Sick Enough to Die [Part 2]
Pairing : Lee
Sungmin, Choi Seorin
Title :
Sick Enough to Die
Leght : TwoShoot
Genre : Sad,
Hurt
Author : Choi
Seorin
Continued~~~~
Sungmin
menyentuh wajah Seorin “Appo?”
“Ani…”
“Siwon
memukulmu hingga memar dan luka begini masih berani bilang tidak sakit?” omel
Sungmin dan Seorin hanya tersenyum menanggapi omelan Sungmin
“Bagaimana
Donghae?”
“Dia masih
tidak ingin berbicara denganku… tapi aku janji akan berbicara lagi dengannya….”
“Apa kita
akhiri saja Oppa…” Seorin menunduk “Siwon Oppa pasti tidak main-main dengan
ancamannya…”
Sungmin
mengusap luka disudut bibir Seorin “Kau ini bodoh atau apa? Kau meninggalkanku
atau tidak Siwon akan tetap menyerang keluargaku kau lupa dendam keluarga kita,
jadi jangan berfikir untuk mengakhiri segalanya…”
“Geundae,
tidak ada yang mendukung kita Oppa…”
“Minhwan dan
Minho sepertinya mendukung…. Kurang apa lagi??”
“Kurang Oppa,
tentu saja kurang… Donghae dan Hyukie pasti akan menolak…”
“Aku akan coba
berbicara pada mereka, dan Hyukie begitu ia bangun aku akan bicara padanya…”
Seorin meraih
jemari Sungmin “Yakinkan aku semuanya akan baik-baik saja Oppa?”
Sungmin
tersenyum lalu mengangguk “Semua akan baik-baik saja, kita pasti akan bersama
pada akhirnya…”ucap Sungmin menyakinkan
Seorin, sedang mereka tidak menyadari Donghae melihat mereka dari kejauhan
memperhatikan keduanya dengan tatapan menilai terlebih melihat luka dibibir
Seorin cukup membuat Donghae penasaran
“Oppa…”
Donghae
menoleh kaget ketika ada seorang yeoja yang merangkul lengannya “O, SooHee-ya…”
“Kau sedang
apa? Mengintipi Sungmin Oppa dan yeojanya berpacaran eoh??”
Donghae
tersenyum lalu mengacak-acak rambut SooHee “Aniyo… untuk apa aku mengintip…”
“Cih, memang
aku tidak tahu kau dan Sungmin Oppa sedang bertengkar? Dirumah kalian hanya
diam-diaman saja biasanya kaliankan tidak begitu…”
“Tidak terjadi
apa-apa diantara kami, kau kembali lah kekelas kenapa malah menghampirku jika
ada yang tahu identitasmu bahaya…”
Yeoja bernama
SooHee itu mendesah sebal “Huft aku lelah Oppa… kenapa aku tidak boleh
berdekatan dengan Oppadeulku sendiri?? Kau bahkan melarangku menjengguk Hyukie
Oppa aku ingin bertemu dengannya…”
Donghae
memandang yeodongsaeng satu-satunya ini “Ara-ara, nanti kau boleh menjenguk
Hyukie Hyung… tapi jangan lama-lama disana mungkin disana nanti akanada Nisa
dan Eunchae…”
“Eh?? Oppa
tidak keRS?”
Donghae
menggeleng “Ada yang harus kuselesaikan dulu…” Donghae membelai sayang wajah
SooHee “Setelah itu baru aku akan keRS sebelum aku sampai disana kau harus
sudah pulang ne?”
SooHee
berdecak sebal tetapi ia pun mengangguk “Ya sudah sana cepat kembali
kekelasmu..”
“Araseo, kau
bawel sekali…” SooHee segera beranjak meninggalkan Donghae setelah melambaikan
tangannya dan Donghae hanya membalas singkat ia tidak ingin ada yang tahu
SooHee adalah yeodongsaengnya bayangkan saja LEE dan CHOI berada disatu sekolah
yang sama bukankah ia harus memperketat rahasia identitas SooHee, Donghae
berbalik badan ia ingin memperhatikan kambali Sungmin dan Seorin tetapi ia
tersentak kaget karena ada seorang namja dibelakangnya ketika ia berbalik
“Omo!!!”
Donghae mengelus dadanya kasar ia benar-benar hampir mati jantungan karena
kaget kenapa dibelakangnya tiba-tiba ada orang
“Kau Lee
Donghae?” tanya namja itu dan Donghae hanya menatap namja itu bingung tetapi ia
segera mengangguk
“Aku Minho,
Choi Minho…”
Mata Donghae
membulat kaget dihadapannya namja bermarga Choi apa dia Choi musuh keluarganya
untuk apa namja itu kini berada dihadapannya? Ingin menyerangnya tiba-tiba
disini?? Diarea sekolah?? Rasa-rasanya tidak mungkin jika namja itumenyerangnya
hanya akan membuat masalah dilingkungan sekolah
“Aku bukan
ingin mencari masalah denganmu, aku hanya ingin menyelesaikan masalah
denganmu…” tambah Minho yang menyadari kebingungan dan kekagetan Donghae
“Masalah?”
Minho
mengangguk “Noonaku dan Hyungmu…”
Donghae hanya
diam ia menunggu lawan bicaranya mengatakan maksudnya, apa namja dihadapannya
ini ingin ia membuat Sungmin dan Seorin berpisah?? hei itu juga memang cara yang
tengah ia fikirkan ia belum gila menerima seorang CHOI menjadi Noona iparnya
“Bisakah kau, merestui mereka…”
Mata Donghae
membulat kaget mendengar pernyataan Minho ia tidak menyangka namja CHOI itu
malah meminta dirinya merestui hubungan Sungmin dan Seorin?? Tunggu!! Itu
artinya bukannya Minho menyetujui hubungan keduanya “Mwo??”
“Restui
mereka, kau tidak lihat mereka?” Minho mengalihkan padangannya kearah Sungmin
yang tengah mengobati luka dibibir Seorin “Sudah sejauh ini apa bisa dihentikan
lagi… Noonaku saja tidak melawan ketika Siwon Hyung memukulnya ketika hubungan
mereka terbongkar…”
“Mwo???
Terbongkar??? Seorin dipukul??” kali ini Donghae tersentak kaget ia tidak
menyangka luka yang ada disudut bibir Seorin adalah luka bekas pukulan Siwon
“Nde, bisakah
kau mendukung mereka.. aku lelah dengan semuanya, menyerang atau diserang hanya
itu yang keluarga kita lakukan bukan?? Apa kau tidak lelah?”
Donghae
terdiam bukan tidak lelah hanya saja ia tidak tahu bagaimana menghentikannya
jika keluarga mereka diam maka Choi yang akan menyerang mereka jika sudah
seperti itu keluarga mereka pasti akan menyerang balik dan begitu seterusnya
tidak ada habisnya selalu saling balas menyerang dan selalu diserang “Hanya itu
yang ingin kukatakan…” Minho beranjak meninggalkan Donghae tapi tidak lama
Donghae berbalik badan memandang punggung Minho
“Kau!!!”
Suara Donghae
membuat langkah Minho terhenti “Kenapa kau mengatakan hal itu padaku, kau
mendukung mereka?”
Minho berbalik
badan lalu tersenyum “Damai itu bukankah lebih baik, dan Tuhan sudah memberikan
jalannya bukan membuat 2 orang itu saling mencintai bukankah kita harusnya
mendukungnya??”
Donghae
kembali diam ia mencoba mencerna kata-kata Minho, apa yang dikatakan namja itu
benar juga jika ingin berdamai bukankah caranya sudah ada didepan mata??
“Pikirkan
baik-baik… aku harap kau juga sepertiku…” ucap Minho meninggalkan Donghae yang
tengah berfikir ia bingung rasa-rasanya ia butuh saran Eunchae saat ini hanya
yeoja itu yang bisa membantunya berfikir
Jonghun tengah
melangkah seorang diri keluar dari gerbang sekolah, ia masih belum punya muka
untuk melihat Noona, Hyung dan Dongsaengnya yang kemarin dipukul karena ia
mengadukan apa yang ia dengar ia tidak menyangka akan berakhir seperti itu, ia
tidak menyangka Dongsaeng satu-satunya akan dipukul oleh Hyungnya bahkan
Noonanya terkena tamparan yang ia yakin meninggalkan luka memar dan Hyung yang
paling dihormatinya dan paling bisa tenang dalam situasi apapun kemarin pun
ikut dipukul hanya kerena membela Noonanya dan Dongsaengnya hanya dirinya yang
tidak melakukan apapun ia hanya diam dan tidak berani melakukan apapun, aish
dirinya benar-benar pengecut
“Jong-ah!”
Sebuah suara
membuat Jonghun mendongakkan kepalanya ia melihat disampingnya sudah berdiri
Noona yang paling dicintainya yeojachingunya “Noona…”
“Kau terlihat
pendiam hari ini, ada apa?”
Jonghun
menggeleng lalu tersenyum “Aniyo, mana ada aku ini selalu bersemangat setiap
hari terlebih jika melihatmu Noona…”
“Aish, kau
pandai merayu… emm, bagaimana jika kau temani aku sekarang?”
Jonghun
mengerutkan keningnya bingung “Menemanimu kemana?”
“Menjenguk
Oppaku…”
“Oppa??? Kau
punya Oppa??? Kenapa aku baru tahu sekarang???”
SooHee
tersenyum tanpa dosa “Hehehehe, selama ini kau tidak bertanya jadi aku tidak
cerita…”
Jonghun mengerucutkan
bibirnya “Kau merahasiakan apa lagi dariku...”
“Aish sudahlah
jangan marah, sekarang kau temani aku ne? dari pada aku meminta namja lain yang
menemaniku…”
“YA!!
Andwae!!” Jonghun segera meraih jemari SooHee dan menggenggamnya posesif “Tidak
ada namja manapun yang boleh mendekatimu…”
“Cih kau ini
egois sekali… Tn. Choi Jonghun..”
“Biar… Ny. Lee
SooHee kau tidak boleh protes apapun. kajja…” Jonghun segera menarik SooHee
pergi tanpa ia tahu kalau ia akan mendapatkan kenyataan yang sama pahitnya seperti
yang Noonanya alami
Jonghun
mengikuti kemana yeojachingunya menariknya sedari tadi dari koridor yang cukup
ramai dan sekarang mulai sepi akhirnya mereka tiba didepan ruang ICU
“ICU?? Oppamu
sakit apa?” tanya Jonghun bingung
“Dia tidak
sakit, dia hanya korban pemukulan..” jawab SooHee sambil melangkah masuk
kedalam bersama dengan Jonghun
“Korban
pemukulan? Apa lukanya sangat parah sampai berada diICU?”
SooHee
mengangguk “Oppaku sekarang dalam keadaan koma, kepalanya terhantam benda
keras..”
Jonghun mengangguk-angguk
mengerti ia mengikuti SooHee masuk kedalam kamar rawat Oppa SooHee dan didalam
sudah ada 2 orang yeoja
“Eunchae
Eonnie, Nisa Eonnie…” panggil SooHee pada 2 yeoja didalam ruangan itu
“O, SooHee-ya?
Kau kemari?” tanya Nisa sedikit bingung tidak biasanya Donghae bisa mengijinkan
Yeojdongsaeng kesayangannya ini kemari bahkan sendiri
“Nde Eonnie…”
“Kau tidak
bersama Hae?” tanya Eunchae
“Aniyo, Oppa
menuruhku kemari untuk menjenguk Hyukie Oppa itu pun tidak lama sebelum dia
datang aku sudah harus pulang…” rengek SooHee, Eunchae dan Nisa hanya terkekeh
geli melihat rengekan SooHee
“Lalu siapa
namja itu?” tanya Nisa penasaran
“Ah, ini
Jonghun Eonnie… namjachinguku..”
“Annyeong
Jonghun imnida…”
“Annyeong….”
Sahut Eunchae dan Nisa bersamaan, SooHee segera menghampiri Nisa mereka sudah
lama tidak bertemu ia ingin sedikit menghibur calon Eonnie iparnya ini
sedangkan EUnchae menyusul pembicaraan Nisa dan SooHee dan tinggallah Jonghun
yang tidak tahu harus berbuat apa? Jonghun pun memilih menghampiri ranjang ia
penasaran dengan wajah Oppa SooHee ia juga penasaran dengan luka yang diderita
Oppanya itu
Jonghun
melangkah perlahan mendekati ranjang awalnya wajahnya menunjukkan sedikit rasa
penasaran tetapi setelah ia berada disamping tempat tidur Oppa SooHee ia sedikit
mengerutkan kening rasa-rasanya ia pernah melihat orang ini
Wajah itu…
Tunggu!!!
“Wae LEE? Kau
menyerah?”Jonghun tiba-tiba teringat kejadian malam itu
malam dimana ia menyerang salah satu keluarga LEE wajah namja ini dan namja
itu….
Namja itu menoleh
dengan nafas terengah-engah “Kau bercanda CHOI, kalian hanya bisa bermain
curang menyerang kami dengan cara begini apa tidak salah?”
“Demi
melenyapkan seluruh keluargamu cara kotorpun akan kulakukan…”
Namja itu
tersenyum sinis “Kau yang akan kulenyapkan!”
Mata Jonghun
membulat kaget dengan sempurna dan tidak ada yang menyadarinya, ia ingat
sekarang namja yang terbaring dihadapannya kini adalah namja yang sama yang ia
serang malam itu perlahan ia menoleh kebelakang ia menatap yeojachingunya yang
tengah memeluk yeoja yang tadi ia panggil Nisa Eonnie, jika diperhatikan memang
ada kemiripan dengan namja yang terbaring ini apa ini artinya yeojachingunya
selama ini adalah LEE
“Jong-ah…”
lamunan Jonghun buyar ketika ia merasa lengannya dirangkul oleh SooHee, Jonghun
segera menoleh kearah SooHee
“Dia Oppaku…”
“…………………….”
Jonghun hanya diam ia tidak bisa berkata apapun, mendengar kenyataannya
langsung lebih menyakitkan daripada tadi ia menebaknya sendiri
“Padahal dia
Oppaku yang paling baik dari pada Donghae Oppa dan Sungmin Oppa… kenapa dia
yang terbaring disini??”
Mendengar
SooHee menyebutkan nama Sungmin membuat Jonghun yakin yeojachingunya adalah LEE
salah satu keluarga LEE, rasanya saat ini ia ingin berteriak dadanya saat ini
benar-benar sesak karena rasa bersalah, bersalah pada keluarganya dan bersalah
pada SooHee ia mengira Seorin yang mengkhianati keluarga mereka tapi nyatanya
jauh sebelum Seorin bertemu dengan Sungmin dirinya yang sudah mengkhianati
keluarganya dan jika SooHee tahu yang membuat Oppa tersayangnya jadi seperti
ini adalah dirinya apa yang yang akan terjadi?? Ia yakin pasti SooHee akan
membencinya sangat membencinya
SooHee menatap
jam tangannya ia sudah cukup lama berada disini jika sampai Donghae datang ia
belum pulang bisa-bisa uang jajannya bulan ini akan dipotong oleh Donghae
“Eonnie aku harus segera pulang jika Donghae Oppa melihatku masih disini saat
dia datang uang jajanku pasti dipotong…”
“Nde, kau
harus langsung pulang aro…” pesan Eunchae
“Nde Eonnie…”
“Ayo Jong-ah
kita pulang..”
“Annyeong
Noonadeul...” pamit Jonghun ia cepat-cepat keluar terlebih dahulu dari kamar
Hyukie lebih lama didalam hanya membuatnya semakin diliputi perasaan bersalah
“Jong-ah…”
“Hmm?”
“Kau hari ini
benar-benar lebih diam dari biasanya, ada apa?”
Jonghun menoleh
ia tersenyum dan menggeleng “Aniyo nan gwenchana.. mungkin aku sedikit lelah
saja…”
SooHee meraih
jemari Jonghun dan menggenggamnya “Kita segera pulang ne, kurasa kau butuh
istirahat…”
Jonghun hanya
mengangguk ia bingung harus berkata apa pada yeojachingunya, yang ada diotaknya
hanya rasa bersalah yang membeludak ingin rasanya ia memeluk yeojanya ini dan
meminta maaf tetapi ia tidak memiliki cukup keberanian untuk itu “Mianhae…”
gumam Jonghun pelan
“Eoh?? Kau
bilang apa Jong-ah??”
“Aniyo…”
Jonghun tersenyum dipaksakan “Sebelum pulang kubelikan eskrim ne?? kau maukan?”
Jonghun berusaha bersikap ceria seperti semula walau itu hanya pura-pura yang
terpenting didepan yeojanya ia tidak boleh terlihat kalut dan kacau
“Waw keure aku
mau Jong-ah!” SooHee segera menarik Jonghun “Palli, palli…”
“Jong Hyung,
kau puas mengatakannya??” tanya Minhwan membuat langkah Jonghun terhenti “Ingat
Hyung SooHee Noona juga LEE bagaimana jika dia juga anggota keluarga LEE kau
akan menyesali apa yang kau lakukan hari ini…” hanya kata-kata itu yang terlintas dikepala Jonghun saat ini
Menyesal?
Tentu saja ia menyesal amat sangat menyesal..
Minho dan
Minhwan menatap bingung kearah Jonghun yang kini sedang duduk melamun ditepi
halaman belakang rumah mereka biasanya bocah itu tidak bisa diam dan selalu
bertingkah padahal jelas-jelas golongan darahnya normal sama seperti seluruh
saudaranya yang lain mungkin terlalu lama berteman dengan Lee Hongki sahabat
kecilnya yang bergolongan darah AB membuatnya sedikit sering bertingkah aneh dirumah
ditambah lagi Lee Hongki itu punya Hyung yang tidak kalah aneh dengan dirinya
huft dan dampaknya keanehan kakak beradik itu menular ke Jonghun
“Jong kenapa?”
tanya Minho bingung sambil memakan roti tawar tanpa isi
“Molla Hyung….
Biar kutanya padanya…” jawab Minhwan sambil beranjak meninggalkan Minho dan
menghampiri Jonghun
“Hyung…?”
Jonghun
menoleh dan mendapati Minhwan kini sudah duduk disampingnya “Minhwanie…”
“Wae geudae??
Kau sedang ada masalah?”
Jonghun
kembali menatap kelangit, masalah?? Tentu saja ia sedang dalam masalah justru
masalah yang menderanya selama ini lebih besar dari masalah Noonanya dan
Sungmin “Menurutmu?”
“Sejak tadi
kuperhatikan kau memang hanya diam saja Hyung, Minho Hyung juga menanyakan
keadaanmu…”
“Minho Hyung??
Kukira kalian masih marah padaku karena kejadian kemarin…”
“Marah?? Kami
tidak pernah marah Hyung…”
Jonghun segera
menoleh “Karena diriku kau dan Minho Hyung bahkan Seorin Noona terkena
masalah…”
“Gwenchana…
itu hal wajar...” Minhwan tersenyum lalu menepuk pundak Jonghun “Lalu katakan
padaku Hyung, ada apa denganmu??”
Jonghun
menghela nafas “Kini aku mengerti apa yang Noona rasakan…”
Minhwan
menatap Jonghun bingung, sesaat Minhwan memiringkan kepalanya tanda bingung
tetapi sedetik kemudian ia membulatkan matanya kaget kepalanya pun sudah
kembali tegak seperti sedia kala “Hyung!”
“Nde..”
Jonghun terkekeh miris “Ternyata kau benar, SooHee Noona adalah yeodongsaeng
Sungmin Hyung… dia LEE…” Jonghun menunduk menyembunyikan kepalanya diantara
kedua lututnya “Daripada Noona aku yang sudah terlebih dahulu menjalin hubungan
dengan keluarga LEE jadi yang seharusnya kemarin dipukul habis-habisan oleh
Siwon Hyung diriku, bukan kalian…”
“Hyung…”
“Rasanya
benar-benar menyakitkan Minhwanie, selama ini aku mencintainya aku memujanya
tapi aku yang membuatnya bersedih… aku yang membuat Oppa tersayangnya koma…”
“Jadi LEE yang
kita serang waktu adalah Oppa tersayang SooHee Noona??” Minhwan merangkul
pundak Jonghun “Akan kurahasiakan Hyung, kau tenang saja…”
Jonghun
menatap Minhwan tidak percaya “Mwo??”
“Kau sudah
tahukan akibatnya jika Siwon Hyung sampai tahu? Cukup kami yang merasakan
akibatnya aku tidak ingin kau merasakan tendangan dan pukulan Siwon Hyung… aish
itu sangat menyakitkan kau tahu…”
Jonghun
terkekeh “Tidak ingin membalasnya eoh?”
“Ani Hyung…
daripada memikirkan itu lebih baik kita memikirkan bagaimana caranya
menyelesaikan masalah ini…”
“Masalah?”
Minhwan
mengangguk “Antara kau dan SooHee Noona, masalah Sungmin Hyung dan Noona…”
Minhwan menghela nafas “Dunia kecil ternyata…”
“Apa ini
karma??”
“Ani… ini
takdir Hyung…”
Jonghun
menoleh sesaat lalu kembali menatap langit “Nde kau benar…”
Sementara 2
namja itu sharing bersama Minho hanya menatap bingung pada 2 namdongsaengnya
itu entah apa yang dibicarakan 2 makhluk
itu hingga Minhwan melupakan dirinya padahal ia yang penasaran dengan keadaan
Jonghun tapi sekarang kenapa dirinya yang ditinggal begini???
“Aish 2 orang
itu malah tidakmenghiraukanku…” omel Minho lalu segera beranjak meninggalkan
jendela tempat ia sedari tadi menatap kedua Dongsaengnya dihalaman belakang
Siwon menatap
Minhwan dan Jonghun dari jendela kamarnya yang berada dilantai 2 ia menghela
nafas “Kalian fikir aku tidak lelah dengan semua ini?? Aku juga lelah, hanya
saja aku sudah terlanjur berjanji akan menuntaskan ini hingga akhir…” Siwon
kembali menutup tirai jendela kamarnya ia tidak ingin terlalu lama memandang
wajah kalut seluruh Dongsaengnya ia tidak ingin merasa ragu
Sungmin
memarkirkan mobilnya dipelataran parkiran sekolah ia segera beranjak turun dari
dalam mobil ia harus keperpustakaan sebelum kekelas ada tugas yang harus is
selesaikan tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang namja tinggi
tengah bersandar di pohon dekat dengan dirinya dan menatapnya dengan padangan
yang cukup menusuk
“Jadi kau Lee
Sungmin?”
Sungmin
mengerutkan keningnya bingung ia tidak mengenali namja dihadapannya saat ini
“Nde, aku Lee Sungmin waeyo? Nuguya?”
Namja itu
segera melangkah pelan menghampiri Sungmin “Bisakah kau jauhi yeodongsaengku!”
Sungmin
tersentak kaget, yeodongsaeng… ia tahu siapa yang kini ada dihadapannya
‘Choi Siwon’ “Melihat reaksimu sepertinya kau sudah mengetahui siapa
diriku…”
Sungmin dan
namja yang ternyata Siwon itu kini bertatapan tajam “Ini untuk yang pertama dan
yang terakhir kita akan bertatap muka secara langsung seperti ini, jadi
kukatakan sekali lagi padamu jauhi yeodongsaengku selamanya aku tidak akan
menerima hubungan konyol kalian…”
“Konyol??
Kurasa pola fikirmu yang konyol Choi Siwon-shii, dan maaf saja aku tidak ada
minat sama sekali untuk menjauhi yeodongsaengmu aku mencintainya begitu juga
yeodongsaengmu dan selamanya akan tetap begitu..” balas Sungmin ia tidak ingin
menahan-nahannya lagi anggap saja pertemuannya dengan Siwon hari ini adalah
kesempatannya untuk mewujudkan keinginannya
“Kau akan hancur
LEE…”
“Keure, tapi
kita akan hancur bersama CHOI…”
Keduanya
saling diam dan hanya saling melempar tatapan tajam yang menusuk hingga
akhirnya Seorin datang dan menghentikan tatapan saling membunuh mereka
“Oppa, kenapa
kau disini??” tanya Seorin pada Siwon, niatnya ia ingin menghampiri Sungmin
yang tidak kunjung sampai diperpustakaan padahal Sungmin sudah mengiriminya
pesan kalau ia sudah sampai diparkiran siapa sangka yang menghalangi Sungmin
adalah Oppanya sendiri
Siwon menoleh
“Pulang!”
“Nde?”
“Pulang
sekarang juga dan tinggalkan sekolah ini sekarang juga…”
“Mwo??? Oppa
apa yang kau bicarakan…” tanya Seorin bingung
“Aku sudah
mengurus surat keluarmu dari sekolah ini, kau akan kembali belajar dirumah
seperti dulu!!”
“Mwo?? Andwae!
Aku tidak mau Oppa!”
“Wae?? Kau
ingin kemari setiap hari agar bisa bertemu dengan dia!” Siwon menunjuk Sungmin
“Buang jauh-jauh fikiran konyolmu itu, mulai hari ini kau tidak akan pernah
bertemu dengannya…”
“Oppa!!!”
Sungmin
menurunkan telunjuk Siwon yang masih menunjuknya “Kau ingin kami tidak bertemu
begitu?? Kau fikir dengan begitu bisa membunuh perasaan kami begitu saja?? Choi
Siwon-shii kau kekanak-kanakan!”
“Diam kau atau
kubunuh kau saat ini juga!” bentak SIwon hampir mengambil senjata dibalik
sakunya
“Andwae
Oppa!!” Tahan Seorin ia tidak ingin melihat pertumpahan darah disini “Baiklah
aku akan pulang aku akan keluar dari sekolah ini aku akan menurutimu Oppa asal
jangan kau lukai Sungmin Oppa, jebal..”
Sungmin hanya
diam rahangnya terlihat mengeras menahan marah melihat yeojanya memohon seperti
itu demi dirinya ada sedikit emosi dalam hatinya rasanya ia ingin menghajar
Siwon sekarang juga
“Bagus kalau
begitu, cepat ikut aku pulang dan kau LEE kubur mimpimu itu!!” ucap Siwon
beranjak meninggalkan Sungmin menuju mobilnya, sedang Sungmin menyunggingkan
senyum sinisnya lalu ia segera meraih jemari Seorin dan menarik Seorin untuk
mengikutinya masuk kedalam mobil tanpa disadari Siwon
“O!” pekik
Seorin tertahan kerena Sungmin dengan tiba-tiba menariknya dan menyuruhnya
masuk kedalam mobil milik Sungmin “Oppa?” tanya Seorin pelan
“Ikuti saja
Chagi… kita akan pergi!” Sungmin segera menutup pintu mobil penumpang dan ia
segera beranjak menuju pintu kemudi dan segera masuk kedalamnya ia menghidupkan
mesin mobil hingga membuat Siwon menoleh kearah belakang dan sudah tidak
mendapati Sungmin dan Seorin disana Siwon mengedarkan padangannya kesegala arah
mencari keberadaan 2 orang itu, kegiatannya baru berhenti ketika ia melihat
mobil Sungmin dengan tiba-tiba melaju meninggalkan dirinya dan sekolah dengan
cepat ia bahkan sempat melihat Seorin yang menatapnya dengan tatapan bersalah
dan meminta maaf dari dalam mobil, Siwon dengan segera mengejar mobil Sungmin
yang melaju cepat
“YA!!!
Brengsek!!! Dia membawa lari Seorin!!” umpat Siwon ketika ia berhenti mengejar
ia lelah, Siwon segera menelfon seseorang “Temukan Seorin dan namja LEE itu
cepat!!” bentaknya pada orang disebrang telfon sana
“MWO!!!”
Donghae bangkit dari duduknya didalam kelas keterkagetannya membuat beberapa
penghuni kelas menatap bingung kearahnya “Apa kau bilang?”
Minho yang
baru saja diteriaki Donghae menghela nafas apa namja keluarga LEE yang satu ini
sangat suka bertanya berulang-ulang?? “Aku baru dapat kabar dari Siwon Hyung,
kalau Noona dibawa pergi oleh Sungmin Hyung…”
“Kau serius??
Sungmin Hyung membawa pergi Seorin?? Tapi kemana?”
“Molla, apa
ini yang dinamakan kabur dari rumah??”
Donghae
kembali duduk dan mengusap wajahnya kasar ia tidak menyangka Hyungnya akan
berbuat senekad ini dengan membawa kabur Seorin dengan tiba-tiba apa yeoja itu
sebegitu berharganyakah dimata Sungmin “Aish, molla…” Donghae segera menatap
Minho “Kau coba hubungi Noonamu…”
“Sudah tetapi
tidak diangkat…” Minho duduk dibangku didepan meja Donghae “Maka dari itu aku
kemari aku ingin memintamu menghubungi Sungmin Hyung mungkin jika kau
menghubunginya dia akan menerima…”
Donghae
terdiam bukan ia tidak ingin menghubungi Sungmin ataupun membantu tetapi ia
tengah bertengkar dengan Sungmin aish salah lebih tepatnya ia yang marah pada
Sungmin dan ia belum berbicara lagi dengan Sungmin semenjak malam itu, jika ia
menghubungi Sungmin apa yang harus ia katakan??
“Othe? Kau
bisa membantuku?”
Donghae
menatap Minho, “Jika aku tahu dimana mereka apa kau akan memberitahukan pada
Siwon??”
“Ani, aku
hanya ingin tahu dimana mereka jika kita tahu dimana mereka lebih cepat dari
pada Siwon Hyung kita bisa menyelamatkan mereka dari Siwon Hyung… kita bisa
menyembunyikan mereka, kau tidak tahu betapa mengerikannya Siwon Hyung itu jadi
kumohon temukan mereka sebelum semuanya terlambat…”
Donghae
menunduk lalu mengangguk “Akan kucoba.. berikan padaku nomor ponselmu aku akan
menghubungimu jika aku sudah tahu dimana mereka…”
Minho
mengulurkan tangannya dihadapannya Donghae membuat DOnghae bingung melihat
telapak tangan yang terbuka dihadapannya “Mwoya?”
“Katamu kau
meminta nomor ponselku? Mana ponselmu biar kuketikkan…”
Donghae segera
memberikan ponselnya pada Minho, aish dia terlihat sangat bodoh sekarang
meminta nomor ponsel seseorang tetapi tidak mencatatnya bagaimana cara ia
menghubungi orang tersebut??
“Ini, aku juga
sudah menyimpan nomormu… kumohon kabari aku cepat ne?? aku mengkhawatirkan
mereka…” Minho meletakkan ponsel Donghae dimeja
“Nde aro…”
“Kamsahamnida…”
Minho membungkuk sedikit sebelum beranjak meninggalkan kelas Donghae sedang
Donghae ia meraih ponselnya dan memandang nomor Minho diponselnya
Choi Minho
977-02-38….
977-02-38….
Donghae
terkekeh, ia tidak menyangka bukan hanya melihat Hyungnya jatuh cinta dengan
Choi bahkan sekarang ia dan Choi saling menyimpan nomor ponsel aigoo apa benar
perselisihan ini akan berakhir baik atau akan semakin parah??
Sungmin
menghentikan mobilnya ditepi pantai yang terlihat sangat sepi mereka sudah
keluar jauh dari kota Seoul ada dimana mereka sekarang?? Molla, keduanya pun
tidak tahu mereka ada dimana, Sungmin hanya terus mengemudikan kejalan yang
bahkan tidak ia ketahui rasa-rasanya ia memang ingin pergi jauh meninggalkan
semuanya, ia menoleh kesamping ia menatap yeojanya sedari tadi hanya diam
sambil meremas jemarinya sendiri apa yeojanya takut??
“Chagi…”
panggil Sungmin
“Kenapa kau
lakukan ini Oppa?”
Sungmin
mengalihkan pandangannya, ia merasa saat ini Seorin tengah menolaknya apa yeoja
ini tidak benar-benar mencintainya?? Sungmin hanya diam ia tidak ingin menjawab
mendengar pertanyaan Seorin Sungmin merasa yeoja itu menyesal mengikutinya
“Jika Siwon
Oppa menemukan kita….” Seorin menggantung kata-katanya “Aku tidak ingin
kehilanganmu Oppa…”
Sungmin
menoleh perlahan ia melihat yeojanya sudah terisak “Aku lebih memilih dikurung
dirumah daripada Siwon Oppa menyentuhmu dan melukaimu, jika kita pergi seperti
ini ketika Siwon Oppa menemukan kita aku tidak ingin ia melukaimu Oppa…”
Sungmin menarik Seorin perlahan masuk dalam pelukannya
“Jangan sampai
kita ditemukan… itu saja yang harus kita lakukan sekarang… lalu kau fikir jika
kau dikurung didalam rumahmu itu aku harus bagaimana?? Sudah kukatakan bukan
aku tidak akan bisa tanpamu…”
“Tapi nyawamu
dalam bahaya jika bersamaku Oppa…”
“Lalu?? Aku
lebih memilih kehilangan nyawaku daripada kehilangan dirimu…”
Seorin
mengeratkan pelukkannya pada Sungmin ia benar-benar mengangis terisak kini, ia
menyesal sangat menyesal andai ia tidak pernah memaksa untuk masuk kesekolah
yang sama dengan para Dongsaengnya ia tidak akan bertemu dengan Sungmin, ia
tidak akan pernah mencintai namja ini ia juga tidak akan menyeret Sungmin masuk
dalam masalah ini, ia tidak akan membuat namja ini dalam bahaya kini “Mianhae,
semuanya karena diriku… mianhae… jika aku tidak masuk kesekolah itu, jika aku
tidak mengenalmu, jika aku tidak menyambutmu, jika aku tidak mencintaimu pasti
sekarang kau tidak berada dalam bahaya seperti ini…”
“Ani, sudah
cukup menyalahkan dirimu sendiri… kau tahu takdir?? Walaupun bukan sekarang
kita bertemu aku yakin suatu saat kita akan bertemu, aku yakin itu karena kau
adalah takdirku…” Sungmin mendorong tubuh Seorin yang memeluknya ia menatap
Seorin “Kau takdirku begitu juga sebaliknya…”
“Apa takdir
kita tidak terlalu menyakitimu?”
“Seharusnya
aku yang bertanya itu padamu..” Sungmin mengusap sudut bibir Seorin yang masih
memar “Luka ini karena diriku…” Sungmin meremas halus lengan Seorin yang
terluka “Luka ini juga kerena diriku…” Sungmin kembali menatap Seorin “Aku yang
terlalu banyak melukaimu…”
Seorin terdiam
ia hanya menunduk dan kembali memeluk Sungmin erat ia takut kehilangan saat ini
benar –benar takut ia tidak ingin kehilangan Sungmin jika Siwon sampai
menemukan mereka, Seorin sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Oppanya itu
jika sampai mereka tertangkap ‘Melenyapkan’ Sungmin itu sudah pasti
“Kita harus
mencari penginapan dan membeli baju ganti…. Kurasa jika kujual mobil ini Hyukie
tidak akan keberatan…” jelas Sungmin saat mereka kini tengah berada dikedai
mie, Seorin hanya mengangguk ia mengikuti semua yang Sungmin katakan hanya itu
yang bisa ia lakukan jika ia tidak ingin kehilangan Sungmin lebih cepat
Drrrt Drrrt
Sungmin
menatap ponselnya yang bergetar diatas meja tertera nama Donghae disana Sungmin
terdiam membuat Seorin juga ikut memandang ponsel Sungmin keduanya terlihat
berfikir haruskan menerima panggilan itu
“Terima saja
Oppa mungkin Donghae ada perlu…”
Sungmin
menghela nafas lalu menerima panggilan Donghae “Yobose…”
“Hyung odie!!
Kau ini sudah tidak waras eoh??”
“Hae-ya…”
“Kau ini, kau
sedang mempermainkan Singa yang sedang tidur Hyung kau tidak tahu bagaimana
Siwon bukan??”
“Donghae-ya…”
“Jebal Hyung,
torabwa…”
“Aniyo, aku
tidak bisa kembali aku sudah melangkah sampai disini… aku akan meneruskannya,
kau bertanya kami dimana akupun tidak tahu kami ada dimana yang pasti sudah
keluar jauh dari Seoul…”
“Hyung, Minho
dan Minhwan mengkhawatirkan Noona mereka walaupun kau tidak ingin kembali beritahu
kami kau ada dimana?? Biar kami menjemputmu dan menyembunyikanmu ditempat yang
aman…”
“Aniyo Hae-ya
aku akan mencari tempat amanku dan Seorin sendiri, katakan pada Dongsaeng
Seorin Noona mereka baik-baik saja bersamaku…”
“Hyung..”
“Jika aku
membutuhkan bantuanmu aku akan segera menghubungimu Hae…”
“Tapi Hyung…”
“Annyeong!”
Sungmin memutuskan sambungan terlfon terlebih dahulu, ia meletakkan ponselnya
kembali keatas meja ia kembali menyantap makanannya
“Kau tidak
apa-apa Oppa?”
Sungmin
menghentikan kegiatan makannya lalu mendongak “Gwenchana…”
“Donghae
disana sendiri Oppa, Hyukie koma diRS hanya kau harapannya tetapi kau malah
pergi bersamaku… apa ini adil untuk Donghae…”
“Dia akan
belajar menjadi dewasa dengan ini… kau tenanglah…” Sungmin kembali memakan
ramennya dengan lahap, sedang Seorin hanya bisa menghela nafas mencoba percaya
dengan apa yang diyakini namjachingunya kini…
Donghae
menatap ponselnya sebelum berdecak kesal, bagaimana ia tidak kesal ia
mengumpulkan segenap keberaniannya untuk menghubungi Sungmin tetapi setelah
membujuk Sungminmalah memutuskan sambungan telfon jika tidak ingat ponsel
miliknya berharga sudah ia banting sedari tadi ponsel itu
“Ck! Kenapa
dimatikan coba?? Aish Sungmin Hyung, kau membuat kepalaku benar-benar hampir
pecah!!” geram Donghae sambil menunduk dan mengusap wajahnya kasar
“H… Hae…”
Donghae
menghentikan gerakannya ia terdiam barusan rasanya ia seperti mendengar suara
saudara kembarnya tapi tidak mungkin saudaranya itu tengah koma tidak mungkin
bisa memanggilnya, mungkin terlalu banyak masalah membuatnya berhalusinasi
hebat seperti ini Donghae memejamkan matanya dan menghembuskan nafas ia mencoba
menenangkan dirinya
“Dong… Hae…”
Donghae
kembali membuka matanya yang barusan ia dengar bukan halusinasi ia yakin dengan
suara itu, Donghae segera mendongak dan ia menemukan saudara kembarnya tengah
menatapnya dengan pandangan sayu tetapi bibir itu tersenyum, Donghae segera bangkit
dari duduknya mendekati Hyukjae diatas ranjang dengan cepat “Hyung! Kau sadar…”
Hyukjae tidak
menjawab ia hanya mengangguk sekali itupun sangat lemah, tetapi senyum tetap
terukir diwajahnya “Tunggu disini Hyung, akan kupanggilkan Dokter…” Donghae segera
berlari keluar kamar Hyukjae dan berpapasan dengan Nisa
“Oppa?? Waeyo?
Kau ingin kemana? Kenapa wajahmu sepanik itu??” tanya Nisa bingung,
bagaimanapun juga Donghae baru keluar dari kamar namjachingunya dengan wajah
panik seperti itu siapa juga yang tidak bingung dan khawatir bagaimana jika
namjachingunya kenapa-kenapa?
Donghae
mencengkram lengan Nisa “Hyukie Hyung sudah sadar, dia sudah sadar… aku akan
mencari dokter kau tolong jaga dia sebentar…” jelas DOnghae kemudia beranjak
meninggalkan Nisa yang kini dalam keadaan shock, baru saja ia mendengar bahwa
namjachingunya sudah sadar hampir Nisa ingin menangis terisak karena bahagia ia
masih mengingat keadaan Hyukjae ketika pertama kali ia menjengguknya luka memar
diwajah dan tangan bahkan perban melilit dikepalanya selang oksigen yang
terpasang dihidung Hyukjae miris melihat Hyukjae seperti itu padahal baru saja
Hyukjaenya mengucapkan ‘Saranghae’ lewat pesan tetapi beberapa jam
kemudian ia menerima kabar Hyukjaenya ada diRS dalam keadaan koma siapa juga yang
tidak shock dan sedih bahkan Nisa sempat pingsan ketika baru bertemu dengan
Hyukjae
Nisa segera
berlari masuk kedalam kamar rawat Hyukjae ia melihat Hyukjae kini tengah
menatap kearahnya “Oppa….”
Hyukjae
tersenyum ia mengangkat tangannya dengan susah payah berharap yeojanya menerima
uluran tangannya “Chagi-ya…”
Nisa segera
berlari menghampiri Hyukjae menggenggam jemarinya dan memeluknya “Bogoshipeo…”
“Nado….”
Nisa melepas
pelukannya dan menghapus airmatanya “Aku senang kau kembali Oppa…”
Hyukjae
tersenyum “Dimana Sungmin Hyung??”
Nisa terdiam,
ia tidak tahu harus menjawab apa? Bukankah seharusnya Donghae yang menceritakan
masalah ini pada Hyukjae?? Walaupun ia tahu sekalipun tetapi tidak mungkin juga
ia yang menceritakan masalah internal keluarga mereka
“Tunggu dokter
memeriksamu Oppa, nanti Donghae Oppa yang akan menjawab…”
Hyukjae
memandang kekasihnya penuh tanya kenapa Nisa tidak mennjawab saja ada dimana
Hyung tertuanya itu, rasanya ada yang terjadi selama ia tidak sadarkan diri ada
yang tidak beres disini, jangan tanya kenapa Hyukjae ingat dia koma dan tidak
bingung dengan keadaan sekitar, Hyukjae masih ingat kepalanya dihantam kayu
oleh CHOI kelanjutan hidupnya hanya 2 yang ia pikirkan saat itu Koma jika
selamat atau tewas saat itu juga
Hyukjae sudah
selesai diperiksa oleh dokter yang menanganinya, keadaannya pun sudah membaik
dan tidak selemah tadi ia sudah bisa duduk bersandar ditempat tidur sedang
Donghae tengah mengupas apel untuk saudara kembarnya ini dan Nisa?? Ia pergi
kekantin bersama dengan Eunchae yeoja itu sedari tadi tidak beranjak
meninggalkan kamar Hyukjae, dan Hyukjae takut Nisa akan jatuh sakit jika ia
sampai lupa makan
“Ini Hyung
makan…” ucap Donghae menyodorkan apel kemulut Hyukjae dan Hyukjae pun
memakannya “Bagaimana rasanya? Manis??”
Hyukjae
mengangguk “Hae-ya…”
“Hmm??”
“Mana Sungmin
Hyung?”
Gerakan tangan
Donghae yang masih mengupas apel terhenti matanya pun bergerak gelisah dan
semuanya disadari oleh Hyukjae “Waeyo? Kenapa kau tidak menjawab?”
“Sungmin
Hyung?”
“Nde, kenapa
dari tadi ia tidak muncul juga??”
“Dia…”
“Waeyo??
Sebenarnya apa yang terjadi selama aku koma??”
“Aniyo,
eopseo…”
Hyukjae
menoleh menatap Donghae yang sedikit gelisah ia kenal saudara kembarnya ini
Donghae akan menggerak-gerakkan mata kemanapun jika sedang menyembunyikan
sesuatu “Kotjimal, jangan mencoba membohongiku katakan padaku ada apa?”
“Hyung…”
“Katakan
padaku Lee Donghae!” tegas Hyukjae karena ia melihat lagi saudaranya itu
berniat mengalihkan pembicaraan dan Donghae pun mau tidak mau harus
menceritakan semuanya dari awal menyakitkan memang tetapi ia harus melakukannya
Hyukjae harus tahu yang sebenarnya
1 Hour Later
“Jadi Seorin
adalah CHOI?? Aish bagaimana bisa??”
Donghae
menghela nafasnya berat ia juga ingin bertanya hal yang sama seperti Hyukjae
tetapi bertanya pada siapa??? Ia sendiri tidak mengerti kenapa keadaan seperti
ini bisa terjadi?? “Molla Hyung…”
“Lalu kau
sudah mengetahui keadaan dan tempat Sungmin Hyung dan Seorin berada?”
“Keadaan
mereka aku yakin baik-baik saja tapi dimana mereka itu yang tidak kuketahui
Hyung… Sungmin Hyung bilang dia sendiri tidak tahu ada dimana…”
Hyukjae
menghela nafas ia tidak menyangka selama ia tertidur banyak sekali kejadian
yang menimpa keluarganya bahkan keluarganya bisa menjalin hubungan dengan CHOI
ya ampun ada hal lain yang lebih konyol dari ini??? Rasa-rasanya ia lebih
memilih kembali koma saja agar ia tidak harus terlibat dalam masalah berat ini…
“Lalu kita
harus bagaimana Hyung? Choi Minho minta bantuan kita untuk menemukan Noonanya
dan menyembunyikan mereka ditempat aman…” jelas Donghae
“Choi Minho??
Choi katamu??”
Donghae
menggaruk kepalanya “Nde, aish aku benar-benar tidak mengerti dengan keadaan
sekarang Hyung..”
“Bisa kau
minta dia datang kemari??”
“Nugu?”
“Minho, Choi
Minho itu bisa kah kau memintanya untuk kemari ada yang harus kutanyakan…”
“Kau bukan
ingin menhajarnya kan Hyung?” tanya Donghae sedikit penuh selidik ia tidak
ingin dikeadaan sudah segenting ini Hyungnya masih mencari gara-gara dengan
keluarga CHOI
“Kau fikir aku
sudah sekuat apa ikan pabo… aku ini baru saja sadar dari komaku, sudah cepat
suruh dia kemari…”
“Baiklah
Hyung…” Donghae menyanggupi perintah Hyukjae, ia segera beranjak keluar dari
kamar Hyukjae dan menghubungi Minho ia sebenarnya penasaran apa yang ingin
dibicarakan Hyungnya dengan Minho
Minho
membungkukkan badan ketika bertemu dengan Hyukjae “Mianhae aku baru bisa
menjenggukmu sekarang, dan maafkan apa yang dilakukan Dongsaengku…”
“Jadi bukan
kau yang memukulku?” tanya Hyukjae yang kini sudah berhadapan langsung dengan
Minho
“Aniyo,
namdongsaengku yang melakukannya tetapi aku benar-benar minta maaf untuk itu..”
“Gwenchana,
intinya aku sudah sadar sekarang…” Hyukjae menghela nafas “Mianhae Hyungku
membawa pergi Noonamu…”
Minho hanya
menunduk dan mengangguk, belum ada 24 jam Noonanya pergi tetapi ia sudah
mengkhawatirkan keadaan Noonanya itu ia hanya takut Siwon menemukan mereka dan
ia sangat yakin hal buruk akan terjadi
“Aku sudah
menghubungi Sungmin Hyung, dia mengangkatnya tetapi aku tidak berhasil
mengetahui dimana mereka sekarang.. bahkan Sungmin Hyung sendiri tidak tahu ia
sekarang berada dimana ia hanya memintaku menyampaikan padamu bahwa Seorin
baik-baik saja…” ucap Donghae
“Aku akan
kembali mencoba menghubungi Noonaku…”
“Minho-shii…”
Minho menoleh
kearah Hyukjae yang memanggilnya “Nde?”
“Kenapa kau
terlihat mendukung Hyungku dan Noonamu?”
“Karena aku
sudah lelah…” hanya itu yang dijawab Minho dan ia kembali fokus pada ponselnya
ia mencoba menghubungi Noonanya “Kau tahu hidup hanya untuk diserang dan menyerang
itu sangat membosankan dan melelahkan dan Tuhan memberikan jalan bagi kita
untuk berhenti yaitu mereka… Sungmin Hyung dan Seorin Noona..” lanjut Minho
sembari menunggu sambungan telfon tersambung
“Jika sampai
Siwon yang menemukan mereka apa yang akan terjadi?” tanya Donghae sebenarnya ia
tidak usah bertanya pun ia tahu apa yang akan terjadi tetapi ia ingin tahu dari
namdongsaeng Siwon sendiri
“Mungkin nyawa
keduanya dalam bahaya..” jawab Minho membuat Hyukjae segera menoleh horror
kearah Minho, ia bisa kehilangan Hyungnya???
BRAK
Seluruh
penghuni dalam ruangan menoleh kearah pintu yang terbuka terlihat seorang yeoja
dengan seragam yang sama dengan Donghae masuk kedalam sambil menyeret seorang
namja “Oppa kau sudah sadar…” ucap yeoja itu
“SooHee?? Kau
datang??” sambut Hyukjae senang hanya saja wajah Minho dan namja yang ditarik
SooHee itu berubah Minho bingung sedang namja itu menegang kaget
“Jonghun-ah?”
panggil Minho
“H, Hyung…”
Donghae segera
menatap Minho dan namja yang bernama Jonghun ia merasa ada sesuatu yang mulai
menganjal saat ini, Minho mengenal namja ini bahkan namja ini memanggilnya
Hyung atau jangan-jangan namja ini CHOI?? Tapi kenapa namja ini dekat dengan
yeodongsaengnya
“Siapa namja
itu?” tanya Hyukjae
“Dia, Dia Choi
Jonghun Oppa, dia namjachinguku!”
Mata Minho
membulat sempurna “MWO!!!! Kau namjachingu LEE Jong-ah!! Kau!!”
“Hyung…”
Donghae
menghampiri Minho “Chamkanman! Dia CHOI? Dia namdongsaengmu?”
“Nde… Jong-ah!
Kau mengadukan Seorin Noona berhubungan dengan Sungmin Hyung sedangkan kau sendiri!!
Kau sendiri berhubungan dengan LEE!!!” Maki Minho dan Jonghun hanya tertunduk
SooHee
mengerutkan keningnya bingung, sedang Hyukjae hanya menghela nafas hanya satu
yang ia harapkan saat ini bukan namja ini yang malam itu memukulnya “DIa
benar-benar namjachingumu?”
SooHee
mengangguk mengiyakan ia menatap Jonghun “Ada apa?? Kenapa dengan Jonghun
kenapa kalian menatapnya seperti itu?”
“Kau! Kau yang
membuat Hyukie Hyung koma iya kan!!” omel Donghae sambil menarik kerah baju
Jonghun ia tidak perduli disini ada Minho sekalipun tetapi ternyata Minho tidak
mencegahnya apa berarti memang namja ini yang memukul Hyukjae malam itu
SooHee
menghampiri Donghae “Oppa, Mwohaseyo kau jangan menakutinya…”
“SooHee-ya
jadi ini namja yang kau maksud itu??” tanya Donghae dan Soohee hanya
mengangguk, Donghae segera melepas cengkramannya dikerah baju Jonghun “Kau…
Sungmin Hyung… kenapa kalian harus jatuh dilubang yang sama!!”
“Oppa,
Mworagoyo aku tidak mengerti…”
Donghae tidak
menghiraukan pertanyaan SooHee ia kembali mencengkram kerah baju Jonghun “Kau
katakan padaku, kau yang menyebabkan Hyungku koma!!??”
Soohee
tersentak mendengar ucapan Oppanya ia tidak menyangka Donghae akan menuduhkan
hal sekejam itu pada namjachingunya “Jawab!!!” bentak Donghae
Jonghun
menunduk “Nde, malam itu aku yang memukulnya dengan balok…”
Hyukjae
menutup matanya, Donghae mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri setelah
melepas cengkramannya Minho mengusap wajahnya kasar hanya SooHee yang menatap
Jonghun tidak percaya ia harap pendengarannya salah atau Jonghun yang salah
menjawab “Katakan kau berbohong..”ucap SooHee yang kini menatap Jonghun yang
menunduk
“Jawab aku
Jonghun-ah!!! Tatap wajahku!!” bentak SooHee, dan Jonghunpun dengan terpaksa
mendongakkan kepalanya rasanya ia ingin berteriak sekarang melihat yeojanya kin
sedang menahan airmata dipelupuk matanya, kenapa harus sekarang semuanya
terbongkar kenapa harus didepan SooHee semuanya terbongkar??
“Nde, Noona…
aku yang menyerang Oppamu malam itu karena dia LEE dan aku CHOI…”
SooHee tidak
bisa lagi menahan airmatanya saat ini “Aku tidak menyangka kau benar-benar Choi
musuh keluargaku Jong-ah…”
Jonghun hanya
terdiam ia melempar pandangannya kesembarang arah ia tidak berani menatap mata
SooHee yang kini menatapnya tidak percaya “Jadi… kau sengaja mendekatiku??”
tanya SooHee lirih membuat Jonghun menoleh kaget kearahnya, sengaja?? Tentu
saja tidak! Jonghun langsung menyukai SooHee ketika ia pertama kali masuk
kesekolah itu tidak ada unsur kesengajaan disini
“Kau,
memanfaatkanku Jong-ah? Kata-kata manismu semuanya hanya bohong Jonghun-ah??”
Jonghun
menggeleng lemah “Ani Noona, aku tidak memanfaatkanmu, aku tidak berbohong
padamu aku benar-benar mencintaimu Noona…”
“Simpan ucapan
busukmu itu!!”
“Noona…”
“Pergi dari
sini..” usir SooHee yang kini mengacung telunjuknya kearah pintu bertepatan
dengan Eunchae dan Nisa yang membuka pintu membuat 2 yeoja itu bingung kenapa
suasana didalam rasanya sedikit tegang ditambah SooHee menangis
“Noona aku
bisa jelaskan…”
“Pergi dari
sini kataku!!!”
Jonghun mendekati
SooHee dan berniat memeluknya ia ingin menenangkan yeojanya ia harus
menjelaskan segalanya, ia harus meluruskan segalanya ia memang salah karena
insiden pemukulan itu tetapi tentang perasaannya pada SooHee bukan kebohongan
apa lagi memanfaatkan SooHee itu sama sekali tidak benar
PLAK!
SooHee
menampar Jonghun membuat Eunchae dan Nisa diambang pintu menutup mulut mereka
yang menganga karena kaget ia tidak menyangka SooHee akan menampar
namjachingunya didepan banyak orang begini
“SooHee-ya…”
tahan Donghae
“Noona, kau
boleh memukulku tapi kumohon dengarkan penjelasanku…” pinta Jonghun lagi ia
benar-benar tidak perduli SooHee memukulnya atau membunuhnya sekalipun asal
yeoja itu mendengarkan penjelasannnya
“Kau
keluar!!!” teriak SooHee untuk yang kesekian kalinya, Minho menghela nafas
gusar lalu ia menghampiri Jonghun dan menarik Jonghun keluar dari ruangan rawat
Hyukjae
“Kita keluar
Jong-ah ada yang harus aku bicarakan padamu…”
“Ani Minho
Hyung, aku harus berbicara dulu dengan SooHee Noona…” Jonghun menghempaskan
tangan Minho yang menariknya dan melangkah kembali mendekati SooHee yang kini
sudah menangis dalam pelukan Donghae
Minho mengeram
kesal ia segera menghampiri Jonghun meraih bahunya lalu membalik tubuhnya dan
BUGH!!!
SooHee menatap
kaget Jonghun yang kini tersungkur didekat kakinya hampir Minho ingin memukul
Jonghun andai saja Donghae tidak menahan Minho “Cukup Minho-ya…”
Minho menghela
nafas gusar “SooHee tidak ingin bicara denganmu harusnya kau memberinya waktu!
Walau kau paksa bagaimanapun ia tidak akan mendengar penjelasanmu, kenapa kau
bertingkah bodoh begini!!!”
“Tenang
Minho-ya…”
SooHee segera
berjongkok disamping Jonghun dan membantunya untuk bangkit “Gwenchana?” tanya
SooHee dan Jonghun hanya mengangguk
“Kau tahu, aku
benar-benar ingin menghajarmu!!! Malam itu dengan lantang kau menyalahkan
Seorin Noona berkhianat, bahkan karena kau Minhwan babak belur, dan Seorin
Noona dipukul Siwon Hyung!! Jika aku tidak menghalangi mungkin mereka sudah
mati dipukuli karena ulahmu!!! Dan sekarang??? Apa bedanya kau dan Noona! Kau
sama-sama mencintai LEE bukan!!! Kenapa kau mengadukan Noona waktu itu!!” maki
Minho hingga wajahnya memerah
“Karena aku
tidak tahu Hyung, aku tidak tahu SooHee Noona itu LEE jangan salahkan aku
disini posisiku dan Seorin Noona sama Hyung, sama-sama tidak tahu yang kami
sukai adalah LEE dan begitu sadar semuanya sudah sejauh ini! Jika kau ingin aku
meninggalkan SooHee Noona jangan bermimpi Hyung!”
Minho hampir
menghajar Jonghun lagi andai saja Donghae tidak sigap menghalangi “Siapa yang
ingin memintamu berpisah pabo!!! Aku hanya ingin menghajarmu!!! Karena
kebodohanmu!!”
“Ani, sudah
aku mohon jangan pukul Jonghun lagi aku mohon padamu…” pinta SooHee Minho hanya
mendengus kesal ia melirik kearah Jonghun “Kau berhutang padaku Choi Jonghun…”
ucap Minho lalu beranjak keluar dan disusul Donghae “Bisa kau jaga Hyukie Hyung
dulu Chagi? Nisa-ya?” pinta Donghae sebelum beranjak meninggalkan kamar rawat
Hyukjae pada Eunchae dan Nisa kedua yeoja itu hanya mengangguk
Jonghun
berdecak kesal “Cih, Minho Hyung… apa tidak ada cara lain membantuku??” gumam
Jonghun sambil menyentuh sudut bibirnya yang memar pukulan Minho barusan
lumayan membuat wajahnya berdenyut sakit
“Gwencaha??”
Jonghun
mengangguk ia menatap SooHee “Kau dengar bukan? Aku tidak tahu awalnya kau
adalah LEE, aku mencintaimu karena kau adalah SooHee… aku tidak pernah berfikir
untuk memanfaatkanmu…”
“Sudah
hentikan kuobati dulu lukamu baru bicara…”
“Minho Hyung
sudah membantuku agar kau mau mendengarku aku harus bicara sekarang, jika ditunda-tunda
lagi dan kau tidak mau berbicara denganku lagi aku tidak ingin Minho Hyung
membantuku dengan cara yang sama, rahangku bisa patah…”
“Nde??” SooHee
mengerutkan keningnya bingung sedang Jonghun bangkit berdiri ia menghampiri
Hyukjae yang hanya diam memperhatikan apa yang terjadi didalam kamarnya, jika
bisa ia memilih ia ingin kembali koma lagi saja atau mungkin segera pulang
kerumah minimal dirumahnya yang luas itu jika ada yang ingin bertengkar atau
berkelahi bisa berkelahi disudut lain rumahnya bukan dikamarnya
“Hyung,
Jwaesonghamnida…”
Hyukjae
memandang Jonghun dengan tatapan menilai “Aku hanya ingin menanyakan dua hal
padamu…”
“Nde?? Mwoya?”
“Kau, apa kau
masih ingin melenyap seluruh keluarga LEE? Seperti perkataanmu malam itu…”
Jonghun terdiam
ia menunduk “Aku tidak bisa menyerahkan Yeodongsaengku pada namja yang ingin
melenyapkannya…”
Jonghun
kembali mendongak “Ani… aku mengerti apa yang Noonaku rasakan sekarang walaupun
aku tidak bisa menghentikan Siwon Hyung tetapi aku berjanji aku akan berhenti,
dan berusaha menghentikan Siwon Hyung…”
Hyukjae
mengulurkan tangannya pada Jonghun “Itu janji seorang pria kau tidak boleh
mengingkarinya…” ucap Hyukjae dan Jonghun segera meraih tangan Hyukjae dan
menyalaminya
“Nde Hyung aku
berjanji sebagai seorang CHOI…”
“Dan satu hal
lagi, kau… benar-benar tidak mempermainkan yeodongsaengku bukan??? Jika kau
mempermainkannya aku bersumpah aku akan membuatmu merasakan yang kurasakan saat
ini ditempat tidur ini…”
Jonghun segera
memeluk Hyukjae “Ani Hyung aku tidak mempermainkannya…”
“Hei, hei
lepas!! Aku ini baru sadar!! Yeojachinguku saja tidak memelukku sekuat ini
tadi…”
Jonghun
melepas pelukannya pada Hyukjae dan melemparkan senyum aneh pada Hyukjae
rasa-rasanya Jonghun sudah kembali kesifat anehnya lagi “Nde Hyung~~~”
“Aish
menjijikkan… sudah sana keluar selesaikan masalah kalian ada yang harus kau
jelaskan pada yeodongsaengku saat ini… dan jangan memanggilku dengan cara
seperti itu aku ini normal…”
“Nde Hyung~~~”
Jonghun menarik SooHee keluar dari ruang rawat Hyukie ia masih loading dengan
yang terjadi barusan sedang Hyukjae berdecak kesal mendengar Jonghun kembali
memanggilnya seperti itu
“Sebenarnya
ada apa Oppa?? Aku tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya…” tanya Nisa yang
kini sudah duduk ditepi tempat tidur Hyukjae sedang Hyukjae hanya tersenyum
menanggapi ucapan Nisa
“Nanti
kuceritakan… jika segalanya sudah selesai Chagi…”
Nisa hanya
mengangguk patuh sedang Eunchae menghela nafasnya masalah Jonghun dan SooHee
memang sudah selesai tetapi masalah Sungmin dan Seorin?? Rasanya tidak
segampang itu menyelesaikannya
Donghae tengah
menatap bingung Minho yang kini berjalan disampingnya sambil memegangi tangan
kanannya yang tadi digunakan untuk memukul Jonghun mungkin namja itu merasa
sakit tetapi anehnya Minho malah tersenyum sendiri berbeda dengan expresi
marahnya tadi
“Kau sudah
tidak waras ya?” tanya Donghae dengan polosnya
“Ani aku
waras…”
“Lalu kenapa
kau tersenyum seperti itu seingatku kau tadi marah besar didalam sana, bahkan
sampai memukul Namdongsaengmu sendiri…”
“Aish jika aku
tidak memukulnya memang Yeodongsaengmu mau berbicara dengannya lagi…”
Donghae
mengerutkan kening tapi setelah beberapa lama Donghae akhirnya mengerti “Jadi
kau sengaja?”
“Ya begitulah
kira-kira…”
“Kau memukul
Jonghun dan itu sengaja hanya agar SooHee mau berbicara padanya?? Kau sudah
gila?”
“Sebenarnya
aku memang juga ingin menghajarnya bayangkan saja aku dan Minhwan dihajar oleh
Siwon Hyung karena dia mengadukan masalah Seorin Noona dan Sungmin Hyung
padahal sendirinya ia menjalani hal yang sama seperti Seorin Noona…” Minho
menghela nafas “Mungkin jika kau tidak menghalangiku tadi aku mungkin akan
memang memukulnya lagi, tapi melihat yeodongsaengmu mau bereaksi menolongnya
kuurungkan niatku… aku tidak suka melihat yeoja menangis…”
Donghae
terkekeh “Caramu aneh, tapi suatu saat sepertinya boleh kupraktekkan…”
Minho ikut
terkekeh “Jika Siwon Hyung tahu masalah Jonghun entah apa lagi yang akan
terjadi, jadi sebisa mungkin rahasiakan ini…” ucap Minho “Dan masalah Noona dan
Sungmin Hyung, aku akan berjanji untuk tetap menghubungi mereka…”
“Nado…”
Minho
mengulurkan tangannya “Ternyata cukup menyenangkan kenal denganmu…”
Donghae
tersenyum dan menerima uluran tangan Minho “Nado… andai sedari dulu keluarga
kita seperti ini mungkin akan lebih baik…”
“Akan kita
wujudkan, aku yakin itu…” ucap Minho yakin, ia yakin dengan harapan Donghae
karena itu juga adalah harapan terbesarnya saat ini
SooHee menekan
pelan sudut bibit Jonghun dengan kain berisikan esbatu “Appo?”
“Tentu saja
sakit Noona, Minho Hyung memukulku sekuat itu untung saja gigiku tidak patah…”
SooHee menekan
keras memar Jonghun “Aww, Appoyo Noona…”
“Kau.. kau
kenapa tidak menceritakan tentang masalah ini?? Kenapa kau hanya diam saja?”
“Mianhae
Noona, aku terlalu takut… kau tidak membenciku bukan??”
SooHee kembali
menekan kuat memar Jonghun “Noona~~~” rengek Jonghun karena lukanya benar-benar
sakit ketika ditekan sekuat itu oleh SooHee
“Aku hampir
membencimu…”
“Hyukie Hyung
saja tidak membenciku Noona…”
“Aku hanya
bilang hampir…”
“Lalu kau
percaya padaku bukan??”
SooHee
menunduk “Kau yakin akan melanjutkan hubungan ini?”
“Keurae…
kenapa harus menghentikannya??? Sungmin Hyung dan Seorin Noona juga meneruskan
hubungan ini bukan?? Kita harusnya mencontoh mereka…”
SooHee menatap
Jonghun bingung “Seorin Eonnie?? Dia Noonamu?”
“Nde… kau
tidak dengar tadi Donghae Hyung bilang kau dan Sungmin Hyung jatuh keiubang
yang sama, dia berkata seperti itu sepertinya kami ini buruk sekali…”
“Jelas buruk,
kau yang membuat Oppaku koma dan Noonamu yang menembak Donghae Oppa…”
“Aish jika aku
tahu dia Oppamu aku juga tidak akan melakukan itu Noona…”
SooHee menekan
luka Jonghun dengan kuat “Kau menyebalkan!”
“Noona~~~~”
rengek Jongun “Itu sakit Noona…”
“Bagaimana
jika Hyungmu tahu??”
“Siwon Hyung??
Aku rasa tidak Minhwan merahasiakan tentang masalah ini lagipula Minho Hyung
juga pasti merahasiakan tentang semua ini…”
“Aku harap
begitu…” SooHee menunduk
“Tunggu…”
Jonghun sepertinya teringat sesuatu
“Hmm?”
“Kenapa aku
tidak melihat Sungmin Hyung hari ini?? Baik disekolah ataupun disini?? Seorin
Noona juga…”
SooHee
mendongakkan kepalanya dan menoleh kearah Jonghun “Kau benar… padahal Hyukie
Oppa sudah sadar..”
Jonghun dan
SooHee sama-sama terdiam dan berfikir kenapa Sungmin tidak tampak sama sekali
hari ini
Sungmin
membuka pintu tempat penginapan yang akan ia tinggali dengan Seorin malam ini,
ia sudah menjual mobil millik Hyukjae dan uang yang dia dapat ia gunakan untuk
menyewa kamar selama beberapa hari dan membeli berbungkus-bungkus ramen “Tidak
apa-apa bukan jika kita tinggal disini?” tanya Sungmin
“Nde Oppa
gwenchana… ada tempat untuk tidur saja sudah bagus..” jawab Seorin menyusul
Sungmin masuk kedalam kamar yang besarnya sudah lebih dari cukup menurutnya
“Kita tinggal
disini saja untuk sementara jika aku menemukan rumah kecil yang cocok untuk
kita sewa baru kita akan pindah dari sini…”
“Nde Oppa…”
Seorin menatap Sungmin yang kini tengah memperhatikan sekeliling kamar serta
jendela dan kini Sungmin sudah memakai celana jeans panjang, kaus tanpa lengan
dan jaket abu-abu sedang Seorin memakai celana jeans selutut kaus dan jaket
abu-abu sama seperti Sungmin mungkin jaket couple
“Nanti aku
akan meminta alas tidur lagi pada pemillik kamar…” ucap Sungmin begitu melihat
alas tidur hanya ada satu dan juga hanya ada satu selimut
“Nde Oppa, kau
ini benar-benar bawel sekali…”
Sungmin
tersenyum lalu menghampiri Seorin dan membelai halus rambut Seorin “Kalau aku
tidak bawel memangnya kau mau tidur satu alas denganku??”
“Micheoseo!
Sudah sana cepat minta alas tidurnya aku benar-benar lelah Oppa…”
Sungmin
terkekeh geli “Baiklah… tunggu ne?” Sungmin beranjak keluar dari kamar sedang
Seorin menatap kesekeliling kamar lalu menghampiri jendela ia menatap keluar
yang langsung menyuguhkan pemandangan pantai, tempat ini benar-benar indah apa
tempat ini akan jadi masa depannya dengan Sungmin?? Apa kehidupannya akan
berubah disini bersama Sungmin??
~~~~~~~~~~
Seminggu lewat
dengan tenang tidak ada tanda-tanda Siwon menemukan keberadaan Sungmin dan
Seorin dan baru kali ini keduanya bisa menjalani hubungan dengan tenang tanpa
gangguan siapapun, tidak seperti kemarin-kemarin saat mereka masih diSeoul
tidak ada seharipun tanpa masalah dalam hubungan mereka
Sungmin
berjalan mengendap-endap menghampiri Seorin yang kini tengah membuat ramen didapur
yang terdapat dirumah pemilik kamar, dan dengan perlahan melingkarkan lengannya
dipinggul dan perut Seorin “Chagi-ya…”
Seorin menoleh
sebentar lalu kembali sibuk mengaduk ramen “Kau sudah bangun eoh?”
Sungmin
menyandarkan kepalanya dibahu Seorin lalu mengangguk “Tapi aku masih
mengantuk…”
“Tidur lagi
saja nanti setelah makan Oppa…”
“Aniyo, aku
ingin menghabiskan hari ini bersama denganmu lagi…”
Seorin
terkekeh “Tidak bosan seminggu ini kita hanya mengobrol didalam kamar…”
“Kau ingin
keluar eoh?? Rasanya pantai didepan sana memanggil-manggil kita untuk
dikunjungi…”
“Boleh…
setelah makan dan mandi kita kesana othe?”
Sungmin
mengeratkan pelukkannya “Nde apapun untukmu…” Sungmin menggoyang pelan tubuhnya
dan Seorin kekiri dan kekanan, Seorin hanya tersenyum dan menggenggam erat
lengan Sungmin yang memeluk perutnya
“Saranghae
Oppa…”
“Nado
Chagi-ya…”
Tiupan angin
laut menggulung ombak hingga menepi ketepi pantai berpasir putih, disisi pantai
terlihat sepasang namja dan yeoja tengah berjalan bergandengan tangan menikmati
suasana pantai yang memang sangat sepi ini mungkin Tuhan sengaja membuat mereka
tersasar ditempat terpencil ini, mereka hiraukan angin yang merusak tatanan
rambut mereka yang mereka utamakan tetap melangkah bersama sambil bergandengan
tangan ditepi pantai
“Ah…
indahnya….”
Sungmin
menoleh kearah Seorin “Kau tidak merindukan Seoul Chagi?”
“Tentu saja
aku merindukan Seoul Oppa, aku merindukan Namdongsaengku… tapi jika ini cara
agar kita bersama aku pasti bisa bertahan…” Seorin menoleh kearah Sungmin
membalas Sungmin yang menatapnya “Kau sendiri?”
“Na??” Sungmin
menghela nafas “Tentu saja aku merindukan Seoul, bahkan aku tidak tahu
bagaimana keadaan Hyukie sekarang tetapi nanti suatu saat juga aku bisa menghubungi
mereka lagi.. hanya tinggal menunggu Oppamu tidak mencari kita lagi Chagi…”
“Kau tidak
apa-apa meninggalkan segalanya?”
Sungmin
mengangguk “Nanti jika aku benar-benar merasa sudah aman baru aku akan mencari
kerja persediaan uang kita masih cukup untuk sebulan kedepan kau tenang saja
aku sudah memikirkannya matang-matang sebelum aku nekat membawamu pergi…”
Sungmin merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak persegi berwana
biru
“Igo Mwoya?”
tanya Seorin bingung
Sungmin
mengangkat kotak kecil itu sejajar dengan wajahnya dan mata Seorin lalu Sungmin
menoleh kesamping kanan dan diikuti oleh Seorin Sungmin mengangkat tangannya
menunjuk sebuah bangunan dengan salib diatasnya “Kita menikah saja bagaimana?”
tanya Sungmin saat ia dan Seorin sudah kembali saling bertatap
“Mwo?”
Sungmin
membuka kotak cincin yang masih ada dihadapan mereka berdua didalamnya terdapat
2 buah cincin perak dihiasi dengan permata tunggal kecil ditengahnya
“Sebenarnya cincin ini ingin kuberikan untuk tanda kau adalah yeojachinguku
tetapi tidak ada kesempatan sama sekali, hingga akhirnya kita kabur seperti ini
aku teringat akan cincin ini… lebih baik kita menikah bukan?? Walaupun ini
bukan cincin emas sekalipun…”
“Oppa kau
serius? Ini masa deapanmu Oppa…”
“Keure… jika
kita menikah suatu saat jika Siwon menemukan kita dia juga tidak akan
memisahkan kita bukan??” Sungmin meraih jemari Seorin lalu menariknya menuju
gereja yang ia tunjuk tadi
“Kita kemana
Oppa?”
“Kesana…”
jawab Sungmin mantap sambil menunjuk gereja yang cukup jauh dari hadapan mereka
untuk yang kesekian kalinya
Sungmin
mendorong pintu gereja yang ternyata cukup berat itu mungkin ini gereja lama
desain dalam gereja juga terlihat sedikit kuno tetapi menampakkan kesan asri
nyaman dan bersih, Sungmin menarik Seorin menuju altar dan menuntun Seorin
untuk berlutut didepan altar begitupun juga dirinya yang menyusul Seorin
berlutut usai Seorin berlutut
“Walau tanpa
pendeta kurasa jika mengucapkan janji didepan Tuhan pasti tetap Sah…”
Seorin
terkekeh “Kau benar-benar memaksakan keadaan…”
“Biar saja…”
Sungmin meletakan kotak cincinnya dimeja kayu untuk menyanggah tangannya lalu
ia kembali meraih jemari Seorin ia menggenggamnya erat dan menatap Seorin dalam
“Aku Lee Sungmin berjanji dihadapan Tuhan pada hari ini menyatakan bahwa aku
bersedia menjadi Suami dari Choi Seorin, selalu bersama dalam keadaan senang
ataupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit, selalu bersama sampai
ajal yang menjemput….”
Seorin menahan
airmata dipelupuk matanya ia bukan menangisi acara pemberkatan pernikahannya
yang sangat-sangat sederhana tetapi ia tersentuh dengan yang dilakukan Sungmin
saat ini “Dan aku Choi Seorin berjanji dihadapan Tuhan pada hari ini menyatakan
bahwa aku bersedia menjadi Istri dari Lee Sungmin selalu setia dan hanya mengabdi
padanya, selalu bersama dalam keadaan senang ataupun sedih, kaya ataupun
miskin, sehat ataupun sakit, bersama sampai ajal yang menjemput…” balas Seorin
Sungmin
tersenyum lalu mengambil satu cincin dari dalam kotaknya dan memakaikannya
dijari manis Seorin ‘Pas’ batin Sungmin ia bangga karena pilihannya pas
dijari Seorin padahal ia hanya menyamakan ukuran jari Seorin dengan
kelingkingnya, ada yang bilang jika kelingkingmu sama dengan ukuran jari manis
yeojamu maka dialah takdirmu, berarti Seorin memang benar takdirnya bukan??
Seorin
memandang cincin yang kini sudah terpatri indah dijemarinya, usainya ia
mengambil satu cincin lagi dan meraih tangan Sungmin memasukkan dengan perlahan
cincin itu kedalam jari manis Sungmin
“Sekarang aku
sudah boleh mencium mempelaiku bukan?” tanya Sungmin sedikit menggoda Seorin
dan hanya dibalas senyum malu dan anggukan oleh yeoja itu, Sungmin pun mendekat
ia meraih dagu Seorin mengangkatnya agar Seorin menatapnya “Saranghae, jeongmal
saranghandago…” Sungmin mengecup singkat bibir Seorin dihadapan Tuhan diatas
janji sucinya dengan Seorin
“Nado Oppa…”
Sungmin
membelai wajah Seorin dengan sayang “Aku rela menebus kebahagiaan hari ini
dengan nyawaku Chagi-ya…”
Seorin
tersenyum dan mengangguk “Nado…” balas Seorin yakin jangankan Sungmin Seorinpun
rela nyawanya harus dicabut sekarang asal ia kini sudah sah menjadi milik Lee
Sungmin, ini hal paling indah untuk para yeoja bukan?? Menikah dengan namja
yang sangat dicintainya…
Sungmin
menggendong masuk Seorin kedalam kamar ala bridal style ia mendudukkan Seorin
diatas alas tidur milik mereka lalu ia kembali menghampiri pintu kamarnya dan
menguncinya ia pun segera menghampiri Seorin lalu duduk disampingnya tanpa
mengatakan apapun Sungmin segera mengecup bibir Seorin dan melumat bibir itu lembut
menarik tubuh mungil Seorin kedalam pelukannya, Seorin bahkan membalas lumatan
Sungmin dan membalas pelukan Sungmin ia selalu merasa hangat dan nyaman dalam
pelukan Sungmin yang kini sudah menjadi suaminya itu selama seminggu ini setiap
malam Seorin pasti akan berlindung pada pelukan hangat Sungmin jika dingin
malam hari bahkan mengalahkan hangatnya selimut yang jadi tidak berguna saat
itu
“Oppa…” gumam
Seorin ketika ciuman mereka terlepas bahkan kini posisi Seorin sudah terlentang
diatas alas tidur mereka dan Sungmin diatasnya
“Bagaimana
jika hari ini kita membuat Sungmin jr??” tawar Sungmin dan berhasil membuat
seburat merah muncul diwajah Seorin tetapi yeoja itupun mengangguk bukankah
mereka memang sudah sah saat ini
Sungmin
merendahkan tubuhnya dan kembali mencium yeoja dihadapannya ini kedua mata
mereka sama-sama terpejam mencoba menyalurkan perasaan mereka dalam ciuman ini,
Seorin membuka kancing kemeja Sungmin agar segera terlepas dari sang empunya
membiarkan Seorin membelai abs Sungmin yang menurutnya indah, sedang Sungmin ia
melepas celana selutut Seorin pasti yeojanya kurang leluasa bergerak karena
celana itu beberapa kancing kemeja Seorin pun sudah terbuka Sungmin menurunkan
bibirnya keleher Seorin dan meninggalkan beberapa bekas cintanya disana
“Oppaahhh….” Desis Seorin
Sungmin
kembali menatap Seorin “Saranghae…” ucap Sungmin
“Nado Oppa…
nado saranghae…”
“Kau yakin
Chagi? Ini akan sakit…” tanya Sungmin dan Seorin mengangguk ia menarik wajah
Sungmin perlahan kewajahnya dan mengecup bibir namja itu dengan lembut
BRAK!!!
Sungmin dan
Seorin segera menoleh kearah pintu yang terbuka tiba-tiba karena didobrak mata
keduanya membulat kaget melihat siapa yang kini berdiri diambang pintu dan
menatap murka pada mereka berdua
“O…Op,Oppa…”
ucap Seorin tergagap
“Siwon-shii…”
Sungmin segera bangkit dari posisinya dan menyelimuti Seorin agar Siwon tidak
melihat tubuh Seorin yang sebagian terexpose bagaimanapun Seorin kini Istrinya
tidak ada yang boleh melihat tubuh istrinya baik itu Oppanya sekalipun
“Apa yang kalian
lakukan hah!!!” Siwon berjalan menghampiri Sungmin dan Seorin begitu melihat
celana berukuran wanita tergeletak dilantai dan kemeja pria yang juga
tergeletak dilantai bahkan kemeja yang dipakai Seorin sudah tidak tertutup
sempurna
Sungmin segera
bangkit menghalangi Siwon yang ingin menghampiri Seorin “Jangan dekati
yeojaku…” ucap Sungmin tegas, membuat Siwon kini menatapnya tajam
BUGH!!
“Omo!!
Oppa!!!” Seorin ingin menghampiri Sungmin yang tersungkur dilantai hanya satu
pukulan memang tetapi Siwon memukul dengan sekuat tenaga yang ia punya, Siwon
segera meraih lengan Seorin dan menahannya
PLAK!!
Seorin kini
tersungkur dilantai wajahnya yang sudah sembuh akibat memarnya dulu kini
kembali membiru sudut bibirnya pun mengeluarkan darah, Sungmin yang melihat
Seorin terluka segera bangkit dan menghampiri Siwon ia melayangkan satu pukulan
pada Siwon dan membuat Siwon mundur beberapa langkah kebelakang
“Mwohaseyo!!!
Kenapa kau memukulnya!!!” bentak Sungmin
Siwon tidak
menjawab ia hanya segera bangkit dan membalas memukuli Sungmin bertubi-tubi
membuat Sungmin sedikit kewalahan melawan Siwon saat ini
BRUK!
Sungmin
terjatuh dan Siwon segera ingin kembali memukul Sungmin tetapi Seorin dengan
tiba-tiba menghalangi Siwon Seorin segera memeluk Sungmin “Cukup Oppa, jangan
memukul Suamiku lagi!!!” teriak Seorin dan berhasil membuat gerakan Siwon
terhenti mata Siwon membulat kaget bukan karena teriakan Seorin tetapi karena
ucapan Seorin
Siwon segera
menarik Seorin agar bangkit “Mworago??? Coba ulangi!!! Ulangi kataku!!!” bentak
Siwon
Seorin menatap
tajam Siwon “Jangan memukul suamiku lagi!” ucap Seorin dengan tegas
Siwon segera
menarik lengan Seorin keluar dari kamar itu sedang Sungmin ia ingin menahan dan
menghalangi hanya saja sakit disekujur tubuhnya membuatnya tidak bisa bergerak
“Kau mau membawaku mana!! Tempatku disini Oppa!!”
“Kau harus
pulang…” Siwon menoleh kearah anak buahnya “Bawa LEE itu pulang keSeoul ada
yang harus kuselesaikan dengannya…”
“Baik!!”
“Oppa!! Jebal
lepaskan Sungmin Oppa, aku akan pulang aku akan kembali tapi aku mohon lepaskan
dia…” pinta Seorin menahan lengan SIwon yang masih menariknya menuju mobil
“Kalian
terlambat!!” balas Siwon dingin
~~~~~~~~~~
Seorin
mengerjapkan matanya ia baru terbangun dari tidurnya atau lebih tepatnya
pingsannya ia pingsan saat tadi Siwon memberinya obat bius karena ia tidak bisa
diam didalam mobil yang membawanya kembali menuju Seoul, Seorin segera bangkit
dari tidurnya ia terduduk diatas tempat tidurnya ia menatap sekelilingnya ini
kamarnya jadi dia sudah kembali keSeoul
CLEK
Seorin menoleh
dan mendapati Minhwan menghampirinya “Noona kau sudah sadar?”
“Minhwanie…”
Seorin segera turun dari tempat tidur lalu memeluk Minhwan dengan erat ia
merindukan Dongsaengnya yang satu ini
“Noona kau
baik-baik saja?”
“Aku baik-baik
saja…” Seorin melepas pelukannya “Sungmin, Sungmin Oppa eodie??”
“Sungmin
Hyung?? Apa dia ikut pulang bersamamu?”
“Seharusnya
iya, aku mendengar Siwon Oppa memerintahakan anak buahnya membawa Sungmin Oppa
juga ke Seoul….”
Minhwan
menatap Seorin lekat-lekat “Mungkin Sungmin Hyung berhasil lolos… Noona kau
kurusan, kau bahkan terluka lagi… Siwon Hyungkah yang melakukannya?”
Seorin hanya
tersenyum “Gwenchana aku tidak apa jika hanya dipukul karena melindungi
Suamiku…”
Alis Minhwan
berkerut “Suami??”
“Nde Minhwanie!”
Seorin memperlihatkan cincin milliknya pada Minhwan dengan semangat “Ini cincin
pernikahan kami Minhwanie…”
“Kau… kapan….”
“Hari ini,
tadi siang…. Seharusnya hari ini kami bahagia andai Siwon Oppa tidak datang…”
Seorin menunduk ia menyesali hari ini bahkan sekarang ia tidak tahu ada dimana
keberadaan Sungmin
“Noona….”
Seorin
berusaha tersenyum “Nan gwenchana…”
CLEK
Pintu kamar
terbuka “Noona kau sudah sadar?”
“Minho-ya…”
“Mian Noona,
kami tidak bisa menemukanmu lebih cepat sebelum Siwon Hyung…”
“Gwenchana…”
“Waeyo Hyung,
kenapa kau kemari bukankah tadi kau dipanggil Siwon Hyung?”
“NDe, Siwon
Hyung memintaku mengecek keadaan Seorin Noona jika sudah sadar kita semua harus
menyusulnya ke markas…”
“Markas?? Ada
apa??”
Minho
mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu tetapi sepertinya Seorin mengerti
“Kalian keluarlah dulu, aku akan segera berganti pakaian…”
“Eh?? Noona
ingin kemarkas??”
Seorin hanya
mengangguk membuat Minhwan dan Minho hanya saling melempar tatapan tidak
mengerti tetapi mereka tetap melangkah keluar dari kamar Noonanya mengikuti
keinginan Noonanya walau mereka sendiri bingung ada apa dengan Noonanya yang
tiba-tiba bersemangat untuk pergi kemarkas mereka
Dalam
perjalanan menuju markas Seorin hanya diam saja ia memandang keluar jendela,
dibelakangnya ada Minhwan dan Minho yang juga hanya diam saja tidak bersuara
sedikitpun suasana dalam van menegang dengan sendirinya hanya karena Siwon dan
Seorin hanya saling diam sama sekali tidak berinteraksi sedikitpun
Siwon segera
turun dari mobil vannya setelah memberhentikan mobil itu didepan markasnya,
Minhwan dan Minho menyusul dengan perlahan mereka tidak ingin tergesah-gesah
karena mereka tahu tidak ada hal penting yang menanti mereka kecuali Seorin ia
segera menyusul Siwon sesungguhnya sedari tadi ia ingin bertanya dimana
keberadaan Sungmin hanya saja mereka tengah berada dimobil Seorin hanya takut
Siwon akan marah lalu membuat semuanya malah kecelakaan hanya karena Siwon
emosi
“Noona kenapa
Hyung?”
“Molla… ah ya
mana Jonghun?”
“Masih dirumah
Donghae Hyung… masih bersama SooHee Noona aku belum memberitahukan padanya
kalau Noona sudah kembali…”
“Jangan bilang
padanya, apa lagi kini dia ada dikediaman keluarga Lee nanti saja jika kita
sudah menemukan dimana Sungmin Hyung berada…” jelas Minho
Minhwan
mengangguk mengerti ia dan Minho pun segera beranjak masuk kedalam markas
keluarga CHOI, mereka berdua ingin mencari keberadaan Noonanya yang sepertinya
tergesa-gesah sedari tadi
Seorin berlari
menghampiri Siwon lalu menarik lengan Siwon agar berbalik menatapnya “Wae?”
tanya Siwon dingin
“Sungmin Oppa
eodie??”
“Kau mencari
keberadaan LEE itu?”
“Dia suamiku
Oppa, jadi katakan dimana dia sekarang??”
Siwon
menghempaskan tangan Seorin yang menahannya lalu segera beranjak meninggalkan
Seorin, tentu saja Seorin segera menyusul Siwon yang melangkah menuju halaman
belakang markas mereka alis Seorin sedikit mengkerut bingung kenapa banyak anak
buah mereka disini apa yang mereka persiapkan?? Bukan ingin menyerang keluarga
LEE bukan??
“Omo!” pekik
Seorin begitu matanya menemukan Sungmin tergeletak ditengah halaman itu,
Sungmin tidak terlihat terluka tetapi ia tidak sadar apa yang terjadi
“Oppa!!”
Seorin ingin berlari menghampiri Sungmin tetapi Siwon menahan lengan Seorin
agar yeoja itu tidak dapat menghampiri Sungmin “Lepas Oppa!!”
“Bangunkan
dia…” perintah Siwon tanpa mengindahkan protes Seorin, Minhwan dan Minho yang
baru datang jelas terkejut melihat Seorin kini tengah memberontak dalam
cengkraman Siwon dan melihat beberapa anak buah mereka menyiram seseorang yang
tergeletak ditengah halaman
“Sungmin
Hyung…” gumam Minhwan tidak percaya
“Tunggu
disini, aku harus menghubungi Jonghun….” Minho segera berlari kembali keluar
markas menuju Van mereka ia meninggalkan ponselnya di Van karena itu memang
peraturan dari Siwon tidak boleh membawa ponsel kedalam markas entah kenapa???
Minho membuka kasar pintu Van ia mencari tas mininya dan membongkar isinya, ia
harus cepat 1 menit yang berlalu sangat berharga untuk Sungmin dan Seorin,
Minho segera menyentuh ponsel touchnya menyambungkannya dengan Donghae tetapi
ia hanya tersambung dengan suara ‘tut’ yang cukup lama tanpa ada jawaban
“Shit!!” umpat
Minho dan ia mencoba untuk menghubungi kembali
“Rasanya aku
harus pulang sekarang sebelum Siwon Hyung akan memotong uang jajanku…” ucap
Jonghun pada Donghae dan Hyukjae tanpa SooHee, yeoja itu sudah diusir untuk
segera tidur sejak 1 jam yang lalu sedang 3 namja itu tengah memikirkan cara
untuk menemukan Sungmin dan Seorin
“Baiklah,
sebaiknya kau cepat pulang dari pada Siwon mencurigaimu dan tahu kau tidak ada
bedanya dengan Noonamu…” ucap Hyukjae
Donghae
merogoh saku celananya dengan gelisah “Waeyo?” tanya Hyukjae bingung
“Ponselku
dimana ya??? Aku ingin menghubungi Eunchae…”
“Aish paling
kau tinggalkan dikamar…”
Donghae
menepuk keningnya “Aigoo iya… aku ambil dulu… mian Jong-ah aku tidak
mengantarmu kedepan…”
“Gwenchana
Hyung…”
Donghae segera
beranjak menuju kamarnya sedang Jonghun dan Hyukjae melangkah menuju pintu
keluar “Kalian yakin kalian ini kembar??” tanya Jonghun tanpa basa basi dan
dihadiahi jitakan dikepalanya dari Hyukjae “Aish… Appo Hyung~~~”
“Cih berhenti
merengek…”
Drrrt drrrt
drrrt
Jonghun
mengambil ponselnya yang bergetar disaku celananya “Yoboseyo Minho Hyung???”
Mendengar
suara Jonghun yang menyebutkan nama Minho membuat langkah Donghae berhenti,
entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak saat ini sangat jarang Minho akan
menghubungi Jonghun jika Jonghun tengah ada dirumahnya, Donghae menoleh
“Mwo!!!!
Mereka ada dimarkas sekarang??? Nde aku akan kesana sekarang…”
Donghae segera
melangkah kembali menghampiri Jonghun”Waeyo??”
“Sungmin Hyung
dan Seorin Noona ada dimarkas sekarang…”
“Mwo??
Maksudmu mereka kembali??” tanya Hyukjae
Jonghun
menggeleng “Aniyo, tapi mereka tertangkap…”
Donghae dan
Hyukjae terdiam mendengar kenyataan Hyungnya sudah ditemukan terlebih dahulu
oleh Siwon apa yang akan terjadi setelah ini??? Apa yang bisa mereka lakukan…
“Minho Hyung
berkata padaku, kita kesana sekarang… setidaknya kita harus bisa menyelamatkan
Sungmin Hyung…”
Donghae
langsung menyambar kunci mobilnya “Ayo kita pergi sekarang juga…”
“Oppadeul,
Jong-ah…” sebuah suara menginterupsi gerakan 3 namja itu dan berbalik perlahan
“Aku ikut…”
“Andwae
SooHee-ya disana berbahaya…” tahan Hyukjae
“Ani aku harus
ikut…”
“SooHee Noona
aku mohon jangan membahayakan dirimu…”
“Aku hanya
ingin menyelamatkan Oppaku… aku harus ikut…” SooHee menatap Donghae penuh harap
karena sedari tadi hanya Donghae yang tidak menghalangi keinginannya
Donghae segera
memutuskan kontak matanya dengan SooHee, “Ayo cepat kemobil… dan kau SooHee-ya
bersembunyilah ditempat yang aman nanti…” ucap Donghae segera berajak keluar
lalu segera disusul oleh Hyukjae, Jonghun tersenyum melihat yeojanya terlihat
sedikit shock karena diijinkan ikut oleh Donghae
Jonghun
menarik lengan SooHee “Ayo Noona, aku yang akan menjagamu disana dengan
nyawaku…”
“Nde Jong-ah…”
Sungmin sadar
dari pingsannya ia ingat benar setelah ia dipukuli Siwon beberapa anak buah
Siwon masuk kedalam kamarnya dan menyeretnya keluar kamar begitu ia berontak
yang ia rasakan sesuatu benda keras menghantam tengkuknya dan begitu sadar ia
kini ada ditengah halaman dalam keadaan basah kuyup karena ia dibangunkan
dengan disiram air, mata onyxnya menemukan yeoja yang paling dicintainya kini
tengah memohon pada namja disebelahnya yang mencengkram kuat lengannya siapa
lagi kalau bukan Siwon
“Dia sudah
sadar..” ucap seorang anak buah Siwon yang sedari tadi menyirami Sungmin dengan
air
Seorin segera
menoleh ia ingin berlari menghampiri Sungmin tetapi Siwon tetap mencengkram
kuat tangannya membuatnya hanya membuang tenaga percuma “Oppa, jebal biarkan
aku menghampiri Suamiku!”
PLAK!
Siwon kembali
menampar Seorin begitu mendengar ucapan Seorin hingga yeoja itu terjatuh keatas
tanah, melihat Seorin yang kembali ditampar Siwon membuat Sungmin segera
bangkit hendak menghampiri Seorin dan Siwon bahkan rasanya ia ingin memukul
mati Siwon saat ini tapi sayang anak buah Siwon yang berdiri disekitarnya
segera memukul punggung Sungmin dan menendang kaki Sungmin agar Sungmin kembali
jatuh tersungkur ditanah
“Noona…”
Minhwan yang sedari tadi hanya melihat dari ambang pintu segera menghampiri
Seorin dan membantunya untuk bangkit “Hyung bisa kau hentikan? Jebal…”
“Kau ingin
kupukuli lagi hah??? Jadi hentikan omong kosongmu itu…”
“Omong
kosong??? Kenapa kau tidak mau membuka matamu Hyung! Noona tidak salah, kenapa
kau memukulnya seperti ini?? Kenapa juga kau harus melakukan hal keji ini pada
mereka Hyung???”
“Tidak salah??
Hal keji?? Choi Minhwan, kau ini sedang membela hubungan mereka lagi?? Punya hak
apa kau berani membantah kata-kataku!!!”
“…………………………..”
“Noonamu
mencintai seorang LEE, kau fikir…”
“Lalu apa
salahnya jika dia LEE!!!” Seorin tiba-tiba memotong ucapan Siwon “Kau berfikir
aku salah mencintai seorang LEE begitu?? Aku tidak perduli dia LEE atau bukan,
aku tidak perduli aku ini CHOI atau bukan, yang aku tahu aku mencintainya!!!”
Siwon hampiri
melayangkan tinjunya kewajah Seorin andai saja Minhwan tidak menahan tangan
Siwon “Kau gila Hyung!! Kau ingin memukul Noona, kau ingin membunuhnya!” Minhwan
menghempaskan tangan Siwon “Langkahi mayatku dulu Hyung!!”
Siwon segera
mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya kewajah Minhwan, sedang Minhwan ia
tidak takut sama sekali ia malah menatap Siwon tajam ia menantang Hyungnya ini
ia sudah lelah dengan kehidupan seperti ini, ia lebih baik pergi kesurga saja
menemui kedua orangtuanya “Wae?? Kenapa diam kau bukannya ingin membunuhku??”
tanya Minhwan sinis
“Andwae!”
Seorin segera berdiri didepan Minhwan “Aku yang salah, jangan libatkan Minhwan
dalam masalah ini…”
“Noona!!”
Siwon mengeram
tertahan “Kalian berdua benar-benar ingin mati hah??”
“Andwae!!”
Siwon, Seorin
dan Minhwan menoleh kesumber Suara, Sungmin “Aku yang bersalah disini, bukankah
kau membawaku kemari untuk membuatku meninggalkan Seorin? Lakukanlah asal
jangan kau sakiti Seorin lagi, aku mohon…”
Siwon berdecak
kesal “Kalian semua berebut mendapatkan jatah timah panasku ternyata…”
Sungmin
bangkit dari jatuhnya ia berdiri sambil menahan nyeri ditubuhnya “Aku hanya
ingin kau tahu aku mencintai yeodongsaengmu lebih dari pada nyawaku sendiri…”
Sungmin menoleh kearah Seorin yang menggeleng perlahan ia tahu yeojanya itu
tengah menahannya agar tidak berbicara lebih banyak yang hanya bisa menyulut
kemarahan Siwon tetapi ia tidak perduli ia tahu nyawanya kini sudah diujung
tanduk dan hanya keajaiban yang bisa menolong dirinya dan Seorin kini jadi ia
tidak ingin menyia-yiakan kesempatannya yang tersisa untuk bicara “Kau tidak
tahu rasanya mencintai orang yang tidak harus kau cintai, kau tidak tahu rasanya
berada diposisiku dan posisi Seorin kami sangat menderita Siwon-shii…”
“Aku tidak
pernah memintamu untuk mencintai Yeodongsaengku, dan aku sudah memintamu untuk
menjauhinya bukan jadi jika kalian menderita itu bukan salahku itu salah kalian
sendiri…”
“Nde itu
memang salahku yang tetap memaksanya menjalani hubungan kami, jadi bisakah kau
biarkan kami tetap menjalani sesuatu yang menurutmu salah ini?”
“Kau gila Lee
Sungmin-shii? Kau masih berani meminta?? Kau ingin aku membunuhmu sekarang
juga?!!” maki Siwon yang kini menodongkan pistolnya kearah Sungmin Seorin
segera berdiri didepan pistol Siwon
“Andwae Oppa,
jangan!! Aku mohon lepaskan Sungmin Oppa, aku berjanji aku akan meninggalkannya
aku akan menjauhinya asal kau melepaskannya…” pinta Seorin
“Lebih baik
kau bunuh aku dari pada kau menjauhkanku dengan Seorin, aku tidak bisa..”
Seorin segera
berbalik badan menghadap Sungmin “Oppa! Jebal jangan keras kepala..”
“Aku
mencintaimu! Bagaimana kelanjutan hidupku tanpamu!!! Tanpa kau meninggalku atau
tidak Oppamu akan tetap mengicar nyawaku, aku sudah pernah katakan bukan??”
Sungmin menatap Siwon “Dan kau, terus saja menutup matamu Siwon-shii sampai
matipun aku tidak akan melepaskan yeodongsaengmu…”
“Oppa!” tahan
Seorin ia benar-benar takut Siwon akan melakukan tindakan nekat pada Sungmin,
Siwon tiba-tiba memberikan pistol miliknya pada Seorin
“Oppa?” tanya
Seorin bingung tetapi ia tetap mengambil pistol itu
“Kau seorang
CHOI dan namja itu seorang LEE, bunuh dia sekarang juga!”
Mata Seorin
dan Minhwan membulat kaget mendengar perintah Siwon, sedang Sungmin hanya
terkekeh sinis ini lebih baik fikirnya jika nyawanya diambil oleh orang yang
dicintainya “Oppa aku mohon lepaskan Sungmin Oppa jebal, aku akan melakukan
apapun, kumohon jangan membunuhnya…”
“Melepaskannya
kau akan terus mengingatnya, jadi lebih baik melenyapkannya sehingga kau
melupakannya.. jadi cepat bunuh dia…”
Seorin
menggeleng “Andwae..”
“Atau aku yang
akan melakukannya….”
“Ani, andwae!”
“Kalau begitu
cepat lakukan…”
Seorin menatap
pistol ditangannya lalu beralih menatap Sungmin yang sedari tadi memang
menatapnya Seorin melangkah perlahan menghampiri Sungmin “Oppa…”
Sungmin
tersenyum sambil menahan nyeri ditubuhnya ketika melihat Seorin kini sudah
berdiri dihadapannya “Gwenchana, lakukanlah…”
Seorin menggeleng
lemah, bahkan airmata sudah menggenang dipelupuk matanya “Andwae…”
Sungmin
membelai rambut Seorin lalu wajahnya dengan perlahan ia menyelipkan jemarinya
diantara rambut dileher Seorin berniat menariknya mendekat tetapi matanya
menangkap bayangan kedua Dongsaengnya diambang pintu masuk kehalaman belakang
markas CHOI entah sejak kapan mereka disana Sungmin tersenyum ketika matanya
bertabrakan dengan mata kedua dongsaengnya dengan gerak mulut yang jelas
Sungmin berkata ‘Annyeong’ Donghae hanya menggeleng lemah melihat ucapan
Sungmin apa itu ucapan perpisahan untuknya, Sungmin meraih pinggul Seorin lalu
menarik tubuh yeoja itu kedalam pelukannya, Sungmin segera membalik tubuhnya
kini dirinya yang membelakangi Siwon
“Saranghae…”
ucap Sungmin sebelum mengecup bibir Seorin yang sudah meneteskan air matanya
DOR!!!!!
Mata Seorin
terbuka kaget, ia mendengar dengan jelas suara tembakan tapi dirinya tidak
menembak Sungmin sama sekali lalu darimana suara itu berasal??? Seorin merasa
tautan bibirnya dan Sungmin terlepas ia menatap wajah Sungmin yang sekarang
sepertinya menahan sakit apa yang terjadi??
“Aku…
bersyukur pernah memilikimu…” gumam Sungmin dan membuat Seorin bingung “Aku
bersyukur kita saling mengenal dikehidupan ini….” Lanjutnya “Dan aku..
bersyukur kita sudah menikah Seorin-ah…”
“Oppa…” Seorin
benar-benar bingung ada apa ini kenapa Sungmin terlihat lemas apa yang
terjadi??? Dan suara tembakan itu siapa yang menembak dan ditujukan untuk
siapa?? “Oppa ada apa denganmu?” tanya Seorin karena semakin lama tubuh Sungmin
merosot turun dibarengi dengan darah yang menetes dari mulut Sungmin, Seorin
berusaha menahan tubuh Sungmin yang akhirnya kini ambruk keatas tanah ia
mengerti sekarang Sungminnya tertembak bahkan mungkin tepat dijantungnya “Oppa…
bertahanlah Oppa…” jerit Seorin tetapi hanya dibalas desahan nafas oleh Sungmin
“Saranghae…”
ucap Sungmin sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya dan mungkin itu untuk
selamanya, Seorin terdiam ia perlahan mendongak keatas ia masih melihat Siwon
masih mengarahkan pistol kearahnya bahkan dari ujung pistol masih terlihat asap
tanda pistol tersebut baru mengeluarkan timah panasnya
“Sudah
kukatakan bukan, jika kau tidak melakukannya aku yang melakukannya…”
DOnghae dan
Hyukjae yang melihat Hyung mereka kini tergeletak tak bernyawa hanya bisa
terdiam mereka terlambatkah?? Apa senyum yang diberikan Sungmin untuk mereka
adalah yang terakhir bahkan Minho, Jonghun dan Minhwan juga hanya bisa terdiam
“Oppa?? Ada
apa?? Suara tembakan apa itu tadi? Dimana Sungmin Oppa??” tanya SooHee
bertubi-tubi, ia tidak tahu apa yang terjadi karena ia bersembunyi dibalik
tembok
Mendengar nama
Sungmin disebut membuat Donghae menutup kedua matanya dadanya sesak sangat
sesak melihat kenyataan seperti ini “ANDWAE!!!!!” teriaknya membuat Siwon dan
seluruh anak buah Siwon menoleh kearah pintu masuk
“ANDWAE!!
HYUNG!!!!” jerit Donghae ia ingin menghajar namja bernama Choi Siwon itu
sekarang andai saja Minho dan Hyukjae tidak menahan gerak Donghae baru saja ia
ingin mengatakan pada Hyungnya ia menerima hubungan keduanya ia ingin
memperbaiki hubungan mereka yang merenggang tetapi semuanya gagal semuanya
hancur begitu saja ia kehilangan Hyungnya sekarang
“Kalian LEE!!!
Kenapa kalian bisa ada disini??” bentak Siwon Jonghun dan Minho segera menutup
ke3 LEE itu dengan tubuh mereka kali ini mereka harus bisa melindungi LEE
benar-benar melindungi LEE dan melawan Hyung tertuanya itulah tekat mereka
sedang Minhwan ia ingin beranjak menghampiri Noonanya andai saja Noonanya tidak
memanggil Siwon
“Oppa…”
Siwon menoleh
“Mwo? Kau ingin melindungi mereka lagi??”
Seorin
memandang Siwon dengan tatapan kosong lalu tersenyum miris “Annyeong!” ucap
Seorin sebelum mengangkat tangannya yang masih memangang pistol dan menembakkan
timah panas itu dikepalanya
DOR!!!
“Noona!!!!!!”
jerit Minhwan dan segera berlari menghampiri Seorin yang kini sudah terbujur
tak bernyawa disamping Sungmin “Noona ireona!!!!”
Mata Siwon
membulat kaget melihat Seorin yang menembak kepalanya sendiri, ia tidak
menyangka yeodongsaengnya akan melakukan itu ia benar-benar tidakmenyangka,
tubuhnya melangkah mundur beberapa langkah matanya mulai memerah entah kerena
sesak yang ia rasa atau marah
BRUK!
Tubuh Minho
jatuh terduduk ia tidak memiliki kekuatan lagi untuk menghampiri Noonanya seperti
Minhwan melihat Noonanya menembak dirinya sendiri sudah membuat Minho
kehilangan kekuatannya “Noona… Noona… andwae…” gumam Minho ia masih memandang
nanar Minhwan yang masih mencoba menguncang-guncang tubuh Seorin berharap
Seorin sadar dan semuanya hanya kepura-puraan, dan Jonghun hanya bisa terdiam
Shock kekuatannya untuk berteriak pun tidak ada ia hanya mengepalkan tangannya
meremas celananya dengan kuat
“Beginikah
akhirnya???” tanya Hyukjae bahkan tubuhnya limbung kebelakang kenyataan
benar-benar pahit Hyungnya dan Seorin tewas didepan matanya hanya karena
mempertahankan hubungan mereka??
“Oppa?” SooHee
yang tidak mengerti ada apa menghampiri Oppanya yang berdiri diambang pintu
matanya membulat kaget melihat tubuh Sungmin dan Seorin kini bersimbah darah
jadi suara tembakan itu “Andwae…” pekik SooHee mulai terisak
Siwon kembali
menoleh kearah ambang pintu ia segera menghampiri 2 dongsaengnya dan keluarga
LEE disana sambil menodongkan pistolnya “Karena kalian aku kehilangan
yeodongsaengku, semuanya karena kalian LEE sekarang kalian juga harus
kehilangan yeodongsaeng kalian!!!” Siwon menarik pelatuk pistolnya kearah
SooHee
DOR!!!
“Omo!!!” pekik
SooHee kaget
“Jong-ah!!!”jerit
Minho segera bangkit dari jatuhnya dan meraih tubuh Jonghun yang terjatuh lemas
pada detik terakhir Jonghun segera memeluk SooHee agar yeoja itu tidak terkena
peluru dari Siwon “Mwohaseyo!!!”
“Aku hanya
ingin melindungi SooHee Noona itu janjiku padanya… ini hanya luka kecil Hyung
hanya bahuku yang terluka aku akan baik-baik saja…”
Minho segera
bangkit dan menghampiri Siwon setelah ia menyerahkan tubuh Jonghun pada pelukan
SooHee “Apa sebenarnya maumu Hyung!!! Kau lihat hasil keegoisanmu, kau fikir
melenyapkan Sungmin Hyung mengakhiri segalanya!!! Iya!! Kau mengakhirinya, kau
mengakhiri hidup Noonaku!!! Kau pembunuh Hyung!!!”
Siwon
tersentak kaget “Aku?? Pembunuh??” tanyanya lirih
“Nde!!! Kau
pembunuh!!! Jika kau tahu Jonghun dan SooHee juga berhubungan apa kau akan
melenyapkan SooHee juga seperti kau meleyapkan Sungmin Hyung!!!! Noona mengakhiri
hidupnya karenamu dan sekarang Jonghun terluka juga karenamu!!!”
“Aku.. tidak…”
wajah Siwon terlihat kebingungan antara rasa bersalah dan shock jelas ia shock
yeodongsaeng satu-satunya yang paling disayanginya sedari kecil baru saja tewas
dihadapannya hanya karena dirinya menembak Sungmin, dan Jonghun pun juga
terluka karena melindungi yeoja LEE itu, dan apa tadi kata MINHO???? Jonghun
dan yeoja LEE itu berhubungan?? Sama seperti Seorin dan Sungmin???
“Lebih baik
jika kau ingin membunuh seluruh keluarga LEE bunuhlah sekarang juga jangan lupa
kau juga membunuhku Hyung, aku lelah hidup seperti ini!!! Dan kau silahkan
lanjutkan hidupmu yang penuh dendam itu sendiri!!!”
Siwon menunduk
pistol jatuh dari tangannya dan tiba-tiba Siwon tertawa
“Hahaha… hahahaha…ahahha”
Kening mereka
yang ada disana berkerut bingung melihat Siwon yang tiba-tiba tertawa
“Hahahaha, aku pembunuh…”
“Hyung?”
“Minho-ya aku
pembunuh…” Siwon meyahuti panggilan Minho dengan kalimat yang terdengar
menyakitkan tetapi menggunakan nada imut rasa-rasanya Siwon sudah kehilangan
kewarasannya
“Hyung?”
panggil Minho lagi menyakinkan
“Hahaha aku
pembunuh… aku pembunuh…” Siwon tidak menghiraukan Minho ia malah mulai
melangkah memutari halaman sambil bercekikik ria mengatakan kalau dirinya pembunuh
~~~~~~~~~~
6 Month Laters
Minho dan
Minhwan meletakkan seikat bunga didua gundukan makam yang berdampingan ini
sudah lewat 6 bulan sejak kejadian malam itu, malam dimana Sungmin dan Seorin
meninggalkan dunia ini untuk selamanya, dan semenjak hari itu Siwon pun
dimasukkan kedalam Rumah Sakit Jiwa karena jiwanya terguncang hebat akibat
kejadian itu belum lagi Minho yang menyalahkannya saat itu membuat jiwanya
benar-benar terguncang
“Sudah 6 bulan
ya Hyung…”
Minho hanya
mengangguk, ia tersenyum sebelum menatap langit “Dan kehidupan kita selama 6
bulan ini benar-benar baik-baik saja… aku menyukai kehidupan kita yang
sekarang…”
Minhwan pun
ikut tersenyum “Donghae dan Hyukie Hyung akan datang hari ini dari Amerika…”
“Jinjja?”
“Nde, SooHee
Noona yang mengatakannya… sekarang Jonghun Hyung dan SooHee Noona pergi
menjemput ke Incheon..”
Minho
mengangguk-angguk mereka kembali terdiam menatap 2 makam dihadapan mereka
rasanya dalam 6 bulan benar-benar banyak yang terjadi Donghae dan Hyukjae
memutuskan untuk melanjutkan sekolah mereka keluar negeri dengan begitu mereka
akan sedikit melupakan bayang-bayang masa lalu mereka dtambah jika mereka masih
berada diSeoul hanya akan membuat mereka teringat kematian Sungmin dan Seorin,
yeojachingu mereka pun mengerti dengan keadaan 2 anak kembar itu yang ingin
menyendiri selama beberapa saat sedang SooHee ia tetap menetap diSeoul Donghae
dan Hyukjae yakin meninggalkan Yeodongsaeng kesayangan mereka sendiri diSeoul
karena mereka yakin Jonghun akan selalu menjaga SooHee dengan benar melihat
pengorbanan Jonghun malam itu jelas 2 anak kembar itu tidak meragukan lagi
perasaan Jonghun pada SooHee, sedang Minhwan kini ia tengah dekat dengan
seorang yeoja ini pertama kalinya ia berani berdekatan dengan seorang yeoja
karena ia sudah meninggalkan masa lalunya yang mengerikan ia pun berani mencari
yeoja untuk dicintainya, Siwon… kini ia sudah 6 bulan menjadi pasien Rumah
Sakit Jiwa sejak saat itu yang ia lakukan hanya diam dan terkadang menjerit
histeris dan berteriak pembunuh sambil menunjuk bayangannya sendiri dikaca tapi
terkadang ia seperti orang normal apa lagi jika Siwon bertemu dengan SooHee ia
akan mengira SooHee itu adalah Seorin Yeodongsaeng yang paling dirindukannya,
hanya tinggal Minho saja yang masih meneruskan hidupnya seperti biasa yang
berubah hanya ia sudah meninggalkan masa lalunya selebihnya ia masih belum
berminat mengganti atau menambah sesuatu dalam hidupnya
“Kau tidak
ingin mencari yeojachingu Hyung? Jong Hyung sudah bersama dengan SooHee Noona,
aku pun sedang mendekati seorang yeoja, apa kau tidak ingin mencari yeoja juga
Hyung?”
Minho
menggeleng “Aku belum berminat…”
“Cih, padahal
banyak yeoja yang menyukaimu Hyung… kau tidak lihat berapa pasang mata yang
memandangmu setiap hari disekolah…”
“Aku tidak
pernah memperhatikan dan tidak berniat memperhatikan…”
“Memang tipe
yeoja yang kau sukai sepeti apa?”
Minho
menggendikan kedua bahunya “Molla, mungkin saja aku memang yang tidak normal…
setiap melihat yeoja aku malas…”
“Aish, kau
gay??”
“Sembarangan!
aku hanya malas melihat Yeoja…”
“Jangan sampai
kau melirik namja Hyung…”
Minho berdecak
sebal sembari menoleh kearah Minhwan “Ah itu mereka sudah datang…”
Minho segera
berbalik badan begitu mendengar ucapan Minhwan dan benar saja tidak jauh dari
mereka ada Donghae, Hyukjae, SooHee, Jonghun dan… eh?? Tunggu siapa itu???
Minho bergumam pelan ketika ia melihat ada satu orang lagi yang berjalan
bersama dengan rombongan itu bahkan Minho tidak tahu itu namja atau yeoja
dilihat dari tinggi badannya yang melewati Donghae dan Hyukjae sepertinya dia
namja tapi wajahnya terlalu manis untuk ukuran namja mungkin yeoja hanya saja
yeoja itu terlalu tinggi
“Siapa yeoja
itu?”
“Nugu??
Yeoja?”
“Itu yang
bersama dengan mereka…”
Minhwan
menunjuk kearah Jonghun dan yang lainnya “Itu, yang tinggi itu??”
“Nde…”
“Hyung, dia
itu namja matamu buta?? Jelas-jelas ia berpakaian namja…”
Minho kembali
memperhatikan orang yang ia maksud itu dan ternyata benar, dia mengenakan
pakaian namja sedari tadi artinya Minho hanya fokus pada wajahnya aish
memalukan
“Namanya
Taemin, Lee Taemin.. dia sepupu Donghae Hyung yang tinggal di Amerika itu yang
kudengar tentang dirinya dari SooHee Noona…” Minhwan menoleh kearah Minho
dengan wajah penasarannya “Jangan bilang kau tertarik padanya??”
Minho tidak
menjawab ia hanya kembali berbalik menatap 2 makam dihadapannya “Sepertinya
kali ini Choi dan Lee akan benar-benar bersatu…” gumam Minho dalam hatinya
Minhwan hanya
menatap bingung Hyungnya yang malah tersenyum menatap makam 2 orang itu ia
hanya berharap Hyungnya memang masih normal dan tidak menyukai salah satu Lee
juga apalagi Lee itu namja, tapi kalau Hyungnya ini memang tidak normal aish
apa mau dikata??? Ia sebagai Dongsaeng yang baik pasti akan mendukung bukan
THE END
22 Maret 2012
13:30pm
Entah kenapa
endingnya malah YAOi dikit… biz gw gak tega bikin Minho ma cewek dia lebih
cocok deket ma Taemin ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar