myCatalog

Selasa, 20 Oktober 2015

Sick Enough to Die [Part 2]



Sick Enough to Die [Part 2]
Pairing                  : Lee Sungmin, Choi Seorin
Title                       : Sick Enough to Die
Leght                     : TwoShoot
Genre                   : Sad, Hurt

Author                  : Choi Seorin



Continued~~~~

Sungmin menyentuh wajah Seorin “Appo?”
“Ani…”
“Siwon memukulmu hingga memar dan luka begini masih berani bilang tidak sakit?” omel Sungmin dan Seorin hanya tersenyum menanggapi omelan Sungmin
“Bagaimana Donghae?”
“Dia masih tidak ingin berbicara denganku… tapi aku janji akan berbicara lagi dengannya….”
“Apa kita akhiri saja Oppa…” Seorin menunduk “Siwon Oppa pasti tidak main-main dengan ancamannya…”


Sungmin mengusap luka disudut bibir Seorin “Kau ini bodoh atau apa? Kau meninggalkanku atau tidak Siwon akan tetap menyerang keluargaku kau lupa dendam keluarga kita, jadi jangan berfikir untuk mengakhiri segalanya…”
“Geundae, tidak ada yang mendukung kita Oppa…”
“Minhwan dan Minho sepertinya mendukung…. Kurang apa lagi??”
“Kurang Oppa, tentu saja kurang… Donghae dan Hyukie pasti akan menolak…”
“Aku akan coba berbicara pada mereka, dan Hyukie begitu ia bangun aku akan bicara padanya…”
Seorin meraih jemari Sungmin “Yakinkan aku semuanya akan baik-baik saja Oppa?”
Sungmin tersenyum lalu mengangguk “Semua akan baik-baik saja, kita pasti akan bersama pada akhirnya…”ucap  Sungmin menyakinkan Seorin, sedang mereka tidak menyadari Donghae melihat mereka dari kejauhan memperhatikan keduanya dengan tatapan menilai terlebih melihat luka dibibir Seorin cukup membuat Donghae penasaran
“Oppa…”
Donghae menoleh kaget ketika ada seorang yeoja yang merangkul lengannya “O, SooHee-ya…”
“Kau sedang apa? Mengintipi Sungmin Oppa dan yeojanya berpacaran eoh??”
Donghae tersenyum lalu mengacak-acak rambut SooHee “Aniyo… untuk apa aku mengintip…”
“Cih, memang aku tidak tahu kau dan Sungmin Oppa sedang bertengkar? Dirumah kalian hanya diam-diaman saja biasanya kaliankan tidak begitu…”
“Tidak terjadi apa-apa diantara kami, kau kembali lah kekelas kenapa malah menghampirku jika ada yang tahu identitasmu bahaya…”
Yeoja bernama SooHee itu mendesah sebal “Huft aku lelah Oppa… kenapa aku tidak boleh berdekatan dengan Oppadeulku sendiri?? Kau bahkan melarangku menjengguk Hyukie Oppa aku ingin bertemu dengannya…”
Donghae memandang yeodongsaeng satu-satunya ini “Ara-ara, nanti kau boleh menjenguk Hyukie Hyung… tapi jangan lama-lama disana mungkin disana nanti akanada Nisa dan Eunchae…”
“Eh?? Oppa tidak keRS?”
Donghae menggeleng “Ada yang harus kuselesaikan dulu…” Donghae membelai sayang wajah SooHee “Setelah itu baru aku akan keRS sebelum aku sampai disana kau harus sudah pulang ne?”
SooHee berdecak sebal tetapi ia pun mengangguk “Ya sudah sana cepat kembali kekelasmu..”
“Araseo, kau bawel sekali…” SooHee segera beranjak meninggalkan Donghae setelah melambaikan tangannya dan Donghae hanya membalas singkat ia tidak ingin ada yang tahu SooHee adalah yeodongsaengnya bayangkan saja LEE dan CHOI berada disatu sekolah yang sama bukankah ia harus memperketat rahasia identitas SooHee, Donghae berbalik badan ia ingin memperhatikan kambali Sungmin dan Seorin tetapi ia tersentak kaget karena ada seorang namja dibelakangnya ketika ia berbalik
“Omo!!!” Donghae mengelus dadanya kasar ia benar-benar hampir mati jantungan karena kaget kenapa dibelakangnya tiba-tiba ada orang
“Kau Lee Donghae?” tanya namja itu dan Donghae hanya menatap namja itu bingung tetapi ia segera mengangguk
“Aku Minho, Choi Minho…”
Mata Donghae membulat kaget dihadapannya namja bermarga Choi apa dia Choi musuh keluarganya untuk apa namja itu kini berada dihadapannya? Ingin menyerangnya tiba-tiba disini?? Diarea sekolah?? Rasa-rasanya tidak mungkin jika namja itumenyerangnya hanya akan membuat masalah dilingkungan sekolah
“Aku bukan ingin mencari masalah denganmu, aku hanya ingin menyelesaikan masalah denganmu…” tambah Minho yang menyadari kebingungan dan kekagetan Donghae
“Masalah?”
Minho mengangguk “Noonaku dan Hyungmu…”
Donghae hanya diam ia menunggu lawan bicaranya mengatakan maksudnya, apa namja dihadapannya ini ingin ia membuat Sungmin dan Seorin berpisah?? hei itu juga memang cara yang tengah ia fikirkan ia belum gila menerima seorang CHOI menjadi Noona iparnya “Bisakah kau, merestui mereka…”
Mata Donghae membulat kaget mendengar pernyataan Minho ia tidak menyangka namja CHOI itu malah meminta dirinya merestui hubungan Sungmin dan Seorin?? Tunggu!! Itu artinya bukannya Minho menyetujui hubungan keduanya “Mwo??”
“Restui mereka, kau tidak lihat mereka?” Minho mengalihkan padangannya kearah Sungmin yang tengah mengobati luka dibibir Seorin “Sudah sejauh ini apa bisa dihentikan lagi… Noonaku saja tidak melawan ketika Siwon Hyung memukulnya ketika hubungan mereka terbongkar…”
“Mwo??? Terbongkar??? Seorin dipukul??” kali ini Donghae tersentak kaget ia tidak menyangka luka yang ada disudut bibir Seorin adalah luka bekas pukulan Siwon
“Nde, bisakah kau mendukung mereka.. aku lelah dengan semuanya, menyerang atau diserang hanya itu yang keluarga kita lakukan bukan?? Apa kau tidak lelah?”
Donghae terdiam bukan tidak lelah hanya saja ia tidak tahu bagaimana menghentikannya jika keluarga mereka diam maka Choi yang akan menyerang mereka jika sudah seperti itu keluarga mereka pasti akan menyerang balik dan begitu seterusnya tidak ada habisnya selalu saling balas menyerang dan selalu diserang “Hanya itu yang ingin kukatakan…” Minho beranjak meninggalkan Donghae tapi tidak lama Donghae berbalik badan memandang punggung Minho
“Kau!!!”
Suara Donghae membuat langkah Minho terhenti “Kenapa kau mengatakan hal itu padaku, kau mendukung mereka?”
Minho berbalik badan lalu tersenyum “Damai itu bukankah lebih baik, dan Tuhan sudah memberikan jalannya bukan membuat 2 orang itu saling mencintai bukankah kita harusnya mendukungnya??”
Donghae kembali diam ia mencoba mencerna kata-kata Minho, apa yang dikatakan namja itu benar juga jika ingin berdamai bukankah caranya sudah ada didepan mata??
“Pikirkan baik-baik… aku harap kau juga sepertiku…” ucap Minho meninggalkan Donghae yang tengah berfikir ia bingung rasa-rasanya ia butuh saran Eunchae saat ini hanya yeoja itu yang bisa membantunya berfikir
Jonghun tengah melangkah seorang diri keluar dari gerbang sekolah, ia masih belum punya muka untuk melihat Noona, Hyung dan Dongsaengnya yang kemarin dipukul karena ia mengadukan apa yang ia dengar ia tidak menyangka akan berakhir seperti itu, ia tidak menyangka Dongsaeng satu-satunya akan dipukul oleh Hyungnya bahkan Noonanya terkena tamparan yang ia yakin meninggalkan luka memar dan Hyung yang paling dihormatinya dan paling bisa tenang dalam situasi apapun kemarin pun ikut dipukul hanya kerena membela Noonanya dan Dongsaengnya hanya dirinya yang tidak melakukan apapun ia hanya diam dan tidak berani melakukan apapun, aish dirinya benar-benar pengecut
“Jong-ah!”
Sebuah suara membuat Jonghun mendongakkan kepalanya ia melihat disampingnya sudah berdiri Noona yang paling dicintainya yeojachingunya “Noona…”
“Kau terlihat pendiam hari ini, ada apa?”
Jonghun menggeleng lalu tersenyum “Aniyo, mana ada aku ini selalu bersemangat setiap hari terlebih jika melihatmu Noona…”
“Aish, kau pandai merayu… emm, bagaimana jika kau temani aku sekarang?”
Jonghun mengerutkan keningnya bingung “Menemanimu kemana?”
“Menjenguk Oppaku…”
“Oppa??? Kau punya Oppa??? Kenapa aku baru tahu sekarang???”
SooHee tersenyum tanpa dosa “Hehehehe, selama ini kau tidak bertanya jadi aku tidak cerita…”
Jonghun mengerucutkan bibirnya “Kau merahasiakan apa lagi dariku...”
“Aish sudahlah jangan marah, sekarang kau temani aku ne? dari pada aku meminta namja lain yang menemaniku…”
“YA!! Andwae!!” Jonghun segera meraih jemari SooHee dan menggenggamnya posesif “Tidak ada namja manapun yang boleh mendekatimu…”
“Cih kau ini egois sekali… Tn. Choi Jonghun..”
“Biar… Ny. Lee SooHee kau tidak boleh protes apapun. kajja…” Jonghun segera menarik SooHee pergi tanpa ia tahu kalau ia akan mendapatkan kenyataan yang sama pahitnya seperti yang Noonanya alami
Jonghun mengikuti kemana yeojachingunya menariknya sedari tadi dari koridor yang cukup ramai dan sekarang mulai sepi akhirnya mereka tiba didepan ruang ICU
“ICU?? Oppamu sakit apa?” tanya Jonghun bingung
“Dia tidak sakit, dia hanya korban pemukulan..” jawab SooHee sambil melangkah masuk kedalam bersama dengan Jonghun
“Korban pemukulan? Apa lukanya sangat parah sampai berada diICU?”
SooHee mengangguk “Oppaku sekarang dalam keadaan koma, kepalanya terhantam benda keras..”
Jonghun mengangguk-angguk mengerti ia mengikuti SooHee masuk kedalam kamar rawat Oppa SooHee dan didalam sudah ada 2 orang yeoja
“Eunchae Eonnie, Nisa Eonnie…” panggil SooHee pada 2 yeoja didalam ruangan itu
“O, SooHee-ya? Kau kemari?” tanya Nisa sedikit bingung tidak biasanya Donghae bisa mengijinkan Yeojdongsaeng kesayangannya ini kemari bahkan sendiri
“Nde Eonnie…”
“Kau tidak bersama Hae?” tanya Eunchae
“Aniyo, Oppa menuruhku kemari untuk menjenguk Hyukie Oppa itu pun tidak lama sebelum dia datang aku sudah harus pulang…” rengek SooHee, Eunchae dan Nisa hanya terkekeh geli melihat rengekan SooHee
“Lalu siapa namja itu?” tanya Nisa penasaran
“Ah, ini Jonghun Eonnie… namjachinguku..”
“Annyeong Jonghun imnida…”
“Annyeong….” Sahut Eunchae dan Nisa bersamaan, SooHee segera menghampiri Nisa mereka sudah lama tidak bertemu ia ingin sedikit menghibur calon Eonnie iparnya ini sedangkan EUnchae menyusul pembicaraan Nisa dan SooHee dan tinggallah Jonghun yang tidak tahu harus berbuat apa? Jonghun pun memilih menghampiri ranjang ia penasaran dengan wajah Oppa SooHee ia juga penasaran dengan luka yang diderita Oppanya itu
Jonghun melangkah perlahan mendekati ranjang awalnya wajahnya menunjukkan sedikit rasa penasaran tetapi setelah ia berada disamping tempat tidur Oppa SooHee ia sedikit mengerutkan kening rasa-rasanya ia pernah melihat orang ini
Wajah itu…
Tunggu!!!
“Wae LEE? Kau menyerah?”Jonghun tiba-tiba teringat kejadian malam itu malam dimana ia menyerang salah satu keluarga LEE wajah namja ini dan namja itu….
Namja itu menoleh dengan nafas terengah-engah “Kau bercanda CHOI, kalian hanya bisa bermain curang menyerang kami dengan cara begini apa tidak salah?”
“Demi melenyapkan seluruh keluargamu cara kotorpun akan kulakukan…”
Namja itu tersenyum sinis “Kau yang akan kulenyapkan!”
Mata Jonghun membulat kaget dengan sempurna dan tidak ada yang menyadarinya, ia ingat sekarang namja yang terbaring dihadapannya kini adalah namja yang sama yang ia serang malam itu perlahan ia menoleh kebelakang ia menatap yeojachingunya yang tengah memeluk yeoja yang tadi ia panggil Nisa Eonnie, jika diperhatikan memang ada kemiripan dengan namja yang terbaring ini apa ini artinya yeojachingunya selama ini adalah LEE
“Jong-ah…” lamunan Jonghun buyar ketika ia merasa lengannya dirangkul oleh SooHee, Jonghun segera menoleh kearah SooHee
“Dia Oppaku…”
“…………………….” Jonghun hanya diam ia tidak bisa berkata apapun, mendengar kenyataannya langsung lebih menyakitkan daripada tadi ia menebaknya sendiri
“Padahal dia Oppaku yang paling baik dari pada Donghae Oppa dan Sungmin Oppa… kenapa dia yang terbaring disini??”
Mendengar SooHee menyebutkan nama Sungmin membuat Jonghun yakin yeojachingunya adalah LEE salah satu keluarga LEE, rasanya saat ini ia ingin berteriak dadanya saat ini benar-benar sesak karena rasa bersalah, bersalah pada keluarganya dan bersalah pada SooHee ia mengira Seorin yang mengkhianati keluarga mereka tapi nyatanya jauh sebelum Seorin bertemu dengan Sungmin dirinya yang sudah mengkhianati keluarganya dan jika SooHee tahu yang membuat Oppa tersayangnya jadi seperti ini adalah dirinya apa yang yang akan terjadi?? Ia yakin pasti SooHee akan membencinya sangat membencinya
SooHee menatap jam tangannya ia sudah cukup lama berada disini jika sampai Donghae datang ia belum pulang bisa-bisa uang jajannya bulan ini akan dipotong oleh Donghae “Eonnie aku harus segera pulang jika Donghae Oppa melihatku masih disini saat dia datang uang jajanku pasti dipotong…”
“Nde, kau harus langsung pulang aro…” pesan Eunchae
“Nde Eonnie…”
“Ayo Jong-ah kita pulang..”
“Annyeong Noonadeul...” pamit Jonghun ia cepat-cepat keluar terlebih dahulu dari kamar Hyukie lebih lama didalam hanya membuatnya semakin diliputi perasaan bersalah
“Jong-ah…”
“Hmm?”
“Kau hari ini benar-benar lebih diam dari biasanya, ada apa?”
Jonghun menoleh ia tersenyum dan menggeleng “Aniyo nan gwenchana.. mungkin aku sedikit lelah saja…”
SooHee meraih jemari Jonghun dan menggenggamnya “Kita segera pulang ne, kurasa kau butuh istirahat…”
Jonghun hanya mengangguk ia bingung harus berkata apa pada yeojachingunya, yang ada diotaknya hanya rasa bersalah yang membeludak ingin rasanya ia memeluk yeojanya ini dan meminta maaf tetapi ia tidak memiliki cukup keberanian untuk itu “Mianhae…” gumam Jonghun pelan
“Eoh?? Kau bilang apa Jong-ah??”
“Aniyo…” Jonghun tersenyum dipaksakan “Sebelum pulang kubelikan eskrim ne?? kau maukan?” Jonghun berusaha bersikap ceria seperti semula walau itu hanya pura-pura yang terpenting didepan yeojanya ia tidak boleh terlihat kalut dan kacau
“Waw keure aku mau Jong-ah!” SooHee segera menarik Jonghun “Palli, palli…”
“Jong Hyung, kau puas mengatakannya??” tanya Minhwan membuat langkah Jonghun terhenti “Ingat Hyung SooHee Noona juga LEE bagaimana jika dia juga anggota keluarga LEE kau akan menyesali apa yang kau lakukan hari ini…” hanya kata-kata itu yang terlintas dikepala Jonghun saat ini
Menyesal? Tentu saja ia menyesal amat sangat menyesal..
Minho dan Minhwan menatap bingung kearah Jonghun yang kini sedang duduk melamun ditepi halaman belakang rumah mereka biasanya bocah itu tidak bisa diam dan selalu bertingkah padahal jelas-jelas golongan darahnya normal sama seperti seluruh saudaranya yang lain mungkin terlalu lama berteman dengan Lee Hongki sahabat kecilnya yang bergolongan darah AB membuatnya sedikit sering bertingkah aneh dirumah ditambah lagi Lee Hongki itu punya Hyung yang tidak kalah aneh dengan dirinya huft dan dampaknya keanehan kakak beradik itu menular ke Jonghun
“Jong kenapa?” tanya Minho bingung sambil memakan roti tawar tanpa isi
“Molla Hyung…. Biar kutanya padanya…” jawab Minhwan sambil beranjak meninggalkan Minho dan menghampiri Jonghun
“Hyung…?”
Jonghun menoleh dan mendapati Minhwan kini sudah duduk disampingnya “Minhwanie…”
“Wae geudae?? Kau sedang ada masalah?”
Jonghun kembali menatap kelangit, masalah?? Tentu saja ia sedang dalam masalah justru masalah yang menderanya selama ini lebih besar dari masalah Noonanya dan Sungmin “Menurutmu?”
“Sejak tadi kuperhatikan kau memang hanya diam saja Hyung, Minho Hyung juga menanyakan keadaanmu…”
“Minho Hyung?? Kukira kalian masih marah padaku karena kejadian kemarin…”
“Marah?? Kami tidak pernah marah Hyung…”
Jonghun segera menoleh “Karena diriku kau dan Minho Hyung bahkan Seorin Noona terkena masalah…”
“Gwenchana… itu hal wajar...” Minhwan tersenyum lalu menepuk pundak Jonghun “Lalu katakan padaku Hyung, ada apa denganmu??”
Jonghun menghela nafas “Kini aku mengerti apa yang Noona rasakan…”
Minhwan menatap Jonghun bingung, sesaat Minhwan memiringkan kepalanya tanda bingung tetapi sedetik kemudian ia membulatkan matanya kaget kepalanya pun sudah kembali tegak seperti sedia kala “Hyung!”
“Nde..” Jonghun terkekeh miris “Ternyata kau benar, SooHee Noona adalah yeodongsaeng Sungmin Hyung… dia LEE…” Jonghun menunduk menyembunyikan kepalanya diantara kedua lututnya “Daripada Noona aku yang sudah terlebih dahulu menjalin hubungan dengan keluarga LEE jadi yang seharusnya kemarin dipukul habis-habisan oleh Siwon Hyung diriku, bukan kalian…”
“Hyung…”
“Rasanya benar-benar menyakitkan Minhwanie, selama ini aku mencintainya aku memujanya tapi aku yang membuatnya bersedih… aku yang membuat Oppa tersayangnya koma…”
“Jadi LEE yang kita serang waktu adalah Oppa tersayang SooHee Noona??” Minhwan merangkul pundak Jonghun “Akan kurahasiakan Hyung, kau tenang saja…”
Jonghun menatap Minhwan tidak percaya “Mwo??”
“Kau sudah tahukan akibatnya jika Siwon Hyung sampai tahu? Cukup kami yang merasakan akibatnya aku tidak ingin kau merasakan tendangan dan pukulan Siwon Hyung… aish itu sangat menyakitkan kau tahu…”
Jonghun terkekeh “Tidak ingin membalasnya eoh?”
“Ani Hyung… daripada memikirkan itu lebih baik kita memikirkan bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini…”
“Masalah?”
Minhwan mengangguk “Antara kau dan SooHee Noona, masalah Sungmin Hyung dan Noona…” Minhwan menghela nafas “Dunia kecil ternyata…”
“Apa ini karma??”
“Ani… ini takdir Hyung…”
Jonghun menoleh sesaat lalu kembali menatap langit “Nde kau benar…”
Sementara 2 namja itu sharing bersama Minho hanya menatap bingung pada 2 namdongsaengnya itu entah apa yang dibicarakan 2  makhluk itu hingga Minhwan melupakan dirinya padahal ia yang penasaran dengan keadaan Jonghun tapi sekarang kenapa dirinya yang ditinggal begini???
“Aish 2 orang itu malah tidakmenghiraukanku…” omel Minho lalu segera beranjak meninggalkan jendela tempat ia sedari tadi menatap kedua Dongsaengnya dihalaman belakang
Siwon menatap Minhwan dan Jonghun dari jendela kamarnya yang berada dilantai 2 ia menghela nafas “Kalian fikir aku tidak lelah dengan semua ini?? Aku juga lelah, hanya saja aku sudah terlanjur berjanji akan menuntaskan ini hingga akhir…” Siwon kembali menutup tirai jendela kamarnya ia tidak ingin terlalu lama memandang wajah kalut seluruh Dongsaengnya ia tidak ingin merasa ragu
Sungmin memarkirkan mobilnya dipelataran parkiran sekolah ia segera beranjak turun dari dalam mobil ia harus keperpustakaan sebelum kekelas ada tugas yang harus is selesaikan tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang namja tinggi tengah bersandar di pohon dekat dengan dirinya dan menatapnya dengan padangan yang cukup menusuk
“Jadi kau Lee Sungmin?”
Sungmin mengerutkan keningnya bingung ia tidak mengenali namja dihadapannya saat ini “Nde, aku Lee Sungmin waeyo? Nuguya?”
Namja itu segera melangkah pelan menghampiri Sungmin “Bisakah kau jauhi yeodongsaengku!”
Sungmin tersentak kaget, yeodongsaeng… ia tahu siapa yang kini ada dihadapannya ‘Choi Siwon’ “Melihat reaksimu sepertinya kau sudah mengetahui siapa diriku…”
Sungmin dan namja yang ternyata Siwon itu kini bertatapan tajam “Ini untuk yang pertama dan yang terakhir kita akan bertatap muka secara langsung seperti ini, jadi kukatakan sekali lagi padamu jauhi yeodongsaengku selamanya aku tidak akan menerima hubungan konyol kalian…”
“Konyol?? Kurasa pola fikirmu yang konyol Choi Siwon-shii, dan maaf saja aku tidak ada minat sama sekali untuk menjauhi yeodongsaengmu aku mencintainya begitu juga yeodongsaengmu dan selamanya akan tetap begitu..” balas Sungmin ia tidak ingin menahan-nahannya lagi anggap saja pertemuannya dengan Siwon hari ini adalah kesempatannya untuk mewujudkan keinginannya
“Kau akan hancur LEE…”
“Keure, tapi kita akan hancur bersama CHOI…”
Keduanya saling diam dan hanya saling melempar tatapan tajam yang menusuk hingga akhirnya Seorin datang dan menghentikan tatapan saling membunuh mereka
“Oppa, kenapa kau disini??” tanya Seorin pada Siwon, niatnya ia ingin menghampiri Sungmin yang tidak kunjung sampai diperpustakaan padahal Sungmin sudah mengiriminya pesan kalau ia sudah sampai diparkiran siapa sangka yang menghalangi Sungmin adalah Oppanya sendiri
Siwon menoleh “Pulang!”
“Nde?”
“Pulang sekarang juga dan tinggalkan sekolah ini sekarang juga…”
“Mwo??? Oppa apa yang kau bicarakan…” tanya Seorin bingung
“Aku sudah mengurus surat keluarmu dari sekolah ini, kau akan kembali belajar dirumah seperti dulu!!”
“Mwo?? Andwae! Aku tidak mau Oppa!”
“Wae?? Kau ingin kemari setiap hari agar bisa bertemu dengan dia!” Siwon menunjuk Sungmin “Buang jauh-jauh fikiran konyolmu itu, mulai hari ini kau tidak akan pernah bertemu dengannya…”
“Oppa!!!”
Sungmin menurunkan telunjuk Siwon yang masih menunjuknya “Kau ingin kami tidak bertemu begitu?? Kau fikir dengan begitu bisa membunuh perasaan kami begitu saja?? Choi Siwon-shii kau kekanak-kanakan!”
“Diam kau atau kubunuh kau saat ini juga!” bentak SIwon hampir mengambil senjata dibalik sakunya
“Andwae Oppa!!” Tahan Seorin ia tidak ingin melihat pertumpahan darah disini “Baiklah aku akan pulang aku akan keluar dari sekolah ini aku akan menurutimu Oppa asal jangan kau lukai Sungmin Oppa, jebal..”
Sungmin hanya diam rahangnya terlihat mengeras menahan marah melihat yeojanya memohon seperti itu demi dirinya ada sedikit emosi dalam hatinya rasanya ia ingin menghajar Siwon sekarang juga
“Bagus kalau begitu, cepat ikut aku pulang dan kau LEE kubur mimpimu itu!!” ucap Siwon beranjak meninggalkan Sungmin menuju mobilnya, sedang Sungmin menyunggingkan senyum sinisnya lalu ia segera meraih jemari Seorin dan menarik Seorin untuk mengikutinya masuk kedalam mobil tanpa disadari Siwon
“O!” pekik Seorin tertahan kerena Sungmin dengan tiba-tiba menariknya dan menyuruhnya masuk kedalam mobil milik Sungmin “Oppa?” tanya Seorin pelan
“Ikuti saja Chagi… kita akan pergi!” Sungmin segera menutup pintu mobil penumpang dan ia segera beranjak menuju pintu kemudi dan segera masuk kedalamnya ia menghidupkan mesin mobil hingga membuat Siwon menoleh kearah belakang dan sudah tidak mendapati Sungmin dan Seorin disana Siwon mengedarkan padangannya kesegala arah mencari keberadaan 2 orang itu, kegiatannya baru berhenti ketika ia melihat mobil Sungmin dengan tiba-tiba melaju meninggalkan dirinya dan sekolah dengan cepat ia bahkan sempat melihat Seorin yang menatapnya dengan tatapan bersalah dan meminta maaf dari dalam mobil, Siwon dengan segera mengejar mobil Sungmin yang melaju cepat
“YA!!! Brengsek!!! Dia membawa lari Seorin!!” umpat Siwon ketika ia berhenti mengejar ia lelah, Siwon segera menelfon seseorang “Temukan Seorin dan namja LEE itu cepat!!” bentaknya pada orang disebrang telfon sana
“MWO!!!” Donghae bangkit dari duduknya didalam kelas keterkagetannya membuat beberapa penghuni kelas menatap bingung kearahnya “Apa kau bilang?”
Minho yang baru saja diteriaki Donghae menghela nafas apa namja keluarga LEE yang satu ini sangat suka bertanya berulang-ulang?? “Aku baru dapat kabar dari Siwon Hyung, kalau Noona dibawa pergi oleh Sungmin Hyung…”
“Kau serius?? Sungmin Hyung membawa pergi Seorin?? Tapi kemana?”
“Molla, apa ini yang dinamakan kabur dari rumah??”
Donghae kembali duduk dan mengusap wajahnya kasar ia tidak menyangka Hyungnya akan berbuat senekad ini dengan membawa kabur Seorin dengan tiba-tiba apa yeoja itu sebegitu berharganyakah dimata Sungmin “Aish, molla…” Donghae segera menatap Minho “Kau coba hubungi Noonamu…”
“Sudah tetapi tidak diangkat…” Minho duduk dibangku didepan meja Donghae “Maka dari itu aku kemari aku ingin memintamu menghubungi Sungmin Hyung mungkin jika kau menghubunginya dia akan menerima…”
Donghae terdiam bukan ia tidak ingin menghubungi Sungmin ataupun membantu tetapi ia tengah bertengkar dengan Sungmin aish salah lebih tepatnya ia yang marah pada Sungmin dan ia belum berbicara lagi dengan Sungmin semenjak malam itu, jika ia menghubungi Sungmin apa yang harus ia katakan??
“Othe? Kau bisa membantuku?”
Donghae menatap Minho, “Jika aku tahu dimana mereka apa kau akan memberitahukan pada Siwon??”
“Ani, aku hanya ingin tahu dimana mereka jika kita tahu dimana mereka lebih cepat dari pada Siwon Hyung kita bisa menyelamatkan mereka dari Siwon Hyung… kita bisa menyembunyikan mereka, kau tidak tahu betapa mengerikannya Siwon Hyung itu jadi kumohon temukan mereka sebelum semuanya terlambat…”
Donghae menunduk lalu mengangguk “Akan kucoba.. berikan padaku nomor ponselmu aku akan menghubungimu jika aku sudah tahu dimana mereka…”
Minho mengulurkan tangannya dihadapannya Donghae membuat DOnghae bingung melihat telapak tangan yang terbuka dihadapannya “Mwoya?”
“Katamu kau meminta nomor ponselku? Mana ponselmu biar kuketikkan…”
Donghae segera memberikan ponselnya pada Minho, aish dia terlihat sangat bodoh sekarang meminta nomor ponsel seseorang tetapi tidak mencatatnya bagaimana cara ia menghubungi orang tersebut??
“Ini, aku juga sudah menyimpan nomormu… kumohon kabari aku cepat ne?? aku mengkhawatirkan mereka…” Minho meletakkan ponsel Donghae dimeja
“Nde aro…”
“Kamsahamnida…” Minho membungkuk sedikit sebelum beranjak meninggalkan kelas Donghae sedang Donghae ia meraih ponselnya dan memandang nomor Minho diponselnya
Choi Minho
                977-02-38….
Donghae terkekeh, ia tidak menyangka bukan hanya melihat Hyungnya jatuh cinta dengan Choi bahkan sekarang ia dan Choi saling menyimpan nomor ponsel aigoo apa benar perselisihan ini akan berakhir baik atau akan semakin parah??
Sungmin menghentikan mobilnya ditepi pantai yang terlihat sangat sepi mereka sudah keluar jauh dari kota Seoul ada dimana mereka sekarang?? Molla, keduanya pun tidak tahu mereka ada dimana, Sungmin hanya terus mengemudikan kejalan yang bahkan tidak ia ketahui rasa-rasanya ia memang ingin pergi jauh meninggalkan semuanya, ia menoleh kesamping ia menatap yeojanya sedari tadi hanya diam sambil meremas jemarinya sendiri apa yeojanya takut??
“Chagi…” panggil Sungmin
“Kenapa kau lakukan ini Oppa?”
Sungmin mengalihkan pandangannya, ia merasa saat ini Seorin tengah menolaknya apa yeoja ini tidak benar-benar mencintainya?? Sungmin hanya diam ia tidak ingin menjawab mendengar pertanyaan Seorin Sungmin merasa yeoja itu menyesal mengikutinya
“Jika Siwon Oppa menemukan kita….” Seorin menggantung kata-katanya “Aku tidak ingin kehilanganmu Oppa…”
Sungmin menoleh perlahan ia melihat yeojanya sudah terisak “Aku lebih memilih dikurung dirumah daripada Siwon Oppa menyentuhmu dan melukaimu, jika kita pergi seperti ini ketika Siwon Oppa menemukan kita aku tidak ingin ia melukaimu Oppa…” Sungmin menarik Seorin perlahan masuk dalam pelukannya
“Jangan sampai kita ditemukan… itu saja yang harus kita lakukan sekarang… lalu kau fikir jika kau dikurung didalam rumahmu itu aku harus bagaimana?? Sudah kukatakan bukan aku tidak akan bisa tanpamu…”
“Tapi nyawamu dalam bahaya jika bersamaku Oppa…”
“Lalu?? Aku lebih memilih kehilangan nyawaku daripada kehilangan dirimu…”
Seorin mengeratkan pelukkannya pada Sungmin ia benar-benar mengangis terisak kini, ia menyesal sangat menyesal andai ia tidak pernah memaksa untuk masuk kesekolah yang sama dengan para Dongsaengnya ia tidak akan bertemu dengan Sungmin, ia tidak akan pernah mencintai namja ini ia juga tidak akan menyeret Sungmin masuk dalam masalah ini, ia tidak akan membuat namja ini dalam bahaya kini “Mianhae, semuanya karena diriku… mianhae… jika aku tidak masuk kesekolah itu, jika aku tidak mengenalmu, jika aku tidak menyambutmu, jika aku tidak mencintaimu pasti sekarang kau tidak berada dalam bahaya seperti ini…”
“Ani, sudah cukup menyalahkan dirimu sendiri… kau tahu takdir?? Walaupun bukan sekarang kita bertemu aku yakin suatu saat kita akan bertemu, aku yakin itu karena kau adalah takdirku…” Sungmin mendorong tubuh Seorin yang memeluknya ia menatap Seorin “Kau takdirku begitu juga sebaliknya…”
“Apa takdir kita tidak terlalu menyakitimu?”
“Seharusnya aku yang bertanya itu padamu..” Sungmin mengusap sudut bibir Seorin yang masih memar “Luka ini karena diriku…” Sungmin meremas halus lengan Seorin yang terluka “Luka ini juga kerena diriku…” Sungmin kembali menatap Seorin “Aku yang terlalu banyak melukaimu…”
Seorin terdiam ia hanya menunduk dan kembali memeluk Sungmin erat ia takut kehilangan saat ini benar –benar takut ia tidak ingin kehilangan Sungmin jika Siwon sampai menemukan mereka, Seorin sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Oppanya itu jika sampai mereka tertangkap ‘Melenyapkan’ Sungmin itu sudah pasti
“Kita harus mencari penginapan dan membeli baju ganti…. Kurasa jika kujual mobil ini Hyukie tidak akan keberatan…” jelas Sungmin saat mereka kini tengah berada dikedai mie, Seorin hanya mengangguk ia mengikuti semua yang Sungmin katakan hanya itu yang bisa ia lakukan jika ia tidak ingin kehilangan Sungmin lebih cepat
Drrrt Drrrt
Sungmin menatap ponselnya yang bergetar diatas meja tertera nama Donghae disana Sungmin terdiam membuat Seorin juga ikut memandang ponsel Sungmin keduanya terlihat berfikir haruskan menerima panggilan itu
“Terima saja Oppa mungkin Donghae ada perlu…”
Sungmin menghela nafas lalu menerima panggilan Donghae “Yobose…”
“Hyung odie!! Kau ini sudah tidak waras eoh??”
“Hae-ya…”
“Kau ini, kau sedang mempermainkan Singa yang sedang tidur Hyung kau tidak tahu bagaimana Siwon bukan??”
“Donghae-ya…”
“Jebal Hyung, torabwa…”
“Aniyo, aku tidak bisa kembali aku sudah melangkah sampai disini… aku akan meneruskannya, kau bertanya kami dimana akupun tidak tahu kami ada dimana yang pasti sudah keluar jauh dari Seoul…”
“Hyung, Minho dan Minhwan mengkhawatirkan Noona mereka walaupun kau tidak ingin kembali beritahu kami kau ada dimana?? Biar kami menjemputmu dan menyembunyikanmu ditempat yang aman…”
“Aniyo Hae-ya aku akan mencari tempat amanku dan Seorin sendiri, katakan pada Dongsaeng Seorin Noona mereka baik-baik saja bersamaku…”
“Hyung..”
“Jika aku membutuhkan bantuanmu aku akan segera menghubungimu Hae…”
“Tapi Hyung…”
“Annyeong!” Sungmin memutuskan sambungan terlfon terlebih dahulu, ia meletakkan ponselnya kembali keatas meja ia kembali menyantap makanannya
“Kau tidak apa-apa Oppa?”
Sungmin menghentikan kegiatan makannya lalu mendongak “Gwenchana…”
“Donghae disana sendiri Oppa, Hyukie koma diRS hanya kau harapannya tetapi kau malah pergi bersamaku… apa ini adil untuk Donghae…”
“Dia akan belajar menjadi dewasa dengan ini… kau tenanglah…” Sungmin kembali memakan ramennya dengan lahap, sedang Seorin hanya bisa menghela nafas mencoba percaya dengan apa yang diyakini namjachingunya kini…
Donghae menatap ponselnya sebelum berdecak kesal, bagaimana ia tidak kesal ia mengumpulkan segenap keberaniannya untuk menghubungi Sungmin tetapi setelah membujuk Sungminmalah memutuskan sambungan telfon jika tidak ingat ponsel miliknya berharga sudah ia banting sedari tadi ponsel itu
“Ck! Kenapa dimatikan coba?? Aish Sungmin Hyung, kau membuat kepalaku benar-benar hampir pecah!!” geram Donghae sambil menunduk dan mengusap wajahnya kasar
“H… Hae…”
Donghae menghentikan gerakannya ia terdiam barusan rasanya ia seperti mendengar suara saudara kembarnya tapi tidak mungkin saudaranya itu tengah koma tidak mungkin bisa memanggilnya, mungkin terlalu banyak masalah membuatnya berhalusinasi hebat seperti ini Donghae memejamkan matanya dan menghembuskan nafas ia mencoba menenangkan dirinya
“Dong… Hae…”
Donghae kembali membuka matanya yang barusan ia dengar bukan halusinasi ia yakin dengan suara itu, Donghae segera mendongak dan ia menemukan saudara kembarnya tengah menatapnya dengan pandangan sayu tetapi bibir itu tersenyum, Donghae segera bangkit dari duduknya mendekati Hyukjae diatas ranjang dengan cepat “Hyung! Kau sadar…”
Hyukjae tidak menjawab ia hanya mengangguk sekali itupun sangat lemah, tetapi senyum tetap terukir diwajahnya “Tunggu disini Hyung, akan kupanggilkan Dokter…” Donghae segera berlari keluar kamar Hyukjae dan berpapasan dengan Nisa
“Oppa?? Waeyo? Kau ingin kemana? Kenapa wajahmu sepanik itu??” tanya Nisa bingung, bagaimanapun juga Donghae baru keluar dari kamar namjachingunya dengan wajah panik seperti itu siapa juga yang tidak bingung dan khawatir bagaimana jika namjachingunya kenapa-kenapa?
Donghae mencengkram lengan Nisa “Hyukie Hyung sudah sadar, dia sudah sadar… aku akan mencari dokter kau tolong jaga dia sebentar…” jelas DOnghae kemudia beranjak meninggalkan Nisa yang kini dalam keadaan shock, baru saja ia mendengar bahwa namjachingunya sudah sadar hampir Nisa ingin menangis terisak karena bahagia ia masih mengingat keadaan Hyukjae ketika pertama kali ia menjengguknya luka memar diwajah dan tangan bahkan perban melilit dikepalanya selang oksigen yang terpasang dihidung Hyukjae miris melihat Hyukjae seperti itu padahal baru saja Hyukjaenya mengucapkan ‘Saranghae’ lewat pesan tetapi beberapa jam kemudian ia menerima kabar Hyukjaenya ada diRS dalam keadaan koma siapa juga yang tidak shock dan sedih bahkan Nisa sempat pingsan ketika baru bertemu dengan Hyukjae
Nisa segera berlari masuk kedalam kamar rawat Hyukjae ia melihat Hyukjae kini tengah menatap kearahnya “Oppa….”
Hyukjae tersenyum ia mengangkat tangannya dengan susah payah berharap yeojanya menerima uluran tangannya “Chagi-ya…”
Nisa segera berlari menghampiri Hyukjae menggenggam jemarinya dan memeluknya “Bogoshipeo…”
“Nado….”
Nisa melepas pelukannya dan menghapus airmatanya “Aku senang kau kembali Oppa…”
Hyukjae tersenyum “Dimana Sungmin Hyung??”
Nisa terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa? Bukankah seharusnya Donghae yang menceritakan masalah ini pada Hyukjae?? Walaupun ia tahu sekalipun tetapi tidak mungkin juga ia yang menceritakan masalah internal keluarga mereka
“Tunggu dokter memeriksamu Oppa, nanti Donghae Oppa yang akan menjawab…”
Hyukjae memandang kekasihnya penuh tanya kenapa Nisa tidak mennjawab saja ada dimana Hyung tertuanya itu, rasanya ada yang terjadi selama ia tidak sadarkan diri ada yang tidak beres disini, jangan tanya kenapa Hyukjae ingat dia koma dan tidak bingung dengan keadaan sekitar, Hyukjae masih ingat kepalanya dihantam kayu oleh CHOI kelanjutan hidupnya hanya 2 yang ia pikirkan saat itu Koma jika selamat atau tewas saat itu juga
Hyukjae sudah selesai diperiksa oleh dokter yang menanganinya, keadaannya pun sudah membaik dan tidak selemah tadi ia sudah bisa duduk bersandar ditempat tidur sedang Donghae tengah mengupas apel untuk saudara kembarnya ini dan Nisa?? Ia pergi kekantin bersama dengan Eunchae yeoja itu sedari tadi tidak beranjak meninggalkan kamar Hyukjae, dan Hyukjae takut Nisa akan jatuh sakit jika ia sampai lupa makan
“Ini Hyung makan…” ucap Donghae menyodorkan apel kemulut Hyukjae dan Hyukjae pun memakannya “Bagaimana rasanya? Manis??”
Hyukjae mengangguk “Hae-ya…”
“Hmm??”
“Mana Sungmin Hyung?”
Gerakan tangan Donghae yang masih mengupas apel terhenti matanya pun bergerak gelisah dan semuanya disadari oleh Hyukjae “Waeyo? Kenapa kau tidak menjawab?”
“Sungmin Hyung?”
“Nde, kenapa dari tadi ia tidak muncul juga??”
“Dia…”
“Waeyo?? Sebenarnya apa yang terjadi selama aku koma??”
“Aniyo, eopseo…”
Hyukjae menoleh menatap Donghae yang sedikit gelisah ia kenal saudara kembarnya ini Donghae akan menggerak-gerakkan mata kemanapun jika sedang menyembunyikan sesuatu “Kotjimal, jangan mencoba membohongiku katakan padaku ada apa?”
“Hyung…”
“Katakan padaku Lee Donghae!” tegas Hyukjae karena ia melihat lagi saudaranya itu berniat mengalihkan pembicaraan dan Donghae pun mau tidak mau harus menceritakan semuanya dari awal menyakitkan memang tetapi ia harus melakukannya Hyukjae harus tahu yang sebenarnya
1 Hour Later
“Jadi Seorin adalah CHOI?? Aish bagaimana bisa??”
Donghae menghela nafasnya berat ia juga ingin bertanya hal yang sama seperti Hyukjae tetapi bertanya pada siapa??? Ia sendiri tidak mengerti kenapa keadaan seperti ini bisa terjadi?? “Molla Hyung…”
“Lalu kau sudah mengetahui keadaan dan tempat Sungmin Hyung dan Seorin berada?”
“Keadaan mereka aku yakin baik-baik saja tapi dimana mereka itu yang tidak kuketahui Hyung… Sungmin Hyung bilang dia sendiri tidak tahu ada dimana…”
Hyukjae menghela nafas ia tidak menyangka selama ia tertidur banyak sekali kejadian yang menimpa keluarganya bahkan keluarganya bisa menjalin hubungan dengan CHOI ya ampun ada hal lain yang lebih konyol dari ini??? Rasa-rasanya ia lebih memilih kembali koma saja agar ia tidak harus terlibat dalam masalah berat ini…
“Lalu kita harus bagaimana Hyung? Choi Minho minta bantuan kita untuk menemukan Noonanya dan menyembunyikan mereka ditempat aman…” jelas Donghae
“Choi Minho?? Choi katamu??”
Donghae menggaruk kepalanya “Nde, aish aku benar-benar tidak mengerti dengan keadaan sekarang Hyung..”
“Bisa kau minta dia datang kemari??”
“Nugu?”
“Minho, Choi Minho itu bisa kah kau memintanya untuk kemari ada yang harus kutanyakan…”
“Kau bukan ingin menhajarnya kan Hyung?” tanya Donghae sedikit penuh selidik ia tidak ingin dikeadaan sudah segenting ini Hyungnya masih mencari gara-gara dengan keluarga CHOI
“Kau fikir aku sudah sekuat apa ikan pabo… aku ini baru saja sadar dari komaku, sudah cepat suruh dia kemari…”
“Baiklah Hyung…” Donghae menyanggupi perintah Hyukjae, ia segera beranjak keluar dari kamar Hyukjae dan menghubungi Minho ia sebenarnya penasaran apa yang ingin dibicarakan Hyungnya dengan Minho
Minho membungkukkan badan ketika bertemu dengan Hyukjae “Mianhae aku baru bisa menjenggukmu sekarang, dan maafkan apa yang dilakukan Dongsaengku…”
“Jadi bukan kau yang memukulku?” tanya Hyukjae yang kini sudah berhadapan langsung dengan Minho
“Aniyo, namdongsaengku yang melakukannya tetapi aku benar-benar minta maaf untuk itu..”
“Gwenchana, intinya aku sudah sadar sekarang…” Hyukjae menghela nafas “Mianhae Hyungku membawa pergi Noonamu…”
Minho hanya menunduk dan mengangguk, belum ada 24 jam Noonanya pergi tetapi ia sudah mengkhawatirkan keadaan Noonanya itu ia hanya takut Siwon menemukan mereka dan ia sangat yakin hal buruk akan terjadi
“Aku sudah menghubungi Sungmin Hyung, dia mengangkatnya tetapi aku tidak berhasil mengetahui dimana mereka sekarang.. bahkan Sungmin Hyung sendiri tidak tahu ia sekarang berada dimana ia hanya memintaku menyampaikan padamu bahwa Seorin baik-baik saja…” ucap Donghae
“Aku akan kembali mencoba menghubungi Noonaku…”
“Minho-shii…”
Minho menoleh kearah Hyukjae yang memanggilnya “Nde?”
“Kenapa kau terlihat mendukung Hyungku dan Noonamu?”
“Karena aku sudah lelah…” hanya itu yang dijawab Minho dan ia kembali fokus pada ponselnya ia mencoba menghubungi Noonanya “Kau tahu hidup hanya untuk diserang dan menyerang itu sangat membosankan dan melelahkan dan Tuhan memberikan jalan bagi kita untuk berhenti yaitu mereka… Sungmin Hyung dan Seorin Noona..” lanjut Minho sembari menunggu sambungan telfon tersambung
“Jika sampai Siwon yang menemukan mereka apa yang akan terjadi?” tanya Donghae sebenarnya ia tidak usah bertanya pun ia tahu apa yang akan terjadi tetapi ia ingin tahu dari namdongsaeng Siwon sendiri
“Mungkin nyawa keduanya dalam bahaya..” jawab Minho membuat Hyukjae segera menoleh horror kearah Minho, ia bisa kehilangan Hyungnya???
BRAK
Seluruh penghuni dalam ruangan menoleh kearah pintu yang terbuka terlihat seorang yeoja dengan seragam yang sama dengan Donghae masuk kedalam sambil menyeret seorang namja “Oppa kau sudah sadar…” ucap yeoja itu
“SooHee?? Kau datang??” sambut Hyukjae senang hanya saja wajah Minho dan namja yang ditarik SooHee itu berubah Minho bingung sedang namja itu menegang kaget
“Jonghun-ah?” panggil Minho
“H, Hyung…”
Donghae segera menatap Minho dan namja yang bernama Jonghun ia merasa ada sesuatu yang mulai menganjal saat ini, Minho mengenal namja ini bahkan namja ini memanggilnya Hyung atau jangan-jangan namja ini CHOI?? Tapi kenapa namja ini dekat dengan yeodongsaengnya
“Siapa namja itu?” tanya Hyukjae
“Dia, Dia Choi Jonghun Oppa, dia namjachinguku!”
Mata Minho membulat sempurna “MWO!!!! Kau namjachingu LEE Jong-ah!! Kau!!”
“Hyung…”
Donghae menghampiri Minho “Chamkanman! Dia CHOI? Dia namdongsaengmu?”
“Nde… Jong-ah! Kau mengadukan Seorin Noona berhubungan dengan Sungmin Hyung sedangkan kau sendiri!! Kau sendiri berhubungan dengan LEE!!!” Maki Minho dan Jonghun hanya tertunduk
SooHee mengerutkan keningnya bingung, sedang Hyukjae hanya menghela nafas hanya satu yang ia harapkan saat ini bukan namja ini yang malam itu memukulnya “DIa benar-benar namjachingumu?”
SooHee mengangguk mengiyakan ia menatap Jonghun “Ada apa?? Kenapa dengan Jonghun kenapa kalian menatapnya seperti itu?”
“Kau! Kau yang membuat Hyukie Hyung koma iya kan!!” omel Donghae sambil menarik kerah baju Jonghun ia tidak perduli disini ada Minho sekalipun tetapi ternyata Minho tidak mencegahnya apa berarti memang namja ini yang memukul Hyukjae malam itu
SooHee menghampiri Donghae “Oppa, Mwohaseyo kau jangan menakutinya…”
“SooHee-ya jadi ini namja yang kau maksud itu??” tanya Donghae dan Soohee hanya mengangguk, Donghae segera melepas cengkramannya dikerah baju Jonghun “Kau… Sungmin Hyung… kenapa kalian harus jatuh dilubang yang sama!!”
“Oppa, Mworagoyo aku tidak mengerti…”
Donghae tidak menghiraukan pertanyaan SooHee ia kembali mencengkram kerah baju Jonghun “Kau katakan padaku, kau yang menyebabkan Hyungku koma!!??”
Soohee tersentak mendengar ucapan Oppanya ia tidak menyangka Donghae akan menuduhkan hal sekejam itu pada namjachingunya “Jawab!!!” bentak Donghae
Jonghun menunduk “Nde, malam itu aku yang memukulnya dengan balok…”
Hyukjae menutup matanya, Donghae mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri setelah melepas cengkramannya Minho mengusap wajahnya kasar hanya SooHee yang menatap Jonghun tidak percaya ia harap pendengarannya salah atau Jonghun yang salah menjawab “Katakan kau berbohong..”ucap SooHee yang kini menatap Jonghun yang menunduk
“Jawab aku Jonghun-ah!!! Tatap wajahku!!” bentak SooHee, dan Jonghunpun dengan terpaksa mendongakkan kepalanya rasanya ia ingin berteriak sekarang melihat yeojanya kin sedang menahan airmata dipelupuk matanya, kenapa harus sekarang semuanya terbongkar kenapa harus didepan SooHee semuanya terbongkar??
“Nde, Noona… aku yang menyerang Oppamu malam itu karena dia LEE dan aku CHOI…”
SooHee tidak bisa lagi menahan airmatanya saat ini “Aku tidak menyangka kau benar-benar Choi musuh keluargaku Jong-ah…”
Jonghun hanya terdiam ia melempar pandangannya kesembarang arah ia tidak berani menatap mata SooHee yang kini menatapnya tidak percaya “Jadi… kau sengaja mendekatiku??” tanya SooHee lirih membuat Jonghun menoleh kaget kearahnya, sengaja?? Tentu saja tidak! Jonghun langsung menyukai SooHee ketika ia pertama kali masuk kesekolah itu tidak ada unsur kesengajaan disini
“Kau, memanfaatkanku Jong-ah? Kata-kata manismu semuanya hanya bohong Jonghun-ah??”
Jonghun menggeleng lemah “Ani Noona, aku tidak memanfaatkanmu, aku tidak berbohong padamu aku benar-benar mencintaimu Noona…”
“Simpan ucapan busukmu itu!!”
“Noona…”
“Pergi dari sini..” usir SooHee yang kini mengacung telunjuknya kearah pintu bertepatan dengan Eunchae dan Nisa yang membuka pintu membuat 2 yeoja itu bingung kenapa suasana didalam rasanya sedikit tegang ditambah SooHee menangis
“Noona aku bisa jelaskan…”
“Pergi dari sini kataku!!!”
Jonghun mendekati SooHee dan berniat memeluknya ia ingin menenangkan yeojanya ia harus menjelaskan segalanya, ia harus meluruskan segalanya ia memang salah karena insiden pemukulan itu tetapi tentang perasaannya pada SooHee bukan kebohongan apa lagi memanfaatkan SooHee itu sama sekali tidak benar
PLAK!
SooHee menampar Jonghun membuat Eunchae dan Nisa diambang pintu menutup mulut mereka yang menganga karena kaget ia tidak menyangka SooHee akan menampar namjachingunya didepan banyak orang begini
“SooHee-ya…” tahan Donghae
“Noona, kau boleh memukulku tapi kumohon dengarkan penjelasanku…” pinta Jonghun lagi ia benar-benar tidak perduli SooHee memukulnya atau membunuhnya sekalipun asal yeoja itu mendengarkan penjelasannnya
“Kau keluar!!!” teriak SooHee untuk yang kesekian kalinya, Minho menghela nafas gusar lalu ia menghampiri Jonghun dan menarik Jonghun keluar dari ruangan rawat Hyukjae
“Kita keluar Jong-ah ada yang harus aku bicarakan padamu…”
“Ani Minho Hyung, aku harus berbicara dulu dengan SooHee Noona…” Jonghun menghempaskan tangan Minho yang menariknya dan melangkah kembali mendekati SooHee yang kini sudah menangis dalam pelukan Donghae
Minho mengeram kesal ia segera menghampiri Jonghun meraih bahunya lalu membalik tubuhnya dan
BUGH!!!
SooHee menatap kaget Jonghun yang kini tersungkur didekat kakinya hampir Minho ingin memukul Jonghun andai saja Donghae tidak menahan Minho “Cukup Minho-ya…”
Minho menghela nafas gusar “SooHee tidak ingin bicara denganmu harusnya kau memberinya waktu! Walau kau paksa bagaimanapun ia tidak akan mendengar penjelasanmu, kenapa kau bertingkah bodoh begini!!!”
“Tenang Minho-ya…”
SooHee segera berjongkok disamping Jonghun dan membantunya untuk bangkit “Gwenchana?” tanya SooHee dan Jonghun hanya mengangguk
“Kau tahu, aku benar-benar ingin menghajarmu!!! Malam itu dengan lantang kau menyalahkan Seorin Noona berkhianat, bahkan karena kau Minhwan babak belur, dan Seorin Noona dipukul Siwon Hyung!! Jika aku tidak menghalangi mungkin mereka sudah mati dipukuli karena ulahmu!!! Dan sekarang??? Apa bedanya kau dan Noona! Kau sama-sama mencintai LEE bukan!!! Kenapa kau mengadukan Noona waktu itu!!” maki Minho hingga wajahnya memerah
“Karena aku tidak tahu Hyung, aku tidak tahu SooHee Noona itu LEE jangan salahkan aku disini posisiku dan Seorin Noona sama Hyung, sama-sama tidak tahu yang kami sukai adalah LEE dan begitu sadar semuanya sudah sejauh ini! Jika kau ingin aku meninggalkan SooHee Noona jangan bermimpi Hyung!”
Minho hampir menghajar Jonghun lagi andai saja Donghae tidak sigap menghalangi “Siapa yang ingin memintamu berpisah pabo!!! Aku hanya ingin menghajarmu!!! Karena kebodohanmu!!”
“Ani, sudah aku mohon jangan pukul Jonghun lagi aku mohon padamu…” pinta SooHee Minho hanya mendengus kesal ia melirik kearah Jonghun “Kau berhutang padaku Choi Jonghun…” ucap Minho lalu beranjak keluar dan disusul Donghae “Bisa kau jaga Hyukie Hyung dulu Chagi? Nisa-ya?” pinta Donghae sebelum beranjak meninggalkan kamar rawat Hyukjae pada Eunchae dan Nisa kedua yeoja itu hanya mengangguk
Jonghun berdecak kesal “Cih, Minho Hyung… apa tidak ada cara lain membantuku??” gumam Jonghun sambil menyentuh sudut bibirnya yang memar pukulan Minho barusan lumayan membuat wajahnya berdenyut sakit
“Gwencaha??”
Jonghun mengangguk ia menatap SooHee “Kau dengar bukan? Aku tidak tahu awalnya kau adalah LEE, aku mencintaimu karena kau adalah SooHee… aku tidak pernah berfikir untuk memanfaatkanmu…”
“Sudah hentikan kuobati dulu lukamu baru bicara…”
“Minho Hyung sudah membantuku agar kau mau mendengarku aku harus bicara sekarang, jika ditunda-tunda lagi dan kau tidak mau berbicara denganku lagi aku tidak ingin Minho Hyung membantuku dengan cara yang sama, rahangku bisa patah…”
“Nde??” SooHee mengerutkan keningnya bingung sedang Jonghun bangkit berdiri ia menghampiri Hyukjae yang hanya diam memperhatikan apa yang terjadi didalam kamarnya, jika bisa ia memilih ia ingin kembali koma lagi saja atau mungkin segera pulang kerumah minimal dirumahnya yang luas itu jika ada yang ingin bertengkar atau berkelahi bisa berkelahi disudut lain rumahnya bukan dikamarnya
“Hyung, Jwaesonghamnida…”
Hyukjae memandang Jonghun dengan tatapan menilai “Aku hanya ingin menanyakan dua hal padamu…”
“Nde?? Mwoya?”
“Kau, apa kau masih ingin melenyap seluruh keluarga LEE? Seperti perkataanmu malam itu…”
Jonghun terdiam ia menunduk “Aku tidak bisa menyerahkan Yeodongsaengku pada namja yang ingin melenyapkannya…”
Jonghun kembali mendongak “Ani… aku mengerti apa yang Noonaku rasakan sekarang walaupun aku tidak bisa menghentikan Siwon Hyung tetapi aku berjanji aku akan berhenti, dan berusaha menghentikan Siwon Hyung…”
Hyukjae mengulurkan tangannya pada Jonghun “Itu janji seorang pria kau tidak boleh mengingkarinya…” ucap Hyukjae dan Jonghun segera meraih tangan Hyukjae dan menyalaminya
“Nde Hyung aku berjanji sebagai seorang CHOI…”
“Dan satu hal lagi, kau… benar-benar tidak mempermainkan yeodongsaengku bukan??? Jika kau mempermainkannya aku bersumpah aku akan membuatmu merasakan yang kurasakan saat ini ditempat tidur ini…”
Jonghun segera memeluk Hyukjae “Ani Hyung aku tidak mempermainkannya…”
“Hei, hei lepas!! Aku ini baru sadar!! Yeojachinguku saja tidak memelukku sekuat ini tadi…”
Jonghun melepas pelukannya pada Hyukjae dan melemparkan senyum aneh pada Hyukjae rasa-rasanya Jonghun sudah kembali kesifat anehnya lagi “Nde Hyung~~~”
“Aish menjijikkan… sudah sana keluar selesaikan masalah kalian ada yang harus kau jelaskan pada yeodongsaengku saat ini… dan jangan memanggilku dengan cara seperti itu aku ini normal…”
“Nde Hyung~~~” Jonghun menarik SooHee keluar dari ruang rawat Hyukie ia masih loading dengan yang terjadi barusan sedang Hyukjae berdecak kesal mendengar Jonghun kembali memanggilnya seperti itu
“Sebenarnya ada apa Oppa?? Aku tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya…” tanya Nisa yang kini sudah duduk ditepi tempat tidur Hyukjae sedang Hyukjae hanya tersenyum menanggapi ucapan Nisa
“Nanti kuceritakan… jika segalanya sudah selesai Chagi…”
Nisa hanya mengangguk patuh sedang Eunchae menghela nafasnya masalah Jonghun dan SooHee memang sudah selesai tetapi masalah Sungmin dan Seorin?? Rasanya tidak segampang itu menyelesaikannya
Donghae tengah menatap bingung Minho yang kini berjalan disampingnya sambil memegangi tangan kanannya yang tadi digunakan untuk memukul Jonghun mungkin namja itu merasa sakit tetapi anehnya Minho malah tersenyum sendiri berbeda dengan expresi marahnya tadi
“Kau sudah tidak waras ya?” tanya Donghae dengan polosnya
“Ani aku waras…”
“Lalu kenapa kau tersenyum seperti itu seingatku kau tadi marah besar didalam sana, bahkan sampai memukul Namdongsaengmu sendiri…”
“Aish jika aku tidak memukulnya memang Yeodongsaengmu mau berbicara dengannya lagi…”
Donghae mengerutkan kening tapi setelah beberapa lama Donghae akhirnya mengerti “Jadi kau sengaja?”
“Ya begitulah kira-kira…”
“Kau memukul Jonghun dan itu sengaja hanya agar SooHee mau berbicara padanya?? Kau sudah gila?”
“Sebenarnya aku memang juga ingin menghajarnya bayangkan saja aku dan Minhwan dihajar oleh Siwon Hyung karena dia mengadukan masalah Seorin Noona dan Sungmin Hyung padahal sendirinya ia menjalani hal yang sama seperti Seorin Noona…” Minho menghela nafas “Mungkin jika kau tidak menghalangiku tadi aku mungkin akan memang memukulnya lagi, tapi melihat yeodongsaengmu mau bereaksi menolongnya kuurungkan niatku… aku tidak suka melihat yeoja menangis…”
Donghae terkekeh “Caramu aneh, tapi suatu saat sepertinya boleh kupraktekkan…”
Minho ikut terkekeh “Jika Siwon Hyung tahu masalah Jonghun entah apa lagi yang akan terjadi, jadi sebisa mungkin rahasiakan ini…” ucap Minho “Dan masalah Noona dan Sungmin Hyung, aku akan berjanji untuk tetap menghubungi mereka…”
“Nado…”
Minho mengulurkan tangannya “Ternyata cukup menyenangkan kenal denganmu…”
Donghae tersenyum dan menerima uluran tangan Minho “Nado… andai sedari dulu keluarga kita seperti ini mungkin akan lebih baik…”
“Akan kita wujudkan, aku yakin itu…” ucap Minho yakin, ia yakin dengan harapan Donghae karena itu juga adalah harapan terbesarnya saat ini
SooHee menekan pelan sudut bibit Jonghun dengan kain berisikan esbatu “Appo?”
“Tentu saja sakit Noona, Minho Hyung memukulku sekuat itu untung saja gigiku tidak patah…”
SooHee menekan keras memar Jonghun “Aww, Appoyo Noona…”
“Kau.. kau kenapa tidak menceritakan tentang masalah ini?? Kenapa kau hanya diam saja?”
“Mianhae Noona, aku terlalu takut… kau tidak membenciku bukan??”
SooHee kembali menekan kuat memar Jonghun “Noona~~~” rengek Jonghun karena lukanya benar-benar sakit ketika ditekan sekuat itu oleh SooHee
“Aku hampir membencimu…”
“Hyukie Hyung saja tidak membenciku Noona…”
“Aku hanya bilang hampir…”
“Lalu kau percaya padaku bukan??”
SooHee menunduk “Kau yakin akan melanjutkan hubungan ini?”
“Keurae… kenapa harus menghentikannya??? Sungmin Hyung dan Seorin Noona juga meneruskan hubungan ini bukan?? Kita harusnya mencontoh mereka…”
SooHee menatap Jonghun bingung “Seorin Eonnie?? Dia Noonamu?”
“Nde… kau tidak dengar tadi Donghae Hyung bilang kau dan Sungmin Hyung jatuh keiubang yang sama, dia berkata seperti itu sepertinya kami ini buruk sekali…”
“Jelas buruk, kau yang membuat Oppaku koma dan Noonamu yang menembak Donghae Oppa…”
“Aish jika aku tahu dia Oppamu aku juga tidak akan melakukan itu Noona…”
SooHee menekan luka Jonghun dengan kuat “Kau menyebalkan!”
“Noona~~~~” rengek Jongun “Itu sakit Noona…”
“Bagaimana jika Hyungmu tahu??”
“Siwon Hyung?? Aku rasa tidak Minhwan merahasiakan tentang masalah ini lagipula Minho Hyung juga pasti merahasiakan tentang semua ini…”
“Aku harap begitu…” SooHee menunduk
“Tunggu…” Jonghun sepertinya teringat sesuatu
“Hmm?”
“Kenapa aku tidak melihat Sungmin Hyung hari ini?? Baik disekolah ataupun disini?? Seorin Noona juga…”
SooHee mendongakkan kepalanya dan menoleh kearah Jonghun “Kau benar… padahal Hyukie Oppa sudah sadar..”
Jonghun dan SooHee sama-sama terdiam dan berfikir kenapa Sungmin tidak tampak sama sekali hari ini
Sungmin membuka pintu tempat penginapan yang akan ia tinggali dengan Seorin malam ini, ia sudah menjual mobil millik Hyukjae dan uang yang dia dapat ia gunakan untuk menyewa kamar selama beberapa hari dan membeli berbungkus-bungkus ramen “Tidak apa-apa bukan jika kita tinggal disini?” tanya Sungmin
“Nde Oppa gwenchana… ada tempat untuk tidur saja sudah bagus..” jawab Seorin menyusul Sungmin masuk kedalam kamar yang besarnya sudah lebih dari cukup menurutnya
“Kita tinggal disini saja untuk sementara jika aku menemukan rumah kecil yang cocok untuk kita sewa baru kita akan pindah dari sini…”
“Nde Oppa…” Seorin menatap Sungmin yang kini tengah memperhatikan sekeliling kamar serta jendela dan kini Sungmin sudah memakai celana jeans panjang, kaus tanpa lengan dan jaket abu-abu sedang Seorin memakai celana jeans selutut kaus dan jaket abu-abu sama seperti Sungmin mungkin jaket couple
“Nanti aku akan meminta alas tidur lagi pada pemillik kamar…” ucap Sungmin begitu melihat alas tidur hanya ada satu dan juga hanya ada satu selimut
“Nde Oppa, kau ini benar-benar bawel sekali…”
Sungmin tersenyum lalu menghampiri Seorin dan membelai halus rambut Seorin “Kalau aku tidak bawel memangnya kau mau tidur satu alas denganku??”
“Micheoseo! Sudah sana cepat minta alas tidurnya aku benar-benar lelah Oppa…”
Sungmin terkekeh geli “Baiklah… tunggu ne?” Sungmin beranjak keluar dari kamar sedang Seorin menatap kesekeliling kamar lalu menghampiri jendela ia menatap keluar yang langsung menyuguhkan pemandangan pantai, tempat ini benar-benar indah apa tempat ini akan jadi masa depannya dengan Sungmin?? Apa kehidupannya akan berubah disini bersama Sungmin??
                                                             ~~~~~~~~~~
Seminggu lewat dengan tenang tidak ada tanda-tanda Siwon menemukan keberadaan Sungmin dan Seorin dan baru kali ini keduanya bisa menjalani hubungan dengan tenang tanpa gangguan siapapun, tidak seperti kemarin-kemarin saat mereka masih diSeoul tidak ada seharipun tanpa masalah dalam hubungan mereka
Sungmin berjalan mengendap-endap menghampiri Seorin yang kini tengah membuat ramen didapur yang terdapat dirumah pemilik kamar, dan dengan perlahan melingkarkan lengannya dipinggul dan perut Seorin “Chagi-ya…”
Seorin menoleh sebentar lalu kembali sibuk mengaduk ramen “Kau sudah bangun eoh?”
Sungmin menyandarkan kepalanya dibahu Seorin lalu mengangguk “Tapi aku masih mengantuk…”
“Tidur lagi saja nanti setelah makan Oppa…”
“Aniyo, aku ingin menghabiskan hari ini bersama denganmu lagi…”
Seorin terkekeh “Tidak bosan seminggu ini kita hanya mengobrol didalam kamar…”
“Kau ingin keluar eoh?? Rasanya pantai didepan sana memanggil-manggil kita untuk dikunjungi…”
“Boleh… setelah makan dan mandi kita kesana othe?”
Sungmin mengeratkan pelukkannya “Nde apapun untukmu…” Sungmin menggoyang pelan tubuhnya dan Seorin kekiri dan kekanan, Seorin hanya tersenyum dan menggenggam erat lengan Sungmin yang memeluk perutnya
“Saranghae Oppa…”
“Nado Chagi-ya…”
Tiupan angin laut menggulung ombak hingga menepi ketepi pantai berpasir putih, disisi pantai terlihat sepasang namja dan yeoja tengah berjalan bergandengan tangan menikmati suasana pantai yang memang sangat sepi ini mungkin Tuhan sengaja membuat mereka tersasar ditempat terpencil ini, mereka hiraukan angin yang merusak tatanan rambut mereka yang mereka utamakan tetap melangkah bersama sambil bergandengan tangan ditepi pantai
“Ah… indahnya….”
Sungmin menoleh kearah Seorin “Kau tidak merindukan Seoul Chagi?”
“Tentu saja aku merindukan Seoul Oppa, aku merindukan Namdongsaengku… tapi jika ini cara agar kita bersama aku pasti bisa bertahan…” Seorin menoleh kearah Sungmin membalas Sungmin yang menatapnya “Kau sendiri?”
“Na??” Sungmin menghela nafas “Tentu saja aku merindukan Seoul, bahkan aku tidak tahu bagaimana keadaan Hyukie sekarang tetapi nanti suatu saat juga aku bisa menghubungi mereka lagi.. hanya tinggal menunggu Oppamu tidak mencari kita lagi Chagi…”
“Kau tidak apa-apa meninggalkan segalanya?”
Sungmin mengangguk “Nanti jika aku benar-benar merasa sudah aman baru aku akan mencari kerja persediaan uang kita masih cukup untuk sebulan kedepan kau tenang saja aku sudah memikirkannya matang-matang sebelum aku nekat membawamu pergi…” Sungmin merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak persegi berwana biru
“Igo Mwoya?” tanya Seorin bingung
Sungmin mengangkat kotak kecil itu sejajar dengan wajahnya dan mata Seorin lalu Sungmin menoleh kesamping kanan dan diikuti oleh Seorin Sungmin mengangkat tangannya menunjuk sebuah bangunan dengan salib diatasnya “Kita menikah saja bagaimana?” tanya Sungmin saat ia dan Seorin sudah kembali saling bertatap
“Mwo?”
Sungmin membuka kotak cincin yang masih ada dihadapan mereka berdua didalamnya terdapat 2 buah cincin perak dihiasi dengan permata tunggal kecil ditengahnya “Sebenarnya cincin ini ingin kuberikan untuk tanda kau adalah yeojachinguku tetapi tidak ada kesempatan sama sekali, hingga akhirnya kita kabur seperti ini aku teringat akan cincin ini… lebih baik kita menikah bukan?? Walaupun ini bukan cincin emas sekalipun…”
“Oppa kau serius? Ini masa deapanmu Oppa…”
“Keure… jika kita menikah suatu saat jika Siwon menemukan kita dia juga tidak akan memisahkan kita bukan??” Sungmin meraih jemari Seorin lalu menariknya menuju gereja yang ia tunjuk tadi
“Kita kemana Oppa?”
“Kesana…” jawab Sungmin mantap sambil menunjuk gereja yang cukup jauh dari hadapan mereka untuk yang kesekian kalinya
Sungmin mendorong pintu gereja yang ternyata cukup berat itu mungkin ini gereja lama desain dalam gereja juga terlihat sedikit kuno tetapi menampakkan kesan asri nyaman dan bersih, Sungmin menarik Seorin menuju altar dan menuntun Seorin untuk berlutut didepan altar begitupun juga dirinya yang menyusul Seorin berlutut usai Seorin berlutut
“Walau tanpa pendeta kurasa jika mengucapkan janji didepan Tuhan pasti tetap Sah…”
Seorin terkekeh “Kau benar-benar memaksakan keadaan…”
“Biar saja…” Sungmin meletakan kotak cincinnya dimeja kayu untuk menyanggah tangannya lalu ia kembali meraih jemari Seorin ia menggenggamnya erat dan menatap Seorin dalam “Aku Lee Sungmin berjanji dihadapan Tuhan pada hari ini menyatakan bahwa aku bersedia menjadi Suami dari Choi Seorin, selalu bersama dalam keadaan senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit, selalu bersama sampai ajal yang menjemput….”
Seorin menahan airmata dipelupuk matanya ia bukan menangisi acara pemberkatan pernikahannya yang sangat-sangat sederhana tetapi ia tersentuh dengan yang dilakukan Sungmin saat ini “Dan aku Choi Seorin berjanji dihadapan Tuhan pada hari ini menyatakan bahwa aku bersedia menjadi Istri dari Lee Sungmin selalu setia dan hanya mengabdi padanya, selalu bersama dalam keadaan senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit, bersama sampai ajal yang menjemput…” balas Seorin
Sungmin tersenyum lalu mengambil satu cincin dari dalam kotaknya dan memakaikannya dijari manis Seorin ‘Pas’ batin Sungmin ia bangga karena pilihannya pas dijari Seorin padahal ia hanya menyamakan ukuran jari Seorin dengan kelingkingnya, ada yang bilang jika kelingkingmu sama dengan ukuran jari manis yeojamu maka dialah takdirmu, berarti Seorin memang benar takdirnya bukan??
Seorin memandang cincin yang kini sudah terpatri indah dijemarinya, usainya ia mengambil satu cincin lagi dan meraih tangan Sungmin memasukkan dengan perlahan cincin itu kedalam jari manis Sungmin
“Sekarang aku sudah boleh mencium mempelaiku bukan?” tanya Sungmin sedikit menggoda Seorin dan hanya dibalas senyum malu dan anggukan oleh yeoja itu, Sungmin pun mendekat ia meraih dagu Seorin mengangkatnya agar Seorin menatapnya “Saranghae, jeongmal saranghandago…” Sungmin mengecup singkat bibir Seorin dihadapan Tuhan diatas janji sucinya dengan Seorin
“Nado Oppa…”
Sungmin membelai wajah Seorin dengan sayang “Aku rela menebus kebahagiaan hari ini dengan nyawaku Chagi-ya…”
Seorin tersenyum dan mengangguk “Nado…” balas Seorin yakin jangankan Sungmin Seorinpun rela nyawanya harus dicabut sekarang asal ia kini sudah sah menjadi milik Lee Sungmin, ini hal paling indah untuk para yeoja bukan?? Menikah dengan namja yang sangat dicintainya…
Sungmin menggendong masuk Seorin kedalam kamar ala bridal style ia mendudukkan Seorin diatas alas tidur milik mereka lalu ia kembali menghampiri pintu kamarnya dan menguncinya ia pun segera menghampiri Seorin lalu duduk disampingnya tanpa mengatakan apapun Sungmin segera mengecup bibir Seorin dan melumat bibir itu lembut menarik tubuh mungil Seorin kedalam pelukannya, Seorin bahkan membalas lumatan Sungmin dan membalas pelukan Sungmin ia selalu merasa hangat dan nyaman dalam pelukan Sungmin yang kini sudah menjadi suaminya itu selama seminggu ini setiap malam Seorin pasti akan berlindung pada pelukan hangat Sungmin jika dingin malam hari bahkan mengalahkan hangatnya selimut yang jadi tidak berguna saat itu
“Oppa…” gumam Seorin ketika ciuman mereka terlepas bahkan kini posisi Seorin sudah terlentang diatas alas tidur mereka dan Sungmin diatasnya
“Bagaimana jika hari ini kita membuat Sungmin jr??” tawar Sungmin dan berhasil membuat seburat merah muncul diwajah Seorin tetapi yeoja itupun mengangguk bukankah mereka memang sudah sah saat ini
Sungmin merendahkan tubuhnya dan kembali mencium yeoja dihadapannya ini kedua mata mereka sama-sama terpejam mencoba menyalurkan perasaan mereka dalam ciuman ini, Seorin membuka kancing kemeja Sungmin agar segera terlepas dari sang empunya membiarkan Seorin membelai abs Sungmin yang menurutnya indah, sedang Sungmin ia melepas celana selutut Seorin pasti yeojanya kurang leluasa bergerak karena celana itu beberapa kancing kemeja Seorin pun sudah terbuka Sungmin menurunkan bibirnya keleher Seorin dan meninggalkan beberapa bekas cintanya disana “Oppaahhh….” Desis Seorin
Sungmin kembali menatap Seorin “Saranghae…” ucap Sungmin
“Nado Oppa… nado saranghae…”
“Kau yakin Chagi? Ini akan sakit…” tanya Sungmin dan Seorin mengangguk ia menarik wajah Sungmin perlahan kewajahnya dan mengecup bibir namja itu dengan lembut
BRAK!!!
Sungmin dan Seorin segera menoleh kearah pintu yang terbuka tiba-tiba karena didobrak mata keduanya membulat kaget melihat siapa yang kini berdiri diambang pintu dan menatap murka pada mereka berdua
“O…Op,Oppa…” ucap Seorin tergagap
“Siwon-shii…” Sungmin segera bangkit dari posisinya dan menyelimuti Seorin agar Siwon tidak melihat tubuh Seorin yang sebagian terexpose bagaimanapun Seorin kini Istrinya tidak ada yang boleh melihat tubuh istrinya baik itu Oppanya sekalipun
“Apa yang kalian lakukan hah!!!” Siwon berjalan menghampiri Sungmin dan Seorin begitu melihat celana berukuran wanita tergeletak dilantai dan kemeja pria yang juga tergeletak dilantai bahkan kemeja yang dipakai Seorin sudah tidak tertutup sempurna
Sungmin segera bangkit menghalangi Siwon yang ingin menghampiri Seorin “Jangan dekati yeojaku…” ucap Sungmin tegas, membuat Siwon kini menatapnya tajam
BUGH!!
“Omo!! Oppa!!!” Seorin ingin menghampiri Sungmin yang tersungkur dilantai hanya satu pukulan memang tetapi Siwon memukul dengan sekuat tenaga yang ia punya, Siwon segera meraih lengan Seorin dan menahannya
PLAK!!
Seorin kini tersungkur dilantai wajahnya yang sudah sembuh akibat memarnya dulu kini kembali membiru sudut bibirnya pun mengeluarkan darah, Sungmin yang melihat Seorin terluka segera bangkit dan menghampiri Siwon ia melayangkan satu pukulan pada Siwon dan membuat Siwon mundur beberapa langkah kebelakang
“Mwohaseyo!!! Kenapa kau memukulnya!!!” bentak Sungmin
Siwon tidak menjawab ia hanya segera bangkit dan membalas memukuli Sungmin bertubi-tubi membuat Sungmin sedikit kewalahan melawan Siwon saat ini
BRUK!
Sungmin terjatuh dan Siwon segera ingin kembali memukul Sungmin tetapi Seorin dengan tiba-tiba menghalangi Siwon Seorin segera memeluk Sungmin “Cukup Oppa, jangan memukul Suamiku lagi!!!” teriak Seorin dan berhasil membuat gerakan Siwon terhenti mata Siwon membulat kaget bukan karena teriakan Seorin tetapi karena ucapan Seorin
Siwon segera menarik Seorin agar bangkit “Mworago??? Coba ulangi!!! Ulangi kataku!!!” bentak Siwon
Seorin menatap tajam Siwon “Jangan memukul suamiku lagi!” ucap Seorin dengan tegas
Siwon segera menarik lengan Seorin keluar dari kamar itu sedang Sungmin ia ingin menahan dan menghalangi hanya saja sakit disekujur tubuhnya membuatnya tidak bisa bergerak “Kau mau membawaku mana!! Tempatku disini Oppa!!”
“Kau harus pulang…” Siwon menoleh kearah anak buahnya “Bawa LEE itu pulang keSeoul ada yang harus kuselesaikan dengannya…”
“Baik!!”
“Oppa!! Jebal lepaskan Sungmin Oppa, aku akan pulang aku akan kembali tapi aku mohon lepaskan dia…” pinta Seorin menahan lengan SIwon yang masih menariknya menuju mobil
“Kalian terlambat!!” balas Siwon dingin
                                                                             ~~~~~~~~~~
Seorin mengerjapkan matanya ia baru terbangun dari tidurnya atau lebih tepatnya pingsannya ia pingsan saat tadi Siwon memberinya obat bius karena ia tidak bisa diam didalam mobil yang membawanya kembali menuju Seoul, Seorin segera bangkit dari tidurnya ia terduduk diatas tempat tidurnya ia menatap sekelilingnya ini kamarnya jadi dia sudah kembali keSeoul
CLEK
Seorin menoleh dan mendapati Minhwan menghampirinya “Noona kau sudah sadar?”
“Minhwanie…” Seorin segera turun dari tempat tidur lalu memeluk Minhwan dengan erat ia merindukan Dongsaengnya yang satu ini
“Noona kau baik-baik saja?”
“Aku baik-baik saja…” Seorin melepas pelukannya “Sungmin, Sungmin Oppa eodie??”
“Sungmin Hyung?? Apa dia ikut pulang bersamamu?”
“Seharusnya iya, aku mendengar Siwon Oppa memerintahakan anak buahnya membawa Sungmin Oppa juga ke Seoul….”
Minhwan menatap Seorin lekat-lekat “Mungkin Sungmin Hyung berhasil lolos… Noona kau kurusan, kau bahkan terluka lagi… Siwon Hyungkah yang melakukannya?”
Seorin hanya tersenyum “Gwenchana aku tidak apa jika hanya dipukul karena melindungi Suamiku…”
Alis Minhwan berkerut “Suami??”
“Nde Minhwanie!” Seorin memperlihatkan cincin milliknya pada Minhwan dengan semangat “Ini cincin pernikahan kami Minhwanie…”
“Kau… kapan….”
“Hari ini, tadi siang…. Seharusnya hari ini kami bahagia andai Siwon Oppa tidak datang…” Seorin menunduk ia menyesali hari ini bahkan sekarang ia tidak tahu ada dimana keberadaan Sungmin
“Noona….”
Seorin berusaha tersenyum “Nan gwenchana…”
CLEK
Pintu kamar terbuka “Noona kau sudah sadar?”
“Minho-ya…”
“Mian Noona, kami tidak bisa menemukanmu lebih cepat sebelum Siwon Hyung…”
“Gwenchana…”
“Waeyo Hyung, kenapa kau kemari bukankah tadi kau dipanggil Siwon Hyung?”
“NDe, Siwon Hyung memintaku mengecek keadaan Seorin Noona jika sudah sadar kita semua harus menyusulnya ke markas…”
“Markas?? Ada apa??”
Minho mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu tetapi sepertinya Seorin mengerti “Kalian keluarlah dulu, aku akan segera berganti pakaian…”
“Eh?? Noona ingin kemarkas??”
Seorin hanya mengangguk membuat Minhwan dan Minho hanya saling melempar tatapan tidak mengerti tetapi mereka tetap melangkah keluar dari kamar Noonanya mengikuti keinginan Noonanya walau mereka sendiri bingung ada apa dengan Noonanya yang tiba-tiba bersemangat untuk pergi kemarkas mereka
Dalam perjalanan menuju markas Seorin hanya diam saja ia memandang keluar jendela, dibelakangnya ada Minhwan dan Minho yang juga hanya diam saja tidak bersuara sedikitpun suasana dalam van menegang dengan sendirinya hanya karena Siwon dan Seorin hanya saling diam sama sekali tidak berinteraksi sedikitpun
Siwon segera turun dari mobil vannya setelah memberhentikan mobil itu didepan markasnya, Minhwan dan Minho menyusul dengan perlahan mereka tidak ingin tergesah-gesah karena mereka tahu tidak ada hal penting yang menanti mereka kecuali Seorin ia segera menyusul Siwon sesungguhnya sedari tadi ia ingin bertanya dimana keberadaan Sungmin hanya saja mereka tengah berada dimobil Seorin hanya takut Siwon akan marah lalu membuat semuanya malah kecelakaan hanya karena Siwon emosi
“Noona kenapa Hyung?”
“Molla… ah ya mana Jonghun?”
“Masih dirumah Donghae Hyung… masih bersama SooHee Noona aku belum memberitahukan padanya kalau Noona sudah kembali…”
“Jangan bilang padanya, apa lagi kini dia ada dikediaman keluarga Lee nanti saja jika kita sudah menemukan dimana Sungmin Hyung berada…” jelas Minho
Minhwan mengangguk mengerti ia dan Minho pun segera beranjak masuk kedalam markas keluarga CHOI, mereka berdua ingin mencari keberadaan Noonanya yang sepertinya tergesa-gesah sedari tadi
Seorin berlari menghampiri Siwon lalu menarik lengan Siwon agar berbalik menatapnya “Wae?” tanya Siwon dingin
“Sungmin Oppa eodie??”
“Kau mencari keberadaan LEE itu?”
“Dia suamiku Oppa, jadi katakan dimana dia sekarang??”
Siwon menghempaskan tangan Seorin yang menahannya lalu segera beranjak meninggalkan Seorin, tentu saja Seorin segera menyusul Siwon yang melangkah menuju halaman belakang markas mereka alis Seorin sedikit mengkerut bingung kenapa banyak anak buah mereka disini apa yang mereka persiapkan?? Bukan ingin menyerang keluarga LEE bukan??
“Omo!” pekik Seorin begitu matanya menemukan Sungmin tergeletak ditengah halaman itu, Sungmin tidak terlihat terluka tetapi ia tidak sadar apa yang terjadi
“Oppa!!” Seorin ingin berlari menghampiri Sungmin tetapi Siwon menahan lengan Seorin agar yeoja itu tidak dapat menghampiri Sungmin “Lepas Oppa!!”
“Bangunkan dia…” perintah Siwon tanpa mengindahkan protes Seorin, Minhwan dan Minho yang baru datang jelas terkejut melihat Seorin kini tengah memberontak dalam cengkraman Siwon dan melihat beberapa anak buah mereka menyiram seseorang yang tergeletak ditengah halaman
“Sungmin Hyung…” gumam Minhwan tidak percaya
“Tunggu disini, aku harus menghubungi Jonghun….” Minho segera berlari kembali keluar markas menuju Van mereka ia meninggalkan ponselnya di Van karena itu memang peraturan dari Siwon tidak boleh membawa ponsel kedalam markas entah kenapa??? Minho membuka kasar pintu Van ia mencari tas mininya dan membongkar isinya, ia harus cepat 1 menit yang berlalu sangat berharga untuk Sungmin dan Seorin, Minho segera menyentuh ponsel touchnya menyambungkannya dengan Donghae tetapi ia hanya tersambung dengan suara ‘tut’ yang cukup lama tanpa ada jawaban
“Shit!!” umpat Minho dan ia mencoba untuk menghubungi kembali
“Rasanya aku harus pulang sekarang sebelum Siwon Hyung akan memotong uang jajanku…” ucap Jonghun pada Donghae dan Hyukjae tanpa SooHee, yeoja itu sudah diusir untuk segera tidur sejak 1 jam yang lalu sedang 3 namja itu tengah memikirkan cara untuk menemukan Sungmin dan Seorin
“Baiklah, sebaiknya kau cepat pulang dari pada Siwon mencurigaimu dan tahu kau tidak ada bedanya dengan Noonamu…” ucap Hyukjae
Donghae merogoh saku celananya dengan gelisah “Waeyo?” tanya Hyukjae bingung
“Ponselku dimana ya??? Aku ingin menghubungi Eunchae…”
“Aish paling kau tinggalkan dikamar…”
Donghae menepuk keningnya “Aigoo iya… aku ambil dulu… mian Jong-ah aku tidak mengantarmu kedepan…”
“Gwenchana Hyung…”
Donghae segera beranjak menuju kamarnya sedang Jonghun dan Hyukjae melangkah menuju pintu keluar “Kalian yakin kalian ini kembar??” tanya Jonghun tanpa basa basi dan dihadiahi jitakan dikepalanya dari Hyukjae “Aish… Appo Hyung~~~”
“Cih berhenti merengek…”
Drrrt drrrt drrrt
Jonghun mengambil ponselnya yang bergetar disaku celananya “Yoboseyo Minho Hyung???”
Mendengar suara Jonghun yang menyebutkan nama Minho membuat langkah Donghae berhenti, entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak saat ini sangat jarang Minho akan menghubungi Jonghun jika Jonghun tengah ada dirumahnya, Donghae menoleh
“Mwo!!!! Mereka ada dimarkas sekarang??? Nde aku akan kesana sekarang…”
Donghae segera melangkah kembali menghampiri Jonghun”Waeyo??”
“Sungmin Hyung dan Seorin Noona ada dimarkas sekarang…”
“Mwo?? Maksudmu mereka kembali??” tanya Hyukjae
Jonghun menggeleng “Aniyo, tapi mereka tertangkap…”
Donghae dan Hyukjae terdiam mendengar kenyataan Hyungnya sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Siwon apa yang akan terjadi setelah ini??? Apa yang bisa mereka lakukan…
“Minho Hyung berkata padaku, kita kesana sekarang… setidaknya kita harus bisa menyelamatkan Sungmin Hyung…”
Donghae langsung menyambar kunci mobilnya “Ayo kita pergi sekarang juga…”
“Oppadeul, Jong-ah…” sebuah suara menginterupsi gerakan 3 namja itu dan berbalik perlahan “Aku ikut…”
“Andwae SooHee-ya disana berbahaya…” tahan Hyukjae
“Ani aku harus ikut…”
“SooHee Noona aku mohon jangan membahayakan dirimu…”
“Aku hanya ingin menyelamatkan Oppaku… aku harus ikut…” SooHee menatap Donghae penuh harap karena sedari tadi hanya Donghae yang tidak menghalangi keinginannya
Donghae segera memutuskan kontak matanya dengan SooHee, “Ayo cepat kemobil… dan kau SooHee-ya bersembunyilah ditempat yang aman nanti…” ucap Donghae segera berajak keluar lalu segera disusul oleh Hyukjae, Jonghun tersenyum melihat yeojanya terlihat sedikit shock karena diijinkan ikut oleh Donghae
Jonghun menarik lengan SooHee “Ayo Noona, aku yang akan menjagamu disana dengan nyawaku…”
“Nde Jong-ah…”
Sungmin sadar dari pingsannya ia ingat benar setelah ia dipukuli Siwon beberapa anak buah Siwon masuk kedalam kamarnya dan menyeretnya keluar kamar begitu ia berontak yang ia rasakan sesuatu benda keras menghantam tengkuknya dan begitu sadar ia kini ada ditengah halaman dalam keadaan basah kuyup karena ia dibangunkan dengan disiram air, mata onyxnya menemukan yeoja yang paling dicintainya kini tengah memohon pada namja disebelahnya yang mencengkram kuat lengannya siapa lagi kalau bukan Siwon
“Dia sudah sadar..” ucap seorang anak buah Siwon yang sedari tadi menyirami Sungmin dengan air
Seorin segera menoleh ia ingin berlari menghampiri Sungmin tetapi Siwon tetap mencengkram kuat tangannya membuatnya hanya membuang tenaga percuma “Oppa, jebal biarkan aku menghampiri Suamiku!”
PLAK!
Siwon kembali menampar Seorin begitu mendengar ucapan Seorin hingga yeoja itu terjatuh keatas tanah, melihat Seorin yang kembali ditampar Siwon membuat Sungmin segera bangkit hendak menghampiri Seorin dan Siwon bahkan rasanya ia ingin memukul mati Siwon saat ini tapi sayang anak buah Siwon yang berdiri disekitarnya segera memukul punggung Sungmin dan menendang kaki Sungmin agar Sungmin kembali jatuh tersungkur ditanah
“Noona…” Minhwan yang sedari tadi hanya melihat dari ambang pintu segera menghampiri Seorin dan membantunya untuk bangkit “Hyung bisa kau hentikan? Jebal…”
“Kau ingin kupukuli lagi hah??? Jadi hentikan omong kosongmu itu…”
“Omong kosong??? Kenapa kau tidak mau membuka matamu Hyung! Noona tidak salah, kenapa kau memukulnya seperti ini?? Kenapa juga kau harus melakukan hal keji ini pada mereka Hyung???”
“Tidak salah?? Hal keji?? Choi Minhwan, kau ini sedang membela hubungan mereka lagi?? Punya hak apa kau berani membantah kata-kataku!!!”
“…………………………..”
“Noonamu mencintai seorang LEE, kau fikir…”
“Lalu apa salahnya jika dia LEE!!!” Seorin tiba-tiba memotong ucapan Siwon “Kau berfikir aku salah mencintai seorang LEE begitu?? Aku tidak perduli dia LEE atau bukan, aku tidak perduli aku ini CHOI atau bukan, yang aku tahu aku mencintainya!!!”
Siwon hampiri melayangkan tinjunya kewajah Seorin andai saja Minhwan tidak menahan tangan Siwon “Kau gila Hyung!! Kau ingin memukul Noona, kau ingin membunuhnya!” Minhwan menghempaskan tangan Siwon “Langkahi mayatku dulu Hyung!!”
Siwon segera mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya kewajah Minhwan, sedang Minhwan ia tidak takut sama sekali ia malah menatap Siwon tajam ia menantang Hyungnya ini ia sudah lelah dengan kehidupan seperti ini, ia lebih baik pergi kesurga saja menemui kedua orangtuanya “Wae?? Kenapa diam kau bukannya ingin membunuhku??” tanya Minhwan sinis
“Andwae!” Seorin segera berdiri didepan Minhwan “Aku yang salah, jangan libatkan Minhwan dalam masalah ini…”
“Noona!!”
Siwon mengeram tertahan “Kalian berdua benar-benar ingin mati hah??”
“Andwae!!”
Siwon, Seorin dan Minhwan menoleh kesumber Suara, Sungmin “Aku yang bersalah disini, bukankah kau membawaku kemari untuk membuatku meninggalkan Seorin? Lakukanlah asal jangan kau sakiti Seorin lagi, aku mohon…”
Siwon berdecak kesal “Kalian semua berebut mendapatkan jatah timah panasku ternyata…”
Sungmin bangkit dari jatuhnya ia berdiri sambil menahan nyeri ditubuhnya “Aku hanya ingin kau tahu aku mencintai yeodongsaengmu lebih dari pada nyawaku sendiri…” Sungmin menoleh kearah Seorin yang menggeleng perlahan ia tahu yeojanya itu tengah menahannya agar tidak berbicara lebih banyak yang hanya bisa menyulut kemarahan Siwon tetapi ia tidak perduli ia tahu nyawanya kini sudah diujung tanduk dan hanya keajaiban yang bisa menolong dirinya dan Seorin kini jadi ia tidak ingin menyia-yiakan kesempatannya yang tersisa untuk bicara “Kau tidak tahu rasanya mencintai orang yang tidak harus kau cintai, kau tidak tahu rasanya berada diposisiku dan posisi Seorin kami sangat menderita Siwon-shii…”
“Aku tidak pernah memintamu untuk mencintai Yeodongsaengku, dan aku sudah memintamu untuk menjauhinya bukan jadi jika kalian menderita itu bukan salahku itu salah kalian sendiri…”
“Nde itu memang salahku yang tetap memaksanya menjalani hubungan kami, jadi bisakah kau biarkan kami tetap menjalani sesuatu yang menurutmu salah ini?”
“Kau gila Lee Sungmin-shii? Kau masih berani meminta?? Kau ingin aku membunuhmu sekarang juga?!!” maki Siwon yang kini menodongkan pistolnya kearah Sungmin Seorin segera berdiri didepan pistol Siwon
“Andwae Oppa, jangan!! Aku mohon lepaskan Sungmin Oppa, aku berjanji aku akan meninggalkannya aku akan menjauhinya asal kau melepaskannya…” pinta Seorin
“Lebih baik kau bunuh aku dari pada kau menjauhkanku dengan Seorin, aku tidak bisa..”
Seorin segera berbalik badan menghadap Sungmin “Oppa! Jebal jangan keras kepala..”
“Aku mencintaimu! Bagaimana kelanjutan hidupku tanpamu!!! Tanpa kau meninggalku atau tidak Oppamu akan tetap mengicar nyawaku, aku sudah pernah katakan bukan??” Sungmin menatap Siwon “Dan kau, terus saja menutup matamu Siwon-shii sampai matipun aku tidak akan melepaskan yeodongsaengmu…”
“Oppa!” tahan Seorin ia benar-benar takut Siwon akan melakukan tindakan nekat pada Sungmin, Siwon tiba-tiba memberikan pistol miliknya pada Seorin
“Oppa?” tanya Seorin bingung tetapi ia tetap mengambil pistol itu
“Kau seorang CHOI dan namja itu seorang LEE, bunuh dia sekarang juga!”
Mata Seorin dan Minhwan membulat kaget mendengar perintah Siwon, sedang Sungmin hanya terkekeh sinis ini lebih baik fikirnya jika nyawanya diambil oleh orang yang dicintainya “Oppa aku mohon lepaskan Sungmin Oppa jebal, aku akan melakukan apapun, kumohon jangan membunuhnya…”
“Melepaskannya kau akan terus mengingatnya, jadi lebih baik melenyapkannya sehingga kau melupakannya.. jadi cepat bunuh dia…”
Seorin menggeleng “Andwae..”
“Atau aku yang akan melakukannya….”
“Ani, andwae!”
“Kalau begitu cepat lakukan…”
Seorin menatap pistol ditangannya lalu beralih menatap Sungmin yang sedari tadi memang menatapnya Seorin melangkah perlahan menghampiri Sungmin “Oppa…”
Sungmin tersenyum sambil menahan nyeri ditubuhnya ketika melihat Seorin kini sudah berdiri dihadapannya “Gwenchana, lakukanlah…”
Seorin menggeleng lemah, bahkan airmata sudah menggenang dipelupuk matanya “Andwae…”
Sungmin membelai rambut Seorin lalu wajahnya dengan perlahan ia menyelipkan jemarinya diantara rambut dileher Seorin berniat menariknya mendekat tetapi matanya menangkap bayangan kedua Dongsaengnya diambang pintu masuk kehalaman belakang markas CHOI entah sejak kapan mereka disana Sungmin tersenyum ketika matanya bertabrakan dengan mata kedua dongsaengnya dengan gerak mulut yang jelas Sungmin berkata ‘Annyeong’ Donghae hanya menggeleng lemah melihat ucapan Sungmin apa itu ucapan perpisahan untuknya, Sungmin meraih pinggul Seorin lalu menarik tubuh yeoja itu kedalam pelukannya, Sungmin segera membalik tubuhnya kini dirinya yang membelakangi Siwon
“Saranghae…” ucap Sungmin sebelum mengecup bibir Seorin yang sudah meneteskan air matanya
DOR!!!!!
Mata Seorin terbuka kaget, ia mendengar dengan jelas suara tembakan tapi dirinya tidak menembak Sungmin sama sekali lalu darimana suara itu berasal??? Seorin merasa tautan bibirnya dan Sungmin terlepas ia menatap wajah Sungmin yang sekarang sepertinya menahan sakit apa yang terjadi??
“Aku… bersyukur pernah memilikimu…” gumam Sungmin dan membuat Seorin bingung “Aku bersyukur kita saling mengenal dikehidupan ini….” Lanjutnya “Dan aku.. bersyukur kita sudah menikah Seorin-ah…”
“Oppa…” Seorin benar-benar bingung ada apa ini kenapa Sungmin terlihat lemas apa yang terjadi??? Dan suara tembakan itu siapa yang menembak dan ditujukan untuk siapa?? “Oppa ada apa denganmu?” tanya Seorin karena semakin lama tubuh Sungmin merosot turun dibarengi dengan darah yang menetes dari mulut Sungmin, Seorin berusaha menahan tubuh Sungmin yang akhirnya kini ambruk keatas tanah ia mengerti sekarang Sungminnya tertembak bahkan mungkin tepat dijantungnya “Oppa… bertahanlah Oppa…” jerit Seorin tetapi hanya dibalas desahan nafas oleh Sungmin
“Saranghae…” ucap Sungmin sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya dan mungkin itu untuk selamanya, Seorin terdiam ia perlahan mendongak keatas ia masih melihat Siwon masih mengarahkan pistol kearahnya bahkan dari ujung pistol masih terlihat asap tanda pistol tersebut baru mengeluarkan timah panasnya
“Sudah kukatakan bukan, jika kau tidak melakukannya aku yang melakukannya…”
DOnghae dan Hyukjae yang melihat Hyung mereka kini tergeletak tak bernyawa hanya bisa terdiam mereka terlambatkah?? Apa senyum yang diberikan Sungmin untuk mereka adalah yang terakhir bahkan Minho, Jonghun dan Minhwan juga hanya bisa terdiam
“Oppa?? Ada apa?? Suara tembakan apa itu tadi? Dimana Sungmin Oppa??” tanya SooHee bertubi-tubi, ia tidak tahu apa yang terjadi karena ia bersembunyi dibalik tembok
Mendengar nama Sungmin disebut membuat Donghae menutup kedua matanya dadanya sesak sangat sesak melihat kenyataan seperti ini “ANDWAE!!!!!” teriaknya membuat Siwon dan seluruh anak buah Siwon menoleh kearah pintu masuk
“ANDWAE!! HYUNG!!!!” jerit Donghae ia ingin menghajar namja bernama Choi Siwon itu sekarang andai saja Minho dan Hyukjae tidak menahan gerak Donghae baru saja ia ingin mengatakan pada Hyungnya ia menerima hubungan keduanya ia ingin memperbaiki hubungan mereka yang merenggang tetapi semuanya gagal semuanya hancur begitu saja ia kehilangan Hyungnya sekarang
“Kalian LEE!!! Kenapa kalian bisa ada disini??” bentak Siwon Jonghun dan Minho segera menutup ke3 LEE itu dengan tubuh mereka kali ini mereka harus bisa melindungi LEE benar-benar melindungi LEE dan melawan Hyung tertuanya itulah tekat mereka sedang Minhwan ia ingin beranjak menghampiri Noonanya andai saja Noonanya tidak memanggil Siwon
“Oppa…”
Siwon menoleh “Mwo? Kau ingin melindungi mereka lagi??”
Seorin memandang Siwon dengan tatapan kosong lalu tersenyum miris “Annyeong!” ucap Seorin sebelum mengangkat tangannya yang masih memangang pistol dan menembakkan timah panas itu dikepalanya
DOR!!!
“Noona!!!!!!” jerit Minhwan dan segera berlari menghampiri Seorin yang kini sudah terbujur tak bernyawa disamping Sungmin “Noona ireona!!!!”
Mata Siwon membulat kaget melihat Seorin yang menembak kepalanya sendiri, ia tidak menyangka yeodongsaengnya akan melakukan itu ia benar-benar tidakmenyangka, tubuhnya melangkah mundur beberapa langkah matanya mulai memerah entah kerena sesak yang ia rasa atau marah
BRUK!
Tubuh Minho jatuh terduduk ia tidak memiliki kekuatan lagi untuk menghampiri Noonanya seperti Minhwan melihat Noonanya menembak dirinya sendiri sudah membuat Minho kehilangan kekuatannya “Noona… Noona… andwae…” gumam Minho ia masih memandang nanar Minhwan yang masih mencoba menguncang-guncang tubuh Seorin berharap Seorin sadar dan semuanya hanya kepura-puraan, dan Jonghun hanya bisa terdiam Shock kekuatannya untuk berteriak pun tidak ada ia hanya mengepalkan tangannya meremas celananya dengan kuat
“Beginikah akhirnya???” tanya Hyukjae bahkan tubuhnya limbung kebelakang kenyataan benar-benar pahit Hyungnya dan Seorin tewas didepan matanya hanya karena mempertahankan hubungan mereka??
“Oppa?” SooHee yang tidak mengerti ada apa menghampiri Oppanya yang berdiri diambang pintu matanya membulat kaget melihat tubuh Sungmin dan Seorin kini bersimbah darah jadi suara tembakan itu “Andwae…” pekik SooHee mulai terisak
Siwon kembali menoleh kearah ambang pintu ia segera menghampiri 2 dongsaengnya dan keluarga LEE disana sambil menodongkan pistolnya “Karena kalian aku kehilangan yeodongsaengku, semuanya karena kalian LEE sekarang kalian juga harus kehilangan yeodongsaeng kalian!!!” Siwon menarik pelatuk pistolnya kearah SooHee
DOR!!!
“Omo!!!” pekik SooHee kaget
“Jong-ah!!!”jerit Minho segera bangkit dari jatuhnya dan meraih tubuh Jonghun yang terjatuh lemas pada detik terakhir Jonghun segera memeluk SooHee agar yeoja itu tidak terkena peluru dari Siwon “Mwohaseyo!!!”
“Aku hanya ingin melindungi SooHee Noona itu janjiku padanya… ini hanya luka kecil Hyung hanya bahuku yang terluka aku akan baik-baik saja…”
Minho segera bangkit dan menghampiri Siwon setelah ia menyerahkan tubuh Jonghun pada pelukan SooHee “Apa sebenarnya maumu Hyung!!! Kau lihat hasil keegoisanmu, kau fikir melenyapkan Sungmin Hyung mengakhiri segalanya!!! Iya!! Kau mengakhirinya, kau mengakhiri hidup Noonaku!!! Kau pembunuh Hyung!!!”
Siwon tersentak kaget “Aku?? Pembunuh??” tanyanya lirih
“Nde!!! Kau pembunuh!!! Jika kau tahu Jonghun dan SooHee juga berhubungan apa kau akan melenyapkan SooHee juga seperti kau meleyapkan Sungmin Hyung!!!! Noona mengakhiri hidupnya karenamu dan sekarang Jonghun terluka juga karenamu!!!”
“Aku.. tidak…” wajah Siwon terlihat kebingungan antara rasa bersalah dan shock jelas ia shock yeodongsaeng satu-satunya yang paling disayanginya sedari kecil baru saja tewas dihadapannya hanya karena dirinya menembak Sungmin, dan Jonghun pun juga terluka karena melindungi yeoja LEE itu, dan apa tadi kata MINHO???? Jonghun dan yeoja LEE itu berhubungan?? Sama seperti Seorin dan Sungmin???
“Lebih baik jika kau ingin membunuh seluruh keluarga LEE bunuhlah sekarang juga jangan lupa kau juga membunuhku Hyung, aku lelah hidup seperti ini!!! Dan kau silahkan lanjutkan hidupmu yang penuh dendam itu sendiri!!!”
Siwon menunduk pistol jatuh dari tangannya dan tiba-tiba Siwon tertawa
“Hahaha… hahahaha…ahahha”
Kening mereka yang ada disana berkerut bingung melihat Siwon yang tiba-tiba tertawa “Hahahaha, aku pembunuh…”
“Hyung?”
“Minho-ya aku pembunuh…” Siwon meyahuti panggilan Minho dengan kalimat yang terdengar menyakitkan tetapi menggunakan nada imut rasa-rasanya Siwon sudah kehilangan kewarasannya
“Hyung?” panggil Minho lagi menyakinkan
“Hahaha aku pembunuh… aku pembunuh…” Siwon tidak menghiraukan Minho ia malah mulai melangkah memutari halaman sambil bercekikik ria mengatakan kalau dirinya pembunuh
                                                             ~~~~~~~~~~
6 Month Laters
Minho dan Minhwan meletakkan seikat bunga didua gundukan makam yang berdampingan ini sudah lewat 6 bulan sejak kejadian malam itu, malam dimana Sungmin dan Seorin meninggalkan dunia ini untuk selamanya, dan semenjak hari itu Siwon pun dimasukkan kedalam Rumah Sakit Jiwa karena jiwanya terguncang hebat akibat kejadian itu belum lagi Minho yang menyalahkannya saat itu membuat jiwanya benar-benar terguncang
“Sudah 6 bulan ya Hyung…”
Minho hanya mengangguk, ia tersenyum sebelum menatap langit “Dan kehidupan kita selama 6 bulan ini benar-benar baik-baik saja… aku menyukai kehidupan kita yang sekarang…”
Minhwan pun ikut tersenyum “Donghae dan Hyukie Hyung akan datang hari ini dari Amerika…”
“Jinjja?”
“Nde, SooHee Noona yang mengatakannya… sekarang Jonghun Hyung dan SooHee Noona pergi menjemput ke Incheon..”
Minho mengangguk-angguk mereka kembali terdiam menatap 2 makam dihadapan mereka rasanya dalam 6 bulan benar-benar banyak yang terjadi Donghae dan Hyukjae memutuskan untuk melanjutkan sekolah mereka keluar negeri dengan begitu mereka akan sedikit melupakan bayang-bayang masa lalu mereka dtambah jika mereka masih berada diSeoul hanya akan membuat mereka teringat kematian Sungmin dan Seorin, yeojachingu mereka pun mengerti dengan keadaan 2 anak kembar itu yang ingin menyendiri selama beberapa saat sedang SooHee ia tetap menetap diSeoul Donghae dan Hyukjae yakin meninggalkan Yeodongsaeng kesayangan mereka sendiri diSeoul karena mereka yakin Jonghun akan selalu menjaga SooHee dengan benar melihat pengorbanan Jonghun malam itu jelas 2 anak kembar itu tidak meragukan lagi perasaan Jonghun pada SooHee, sedang Minhwan kini ia tengah dekat dengan seorang yeoja ini pertama kalinya ia berani berdekatan dengan seorang yeoja karena ia sudah meninggalkan masa lalunya yang mengerikan ia pun berani mencari yeoja untuk dicintainya, Siwon… kini ia sudah 6 bulan menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa sejak saat itu yang ia lakukan hanya diam dan terkadang menjerit histeris dan berteriak pembunuh sambil menunjuk bayangannya sendiri dikaca tapi terkadang ia seperti orang normal apa lagi jika Siwon bertemu dengan SooHee ia akan mengira SooHee itu adalah Seorin Yeodongsaeng yang paling dirindukannya, hanya tinggal Minho saja yang masih meneruskan hidupnya seperti biasa yang berubah hanya ia sudah meninggalkan masa lalunya selebihnya ia masih belum berminat mengganti atau menambah sesuatu dalam hidupnya
“Kau tidak ingin mencari yeojachingu Hyung? Jong Hyung sudah bersama dengan SooHee Noona, aku pun sedang mendekati seorang yeoja, apa kau tidak ingin mencari yeoja juga Hyung?”
Minho menggeleng “Aku belum berminat…”
“Cih, padahal banyak yeoja yang menyukaimu Hyung… kau tidak lihat berapa pasang mata yang memandangmu setiap hari disekolah…”
“Aku tidak pernah memperhatikan dan tidak berniat memperhatikan…”
“Memang tipe yeoja yang kau sukai sepeti apa?”
Minho menggendikan kedua bahunya “Molla, mungkin saja aku memang yang tidak normal… setiap melihat yeoja aku malas…”
“Aish, kau gay??”
“Sembarangan! aku hanya malas melihat Yeoja…”
“Jangan sampai kau melirik namja Hyung…”
Minho berdecak sebal sembari menoleh kearah Minhwan “Ah itu mereka sudah datang…”
Minho segera berbalik badan begitu mendengar ucapan Minhwan dan benar saja tidak jauh dari mereka ada Donghae, Hyukjae, SooHee, Jonghun dan… eh?? Tunggu siapa itu??? Minho bergumam pelan ketika ia melihat ada satu orang lagi yang berjalan bersama dengan rombongan itu bahkan Minho tidak tahu itu namja atau yeoja dilihat dari tinggi badannya yang melewati Donghae dan Hyukjae sepertinya dia namja tapi wajahnya terlalu manis untuk ukuran namja mungkin yeoja hanya saja yeoja itu terlalu tinggi
“Siapa yeoja itu?”
“Nugu?? Yeoja?”
“Itu yang bersama dengan mereka…”
Minhwan menunjuk kearah Jonghun dan yang lainnya “Itu, yang tinggi itu??”
“Nde…”
“Hyung, dia itu namja matamu buta?? Jelas-jelas ia berpakaian namja…”
Minho kembali memperhatikan orang yang ia maksud itu dan ternyata benar, dia mengenakan pakaian namja sedari tadi artinya Minho hanya fokus pada wajahnya aish memalukan
“Namanya Taemin, Lee Taemin.. dia sepupu Donghae Hyung yang tinggal di Amerika itu yang kudengar tentang dirinya dari SooHee Noona…” Minhwan menoleh kearah Minho dengan wajah penasarannya “Jangan bilang kau tertarik padanya??”
Minho tidak menjawab ia hanya kembali berbalik menatap 2 makam dihadapannya “Sepertinya kali ini Choi dan Lee akan benar-benar bersatu…” gumam Minho dalam hatinya
Minhwan hanya menatap bingung Hyungnya yang malah tersenyum menatap makam 2 orang itu ia hanya berharap Hyungnya memang masih normal dan tidak menyukai salah satu Lee juga apalagi Lee itu namja, tapi kalau Hyungnya ini memang tidak normal aish apa mau dikata??? Ia sebagai Dongsaeng yang baik pasti akan mendukung bukan


THE END
22 Maret 2012
13:30pm

Entah kenapa endingnya malah YAOi dikit… biz gw gak tega bikin Minho ma cewek dia lebih cocok deket ma Taemin ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar