HeartQuake
Pairing :
Lee Sungmin, Choi Seorin, Jung Yunho
Genre : Sad, Romance
Leght : OneShoot
Title : HeartQuake
Author : Choi Seorin (최서린)
“Annyeong??”
“Annyeong...”
“Kenalkan aku Choi Seorin...”
“Lee Sungmin imnida, kau murid baru yang pindah itu..”
“Nde..”
“Annyeong..”
“Annyeong, kau tinggal disekitar sini??”
“Nde, kau tinggal disekitar sini juga?”
“Nde, kenalkan Choi Seorin imnida..”
“Jung yunho imnida...”
10
tahun kemudian...
“Yunho-ya.
Palli!!!” jerit seorang yeoja dari luar rumah yang cukup megah
Terdengar
suara grasak-grusuk dari dalam halaman rumah tersebut dan tidak berapa lama
keluar lah sesosok namja yang masih mengigit roti dimulutnya dan kedua
tangannya masih sibuk membenarkan dasi di lehernya
“Kau
ini selalu seperti itu setiap pagi..” ejek yeoja itu
“Kau
yang terlalu cepat datang, atau jam rumahku yang terlalu cepat berjalan?”
“Palli
Yunho-ya, Sungmin sudah menunggu..”
“Aish,
nde! Kalian berdua sama saja mengapa kalian selalu bisa bangun dengan cepat
setiap hari?”
“Itu
salahmu sendiri yang hanya menghabiskan waktu malammu bukan untuk tidur malah
kau gunakan untuk menelfon yeoja-yeojamu.. dasar playboy..”
Namja
yang bernama Yunho itu segera merangkul yeoja yang sedari tadi mengejeknya
“Ya!! Jangan menyindirku seperti itu.. ah atau jangan-jangan kau menyukaiku
ya?? Kau cemburu padaku??”
“Mwo??
Michoso!!” yoeja itu segera mencubit kedua pipi namja tampan dihadapannya lalu
segera pergi berlari
“Ya!!
Choi Seorin!! Chamkanman!!!!”Namja itu berteriak sambil mengejar yeoja yang bernama
Seorin “Akan kubalas kau!!”
“Hya!!
Andwae!!” yeoja yang bernama Seorin itu terus berlari hingga berbelok di ujung
jalan dan menabrak seseorang “Aw...”
“Gwenchana??”
“Nde..”
“Kena
kau!!” Yunho menarik kerah baju Seorin
“Aw..”
“Kalian,
pagi-pagi sudah kejar-kejaran..” ejek orang yang ditabrak Seorin tadi
“Salahkan
dia yang pagi-pagi sudah mengerjaiku.. aku paling tidak suka pipi ku dicubit-cubit
apa lagi olehnya.. bisa hilang ketampananku..”
“Mwo??
Kau tampan?? Yang benar saja Yunho-ya..”
“Ya!!
Kau mengajak ribut ya..”
“Ya!!
Keumanhe.. telingaku sakit mendengar suara kalian..”
Seorin
segera menggelayut manja di lengan orang yang ia tabrak “Sungmin-ah, kau harus
membelaku..”
“Ya!
Kau mencari perlindungan dari SUngmin!!”
“Nde,
week..” ejek Seorin lagi sambil menjulurkan lidahnya
Sungmin
memeluk Seorin sesaat “Aku pasti membelamu..” lalu merangkul pundak Yunho
“Sudahlah, kita harus berangkat kesekolah.. kajja..”
“Aish
kau itu selalu membelanya, selamanya dia akan jadi anak kecil..”
“Biar,
selama Sungmin melindungiku aku tidak masalah jadi anak kecil selamanya..”
Yunho
langsung berdiri di samping seorin “Ya, aku pun akan melindungimu sama seperti
Sungmin, kami akan ada untukmu anak kecil..”
Seorin
mengalungkan kedua tangannya di tangan Sungmin dan Yunho “Kalian janji ya??
Selamanya kita harus bersama, kalian tidak boleh meninggalkanku..”
Sungmin
mengangguk, Yunho pun ikut mengangguk “Kalau kau ingin kami selalu disampingmu,
lebih baik kita menikah saja aku akan menjagamu dengan baik..”
“Mwo?
Lalu bagaimana denganku jika kalian menikah???”
Ketiganya
saling bertatap lalu tidak lama tertawa, begitulah mereka sejak 10 tahu yang
lalu kepindahan Seorin di kota mereka merubah segalanya Yunho si anak orang
kaya yang sombong dan tidak perduli dengan siapapun dan Sungmin namja pendiam
yang sederhana dan berasal dari keluarga biasa saja, karena seorang Choi Seorin
mereka yang sangat bertolak belakang bisa bersama dan menjalin persahabatan
yang erat hampir 10 tahun lamanya, berbagi bersama, pergi bersama, menghabiskan
liburan bersama hanya satu yang belum mereka lakukan mengatakan isi hati mereka
secara bersamaan walau Seorin pernah bertanya pada mereka berdua tapi mereka
berdua sepakat untuk tidak menjawabnya karena jawaban mereka berdua adalah
sama, mereka mencintai orang yang sama tapi karena rasa persahabatan mereka
yang begitu dalam mereka tidak mengungkapkan perasaan itu mereka lebih memilih
tetap menjadi sahabat dari pada merusaknya hanya karena cinta...
“Sungmin-ah..”
“Nde?”
“Kau
tidak mencari pasangan??”
“Mwo??”
“Nde,
pasangan.. kau lihat Yunho pacarnya dimana-dimana..”
SUngmin
tersenyum “Jika aku punya pacar siapa yang akan menemanimu saat jam istirahat
seperti sekarang??”
“Kau
meledekku??”
“Aniyo,
siapa yang meledekmu??”
“Ya
kau siapa lagi?”Seorin melirik Sungmin “Memang tidak ada yeoja yang kau sukai?”
Sungmin
menoleh lalu kembali membaca bukunya “Hmm, ada..”
“Jinja??
Nugu?? Ah pasti kau akan meninggalkanku jika sudah mendapatkannya??”
“Sok
tahu..”
Yunho
tiba-tiba masuk kedalam kelas dan langsung memeluk Seorin dari belakang
“Seorin-ah, ayo kita ke kantin..”
“Kau
tidak bersama yeojachingumu?”
“Ani,
aku bosan..” Yunho menarik tangan Seorin “Kajja.. ya Sungmin-ah kau juga ayo..”
Yunho menarik lengan Sungmin juga
“Aku
masih ingin membaca..”
“Andwae..
palli!! Aku lapar..” Yunho menarik kedua orang itu dengan paksa
==HeartQuake==
“Mwo??”
Seorin menjerit dari dalam kamarnya ketika Umma dan Appanya sedang merundingkan
sesuatu padanya
“Jangan
berteriak Seorin-ah!!”omel sang Appa
“Aku
tidak mau dijodohkan Appa, memangnya ini jaman apa?? Aku tidak sudi..”
“Jangan
membantah Seorin-ah..”
“Appa!!”
“Seorin,
lebih baik kau lihat dulu namja itu dia baik, kau juga mengenalnya..” ucap sang
Umma secara perlahan
“Aku
tidak ingin melihatnya, aku tidak mau aku tidak mau dijodohkan!!! Walaupun itu
orang yang ku kenal sekalipun..!!”
“CHOI
SEORIN!!!” sang Appa berteriak “Terima atau kau keluar dari rumah ini..”
“Yeobo!!
Apa yang kau katakan??”
Seorin
menatap Appanya tidak percaya “Baiklah Appa, seperti mau apa..”Seorin
menghampiri meja belajarnya lalu mengambil tas kecil miliknya “Aku pergi!!!”
Seorin segera keluar kamar dan langsung berlari keluar rumah
“Seorin,
Seorin kembali!!” panggil Ummanya tetapi tidak ditanggapi oleh Seorin, yeoja
itu tetap berlari menjauh
Seorin
mendatangi rumah Yunho, hanya rumah Yunho yang paling dekat dengan rumahnya ia
tidak tahu harus kabur kemana lagi, tetapi begitu sampai di depan rumah Yunho
Seorin mendengar ada suara ribut-ribut pasti Yunho sedang bertengkar dengan
yeojachingunya entah yeoja yang keberapa??
Seorin
memutuskan untuk pergi, jika merekia sedang bertengkar Yunho pasti sedang
menjelaskan masalahnya pada yeojanya jika Seorin datang bisa runyam semuanya,
Seorin memutuskan kerumah SUngmin ia tinggal sendiri di apartemen sederhana,
sedikit jauh memang dari sini tapi dari pada ia dijalanan lebih baik ia ketempat
SUngmin
Ting Tong
Sungmin
melangkah mendekati pintu dan membukanya, ia sedikit heran siapa yang datang
malam-malam begini??
“Se,seorin-ah??”
“Sungmin..”
“Apa
yang kau lakukan?? Ada apa kau datang malam-malam??” Sungmin segera menarik
Seorin masuk “Kenapa tidak pakai baju tebal?? Kau bisa sakit..” Sungmin segera
ke kamarnya meninggalkan Seorin disofa, ia mengambil baju tebal miliknya “Pakai ini…”
“Gomawo..”
Seorin segera memakai baju tebal milik Sungmin
“Ada
apa??”
“Aku
kabur dari rumah..”
“Mwo!!!!!!!!
Bagaimana bisa??? Waeyo??”
“Appa
ingin menjodohkanku, aku tidak mau sungmin-ah..”
“Wae?
Pilihan Appa mu pasti yang terbaik..”
“Aku
tidak mau dijodohkan, memangnya ini jaman apa? Aku ingin menikah dengan namja
yang kucintai..”
“Ya
sudahlah.. Appamu tahu kau kesini??”
“Molla..
lagipula jika dia tahu aku kemari itu namanya aku bukan kabur dari rumah
Sungmin-ah..”
“Lalu
bagaimana sekolahmu?? Besok kau harus kesekolah Seorin-ah..”
“Andwea,
shiero!! Aku tidak mau kesekolah nanti Appa bisa menemukanku disekolah..”
“Lalu??”
“Ijinkan
aku tinggal disini SUngmin-ah..”
“Mwo??”
“Nde,
aku tidak tahu harus kemana?? Aku takut diluar sendirian..”
“......”
“Em,
kau keberatan SUngmin-ah?”
“Ani,
geundae Yunho tahu kau ada disini?? Biasanya kau kerumahnya jika ada masalah?”
“Tadi
aku sempat kesana tapi niatku batal karena aku mendengar suara orang bertengkar
dari dalam aku tidak mau mengganggu..”
“Baiklah
kau tinggallah disini, aku juga tidak ada teman..”
“Jinja??”
“Nde,
kau bisa pakai baju yeodongsaengku.. “
“Yeodongsaengmu
sering datang?? Asik aku akan ada teman..”
“Tadinya
seperti itu, tetapi katanya beberapa waktu kedepan dia tidak bisa datang,
sedang sibuk dengan sekolahnya katanya..”
“Ah,
sayang sekali..”
Sungmin
meraih ponselnya “Kau menghubungi siapa?”
“Yunho..”
“Andwae..
nanti dia marah karena aku tidak minta bantuan kerumahnya, apa lagi dia tahu
aku kabur dari rumah, nanti dia bisa membantu Appa ku untuk memulangkanku
kerumah..”
“Tapi
dia pasti juga khawatir dengan keadaanmu Seorin-ah..”
“Jebal
Sungmin-ah..”
“Baik,
baiklah.. ya sudah kau tidur saja.. istirahat kau pasti lelah berjalan dari
rumahmu kemari itu jarak yang cukup jauh Seorin-ah..”
“Kau
tahu dari mana aku berjalan??”
“Kau
berkeringat pabo..” Sungmin menghampiri sebuah kamar “Kau tidur disini saja..”
“Nde..”
Seorin menyusul Sungmin menghampiri sebuah kamar
“Jalcayo..”
“Jalca..”
Sungmin
meninggalkan Seorin yang masih berdiri di depan kamar “Sungmin-ah..”
Sungmin
menolah “Nde?”
“Gomawo..”
Sungmin
tersenyum “Cheonmane.. tidurlah..” Sungmin pun menghilang dibalik pintu ketika
sudah masuk kedalam kamarnya, Seorin menghela nafasnya lalu masuk kedalam kamar
dan merebahkan tubuhnya di atas kasur ia benar-benar lelah
==HeartQuake==
Yunho
menatap layar ponselnya berkali-kali, sedangkan SUngmin menatap buku yang
sedari tadi ia baca
“Yunho-ya,
hentikan tingkahmu aku bosan melihatnya..”
“Aku
ini pusing Sungmin-ah, Seorin menghilang entah kemana..”
“Nanti
juga dia akan kembali..”
“Kau
yakin sekali??”
“Tentu
aku yakin, dia mana bisa tinggal diluar rumah terlalu lama..”
“Iya
juga sih..”
“Kau
tahu kenapa dia kabur??”
“Molla,
yang ku tahu tadi pagi dia tidak datang menjemput, dan saat aku menjemput
kerumahnya kata pembantunya ia pergi sejak tadi malam..”
“Ya
sudah nanti juga dia pulang sendiri..”
“Kau
tidak mengkhawatirkannya lagi?? Kau sudah tidak mencintainya lagi??”
“Siapa
bilang..”
“Habis
kau cuek sekali.. kupikir kau sudah tidak mencintainya lagi, itu kan kesempatan
bagus untukku..”
“Aish,
tidak akan.. aku akan tetap mencintainya hehe lagipula apa belum cukup yeoja
yang bertebaran disisimu untuk menggantikannya??”
“Justru
itu, sampai sekarang aku tidak menemukan yeoja yang sama dengannya makanya aku
gonta ganti pacar terus kan.. itu bukan karena aku playboy seperti yang
dikatakannya..”
“Kau
ini.. ya sudah lah.. lebih baik kau belajar hari ini tidak ada Seorin tes hari
ini kau jelas tidak bisa menyontek..”
Yunho
menatap bangku disebelahnya yang kosong “Aish, iya.. aku belajar saja rasanya
sepi tidak ada bocah itu hari ini..” Yunho kembali menghadap depan dan mulai
membaca buku sedangkan SUngmin hanya tersenyum lalu tidak lama terdian seperti
berfikir..
==HeartQuake==
“Sungmin-ah,
persediaan makanan sudah hampir habis..” ucap Seorin sambil menghampiri Sungmin
di ruang tengah
“Jinja??
Kita belanja saja bagaimana..”
“Ayo!!”
Sungmin
langsung mengambil jaket hodienya di dalam kamar, lalu segera pergi bersama
Seorin ke swalayan yang paling dekat dengan apartement Sungmin, mereka takut
jika jauh-jauh yang ada malah bertemu dengan orang tua Seorin atau Yunho
“Sini
biar aku saja yang membawanya..” ucap SUngmin ingin mengambil kantong belanjaan
dari tangan Seorin
“Andwae,
biar aku saja segini tidak berat Sungmin-ah..”
“Jinja??”
“Nde..”
“Ah
iya,kenapa kau tidak mau dijodohkan? Siapa tahu namja yang dijodohkan denganmu
itu sesuai dengan seleramu..”
“Tidak
mungkin..”
“Sok
tahu sekali kau..”
“Aku
sudah punya namja yang kusukai sesuai dengan seleraku, jadi tidak mungkin aku
melihat ada yang sama dengan selera ku...”
“Jinja??
Kau sudah memiliki namja yang kau sukai??” Sungmin tersenyum walau sebenarnya
hatinya berdenyut sakit, andai Yunho juga mendengar ini mereka mungkin akan
sakit bersama
“Nde...”
Tes!
Tes!
Tiba-tiba
turun hujan dan langsung deras membuat Seorin dan Sungmin sedikit kelabakan
mencari tempat berteduh, tadi saat berangkat cerah-cerah saja tidak ada
tanda-tanda akan hujan makanya mereka tidak membawa payung
Sungmin
menarik Seorin masuk kedalam box telfon yang berada tidak jauh dari mereka,
untung box telfon itu kosong jadi mereka bisa meneduh sementara disana
“Gwenchanayo??”
tanya SUngmin khawatir
“Nde,
gwenchana.. hanya sedikit basah..”
“Aish,
mian.. aku tidak tahu akan hujan kalau aku tahu pasti aku membawa payung..”
“Gwencaha
Sungmin-ah, sesekali main hujan tidak masalah untukku..”
“Nanti
kau bisa sakit pabo..”
“Kan
ada kau yang merawatku..”
“Kau
PD sekali, siapa yang mau merawatmu??”
“Kejam..”
“Seorin-ah,
apa aku mengenal namja yang kau sukai??”
Seorin
berfikir sejenak “Hmm, nde Kau mengenalnya, sangat mengenalnya bahkan..”
“Mwo??”
Sungmin
berfikir tapi sedetik kemudian ia tersenyum miris hatinya makin berdenyut, siapa
lagi namja yang ia kenal dekat kalau bukan ‘Jung Yunho’??
“Yunho??”
“Mwo??
Nugu?? Yunho??”
“Nde,
namja itu Yunho??”
Sungmin
menatap Seorin yang keadaannya sama seperti dirinya basah dan sedikit mengigil
kedinginan
“Bagaimana
kalau namja itu bukan Yunho??”
“Mwo??
Maksudmu?? Siapa lagi yang aku kenal dekat jika itu bukan Yunho??”tanya Sungmin
bingung
“Kau..”
“Mwo??
Mworagoyo??”
“Kau,
namja itu kau Sungmin-ah..”
“Mwo??
Jinja?? Aku??”
Seorin
mengangguk “Aku harap kau juga merasakan hal yang sama sepertiku Sungmin-ah..”
“Kau
serius dengan omomganmu barusan??”
“Nde
aku serius...”
“Lalu
Yunho??”
“Aku
sudah menanggapnya Oppa ku saja tidak lebih..”
“Jadi..”
“Aku
menyukaimu.. saranghae..”
“Nado..”
Seorin
tersenyum lalu menunduk ia malu sekali karena mengungkapkan perasaannya terlebih
dahulu pada Sungmin, ia memeluk dirinya sendiri karena malu dan karena hawa
dingin yang mulai menusuki kulitnya
“kau
kedinginan?”
Seorin
hanya mengangguk
“Kemari..”
Sungmin menarik Seorin masuk kedalam pelukkannya “Aku akan menghangatkanmu..”
sungmin tiba-tiba mencium bibir Seorin ah bukan tapi melumatnya keduanya bahkan
sudah lupa kalau mereka berada di dalam box telefon di pinggir jalan mereka
menunggu hujan reda sambil saling mengecup 1 sama lain
==HeartQuake==
“Oppa?”
panggil Seorin saat melihat Sungmin sudah rapi dengan baju sekolahnya
“Nde?
Wae chagi?”
“Kau
jangan memberitahu Yunho masalah ini..”
“Wae??”
“Hmm,
entahlah aku hanya tidak ingin dia tahu itu saja, perasaanku mengatakan
demikian..”
Sungmin
tersenyum “Nde, chagi arayo..”
“Hati-hati
Oppa..”
“Nde,
kau dirumah baik-baik ya aku akan pulang cepat..”
Seorin
mengangguk Sungmin pun beranjak pergi sesekali sambil jalan ke sekolah Sungmin
tersenyum-senyum sendiri jika ingat kini Seorin sudah menjadi yeojachingunya,
Sungmin tidak menyangka Seorin merasakan hal yang sama dengan dirinya ini
keajaiban
“Sungmin-ah..”
Sungmin
mendongak dan memperhatikan sekitar terntaya ia sudah sampai di sekolah ia
mencari asal suara yang memanggilnya ternyata Yunho berdiri tidak jauh di
depannya “Nde Yunho-ya..?”
“Kau
telat hari ini..”
“Hmm,
nde.. aku kesiangan..” jawab Sungmin sedkit berbohong padahal ia telat karena
tadi sempat beradu argument dengan seorin kalau ia tidak mau masuk ia ingin
menemani yeojachingunya yang baru kemarin jadi yeojanya
“Tumben,
biasanya kau dan Seorin jarang sekali telat kan..”
Sungmin
hanya tersenyum miris, kalau sampai Yunho tahu ia telat justru karena Seorin
bukan karena bangun kesiangan entah apa reaksinya, lagipula tanpa diminta oleh
Seorin untuk merahasiakan hubungan mereka dari Yunho Sungmin juga tidak akan
bercerita pada Yunho tentang mereka kini sudah berpacaran Sungmin tidak bisa
membayangkan apa yang akan terjadi Yunho sudah pasti marah padanya bahkan
mungkin membencinya, ingat mereka mencintai yeoja yang sama jika yang dicintai
Sungmin itu Seorin berarti yeoja yang dicintai Yunho juga sama
Yunho
menghela nafas “Wae?? Pagi-pagi kau sudah menghela nafas..”
“Aku
merindukannya..”jawab Yunho sambil menunduk
Sungmin
segera menoleh “Seorin?”
“Nde,
siapa lagi?? Biasanya tiap pagi dia akan datang kerumahku menjemputku untuk
berangkat sekolah bersama tetapi sudah seminggu ini aku hanya berangkat
sendiri, dikelas pun dia tidak ada.. hari-hari tanpa yeoja itu benar-benar
sepi...”
“Nde,
sangat sepi..”
“Kau
juga merindukannya kan???”
Sungmin
mengangguk, walau sebenarnya dalam hati ia tidak merasa rindu sama sekali pada
Seorin, jelas saja ia bisa bertemu seorin nanti di apartementnya menghabiskan
sore malam hingga pagi bersama kecuali saat Sungmin sekolah tentu saja
“Aish,
Choi Seorin.. nan bogoshipeo.. jeongmal bogoshipeo..”
“Yunho-ya?”
“Nde?”
“Jika
Seorin menyukai salah 1 diantara kita othe??”
“Andwae!!
Kita sudah sepakat bukan?? Kita sama-sama menyukainya bahkan mencintainya kita
sudah sepakat tidak akan saling menyakiti bukan?? Jadi walaupun ada yang dia
sukai di antara kita aku harap kita tetap jadi sahabat.. jika dia menyukaiku aku
akan menolaknya aku tidak ingin menyakiti sahabatku..” Ucap Yunho sambil
menepuk-nepuk pundak Sungmin, Sungmin hanya terdiam mendengar kata-kata Yunho
itu apa arti nya ia telah menyakiti sahabatnya sendiri??? Ia sudah jadi
penghianat bagi sahabatnya sendiri
“Oppa?”
Sungmin
tidak menjawab panggilan Seorin ia melamun saja dibalkon apartementnya, hingga
Seorin menghampirinya ia masih saja tetap diam
“Oppa??”
Seorin menyentuh lengan Sungmin membuat Sungmin menoleh kaget
“Nde
Seorin-ah?”
“Waeyo??
Sejak pulang sekolah kau hanya melamun..”
“Hmm,
aniyo.. nan gwenchana..”
“Jinja??”
Sungmin
mengangguk
“Kau
pasti ada masalah aku mengenalmu bukan 1 bulan 2 bulan Oppa, tetapi sudah
bertahun-tahun..”
Sungmin
tersenyum lalu menyentuh wajah Seorin “Beruntungnya diriku memiliki yeojachingu
sepertimu.. kau mengerti diriku..”
“Kalau
begitu ceritakan ada apa?”
“Hmm,
sebenarnya.. aku dan Yunho.. kami sejak dulu..”
“Kalian
sama-sama menyukaiku, iya??” potong Seorin
“Kau
tahu??”
Seorin
mengangguk, “Aku sempat tidak sengaja mendengar omonganmu dan Yunho 5 tahun
lalu saat kalian berjanji tidak akan ada yang menyatakan perasaan kalian
padaku..”
“Kau
mendengarnya?”
“Nde,
maka dari itu aku tidak ingin dia tahu kita sekarang...” Seorin menggantung
kata-katanya ia mengerti jika Yunho tahu namja itu pasti akan sakit hati
nantinya Soerin tidak mau itu terjadi
“Nde,
nan Araseo.. aku pun juga tidak ingin memberitahukannya itu sama saja aku
berkhianat pada sahabatku sendiri..”
“Geundae
Oppa, sampai kapan kita bisa merahasiakan semua ini??”
Sungmin
terdiam “Molla, mungkin lebih baik tunggu waktu yang tepat untuk jujur pada
Yunho..”
Seorin
mengangguk
TING
TONG
Sungmin
dan Seorin sama-sama menoleh kearah pintu
“Siapa
yang datang malam-malam begini Oppa?”
“Molla..”
“Sungmin-ah,
kau dirumah??” panggil seorang namja dari luar dan suara namja itu membuat
Sungmin dan Seorin membeku sesaat
“Itu
Yunho, othe Oppa?”
“K,
kau sembunyi dulu dikamarku ara?? Jangan keluar sebelum Yunho pulang...”
Seorin
mengangguk lalu segera masuk kedalam kamar Sungmin, sedang SUngmin mengatur
nafasnya dan expresi wajahnya agar tidak terlihat panic lalu perlahan berjalan menghampiri
pintu dan membukanya
“Yunho-ya?”
“Nde,
kau lama sekali membuka pintu??”
“Hehehehe
mian tadi aku sedang buang air kecil, ada apa kau kerumahku tumben..”
“Aku
bosan..”
“Bosan??
Lebih tumben lagi..”
“Kalau
Seorin masih dirumahnya aku pasti tidak akan bosan, dia pasti setiap hari
kerumahku atau aku yang kerumahnya tapi sekarang aku bosan sendirian..”
“Yeoja-yeoja
mu?”
“Sama
aku juga bosan dengan mereka kau tahu kan mereka berbeda dengan Seorin..”
“Kau
kan bisa tidur atau semacamnya lah..”
“Aku
tidak bisa, aku memikirkannya terus.. memangnya kau..”
“Mwo??
Aku??”
“Nde,
sejak Seorin pergi sampai sekarang kau sepertinya baik-baik saja, kau tidak
terlihat merindukannya.. kau sudah memiliki yeojachingu baru dan melupakan
Seorin??”
“A,aku..
aniyo aku memikirkannya kok.. setiap hari malah tapi aku tidak mungkin
mengexpresikannya sepertimu..”
Yunho
menghela nafas “Aku mencintainya..”
“Nde??”
“Aku
mencintai Seorin tanpa dia aku bisa gila seperti sekarang..”
Sungmin
melirik kepintu kamarnya ia tahu Seorin pasti mendengar perkataan Yunho
sekarang, Sungmin kembali menatap Yunho lalu ikut menghela mafas
“Memang
belum ada kabar dari keluarganya??”
“Keluarganya
tidak mencarinya.. mereka yakin Seorin akan pulang jika uangnya habis aish
keluarga apa itu??”
“Pantas..”
“Apa
yang pantas..”
“Ah,
aniyo..”
Lebih
dari 2 jam Yunho ada dirumah Sungmin dan akhirnya saat-saat mendebarkan bagi
SUngmin berakhir Yunho memutuskan untuk pulang
“Kau
menghabiskan banyak makananku..”
“Hehehehe,
mianhae aku lapar..”
“Kau
harus ganti..”
“Nde
ara..” Yunho memakai sepatunya dan hendak beranjak tetapi tertahan karena
melihat sesuatu dirak sepatu Sungmin
“Sungmin-ah..”
“NDe?”
“Itu
sandal yeoja kan??”
“M,Mwo??”
“Igo..
kau memang muat memakainya?”
“Na??
keure ani!! Itu, itu milik dongsaengku..”
“Oh..
ya sudah.. aku kira kau menyembunyikan yeojachingumu didalam..”
“Mwo??”
“Nde,
kau sembunyikan karena takut dia melihat ketampananku ini dan meninggalkanmu
untukku..”
“Aish,
shikeuro!”
“Hahahaha,
mian ya sudah aku pulang..” Yunho melangkah keluar dari apartement Sungmin tapi
ia masih kepikiran dengan sandal itu, ia kenal dengan adik Sungmin paling tidak
ia tahu kaki adiknya tidak sebesar sandal yeoja tadi sandal tadi seukuran
dengan kaki Seorin, Yunho memukul kepalanya 1 kali
“Aish
apa yang kau fikirkan?? Kau mencurigai chingumu sendiri??”
Yunho
mencoba melupakan sekelebat kecurigaannya pada Sungmin dan meneruskan
langkahnya untuk pulang atau ia bisa berkeliling mencari Seorin dahulu sebelum
pulang?? Itu lebih bagus kan dari pada dirinya memikirkan yang tidak-tidak
tentang sahabatnya sendiri
“Oppa?”
“Chagi?”
Sungmin menoleh setelah menutup pintu apartementnya
“Yunho
sudah pulang?”
Sungmin mengangguk lalu menghampiri Seorin yang kini
berdiri di pintu kamarnya “Kau sudah mendengarnya kan?”
“Dengar
apa?”
“Perasaan
Yunho padamu..”
Seorin
mengangguk
“Tidak
ingin berubah fikiran??”
“Maksudmu?”
“Yunho
juga mencintai dirimu sama seperti aku, tetapi ia lebih segalanya ia bisa
menjamin kehidupanmu dimasa depan Chagi..”
“Mwo??
Mworagoyo!!”
“Aku..”
“Kau
tidak menginginkanku lagi, iya?”
“Ani,
aniyo!! Bukan itu maksudku..”
“Lalu
apa??? Tentang perasaan Yunho hanya alasanmu saja untuk mengusirku dari
kehidupanmu saja iyakan!!”
“Ani
Chagi, aku tidak bermaksud seperti itu kau jangan salah paham..”
“Lalu
apa?? Setelah aku menyatakan perasaanku padamu dan kau menerima ku tapi baru 1
hari kita berhubungan kau menyuruhku untuk pergi dengan namja lain, apa namanya
jika kau bukannya ingin mengusirku dari kehidupanmu!!” Seorin beranjak kekamarnya
lalu menutupnya selang beberapa lama ia keluar lagi dengan baju yang ia gunakan
saat ia datang kerumah Sungmin
“Mwohaseyo???”
“Aku
akan pergi seperti maumu!!”
“Ya!!
Kenapa kau tidak mengerti juga sih bukan maksudku mengusirmu aku bukan
bermaksud mengusirmu dari hidupku!! Aku hanya ingin kau mendapat yang terbaik
dan lebih baik dariku seperti Yunho..”
“Kau
tahu dari mana dia akan jadi yang terbaik untukku!! Kau tidak tahu apa yang
terbaik dan tidak untukku!!” Seorin melangkah keluar dari apartement Sungmin
dan Sungmin segera mengejarnya
“Chamkanman
Seorin-ah..” Sungmin meraih kengan Seorin
“Wae
geudae?? Aku tidak membawa satu pun barang dongsaengmu Lee SUngmin-shii..”
“M,mwo??
Lee Sungmin-shi??”
“Nde,
lepas..” Seorin menghentakkan lengannya melepas cengkraman Sungmin dan kembali
beranjak
“Aish
apa yang kau lakukan Lee Sungmin, mulutmu ini benar-benar!!” omel Sungmin dan
kembali mengejar Seorin yang sudah masuk kedalam lift, Sungmin menyelipkan
kakinya kepintu lift yang hampir tertutup dan kembali terbuka
Seorin
menatap Sungmin jengkel “Chamkanman! Aku sudah bilang tunggu kan?? Kenapa kau
tetap pergi...” Sungmin masuk kedalam lift tapi Seorin hendak melangkah keluar
tapi dengan cepat ditahan Sungmin
Sungmin
mencengkram kuat lengan Seorin dan mendorong Seorin hingga menabrak dinding
lift
“Aw,Appo!!!”
bentak Seorin
Sungmin
menatap Seorin “Dengarkan aku..”
Seorin
sedikit takut melihat mata Sungmin dirinya pun hanya terdiam
“Saranghae..
jeongmal.. kembali lah kerumahku.. aku bisa gila tanpamu lebih gila dibanding Yunho..”
Seorin segera mnoleh menatap Sungmin
“Mian
aku mengatakan hal itu memang aku tidak semapan Yunho tapi aku juga mencintaimu
sama seperti dia seharusnya aku mengatakan padamu jangan pergi padanya karena
ia lebih dariku, tapi tetaplah disisi ku walau sekarang cinta kami padamu sama
besar tapi aku akan semakin mencintaimu dan aku janji rasa itu akan lebih besar
dibanding perasaan Yunho padamu, asal..”
Seorin
melirik Sungmin “Asal?”
“Asal
kau disampingku.. kau harus bisa mendengarkannya” Sungmin menghela nafas di
telinga Seorin “Bahkan dalam helaan nafasku, aku mengatakan aku mencintaimu...”
“Oppa..”
Sungmin
tersenyum “Jangan panggil aku Lee Sungmin-Shi lagi, selamanya panggil aku Oppa
hatiku seperti diremuk saat tadi kau memanggilku Lee Sungmin-shi..”
“Nde
Oppa.. ara..”
Sungmin
menarik tubuh Seorin masuk kedalam pelukkannya “Kajja, kita pulang..”
“Nde
Oppa..”
Yunho
melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung apartement Sungmin ia memutuskan
menjemput Sungmin pagi ini sudah seminggu lebih ia hanya sendirian berangkat
sekolah jika ada Seorin mereka pasti janjian bertemu di perempatan jalan tapi
semenjak Seorin tidak ada mereka sudah tidak pernah lagi berangkat bersama Sungmin
juga hampir setiap hari datang terlambat entah kenapa tidak biasanya namja itu
telat
TING!
Yunho
turun dari lift ia berjalan perlahan dikoridor, langkahnya terhenti ketika
melihat Sungmin keluar dari apartementnya ia ingin menghampiri Sungmin tetapi niatnya
segera ia batalkan ketika melihat ada seorang yeoja yang juga keluar dari
apartement Sungmin matanya membulat ketika melihat Sungmin mengacak-acak rambut
yeoja itu
“Seorin-ah!!!”
Jerit
Yunho membuat Sungmin dan Seorin menoleh kaget, dan lebih kaget lagi ketika
menyadari bahwa Yunho lah yang memanggil
“Yu,Yunho-ya..”
SUngmin sedikit tergagap ketika ia melihat Yunho menhampiri mereka
“Sungmin..
kau..”
“Yunho-ya
aku bisa jelaskan..” Seorin ingin melerai sebelum terjadi perkelahian disini
“Kenapa
kau tidak bilang Seorin bersembunyi dirumahmu??” ucap Yunho membuat Seorin dan
Sungmin menatap Yunho cengo
“Aish,
pantas kau santai-santai saja Seorin hilang ternyata dia bersembunyi
dirumahmu..”
“Eh,
n,nde..”
“Aish,
Seorin-ah kenapa tidak bilang saja padaku kau bersembunyi disini?? Bahkan
telfonku pun tak kau angkat...”
“M,mian
Yunho-ya..”
Yunho
segera merangkul Seorin dan Sungmin “Aku lega sekarang.. tenang aku akan
merasiakan keberadaanmu dari orang tuamu..”
“Gomawo
Yunho-ya..”
“Nde,
kalian kenapa pucat begitu??”
“Ah,
aniyo.. sudah ayo kita berangkat..”
“Seorin
ahjuma kau jaga apartement ini baik-baik ya??” ejek Yunho pada Seorin dan
segera mendapat pukulan keras ditangannya
“Nde
ahjuma dirumahku banyak barang-barang berharga..”
“Op,
eh Sungmin kau jangan ikut-ikutan mengejekku seperti Yunho!!” Seorin hampir
kelepasan memanggil Sungmin dengan Oppa di depan Yunho
“Ya
sudah Sungmin-ah ayo kita berangkat kita bisa telat biarkan ahjuma ini yang
menjaga apartement mu..”
“JUNG
YUNHO!!!” teriak Seorin tapi belum sempat Seorin memukul lengan Yunho namja itu
segera menarik Sungmin untuk segera kabur
“Nanti
sepulang sekolah aku akan datang lagi..”teriak Yunho dari kejauhan Sungmin
hanya tertawa melihat wajah kesal Seorin sudah lama ia tidak melihat kejadian
seperti ini, biasanya setiap pagi selalu seperti ini melihat pertengkaran antar
Yunho dan Seorin dan Seorin hanya menghela nafas setelah Sungmin dan Yunho
sama-sama masuk kedalam lift ia memutuskan kembali masuk kedalam apartement ia
hanya berfikir masalah bertambah rumit sekarang
“Yunho-ya?”
tegur Sungmin saat berada dikantin bersama Yunho yang sedari tadi berwajah
ceria amat sangat ceria
“Nde??”
“Kau
bahagia sekali??”
“Tentu
saja aku bahagia, kenapa tidak dari awal kau bilang padaku bahwa Seorin ada
ditempatmu..”
“Seorin
yang melarang dia takut kau marah karena ada masalah tidak meminta bantuanmu..”
“Sebenarnya
aku memang ingin marah padanya..”
Sungmin
tertawa “Seorin bilang ketika ia kerumahmu sedang ada suara orang bertengkar
jadi ia memutuskan tidak jadi meminta tolong padamu..”
“Ah,
nde.. malam itu aku memang bertengkar dengan yeojachinguku Karena aku ingin
mengakhiri hubungan kami tetapi dia malah marah-marah padaku yeoja gila..”
“Kurangi
sifat playboymu itu..”
Yunho
tertawa “Geundae aku lega dia ada di tempat aman, aku sudah hampir gila
memikirkan dirinya, apa dia baik-baik saja diluar sana.. sejak aku melihat
sandal yeoja dirumahmu aku memang sudah sedikit curiga padamu tapi ya tidak aku
fikirkan ternyata memang benar kecurigaanku..”
“Mianhae..”
“Nde,
gwenchana yang penting kau menjaganya dengan baik..”
“Sudah
pasti..”
Setelah
hari itu Yunho setiap hari datang ke apartement Sungmin hanya untuk bermain dan
bertemu dengan Seorin bahkan setiap pagi Yunho datang untuk menjemput Sungmin
walau sebenarnya ada yang mengganjal dalam benak Yunho tetapi ia tepis
pemikirannya itu ia ingin mempercayai Sungmin sahabatnya, tapi.. jika melihat
tanpa sengaja Seorin dan Sungmin berduaan kenapa Yunho merasa mereka berdua
sekarang terlihat seperti sepasang kekasih dibanding sahabat seperti dulu
rasanya ada yang berbeda cara mereka saling bertatap pun berbeda
“Mwo??”
jerit Yunho di ruang tengah rumahnya
kedua orang tua Yunho bahkan sampai menutup telinganya
“Sejak
kapan suara bocah ini melengking seperti ini??” tanya Appa Yunho pada istrinya
sambil mengusap-usap telinganya
“Molla..”
“Appa
barusan bilang apa??”
“Kau
akan kami jodohkan..”
“Mwo??
Waeyo?? Shiero!!”
“Aish
kau saja belum tahu yeoja itu siapa kan??”
“Aku
tidak perduli aku tidak mau titik!!”Yunho bangkit dari duduknya dan segera beranjak
kekamarnya
“Yeoja
itu kau kenal Yunho, bahkan kau sangat mengenalnya..”
Yunho
menghentikan langkahnya “Nugu??”
“Sahabatmu
Choi Seorin, Appa sudah berbicara dengan Tuan Choi dan dia setuju menjodohkan
anaknya denganmu, jika kau memang bersedia kami akan benar-benar mengusahakan
kalian akan menikah secepatnya..”
“S,Seorin??”
“Nde..”
Yunho
terdiam dirinya dan Seorin akan dijodohkan?? Benarkah??? Apa yang harus ia
rasakan sekarang?? Bahagia?? Atau merasa bersalah pada Sahabatnya Lee Sungmin
yang juga mencintai Seorin seperti dirinya
“Yunho-ya?”
panggil Umma Yunho
“Beri
aku waktu untuk berfikir Appa, Umma..” Yunho melanjutkan langkahnya masuk
kedalam kamar
==HeartQuake==
“Oppa..”panggil
Seorin pada Sungmin saat mereka sedang melangkah dikoridor apartement Sungmin
mereka baru pulang dari berbelanja dari supermarket
“Nde?”
“Aku
terkadang takut Yunho tahu yang sebenarnya..”
“Tenang
Chagi, Yunho tidak akan tahu asal kita tetap tutup mulut dan menjaga sikap kita
di depannya..”
Seorin
mengangguk “Tapi tetap saja..”
Sungmin
merogoh kantung celananya mengeluarkan kunci lalu membuka pintu apartementnya
dan segera masuk bersama Seorin tanpa menutup pintu
“Ah
lelahnya..” ucap Seorin sambil meletakkan belanjaan di atas meja makan di dapur
“Chagi..”
Sungmin tiba-tiba memeluk Seorin dari belakang
“Waeyo?”
“Aku
merindukanmu..”
“Mwo??
Kau bercanda kita bertemu setiap hari Oppa, ingat kita tinggal satu atap..”
“Iya
aku tahu itu, tetapi semenjak Yunho tahu kau tinggal disini waktu untuk kita
berdua hampir tidak ada Chagi..”
“Aish
kau ini..” Seorin membalik tubuhnya menghadap kearah Sungmin “Kau
merindukanku??”
Sungmin
mengangguk
Seorin
menarik kerah baju Sungmin mendekat padanya dan dengan perlahan mengecup bibir
Sungmin “Sudahkan..”
“Sudah
Chagi.. saranghae..”
“Nado
Oppa, nado saranghae..”
Sungmin
menarik Seorin masuk kedalam pelukkannya ia memeluk Seorin erat dan Seorin
membalasnya tanpa kedua manusia itu sadari ternyata ada Yunho yang sudah
menonton mereka berdua dan melihat kedua sahabatnya itu berciuman dihadapannya
dan sekarang berpelukkan erat, hati Yunho benar-benar hancur berkeping-keping
tidak berbentuk lagi ia marah pada Sungmin ia juga marah pada Seorin ia marah
pada keduanya dirinya dibohongi sampai sejauh ini, apa mereka berdua tidak
pernah menganggap dirinya ada??
Yunho
melangkah perlahan meninggalkan apartement Sungmin dan tetap membiarkan pintu
itu terbuka seperti keadaan semula, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya
dengan cepat ia mengetik sebuah pesan yang ia kirim untuk Sungmin
“Oppa,
ponselmu..” ucap Seorin seraya mendorong tubuh Sungmin melepas pelukkannya
Sungmin
merogoh sakunya lalu membaca pesan yang masuk dari Yunho
“Nugu??”
“Yunho,
dia memintaku turun kebawah ada yang ingin ia tanyakan..”
“Kenapa
dia tidak naik saja..”
“Hmm,
molla mungkin dia sedang terburu-buru.. aku turun dulu Chagi..”
“Nde
Oppa..”
Sungmin
pun segera turun kebawah ke halaman di apartementnya untuk menemui Yunho,
begitu dia melihat sosok yang dia cari ia mempercepat langkahnya menghampiri
Yunho
“Yunho-ya..
wae geudae??”panggil Sungmin pada Yunho yang membelakanginya
“Sungmin-ah..”
“Nde?
“Apa
kita sahabat??”tanya Yunho yang masih tetap membelakangi Sungmin
“Mwo??
Tentu kita sahabat Yunho-ya.. wae??”
“Jika
kita sahabat apa ada rahasia yang kau sembunyikan dari ku?”
Sungmin
terdiam sejenak “Opsoyo..”
“Jeongmal?”
Dengan
ragu Sungmin mengangguk walau tidak dilihat Yunho “Nde..”
“Kotjimal!!”
Sungmin
tersentak karena teriakan Yunho barusan, ada apa dengan sahabatnya ini?? Yunho
membalik tubuhnya dan tiba-tiba langsung menghantam wajah Sungmin dengan 1
pukulan hingga Sungmin terjatuh
“Ya!!
Wae geudae!!” omel Sungmin sambil menghapus darah yang keluar dari sudut
bibirnya
“Sejak
kapan??”
“Mwo??”
“Sejak
kapan kau dan Seorin berpacaran?!!”
Wajah
Sungmin berubah kaget dan tegang ia terdiam bingung harus menjawab apa ia sudah
duga kejadian hari ini akan terjadi cepat atau lambat Yunho akan mengetahui
segalanya, tapi dari mana dia tahu???
“Jawab
aku Lee Sungmin!!!” omel Yunho sambil menarik kerah baju Sungmin
“Sejak
ia pergi dari rumah..”
“Mwo??”
“Sejak
ia tinggal 1 atap denganku, mianhae Yunho-ya..”
“Mianhae??
Mianhae katamu? Hatiku sakit kau tahu!! Kau berkhianat padaku Sungmin, kau
lupakan janji kita hah!!!”
“Mianhae..
aku, aku benar-benar sangat mencintainya..”
“Kau
fikir aku tidak sangat mencintainya!! Cintaku padanya tidak kalah besar dengan
cintamu padanya!!! Tapi?? Kau tahu aku berniat menolak perjodohanku dengan
Seorin hanya karena mengingat janji kita aku tidak ingin menjadi penghianat dan
menyakiti perasaanmu..”
“Mwo??
Kau yang akan dijodohkan dengan Seorin??”
“Nde,
aku!! Lalu apa yang aku dapat dari pengorbananku?? Aku yang kalian khianati,
aku yang kalian sakiti..”
“Aku
benar-benar tidak tahu tentang msalah itu..”
“Lee
Sungmin, akan ku ambil Seorin darimu!!”
“Mwo???”
Yunho
menarik Sungmin untuk bangun “Aku akan terima perjodohan itu!!”
“Andwae!!
Kau tidak bisa melakukannya!!”
“Wae??
Kau saja bisa menghianatiku sekarang aku juga akan membalas perlakuanmu padaku
sahabatku!!!” Yunho memukul Sungmin lagi hingga jatuh lalu menindihnya dan
terus memukulnya
Sungmin
menahan pukulan dari Yunho lalu mencoba memukul Yunho balik tetapi Yunho sudah
lebih dulu memukulnya hingga ia kembali terjatuh
“Annyeong
Chingu!!!” ucap Yunho meninggalkan Sungmin yang kini tergeletak di atas rumput
menahan sakit ditubuhnya
“Yun..
ho andwae..”
Yunho
menoleh “Tadi adalah untuk yang terakhir kalinya kau mencium bibir Seorin dan
memeluknya sekarang dia akan ku ambil kembali!!” Yunho meneruskan langkahnya
dengan cepat masuk kedalam apartement
TOK
TOK TOK
“Nde,
chamkanmannyo..” Seorin berlari kecil membuka pintu dan mendapati ada Yunho di
depan pintu dengan tatapan yang tidak dapat Seorin artikan
“Yunho??”Seorin
melihat disekitar Yunho “Sungmin odie??”
“Kau
sudah merindukan namjachingumu itu hah??”
Mata
Seorin membulat mendengar kalimat Yunho terkandung kemarahan dalam kata-katanya
Seorin pun sampai tidak bisa menjawab apa-apa karena kaget
“Kau
ikut aku!!” Yunho segera menarik Seorin keluar dari apartement Sungmin walau
pun Seorin sudah menolak tetapi tetap saja Yunho lebih kuat Yunho terus menarik
Seorin hingga keluar dari apartement
“Kita
mau kemana Yunho?? Aku tidak ingin kemana-mana, dimana Sungmin??”
“Sungmin
atau Oppa??!! Kita akan pulang kerumahmu!!”
“Mwo??
Andwae!”
“Yunho-ya!!
Jangan paksa dia!!!” Sungmin tiba-tiba muncul masih dengan menahan sakit di
wajah dan perutnya
“Oppa??”
Seorin panic dan ingin menghampiri Sungmin tetapi ditahan oleh Yunho
“Lee
Sungmin, lihat wajah Seorin baik-baik ini terakhir kalinya kau melihat wajahnya
ara!!!” Yunho segera menarik Seorin untuk naik kedalam taksi
“Andwae!!
Jangan bawa dia pergi Yunho!!!”Sungmin menahan Yunho
“Yunho
aku tidak bisa meninggalkan Sungmin yang terluka begitu saja, jebal..”
“Mulai
hari ini lupakan Sungmin, kita akan dijodohkan arachi!!!”
“Mwo??”
Yunho
mendorong Sungmin hingga terjatuh dan menarik Seorin masuk kedalam taksi “Kau
akan merasakan sakitnya dikhianati Chingu!!” Yunho menatap Sungmin sinis lalu
segera masuk kedalam taksi, Sungmin segera bangkit dan menghampiri taksi
mengetuk-ngetuk kacanya
“Yunho-ya
jebal jangan bawa Seorin pergi dariku..”
“Oppa!!”
“Lupakan
dia Choi Seorin!! Jalan ajushi..”
“Nde..”
taksi pun mulai berjalan perlahan meninggalkan Sungmin tetapi Sungmin tetap
mengejar dan mengetuk-ngetuk kaca jendela taksi
“Seorin-ah,
chagi-ya!!! Yunho!!”
“Oppa,
Oppa!!
Sungmin
mengejar taksi itu sampai ia terjatuh di jalan dan taksiitu menghilang di
tikungan perempatan jalan
“Eothoke,
Chagi..” Sungmin meracau tidak jelas sambil memukul aspal jalanan, kenapa Yunho
mengetahui segalanya secepat ini?? Kenapa tidak menunggu dirinya dan Seorin
yang jujur pada Yunho, kenapa ia harus kehilangan Seorin dengan cara seperti
ini..
==HeartQuake==
Yunho
menarik tangan Seorin turun dari taksi dengan paksa
“Yunho-ya,
appo!!”
Yunho
tidak menjawab ia semakin menarik Seorin masuk kedalam rumahnya tadi selama
perjalanan Yunho sudah mengirim pesan pada Appa dan Ummanya agar datang kerumah
Seorin untuk membicarakan masalah perjodohan mereka
“Yunho!!”
Seorin terus meronta dan menarik-narik tangannya
“Jung
Yunho!!!” Seorin menghentakan tangannya dengan kuat hingga terlepas dari
cengkraman Yunho, menyadari kelakuan Seorin Yunho pun segera menoleh
“Wae??”
“Mwo??
Seharusnya aku yang bertanya Wae Yunho-ya??!”
“Wae
noe johahae!!!”
“M,Mwo??”
“Kenapa
harus Sungmin kenapa bukan namja lain??”
“Yunho-ya,
mianhae jika aku dan Sungmin Oppa menyakitimu, jangan salahkan Sungmin Oppa
dalam hal ini dia sudah berniat meninggalkanku hanya demi kau, tapi aku yang
memaksanya agar terus menjalani hubungan
ini.. kau salahkan aku saja..”
Yunho
tersenyum miris “Menurutmu apa lagi yang bisa aku lakukan sekarang terhadap
kalian berdua selain marah??”
Seorin
menatap Yunho dia dapat melihat ada luka yang dalam dari mata Yunho ada
kemarahan disana, ini jelas bukan sosok Yunho yang selama ini dia kenal namja
dihadapannya kini berbeda dengan Jung Yunho sahabatnya yang ceria dulu, yang ada
dihadapannya sekarang adalah Yunho yang penuh dengan kemarahan karena terluka
dikhianati kedua sahabatnya
“Mianhae
Yunho-ya..”
Yunho
meraih lengan Seorin dan kembali menarik Seorin masuk kedalam rumah Seorin,
tetapi Seorin segera menahan langkah Yunho
“Kau
sudah berjanji padaku tidak akan memberitahu Appa ku tentang keberadaanku
bukan, kenapa kau mambawaku pulang?”
“Kita
harus membicarakan perjodohan kita ara!!” Yunho kembali menarik Seorin dan
tidak memperdulikan Seorin yang kini terdiam mencerna kata-kata Yunho,
perjodohan?? Dirinya dan Yunho?? Seorin menahan langkah Yunho lagi
“Chamkanman..
perjodohan apa maksudmu??”
“Perjodohan
kita, kita dijodohkan..”
“Mwo??
Jadi kau yang akan dijodohkan denganku??”
“Nde,
kau tahu aku hampir menolak karena memikirkan Sungmin dan persahabatan kita,
tapi ternyata..” Yunho kembali menarik Seorin “AKu akan terima perjodohan ini,
dan kau sebaiknya lupakan Sungmin..”
“Mwo..
melupakan Sungmin??” Seorin menghentakan tangannya lagi “Micheoso!! Aku
mencintainya!!”
Yunho
segera menatap Seorin kata-kata Seorin benar-benar kembali menyakitinya, Seorin
dengan lantang mengatakan ia mencintai Sungmin, dirinya juga sama dirinya juga
mencintai Seorin
“Mi,Mian
Yunho..” Seorin menunduk saat dapat membaca tatapan terluka Yunho padanya
“Aku
juga mencintaimu..dan mulai sekarang kau lupakan Sungmin!!” Yunho kembali
menarik Seorin memasuki pintu rumah Seorin
“Seorin!!”Umma
Seorin segera berlari memeluka anaknya yang sudah 2 minggu pergi dari rumah
“Akhirnya kau pulang juga, nak.. kau baik-baik saja selama ini?? Bagaimana
makanan yang kau makan?? Kau tinggal dimana selama ini?? Kami kira kau ketempat
Yunho??”
“Aku
baik-baik saja Umma..”
“Baguslah..
kau sudah tahu kalau namja yang akan kami jodohkan denganmu adalah Yunho??”
Seorin
mengangguk
“Baguslah,
kalian sudah saling mengetahui perjodohan ini akan berjalan lancar kalau
begitu..”
“Geundae
Umma.. aku..”
“Nde??
Waeyo??”
“Yang
aku cintai bukan..”
“Ikut
aku Seorin-ah!!” Yunho menarik Seorin ke halaman rumah Seorin
Ke
4 orang tua itu hanya bisa menatap Seorin dan Yunho dengan bingung
“Ah
anak muda biarkan saja..” ucap Appa Yunho
“Nde,
lebih baik kita menentukan kapan pertunangannya akan dilaksanakan.. Yunho
sepertinya setuju..” ucap Appa Seorin semangat
“Appo
Yunho!!” Seorin berusaha menarik lengannya yang ditarik paksa oleh Yunho tetapi
tidak bisa
Yunho
menghentikan langkahnya membuat Seorin ikut berhenti melangkah, Yunho menoleh
pada Seorin “Kita harus tetap meneruskan perjodohan ini..”
“Mwo??
Andwae!!”
“Wae!!”
“Na..
na anjohayo..”
Yunho
tersenyum miris “Geundae, na johayo..”
“Yunho
jebal.. aku mencintai Sungmin..”
“Aku
sudah cukup kalian sakiti, kali ini aku ingin Sungmin juga merasakan yang aku
rasakan begitu aku tahu kalian menghianatiku dibelakangku..”
“Yunho,
kami benar-benar tidak sengaja..”
“Aku
tidak mendengar alasan apapun, aku akan melakukan apa saja agar perjodohan ini
tetap terlaksana..” Yunho meninggalkan Seorin di halaman belakang rumah Seorin
“Andwae..”Gumam
Seorin sambil memandang punggung Yunho yang sudah berjalan menjauhinya
--HeartQuake==
Seorin
sudah 2 hari pulang dan selama 2 hari ia belum bertemu dengan Sungmin walau ia
kembali kesekolah ia tidak melihat Sungmin sama sekali, kemana namja itu?? Apa
Sungmin tidak tahu Seorin sangat merindukan dirinya??
“Kau
berharap melihatnya??”
Seorin
menoleh menatap Yunho yang memang sejak awal duduk disampingnya
“Kau
lupa dia kupukul 2 hari lalu?? Pasti sekarang dia sedang istirahat dirumah, dan
tidak ada yang merawatnya.. mungkin butuh waktu lama agar kau dapat melihatnya
kembali??”
“Jung
Yunho.kau.. apa maumu hah??”
“Kau..,
aku ingin kau melupakan Sungmin..”
“Jangan
konyol Yunho-ya, tidak semudah itu melupakan seseorang..”
“Maka
dari itu belajarnya melupakkannya dari sekarang!!”
Yunho
beranjak pergi meninggalkan Seorin yang masih termenung dibangkunya, ia
benar-benar tidak mengenali sosok Yunho yang ada dihadapannya sekarang ini
bukan Yunho yang 10 tahun ini dirinya kenal,apa iya Yunho berubah karena
dirinya dan Sungmin apa iya Yunho seterluka itu?
Heulgo itseumyon saenggak myeothani
Neomu a a a a appa othokhe
Sala neun geonhi
Ponsel
Seorin berbunyi ketika Seorin sedang merenung didalam kamarnya semenjak ia
pulang orangtuanya melarangnya untuk keluar kamar apa lagi keluar rumah kecuali
pergi bersama dengan Yunho seperti berangkat sekolah bersama usai itu semua
Seorin kembali masuk kedalam kamar
“Yeoboseyo??”
“Chagi..”
Seorin
segera mantap layar ponselnya “Oppa??”
“Nde,
annyeong???”
“Annyeong,
bagaimana keadaanmu Oppa?? Bagimana luka-lukamu??”
“Aku
sudah baikan, kau tenang saja..”
“Nde
bagus kalau begitu, ah iya Oppa kau gantinomor??”
“Nde,
biar Yunho tidak bisa melacakku, agar dia tidak tahu kau masih menghubungiku
dibelakangnya”
“Oppa,
kapan kau masuk lagi??”
“Mungkin
besok atau lusa..”
“Aku
benar-benar merindukanmu..”
“Nado..”Sungmin
menghela nafasnya “Bagaimana keadaanmu?? Ada yang menemanimu?”
“Aku
baik-baik saja..mereka baik padaku.. aku jelas sendiri malah aku di kurung
dalam kamar Oppa, aku merindukan saat-saat ada diapartement mu Oppa..”
“Uljima..”
“Aku
tidak menangis..”
“Kotjimal,
suara mu bergetar Chagi..”
Tiba-tiba
Seorin terisak pelan “Aku takut Oppa..”
“Kau
tenang Chagi, kita pasti bisa menemukan jalan keluarnya...”
“Jinja???
Aku tidak yakin Oppa..”
“Kau
harus percaya padaku..”
“Aku
percaya padamu Oppa, selalu.. geundae keadaannya seperti ini apa lagi yang
dapat kita lakukan??”
“Aku
yakin masih ada yang bisa kita lakukan, ah nde.. bagaimana sikap Yunho
padamu??”
“Dia..
dia sangat dingin Oppa.. dia membenciku..”
“Dia
pasti membenciku juga...” Sungmin menghela nafas “Aku sudah terlalu jahat
padanya..”
“Ani
Oppa, ingat aku yang memaksakan hubungan ini bukan?? Kau tidak salah disini..”
“Geundae,
jika aku memang tidak egois memikirkan perasaanku sendiri aku seharusnya
menolak mu.. dan mungkin kejadian seperti ini tidak terjadi.. aku terlalu egois
Chagi, aku terlalu ingin memilikimu.. aku lelah mengalah untuk Yunho..”
“Oppa..”
“Kau
tahu, aku iri melihat kalian yang tinggal berdekatan, melihat kau dan Yunho
datang bersama keperempatan jalan untuk menjemputku berdua, melihat kau duduk
berdua dengan Yunho dikelas, hatiku sakit melihat itu setiap hari tapi karena
ke egoisanku sesaat sekarang aku menghancurkan persahabatan kita ber3.. pabo..
na jeongmal paboya..”
“Oppa,
keumanhae.. jangan salahkan dirimu sendiri..”
Sungmin
menghela nafas “Namja yang akan dijodohkan denganmu dia bukan??”
“Nde
Oppa..”
“Apa
aku harus menyerahkanmu padanya??”
“Andwae!!!”
“Chagi??”
“Kita
sudah terlanjur melangkah jauh Oppa, kenapa kau malah menyerah ditengah jalan
begini?? Seharusnya kita memperjuangkannya..”
“Geundae..
kita akan menyakiti Yunho lagi..”
“Yunho
membenciku Oppa.. walaupun kau menyerahkanku padanya dia tidak akan semanis
dulu lagi, aku benar-benar tidak mengenal Jung Yunho yang sekarang..”
“Chagi..”
“Oppa,
jebal.. kita perjuangkan sampai akhir..”
Sungmin
terdiam “Kau yakin???”
“Nde,
aku yakin..”
“Baiklah,
jika kau yakin aku lebih yakin lagi..”
Seorin
tersenyum akhirnya Sungmin memberikan kepastian akan hubungan mereka walau kini
mereka terpisah
“Chagi?”
“Nde??”
“Apa
sebaiknya kita pergi meninggalkan Seoul??”
Mata
Seorin membulat mendengarkan kata-kata Sungmin, meninggalkan Seoul itu artinya
kabur lagi dari rumahnya tapi kali ini kabur dan pergi untuk selama-lamanya,
tapi mereka harus kemana?? Pergi dari Seoul?? Haruskah?? Apa hanya ini cara
hubungan mereka agar tetap berjalan??
“Othe??”
“Nde
Oppa, aku mau.. kita pergi keluar Seoul..”
==HeartQuake==
Seminngu
lewat dari perbincangan mereka di ponsel Sungmin memang sudah kembali masuk
tetapi ia sama sekali tidak ada kesempatan untuk mendekati Seorin apa lagi
berbicara dengannya Sungmin hanya dapat menatap Seorin dari jauh begitu juga
dengan Seorin ia hanya dapat membalas tatapan Sungmin yang melihatnya dari
kejauhan Yunho selalu ada disamping Seorin dan tidak segan-segan melarang
Sungmin untuk mendekati calon Tunangannya itu, mereka hanya sering
telfon-telfonan secara diam-diam tanpa dikethui siapapun
“Yunho,
Seorin coba kalian lihat ini..”Umma Yunho menyodorkan sebuah kartu seperti
undangan pada mereka berdua yang kini sedang duduk diruang tamu rumah Seorin
“Apa
ini Ahjuma??”
“Buka
dan lihat saja..”
Seorin
mengambil kartu tersebut lalu melirik Yunho “Kau tidak melihatnya???”
“Tidak
perlu kulihat aku sudah tahu apa isinya..”
Seorin
kembali menatap kartu undangan itu perasaannya tidak enak melihat kartu
undangan itu jangan-jangan.. Seorin segera membuka kartu undangan itu matanya
membulat sempurna karena kaget membaca kata-kata yang tertulis di undangan
“Ini..”
“Nde,
undangan pertungan kita..”
Seorin
menoleh kearah Yunho, tetapi Yunho tidak menggubris tatapan Seorin
“Kalian
setuju kan kalau pertunangan kalian akan kami laksanakan minggu depan??” tanya
Umma Seorin sambil menyesap tehnya dengan anggun
“Aku
sangat setuju..” ucap Yunho sambil berdiri dan kata-kata Yunho membuat Seorin
segera mendongak keatas menatap Yunho
“Malah
jika perlu lebih cepat juga boleh..” lanjut Yunho sambil berjalan meninggalkan
ruang tamu kehalaman belakang, dan tidak lama disusul Seorin
“Yunho-ya..”tahan
Seorin sambil meraih lengan Yunho
“Wae??”
“Kenapa
kau tidak pernah mengatakan padaku bahwa acara pertunangan itu minggu depan??”
“Aku
juga baru tahu..”
“Aku
tidak setuju..”
“Wae??
Karena Sungmin??”
“A,ani..
itu hanya terlalu cepat untukku..”
“Tapi
tidak bagiku..”
Yunho
menyentuh wajah Seorin “Ingat 1 minggu lagi kau akan jadi milikku.. jadi
lupakan Sungmin..”Yunho beranjak meninggalkan Seorin, rasanya lutut Seorin
lemas ia bingung, 1 minggu?? 1 minggu??
==HeartQuake==
“Mwo???”
“Nde Oppa, acara
pertunangannya akan dilaksanakan minggu depan..”
“Kenapa secepat itu??”
“Molla.. eothoke Oppa??”
“Tenang Chagi akan ku
fikirkan caranya..”
“Apa kita akan
benar-benar pergi dari Seoul Oppa?”
Sungmin terdiam “Kau
ragu Chagi?”
“Aku bukan ragu, aku
hanya takut rencana itu gagal Oppa..”
“Ani, tidak akan gagal..
kita akan tetap pergi aku akan segera menyiapkan segalanya..”
“Kau sudah memikirkan
kita akan kemana??”
“Mokpo.. kita akan ke
mokpo.. kita akan mulai dari awal disana, aku ada sepupu disana kita akan
menginap untuk sementara disana dan.. aku pun sudah membeli sebuah mobil untuk
kita kabur nanti..”
“Mwo?? Kau membeli
mobil?? Itu kan mahal Oppa??”
“Aku hanya membeli mobil
bekas, dan itu tidak mahal aku hanya ingin memberi yang terbaik untukmu
Chagi..”
“Geundae Oppa..”
“Gwenchana.. aku akan
menyiapkan segalanya, akan kukabari kapan kita akan pergi meninggallkan
Seoul..”
“Nde Oppa..”
“Annyeong chagi, saranghae..”
“Annyeong Oppa, nado..”
KLIK!!
Sambungan telfon
terputus dan Seorin segera menatap ponselnya, ia lalu menatap seluruh kamar
nya, ia menatap bingkai foto diatas meja belajarnya dalam-dalam seakan-akan ia
tidak akan melihat hal itu lagi selamanya.. tentu saja ia akan meninggalkan
Seoul dengan Sungmin dalam waktu dekat, kepergiannya kali ini jelas berbeda
dengan kepergiannya beberapa waktu lalu yang hanya kabur dari rumah karena
marah pada Appanya, tapi kali ini ia pergi dari rumah karena ingin memperjuangkan
hubungannya dengan SUngmin yang terancam hancur karena perjodohannya dengan
Yunho
“Appa, Umma mianhae..
Yunho Mianhae.. aku hanya ingin mempertahankan hubunganku maafkan
keegoisanku..”
Seorin menghampiri
lemarinya dan mengeluarkan Tas yang berukuran sedang ia memasukkan baju kaos
yang dapat ia gunakan sehari-hari, celana, dan segala keperluan yang akan ia
gunakan nanti saat sudah tiba di Mokpo
Seorin menghela nafas
sambil menutup tasnya “Aku harus yakin, aku harus yakin..” ia mengulang-ulang
kalimat itu seakan-akan itu adalah obat yang mujarab untuk menghilangkan
kegundahan hatinya
“Aku harus yakin dengan
keputusanku dan SUngmin Oppa..”
==HeartQuake==
Sungmin melangkah dengan
pasti menghampiri kelasnya ia dengan percaya diri menghampiri Yunho dan Seorin
yang sama-sama duduk diam didalam kelas
“Jung Yunho..”
Yunho menoleh dan
mendapati Sungmin ada di hadapannya, Seorin pun segera menoleh dan menatap
Sungmin was-was kenapa Sungmin menghampiri mereka
“Wae, Lee Sungmin??”
“Aku ingin berbicara 4
mata denganmu..”
“Oppa, kau ingin
membicarakan apa dengan Yunho??”
“Tenang Chagi..” Sungmin
menatap Seorin lembut
Yunho segera berdiri dan
menghampiri Sungmin “Berhenti memanggilnya dengan Chagi..”
“Itu hakku Jung Yunho..”
“Kau sudah tidak berhak
lagi, dia calon tunanganku ara!!” bentakan Yunho membuat seluruh kelas menatap
mereka bergantian
Sungmin tersenyum sinis
“Baru calon kan?? Bukan tunanganmu..”
“Maksudmu??”
“Belum tentu Seorin akan
menjadi tunanganmu!!”
“Kau!!” Yunho tiba-tiba
melayangkan sebuah pukulan kewajah SUngmin, membuat Sungmin terjatuh
“Oppa!!”
“Apa dengan memukulku
kau akan mengembalikan Seorin padaku?”
“Micheosso!!!!” Yunho
kembali memukul SUngmin
“Ya!!! Keumanhae!!!!”
bentak Seorin
Yunho berhenti memukul
SUngmin lalu berdiri dan menatap Seorin sedangkan Seorin tidak memperdulikan
tatapan Yunho ia segera membantu Sungmin
“Oppa gwenchana?”
“Gwenchana..”Sungmin
menatap Yunho “Aku lelah Yunho-ya..”
“Mwo??”
“Aku lelah selalu
mengalah padamu..”
“Maksudmu??”
“Aku lelah menahan rasa
cemburuku saat kau dan Seorin dapat tinggal berdekatan, kalian berangkat
bersama, kalian duduk bersama sedangkan aku hanya menjadi orang
ketiga..”Sungmin menggengam jemari Seorin “Dan sekarang aku mohon kembalikan
dia padaku.. ijinkan aku mencintainya, ijinkan aku sedikit egois hanya kali ini
Yunho-ya..”
“Kau..”Yunho mendelik
kesal “Waktumu hanya sampai hari minggu ini, aku akan merebut Seorin darimu!!!
Aku tidak perduli tentang ceritamu itu..”Yunho berjalan keluar kelas setelah
menendang meja
“Oppa gwenchana..”
“Gwenchana..” Sungmin
menoleh kearah Seorin sambil mengelap darah di sudut bibirnya “Kita pergi dari
Seoul malam sebelum pertunanganmu Chagi..”
“Mwo??”
“Aku akan menjemputmu,
aku sudah menyiapkan segalanya aku sudah mengabari sepupuku di Mokpo..”
“Oppa..”
“Kau yakin kan??”
Seorin mengangguk, “Nde,
aku yakin.. akan kutunggu kau datang menjemputku Oppa..”
Sungmin tersenyum lalu
mengusap wajah Seorin “Mian..”
“Wihaeyo??”
“Harus terlibat dalam
perselisihanku dengan Yunho..”
“Kalian berselisih juga
karena diriku Oppa..”
Sungmin kembali menatap
Seorin “Kau benar-benar yakin kan Chagi?”
Seorin mengangguk “Nde
Oppa..”
==HeartQuake==
Suara dentingan piring
terdengar dari luar kamar Seorin ia yakin Umma nya sedang menyiapkan
piring-piring yang akan digunakan besok untuk acara pertunangannya dengan
Yunho, Seorin menatap layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam,
matanya bergantian menatap tas berukuran sedang yang kini bertengger manis di
atas tempat tidurnya
Ya, malam ini adalah
malam yang mereka rencanakan bersama, mereka akan meninggalkan Seoul dan
Sungmin berjanji akan datang jam 7 tepat tapi ini sudah lewat dari jam 7
“Odie Oppa?”
TUK!
TUK!
Seorin menajamkan pendengarannya
ia mendengar sesuatu menabrak kaca jendelanya
TUK!
Iya benar ada yang
menabrak kaca jendelanya, ia segera menghampiri jendelanya yang berhadapan
langsung dengan halaman belakang rumahnya dan ia melihat Sungmin dibawah
“Oppa?? Kau sudah
datang??” bisik Seorin
“Nde, palli..”
“Bagaimana aku turun
Oppa? Ada Umma didalam..”
Sungmin berfikir sejenak
“Loncat..”
“Mwo??”
“Iya loncat, aku akan
menangkapmu..”
“Yakin Oppa?”
“Nde, kau percaya padaku
bukan??”
“NDe..”
Seorin kembali masuk
kedalam kamarnya lalu keluar lagi dan membawa tasnya, ia bersiap melempar tas
itu hingga tiba-tiba pintu kamarnya diketuk
“Seorin-ah..”
“Omo, Oppa Yunho datang
kekamar.. kau tunggu sebentar..”
“Nde..”
Seorin kembali masuk
kedalam kamar menyembunyikan tasnya dibawah tempat tidur dan segera naik
ketempat tidur menutupi tubuhnya dengan selimut dan pura-pura tidur
KRIET!!!!!!
Yunho membuka pintu dan
menghampiri Seorin yang terlihat sudah tidur di dalam kamarnya yang gelap “Kau
sudah tidur?” tanya Yunho dan tidak ada jawaban dari Seorin, Yunho duduk
disamping tempat tidur Seorin lalu membenahi poni Seorin
“Noe ara?? Nan joengmal
saranghae.. jinja jeongmal saranghae...”
Yunho menghela nafas
panjang “Ah, aku yakin kau tidak mendengarnya.. annyeonghi jumuseyo..” Yunho
mendekati Seorin dan mengecup dahi Seorin lalu segera beranjak meninggalkan
kamar Seorin dan menyender didinding samping kamar Seorin
BRAK!
Terdengar suara pintu
ditutup dan akhirnya Seorin bangun dari tidur bohongannya, ia menatap pintu
“Mian Yunho-ya..”
Yunho tersentak
sepertinya barusan ia mendengar suara Seorin yang mengatakan maaf, tapi pikiran
itu dengan segera ditepis Yunho, jelas-jelas tadi ia lihat Seorin sudah
tertidur
BRUK!!
Yunho kembali menajamkan
telingannya, ia seperti mendengar ada suara benda berat yang dilempar kebawah
Seorin menatap tasnya
yang sudah ada dibawah, ia menelan ludah karena harus loncat dari lantai 2
kamarnya
“Palli Seorin-ah.. aku
akan menangkapmu percayalah..”ucap SUngmin mencoba meyakinkan
“Nde Oppa, aku akan
loncat..” Seorin segera menaikkan kakinya ke pagar balkon kamarnya
“Choi Seorin!!”
Seorin terdiam dengan
perlahan ia menoleh dan mendapati Yunho ada diambang pintu menatapnya dengan
tatapan marah
“Mwohaseyo!!”
Seorin kembali menoleh
kebawah “Tangkap aku Oppa!!” Seorin tiba-tiba melompat membuat Yunho segera
menghampiri balkon dan melihat Seorin ditangkap oleh Sungmin
“Kalian..”
Sungmin menatap keatas
setelah membantu Seorin berdiri dengan benar “Mian Yunho-ya.. maafkan
keegoisanku kali ini, aku benar-benar mencintainya..” Sungmin meraih tas Seorin
lalu meraih jemari Seorin “Palli Chagi kita pergi..” Sungmin segera menarik
Seorin untuk segera pergi dari halaman belakang rumah Seorin menuju pagar kecil
dibelakang rumah Seorin, melihat Sungmin membawa calon tunangannya Yunho segera
berlari keluar kamar Seorin dan bergegas mengejarnya
“Kau tahu dari mana
tentang pintu kecil ini Oppa?”
“Aku mencari tahu seluk
beluk rumah ini..” Sungmin membuka pintu mobil untuk Seorin “Cepat masuk..”
setelah Seorin masuk ia memasukkan tas Seorin kepintu belakang dan segera masuk
menyusul Seorin
“Kita berangkat Chagi..”
“Nde Oppa..”
Sungmin menjalankan
mobilnya melewati pagar utama rumah Seorin bertepatan dengan mobil Yunho yang
keluar
“Itu mereka..” Yunho
melihat mobil yang mengangkut 2 sahabatnya tanpa menunggu lama Ia segera
mengejar mobil itu
“Oppa..”
“Nde??”
“Sepertinya Yunho
mengejar kita..”
“Mwo??” Sungmin
ikut-ikutan memandang kaca spion, benar kata Seorin tepat dibelakangnnya adalah
mobil Jung Yunho, Sungmin menambah kecepatannya “Pakai sabuk pengamanmu
Chagi..”
Seorin segera
menggunakan sabuk pengamannya ia hanya menahan nafasnya saat ia rasakan mobil
yang dibawa Sungmin mulai mengebut ditengah jalan raya
“Oppa apa ini tidak
terlalu berbahaya??”
“Kau percaya padaku
Chagi.. kita pasti lepas dari Yunho malam ini juga..”
Seorin tidak memberi
tanggapan apa-apa, ia hanya mencoba percaya pada SUngmin dan juga kenapa Yunho
harus memergoki mereka saat mereka akan pergi rencana yang sudah tersusun
matang hancur semuanya
“Lee Sungmin, kau.. apa
ini maksudmu dengan Seorin tidak akan bertunangan denganku??”
“Kau nekat Sungmin!!”
Ucap Yunho menambah kecepatan mobilnya
“Oppa..”
“Nde??”
“Apa pun yang terjadi,
kau tidak boleh meninggalkanku..”
Sungmin segera menoleh
kearah Seorin “Keure ani..” Sungmin kembali fokus pada jalan “Kau pun tidak
boleh meninggalkanku..”
“Berjanjilah Oppa, apa
pun yang terjadi nanti kau harus tetap bertahan untukku..”
“Keure...” Sungmin
menoleh lalu tersenyum
“Oppa!!!!!”
Jeritan Seorin membuat
Sungmin sadar dan segera menoleh kembali kearah kemudinya dan melihat ada mobil
dihadapan mobilnya ternyata ia salah jalur, menoleh kearah Seorin membuat
kemudinya oleng Sungmin segera membanting stirnya ke kanan
“Oppa pembatas jalan!!”
Sungmin kembali
membanting stirnya kekiri dan memasuki jalur berlawanan arah dengan mobilnya
agar mobilnya tidak menabrak pembatas jalan tetapi dalam hitungan detik tiba-tiba
BRAKKKK!!!!!!
Mobil yang dibawa
Sungmin dihantam dengan kuat oleh mobil lain dan membuat mobil itu berputar dan
berguling-guling dijalan, sekitar 1KM dari tempat hantaman mobil itu berhenti
berguling dan kembali dengan posisi semula
Yunho melebarkan matanya
menatap mobil yang membawa Sungmin dan Seorin berguling dijalan karena dihantam
oleh mobil dengan kecepatan tinggi bahkan mobil mereka sempat terbang lalu
jatuh berguling-guling dijalan, Yunho menghentikan laju mobilnya dengan
tergesa-gesa ia turun dari mobilnya ia segera berlari kemobil yang membawa ke2
sahabatnya itu
“Sungmin-ah!!” panggil
Yunho sambil memukul-mukul kaca mobil, yang ia lihat Sungmin dan Seorin sudah
pingsan dan tidak sadarkan diri, kaca mobil tertancap di dada Sungmin melihat
itu Yunho takut ia akan kehilangan sahabatnya, ia mengalihkan pandangannya pada
Seorin yang berlumuran darah dari kepalanya
“Sungmin-ah!! Lee
Sungmin!! Choi Seorin!!” panggil Yunho lagi sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela
itu sekali lagi, melihat tidak ada respon Yunho segera menghubungi RS
“Yeoboseyo?????
Dawajuseyo!!!”
==HeartQuake==
2 hari berlalu semenjak
kejadian itu Sungmin dan Seorin dirawat di RS yang sama, Sungmin dirawat
diruang ICU Sungmin dinyatakan koma karena jantungnya tertusuk pecahan kaca,
hanya keajaiban yang bisa membuat Sungmin kembali membuka matanya, sedangkan
Seorin hanya belum sadar dari pingsannya mungkin Seorin kaget karena kecelakaan
yang menimpa dirinya malam itu, tapi selebihnya Seorin baik-baik saja, sedang
Yunho selalu datang setiap hari menjenguk kedua sahabatnya bahkan Yunho yang
membayar biaya RS Sungmin dan Seorin selama mereka di RS, kedua orangtua Seorin
meminta maaf pada Yunho karena acara pertunangan mereka batal karena peristiwa
ini tapi untuk Yunho ia tidak memperdulikan masalah pertunangan mereka yang
batal ia hanya memikirkan keadaan kedua sahabatnya..
Apa yang akan Seorin
katakan jika tahu Sungmin sekarang koma?? Seorin pasti kini membenci Yunho
karena keegoisan Yunho sekarang semua terjadi, tapi sungguh bukan itu maksud Yunho
yang sebenarnya Yunho tidak berharap kecelakaan itu terjadi malam itu..
“Sungmin-ah.. ireona..
apa yang harus aku katakan pada Seorin jika dia sadar kau dalam keadaan seperti
ini??” Yunho menelungkupkan kepalanya di tepi tempat tidur Sungmin
“Mianhae Chingu..
mian..”
Yunho mengangkat
wajahnya lalu menatap Sungmin “Mian Sungmin-ah..”Yunho bangkit dari duduknya
“Sekarang aku harus kekamar Seorin aku juga harus menjenguknya.. annyeong
Chingu, nanti sore aku datang lagi..”
Yunho beranjak keluar
dari kamar Sungmin ia melangkah gontai kekamar Seorin ia membuka pintu kamar
Seorin dan langsung mendapati Seorin yang masih belum sadar perban masih
melilit kepalanya
“Seorin-ah..” panggil
Yunho saat sudah berada di samping Seorin
“Aku baru saja menjenguk
Sungmin, dia masih tidur seperti kemarin..” Yunho menghela nafas “Kau kapan
sadar?? Biar kita menunggu Sungmin sadar bersama..”
Yunho meraih jemari
Seorin “Kuharap kau tidak membenciku Seorin-ah.. aku benar-benar tidak tahu
kecelakaan itu akan terjadi, jika aku tahu aku tidak akan mengejar kalian..
mianhae Seorin-ah..”
Tiba-tiba jemari Seorin
bergerak dalam genggaman Yunho membuat Yunho langsung menatap jemari Sseorin
dan perlahan menatap wajah Seorin, mata yeoja itu perlahan terbuka
“Seorin-ah??”
Seorin menoleh kesumber
suara “Kau sudah sadar?? Akan kupanggilkan dokter kalau begitu..” Yunho segera
beranjak tetapi ditahan Seorin
“Ini dimana??”
“Kau di RS Seorin-ah..”
“Seorin?? Apa itu
namaku??”
Yunho menatap Seorin
tidak percaya “Mworagoyo Seorin-ah..kotjimal..”
“Dan kau, kau siapa???”
Yunho mematung mendengar
pertanyaan Seorin apa itu artinya Seorin lupa dirinya siapa??? Seorin lupa
dengan masa lalunya??? Benarkah begitu??
“Kau siapa??”
“Aku?? Jung Yunho..
tunanganmu..”
Seorin yang kini menatap
Yunho, ia masih merasa bingung ia merasa asing dengan dunianya ketika ia
membuka matanya ia lupa siapa dirinya ia juga tidak tahu siapa namja
dihadapannya yang terlihat khawatir pada dirinya
“Tunanganku??”
“Nde..”Yunho menunduk
lalu kembali mendongak “Nde Chagi aku tunanganmu.. aku kekasihmu..”
==HeartQuake==
Hari ini Seorin keluar
dari RS setelah seminggu dirawat diRS yunho menuntun jemari Seorin untuk turun
dari tempat tidur
“Gomawo Oppa..”
“Nde Chagi..” Yunho
memakaikan baju hangat ditubuh Seorin
“Hari ini aku pulang kan
Oppa?”Tanya Seorin sambil berjalan kearah jendela dan menatap halaman RS dari
kamarnya
“Nde kau pulang..”
“Aku takut Oppaa..”
“Apa yang kau takutkan
Chagi?”Yunho memeluk Seorin dari belakang, dan sempat membuat Seorin tersentak
kaget, ia kaget ketika Yunho memeluknya ia masih belum percaya dengan kenyataan
kalau Yunho adalah tunangannya, ia belum merasakan rasa apa-apa pada Yunho, apa
orang yang hilang ingatan juga akan melupakan perasaannya pada orang yang
pernah ia cintai??
“A,aku hanya takut
dengan keadaan rumahku, bagamana bentuk rumahku?? Bagaimana orangtua
dirumahku?? Aku hanya bertemu mereka diRS dan itu hanya sebentar berbeda jika
nanti aku sudah kembali kerumah aku akan tinggal bersama mereka , aku sedikit
merasa takut Oppa..”
“Aku akan datang setiap
hari kerumahmu menemanimu..”
“Jinja??”
“Nde apa pun untukmu
Chagi-ya..”
Seorin tersenyum ia
memang merasa nyaman dengan Yunho tetapi tatap saja ia merasa bukan rasa nyaman
ini yang ia cari Seorin merasa seperti ada yang hilang dari sebagian hatinya
“Seorin-ah??”
Seorin dan Yunho menoleh
ketika mendengar suara Umma Seorin “Ahjuma..”
“U,umma..”
“Ayo kita pulang Seorin-ah..”
“Nde..”
“Ayo Chagi..” Yunho
menuntun Seorin keluar dari kamar sedangkan Umma Seorin mengikuti dari belakang
sesampainya di loby Yunho menuntun Seorin masuk kedalam mobil
“Kau tidak pergi
bersamaku Oppa?”
“Nanti aku menyusulmu
Chagi..”
“Oh, baiklah..”
Setelah Umma Seorin
masuk kedalam mobil, mobilpun melaju meninggalkan Yunho yang melambaikan tangan
pada mobil Seorin tetapi begitu mobil menghilang disatu titik Yunho segera
menurunkan tangannya dan segera kembali masuk kedalam, ke kamar Sungmin
“Chingu..mianhae.. kali
ini ijinkan aku untuk egois setidak nya sampai kau sadar.. ijinkan aku memiliki
Seorin sebagai tunanganku.. mianhae.. jeongmal mianhae..”
Yunho kembali melangkah
keluar tetapi ia kembali menoleh “Atau ijinkan aku memiliki Seorin.. kini dia
menjadi milikku.. mian Chingu..”Yunho pun berlalu keluar dari kamar Sungmin
THE
END
14
JULI 2011 17:30 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar