STILL YOU
Pairing : Lee Donghae, Le HyukJae
Tittle : Still You
Leght : OneShoot
Genre : Romance, YAOI
Author : Choi Seorin
Namja berwajah kekanak-kanakan kini
tengah memandang pantulan dirinya dicermin yang ada dikamar kekasihnya, ia
tersenyum melihat kekasihnya yang masih tertidur lelap di tempat tidurnya
sambil memeluk erat guling bermotif menara eifell di Paris, perlahan namja ini
menghampiri kekasihnya yang masih tertidur ia menepuk perlahan pipi namaja yang
ia cintai lebih dari 10 tahun itu
“Hyukie-ah, ireona..”
Tidak ada respon hanya terdengar
deruan nafas kekasihnya, mungkin kekasihnya masih bermimpi indah, namja ini
tersenyum lagi ia mengagumi wajah yang kini tersaji dihadapannya sungguh
ciptaan Tuhan yang terindah
Namja yang tengah sibuk
memperhatikan kekasihnya terpaksa harus menoleh kearah pintu untuk melihat
siapa gerangan yang membuka pintu kamar “O.. Hyung..”
“Monyet itu belum bangun??” tanya
sang pelaku –pengusik mari menatap hyukie yang masih tertidur- yang berdiri dipintu
“Belum Hyung, mungkin Hyukie masih
mengantuk..”
“Ya sudah kita duluan saja Hae, aku
harus segera membeli barang titipan Teukie Hyung, kalau tidak nanti sesampainya
dikorea nae TeukieDuckie itu akan menghajarku…”
Namja yang dipanggil Hae itu diam sebentar lalu menoleh
kearah kekasihnya lagi untuk yang kesekian kalinya “Aku keluar duluan ne
Hyukie, istirahatlah…” Namja itu beranjak menghampiri namja yang berdiri
dipintu
“Kajja Hae…”
“Ne Kangin Hyung sabar, kau yang
tidak sabar bukan Teukie Hyung yang akan menghajarmu..” ucap namja bernama Hae
itu sembari menutup pintu kamar Hyukie
atau yang kita lebih kenal dengan nama Lee Hyukjae
% % % %
Lee Hyukjae membuka matanya dengan
suusah payah rasanya ia memang tidak ingin bangun hari ini, jika mengingat
janjinya dengan Kangin dan Donghae untuk mencari kado untuk Leeteuk Hyung
-lebih tepatnya titipan daripada kado-, ia bangun dari tidurnya duduk sambil
menguap lebar mengusap sedikit kasar wajahnya efek bangun tidur sungguh buruk
bagi seorang Lee Hyukjae
“Jam berapa ini??” tanya nya pada
dirinya sendiri, dengan sedikit malas ia menoleh kearah kanan tempat tidurnya
meraih ponselnya touch screen yang ada di meja nakas samping tempat tidurnya,
dengan mata masih setengah menutup ia melihat berapa angka yang tertera di
layar ponselnya
1 detik
2 detik
3 detik
“OMOOOOO!!!” Hyukjae melempar
ponselnya kesisi lain tempat tidurnya dan bergegas bangun, bahkan ia sudah lupa
seberapa lelah dan mengantuknya dirinya tadi “Aku telaaaaaaat!!” ia berlari
masuk kedalam kamar mandi, pagi yang sungguh menghebohkan
Beberpa namja yang tengah
menghabiskan sarapannya dimeja makan diluar kamar Hyukjae hanya dapat
menggeleng-gelengkan kepala, hei ini masih pagi tetapi suara teriakan seorang
Lee Hyukjae merusak semuanya bahkan burung yang tengah bertengger manis
dibalkon kamar Hotel mereka langsung terbang menjauh
“Pasti ia telat bangun dan ditinggal
oleh Donghae dan Kangin Hyung…” ucap namja berwajah Aegyo sembari menyeruput
kuah soup di mangkuknya
“Ah, aku juga jadi ingin berjalan-jalan,
beruntung sekali ikan itu yang diajak oleh Kangin Hyung jalan-jalan..” ucap
namja bertubuh gempal
“Ayo kita pergi jalan-jalan
Shindong-ie..” ajak namaja berwajah Aegyo itu dengan semnagat tetapi ketika
menyadari ada aura mencekam dari sisi kirinya ia segera meralat pernyataannya
“Kita pergi bersama setelah menghabiskan sarapan ini othe??” ia menoleh ke kiri
dan akhirnya mendapat 1 senyuman simpul dari maknae kesayangannya
“Keureyo Hyung..” ucap maknae itu
‘BRAK!!”
Seluruh namja yang tengah ada di
meja makan sontak menoleh kaget siapa yang dengan tega membuka pintu dengan
tega begitu??
“Ada yang melihat Donghae???”
ternyata Lee Hyukjae yang sudah rapi bahkan sangat wangi
“Dia sudah berangkat bersama Kangin
Hyung, baru setengah jam yang lalu mungkin…”
“Aish aku ditinggalkan… ya sudah aku
berangkat dulu menyusulnya…” Hyukie langsung melangkah keluar kamar hotel
sembari memakai syal merah hitamnya setela pintu tertutup seluruh namja yang
ada dimeja makan saling bertatap
“Memang monyet itu tahu dimana
Donghae dan Kangin Hyung??” tanya namja mungil disana dengan tampang 100%
bingungnya dan namja lainnya hanya menggeleng
% % % %
Hyukie melangkah sembari memainkan
ponselnya, ia meruntuki kebodohannya mengapa ia lupa menanyakan pada semua
member tadi kemana Donghaenya pergi dengan Kangin Hyung tadi “Aish kau pabo Lee
Hyukjae” makinya pelan sembari mempoutkan bibirnya dipingir jalan, ia menatap
ponselnya dengan bodohnya ia kehabisan baterai ponsel yang tidak ia isi tadi
malam, jangankan menghubungi Donghae ingin mengubungi member yang lain diHotel
juga ia tidak bisa
Hyukie menghentikan langkahnya
menatap sekelilingnya, ia asing dengan tempat ini kalau ia tersasar bagaimana??
Jangan katakan namja ini berlebihan ia tidak berlebihan jika ini Korea boleh
saja kalian berfikiran seperti itu, tapi ini LONDON saudara-saudara sangking
terlalu panik ia keluar Hotel tanpa memperhatikan sekitar bahkan nama tempatnya
menginap saja ia tidak ingat ck, sekali lagi ia memandang sekitar “Aish othe??”
Berbeda dengan Hyukjae , kini
Donghae dan Kangin sudah selesai dengan urusan mereka membeli sesuatu yang kata
Kangin adalah titipan Leeteuk sang Leader yang tidak bisa ikut mereka ke LONDON
saat ini karena tengah menjalani wajib militer
“Hanya ini sajakah Hyung yang ingin
kau beli?” tanya Donghae karena melihat tentengan Kangin hanya satu tetapi
cukup besar entah apa yang dibelikan Hyungnya ini untuk sang Leader, memang ia
menemani Kangin untuk berbelanja tetapi ia tidak diijinkan melihat barang apa
yang dicari dan isi dari kotak yang kini ditenteng Kangin itu apa, alasannya
simple ‘Jika kau melihatnya ini bukan
oleh-oleh kejutan lagi untuk Teukie Hyung’ alasan yang cukup masuk akal
memang
“Hmm, sebenarnya aku ingin membeli
yang lain Hae...”
“Aku juga ingin mencari yang lain,
umm bagaimana jika kita berpisah disini aku kesana..” ucap Donghae menunjuk
jalan disebelah kirinya “Dan Hyung terserah ingin kemana… nanti kita saling
menghubungi saja” saran Donghae
Kangin hanya terlihat memanggut-manggutkan
kepala nya tanda mengerti, saran Donghae tidak terdengar buruk “Baiklah, nnti
aku akan mengubungimu jika sudah puas berbelanja…” kangin segera mengambil
langkah untuk menjauhi Donghae “Aku kearah sini saja, selamat menikmati harimu
Lee Donghae belilah sesuatu untuk Hyukiemu, ia akan marah besar jika kau tidak
membelikannya apapun sedangkan kita meninggalkannya tadi..”
Donghae hanya tersenyum dan
mengangguk lalu melangkah menjauhi Kangin , ia melewati café dsisi kanannya
tanpa fikir panjang ia melangkahkan kakinya masuk kedalam dia bahkan sudah lupa
dengan tingkat bahasa Inggrisnya yang boleh dibilang masih buruk
‘CRIING’
“Welcome..”
Donghae tersenyum singkat mendapat
sapaan dari waitress disana, ia melangkah menghampiri meja yang terdapat dipojok
café tepat disamping jendela yang menghadap kearah gang kecil disamping café,
pelayan itu memberi Donghae menu setelah membolak-balik buku menu Donghae
menunjuk 1 gambar menu breakfast yang terlihat cukup mengiurkan digambar,
seakan mengerti mungkin Donghae tidak begitu mahir berbahasa inggris pelayan
itu pun mengangguklkan kepalanya tanda mengerti dan segera pamit dari hadapan
Donghae
Donghae menolehkan kepalanya
kesamping kearah jendela menatap apa yang tersaji dari luar jendela, entah
kenapa tiba-tiba terrlintas Eunhyuk dikepalanya “Apa dia sudah bangun??”
Donghae tersenyum layaknya orang bodoh “Pasti dia mengamuk saat tahu dia
ditinggal” Donghae mengerutkan keningnya seolah berfikir “Atau mungkin ia akan
panik setelah tahu dia telat bangun??” rasa-rasanya ia ingin sekali tertawa
ketika bayangan wajah panik Eunhyuk terlintas dibenaknya tetapi ia masih sangat
sadar tempat, bermonolog sendiri saja itu sudah cukup membuat orang akan
memandang aneh kearah Donghae apalagi jika ia tertawa sendiri??
“Lebih baik kuhubungi saja dia..”
Doanghae merogoh saku celananya, wajah yang semula dihisai senyuman sedikit
memudar menjadi wajah bingung ketika ia sadar ponselnya tidak ada di saku
celananya “Aish kemana ponselku??” Donghae mencari dan meraba celananya berharap
ia menemukan ponselnya tetapi hasilnya nihil, ia tidak menemukan apaun disana
“Hilangkah?? Atau tertinggal? Aish bagaimana caraku menghubungi kangin Hyung
kalau begini??” Donghae menghela nafas perlahan lalu menatap jendelanya lagi
“Aish ya sudahlah, aku arus mencari barang yang cocok untuk Hyukieku atau ia
akan marah padaku..”
% % % %
Eunhyuk melangkah dengan pasti
menyusuri jalan kota London, ia fikir daripada ia repot-repot memikirkan jalan
ia pulang lebih baik ia berjalan-jalan menikmati kota London, syukur-syukur
bertemu dengan ELF yang akan dengan senang hati mengantarkannya pulang ke
hotel, atau yang lebih bagus lagi ia akan bertemu dengan Donghae dan Kangin
Hyung “Aku harus melangkah kemana lagi??” Eunyuk mendudukkan tubuhnya ditangga
didiepan rumah yang ia yakini tidak ada penghuninya, hei ia lelah berjalan dari
tadi bahkan ia belum sarapan, ia menatap kesekelilling ia melihat truk besar
berwarna kuning terlihat susah keluar dari parkiran dengan kepercayaan diri
penuh ia melangkah menghampiri truk itu berdiri didepannya dan menggerakkan
kedua tangannya diatas kepalanya meminta supir truk itu terus memajukan truknya
mengikuti arahannya, walau sepertinya supir truk sempat bingung datang
darimana makhluk yang tiba-tiba berdiri
didepan truknya, tapi kini ia mengikuti instruksi Eunhyuk, namja berwajah Korea
itu terlihat baik
“Teruuuus… teruuuuus…” Eunhyuk
melangkah mundur sambir terus memberi instruksi pada truk itu agar tetap maju
ia pun tidak lupa memperhatikan sisi kanan dan kiri truk tersebut agar tidak
tersenggol sama sekali, ketika truk itu
telah keluar sempurna dari tempat parkirnya Eunhyuk tersenyum lebar disisi
jalan
“Thank
you…”
Eunhyuk mengangguk sekali dengan
senyum gummy smilenya dan kedua tangan yang masih diangkat dan membentuk simbol
OK, dan mobil itu pun berlalu meninggalkan Eunhyuk, namja manis ini kembali
melangkah “Ternyata aku bakat juga..” Pujinya pada diri sendiri “Nanti harus
kuceritakan pada Donghae..” dengan langkah bahagia ia terus melangkah karena
berhasil membantu 1 penduduk London, itu suatu kebanggaan bagi dirinya, konyol
tetapi ia bahagia kkk
Eunhyuk membenarkan letak syal
dilehernya ketika ia mulai melangkah
memasuki kawasan perkotaan dilondon, ia menatap penuh minat kesegala penjuru
tetapi tetap ia tidak memperlihatkan wajah noraknya karena melihat betapa
indahnya London “Ah sudah siang..” ujarnya ketika melihat angka berapa yang
kini tertera di jam tangan digitalnya “Pantas saja aku sangat lapar…” Eunhyuk
menepuk kantong celananya memastikan dompetnya masih bertengger disana, ia
harus memeriksa keuangannya sebelum memasuki salah satu restoran daripada ia
tidak bisa membayar makanannya setelah ia menghabiskan seluruh makannannya jadi
lebih baik ia mengeceknya sebelum masuk kedalam retoran “Ada… umm makan dimana
aku?? Perutku sangat lapar…”
Eunhyuk melihat restoran dengan plag
bergambar spagetti tidak jauh dari tempatnya berdiri, ia memutuskan masuk saja
kesana ia tidak mengerti makanan enak
apa lagi yang ada diLondon daripada ia harus lemas karena lapar untuk mencari
restoran lain lebih baik ia singgah ditempat yang sudah terlihat dengan jelas
didepan mata, dengan langkah mantap Eunhyuk memasuki restoran pasta tersebut ia
memutuskan mencari Donghae dan Kangin setelah perutnya terisi penuh
Donghae memperhatikan topi bulu yang
kini ada ditangannya “Mirip dengan yang dipakai diperfection??” gumamnya pela,
ia memperhatikan barang-barang lain yang ada ditoko souvenir itu dengan seksama
apa ada barang yang lain yang menurutnya cocok untuk ia berikan untuk Anchovynya
tercinta
“Sepertinya tidak ada ya sudah topi
bulu ini saja..” Donghae membawa topi bulu yang sedari tadi ia pegang ke meja
kasir, baru saja ia ingin membayar ia merasa ditepuk dari belakang “O! Kangin
Hyung??”
“Kau ini kemana saja?” omel Kangin
sembari memasukkan ponselnya kedalam saku celananya “Aku menghubungimu
berkali-kali tetapi kau tidak mengangkatnya, ku kira kau diculik..”
“A, mian Hyung sepertinya aku
meninggalkan Ponselku di hotel..” ucap Donghae sembari membayar pesanannya
“Oh, kukira kau diculik.. wajahmu
seperti anak millioner dari korea” gurau Kangin lalu melirik pada belanjaan
Donghae “Apa itu?”
“Ini topi untuk Hyukie, kurasa ia
akan menyukainya…”
Kangin dan Donghae melangkah keluar
dari toko tersebut “Aku sangat lapar..” ujar Kangin “Kita sebaiknya kembali ke
hotel…” Donghae hanya mengangguk setuju ia sangat merindukan Monyet
kesayangannya andai saja ia tidak meninggalkan ponselnya mungkin ia tidak akan
terlalu merindukan Lee Hyukjae
Baru saja Donghae dan Kangin membuka
pintu mereka sudah disambut kegaduhan para members, mungkin mereka sedang
bermain taruhan seperti biasa dan yang kalah akan melakukan hal konyol, itu kan
hobby rutin mereka
Ryeowook yang tengah memperhatikan
para members lain bermain langsung menoleh kearah pintu yang terbuka menampilkan
2 sosok yang pergi sedari pagi tadi “O! Kangin Hyung? Donghae Hyung? Kalian
sudah kembali?” tanya Ryeowook pada keduanya
“Ne Wookie ah, lelah sekali..” ucap
Kangin sembari melepas sepatunya di dekat pintu sedangkan Donghae tengah
menutup pintu kamar Hotel mereka “Kau masak apa siang ini Wookie-a, aku
benar-benar sangat lapar..” ucap Kangin sembari menghampiri Ryeowook dan
berjalan menuju dapur
Sedangkan Donghae ia memperhatikan
kumpulan para members yang tengah asik bermain bahkan mungkin tidak menyadari
kehadirannya, ia mengamati dengan seksama teman segrupnya mencari keberadaaan
kekasih hatinya yang tadi pagi ia tinggalkan begitu saja ketika masih tidur, ia
yakin Eunhyuk akan sangat marah pada dirinya, tapi nihil ia tidak menemukan
sosok kekasih hatinya disana, bayangannya pun tidak nampak sama sekali ia
mengalihkan perhatiannya menuju kamar yang tadi pagi masih digunakan Eunhyuk untuk
tidur, dengan pelan ia melangkah menuju kamar itu membukanya perlahan tanpa
mengetuk tapi begitu ia membuka pintu ia hanya menemukan kehampaan didalam
kamar dengan segera ia membuka lebar pintu kamar untuk meliat isi kamar lebih
detail lagi “Eoh?? Hyukie eodia??” Donghae segera kembali berpaling pada para
members SJ yng masih asik bermain bahkan sangat berisik mengalakan kericuhan
yang ditimbulkan sekumpulan anak TK, dengan langkah sedikit cepat ia
menghampiri dapur ia tahu ada Ryeowook disana yang tengah memberikan Kangin
makan(?)
“Wookie-a…” panggil Donghae pelan
ketika melihat Wokie tengah menuangkan sop kedalam mangkuk, pasti untuk Kangin
Dengan perlahan Ryeowook menolehkan
kepalanya “Ne?”
“Apa kau melihat Hyukie?”
Donghae menggeleng cepat “Aniyo,
kami tidak bertemu.. asih tadi ponselku tertinggal apa mungkin Hyukie
menghubungiku?”
Ryeowook hanya menggeleng “Kau
tenang saja Hyukie Hyung sudah besar bahkan ia pernah tersasar sebelumnya
ketika liburan sendiri tapi ia tetap baik-baik saja kan? Kau tenang saja,
Hyukie Hyung pasti akan kembali jika perutnya sudah lapar…”
“Aish aku tidak akan bisa tenang
Wookie, sebaiknya aku mencarinya.. kalian makan malam saja duluan jika aku lama
tidak kembali” ucap Donghae hampir beranjak dari tempat itu “Dan jangan lupa
sisakan untuk aku dan Hyukie ne..” lanjut Donghae sebelum melangkah keluar dari
dapur menuju pintu depan hanya Shindong yang menyari kehadirannya
“EO? Donghae-ya kau sudah kembali?”
tanya Shindong ketika melihat aktivitas Donghae dengan sepatunya
“Ani Hyung, aku baru akan pergi
lagi..”
Jawaban Donghae membuat dahi mereka
berkerut bahkan yang sedari tadi sibuk bermain sekarang tengah memikirkan
maksud ucapan Donghae, apa bocah itu ingin pergi lagi?
“Kau ingin pergi lagi?” tanya
Sungmin bingung bukankah Donghae baru kembali kenapa pergi lagi?"
“Ne yung, aku harus mencari Hyukie
bahaya kalau sampai ia tersasar..” ucap Donghae sebelum menghilang dibalik
pintu, membuat semua member yang ada di ruang tengah hanya saling menatap,
justru mereka bukan takut Eunhyuk yang akan tersasar justru mereka takut si
ikan nemo itu yang tersasar
% % % %
Eunhyuk melangkah sembari menoleh
kekanan dan kiri ingin rasanya bisa berfoto berselca ria sayang ponselnya dalam
keadaan mati sekarang, pemandangan London sangat menggoda iman bahkan tidak
dipungkiri sedari tadi banyak yeoja berambut pirang a.k.a bule selalu menatap
intens pada dirinya bukannya tidak tergoda tetapi ia lebih memilih diam dan
hanya memberi seulas senyum singkat dari pada para wanita itu akan mengajaknya
berkenalan lebih, bukan takut pada Donghae yang nantinya akan mengamuk padanya
ia lebih memilih harga dirinya tidak terinjak saat wanita bule itu mengetahui
bahwa bahasa inggris Eunhyuk dibawah rata-rata
Hari semakin sore langit bahkan
mulai memerah menandakan sang mentari hampir turun dari atas langit, Eunhyuk
sesekali menepuk paha dan lututnya ia benar-benar sangat pegal ia berharap ada
ELF yang melihatnya dijalan menyapanya dan bertanya sedang apa ia dijalanan
seperti sekarang maka dengan mudah ia bisa meminta para ELF baik hati itu untuk
mengantarkan Eunhyuk ke hotel seperti saat ia berlibur keParis dulu tapi
sepertinya sedari tadi ia melangkah semua orang tampak acuh dan sibuk dengan
urusan masing-masing
“Aigoo, lelahnya… perutku mulai
lapar lagi..” keluh Eunhyuk sembari mengusap-usap perutnya dengan wajah 100%
memelas
Eunhyuk memasuki kawasan pertokoan
di jalan yang cukup ramai tapi tidak dilewati oleh banyak kendaraan, ia menoleh
kesisi kanannya sepanjang jalan banyak toko yang memajang manekin sepanjang jalan banyak terpampang manekin
dengan baju-baju indah disana, ia bersumpah akan membeli baju-baju indah
disana, ia bersumpah akan mengajak Donghae untuk melihat satu per satu toko
yang ada disini jika ia sudah kembali ke dorm nanti dan bertemu dengan
Donghaenya
Donghae menimang-nimang topi bulu
yang ia beli tadi pagi untuk Eunhyuk sembari menoleh kekanan dan kekiri,
berharap menemukan Eunhyuk ditengah keramaian, walau sebenarnya ini tidak bisa
disebut ramai “Eodiga?” tanya Donghae pada udara, ia meraih ponselnya disaku
celananya berharap bisa menghubungi Eunhyuk setelah sedari tadi selalu gagal
menghubungi namjachingunya itu benar-benar membuat khawatir, Donghae memutuskan
mengikuti langkah kakinya berusaha berfikir sejernih mungkin agar bisa
menemukan Eunhyuknya ditengah kota yang sebenernya sangat ia tidak kenali ini..
“Seharusnya tadi ia tidak
kutinggalkan…” runtuk Donghae sembari menggetuk-ngetukkan ponsel nya kedahinya,
memang benar andai ia tidak meninggalkan Eunhyuknya pasti kini ia tidak sedang
ditengah kota London mencari keberadaan Eunhyuknya walau tidak bisa disebut bahwa
Eunhyuk hilang juga, “Apa bocah itu sudah makan? Ini sudah hampir..” ucapan
Donghae terhenti ketika ia menggerakkan tangannya mata nya memperhatikan
pergelangan tangannya menatap jam yang melingkar di tangan kirinya untuk
melihat jam berapa sekarang “Hampir jam 6 sore apa bocah itu tidak lapar?”
Donghae menghela nafas sekali dengan berat dan melanjutkan pencariannya
Eunhyuk melawati deretan toko-toko
bermerek dengan wajah sedikit cemberut bibirnya sedikit maju membuat nya
terlihat sedikit imut, sungguh ia ingin masuk kedalam toko tersebut, tapi
sungguh sangat tidak mengasikkan jika hanya masuk kedalam sendiri, jika ada
Donghae paling tidak ia memiliki teman yang sama-sama tidak menguasai bahasa
inggris, kau sungguh kejam Lee Hyukjae..
Eunhyuk menoleh kesamping kanannya
ia bukan mendapatkan manekin didalam etalase toko melainkan 2 orang pekerja
yang tengah menatapnya dan tersenyum padanya “Wah mereka sangat ramah pada
turis” benak Eunhyuk bersorak gembira ia pun segera menyunggingkan senyum
andalannya gummy smilenya pun segera menghiasi wajah kurusnya tangan kanannya
pun ikut melambai menyapa 2 orang yang tidak dikenalnya dan kedua orang itu pun
ikut melambai membalas lambaian Eunhyuk
Dengan senyum lebar Eunhyuk kembali
melangkah, ia mempercepat Langkahnya ia ingin kembali ke hotel ia ingin
bercerita pada member yang lain betapa mengembirakannya hari ini walau tidak ia
lewati dengan Donghae, tapi langkah Eunhyuk perlahan tertahan “Ah perutku
lapar..” keluhnya sembari mengusap-usap perutnya malas, ia menatap kearah depan
tepat didepan sana ada ditikungan dan kalau ia tidak salah ingat ada toko roti
yang sudah ia lewati tadi, ia akan mengganjal perutnya yang sudahh lapar ini
dengan roti “untuk Donghae, dan member lainnya satu, dua, tiga..” Eunhyuk
berjalan sembari menunduk dan menatap kesepuluh jarinya yang tengah mengitung
berapa jumlah member mereka yang ada dihotel saat ini
BRUK!!!!
“OMO!” Eunhyuk menabrak seseorang
ketika ia berbelok ditikungan “Ah, Jwaesonghamnida..” ucap Eunhyuk formal
sembari membungkuk beberapa kali ia sampai lupa tengah berada dimana saat ini
sampai-sampai mengucapkan maaf dengan bahasa formal Korea
“Hyukie?"
Eunhyuk segera mendongak mendengar
orang yang ia tabrak memanggil namanya seakrab itu “O! Donghae-ya…” Eunhyuk
memanggil Donghae sambil mengembangkan gummy smilenya mungkin ia senang dan
lega akhirnya bisa bertemu dengan Donghae lagi
“Aigoo, akhirnya aku menemukanmu,
kemana saja kau monyet kecil?” omel Donghae tetapi tidak terlihat sedikitpun
raut marah di wajahnya malah yang terlihat adalah raut khawatir
“Aku menyusulmu Hae, aku kira bisa
menyusulmu tetapi baterai ponselku habis aku jadi tidak bisa menghubungimu..”
“Aish, kau itu hobby sekali
membuatku memikirkanmu..”
“Memikirkanku?”
“Ne, selama bersama Kangin Hyung yang
kulakukan hanya memikirkan apa kau marah saat tahu aku meninggalkanmu, harus
kubelikan kau oleh-oleh apa saat kembali ke hotel nanti agar kau tidak marah,
tapi nyatanya saat aku kembali kehotel kau sudah tidak ada aish kau benar-benar
membuatku khawatir Hyukie…”
Eunhyuk mempoutkan bibirnya “Mian,
aku hanya ingin menyusulmu aku kan sudah berjanji padamu dan Kangin Hyung untuk
pergi bersama kalian..” Eunhyuk sediit menunduk lalu segera mendongak sambil
tersenyum konyol “Lalu mana hadiah untukku?” tak lupa ia membuka kedua
tangannya didepan Donghae
Donghae tersenyum simpul ia sudah
hafal betul dengan sifat Eunhyuknya walau bersedih pasti akan dengan cepat
ceria lagi “Aku belikan ini untukmu..” Donghae menunjukkan topi berbulu yang
sedari tadi ia tenteng ditangannya “Tapi aku tidak tahu apa kau menyukainya
atau tidak..”
Eunhyuk menatap penuh tarik pada
topi itu “Waah ini untukku?” tanya nya sembari ingin mengambil topi itu “Aku
ingin mencobanya..”
Donghae memukul pelan tangan Eunhyuk
“Biar aku yang memakaikannya untukmu..” belum sempat Eunhyuk memprotes Donghae
pun segera memakaikan topi berbulu itu dikapala Eunhyuk “Pas dikepalamu..”
“Kau fikir kepalaku sebesar Yesung
Hyung..” Eunhyuk menyentu kepala nya yang kini berbulu(?) “Otheyo?? Bagaimana
penampilanku?’
“Bagus..” Donghae segera berdiri
disisi kiri Eunhyuk lalu merangkulnya “Sekarang ayo kita pulang Hyukie, aku
sangat lapar..”
Donghae dan Eunhyukpun melangkah
kembali ke hotel sesekali terdengar pekikan Eunhyuk ketika ia kembali
menceritakan kejadian yang ia alami seharian ini tanpa Donghaenya, tapi yang
harus mereka sadari walau mereka tidak bersama dengan pasangan mereka
masing-masing tetap nama pasangan mereka yang selalu terlintas diotak mereka,
dan terlontar pertama kali keluar dari bibir mereka…
THE END
15:07 WIB
20 MEI 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar