myCatalog

Kamis, 08 Oktober 2015

JUST FRIEND? I THINK MORE..




JUST FRIEND? I THINK MORE..

Pairing             : Park Chanyeol, Do KyungSoo

Genre              : Romance, Comedy

Leght               : OneShoot

Title                 : Just Friend? I Think More...

Author               : Choi Seorin







                ‘Braaak’

                ‘Sraaaak’

                “Yaaak singkirkan kardus ini..” omel sesosok namja mungil ketika ia tiba-tiba terjatuh karena ada kardus besar yang menghalangi pintu masuk ketika ia tengah mengangkat kardus miliknya yang menutupi seluruh penglihatannya 
              
                “Gwenchana???” sesosok namja lain yang terlihat lebih tinggi segera berlari keluar dari dalam dan membantu namja mungil itu bangkit dari jatuhnya keadaanya sungguh menyedihkan, ia terhimpit antara kardus besar milik namja tinggi itu dan kardus sedang milik namja munggil itu menimpa tubuhnya

                “Menurutmu??” namja mungil itu mengerucutkan bibirnya lalu bangkit dari jatuhnya dibantu namja tinggi itu “Itu milikmu?” Tanya namja mungil itu sembari menunjuk kardus penyebab ia terjatuh dengan bibirnya

                “Iya itu milikku, tadi aku membawa kardus yang lain dulu ke kamar dan meninggalkan ini disini..”

                “Kau bawa berapa banyak barangmu Chanyeol Hyung?”

                “5 kardus KyungSoo-ah..” jawabnya dengan wajah polosnya

                Namja mungil yang di panggil Kyungsoo itu mengangga jika ini cerita cartoon dipastikan rahang namja mungil bernama Kyungsoo itu sudah sampai di lantai dengan selamat

                “Tenang aku yakin semua nya muat di kamarku..” namja tinggi itu kembali menjelaskan begitu melihat expresi sahabatnya yang sepertinya shock berat

                “Terserah padamu lah Hyung,..” KyungSoo kembali mengangkat kardus miliknya dan segera berajak menuju kamarnya sedangkan namja tinggi itu menutup pintu apartement yang baru saja mereka tinggali mulai hari ini

                ‘Bruuukk!’

                “Yaaaaak PARK CHANYEOL!!!”



                Namja tinggi pemilik nama Park Chanyeol itu segera menutup kedua kupingnya dengan kedua tangannya ia sudah menduga akan mendapatkan teriakan dari sahabatnya itu ketika sahabatnya melihat ada 2 kardus lagi yang menghalangi jalannya menuju kamar

                KyungSoo membereskan kamarnya ia memakaikan seprai baru pada single bed di dalam kamarnya ia menepuk-nepuk bantal dan guling lalu merapikannya di atas tempat tidurnya, ia segera beralih menuju kardus nya dan mengeluarkan buku-buku bacaaannya dan menyusunnya di atas rak buku, bersyukur ia mendapatkan fasilitas rak buku gratis di apartement ini dengan sewa yang cukup murah karena di tanggung berdua mereka sudah mendapatkan fasilitas perabotan lengkap di dalam rumah jadi mereka hanya tinggal membawa barang-barang-barang yang sekiranya mereka butuhkan saja contohnya Kyungsoo ia membawa baju-baju yang akan ia gunakan untuk kuliahnya buku-buku bacaan dvd player pribadi miliknya seprai ganti dan peralatan mandi sedangkan Chanyeol entah namja tinggi itu membawa apa saja samapi-sampai butuh 5 kardus untuk itu semua

                ‘Clek’

                Kyungsoo menoleh kearah pintu kamarnya yang terbuka dan sudah ada kepala Chanyeol yang muncul dari sana tengah menatapnya “Wae Hyung?”

                “Apa kau masih berbenah?”

                “Hmm aku hanya tinggal membereskan buku-buku ini dimeja lalu pakaian-pakaianku akan kumasukan kedalam lemari..”

                “Ah.. sepertinya masih sibuk..” Chanyeol menunduk dan kembali mengeluarkan kepalanya dan berniat menutup pintu

                “Hyung?” Chanyeol menoleh kembali dengan wajah sedihnya entah itu memang sedih atau dibuat-buat ketika Kyungsoo memanggilnya“Ada apa, jika kau butuh sesuatu kau bisa katakan..”

                “Ani, aku hanya lapar..” ucap Chanyeol

                Kyungsoo tertawa pelan “Kau hanya tinggal memintaku membuatkannya Hyung..” Kyungsoo segera meletakkan buku-bukunya di lantai lalu menghampiri CHanyeol di pintu “Aku kubuatkan ramen dulu perutku juga lapar..” Kyungsoo melangkah melewati Chanyeol menuju dapur dan Chanyeol pun tersenyum lebar wajah sedihnya hilang seketika

                “Ah, kufikir tadi kau tidak akan mau memasakkanku makanan..” ujar Chanyeol mengekori Kyungsoo menuju dapur

                “Sejak kapan kau bisa berfikir aku tidak ingin memasak untukmu, bahkan ketika aku masih tidurpun kau akan merengek agar aku bangun dan memasak untukmu..” gerutu KyungSoo kesal, ia selalu mengingat kejahilan yang Chanyeol lakukan sedari ia pertama kali mengenal Chanyeol semasa TK ia bahkan menulisnya didalam buku biar dia terus mengingatnya

                Benar, KyungSoo atau lebih tepatnya D.O Kyungsoo ia sudah berteman sejak kecil dengan Park Chanyeol mereka selalu bersama bahkan tidak pernah terpisah hanya waktu tidur di malam hari saja yang memisahkan mereka, mereka bertetangga dan selalu 1 sekolahan dan entah kenapa takdir selalu membuat mereka 1 kelas mereka lebih lengket daripada anak kembar, sayang saja wajah mereka berbeda Chanyeol murah senyum terlalu murah senyum malah, menawan, tampan, orang-orang akan langsung menyukainya jika baru mengenalnya, sedangkan Kyungsoo ia jarang tersenyum bisa dihitung siapa saja yang pernah melihatnya tersenyum, tetapi walau ia hanya diam saja banyak yang mengatakan ia terlihat menggemaskan dengan wajah seperti itu, orang-orang berfikir Chanyeol membuat suasana menjadi riang sedangkan KyungSoo tidak dapat merubah keadaan dalam suasana apapun karena expresi datarnya tidak menggambarkan apapun, Chanyeol tinggi sedangkan Kyungsoo pendek, Chanyeol mudah bergaul dengan siapa saja sedangkan Kyungsoo ia membatasi batas pergaulannya ia tidak terlalu dekat dengan banyak orang maka dari itu Chanyeol merasa bangga ia menjadi satu-satu nya sahabat Kyungsoo yang paling lama bertahan dengan namja berwajah datar itu banyak orang yang tidak habis fikir kenapa Chanyeol bisa betah bersahabat dengan KyungSoo apa KyungSoo yang selalu menempelinya? Tapi pada dasarnya sebenarnya Chanyeol lah yang selalu menempel pada Kyungsoo kemanapun Kyungsoo pergi Chanyeol akan mengikuti dengan alasan Chanyeol ingin menjaga KyungSoo karena umur Chanyeol memang lebh tua beberapa bulan dari KyungSoo

                “Ini kan berbeda dengan dirumah kufikir kau tidak akan menurut seperti biasanya..” ujar Chanyeol sembari bertopang dagu di meja makan menunggu ramennya jadi

                “Kau sudah selesai berbenah?” Tanya Kyungsoo sembari memasukkan ramen kedalam air panas mendidih

                “Sudah, kau harus melihat tatanan kamarku KyungSoo-ah..”

                “Hmm? Kamarmu? Selama ini aku belum pernah melihat kamarmu.. baiklah setelah selesai makan aku akan melihat kamarmu..” Chanyeol tersenyum girang di belakang Kyungsoo, ingat bukan CHanyeol yang selalu menempeli Kyungsoo jadi jangan heran jika Kyungsoo pun tidak tahu bagaimana bentuk kamar Chanyeol

                Mulut Kyungsoo kembali mengangga ia melihat banyak sekali figura foto yang tergantung di dinding kamar Chanyeol belum lagi yang ada di meja buffetnya, yang membuat Kyungsoo benar-benar mengangga bukan jumlah figura nya tetapi siapa yang ada di figura itu, itu foto mereka ber-2 Chanyeol dan Kyungsoo bahkan foto sejak mereka pertama kali di foto oleh orang tua mereka sewaktu TK pun ada bahkan tergantung dengan rapih “Kamarmu seperti museum..” hanya itu komentar Kyungsoo

                “Hanya itu pendapatmu?” protes Chanyeol

                “Jadi kau bawa banyak kardus isinya foto-foto ini?”

                “Iya, dan juga koleksi topi-topiku, hoodie-hoodieku, sepatuku, buku komikku, dan.. yaaak..” Chanyeol segera menghentikan cerita panjang lebarnya ketika ia melihat Kyungsoo sudah melangkah keluar dari kamarnya

                Chanyeol mengejar Kyungsoo “Yaaak aish kau ini kenapa langsung meninggalkan kamarku?”

                “Isi kamarmu seperti museum Park CHanyeol kenapa kau pajang banyak sekali foto kita?” Kyungsoo duduk di sofa diruang tamu lalu menghidupkan televisi dihadapannya, Chanyeolpun segera ikut duduk disamping Kyungsoo

                “Aku hanya suka melihat foto-foto itu, bahkan tadinya aku berniat memajangnya di ruang tamu..” ucap Chanyeol sambil tersenyum lebar dengan wajah super bahagianya nampaknya namja ini tidak pernah menunjukan wajah sedihnya

                “Kau sudah mulai gila atau sudah gila? Kita pindah keapartement agar bisa ke kampus lebih dekat bukan nya mau memulai hidup baru..”

                Chanyeol menghadap Kyungsoo “Ini namanya hidup baru KyungSoo-ah..” CHanyeol menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa sambil menatap KyungSoo disampingnya “Hidup baruku karena benar-benar bisa tinggal hanya berdua denganmu..”

                KyungSoo menoleh dan menatap Chanyeol dengan wajah datar “Kau fikir kita tengah ikut We Got Married antara lelaki begitu?”

                “Kau fikir begitu?” Tanya Chanyeol balik dengan tatapannya yang selalu berhasil membuat KyungSoo sejak dulu berdebar

                KyungSoo mengalihkan tatapannya kearah televisi dihadapan mereka “Aku bertanya kenapa kau juga bertanya..”

                Chanyeol bangkit dari posisi bersandar nya ia lalu duduk tegap di samping KyungSoo “Jika acara itu memang ada, aku akan segera mendaftarkan kita berdua..”

                KyungSoo segera beranjak masuk kedalam kamarnya “Aku masih harus berberes di kamar..” jika semakin lama berada di dekat CHanyeol pembicaraan mereka akan semakin aneh dan tidak berujung

                “Wajahmu memerah KyungSoo-ah..” ejek Chanyeol dengan tawa yang lebar

                Ejekan CHanyeol tidak di tanggapi Kyungsoo, namja mungil itu hanya melempar bantal miliknya tepat ke kepala Chanyeol yang tengah tertawa, CHanyeol sejak dulu selalu mengejeknya jika berhasil membuatnya merona, dan ia juga bingung kenapa juga harus merona hanya karena godaan CHanyeol tapi memang selama ini hanya CHanyeol selalu membuatnya merona karena temannya memang hanya Chanyeol seorang

                Chanyeol dan KyungSoo tengah berjalan bersama menuju kantin, hari ini hari pertama mereka masuk kuliah dan seluruh mata sudah memandang kearah Chanyeol tanpa henti setiap mereka melangkah kemanapun “Kau tahu aku sungguh risih berjalan bersamamu, rasanya aku seperti tertusuk tatapan mereka..” protes Kyungsoo tidak habis fikir bagaimana sahabatnya ini bisa sepopuler ini dalam hitungan jam

                “Anggap saja kau tidak melihat mereka apa susahnya..” Chanyeol merangkul Kyungsoo “Aku sungguh sangat lapar daripada kau mengurusi masalah yeoja-yeoja itu lebih baik perdulikan sahabatmu yang hampir mati kelaparan ini..” Chanyeol mulai bermanja-manja pada Kyungsoo bahkan sekarang mata-mata yang tadinya menatap kagum padanya berganti dengan pandangan bertanya-tanya kenapa Chanyeol semanja itu pada namja pendek disebelahnya

                “Chogiyo..”

                Langkah CHanyeol dan KyungSoo terhenti karena merasa diri mereka dipanggil seseorang “Ne? kau memanggil kami?” Tanya Chanyeol

                Seorang namja tampan berkulit tan menghampiri Chanyeol dan Kyungsoo “Aku memanggilnya..” ucap namja itu sembari menunjuk KyungSoo

                “Aku?” KyungSoo cukup terkejut ada yang memanggilnya karena sedari tadi hampir semua orang baik yeoja ataupun namja akan mencari Chanyeol, sedangkan CHanyeol memandang tidak suka namja berkulit tan itu, ia selalu merasa tidak suka jika ada yang mendekati Kyungsoo dan itupula alasan Kyungsoo sampai tidak punya teman, karena Chanyeol berhasil memonopoli Kyungsoo hanya untuk dirinya seorang

                “Ne, kau tadi menjatuhkan buku ini..” ucap namja berkulit tan itu sambil membuka buku catatan yang ia rasa milik KyungSoo “Do Kyungsoo..” ejanya ketika membaca nama di dalam buku itu “Ini milikmu bukan?”

                “Ah ne..” Kyungsoo langsung maju 2 langkah mendekati namja berkulit tan itu, bahkan rangkulan Chanyeol di bahunya sampai terlepas dan Chanyeol benar-benar tidak suka itu ia tidak suka ada orang lain yang berhasil merebut perhatian KyungSoo dari nya

                “Gomawo..” Kyungsoo mengambil bukunya “Untung kau mengembalikannya..”

                “Kenalkan aku Kim Jongin.. kau bisa memanggilku Kai..” namja berkulit Tan itu mengulurkan tangannya ia sangat ingin berkenalan dengan Kyungsoo memang sejak awal, dan ia sangat berterimakasih pada Tuhan karena membuat Kyungsoo menjatuhkan bukunya dan membuatnya bisa mengenal Kyungsoo

                Baru saja Kyungsoo ingin membalas salam perkenalan dari Kai, jemari Kyungsoo sudah masuk dalam genggaman Chanyeol “Gomawo Kai-shii sudah membantu.. kami harus segera pergi..” CHanyeol segera menarik Kyungsoo meninggalkan Kai tidak perduli namja itu tersinggung atau tidak

                “Yak Chanyeol Hyung kau apa-apaan?” omel Kyungsoo dengan suara pelan bahkan ia tengah menarik-narik jemarinya yang sekarang terkurung di dalam genggaman jemari besar milik Chanyeol

                Chanyeol semakin mengeratkan genggamannya “Aku tidak suka kau harus berkenalan dengan orang lain..” ucap Chanyeol penuh penekanan

                Dengan sekali sentak Kyungsoo berhasil menarik tangannya yang di genggam kuat oleh Chanyeol lalu menatap Chanyeol penuh emosi “Maksudmu? Kau tidak ingin aku memiliki teman begitu? Kau lebih menyukai orang-orang menjauhiku?”

                Chanyeol menghela nafasnya “Ani bukan itu..” memang benar bukan itu maksud CHanyeol, ia bukan tidak ingin Kyungsoo memiliki banyak teman seperti dirinya tetapi ia tidak suka Kyungsoo harus bersentuhan dengan orang lain

                “Lalu?”

                CHanyeol melangkah mendekati Kyungsoo “Kita sudah belasan tahun bersama kau masih tidak mengerti juga kenapa aku seperti ini?” Tanya Chanyeol dengan suara beratnya bahkan matanya menatap Kyungsoo dalam

                Kyungsoo mengalihkan tatapannya kearah lain “Aku tidak tahu, lagipula memang kau pernah memberiitahuku? Kau selalu seperti ini sejak dulu..”

                Chanyeol meraih dagu Kyungsoo agar namja mungil itu kembali menghadapnya “Tatap aku jika berbicara padaku..”

                Kyungsoo kali ini berkedip-kedip ia benar-benar tidak menyangka pembicaraannya dengan Chanyeol berujung dengan posisi yang rawan seperti ini belum lagi ditambah sekarang banyak mahasiswa dan mahasiswi lain yang memperhatikan mereka “Chanyeol Hyung, jangan seperti ini..” Kyungsoo mencoba melepaskan dagu nya dari cengkraman Chanyeol walau tidak kuat tetapi cengkraman ini sangat erat menempel di dagunya

                “Kau tidak peka KyungSoo-ah..”

                “Mwo? Ayolah Hyung rahangku sakit..”

                Chanyeol melepas cengkramannya tetapi tidak melepas pandangannya, ia tahu Kyungsoo tidak salah karena tidak peka karena memang sedari dulu Kyungsoo memang tidak pernah peka terhadap apapun, dan barusan ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri ia selalu seperti ini ketika ia merasa Kyungsoonya akan didekati orang lain, ketika Kyungsoonya mencoba menerima di dekati orang lain

                “Kau boleh berteman dengan orang lain, aku tidak melarangmu hanya saja jangan menyentuh orang lain..” ucap Chanyeol tegas “Jangan menyentuh orang lain sedikitpun..”

                Kyungsoo menatap Chanyeol bingung “Hyung..”

                Chanyeol menghela nafas pelan menutup matanya sebentar lalu kembali membuka matanya menatap Kyungsoo dan kembali tersenyum seperti sedia kala seolah-olah kejadian barusan sama sekali tidak pernah terjadi “Kajja kita ke kantin Kyungsoo-ah..” ucap Chanyeol sembari kembali merangkul Kyungsoo dan namja mungil itu hanya menurut saja walau ia masih bingung dengan kejadian barusan

                Kyungsoo berjinjit mencoba meraih buku di rak yang lebih tinggi darinya, siapa juga yang meletakkan buku itu ditempat setinggi itu?? Memangnya seluruh namja di Korea tinggi-tinggi seperti Chanyeol? Ia sungguh merasa terdiskrimanasikan di kampusnya sendiri hanya karena bertumbuh pendek “Aish susah sekali..” protesnya sembari mengerucutkan bibirnya

                “Ingin mengambil ini?” mata bulat Kyungsoo makin melebar melihat buku yang ia ingin ambil kini sudah terambil dari arah belakangnya, dan ketika ia menoleh ia melihat namja berkulit tan yang beberapa hari lalu mengembalikan bukunya

                “Ah, kau..” Kyungsoo mencoba-coba mengingat siapa nama namja yang sekarang ada di hadapannya

                “Kai.. kau bisa memanggilku Kai..” ucap namja berkulit tan itu sembari menyodorkan buku yang sedari tadi memang Kyungsoo incar “Ini buku yang ingin kau ambil..”

                Kyungsoo mengambil buku yang ia ingin baca dari tangan Kai ia tersenyum pada Kai “Gomaptago.. kau sudah 2x membantuku..”

                “Itu tidak masalah umm Kyungsoo? Benar bukan itu namamu?”

                Kyungsoo mengangguk “Kau mencari buku juga di perpustakaan?” Tanya Kyungsoo sembari melangkah mendekati meja penjaga perpustakaan ia ingin meminjam buku ini

                Kai tersenyum sambil berjalan disamping Kyungsoo “Aku tidak tahu kenapa aku kemari aku hanya mengikuti kakiku saja dan ketika sampai disini aku melihatmu kesusahan untuk meraih buku itu..”

                Kyungsoo menatap tidak percaya pada Kai mata bulatnya sungguh-sungguh lucu “Jinjja? Wah kau memang penolongku Kai-shii..”

                “Tidak perlu seformal itu..”

                Kyungsoo meletakkan buku yang ingin ia pinjam di meja penjaga perpustakaan ia mencari-cari kartu perpustakaannya di tas dengan kening berkerut “Dimana kartuku?”

                Kai memperhatikan gerak gerik Kyungsoo lalu mengeluarkan dompet miliknya dan meletakkan kartu perpustakaannya di atas buku yang ingin di pinjam Kyungsoo “Pakai milikku saja..”

                Kyungsoo tersentak kaget “Mwo??”

                “Jadi jangan hilangkan buku itu kalau tidak aku akan kena denda..”

                Kyungsoo hanya terdiam ia bingung kenapa semua yang terjadi serba kebetulan saat ia membutuhkan bantuan Kai selalu muncul dengan tiba-tiba “KyungSoo..”

                Kyungsoo menoleh dan mendapati Chanyeol berdiri di pintu perpustakaan menatapnya dan menatap tidak suka pada Kai “Oh, Chanyeol Hyung..”

                Chanyeol menghampiri Kyungsoo “Kau melupakan kartumu..” ucap Chanyeol sembari menyerahkan kartunya dengan semangat Kyungsoo segera meraih kartu miliknya dan ingin menyerahkannya pada penjaga perpustakaan tetapi mulutnya mengangga karena bukunya sudah terdaftar menjadi buku pinjaman milik Kai

                Kai mengambil kartu miliknya “Kau bisa mencariku jika ingin mengembalikan buku ini..” ucap Kai lalu beranjak meninggalkan perpustakaan ia tidak memperdulikan Chanyeol menatapnya dengan tajam

                “Kajja..” ucap Chanyeol sembari melangkah keluar lebih dulu ia benar-benar kesal saat ini

                Kyungsoo segera mengambil buku yang sudah dipinjamkan Kai untunya tidak lupa ia membungkuk sebagai ucapan terima kasih pada penjaga perpustakaan, ia segera mengejar Chanyeol yang sudah meninggalkannya ia tahu pasti Chanyeol marah tetapi ia tidak mengerti untuk apa namja tinggi itu marah

                “Chanyeol Hyung, chamkanman..” Kyungsoo menarik-narik ujung mantel Chanyeol namja ini berjalan sangat cepat ia tidak bisa mengejarnya dengan berjalan bahkan Kyungsoo sudah berlari kecil di belakang Chanyeol

                Chanyeol seketika berhenti dan segera berbalik badan menghadap Kyungsoo, yang dilakukan CHanyeol berhasil membuat Kyungsoo berhenti tepat didada bidang Chanyeol “Appoooo..” protes Kyungsoo ketika merasakan ngilu di hidung nya ketika ia menabrak dada Chanyeol

                Chanyeol yang tadinya ingin berteriak marah-marah malah jadi tertawa melihat Kyungsoo kini tengah merajuk sambil menggosok-gosok hidungnya yang merah “Yaak Park Chanyeol ini sakit..”

                CHanyeol membungkuk sedikit guna menatap wajah Kyungsoo ingat Chanyeol lebih tinggi dari Kyungsoo “Anggap ini hukumanmu karena menggunakan kartu namja hitam itu untuk meminjam buku..” ucap Chanyeol sembari mengacak-acak rambut Kyungsoo

                Kyungsoo membalas menatap Chanyeol dengan hidung yang yang merah “Itu juga salahmu, kenapa terlambat datang mengantarkan kartu ku..” Kyungsoo sesekali menunduk “Padahal aku berharap kau yang akan mengambilkan ku buku di rak tinggi itu..”

                “Baiklah maafkan aku ne, aku yang salah..” Chanyeol segera merangkul Kyungsoo “Ayo kita pulang, aku harus mengamankanmu dari namja hitam itu..”

                “Kau akan mengurungku?” protes Kyungsoo

                “Jika itu bisa membuatmu aman dari namja hitam itu akan kukurung kau di apartement..”

                Kyungsoo menatap CHanyeol dengan mata bulatnya “Kenapa kau terlihat sangat membencinya? Bagaimanapun dia banyak membantuku Hyung..”

                CHanyeol menghela nafas “Sudah jangan bahas lagi, kau mau aku marah lagi seperti waktu itu?”

                Kyungsoo menggeleng pelan Chanyeol mencubit pipi Kyungsoo “Jangan kembalikan buku itu bersamanya..”

                “Lalu bagaimana aku mengembalikannya jika tidak bersamanya?”

                “Biar aku yang mengembalikannya, kau hanya tinggal membacanya dan aku yang akan mencari namja hitam itu untuk mengembalikan buku ini..” Chanyeol melirik Kyungsoo “Tidak ada penolakan..”

                “Baiklah, terserah padamu saja..”

                Kai menghembuskan nafasnya malas ketika ia sampai di perpustakaan yang ia dapati adalah namja tinggi yang tengah berdiri sambil bersandar di meja penjaga perpustakaan, ia fikir hari ini ia akan bertemu dengan Kyungsoo lagi

                “Kenapa kau sangat lamban?” Tanya CHanyeol ia tidak habis fikir memanggil orang menggunakan jasa bagian informasi di kampusnya se-lama ini

                “Kenapa kau yang datang?” Tanya Kai malas “Kau melarang Kyungsoo bertemu denganku?”

                Chanyeol melempar buku yang Kyungsoo pinjam kearah Kai dan Kai segera menangkap buku itu sebelum jatuh kelantai “Urusanku sudah selesai..” Chanyeol sama sekali tidak berminat menjawab pertanyaan Kai, ia melangkah ingin keluar dari perpustakaan

                “Ah iya..” CHanyeol kembali menoleh ketika sudah berada di pintu keluar “Jauhi KyungsooKu, aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya..” ucap Chanyeol sambil tersenyum lalu meninggalkan perpustakaan begitu saja

                “Cih, apa-apaan dia itu..” Kai tersenyum remeh tetapi ia akhirnya hanya menggeleng-geleng kepala dengan pasrah

                Kyungsoo berlari menghampiri CHanyeol yang berjalan jauh didepannya menuju parkiran ia ingin mengejutkan CHanyeol tetapi langkahnya terhenti ketika melihat ada seorang yeoja yang sudah menunggu Chanyeol di mobil CHanyeol, Kyungsoo tetap berusaha mendekat ia ingin tahu yeoja itu ingin mengatakan apa pada Chanyeol, walau ia sudah menduga dan menebak apa yang akan dikatakan yeoja itu ‘Pernyataan Cinta’

                Kyungsoo mengintip dari tempat yang ia yakini tempat yang sangat pas untuk mengintip dan mendengar dengan jelas pembicaraan 2 orang di hadapannya itu tanpa ketahuan “Chanyeol Oppa, aku menyukaimu..”

                Kyungsoo menghela nafas lalu membuka mulut dan menggerakkan mulutnya sesuai dengan apa yang di ucapakan Chanyeol saat ini pada yeoja itu “Terimakasih sudah menyukaiku tetapi aku tidak menyukaimu, kau mungkin akan mendapatkan lelaki yang lebih baik daripada diriku..”

                Jangan heran kenapa Kyungsoo bisa tahu selama belasan tahun ia selalu berada disamping Chanyeol ketika ada seorang yeoja yang menyatakan perasaan pada Chanyeol dan jawaban Chanyeol selalu sama tidak pernah berubah maka dari itu Kyungsoo sudah hafal pengucapan CHanyeol

                “Wae? Apa aku kurang cantik?”

                Kyungsoo menajamkan pendengarannya baru kali ini setelah Chanyeol menolak yeoja itu masih mengajukan pertanyaan “Ani, kau cantik..”

                “Lalu kenapa kau menolakku? Kita bisa menjalaninya dulu bukan? Ayolah Oppa aku benar-benar menyukaimu sejak pertama melihatmu di penerimaan mahasiswa..”

                Kyungsoo kembali menajamkan pendengarannya ia mulai khawatir saat ini pasalnya Chanyeol tidak bisa menolak jika ada seorang yeoja memaksanya, ia sedikit merasa takut CHanyeol akan menerima yeoja itu dengan terpaksa, haruskan ia keluar biar Chanyeol tidak merasa ia terpojok oleh yeoja itu?

                “Karena aku tidak menyukai wanita..” ucap Chanyeol dengan expresi datar jangankan yeoja itu Kyungsoo pun sekarang mengangga di dalam persembunyiannya

                “Kau sudah selesai? Aku harus pulang..” Tanya Chanyeol lagi dan yeoja itu segera beranjak meninggalkan CHanyeol, yeoja itu tidak habis fikir namja tinggi tampan dan penuh daya tarik itu tidak suka perempuan

                CHanyeol menghela nafas pelan lalu meraih ponselnya disaku ia menekan dial nomor 2 diponselnya, dan bodohnya Kyungsoo segera kelabakan ketika ponselnya berbunyi dengan nyaring di dalam tasnya “Aigooo paboyaa..” Kyungsoo segera membongkar tasnya ia panic mencari ponselnya yang berbunyi teramat kencang itu bisa-bisa persembunyiannya ketahuan oleh Chanyeol

                Chanyeol mengerutkan keningnya ia kenal dengan bunyi ponsel ini ia menghampiri asal suara dan ketika ia menyibak semak-semak ia mendapatkan Kyungsoo tengah berjengit menatapnya dengan tas yang berantakan di sisinya “Mwohaseyo?” Tanya Chanyeol sambil memutuskan sambungan telfonnya

                “A-aku..” Kyungsoo ingin memberi penjelasan tetapi ia tidak bisa berfikir dan member alasan untuk apa ia berada disini

                “Kau menguping?” Tanya Chanyeol dan sukses membuat gerakan tangan Kyungsoo yang tengah membereskan tasnya yang berantakan terhenti seketika

                ‘Matilah Aku’

                “Benar kau menguping?” Tanya Chanyeol lagi sambil berjongkok membantu Kyungsoo membereskan barang-barangnya yang berantakan

                “A-aku.. aku tidak sengaja Chanyeol-ah..” Kyungsoo mengigit bibirnya ia sebenarnya takut CHanyeol akan marah padanya karena menguping, terlebih yang ia dengar tadi suatu pengakuan yang luar biasa

                Chanyeol menatap Kyungsoo lalu mengacak-acak rambut Kyungsoo dengan gemas “Jika tadi kau tiba-tiba muncul mungkin aku akan langsung bilang pada yeoja itu kau namjachinguku..”

                “Eh?? Mwo??” kali ini Chanyeol sukses membuat KyungSoo merona lagi

                Chanyeol tersenyum lebar melihat rona dipipi Kyungsoo “Ah aku suka melihatmu merona..” CHanyeol meraih tas milik Kyungsoo dan menggendongnya lalu tangan kanannya meraih lengan kiri Kyungsoo dan membantu namja mungil itu berdiri

                “Kau mengerjaiku..” omel Kyungsoo sembari memukul lengan Chanyeol pelan

                Chanyeol tertawa pelan lalu menarik Kyungsoo melangkah bersamanya menuju mobil miliknya “Jika aku tidak mengerjaimu bagaimana? Aku serius dengan ucapanku Kyungsoo-ah.. jika tadi kau keluar aku akan mengatakan pada yeoja itu kau kekasihku..”

                Kyungsoo terdiam untuk menelan ludahpun ia susah rasanya dadanya sesak ia sulit bernafas jantungnya berdebar dengan kencang, ia benci ketika harus merasakan ini pada Chanyeol sedari dulu karena ia tidak mau merasakan ini hanya sendirian sedangkan Chanyeol terlihat biasa saja saat ia merasaka perasaan ini, CHanyeol benar-benar terlihat hanya tengah menggodanya saja

                “B-Berhenti menggodaku Park Chanyeol, kau benar-benar tidak lucu..” ucap Kyungsoo berusaha menetralkan perasaannya, detak jantungnya, dan sesak di dadanya

                “Jika aku tidak menggodamu bagaimana?” Tanya Chanyeol lagi ia memperhatikan baik-baik expresi wajah Kyungsoo yang tengah menunduk di sebelahnya

                “Aku ingin pulang Chanyeol-ah..” Kyungsoo mengalihkan pembicaraan, bukan ia tidak suka ia benar-benar tidak yakin CHanyeol si namja konyol itu bisa berbicara serius, ia hanya takut setelah ia menjawab Chanyeol akan berkata bahwa dirinya hanya bercanda padanya lalu mentertawakannya mau Kyungsoo taruh dimana wajahnya nanti??

                CHanyeol terdiam lalu mengangguk “Baiklah..” CHanyeol segera meninggalkan Kyungsoo ia segera masuk kedalam mobil nya dan disusul oleh Kyungsoo, bahkan suasana dalam perjalanan menuju ke apartement mereka terlalu hening, keadaan ini benar-benar sangat jarang terjadi tidak pernah seorang Park CHanyeol hanya terdiam tidak berbicara sedikitpun ditambah lagi kini disebelahnya ada Kyungsoo ia tidak akan pernah bisa diam jika berada didekat Kyungsoo ia akan selalu berbicara dan membuat namja mungil itu tertawa minimal tersenyum padanya

                “KyungSoo-ah..”

                Kyungsoo menoleh “Ne?”

                “Kenapa kau menghindari pertanyaanku?”

                “Aku tidak menghindar..” Kyungsoo kembali menatap jalan di depannya “Aku hanya merasa kau tengah mengerjaiku..” Kyungsoo berusaha tertawa walau terdengar aneh “Bukankah itu hobby mu?”

                Chanyeol menghela nafas “Begitu?” Chanyeol juga ikut mencoba tertawa “Mungkin lain kali aku harus belajar serius..” gumamnya

                Chanyeol dan Kyungsoo menoleh disaat bersamaan mereka saling bertatap selama beberapa detik sebelum Kyungsoo memutuskan kontak mata mereka “Hari ini aku malas masak Hyung, kau buat ramen saja ne..” Kyungsoo segera memainkan ponsel yang baru ia keluarkan dari dalam tas nya

                “Ani, aku tidak mau makan ramen aku mau kau memasak untukku..” sahut Chanyeol
                Kyungsoo kembali menoleh ia bahkan mengerucutkan bibirnya “Yak Hyung aku benar-benar malas memasak..”

                “Kalau begitu aku akan membantumu memasak bagaimana?” tawar CHanyeol sembari mencubit gemas pipi Kyungsoo “Tidak ada penolakan..”

                Kyungsoo menghempaskan tubuhnya kesandaran bangku ia makin mengerucutkan bibirnya, CHanyeol selalu memaksanya dan bodohnya ia selalu tidak bisa menolak benar-benar menyebalkan “Kau menyebalkan Hyung..” umpat Kyungsoo tetapi hanya di tanggapi tawa oleh Chanyeol paling tidak suasana di antara mereka tidak sekaku tadi

                Hari ini di kampus benar-benar terdengar berita terheboh sepanjang sejarah kampus bahkan Kyungsoo sampai mengangga melihat berita di papan pengumuman kampus “Mwoya??” matanya yang sudah bulat makin bulat karena membaca kata-kata itu

                “Kyungsoo? Kau sudah membacanya?” seseorang menyapa Kyungsoo dan dengan segera Kyungsoo menoleh

                “Kai?”

                “Baru aku akan memberitahukanmu..” ucap namja yang ternyata Kai dan sudah berdiri di sebelah Kyungsoo “Temanmu pasti belum tahu berita ini..”

                Kyungsoo segera merobek kertas itu lalu meremasnya ditangannya “Ini pasti ulah yeoja kemarin, tidak bisa kumaafkan..” Kyungsoo membuang kertas itu kedalam tong sampah lalu beranjak pergi dan dengan segera disusul oleh Kai yang menahan lengannya

                “Apa yang akan kau lakukan?”

                “Aku akan memberi pelajaran pada yeoja itu seenaknya saja membuat cerita bodoh seperti ini.. aku tidak terima sahabatku tercoreng namanya..”

                “Hei, aku tahu kau namja tetapi melawan seorang yeoja bahkan dengan gerombolannya kau yakin akan menang? Kau jangan emosi Kyungsoo..”

                “Aku bisa mengatasinya..” tutup Kyungsoo ia tidak ingin mendengar penjelasan apa-apa lagi dari Kai, ia pun segera beranjak meninggalkan Kai sebelum Kai akan berusaha menahannya lagi

                “Huft apa dia tidak tahu yeoja itu sekejam apa..” Kai segera beranjak kearah berlawanan ada yang harus ia cari disaat seperti ini

                Kyungsoo melangkah memasuki kantin ia bahkan melihat tempelan kertas yang sama di depan pintu masuk kantin ia benar-benar geram, ia segera merobeknya dan segera menghampiri yeoja yang ia lihat kemarin menyatakan perasaannya pada Chanyeol, Kyungsoo segera melempar kertas itu tepat didepan yeoja itu dan sukses membuat yeoja itu dan segerombolan teman-temannya langsung menoleh menatap Kyungsoo tidak suka

                “Kau, yeoja yang kemarin di tolak Chanyeol Hyung bukan?” ucapan Kyungsoo sukses membuat yeoja itu melotot kaget Kyungsoo mengucapkan kata-kata itu di kantin disaat semua orang tengah menatap mereka ia benar-benar tidak suka dengan namja dihadapannya ini

                “Kau siapa!”

                “Kau yang fikir dirimu siapa, seenaknya saja memfitnah CHanyeol Hyung seperti itu.. kau ini benar-benar gadis atau bukan?”

                ‘Plaaaaak’

                1 tamparan sampai di pipi Kyungsoo, Kyungsoo tidak bergeming ia tetap menatap yeoja itu hanya tamparan ia tidak terlalu merasa sakit karena itu lagipula yang ia ucapkan memang benar dan ia tengah membela sahabatnya sekarang

                “Hanya itu kemampuanmu? Setelah memfitnah sahabatku kau menamparku?” tantang Kyungsoo

                ‘Braaak!’

                Chanyeol dan teman seKlub musicnya segera menoleh kearah pintu, Chanyeol menghela nafas bosan begitu melihat Kai yang kini ada di depan pintu tengah menatapnya

                “O! Kai ada apa kau kemari?” sapa teman seKlub Chanyeol karena jarang sekali Kai akan datang ke Club Music karena Kai sudah cukup sibuk dengan Club Dancenya

                “Park Chanyeol..”

                CHanyeol menoleh malas “Mwo?” sudah ia duga namja hitam ini mencarinya

                “Kyungsoo..”

                Chanyeol segera meletakkan gitarnya disisi nya ia benar-benar sensitive dengan sesuatu yang menyangkut Kyungsoo “Ada apa?”

                “Kau sudah dengar rumor itu bukan? Dia menemui yeoja itu..”

                Chanyeol meraih tas nya dan menyerahkan gitar yang ia gunakan pada teman seClubnya, ia baru saja berencana tidak ingin ambil pusing dengan rumor itu ia tidak perduli sama sekali dengan rumor itu walau isinya memang terlalu sangat berlebihan “Sial!” CHanyeol segera berlari meninggalkan ruang club Music teman satu Club nya hanya memandang Kai bingung

                “Kau bisa ikut denganku Lay Hyung jika kau bingung..” Kai dan namja bernama Lay itu segera berlari menyusul Chanyeol menuju kantin

                “Lalu apa maumu? Yang kuberitakan bukan fitnah Chanyeol Oppa sendiri yang mengatakannya padaku dia tidak menyukai wanita.. tidak salah bukan aku menyebarkannya..”

                Kyungsoo menatap yeoja itu dengan tajam yeoja itu sedikit bergeming, jujur saja Kyungsoo memang imut tetapi jika ia sudah berwajah datar ditambah dengan tatapan tajamnya tidak ada yang bisa menandingi wajah seram milik Kyungsoo “Lalu darimana hakmu menyebarkan ucapan dari mulutnya? Bahkan kau menambahkan kebohongan dalam ceritamu, Kau fikir kau sehebat apa? Kenapa kau tidak sebarkan juga kalau kau ditolak setelah memohon agar dia menjadikanmu kekasihmu..”

                Orang-orang disekitar mereka ber-2 mulai berbisik-bisik merespon ucapan Kyungsoo, karena memang benar yang mereka dengar dan baca hanya ucapan dan cerita dari yeoja itu mereka tidak tahu yeoja itu tahu darimana Chanyeol memang Gay

                “Kau berbicara sembarangan eoh? Aku tidak memohon!”

                “Jangan konyol, aku disana saat itu aku mendengar dengan jelas kau memohon CHanyeol Hyung agar menjalani hubungan denganmu, setelah Chanyeol Hyung mengatakan dia tidak menyukai wanita baru kau pergi dari hadapannya dan sekarang? Kau menyebarkannya? Yeoja macam apa kau ini?”

                Tangan yeoja itu sudah terangkat untuk menampar Kyungsoo ia benar-benar merasa terhina tetapi gerak tahannya tertahan di udara karena sebuah tangan besar menahannya “Jangan berani kau menempelkan tangan kotormu itu kewajahnya..”

                Yeoja itu dan Kyungsoo segera menoleh begitu mendengar suara berat itu dan tepat diantara mereka berdua Chanyeol sudah berdiri menahan lengan yeoja itu dan menatap tajam yeoja itu “Hyung?”

                Yeoja itu menarik tangannya kasar ia menatap Chanyeol dan Kyungsoo bergantian ia benar-benar dipermalukan ia tidak terima “Oh, kau datang? Wae kau ingin marah juga padaku karena aku menyebarkan bahwa namja setampan dirimu Gay?”

                Chanyeol menatap yeoja itu “Aku tidak perduli dengan berita murahanmu..” Chanyeol meraih jemari Kyungsoo lalu menariknya pergi dari kantin “Kajja..”

                Yeoja itu tertohok mendengar ucapan Chanyeol terlebih melihat Chanyeol sekarang menggandeng jemari Kyungsoo untuk pergi dari kantin “Oh, jadi namja ini kekasihmu eoh? Kalian berdua Gay?”

                Kyungsoo berjengit jemari nya meremas kuat jemari Chanyeol ia ingat kejadian ini pernah terjadi dulu ketika Chanyeol membelanya dari para yeoja yang menyerangnya karena yeoja-yeoja itu berfikir dirinya memonopoli Chanyeol, mereka mengatai dirinya dan Chanyeol pasangan Gay ia sedikit trauma akan kejadian hari itu makanya Chanyeol dan Kyungsoo dipindahkan dari sekolah seminggu setelah kejadian itu

                Chanyeol menyerahkan Kyungsoo pada Kai yang sejak tadi sudah berdiri bersama Lay tidak jauh dari dirinya dan ia segera berbalik dan menghampiri yeoja itu “Iya dia kekasihku lalu ada masalah apa denganmu nona?” Chanyeol menatap sekeliling yang menatap nya dengan pandangan yang berbeda-beda lalu ia kembali menatap yeoja dihadapannya “Jika aku bukan GAY pun aku tidak akan mau dengan Ular sepertimu..” tutup Chanyeol dan segera meninggalkan yeoja itu

                Sebagian penghuni kantin berbisik-bisik bukan membisikkan tentang CHanyeol dan Kyungsoo tetapi tentang yeoja yang jadi biang kerok hari ini, mereka setuju dengan ucapan Chanyeol kalau yeoja itu bermulut ular “Park Chanyeol!!”

                Chanyeol menoleh mata nya membulat kaget melihat yeoja itu berlari kearahnya dengan membawa piring kaca yang digunakan yeoja itu untuk makan tadi “Hyung!”

                ‘Praaaang!!!’

                Mata Chanyeol makin membulat ia melihat Kyungsoonya kini tergeletak di lantai, ketika yeoja itu hampir menghantam wajahnya dengan piring Kyungsoo langsung mendorong Chanyeol dan membiarkan kepalanya terhantam piring yang sangat tebal itu

                “Kyungsoo?” Kai segera menggucang-guncang tubuh Kyungsoo

                Chanyeol segera kembali menghampiri yeoja itu mencekik leher yeoja itu bahkan sampai punggung yeoja itu menabrak siku meja di balakangnya andai Lay tidak menahan Chanyeol bisa ia pastikan yeoja itu sudah mati di tangannya “Chanyeol-ah, kita harus bawa Kyungsoo ke rumah sakit..” Lay menarik-narik lengan Chanyeol

                “Jika sampai sesuatu terjadi dengan KyungSooKu aku akan mencarimu..” ucap Chanyeol sembari melangkah pergi bersama Lay setelah menghempaskan yeoja itu hingga terjerembab ke lantai sedangkan Kyungsoo sudah ada dalam gendongan Kai yang sudah sedari tadi berlari menggendong Kyungsoo

                Chanyeol mengusap-usap wajahnya kasar sudah 5 jam sejak Kyungsoo dipindahkan ke kamar rawat dari ruang UGD tetapi sampai sekarang namja mungil itu masih belum sadar DOkter berkata tidak ada luka serius hanya mungkin memar dan luka jahit yang harus diterima oleh kepala Kyungsoo, Kai dan Lay duduk tidak jauh darinya mereka ber-2 tahu batasan agar tidak terlalu dekat dengan Kyungsoo, Chanyeol sangat menyeramkan jika sudah menyangkut urusan Kyungsoo

                ‘Kriieeeeet’

                Seluruh penghuni ruangan kecuali Kyungsoo menoleh kearah pintu dan Kai tersenyum melihat siapa yang ia lihat di pintu “Luhan Hyung..” Kai mengulurkan tangannya dan segera disambut namja berambut pink bernama Luhan itu

                “Bagaimana keadaannya?” Tanya Luhan, ia sebenarnya tidak mengenal Kyungsoo ataupun Chanyeol hanya saja Kai selalu berkata Kyungsoo sangat mirip dengan nya berwajah tegas tetapi tetap imut dan setiap melihat Kyungsoo Kai akan segera teringat dengan Luhan Namjachingunya makanya Kai gencar agar bisa berada di dekat KyungSoo

                “Belum sadar Hyung..”

                “Kau tidak datang bersama Suho?” Tanya Lay sambil menggandeng sebelah tangan Luhan yang tidak digandeng Kai

                “Aniyo, aku tadi mencarinya tetapi tidak menemukannya kufikir dia sudah sampai disini..”

                Lay memajukan bibirnya “Aish namja itu benar-benar menyebalkan..”

                Chanyeol menatap ke-3 orang disudut ruangan dengan bingung terlebih pada tautan jemari Kai dan namja yang baru saja datang itu “Kau mengenal Kyungsoo?” Tanya Chanyeol bingung

                Luhan menggeleng “Aku datang karena Kai berkata dia disini menjaga KyungSoo..” Luhan tersenyum “Aku juga sebenarnya ingin mengenal Kyungsoo sedari dulu tapi baru sempat hari ini..”

                Kai menangkap kebingungan dalam raut wajah Chanyeol “Luhan Hyung namjachinguku.. aku sejak kemarin berusaha dekat dengan Kyungsoo agar bisa mengenalkannya pada Luhan Hyung tidak kah kau merasa mereka sangat mirip?”

                Chanyeol mengangguk-angguk lalu tersenyum geli mengingat selama ini ia menjauhkan Kyungsoo dari Kai, padahal Kai sudah memiliki namjachingu, tunggu namjachingu??? “Chamkanman? Namjachingu?”

                Kai mengangguk “Ne, Luhan Hyung namjachinguku.. kita sama-sama Gay..” Kai menunjuk dirinya dan Chanyeol bergantian “Lay Hyung juga..”

                “Ne, aku tidak menyangka kau juga belok CHanyeol-ah.. tadinya kufikir kau straight tapi ternyata kau sudah dengan si namja mungil itu..” ujar Lay terlihat senang berbanding terbalik dengan wajah CHanyeol saat ini ia mengalihkan tatapannya pada Kyungsoo yang masih terbaring belum sadarkan diri

                “Aku memang Gay, tetapi entah dengan Kyungsoo..” ujarnya

                Kai dan Lay mengerutkan keningnya mereka bingung dengan ucapan Chanyeol bukannya tadi di kantin Chanyeol sendiri yang bilang kalau Kyungsoo adalah kekasihnya dan lagipula sikap overprotective Chanyeol pada Kyungsoo sudah menunjukkan jelas hubungan mereka lebih dari sekedar sahabat

                “Aku yang selalu menganggapnya namjaku, tetapi sayangnya dia tidak pernah peka dengan apa yang kurasakan..” Chanyeol mengenggam jemari Kyungsoo “Kuharap setelah benturan tadi Kyungsoo lebih peka terhadap perasaanku..”

                Lay dan Kai saling bertatapan hanya Luhan yang tidak ikut menatap Lay dan Kai ia hanya mengangguk-angguk tanda mengerti dengan cerita Chanyeol

                Hari sudah larut Lay Kai dan Luhan sudah pulang sedari tadi setelah namjachingu Lay yang bernama Suho itu datang menjemput mereka, Chanyeol merenggangkan otot-otot tubuhnya ia sedikit lelah sedari tadi duduk di bangku disebelah tempat tidur Kyungsoo, Chanyeol memijit-mijit pelipisnya pelan ia berusaha menahan agar tidak tertidur ketika menunggui Kyungsoo jangan sampai Kyungsoo bangun disaat ia tertidur

                “Hyung..”

                Chanyeol tersentak ia bahkan segera bangkit dari duduk nya dan menatap Kyungsoo, ia yakin barusan mendengar Kyungsoo memanggilnya dan benar Kyungsoo sekarang tengah menatap kearahnya “Kau sudah sadar?” Tanya Chanyeol

                “Aku dimana?”

                “Dirumah sakit.. kau lupa apa yang kau lakukan tadi hmm?” Chanyeol duduk di tepi tempat tidur menghadap langsung ke Kyungsoo

                Kyungsoo memegang kepalanya ia merasakan perban membalut kepalanya “Ah, jadi yeoja itu benar-benar menghantam kepalaku..”

                Chanyeol mendengus kesal “Harusnya piring itu terkena wajahku bukan kepalamu, untuk apa kau tiba-tiba mendorongku eoh? Kau berniat membuatku terkena serangan jantung begitu melihatmu pingsan di hadapanku?” omel Chanyeol, Kyungsoo hanya meringis mendengar Chanyeol mengomelinya Chanyeol memang kejam sudah tahu dirinya baru sadar ia malah di omeli

                “Kau tahu tidak aku takut ketika kau sadar kau tidak mengingatku, aku tidak tahu jika itu memang benar-benar terjadi aku akan bagaimana?”

                Kyungsoo memberikan cengirannya “Tenang aku punya catatan 1000 kejahilanmu dirumah aku akan membacanya dan aku akan segera mengingatmu Hyung..”

                CHanyeol tertawa pelan mendengar ucapan Kyungsoo “Sekarang istirahatlah, besok kau akan menerima banyak tamu..” Chanyeol mengelus pelan pipi Kyungsoo

                “Tapi aku baru saja bangun..”

                “Ya sudah tidur lagi..”

                “Kau fikir mudah untuk tidur lagi?” Kyungsoo memajukan bibirnya tanda ia protes

                CHanyeol membungkuk mendekatkan tubuhnya pada Kyungsoo “Kau harus istirahat, hari ini adalah hari yang panjang untukmu dan semua itu karena diriku..”

                Kyungsoo tidak mendengarkan dengan jelas ucapan CHanyeol ia sibuk menahan detak jantungnya saat ini wajah Chanyeol benar-benar sangat dekat dengan dirinya bahkan ia tidak tahu ia sudah merona atau belum

                “Kau memerah Kyungsoo-ah..” ucap Chanyeol dan dengan segera Kyungsoo menutup kedua pipinya dengan kedua tangannya matanya berkedip-kedip menatap CHanyeol yang masih setia diposisinya

                “Jangan melakukan hal seperti tadi lagi..”

                “Aku hanya membela sahabatku..” ucap Kyungsoo memberi pembelaan ia tidak merasa salah tadi ketika mendatangi yeoja itu

                CHanyeol tersenyum “Iya kau memang membela sahabatmu, tetapi aku tidak ingin namjaKu terluka seperti ini karena diriku..”

                ‘Bluussshh’

                Rona dipipi Kyungsoo makin menjadi ketika mendengar Chanyeol menyebut dirinya ‘Namjaku’ ia tidak merasa CHanyeol tengah bercanda dengannya saat ini “Si-Siapa namjamu?” Tanya Kyungsoo ragu-ragu dengan pipi yang merona hebat bahkan sampai ketelinga

                “Siapa lagi? Jelas itu dirimu..”

                Kyungsoo segera menutup matanya “Rasanya aku memang harus beristirahat..”

                Chanyeol mengigit bibirnya lagi-lagi Kyungsoo menghindar dari pembicaraan “Aku mencintaimu Do Kyungsoo..” ucap Chanyeol berhasil membuat Kyungsoo kembali membuka kedua matanya dan posisi Chanyeol ternyata masih belum berubah

                “Kau duniaku, Kau segalanya bagiku, Aku benar-benar sangat mencintaimu Kyungsoo.. apa kau benar-benar tidak menyadarinya? Kau benar-benar tidak pernah merasakan apa yang kulakukan selama ini karena aku menyukaimu?”

                Kyungsoo terdiam ia menatap dengan padangan bingung ia tidak tahu ingin mengatakan apa karena yang ia rasakan pada Chanyeol pun perasaan yang sama hanya saja Kyungsoo terlalu berat menggerakkan bibirnya ia terlalu shock karena CHanyeol ternyata merasakan hal yang sama yang selama ini ia rasakan

                Chanyeol menunduk ia sedikit kecewa dengan respon Kyungsoo yang hanya diam saja tanpa memberi jawaban atau tanggapan apapun “Kurasa memang kau harus beristirahat..” Chanyeol beranjak bangkit dari duduknya ia berniat ingin pindah ke sofa yang sedikit jauh dari ranjang Kyungsoo

                “Hyung..” Kyungsoo meraih lengan CHanyeol dan berhasil membuat Chanyeol kembali duduk pada posisi sebelumnya, Chanyeol tidak menjawab tetapi ia menatap Kyungsoo menanti apa yang akan diucapakan namja mungil itu

                “Apa kau juga tidak menyadarinya ketika aku merona hanya karena dirimu Hyung? Aku bahkan rela tidak berteman dengan siapapun agar tetap berada disamping mu menjadi sahabatmu, apa semua itu kurang jelas?”

                Chanyeol terdiam tetapi selang beberapa detik ia tertawa geli ia menatap Kyungsoo yang juga ikut tertawa bersamanya “Lalu siapa yang bodoh disini?”

                “Jelas kau Hyung..” tunjuk Kyungsoo bahkan ia sudah tidak tertawa lagi

                Chanyeol meraih telunjuk Kyungsoo mengenggamnya “Mulai hari ini kau benar-benar resmi menjadi namjaku dan tidak ada penolakan..”

                “Selalu tidak ada penolakan..”

                “Itu mutlak untukmu..” CHanyeol mengecup kening Kyungsoo “Istirahatlah aku akan tidur disampingmu..”

                Kyungsoo tersenyum “Ne Hyung..”

                Chanyeol memindahkan bokongnya dari tepi tempat tidur Kyungsoo ke bangku disebelah tempat tidur Kyungsoo “Berhenti memanggilku Hyung..”

                Kyungsoo kembali mengangguk “Ne Hyung… eoh, Chanyeol maksudku..” entah kenapa wajah Kyungsoo kembali memerah Kyungsoo bahkan sampai menutupi sebagian wajahnya dengan selimut

                “Aigoo, kau terlalu senang kah sampai memerah begitu?” ejak Chanyeol dan langsung mendapat pukulan pelan dikepalanya

                “Yang membuatku memerah kan memang selalu dirimu menurutmu aku senang atau tidak aish..”  Kyungsoo menutup matanya dengan gemas dan kembali membuka matanya setengah wajahnya masih tersembunyi didalam selimut tetapi matanya masih menatap lekat Chanyeol yang kini sangat dekat dengannya

                Chanyeol menumpukan kepalanya sangat dekat dengan bahu Kyungsoo ia tersenyum menatap Kyungsoo yang juga menatapnya dari balik selimut “Sejak kapan kau menyukaiku Kyungsoo-ah?” Tanya Chanyeol

                Kyungsoo mengerutkan keningnya dan menatap langit-langit kamar di atasnya “Hmm, let me think…” Kyungsoo menurunkan sedikit selimutnya sampai keleher lalu menggeleng “Aku tidak tahu, yang kutahu tiba-tiba aku sudah menyukaimu aku selalu berdebar jika didekatmu selalu merona jika kau menggodaku..” Kyungsoo menoleh menatap Chanyeol yang masih setia menatapnya “Lalu kau sendiri?”

                “Jika aku katakan jawabanku sama denganmu kau percaya?” Tanya Chanyeol sembari tersenyum lebar “Aku tiba-tiba tidak suka kau mendapatkan teman baru ketika kita SD aku sebisa mungkin memonopoli waktu mu hanya untukku aku tidak suka ada yang menyentuhmu selain diriku..” Chanyeol menggerakkan telunjukknya mengikuti garis wajah Kyungsoo “Aku dulu berfikir mungkin aku terobsesi pada dirimu karena itu aku belajar untuk menjauhimu walau ternyata hasilnya nihil aku malah semakin membutuhkanmu..” Chanyeol mengelus lembut pipi bulat Kyungsoo ia benar-benar selalu gemas dengan pipi bulat ini ia selalu mencubit pipi Kyungsoo, mungkin lain kali ia akan mencoba mengigitnya untuk melihat reaksi Kyungsoo

“Aku bahkan sudah mengatakan perasaanku pada orangtuamu..” lanjut Chanyeol tangannya tetap tidak berpindah dari pipi bulat Kyungsoo

                Kyungsoo melotot kaget ia tidak percaya Chanyeol benar-benar senekat itu “Mwo?? Kau sudah mengatakannya pada orangtuaku??” yang benar saja selama ini CHanyeol selalu menggodanya sebagai sahabat tetapi ternyata dibelakang nya Chanyeol sudah mengatakan apa isi hatinya pada orangtuanya, Kyungsoo benar-benar tidak percaya

                CHanyeol mengangguk “Kau fikir aku tidak memberikan alasan ketika ingin mengajakmu menyewa flat diluar? Terpaksa aku harus jujur pada perasaanku sendiri agar orangtuamu bisa lega melepasmu dan menyerahkanmu untuk kujaga..” Chanyeol terkikik sendiri begitu ingat apa yang dikatakan oleh Appa Kyungsoo ketika ia meminta ijin agar mereka tinggal sendiri saja di flat bersama
 
                “Walaupun aku memberikanmu ijin tinggal bersama jangan sampai kau menyentuh anakku atau aku akan menghabisimu Park Chanyeol..”

                Jangankan Chanyeol, Appa Chanyeol saat itu pun juga menelan ludah dengan berat ketika mendengar ucapan Appa Kyungsoo ia sudah tahu sejak awal ada yang tidak beres dengan orientasi anaknya dan begitu mendengar anaknya ini dengan tegas mengatakan menyukai sahabat kecilnya Do Kyungsoo ia hanya bisa mendukung dan menasehati anaknya kalau ia harus konsisten dengan pilihannya jika Chanyeol menyukai Kyungsoo Chanyeol harus terus mempertahankan perasaan itu terus menerus jangan sampai berpindah kelain hati lagi.. dan CHanyeol memegang janji nya ia sudah terlanjur jatuh terlalu dalam pada pesona Do Kyungsoo ia terlalu mencintai namja pendek ini

                Kyungsoo menatap CHanyeol yang masih terkikik ia bingung kenapa dengan namja tinggi ini, apa karena terlalu senang mereka sekarang resmi namjanya ini sekarang jadi tidak waras? “Chanyeol-ah, gwenchana?”

                Chanyeol kembali menatap Kyungsoo “Ini lebih dari baik-baik saja aku terlalu senang Kyungsoo Chagi-ya..”

                Dan sukses panggilan Chanyeol yang terakhir membuat Kyungsoo kembali merona, aish Chanyeol memang hobby membuat dirinya merona “Aigo..Park CHanyeol..” Kyungsoo kembali menutup seluruh wajahnya dengan selimut ia rasanya harus beristirahat, mengistirahatkan detak jantung nya yang kelewatan cepat karena ulah Park Chanyeol

                Kyungsoo sudah keluar dari rumah sakit sekarang ia tengah melangkah menuju perpustakaan ada buku yang harus ia pinjam, ia masih mengelus kepalanya yang masih tertempel perban sudah tidak terlilit lagi seperti beberapa hari lalu, dan Chanyeol berbohong padanya kalau ia akan kedatangan banyak tamu, hanya Chanyeol yang menemaninya setiap hari selama 3 hari

                “Kyungsoo-ah..” tiba-tiba Kyungsoo merasa bahu nya terangkul oleh seseorang dan ketika ia menoleh ia melihat Kai yang kini tengah merangkulnya mata Kyungsoo membulat kaget bagiamana jika sampai Chanyeol melihatnya, Ia sangat tahu Chanyeol tidak menyukai namja berkulit tan ini
                “A- Kai..”

                “Akhirnya kau masuk juga.. bagaimana keadaan kepalamu?”

                Kyungsoo mencoba tersenyum walau ia takut akan ketahuan Chanyeol tetapi tersenyum sebagai tanggapan dari orang yang sudah menanyakan kabar nya adalah sopan santun “Gomawo Kai kepalaku sudah lebih baik..” Kyungsoo mengelus pelan perban yang menempel dikepalanya, sebenarnya masih sedikit ngilu karena bekas jahitan itu sangat terasa di kepalanya

                “Ah, pasangan Gay Chanyeol Oppa berselingkuh ternyata..”

                Kyungsoo dan Kai menoleh kebelakang dan mendapati yeoja yang kemarin menghantam kepala Kyungsoo berdiri di belakang mereka, Kai menatap malas yeoja itu kali ini entah gossip apa lagi yang akan di beritakan yeoja ini “Mulutmu tidak bisa dijaga eoh?” Tanya Kyungsoo dengan tatapan datarnya ia tidak lupa dengan insiden kepalanya yang terhantam piring waktu itu, jika tidak ingat kalau yang menghantam kepalanya adalah seorang yeoja ia sudah pasti akan membalasnya dengan batu bata

                “Mwoya? Itu kan memang kenyataan..” Yeoja itu menatap kearah lain “Ah, Chanyeol Oppaaa!” ia melambai-lambai membuat Chanyeol yang memang tengah melangkah kearah mereka pun menoleh

                Kyungsoo menelan ludahnya ia benar-benar takut CHanyeol akan marah, bukankah Chanyeol sudah bilang padanya bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tapi baru saja Kai merangkulnya bagaimana kalau Chanyeol lebih percaya pada yeoja itu daripada dirinya

                Chanyeol menghampiri Kyungsoo dan Kai sambil menatap heran yeoja pembuat onar itu kenapa dia ada di dekat namjanya lagi “Oppa aku melihat mereka berselingkuh di belakangmu..” ucap yeoja itu ia masih berharap dengan ucapannya Chanyeol berpisah dari Kyungsoo lalu menjadi miliknya, bahkan rencana kemarin itu sengaja ia lakukan hanya karena ia ingin Chanyeol memohon padanya agar dirinya tidak menyebarkan berita itu tetapi yang terjadi malah yang sebaliknya

                “Jinjja?” Tanya Chanyeol sembari menatap Kyungsoo dan Kai lalu kembali menatap yeoja itu “Jika sudah selesai mengada-adanya lebih baik kau pergi darisini..”

                “Mwo? Tapi tadi Kai merangkul namja itu..”

                Kai kembali merangkul bahu kiri Kyungsoo bahkan di depan Chanyeol “Merangkul seperti ini maksudmu?”

                Mata Kyungsoo yang sudah besar makin besar karena kaget di rangkul tiba-tiba oleh Kai, habislah sudah dirinya Chanyeol akan mengamuk setelah ini “Aku juga merangkul Kai lalu apa masalahmu?” Chanyeol kini merangkul bahu kiri Kai sekarang Kyungsoo yang menatap CHanyeol bingung sejak kapan Chanyeol bisa menahan emosinya??

                Yeoja itu mengangga ia fikir pasangan Gay akan posesif, ia ingat Chanyeol menyebut tangannya kotor hanya karna tangannya hampir menampar wajah Kyungsoo “Ta-tapi..”

                “Ya sudah kalau kau tidak mau pergi aku yang pergi..” Chanyeol menarik Kai meninggalkan koridor itu dan otomatis Kai juga menarik Kyungsoo mengikuti langkah 2 namja itu

                “Hei, ada yang bisa menjelaskan ada apa disini?” Tanya Kyungsoo bingung

                “Tidak ada apa-apa CHagi..” ucap Chanyeol santai “Kenapa kau tidak bilang kau mencari Kyungsoo ke perpustakaan?” omel Chanyeol pada Kai

                “Ku fikir kau sudah di ruang music bersama Lay Hyung..”

                Kyungsoo mengerutkan keningnya ia benar-benar bingung sekarang, ruang music, Lay Hyung, dan sejak kapan mereka akur?? Entah kenapa Kyungsoo bingung sekarang bahkan ia terlalu sibuk berfikir sampai tidak sadar ia sudah sampai di depan ruang club music

               “Ayo masuk..” ajak Kai masih merangkul Kyungsoo masuk kedalam bahkan CHanyeol mengikuti mereka di belakang, benar-benar membuat Kyungsoo merasa bingung dengan sikap CHanyeol, Chanyeol nya sedikit berubah memang sejak 3 hari dirumah sakit CHanyeol sedikit berubah tidak terlalu overprotective padanya bahkan namja tingginya ini dengan santai mengatakan ‘Chagi, kau dapat salam dari si hitam itu..’

                “Oh wasseo..” sapa suara dari dalam dan membuat Kyungsoo menoleh kedalam di dalam sudah ada 3 namja yang tersenyum kearahnya

                Kai menuntunnya menghampiri namja berambut pink yang paling lebar tersenyum sampai-sampai matanya menjadi segaris lengkungan senyum manis “Kyungsoo-ah, kenalkan ini Luhan Hyung Xiu Luhan murid pindahan dari Cina dia namjachinguku..”

                Kyungsoo mengangga lebar lalu menoleh kearah Chanyeol, Chanyeol mengangguk dan tersenyum lebar padanya Chanyeol tahu sejak dulu Kyungsoo sangat ingin memiliki teman untuk berkumpul selain dengan dirinya dan Kyungsoo sudah cukup menahan itu semua demi dirinya sekarang saatnya Chanyeol memberikan KyungSoonya teman untuk tempat Kyungsoo berbagi

                “Annyeong.. aku Do Kyungsoo..”

                “Aku Luhan, senang mengenalmu Kyungsoo-ah.. saat aku melihatmu pertama kali itu saat kau masuk rumah sakit.. maaf tidak menjengukmu ketika kau sudah sadar di rumah sakit..”

                “Ah, gwenchana..” Kyungsoo tersenyum lebar menunjukkan gummy smilenya bahkan Kyungsoo tidak tahu Luhan datang menjenguknya lagipula CHanyeol tidak menceritakan tentang Luhan namjachingu Kai menjengguknya, ia berpaling kearah Lay di sebelah Luhan

                “Yang ini Lay Hyung, dia Seonbae ku di club music..” kali ini CHanyeol yang mengenalkan Lay yang tengah asik bergelayut manja dilengan namja disebelahnya “Annyeong Do Kyungsoo imnida Hyung..”

                “Salam kenal KyungSoo-ie… maaf aku tidak menjengukmu kita bertemu ketika kau masuk rumah sakit, mungkin kau tidak ingat padaku..” jelas Lay panjang lebar Kyungsoo hanya tersenyum ia suka panggilan Lay pada dirinya

                “Dan ini Suho Hyung, dia namjachingu Lay Hyung..” tambah Chanyeol menunjuk namja yang sedari tadi di gelayuti Lay

                “Annyeong Kyungsoo.. senang mengenalmu..” ucap Suho sembari tersenyum sedari tadi senyum tidak lepas dari wajah namja ini, pantas saja Lay bisa lengket dengan Suho

                “Annyeong SUho Hyung, Do Kyungsoo imnida..” Kyungsoo membungkuk 90 derajat menyapa seluruh namja yang ada di dalam ruangan ia sebenarnya bingung kenapa CHanyeol mengenalkan dirinya pada teman-temannya tetapi ia ikuti saja apa maunya CHanyeol

                “Mulai hari ini kau bisa berteman dekat dengan mereka, jika aku tidak ada kau bisa mencari mereka..” ujar Chanyeol membuat Kyungsoo menoleh kaget pada Chanyeol ia benar-benar tidak yakin Chanyeol membiarknya berteman dengan kumpulan namja ini, apa Chanyeol sedang sakit?

                “Aku serius Kyungsoo Chagi.. sudah waktu nya kau memiliki teman bukan? Lagipula aku sudah mendapatkanmu aku sudah tidak perlu takut lagi kau akan direbut oleh orang lain lagi..” Chanyeol merangkul Kyungsoo “Dan juga mereka semua tidak mungkin merebutmu dariku..”

                Kyungsoo masih menatap Chanyeol tidak percaya sampai-sampai tidak ada satupun kata-kata yang Kyungsoo keluarkan dari bibirnya “Kau tidak apa-apa bukan?” Tanya Chanyeol bingung karena namjanya ini malah jadi terdiam tidak member respon apapun selain tatapan dengan mata bulatnya yang menggemaskan

                “Aniya.. aku hanya senang CHanyeol-ah..”

                Namja berambut pink bernama Luhan itu langsung merangkul Kyungsoo setelah sebelumnya mendorong Chanyeol menjauh dari Kyungsoo bahkan CHanyeol sampai menatap bingung Luhan kenapa dirinya langsung disingkirkan seperti ini “Jika si tinggi ini macam-macam padamu atau menyakitimu kau bisa menceritakannya padaku Lay atau Kai.. dan pada Suho juga..” ucap Luhan yang tersenyum kikuk setelah mendapat serangan tatapan dari Suho karena hampir lupa menyebut namanya

                Chanyeol mengacak-acak rambut Kyungsoo “Kau benar-benar menggemaskan…” walau Chanyeol sudah disingkirkan oleh Luhan tapi ia masih memiliki akses untuk mengacak-acak rambut namjanya Chanyeol benar-benar tidak tahan melihat wajah senang tetapi bingung milik Kyungsoo

                “Sejak kecil aku memang menggemaskan..” balas Kyungsoo ia menoleh menatap Chanyeol “Bukankah kau selalu mengatakan itu sejak dulu..sejak kita pertama bertemu malah..”

                “Ah! Cinta dari masa kecil ternyata..” Lay menepuk tangannya ia merasa hal yang ia ketahui sangat menarik baginya, rasanya Lay akan segera menciptakan lagu untuk CHanyeol dan Kyungsoo Lay bahkan langsung melepas genggamannya pada lengan Suho dan bergegas mencari gitarnya

                “Baby, aku mohon jangan membuat lagu lagi..” Suho sebisa mungkin menahan Lay jika tidak ditahan Lay akan membuat puluhan lagu mellow padahal jelas ini suasana senang tetapi entah kenapa Lay akan selalu tanpa sadar membuat lagu mellow dan ujung-ujungnya akan menangis dalam pelukan Suho karena lagu ciptaannya sendiri

                Kali ini bukan hanya Kyungsoo tetapi Chanyeol juga merona pipi bulat keduanya bersemu merah, segampang itu ternyata tertebak kalau mereka sebenarnya sudah saling menyukai sejak lama sejak masih kecil, bahkan sekuat apapun selama ini mereka mengelak bahwa perasaan mereka hanya sekedar perasaan persahabatan tidak bisa mengubah perasaan mereka yang sebenarnya, baik Chanyeol yang selalu agresif, posesif dan lebih sering menjahili Kyungsoo sebagai bentuk rasa sayangnya dan Kyungsoo yang selalu diam berdiri di balik tubuh tinggi Chanyeol, menjauhi dirinya sendiri dari pergaulan hanya demi tetap dekat bersama dengan Chanyeol dan menuruti segala permintaan Chanyeol sebagai bentuk rasa sayangnya, sebenarnya keduanya saja yang tidak peka dari awal kalau mereka bahkan sudah lebih dari sekedar bersahabat selama ini mereka memang sudah terlihat seperti sepasang kekasih daripada sahabat dimata orang-orang yang melihat mereka

                Kai merangkul Luhan yang tengah asik menatap rona merah di wajah Kyungsoo dan Chanyeol yang kini saling bertatap “Sama seperti kita kah?” Tanya Kai berbisik dan Luhan hanya menoleh dan tersenyum mengangguk menunjukkan mata bulan sabitnya ketika tersenyum senang


                                                                           TAMAT

September, 3 2015

7:10 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar