudah di katakana Chanyeol berkali-kali padanya bahkan sejak awal mereka
bertemu
Chanyeol
meletakan mangkuk yang sudah bersih dari sisa ramen beserta kuahnya ia menatap
D.O “Untuk apa aku berbohong padamu, suaramu memang indah KyungSoo-ah terlebih
bagi ku… suaramu satu-satu nya suara terindah yang terdengar di telingaku..”
D.O
mengigit bibirnya sedikt menyesal ia menanyakan perihal kejujuran Chanyeol
tentang suaranya, jawaban Chanyeol benar-benar diluar dugaan “Ya, apa kau tidak
salah mengatakan itu kepadaku? Jika yeojachingumu mendengar habis sudah aku..”
“Aku
tidak mempunyai yeojachingu…” Chanyeol segera bersandar pada kursi nya sambil
mengelus-elus perutnya ia benar-benar kenyang sekarang Chanyeol segera menatap
kembali D.O “Memang nya aku tidak boleh memuji suaramu?”
“Bukan
tidak boleh, hanya saja….. aish kau menyebalkan Chanyeol-ah..” D.O
mengacak-acak rambutnya frustasi apa Chanyeol tidak mengerti ini seperti bukan
pembicaraan antar lelaki
“Ya,
kenapa kau mengacak-acak rambutmu? Kau terlihat lucu seperti itu..”
D.O segera
berdiri dari duduknya lalu menhampiri Chanyeol dan mengambil mangkok miiik Chanyeol dan miliknya “Aku
ingin mencucinya..” D.O melangkah ke tempat pencucian piring ia segera meletakan
mangkoknya lalu mengibas-ngibas wajahnya, hei siapa juga yang tidak panas jika
di puji seperti itu di tambah lagi setiap kata-kata yang keluar dari mulut
Chanyeol seolah-olah membuat D.O merasa ia adalah segalanya yang pertama bagi
Chanyeol, sejak awal bertemu saja sosok tinggi itu sudah membuat D.O merasakan
perasaan aneh, jika namja tinggi itu terus seperti ini…. Aish D.O tidak sanggup
melanjutkan bayangan dalam otaknya
“KyungSoo-ah..”
“Ne?”
D.O menoleh sebentar
“Besok
kau ada waktu?” Tanya Chanyeol lagi ia baru ingat ia mendapatkan libur selama 2
hari lebih baik ia habiskan bersama D.O ia ingin seharian mendengar suara D.O,
mungkin mengajak namja bermata bulat itu pergi jalan-jalan bersama ketika ia
libur tidak ada salahnya
“Besok?”
D.O berfikir sejenak lalu kembali menoleh menatap Chanyeol yang memang sedari
tadi menatapnya menanti jawaban “Seperti nya ada waeyo?”
“Besok
aku libur, bagaimana kalau kau menemani ku berjalan-jalan?”
D.O
terdiam jujur ia kaget diajak pergi bersama dengan namja yang selalu memuji
suaranya tetapi ia harus berfikir positif “A-Ano, boleh saja..” ia kembali
menekuni acara mencuci piring nya sedang
Chanyeol tersenyum sendiri ia tentu saja senang bisa pergi bersama seseorang
yang bersuara indah seperti D.O itu adalah kesempatan langka
Chanyeol
membuka pintu restoran dan mempersilahkan D.O masuk kedalam “Ayo masuk, ini
tempatku biasa bekerja part time..”
D.O
mengangguk-anggukan kepalanya sembari masuk dan melihat sekeliling restoran “Oh,
kau bekerja part time? Aku baru tahu..”
Chanyeol
mengantar D.O ke meja di dekat jendela “Disini pemandangan paling bagus, kau
duduklah dulu aku akan mengambil buku menu untukmu..”
D.O
kembali mengangguk dan menatap punggung Chanyeol yang melangkah pergi menuju meja bar di ujung
restoran ini “Aku tidak menyangka dia bekerja di restoran semewah ini..” D.O
memperhatikan seluruh design restoran tempat ia berada sekarang
“Chanyeol-ah?
Kenapa kau disini? Ku fikir kau benar-benar memanfaatkan waktu libur dariku..” Tanya Lay
bingung
“Aniyo
hyung, aku kesini bersama dengan temanku aku ingin makan sebelum pergi…”
Chanyeol mengambil buku menu dari meja tetapi ditahan Lay
“Hei,
kau melayani diri sendiri?”
“Aniyo,
aku melayani temanku.. bagaimanapun juga aku mengajaknya kemari aku yang harus
melayaninya..”
Lay
tertawa pelan “Aigoo, terserah padamu sajalah..”
Chanyeol
kembali melangkah ke meja nya dengan D.O sedangkan Lay memperhatikan dari meja
bar sambil menggeleng “Kufikir teman yang dia maksud adalah seorang wanita
ternyata seorang pria ckckckck”
Chanyeol
meletakkan buku menu di meja tepat dihadapan D.O “Ini buku menu nya anda ingin
memesan apa?”
D.O
menatap buku menu dan menatap Chanyeol bergantian baru kali ini dia berkunjung
ke restoran tetapi temannya sendiri yang melayani “Kau bercanda?”
“Aniyo,
cepat pesan..”
“Aku
tidak tahu menu yang enak disini apa Chanyeol-ah, apa saja boleh untukku..”
ucap D.O sembari menatap daftar menu dengan wajah pasrah lalu D.O menutup buku
menu dan menyerahkanya pada Chanyeol
Chanyeol
tersenyum melihat exprsi wajah D.O ia kembali mengambil buku menunya lalu
menatap D.O yang memang tengah menatap nya “Baiklah kupesankan sesuai seleraku
bagaimana?”
“Boleh..
“
Chanyeol
kembali tersenyum lalu menepuk pundak D.O “Tunggu sebentar ne..” Chanyeol
segera kembali melangkah menuju Lay yang kini tengah menatap nya sambil
tersenyum mengejek, ia tahu pasti otak Lay sedang mengatakan kalau dirinya sekarang
terlihat seperti orang bodoh
“Park
Chanyeol benar-benar terlihat seperti orang bodoh, padahal itu hanya seorang
namja..” gumam Lay
“Chanyeol-ah..”
Lay dan
Chanyeol menoleh bersamaan kearah D.O “Ne KyungSoo-ah?” Chanyeol segera kembali
menghampiri D.O sedangkan Lay ia menatap tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya barusan terlebih melihat reaksi Chanyeol ketika D.O memanggilnya
“Aku
haus bisa minta segelas air?” Tanya D.O
“Tentu,
tentu saja tunggu akan ku ambilkan..” Chanyeol segera berlari kecil menaruh
buku menu di meja bar meninggalkan Lay yang menatap dirinya yang tengah berlari
menuju dapur dengan wajah kebingungan
“Jinjja??
Chanyeol tidak berbohong…”
“Ah aku
kenyang sekali..” ujar D.O sambil menepuk-nepuk perutnya, makanan yang
dipesankan oleh Chanyeol benar-benar sangat pas di lidahnya, sepertinya
Chanyeol sangat mengetahui seleranya
“Lain
kali akan kuajak kau ke cafe milik sepupu bosku, kopi dan cake disana sangat
enak aku yakin kau pasti akan menyukainya..” Chanyeol mengangkat kedua
jempolnya untuk di pamerkan pada D.O seoalah-olah kedua jempolnya membantu nya
mengatakan kalau cake d café sepupu Lay ada lah yang paling enak di seluruh
SEOUL
“Jinjja?
Kalau begitu aku akan menunggu hari itu..”
Chanyeol
melihat kedai es krim tidak jauh dari tempat ia dan D.O duduk bersama di taman
“Kau suka eskrim KyungSoo-ah?” Tanya Chanyeol
sembari menoleh kembali menatap D.O jangan lupa senyuman khasnya
“Es
Krim? Suka..”
“Rasa
apa yang kau sukai?”
“Vanilla..Wae??”
“Diseberang
sana ada kedai es krim, kau tunggu disini aku akan membelikannya untukmu..”
Chanyeol beranjak dari duduk nya tetapi D.O segera menahan langkah Chanyeol dan
jangan lupakan expresi horror diwajahnya
“Ya,
aku ini bukan Yeoja kau tidak harus memberikanku Es Krim..”
“Memang
siapa yang mengatakan bahwa dirimu Yeoja?” Chanyeol membungkukkan sedikit
tubuhnya kearah D.O sehingga wajahnya sejajar dengan wajah D.O “Kau hanya
terlihat seperti Yeoja..”
“Yaish,
yak kau ingin mati eoh?” D.O menepuk keras lengan Chanyeol ia tersinggung
dengan kata-kata Chanyeol barusan walau sebenarnya terselip rasa senang di
dalam benaknya, rasanya D.O benar-benar bisa gila kalau Chanyeol terus bersikap
seperti ini
“Hahahaha,
kau tunggu disini oke..” Chanyeol segera beranjak melangkah menyebrang jalan
bahkan tanpa menoleh ke kanan dan kiri, yang ada di otaknya saat ini hanya
bayangan wajah D.O yang melotot kaget dengan sedikit rona merah di pipi
bulatnya andai D.O tahu bagaimana susahnya Chanyeol menahan debar di jantung
nya bahkan bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum seperti orang
bodoh
‘Tiiin
Tiiiin’
D.O
yang tengah mengotak-atik ponselnya untuk mengalihkan rasa debar nya segera
mendongak ketika mendengar suara klakson yang benar-benar sangat mengganggu
pendengarannya, ia menoleh kearah Chanyeol dan tidak jauh dari nya ada mobil
dengan kecepatan sedang tengah mengklason Chanyeol yang tengah menyebrang jalan
“Apa yang dia lakukan?” D.O segera berlari menghampiri Chanyeol lalu mendorong
Chanyeol ketepi jalan dengan cepat tepat sebelum mobil itu lewat dan hampir
menabrak Chanyeol
“Omo..”
Chanyeol terjatuh bersamaan dengan D.O yang menindihnya bahkan Chanyeol sampai
mengerutkan keningnya melihat wajah panih D.O “KyungSoo-ah, apa yang kau
lakukan?”
D.O
segera bangkit dari atau tubuh Chanyeol ia segera mengecek keadaan Chanyeol
apakah namja tinggi itu teruka atau tidak “Seharusnya aku yang bertanya padamu,
apa yang kau lakukan? Mobil itu tadi hampir menabrakmu..” omel D.O setelah
memastikan kalau Chanyeol baik-baik saja sambil menunjuk mobil putih yang sudah
terlihat jauh dari pandangan mata
“Mwo?”
“Kau
tidak mendengarnya? Mobil itu sudah mengklaksonmu..” D.O mengguncang tubuh
Chanyeol “Jika aku tidak mendorongmu mungkin kau sekarang sudah dalam
perjalanan menuju rumah sakit..”
“A-Aku..”
Chanyeol terdiam ia bingung harus menjawab apa? Karena ingin menyelamatkan dirinya
D.O hampir saja bahkan tadi bisa saja kehilangan nyawanya, seharusnya dirinya
lebih waspada bukannya membuat orang lain hampir terluka karena dirinya, ia
benar-benar membenci dirinya yang seperti ini
“Jangan
katakan kau terlalu focus pada kedai es krim..” omel D.O lagi sambil menatap
Chanyeol seolah-olah meminta penjelasan
“Aku..”
CHanyeol tidak mengerti harus menjelaskan seperti apa, ia hanya menatap D.O
putus asa hari yang seharusnya indah ia kacaukan sendiri karena kekurang
waspadaannya “Mian, mianhae seharusnya kau tidak usah menyelamatkan ku tadi..”
Chanyeol berdiri “A-Aku baru ingat aku ada urusan..” Chanyeol tertawa pelan
“Kau bisa bukan kembali seorang diri ke rumah?” Tanya Chanyeol lagi
“Ya,
Park Chanyeol kenapa kau mengalihkan pembicaraan?” D.O mendongak menatap
Chanyeol bingung kenapa Chanyeol tiba-tiba justru mengalihkan pembicaraan?
Bahkan langsung berencana meninggalkannya disini
“Pulanglah..
Mungkin seharusnya kau jangan berada didekatku..”
“Mwo?”
D.O hanya bisa membeo mendengarkan kata-kata Chanyeol, namja tinggi ini
berbicara apa? D.O benar-benar tidak mengerti
“Annyeong..”
pamit CHanyeol lalu beranjak meninggalkan D.O dengan segala keterbingungan yang
kini berputar di otak D.O
“Apa
aku salah berbicara?” Tanya D.O pada udara, dan tak lama ia mengangkat kedua
bahunya tanda ia tidak mau ambil pusing dan segera bangkit dari posisi nya
masih duduk di aspal ia benar-benar seperti orang bodoh yang masih tetap duduk
di aspal setelah Chanyeol melangkah meninggalkannya “Ya sudahlah, dia memang
aneh bukan, mungkin keanehannya tengah keluar saat ini..”
Lay
tengah membereskan Cangkir-cangkir dan gelas-gelas yang baru saja ia angkut
keluar dari dapur, ia memanfaatkan keadaan restoran yang tengah sepi untuk
melakukan pekerjaan yang biasa di lakukan Chanyeol berhubung anak itu sekarang
tengah libur
‘Criiing..’
“Selamat
Da… eoh?”Ia melihat Chanyeol berjalan lunglai kearahnya setelah memastikan
Chanyeol duduk di depannya ia pun menepuk punggung tangan Chanyeol “Waeyo?”
“DIa
hampir celaka karena diriku..”
“Ne?”
Lay mengangkat sebelah alisnya “Siapa yang kau maksud?”
“KyungSoo..”
Lay
berfikir sejenak siapa KyungSoo itu? “Siapa dia?” Tanya Lay lagi
“Aish,
dia itu namja yang tadi kuajak makan disini Hyung..”
“Ah,
namja tadi..” Lay kembali menatap Chanyeol “Lalu maksudmu dengan hampir
membuatnya celaka apa?”
“Tadi
entah dari mana saat aku tengah menyebrang ada mobil yang hampir menabrakku
kalau saja KyungSoo tidak menyelamatkanku..”
Lay
kembali berfikir “Lalu kau mencelakai dia dari sebelah mana Chanyeol-ah?”
“Kalau
saja tadi dia tidak memelukku setelah mendorongku bisa saja dia yang tertabrak
mobil Hyung...”
“Chanyeol-ah,
sebenarnya apa yang kau fikirkan saat ini dibenakmu?” Tanya Lay lagi, karena
dari cerita Chanyeol tidak ada yang salah dengan yang di lakukan D.O untuk
menyelamatkannya
“Aku
bisa saja membahayakannya jika dia ada di dekatku, hari ini aku kurang waspada
bisa saja esok-esoknya aku kurang waspada dan justru malah mencelakainya...”
“Hei,
dia cuma temanmu Chanyeol-ah… lagipula tidak setiap saat kalian bersama
bukan..”
“Kau
tidak mengerti Hyung, aku- aku tidak ingin dia terluka sedikitpun terlebih
karena diriku, andai..” ia menyentuh kedua telinga nya ia menundukkan kepalanya
di atas meja bar
Lay
kembali menepuk punggung tangan Chanyeol agar namja tinggi itu kembali menoleh
manatapnya “Suara malaikat yang kau maksud itu, dia?”
Chanyeol
mengangguk “Iya.. Kau tahu? Suaranya sangat indah ketika masuk ketelingaku..”
Chanyeol menghela nafas “Awalnya aku berfikir ingin terus selalu berada
disisinya, mendengar suaranya tetapi itu ternyata membuatnya dalam bahaya..”
“Kau
menyukainya?” Tanya Lay lagi kali ini terselip senyum kecil di bibirnya
“Ani..
tidak aku hanya.. hanya ..” Chanyeol bingung ingin menjawab apa, ia tidak
menyukai D.O tetapi jika dibilang tidak menyukai jelas itu tidak benar sama
sekali ia sulit mengartikan rasa yang ia rasakan saat ini, rasa ini benar-benar
baru pertama kali ia rasakan dalam hidupnya khusunya debaran-debara di dadanya
yang mulai muncul ketika ia pertama kali mengenal namja mungil itu
Lay
tertawa pelan lebih tepatnya tertawa mengejek “Kau hanya tidak bisa menjelaskan
perasaanmu sebenarnya apa.. sudahlah jangan berfikir yang tidak-tidak..”
“Tapi Hyung
kau mendukung ku bukan?”
“Mendukung??
Mendukungmu untuk apa?”
“Menjauhinya..
atau bisa saja aku membahayakanya lagi.. jika bersamanya aku menjadi kurang
peka hyung..”
Lay
menyilangkan kedua tangannya di depan dada “Entahlah, aku kurang setuju kau menjauhi
nya, hei kau tidak memikirkan perasaannya jika dengan tiba-tiba kau
menjauhinya?”
“Aku
melakukan ini karena aku takut ia tidak merasa aman didekatku..”
“Seharusnya
kau tidak harus merasa seperti itu jika kau hanya menggapnya temanmu atau
sahabatmu..” ucap Lay “Tetapi sepertinya perasaanmu terhadapnya lebih daripada
itu..” lanjut Lay membuat Chanyeol terdiam menatap nya
“Aigoo
kau sampai mematung begitu.. sudah sana pulang beristirahatlah besok kau masih
libur bukan?” Lay menepuk-nepuk Lengan Chanyeol “Dan jangan lupa fikirkan
baik-baik kata-kata ku..” Lay melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi,
membiarkan Chanyeol masih terdiam di posisinya
# # # #
Chanyeol
membuka pintu kamarnya dan itu berbarengan dengan keluarnya D.O di seberang kamarnya
“Annyeong Chanyeol-ah..” sapa D.O sambil tersenyum lebar ini sudah beberapa
hari lewat setelah kejadian hari itu dan semenjak itu Chanyeol hanya mendiami
nya saja bahkan tidak menyapanya sama sekali
Chanyeol
menoleh menatap D.O sesaat lalu kembali menutup pintu kamarnya lalu berlalu
berjalan lebih dahulu meninggalkan D.O yang masih tersenyum di depan kamarnya
sembari kedua matanya megikuti siluet tubuh Chanyeol yang melangkah menjauhinya
“Eh?”
D.O menghentikan senyumnya “Kenapa dia tidak membalas sapaanku?” gumam D.O
Esok
hari nya Chanyeol melangkah menaiki tangga ia benar-benar lelah setelah bekerja
part time ditambah ia belum makan siang dan lagi juga ia tidak bisa tidur
kemarin malam, tidak tidur dan makan lengkap sudah penderitaannya entah nanti
malam ia bisa kembali ke tempat kerjanya atau tidak semenjak Chanyeol ingin
menjauhi D.O doa sengaja mengambil jam kerja double agar bisa menjauhi namja
mungil itu
“Chanyeol-ah…” panggil D.O dari
bawah anak tangga dan Chanyeol kembali menoleh sebentar “Kau mau ramen
abalone?” tawarnya lagi tidak lupa dengan senyum lebar miliknya
Chanyeol
berbalik badan menghadap D.O jarak mereka cukup jauh sekarang Chanyeol di atas
sedangkan D.O di bawah anak tangga “Aku sudah bilangkan, jangan berada di
dekatku..”
“Maksudmu?
Aku kan tetanggamu?”
“Bukan
itu masksud ku, tetapi jangan dekat denganku jangan berbicara lagi denganku
dengar? Kau bisa mendengarnya dengan jelaskan?” ucap Chanyeol sambil kembali
melangkah menaiki tangga dan masuk ke kamarnya
“Dia
kenapa sih? Aku kan hanya menawarkan ramen abalone..” omel D.O “Bisa-bisanya
dia berkata seperti itu, haish dia fikir bisa mebuatku berhenti berbicara dan
mendekatinya tanpa alasan yang jelas?”
D.O
segera menaiki tangga lalu menghampiri kamar Chanyeol lalu mengetuk-ngetuknya
beberapa kali “Yaaaak, Park Chanyeol..”
Dengan
malas dan sebenarnya lemah juga Chanyeol membuka pintu kamarnya “Mwoya?
Bukankah sudah kukatakan..”
“Wajahmu
pucat Chanyeol-ah..” D.O tidak melanjutkan aksi protes nya ia langsung memotong
ucapan Chanyeol dengan pernyataan miliknya bahkan kini telapak tangannya sudah
menempel di kening Chanyeol begitu melihat wajah pucat Chanyeol setelah membuka
pintu kamarnya “Badanmu panas..”
Chanyeol
menepis tangan D.O dari keningnya “Bukan urusamu, sudah kukatakan bukan jangan
dekati aku..”
“Kau
bisa diam sedikit tidak sih, ayo cepat berbaring aku akan mengompresmu..” D.O
langsung membopong Chanyeol menuju kasurnya bahkan Chanyeol tidak sempat lagi membantah
apapun
D.O
meletakkan kain di kening Chanyeol , ia menaikkan selimut Chanyeol agar
tertutup sampai leher “Kau merasa lebih
baik?”
“Kau
benar-benar berisik KyungSoo-ah, aku baik-baik saja dan akan lebih baik jika
kau keluar dari kamarku..” ucap Chanyeol sambil mengalihkan mata nya kearah
lain, ia tidak tega sejujurnya bekata seperti ini pada D.O, D.O tidak ada salah
apapun padanya tetapi dirinya bersikap Kasar pada D.O beberapa hari ini
D.O
terdiam menatap Chanyeol sesak rasanya, bibir yang biasanya memuji dirinya kini
berbicara sekasar itu padanya, padahal ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah
ia perbuat sampai-sampai Chanyeol berubah seperti ini padanya tetapi ia tetap mencoba
tersenyum “A-Aku akan menunggumu tertidur baru keluar dari kamar Chanyeol-ah..”
Chanyeol
menutup kedua matanya menahan desiran di dada nya, lagi-lagi panggilan dari D.O
membuat jantung nya berdetak tidak menentu ia benar-benar tidak mengerti apa
yang ia rasakan saat ini tidak mungkin bukan ia menyukai D.O seperti apa yang
Lay ucapankan padanya beberapa hari lalu
“Bisakah
kau keluar?” Tanya Chanyeol sambil menutup kedua matanya dengan lengan kanannya
“Tapi..”
“Jebal
KyungSoo-ah..”
D.O
perlahan melangkah keluar dari kamar Chanyeol, “Aku akan pergi ke tempat kau
bekerja dan meminta izin untukmu..” ucap D.O dari ambang pintu “Kau
beristirahatlah..” D.O menutup pintu kamar Chanyeol lalu beranjak ke kamar nya
mengambil mantel milik nya lalu beranjak pergi ke tempat Chanyeol bekerja
“Hhh..”
Chanyeol mengangkat tangan yang menutupi matanya lalu memandang langit-langit
kamarnya “Bodoh.. kenapa kau masih membantuku setelah mendengar perkataanku
KyungSoo-ah..” Chanyeol mengangkat kain yang ada di kening nya dan menatap kain
tersebut “Kenapa kau menjadi segala yang pertama bagiku?”
“Mengapa
kau menjadi orang pertama yang memperhatikanku disaat sakit?”
“Mengapa
kau tetap tersenyum saat diriku mengatakan hal menyakitkan?”
“Mengapa
Suaramu bisa sampai di telingaku KyungSoo-ah..”
Hanya
kata ‘MENGAPA’ yang bisa Chanyeol keluarkan saat ini bahkan ia kembali
menghempaskan dirinya keatas tempat tidur menutup matanya dan kembali
menghembuskan nafas berat “Kau benar-benar mengusik hidup dan hatiku
KyungSoo-ah..”
‘Criiing..’
D.O
menghampiri meja bar disana terlihat Lay tengah berdiri sambil sambil
membereskan Cangkir yang baru saja kering
“Chogi?” sapa D.O dan membuat Lay menoleh kaget
“Ah,
ne.. umm kau?” Lay merasa pernah melihat D.O sebelumnya
D.O
tersenyum “Aku D.O, Do KyungSoo… teman Chanyeol yang beberapa hari lalu
Chanyeol ajak makan disini..”
“Ah,
kau ternyata orang nya..” Lay pun mengingat siapa D.O, namja yang dipusingkan
Chanyeol beberapa hari ini
“Ne,
aku kemari karena CHanyeol sedang sakit mungkin dia tidak bisa masuk hari ini
jadi aku memintakan izin untuknya..”
“Dia
sakit? Baiklah dia bisa masuk saat sudah lebih baik..”
D.O
membungkukkan tubuhnya “Kamsahamnida.. aku permisi..” D.O berbalik badan dan
ingin beranjak keluar
“Chamkanman..”
pangil Lay membuat D.O menoleh
“Ne?”
“Ada
yang ingin kubicarakan tentang Chanyeol padamu..”
“Ne??”
D.O berbalik dengan wajah bingungnya
D.O
memandang Chanyeol yang kini tertidur dikamar nya D.O sudah kembali dari
restoran tempat Chanyeol bekerja, D.O duduk bersandar di dinding tepat di
seberang tempat tidur Chanyeol ia terdiam memikirkan kembali kata-kata Lay
padanya tadi
“Sejak lahir Chanyeol tidak bisa mendengar
dengan baik, dan semakin beranjak besar ia semakin kehilangan indra
pendengarannya sampai dia akhirnya tidak dapat mendengar apapun..”
“Chanyeol tidak pernah bersedia
menggunakan alat bantu dengar, dia bilang dia lebih suka hidup dalam
kesunyiannya..”
“Chanyeol selalu berkata dia
bangga dengan bakat bisa membaca gerak bibir lawan bicaranya dengan cepat,
dengan begitu banyak orang yang tidak tahu bahwa Chanyeol sebenarnya memiliki
kekurangan..”
“Dia hidup seperti orang normal
selama ini, hingga dia pindah ke flat yang sama dengan mu KyungSoo-Shii..”
“Dia bisa mendengar, mendengar
suaramu.. hanya suaramu.. bahkan dia mengatakan bahwa ia mendengar suara
malaikat di flatnya.. hahahaha awalnya aku tidak percaya tetapi ketika melihat
langsung kau memanggilnya di resroranku dan ia menoleh begitu saja akupun
percaya dia bisa mendengar suaramu..”
“KyungSoo-Shii… Chanyeol sangat
menyukai suaramu, dia sangat ingin terus menerus mendengar suara yang belum
pernah ia dengar seumur hidupnya, tetapi ia merasa kau dalam bahaya jika berada
disisi nya.. contohnya insiden kau menyelamatkannya saat itu..”
“Chanyeol menyalahkan dirinya
sendiri karena ia tidak bisa mendengar saat mobil itu datang, jika kau
tertabrak entah apa yang akan terjadi.. dia memutuskan untuk menjauhimu..”
“Dan aku tidak pernah melihat
Chanyeol seburuk beberapa hari ini.. biasanya ia akan focus pada apa yang
tengah ia lakukan tetapi beberapa hari ini dia seperti keledai bodoh yang
melakukan banyak kesalahan, dan aku tahu semua nya berasal darimu..”
“Kau, pasti bisa membuat
Chanyeol kembali menjadi Chanyeol yang dulu..”
D.O kembali memandang
Chanyeol “Kau bodoh Chanyeol-ah.. benar-benar bodoh..” gumam D.O sambil
beranjak berdiri dan keluar dari kamar Chanyeol “Mari kita lihat, kau yang
menang menjauh dariku atau Aku yang akan terus berada disisi mu..” ucap D.O
lagi sembari keluar dari kamar Chanyeol dengan senyum senang nya
# # # #
Chanyeol
melangkah keluar dari kamarnya tetapi ia tersentak melihat D.O sudah berdiri di
depan kamar nya “Omo.. apa yang kau lakukan?” omel Chanyeol
“Selamat
Pagi Chanyeol-ah..” ucap D.O “Semoga hari mu menyenangkan..” D.O melambai pada
Chanyeol sambil melangkah mundur mendekati tangga “Ah ini untukmu..” D.O
melempar roti kearah Chanyeol dan langsung saja Chanyeol reflek menangkapnya
“Mwoya?”
“Anggap
sarapan untukmu..” ucap D.O lalu beranjak menuruni anak tangga dan membiarkan
Chanyeol yang terbengong-bengong di depan kamarnya
“Chanyeol-ah…”
Chanyeol
mengerutkan keningnya ketika ia mendengar suara D.O di depan kamarnya ia segera
membuka pintu dan ketika pintu terbuka Chanyeol hanya melihat seporsi ramen
abalone yang masih panas tergeletak di depan pintu kamarny sedangkan D.O sudah
tidak terlihat lagi “Mwoya?” Chanyeol mau tidak mau menyunggingkan senyum
melihat ramen itu lalu segera mengambilnya dan membawa ramen itu masuk kedalam
kamarnya
Chanyeol
membenahi hoodie nya lalu beranjak keluar dari restroom karyawan ia segera
menghampiri Lay yang tengah menyeduh kopi di meja bar dan duduk tepat di
hadapan Lay “Hyung..”
Lay
berbalik lalu menyahuti Chanyeol “Ya?”
Chanyeol
duduk di bangku meja bar sambil memutar-mutar bangku itu ke kanan dan kiri “Rasanya
aku malas pulang..”
“Wae?”
“Jika
ingin menghindari nya aku harus pulang setelah ia tidur, atau dia akan bersikap
aneh seperti beberapa hari ini selalu memberikan kuroti setiap pagi dan
menyediakan ramen abalone untukku setiap malam..”
“Waw,
kau bahkan sudah tahu jam nya tidur?” ledek Lay bahlan senyum mengejek sudah
terhias di bibirnya ia tidak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan D.O pada
Chanyeol, yang ia sadari CHanyeol sebearnya hafal dengan hal-hal yang dilakukan
oleh D.O termasuk jam tidur namja itu
“Jangan
berfikir macam-macam Hyung ck..” Chanyeol mengacak surai
rambutnya "Sudah beberapa hari ini tingkah Kyungsoo semakin aneh selain
sarapan dan makan malam dia selalu agresif menyapaku mengajakku berbicara
bahkan terkadang dengan bodohnya aku tersenyum melihatnya ini tidak sesuai
dengan rencanaku Hyung.."
"Lalu dimana letak kesalahannya?" tanya Lay bingung
"Kesalahannya adalah aku tidak bisa sedikitpun menjauh darinya jika
dia tetap seperti ini.."
“PARK
CHANYEEEOOOOLLL…!!”
Lay dan
Chanyeol tersentak terlebih Chanyeol ia bahkan segera menoleh kearah pintu
sedangkan Lay menoleh kearah Chanyeol yang tengah menoleh ke arah pintu
“Apa
yang dia lakukan disini?” gumam Chanyeol
Lay
menepuk punggung tangan Chanyeol “Kau tidak ingin keluar menemui nya?”
“Mwoya?
Tentu saja tidak..”
“Kau
tega membiarkannya diluar? Diluar sana dingin kau tahu..”
Chanyeol
menghela nafas ia menghampiri jendela dan menyibak tirainya ia bisa langsung
melihat D.O berdiri di depan restoran dan menatapnya, baru saja ia ingin
mengomeli D.O tetapi melihat D.O memeluk dirinya sendiri dan kedinginan seperti
itu membuat Chanyeol segera melangkah keluar restoran menghampiri D.O
“Apa
yang kau lakukan? Kau tahu bukan sekarang musim dingin, kenapa keluar tanpa
jaket atau pakaian yang lebih tebal?”
“Aku menjemputmu..”
Chanyeol
melongo “Mwo?” Chanyeol menghampiri D.O lebih dekat dari jarak sebelumnya “Kau
fikir aku yeoja yang harus kau jemput?”
“Aku
tidak bilang seperti itu Chanyeol-ah..”
Chanyeol
menghela nafas, panggilan D.O barusan benar-benar membuat dada nya berdesir
“Pulanglah, aku masih lama disini..” Chanyeol berbalik lalu melangkah kembali
ke restoran
“Aku
akan menunggu..” ucap D.O membuat langkah Chanyeol berhenti
“Yak!”
Chanyeol segera berbalik badan lalu menghampiri D.O “Kenapa kau tidak bisa
mendengar ucapanku?!”
“Aku-Akan-Menunggu..”
ucap D.O tegas dengan penuh penekanan bahkan D.O segera masuk kedalam restoran
dan duduk di meja bar bersama dengan Lay di hadapannya bahkan Lay sudah
melambai pada D.O
“Yaak..”
Chanyeol segera menyusul kedalam lalu menarik D.O kembali keluar dari restoran
“Ayo kita pulang..”
Lay
yang melihat kejadian barusan hanya mengerutkan kedua alis nya dan tertawa
pelan “Ckckckck mereka pasangan teraneh yang pernah kulihat..”
“Hei
bisa pelan sedikit tidak..” omel D.O yang kini sudah ditarik-tarik Chanyeol di
tepi jalan bahkan mungkin mengundang banyak mata untuk melihat mereka
“Yak
Park Chanyeol! Kaki ku tidak sepanjang kakimu jangan menarikku secepat ini..”
D.O menarik tangannya dengan paksa dari cengkraman Chanyeol dan berhasil
membuat Chanyeol berhenti lalu berbalik menatap D.O
“Aku
sudah bilang bukan jauhi diriku kenapa kau begitu tidak bisa mendengar ucapanku
dengan baik..” omel Chanyeol sambil
kembali bebalik meninggalkan D.O ia benar-benar tidak mengerti kenapa sikap nya
jadi seperti ini, ia sensitive semenjak ia memutuskan ingin menjauhi D.O
“Chanyeol-ah..”
CHanyeol
menghentikan langkahnya, suara ini …
Kenapa
hanya suara nya yang bisa ia dengar, kenapa hanya dia?
Kenapa
hanya dia yang bisa mengalihkan dunia sunyi miliknya menjadi dunia yang sesak dan membingungkan
Kenapa
hanya Dia?
Dan
lagi-lagi hanya ‘KENAPA’ dan ‘MENGAPA’ yang berputar di otak nya..
“Chanyeol-ah,
kau mendengarku bukan?” panggil D.O lagi
“Aku
selalu mendengarmu KyungSoo-ah..” gumam Chanyeol tanpa menoleh ia menunduk ia
tidak mengerti dengan keadaannya dengan D.O
“Chanyeol-ah..”
D.O menyentuh lengan Chanyeol dan Chanyeol menoleh kesampingnya “Ayo kita
pulang..” ajak D.O sambil menarik Chanyeol untuk jalan perlahan kembali ke flat
mereka “Da jangan Tanyakan mengapa aku seperti ini..” gumam D.O yang sudah
pasti di dengar CHanyeol dengan sangat jelas
Chanyeol
berbaring di kamarnya ia mengubah posisi tidurnya berkali-kali, ia benar-benar
tidak nyaman dengan perasaannya saat ini dia tengah berusaha menjauhi D.O
tetapi justru D.O yang terus menerus gencar mendekat padanya
“Apa
yang harus kulakukan?” Tanya Chanyeol pada udara bahkan ia tidak bisa mendengar
suara nya sendiri tetapi kenapa dia bisa mendengar suara D.O hanya suara D.O,
apa rencana Tuhan dibalik ini semua?
‘Tok
Tok’
Chanyeol
tetap terdiam membuat D.O di depan pintu kamar Chanyeol berfikir kenapa
Chanyeol tidak membuka pintu nya “Kenapa tidak di buka… haish..” D.O menepuk
keningnya “Paboya KyungSoo..”
“Chanyeol-ah..”
Chanyeol
menoleh kearah pintu lalu beranjak menghampiri nya dan membuka pintu kamarnya
“Ne?” Tanya Chanyeol berpura-pura malas
“Ini..”
D.O memberikan sebuah CD pada Chanyeol
“Ige
Mwoya?” Tanya Chanyeol bingung sembari mengambil CD tersebut dari tangan D.O
“Rekaman
suaraku, kau bilang suara ku bagus bukan? Jadi aku merekamnya untukmu..”
Chanyeol
terdiam ia ragu bisa mendengarnya atau tidak tetapi tidak dipungkiri ia sedikit
menarik sudut bibirnya untuk tersenyum “Kau senang?” Tanya D.O sambil mengintip
expresi wajah Chanyeol
“Ekhmm…”
Chanyeol menetralkan expresi nya “Biasa saja.. baiklah aku akan
mendengarkannya..” ucap Chanyeol dengan wajah setenang mungkin padahal sangat
jelas expresinya tidak tenang saat ini
D.O
menahan senyum nya “Arraseo, jika sudah mendengarkannya beri tahu padaku ne..
jalja Chanyeol-ah..” pamit D.O lalu beranjak kembali masuk kedalam kamarnya,
setelah Chanyeol memastikan D.O masuk kedalam kamarnya ia segera menutup pintu
kamarnya lalu menghampiri CD Players nya
Walau
Chanyeol tidak bisa mendengar ia sangat mendambakan kehidupan layaknya manusia
normal ia tetap membeli CD Player walau tidak pernah ia pergunakan, Chanyeol
memakai headseat nya lalu memutar lagu yang di maksud D.O senyum mengembang di
bibirnya, tetapi…
“Sial..!”
Chanyeol
melepas Headset dari telinganya dan membantingnya kemeja, ia tidak bisa
mendengar apapun, ia mengusap kasar wajahnya “Kenapa tidak ada suaranya sama
sekali..” Chanyeol segera beranjak keluar dari kamarnya lalu menghampiri kamar
milik D.O dan mengetuknya
“Eoh?
Wae?” Tanya D.O bingung kenapa Chanyeol mendatanginya apa namja itu sudah
selesai mendengar rekaman suaranya?
Chanyeol
menyodorkan kembali CD pemberian D.O tadi “Ini, aku ingin mengembalikan ini..”
“Mwo?”
raut kecewa terlihat di wajah D.O ketika melihat CD yang baru saja 5 menit lalu
ia berikan pada Chanyeol kini sudah ada di hadapannya lagi, Chanyeol memang
tidak bisa menggunakan kata-kata yang baik pada orang lain
Chanyeol
menatap D.O gusar “A-aku.. aku ingin kau yang menyanyikan langsung padaku bukan
dari CD..”
“Eh?”
D.O tersentak lalu menatap Chanyeol sesaat sebelum Chanyeol menariknya menuruni
tangga menuju halaman belakang rumah
“Sekarang
bernyanyilah..” ucap Chanyeol, saat ini mereka duduk berhadapan dikursi santai
belakang rumah
D.O menggaruk
tengkuknya ia tentu saja belum siap untuk mulai bernyanyi secara tiba-tiba
begini “A.. Chanyeol-ah.. aku, aku tidak bisa langsung bernyanyi begitu saja
tanpa persiapan..”
Chanyeol
tersenyum canggung, ia pun baru sadar kenapa ia tiba-tiba menarik D.O untuk
bernyanyi secara tiba-tiba seperti ini “A, mianhae.. aku hanya.. hanya kesal
tidak mendengar langsung suaramu..”
“Kau
tidak bisa mendengarnya dari CD ini maksudmu?” Tanya D.O membuat Chanyeol
tersentak lalu menatap D.O kaget
“Kau
tahu darimana?”
“Saat
aku meminta izin sakit untukmu bosmu menceritakan semuanya padaku..”
Chanyeol
terdiam rasanya ia ingin menjambak rambut Lay sampai copot keakar-akarnya, Lay
jelas tahu hanya sedikit orang yang masih ingin berteman dengannya jika tahu
bahwa ia tidak bisa mendengar, dan kali ini dia jelas tidak mau kehilangan D.O
dengan cara seperti ini..
“Kau,
tidak bisa mendengar apapun?” Tanya D.O sambil menyentuh punggung tangan
Chanyeol
Chanyeol
tertawa pelan “Iya, aku tidak bisa mendengar..” Chanyeol menatap D.O “Lalu kau
tidak ingin berteman dengan ku lagi?”
D.O
menghela nafas “Lalu kenapa kau bisa mendengar suaraku?”
Chanyeol
kembali tersentak “Kau tahu dari Lay Hyung lagi?” sebenarnya Lay cerita apa
saja sih ke D.O seharusnya dia saja yang menceritakan segalanya
“Iya,
dia menceritakan semua nya..” jawab D.O dengan wajah polosnya
Chanyeol
menghela nafasnya kesal “Aku tidak bisa mendengar sudah sejak lama, kau pasti
sudah tahu dari Lay Hyung, dan entah kenapa aku hanya bisa mendengar suara mu
semenjak aku pindah keflat ini..” Chanyeol mengetuk-ngetuk meja dengan jari
telunjuknya “Kau tahu akupun merasakan keanehan saat itu, bagaimana bisa aku
dengan tiba-tiba bisa mendengar suaramu.. bahkan setelah bertemu denganmu aku
mencoba menghubungi Lay Hyung tetapi aku tidak mendengarkan suaranya diseberang
sana..”
D.O
hampir terbahak mendengar kekonyolan Chanyeol dengn menghubungi Lay setelah
bertemu dengannya “Pantas saja kau selalu bertanya apa aku bertanya padamu atau
tidak, dan kau bahkan selalu mengatakan kau tengah focus pada sesuatu jika kau
tidak mendengar sesuatu..”
Chanyeol
mengangguk-angguk membenarkan ucapan D.O ia lalu beranjak berdiri “Kau pasti
merasa aneh pada diriku.. jika kau sudah siap untuk bernyanyi untukku kau bisa
menemuiku.. aku pasti mendengar panggilanmu..” ucap Chanyeol sambil beranjak
masuk kedalam rumah
“Chanyeol-ah..”
Chanyeol
berbalik dan menatap D.O yang kini sudah berdiri di dekat bangku nya dan
menatapnya tegas
“Naega.. Johaineunde..” D.O
menghampiri Chanyeol “Dan jangan menghindar lagi dariku..” D.O beranjak
berjalan terlebih dahulu meninggalkan Chanyeol yang mematung mendengar
kata-kata D.O , ini pertama kali nya ia mendengar seseorang menyatakan
perasaannya dengan jelas padanya
Chanyeol segera berlari kelantai 2
mengejar D.O yang hampir saja masuk kedalam kamar andai saja ia tidak menarik
D.O hingga berbalik badan dan menatapnya “Nado Johayo..” Chanyeol tidak
memberikan kesampatan bagi D.O untuk berbicara ia segera mengunci bibir D.O
dengan bibirnya
Chanyeol menatap gemas wajah D.O
yang kini merona dihadapannya setelah ia melepaskan ciumannya “Ternyata bukan
suaramu saja yang indah tetapi bibirmu juga manis..”
“Aish kau gila tiba-tiba
menciumku..”
“Kenapa ada yang salah?”
D.O menghela nafas “Mulai sekarang
jangan berani-berani menjauh dariku, jika kau khawatir tentang keselamatanku
karena telingamu itu buang jauh-jauh pikiran itu, jangan takut mendengar dunia
karena aku yang akan menjadi telingamu mulai saat ini..”
Chanyeol terbengong mendengar
ucapan D.O “Hey, kau sudah menyukaiku sejak lama eoh?” ejek Chanyeol membuat
dirinya menerima tendangan di kakinya dari D.O “Arghhh..” Chanyeol berpura-pura
meringis kesakitan di hadapan D.O
“Sana kembali ke kamarmu sudah jam
berapa ini, sana istirahat..” D.O mendorong kasar Chanyeol agar kembali
kekamarnya
“Ya, aku belum ingin tidur..”
“Sudah sana masuk..” D.O terus
mendorong Chanyeol lalu menutup pintu kamarnya dan bersandar di pintu kamar
Chanyeol “Aigoo..”
Brrmmmm
Ciiit
D.O
melangkahkan Kaki nya menuju jendela ia melihat ada mobil pindahan barang yang
datang”Ah tetangga baru..”
D.O
terus memperhatikan barang yang terus dikeluarkan dari dalam mobil pengangkut
barang dan tidak lupa ia juga memperhatikan namja tinggi yang keluar dari mobil
itu ia yakin pasti namja itu adalah tetangga barunya “Dia tinggi sekali..”
gumamnya kagum
“Aku
harus berteman dekat denganya..”
“Memang itu bisa di sebut
menyukainya dari awal..” gumam D.O pelan setelah otaknya tanpa di komando malah
memutar ulang memory awal ia melihat Chanyeol dari balik jendela kamarnya
“Aku mendengarnya..” suara Chanyeol
dari balik pintu benar-benar mengangetkannya, tetapi ia tersenyum karena
Chanyeol benar-benar hanya mendengar suaranya hanya dirinya
“Chanyeol-ah..” gumam D.O lagi
“Ne KyungSoo-ah..”
“Saranghaeyo..” ucap D.O sembari
menghadap pintu dan menempelkan tangannya di pintu
“Nado Saranghae.. Kyungsoo-ah..”
balas Chanyeol dan entah kenapa bisa melakukan hal yang sama dengan D.O
meletakkan telapak tangannya di pintu seolah-olah mereka bersentuhan tangan,
mungkin indera mereka yang lain yang membimbing mereka melakukan hal itu,
indera perasa yang lain yang bisa jadi di sebut CINTA.
Dan jelas CHanyeol mengerti
sekarang kenapa ia hanya bisa mendengar suara D.O, karena Tuhan sayang padanya
Tuhan tidak setega itu membiarkan dirinya tidak mendengar pernyataan Cinta
paling indah di dunia dari bibir orang yang sejak awal memang mengusik hidup
dan hatinya, namja mungilnya pemilik suara malaikat yang kini menjadi miliknya,
Do KyungSoo..
TAMAT
SEPTEMBER, 16 2015
6:51 PM

Tidak ada komentar:
Posting Komentar