myCatalog

Rabu, 21 Oktober 2015

HeartQuake



HeartQuake

Pairing       : Lee Sungmin, Choi Seorin, Jung Yunho
Genre         : Sad, Romance
Leght         : OneShoot
Title         : HeartQuake
Author        : Choi Seorin (최서린)



“Annyeong??”
“Annyeong...”
“Kenalkan aku Choi Seorin...”
“Lee Sungmin imnida, kau murid baru yang pindah itu..”
“Nde..”

“Annyeong..”
“Annyeong, kau tinggal disekitar sini??”
“Nde, kau tinggal disekitar sini juga?”
“Nde, kenalkan Choi Seorin imnida..”
“Jung yunho imnida...”



10 tahun kemudian...
“Yunho-ya. Palli!!!” jerit seorang yeoja dari luar rumah yang cukup megah
Terdengar suara grasak-grusuk dari dalam halaman rumah tersebut dan tidak berapa lama keluar lah sesosok namja yang masih mengigit roti dimulutnya dan kedua tangannya masih sibuk membenarkan dasi di lehernya
“Kau ini selalu seperti itu setiap pagi..” ejek yeoja itu
“Kau yang terlalu cepat datang, atau jam rumahku yang terlalu cepat berjalan?”
“Palli Yunho-ya, Sungmin sudah menunggu..”
“Aish, nde! Kalian berdua sama saja mengapa kalian selalu bisa bangun dengan cepat setiap hari?”
“Itu salahmu sendiri yang hanya menghabiskan waktu malammu bukan untuk tidur malah kau gunakan untuk menelfon yeoja-yeojamu.. dasar playboy..”
Namja yang bernama Yunho itu segera merangkul yeoja yang sedari tadi mengejeknya “Ya!! Jangan menyindirku seperti itu.. ah atau jangan-jangan kau menyukaiku ya?? Kau cemburu padaku??”
“Mwo?? Michoso!!” yoeja itu segera mencubit kedua pipi namja tampan dihadapannya lalu segera pergi berlari
“Ya!! Choi Seorin!! Chamkanman!!!!”Namja itu berteriak sambil mengejar yeoja yang bernama Seorin “Akan kubalas kau!!”
“Hya!! Andwae!!” yeoja yang bernama Seorin itu terus berlari hingga berbelok di ujung jalan dan menabrak seseorang “Aw...”
 “Gwenchana??”
“Nde..”
“Kena kau!!” Yunho menarik kerah baju Seorin
“Aw..”
“Kalian, pagi-pagi sudah kejar-kejaran..” ejek orang yang ditabrak Seorin tadi
“Salahkan dia yang pagi-pagi sudah mengerjaiku.. aku paling tidak suka pipi ku dicubit-cubit apa lagi olehnya.. bisa hilang ketampananku..”
“Mwo?? Kau tampan?? Yang benar saja Yunho-ya..”
“Ya!! Kau mengajak ribut ya..”
“Ya!! Keumanhe.. telingaku sakit mendengar suara kalian..”
Seorin segera menggelayut manja di lengan orang yang ia tabrak “Sungmin-ah, kau harus membelaku..”
“Ya! Kau mencari perlindungan dari SUngmin!!”
“Nde, week..” ejek Seorin lagi sambil menjulurkan lidahnya
Sungmin memeluk Seorin sesaat “Aku pasti membelamu..” lalu merangkul pundak Yunho “Sudahlah, kita harus berangkat kesekolah.. kajja..”
“Aish kau itu selalu membelanya, selamanya dia akan jadi anak kecil..”
“Biar, selama Sungmin melindungiku aku tidak masalah jadi anak kecil selamanya..”
Yunho langsung berdiri di samping seorin “Ya, aku pun akan melindungimu sama seperti Sungmin, kami akan ada untukmu anak kecil..”
Seorin mengalungkan kedua tangannya di tangan Sungmin dan Yunho “Kalian janji ya?? Selamanya kita harus bersama, kalian tidak boleh meninggalkanku..”
Sungmin mengangguk, Yunho pun ikut mengangguk “Kalau kau ingin kami selalu disampingmu, lebih baik kita menikah saja aku akan menjagamu dengan baik..”
“Mwo? Lalu bagaimana denganku jika kalian menikah???”
Ketiganya saling bertatap lalu tidak lama tertawa, begitulah mereka sejak 10 tahu yang lalu kepindahan Seorin di kota mereka merubah segalanya Yunho si anak orang kaya yang sombong dan tidak perduli dengan siapapun dan Sungmin namja pendiam yang sederhana dan berasal dari keluarga biasa saja, karena seorang Choi Seorin mereka yang sangat bertolak belakang bisa bersama dan menjalin persahabatan yang erat hampir 10 tahun lamanya, berbagi bersama, pergi bersama, menghabiskan liburan bersama hanya satu yang belum mereka lakukan mengatakan isi hati mereka secara bersamaan walau Seorin pernah bertanya pada mereka berdua tapi mereka berdua sepakat untuk tidak menjawabnya karena jawaban mereka berdua adalah sama, mereka mencintai orang yang sama tapi karena rasa persahabatan mereka yang begitu dalam mereka tidak mengungkapkan perasaan itu mereka lebih memilih tetap menjadi sahabat dari pada merusaknya hanya karena cinta...
“Sungmin-ah..”
“Nde?”
“Kau tidak mencari pasangan??”
“Mwo??”
“Nde, pasangan.. kau lihat Yunho pacarnya dimana-dimana..”
SUngmin tersenyum “Jika aku punya pacar siapa yang akan menemanimu saat jam istirahat seperti sekarang??”
“Kau meledekku??”
“Aniyo, siapa yang meledekmu??”
“Ya kau siapa lagi?”Seorin melirik Sungmin “Memang tidak ada yeoja yang kau sukai?”
Sungmin menoleh lalu kembali membaca bukunya “Hmm, ada..”
“Jinja?? Nugu?? Ah pasti kau akan meninggalkanku jika sudah mendapatkannya??”
“Sok tahu..”
Yunho tiba-tiba masuk kedalam kelas dan langsung memeluk Seorin dari belakang “Seorin-ah, ayo kita ke kantin..”
“Kau tidak bersama yeojachingumu?”
“Ani, aku bosan..” Yunho menarik tangan Seorin “Kajja.. ya Sungmin-ah kau juga ayo..” Yunho menarik lengan Sungmin juga
“Aku masih ingin membaca..”
“Andwae.. palli!! Aku lapar..” Yunho menarik kedua orang itu dengan paksa
      ==HeartQuake==
“Mwo??” Seorin menjerit dari dalam kamarnya ketika Umma dan Appanya sedang merundingkan sesuatu padanya
“Jangan berteriak Seorin-ah!!”omel sang Appa
“Aku tidak mau dijodohkan Appa, memangnya ini jaman apa?? Aku tidak sudi..”
“Jangan membantah Seorin-ah..”
“Appa!!”
“Seorin, lebih baik kau lihat dulu namja itu dia baik, kau juga mengenalnya..” ucap sang Umma secara perlahan
“Aku tidak ingin melihatnya, aku tidak mau aku tidak mau dijodohkan!!! Walaupun itu orang yang ku kenal sekalipun..!!”
“CHOI SEORIN!!!” sang Appa berteriak “Terima atau kau keluar dari rumah ini..”
“Yeobo!! Apa yang kau katakan??”
Seorin menatap Appanya tidak percaya “Baiklah Appa, seperti mau apa..”Seorin menghampiri meja belajarnya lalu mengambil tas kecil miliknya “Aku pergi!!!” Seorin segera keluar kamar dan langsung berlari keluar rumah
“Seorin, Seorin kembali!!” panggil Ummanya tetapi tidak ditanggapi oleh Seorin, yeoja itu tetap berlari menjauh
Seorin mendatangi rumah Yunho, hanya rumah Yunho yang paling dekat dengan rumahnya ia tidak tahu harus kabur kemana lagi, tetapi begitu sampai di depan rumah Yunho Seorin mendengar ada suara ribut-ribut pasti Yunho sedang bertengkar dengan yeojachingunya entah yeoja yang keberapa??
Seorin memutuskan untuk pergi, jika merekia sedang bertengkar Yunho pasti sedang menjelaskan masalahnya pada yeojanya jika Seorin datang bisa runyam semuanya, Seorin memutuskan kerumah SUngmin ia tinggal sendiri di apartemen sederhana, sedikit jauh memang dari sini tapi dari pada ia dijalanan lebih baik ia ketempat SUngmin
Ting Tong
Sungmin melangkah mendekati pintu dan membukanya, ia sedikit heran siapa yang datang malam-malam begini??
“Se,seorin-ah??”
“Sungmin..”
“Apa yang kau lakukan?? Ada apa kau datang malam-malam??” Sungmin segera menarik Seorin masuk “Kenapa tidak pakai baju tebal?? Kau bisa sakit..” Sungmin segera ke kamarnya meninggalkan Seorin disofa, ia mengambil baju tebal   miliknya “Pakai ini…”
“Gomawo..” Seorin segera memakai baju tebal milik Sungmin
“Ada apa??”
“Aku kabur dari rumah..”
“Mwo!!!!!!!! Bagaimana bisa??? Waeyo??”
“Appa ingin menjodohkanku, aku tidak mau sungmin-ah..”
“Wae? Pilihan Appa mu pasti yang terbaik..”
“Aku tidak mau dijodohkan, memangnya ini jaman apa? Aku ingin menikah dengan namja yang kucintai..”
“Ya sudahlah.. Appamu tahu kau kesini??”
“Molla.. lagipula jika dia tahu aku kemari itu namanya aku bukan kabur dari rumah Sungmin-ah..”
“Lalu bagaimana sekolahmu?? Besok kau harus kesekolah Seorin-ah..”
“Andwea, shiero!! Aku tidak mau kesekolah nanti Appa bisa menemukanku disekolah..”
“Lalu??”
“Ijinkan aku tinggal disini SUngmin-ah..”
“Mwo??”
“Nde, aku tidak tahu harus kemana?? Aku takut diluar sendirian..”
“......”
“Em, kau keberatan SUngmin-ah?”
“Ani, geundae Yunho tahu kau ada disini?? Biasanya kau kerumahnya jika ada masalah?”
“Tadi aku sempat kesana tapi niatku batal karena aku mendengar suara orang bertengkar dari dalam aku tidak mau mengganggu..”
“Baiklah kau tinggallah disini, aku juga tidak ada teman..”
“Jinja??”
“Nde, kau bisa pakai baju yeodongsaengku.. “
“Yeodongsaengmu sering datang?? Asik aku akan ada teman..”
“Tadinya seperti itu, tetapi katanya beberapa waktu kedepan dia tidak bisa datang, sedang sibuk dengan sekolahnya katanya..”
“Ah, sayang sekali..”
Sungmin meraih ponselnya “Kau menghubungi siapa?”
“Yunho..”
“Andwae.. nanti dia marah karena aku tidak minta bantuan kerumahnya, apa lagi dia tahu aku kabur dari rumah, nanti dia bisa membantu Appa ku untuk memulangkanku kerumah..”
“Tapi dia pasti juga khawatir dengan keadaanmu Seorin-ah..”
“Jebal Sungmin-ah..”
“Baik, baiklah.. ya sudah kau tidur saja.. istirahat kau pasti lelah berjalan dari rumahmu kemari itu jarak yang cukup jauh Seorin-ah..”
“Kau tahu dari mana aku berjalan??”
“Kau berkeringat pabo..” Sungmin menghampiri sebuah kamar “Kau tidur disini saja..”
“Nde..” Seorin menyusul Sungmin menghampiri sebuah kamar
“Jalcayo..”
“Jalca..”
Sungmin meninggalkan Seorin yang masih berdiri di depan kamar “Sungmin-ah..”
Sungmin menolah “Nde?”
“Gomawo..”
Sungmin tersenyum “Cheonmane.. tidurlah..” Sungmin pun menghilang dibalik pintu ketika sudah masuk kedalam kamarnya, Seorin menghela nafasnya lalu masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur ia benar-benar lelah
      ==HeartQuake==
Yunho menatap layar ponselnya berkali-kali, sedangkan SUngmin menatap buku yang sedari tadi ia baca
“Yunho-ya, hentikan tingkahmu aku bosan melihatnya..”
“Aku ini pusing Sungmin-ah, Seorin menghilang entah kemana..”
“Nanti juga dia akan kembali..”
“Kau yakin sekali??”
“Tentu aku yakin, dia mana bisa tinggal diluar rumah terlalu lama..”
“Iya juga sih..”
“Kau tahu kenapa dia kabur??”
“Molla, yang ku tahu tadi pagi dia tidak datang menjemput, dan saat aku menjemput kerumahnya kata pembantunya ia pergi sejak tadi malam..”
“Ya sudah nanti juga dia pulang sendiri..”
“Kau tidak mengkhawatirkannya lagi?? Kau sudah tidak mencintainya lagi??”
“Siapa bilang..”
“Habis kau cuek sekali.. kupikir kau sudah tidak mencintainya lagi, itu kan kesempatan bagus untukku..”
“Aish, tidak akan.. aku akan tetap mencintainya hehe lagipula apa belum cukup yeoja yang bertebaran disisimu untuk menggantikannya??”
“Justru itu, sampai sekarang aku tidak menemukan yeoja yang sama dengannya makanya aku gonta ganti pacar terus kan.. itu bukan karena aku playboy seperti yang dikatakannya..”
“Kau ini.. ya sudah lah.. lebih baik kau belajar hari ini tidak ada Seorin tes hari ini kau jelas tidak bisa menyontek..”
Yunho menatap bangku disebelahnya yang kosong “Aish, iya.. aku belajar saja rasanya sepi tidak ada bocah itu hari ini..” Yunho kembali menghadap depan dan mulai membaca buku sedangkan SUngmin hanya tersenyum lalu tidak lama terdian seperti berfikir..
      ==HeartQuake==
“Sungmin-ah, persediaan makanan sudah hampir habis..” ucap Seorin sambil menghampiri Sungmin di ruang tengah
“Jinja?? Kita belanja saja bagaimana..”
“Ayo!!”
Sungmin langsung mengambil jaket hodienya di dalam kamar, lalu segera pergi bersama Seorin ke swalayan yang paling dekat dengan apartement Sungmin, mereka takut jika jauh-jauh yang ada malah bertemu dengan orang tua Seorin atau Yunho
“Sini biar aku saja yang membawanya..” ucap SUngmin ingin mengambil kantong belanjaan dari tangan Seorin
“Andwae, biar aku saja segini tidak berat Sungmin-ah..”
“Jinja??”
“Nde..”
“Ah iya,kenapa kau tidak mau dijodohkan? Siapa tahu namja yang dijodohkan denganmu itu sesuai dengan seleramu..”
“Tidak mungkin..”
“Sok tahu sekali kau..”
“Aku sudah punya namja yang kusukai sesuai dengan seleraku, jadi tidak mungkin aku melihat ada yang sama dengan selera ku...”
“Jinja?? Kau sudah memiliki namja yang kau sukai??” Sungmin tersenyum walau sebenarnya hatinya berdenyut sakit, andai Yunho juga mendengar ini mereka mungkin akan sakit bersama
“Nde...”
Tes!
Tes!
Tiba-tiba turun hujan dan langsung deras membuat Seorin dan Sungmin sedikit kelabakan mencari tempat berteduh, tadi saat berangkat cerah-cerah saja tidak ada tanda-tanda akan hujan makanya mereka tidak membawa payung
Sungmin menarik Seorin masuk kedalam box telfon yang berada tidak jauh dari mereka, untung box telfon itu kosong jadi mereka bisa meneduh sementara disana
“Gwenchanayo??” tanya SUngmin khawatir
“Nde, gwenchana.. hanya sedikit basah..”
“Aish, mian.. aku tidak tahu akan hujan kalau aku tahu pasti aku membawa payung..”
“Gwencaha Sungmin-ah, sesekali main hujan tidak masalah untukku..”
“Nanti kau bisa sakit pabo..”
“Kan ada kau yang merawatku..”
“Kau PD sekali, siapa yang mau merawatmu??”
“Kejam..”
“Seorin-ah, apa aku mengenal namja yang kau sukai??”
Seorin berfikir sejenak “Hmm, nde Kau mengenalnya, sangat mengenalnya bahkan..”
“Mwo??”
Sungmin berfikir tapi sedetik kemudian ia tersenyum miris hatinya makin berdenyut, siapa lagi namja yang ia kenal dekat kalau bukan ‘Jung Yunho’??
“Yunho??”
“Mwo?? Nugu?? Yunho??”
“Nde, namja itu Yunho??”
Sungmin menatap Seorin yang keadaannya sama seperti dirinya basah dan sedikit mengigil kedinginan
“Bagaimana kalau namja itu bukan Yunho??”
“Mwo?? Maksudmu?? Siapa lagi yang aku kenal dekat jika itu bukan Yunho??”tanya Sungmin bingung
“Kau..”
“Mwo?? Mworagoyo??”
“Kau, namja itu kau Sungmin-ah..”
“Mwo?? Jinja?? Aku??”
Seorin mengangguk “Aku harap kau juga merasakan hal yang sama sepertiku Sungmin-ah..”
“Kau serius dengan omomganmu barusan??”
“Nde aku serius...”
“Lalu Yunho??”
“Aku sudah menanggapnya Oppa ku saja tidak lebih..”
“Jadi..”
“Aku menyukaimu.. saranghae..”
“Nado..”
Seorin tersenyum lalu menunduk ia malu sekali karena mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu pada Sungmin, ia memeluk dirinya sendiri karena malu dan karena hawa dingin yang mulai menusuki kulitnya
“kau kedinginan?”
Seorin hanya mengangguk
“Kemari..” Sungmin menarik Seorin masuk kedalam pelukkannya “Aku akan menghangatkanmu..” sungmin tiba-tiba mencium bibir Seorin ah bukan tapi melumatnya keduanya bahkan sudah lupa kalau mereka berada di dalam box telefon di pinggir jalan mereka menunggu hujan reda sambil saling mengecup 1 sama lain
      ==HeartQuake==
“Oppa?” panggil Seorin saat melihat Sungmin sudah rapi dengan baju sekolahnya
“Nde? Wae chagi?”
“Kau jangan memberitahu Yunho masalah ini..”
“Wae??”
“Hmm, entahlah aku hanya tidak ingin dia tahu itu saja, perasaanku mengatakan demikian..”
Sungmin tersenyum “Nde, chagi arayo..”
“Hati-hati Oppa..”
“Nde, kau dirumah baik-baik ya aku akan pulang cepat..”
Seorin mengangguk Sungmin pun beranjak pergi sesekali sambil jalan ke sekolah Sungmin tersenyum-senyum sendiri jika ingat kini Seorin sudah menjadi yeojachingunya, Sungmin tidak menyangka Seorin merasakan hal yang sama dengan dirinya ini keajaiban
“Sungmin-ah..”
Sungmin mendongak dan memperhatikan sekitar terntaya ia sudah sampai di sekolah ia mencari asal suara yang memanggilnya ternyata Yunho berdiri tidak jauh di depannya “Nde Yunho-ya..?”
“Kau telat hari ini..”
“Hmm, nde.. aku kesiangan..” jawab Sungmin sedkit berbohong padahal ia telat karena tadi sempat beradu argument dengan seorin kalau ia tidak mau masuk ia ingin menemani yeojachingunya yang baru kemarin jadi yeojanya
“Tumben, biasanya kau dan Seorin jarang sekali telat kan..”
Sungmin hanya tersenyum miris, kalau sampai Yunho tahu ia telat justru karena Seorin bukan karena bangun kesiangan entah apa reaksinya, lagipula tanpa diminta oleh Seorin untuk merahasiakan hubungan mereka dari Yunho Sungmin juga tidak akan bercerita pada Yunho tentang mereka kini sudah berpacaran Sungmin tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi Yunho sudah pasti marah padanya bahkan mungkin membencinya, ingat mereka mencintai yeoja yang sama jika yang dicintai Sungmin itu Seorin berarti yeoja yang dicintai Yunho juga sama
Yunho menghela nafas “Wae?? Pagi-pagi kau sudah menghela nafas..”
“Aku merindukannya..”jawab Yunho sambil menunduk
Sungmin segera menoleh “Seorin?”
“Nde, siapa lagi?? Biasanya tiap pagi dia akan datang kerumahku menjemputku untuk berangkat sekolah bersama tetapi sudah seminggu ini aku hanya berangkat sendiri, dikelas pun dia tidak ada.. hari-hari tanpa yeoja itu benar-benar sepi...”
“Nde, sangat sepi..”
“Kau juga merindukannya kan???”
Sungmin mengangguk, walau sebenarnya dalam hati ia tidak merasa rindu sama sekali pada Seorin, jelas saja ia bisa bertemu seorin nanti di apartementnya menghabiskan sore malam hingga pagi bersama kecuali saat Sungmin sekolah tentu saja
“Aish, Choi Seorin.. nan bogoshipeo.. jeongmal bogoshipeo..”
“Yunho-ya?”
“Nde?”
“Jika Seorin menyukai salah 1 diantara kita othe??”
“Andwae!! Kita sudah sepakat bukan?? Kita sama-sama menyukainya bahkan mencintainya kita sudah sepakat tidak akan saling menyakiti bukan?? Jadi walaupun ada yang dia sukai di antara kita aku harap kita tetap jadi sahabat.. jika dia menyukaiku aku akan menolaknya aku tidak ingin menyakiti sahabatku..” Ucap Yunho sambil menepuk-nepuk pundak Sungmin, Sungmin hanya terdiam mendengar kata-kata Yunho itu apa arti nya ia telah menyakiti sahabatnya sendiri??? Ia sudah jadi penghianat bagi sahabatnya sendiri
“Oppa?”
Sungmin tidak menjawab panggilan Seorin ia melamun saja dibalkon apartementnya, hingga Seorin menghampirinya ia masih saja tetap diam
“Oppa??” Seorin menyentuh lengan Sungmin membuat Sungmin menoleh kaget
“Nde Seorin-ah?”
“Waeyo?? Sejak pulang sekolah kau hanya melamun..”
“Hmm, aniyo.. nan gwenchana..”
“Jinja??”
Sungmin mengangguk
“Kau pasti ada masalah aku mengenalmu bukan 1 bulan 2 bulan Oppa, tetapi sudah bertahun-tahun..”
Sungmin tersenyum lalu menyentuh wajah Seorin “Beruntungnya diriku memiliki yeojachingu sepertimu.. kau mengerti diriku..”
“Kalau begitu ceritakan ada apa?”
“Hmm, sebenarnya.. aku dan Yunho.. kami sejak dulu..”
“Kalian sama-sama menyukaiku, iya??” potong Seorin
“Kau tahu??”
Seorin mengangguk, “Aku sempat tidak sengaja mendengar omonganmu dan Yunho 5 tahun lalu saat kalian berjanji tidak akan ada yang menyatakan perasaan kalian padaku..”
“Kau mendengarnya?”
“Nde, maka dari itu aku tidak ingin dia tahu kita sekarang...” Seorin menggantung kata-katanya ia mengerti jika Yunho tahu namja itu pasti akan sakit hati nantinya Soerin tidak mau itu terjadi
“Nde, nan Araseo.. aku pun juga tidak ingin memberitahukannya itu sama saja aku berkhianat pada sahabatku sendiri..”
“Geundae Oppa, sampai kapan kita bisa merahasiakan semua ini??”
Sungmin terdiam “Molla, mungkin lebih baik tunggu waktu yang tepat untuk jujur pada Yunho..”
Seorin mengangguk
TING TONG
Sungmin dan Seorin sama-sama menoleh kearah pintu
“Siapa yang datang malam-malam begini Oppa?”
“Molla..”
“Sungmin-ah, kau dirumah??” panggil seorang namja dari luar dan suara namja itu membuat Sungmin dan Seorin membeku sesaat
“Itu Yunho, othe Oppa?”
“K, kau sembunyi dulu dikamarku ara?? Jangan keluar sebelum Yunho pulang...”
Seorin mengangguk lalu segera masuk kedalam kamar Sungmin, sedang SUngmin mengatur nafasnya dan expresi wajahnya agar tidak terlihat panic lalu perlahan berjalan menghampiri pintu dan membukanya
“Yunho-ya?”
“Nde, kau lama sekali membuka pintu??”
“Hehehehe mian tadi aku sedang buang air kecil, ada apa kau kerumahku tumben..”
“Aku bosan..”
“Bosan?? Lebih tumben lagi..”
“Kalau Seorin masih dirumahnya aku pasti tidak akan bosan, dia pasti setiap hari kerumahku atau aku yang kerumahnya tapi sekarang aku bosan sendirian..”
“Yeoja-yeoja mu?”
“Sama aku juga bosan dengan mereka kau tahu kan mereka berbeda dengan Seorin..”
“Kau kan bisa tidur atau semacamnya lah..”
“Aku tidak bisa, aku memikirkannya terus.. memangnya kau..”
“Mwo?? Aku??”
“Nde, sejak Seorin pergi sampai sekarang kau sepertinya baik-baik saja, kau tidak terlihat merindukannya.. kau sudah memiliki yeojachingu baru dan melupakan Seorin??”
“A,aku.. aniyo aku memikirkannya kok.. setiap hari malah tapi aku tidak mungkin mengexpresikannya sepertimu..”
Yunho menghela nafas “Aku mencintainya..”
“Nde??”
“Aku mencintai Seorin tanpa dia aku bisa gila seperti sekarang..”
Sungmin melirik kepintu kamarnya ia tahu Seorin pasti mendengar perkataan Yunho sekarang, Sungmin kembali menatap Yunho lalu ikut menghela mafas
“Memang belum ada kabar dari keluarganya??”
“Keluarganya tidak mencarinya.. mereka yakin Seorin akan pulang jika uangnya habis aish keluarga apa itu??”
“Pantas..”
“Apa yang pantas..”
“Ah, aniyo..”
Lebih dari 2 jam Yunho ada dirumah Sungmin dan akhirnya saat-saat mendebarkan bagi SUngmin berakhir Yunho memutuskan untuk pulang
“Kau menghabiskan banyak makananku..”
“Hehehehe, mianhae aku lapar..”
“Kau harus ganti..”
“Nde ara..” Yunho memakai sepatunya dan hendak beranjak tetapi tertahan karena melihat sesuatu dirak sepatu Sungmin
“Sungmin-ah..”
“NDe?”
“Itu sandal yeoja kan??”
“M,Mwo??”
“Igo.. kau memang muat memakainya?”
“Na?? keure ani!! Itu, itu milik dongsaengku..”
“Oh.. ya sudah.. aku kira kau menyembunyikan yeojachingumu didalam..”
“Mwo??”
“Nde, kau sembunyikan karena takut dia melihat ketampananku ini dan meninggalkanmu untukku..”
“Aish, shikeuro!”
“Hahahaha, mian ya sudah aku pulang..” Yunho melangkah keluar dari apartement Sungmin tapi ia masih kepikiran dengan sandal itu, ia kenal dengan adik Sungmin paling tidak ia tahu kaki adiknya tidak sebesar sandal yeoja tadi sandal tadi seukuran dengan kaki Seorin, Yunho memukul kepalanya 1 kali
“Aish apa yang kau fikirkan?? Kau mencurigai chingumu sendiri??”
Yunho mencoba melupakan sekelebat kecurigaannya pada Sungmin dan meneruskan langkahnya untuk pulang atau ia bisa berkeliling mencari Seorin dahulu sebelum pulang?? Itu lebih bagus kan dari pada dirinya memikirkan yang tidak-tidak tentang sahabatnya sendiri
“Oppa?”
“Chagi?” Sungmin menoleh setelah menutup pintu apartementnya
“Yunho sudah pulang?”
Sungmin  mengangguk lalu menghampiri Seorin yang kini berdiri di pintu kamarnya “Kau sudah mendengarnya kan?”
“Dengar apa?”
“Perasaan Yunho padamu..”
Seorin mengangguk
“Tidak ingin berubah fikiran??”
“Maksudmu?”
“Yunho juga mencintai dirimu sama seperti aku, tetapi ia lebih segalanya ia bisa menjamin kehidupanmu dimasa depan Chagi..”
“Mwo?? Mworagoyo!!”
“Aku..”
“Kau tidak menginginkanku lagi, iya?”
“Ani, aniyo!! Bukan itu maksudku..”
“Lalu apa??? Tentang perasaan Yunho hanya alasanmu saja untuk mengusirku dari kehidupanmu saja iyakan!!”
“Ani Chagi, aku tidak bermaksud seperti itu kau jangan salah paham..”
“Lalu apa?? Setelah aku menyatakan perasaanku padamu dan kau menerima ku tapi baru 1 hari kita berhubungan kau menyuruhku untuk pergi dengan namja lain, apa namanya jika kau bukannya ingin mengusirku dari kehidupanmu!!” Seorin beranjak kekamarnya lalu menutupnya selang beberapa lama ia keluar lagi dengan baju yang ia gunakan saat ia datang kerumah Sungmin
“Mwohaseyo???”
“Aku akan pergi seperti maumu!!”
“Ya!! Kenapa kau tidak mengerti juga sih bukan maksudku mengusirmu aku bukan bermaksud mengusirmu dari hidupku!! Aku hanya ingin kau mendapat yang terbaik dan lebih baik dariku seperti Yunho..”
“Kau tahu dari mana dia akan jadi yang terbaik untukku!! Kau tidak tahu apa yang terbaik dan tidak untukku!!” Seorin melangkah keluar dari apartement Sungmin dan Sungmin segera mengejarnya
“Chamkanman Seorin-ah..” Sungmin meraih kengan Seorin
“Wae geudae?? Aku tidak membawa satu pun barang dongsaengmu Lee SUngmin-shii..”
“M,mwo?? Lee Sungmin-shi??”
“Nde, lepas..” Seorin menghentakkan lengannya melepas cengkraman Sungmin dan kembali beranjak
“Aish apa yang kau lakukan Lee Sungmin, mulutmu ini benar-benar!!” omel Sungmin dan kembali mengejar Seorin yang sudah masuk kedalam lift, Sungmin menyelipkan kakinya kepintu lift yang hampir tertutup dan kembali terbuka
Seorin menatap Sungmin jengkel “Chamkanman! Aku sudah bilang tunggu kan?? Kenapa kau tetap pergi...” Sungmin masuk kedalam lift tapi Seorin hendak melangkah keluar tapi dengan cepat ditahan Sungmin
Sungmin mencengkram kuat lengan Seorin dan mendorong Seorin hingga menabrak dinding lift
“Aw,Appo!!!” bentak Seorin
Sungmin menatap Seorin “Dengarkan aku..”
Seorin sedikit takut melihat mata Sungmin dirinya pun hanya terdiam
“Saranghae.. jeongmal.. kembali lah kerumahku.. aku bisa gila tanpamu lebih gila dibanding Yunho..” Seorin segera mnoleh menatap Sungmin
“Mian aku mengatakan hal itu memang aku tidak semapan Yunho tapi aku juga mencintaimu sama seperti dia seharusnya aku mengatakan padamu jangan pergi padanya karena ia lebih dariku, tapi tetaplah disisi ku walau sekarang cinta kami padamu sama besar tapi aku akan semakin mencintaimu dan aku janji rasa itu akan lebih besar dibanding perasaan Yunho padamu, asal..”
Seorin melirik Sungmin “Asal?”
“Asal kau disampingku.. kau harus bisa mendengarkannya” Sungmin menghela nafas di telinga Seorin “Bahkan dalam helaan nafasku, aku mengatakan aku mencintaimu...”
“Oppa..”
Sungmin tersenyum “Jangan panggil aku Lee Sungmin-Shi lagi, selamanya panggil aku Oppa hatiku seperti diremuk saat tadi kau memanggilku Lee Sungmin-shi..”
“Nde Oppa.. ara..”
Sungmin menarik tubuh Seorin masuk kedalam pelukkannya “Kajja, kita pulang..”
“Nde Oppa..”
Yunho melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung apartement Sungmin ia memutuskan menjemput Sungmin pagi ini sudah seminggu lebih ia hanya sendirian berangkat sekolah jika ada Seorin mereka pasti janjian bertemu di perempatan jalan tapi semenjak Seorin tidak ada mereka sudah tidak pernah lagi berangkat bersama Sungmin juga hampir setiap hari datang terlambat entah kenapa tidak biasanya namja itu telat
TING!
Yunho turun dari lift ia berjalan perlahan dikoridor, langkahnya terhenti ketika melihat Sungmin keluar dari apartementnya ia ingin menghampiri Sungmin tetapi niatnya segera ia batalkan ketika melihat ada seorang yeoja yang juga keluar dari apartement Sungmin matanya membulat ketika melihat Sungmin mengacak-acak rambut yeoja itu
“Seorin-ah!!!”
Jerit Yunho membuat Sungmin dan Seorin menoleh kaget, dan lebih kaget lagi ketika menyadari bahwa Yunho lah yang memanggil
“Yu,Yunho-ya..” SUngmin sedikit tergagap ketika ia melihat Yunho menhampiri mereka
“Sungmin.. kau..”
“Yunho-ya aku bisa jelaskan..” Seorin ingin melerai sebelum terjadi perkelahian disini
“Kenapa kau tidak bilang Seorin bersembunyi dirumahmu??” ucap Yunho membuat Seorin dan Sungmin menatap Yunho cengo
“Aish, pantas kau santai-santai saja Seorin hilang ternyata dia bersembunyi dirumahmu..”
“Eh, n,nde..”
“Aish, Seorin-ah kenapa tidak bilang saja padaku kau bersembunyi disini?? Bahkan telfonku pun tak kau angkat...”
“M,mian Yunho-ya..”
Yunho segera merangkul Seorin dan Sungmin “Aku lega sekarang.. tenang aku akan merasiakan keberadaanmu dari orang tuamu..”
“Gomawo Yunho-ya..”
“Nde, kalian kenapa pucat begitu??”
“Ah, aniyo.. sudah ayo kita berangkat..”
“Seorin ahjuma kau jaga apartement ini baik-baik ya??” ejek Yunho pada Seorin dan segera mendapat pukulan keras ditangannya
“Nde ahjuma dirumahku banyak barang-barang berharga..”
“Op, eh Sungmin kau jangan ikut-ikutan mengejekku seperti Yunho!!” Seorin hampir kelepasan memanggil Sungmin dengan Oppa di depan Yunho
“Ya sudah Sungmin-ah ayo kita berangkat kita bisa telat biarkan ahjuma ini yang menjaga apartement mu..”
“JUNG YUNHO!!!” teriak Seorin tapi belum sempat Seorin memukul lengan Yunho namja itu segera menarik Sungmin untuk segera kabur
“Nanti sepulang sekolah aku akan datang lagi..”teriak Yunho dari kejauhan Sungmin hanya tertawa melihat wajah kesal Seorin sudah lama ia tidak melihat kejadian seperti ini, biasanya setiap pagi selalu seperti ini melihat pertengkaran antar Yunho dan Seorin dan Seorin hanya menghela nafas setelah Sungmin dan Yunho sama-sama masuk kedalam lift ia memutuskan kembali masuk kedalam apartement ia hanya berfikir masalah bertambah rumit sekarang
“Yunho-ya?” tegur Sungmin saat berada dikantin bersama Yunho yang sedari tadi berwajah ceria amat sangat ceria
“Nde??”
“Kau bahagia sekali??”
“Tentu saja aku bahagia, kenapa tidak dari awal kau bilang padaku bahwa Seorin ada ditempatmu..”
“Seorin yang melarang dia takut kau marah karena ada masalah tidak meminta bantuanmu..”
“Sebenarnya aku memang ingin marah padanya..”
Sungmin tertawa “Seorin bilang ketika ia kerumahmu sedang ada suara orang bertengkar jadi ia memutuskan tidak jadi meminta tolong padamu..”
“Ah, nde.. malam itu aku memang bertengkar dengan yeojachinguku Karena aku ingin mengakhiri hubungan kami tetapi dia malah marah-marah padaku yeoja gila..”
“Kurangi sifat playboymu itu..”
Yunho tertawa “Geundae aku lega dia ada di tempat aman, aku sudah hampir gila memikirkan dirinya, apa dia baik-baik saja diluar sana.. sejak aku melihat sandal yeoja dirumahmu aku memang sudah sedikit curiga padamu tapi ya tidak aku fikirkan ternyata memang benar kecurigaanku..”
“Mianhae..”
“Nde, gwenchana yang penting kau menjaganya dengan baik..”
“Sudah pasti..”
Setelah hari itu Yunho setiap hari datang ke apartement Sungmin hanya untuk bermain dan bertemu dengan Seorin bahkan setiap pagi Yunho datang untuk menjemput Sungmin walau sebenarnya ada yang mengganjal dalam benak Yunho tetapi ia tepis pemikirannya itu ia ingin mempercayai Sungmin sahabatnya, tapi.. jika melihat tanpa sengaja Seorin dan Sungmin berduaan kenapa Yunho merasa mereka berdua sekarang terlihat seperti sepasang kekasih dibanding sahabat seperti dulu rasanya ada yang berbeda cara mereka saling bertatap pun berbeda
“Mwo??” jerit Yunho di ruang tengah rumahnya  kedua orang tua Yunho bahkan sampai menutup telinganya
“Sejak kapan suara bocah ini melengking seperti ini??” tanya Appa Yunho pada istrinya sambil mengusap-usap telinganya
“Molla..”
“Appa barusan bilang apa??”
“Kau akan kami jodohkan..”
“Mwo?? Waeyo?? Shiero!!”
“Aish kau saja belum tahu yeoja itu siapa kan??”
“Aku tidak perduli aku tidak mau titik!!”Yunho bangkit dari duduknya dan segera beranjak kekamarnya
“Yeoja itu kau kenal Yunho, bahkan kau sangat mengenalnya..”
Yunho menghentikan langkahnya “Nugu??”
“Sahabatmu Choi Seorin, Appa sudah berbicara dengan Tuan Choi dan dia setuju menjodohkan anaknya denganmu, jika kau memang bersedia kami akan benar-benar mengusahakan kalian akan menikah secepatnya..”
“S,Seorin??”
“Nde..”
Yunho terdiam dirinya dan Seorin akan dijodohkan?? Benarkah??? Apa yang harus ia rasakan sekarang?? Bahagia?? Atau merasa bersalah pada Sahabatnya Lee Sungmin yang juga mencintai Seorin seperti dirinya
“Yunho-ya?” panggil Umma Yunho
“Beri aku waktu untuk berfikir Appa, Umma..” Yunho melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar
      ==HeartQuake==
“Oppa..”panggil Seorin pada Sungmin saat mereka sedang melangkah dikoridor apartement Sungmin mereka baru pulang dari berbelanja dari supermarket
“Nde?”
“Aku terkadang takut Yunho tahu yang sebenarnya..”
“Tenang Chagi, Yunho tidak akan tahu asal kita tetap tutup mulut dan menjaga sikap kita di depannya..”
Seorin mengangguk “Tapi tetap saja..”
Sungmin merogoh kantung celananya mengeluarkan kunci lalu membuka pintu apartementnya dan segera masuk bersama Seorin tanpa menutup pintu
“Ah lelahnya..” ucap Seorin sambil meletakkan belanjaan di atas meja makan di dapur
“Chagi..” Sungmin tiba-tiba memeluk Seorin dari belakang
“Waeyo?”
“Aku merindukanmu..”
“Mwo?? Kau bercanda kita bertemu setiap hari Oppa, ingat kita tinggal satu atap..”
“Iya aku tahu itu, tetapi semenjak Yunho tahu kau tinggal disini waktu untuk kita berdua hampir tidak ada Chagi..”
“Aish kau ini..” Seorin membalik tubuhnya menghadap kearah Sungmin “Kau merindukanku??”
Sungmin mengangguk
Seorin menarik kerah baju Sungmin mendekat padanya dan dengan perlahan mengecup bibir Sungmin “Sudahkan..”
“Sudah Chagi.. saranghae..”
“Nado Oppa, nado saranghae..”
Sungmin menarik Seorin masuk kedalam pelukkannya ia memeluk Seorin erat dan Seorin membalasnya tanpa kedua manusia itu sadari ternyata ada Yunho yang sudah menonton mereka berdua dan melihat kedua sahabatnya itu berciuman dihadapannya dan sekarang berpelukkan erat, hati Yunho benar-benar hancur berkeping-keping tidak berbentuk lagi ia marah pada Sungmin ia juga marah pada Seorin ia marah pada keduanya dirinya dibohongi sampai sejauh ini, apa mereka berdua tidak pernah menganggap dirinya ada??
Yunho melangkah perlahan meninggalkan apartement Sungmin dan tetap membiarkan pintu itu terbuka seperti keadaan semula, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dengan cepat ia mengetik sebuah pesan yang ia kirim untuk Sungmin
“Oppa, ponselmu..” ucap Seorin seraya mendorong tubuh Sungmin melepas pelukkannya
Sungmin merogoh sakunya lalu membaca pesan yang masuk dari Yunho
“Nugu??”
“Yunho, dia memintaku turun kebawah ada yang ingin ia tanyakan..”
“Kenapa dia tidak naik saja..”
“Hmm, molla mungkin dia sedang terburu-buru.. aku turun dulu Chagi..”
“Nde Oppa..”
Sungmin pun segera turun kebawah ke halaman di apartementnya untuk menemui Yunho, begitu dia melihat sosok yang dia cari ia mempercepat langkahnya menghampiri Yunho
“Yunho-ya.. wae geudae??”panggil Sungmin pada Yunho yang membelakanginya
“Sungmin-ah..”
“Nde?
“Apa kita sahabat??”tanya Yunho yang masih tetap membelakangi Sungmin
“Mwo?? Tentu kita sahabat Yunho-ya.. wae??”
“Jika kita sahabat apa ada rahasia yang kau sembunyikan dari ku?”
Sungmin terdiam sejenak “Opsoyo..”
“Jeongmal?”
Dengan ragu Sungmin mengangguk walau tidak dilihat Yunho “Nde..”
“Kotjimal!!”
Sungmin tersentak karena teriakan Yunho barusan, ada apa dengan sahabatnya ini?? Yunho membalik tubuhnya dan tiba-tiba langsung menghantam wajah Sungmin dengan 1 pukulan hingga Sungmin terjatuh
“Ya!! Wae geudae!!” omel Sungmin sambil menghapus darah yang keluar dari sudut bibirnya
“Sejak kapan??”
“Mwo??”
“Sejak kapan kau dan Seorin berpacaran?!!”
Wajah Sungmin berubah kaget dan tegang ia terdiam bingung harus menjawab apa ia sudah duga kejadian hari ini akan terjadi cepat atau lambat Yunho akan mengetahui segalanya, tapi dari mana dia tahu???
“Jawab aku Lee Sungmin!!!” omel Yunho sambil menarik kerah baju Sungmin
“Sejak ia pergi dari rumah..”
“Mwo??”
“Sejak ia tinggal 1 atap denganku, mianhae Yunho-ya..”
“Mianhae?? Mianhae katamu? Hatiku sakit kau tahu!! Kau berkhianat padaku Sungmin, kau lupakan janji kita hah!!!”
“Mianhae.. aku, aku benar-benar sangat mencintainya..”
“Kau fikir aku tidak sangat mencintainya!! Cintaku padanya tidak kalah besar dengan cintamu padanya!!! Tapi?? Kau tahu aku berniat menolak perjodohanku dengan Seorin hanya karena mengingat janji kita aku tidak ingin menjadi penghianat dan menyakiti perasaanmu..”
“Mwo?? Kau yang akan dijodohkan dengan Seorin??”
“Nde, aku!! Lalu apa yang aku dapat dari pengorbananku?? Aku yang kalian khianati, aku yang kalian sakiti..”
“Aku benar-benar tidak tahu tentang msalah itu..”
“Lee Sungmin, akan ku ambil Seorin darimu!!”
“Mwo???”
Yunho menarik Sungmin untuk bangun “Aku akan terima perjodohan itu!!”
“Andwae!! Kau tidak bisa melakukannya!!”
“Wae?? Kau saja bisa menghianatiku sekarang aku juga akan membalas perlakuanmu padaku sahabatku!!!” Yunho memukul Sungmin lagi hingga jatuh lalu menindihnya dan terus memukulnya
Sungmin menahan pukulan dari Yunho lalu mencoba memukul Yunho balik tetapi Yunho sudah lebih dulu memukulnya hingga ia kembali terjatuh
“Annyeong Chingu!!!” ucap Yunho meninggalkan Sungmin yang kini tergeletak di atas rumput menahan sakit ditubuhnya
“Yun.. ho andwae..”
Yunho menoleh “Tadi adalah untuk yang terakhir kalinya kau mencium bibir Seorin dan memeluknya sekarang dia akan ku ambil kembali!!” Yunho meneruskan langkahnya dengan cepat masuk kedalam apartement
TOK TOK TOK
“Nde, chamkanmannyo..” Seorin berlari kecil membuka pintu dan mendapati ada Yunho di depan pintu dengan tatapan yang tidak dapat Seorin artikan
“Yunho??”Seorin melihat disekitar Yunho “Sungmin odie??”
“Kau sudah merindukan namjachingumu itu hah??”
Mata Seorin membulat mendengar kalimat Yunho terkandung kemarahan dalam kata-katanya Seorin pun sampai tidak bisa menjawab apa-apa karena kaget
“Kau ikut aku!!” Yunho segera menarik Seorin keluar dari apartement Sungmin walau pun Seorin sudah menolak tetapi tetap saja Yunho lebih kuat Yunho terus menarik Seorin hingga keluar dari apartement
“Kita mau kemana Yunho?? Aku tidak ingin kemana-mana, dimana Sungmin??”
“Sungmin atau Oppa??!! Kita akan pulang kerumahmu!!”
“Mwo?? Andwae!”
“Yunho-ya!! Jangan paksa dia!!!” Sungmin tiba-tiba muncul masih dengan menahan sakit di wajah dan perutnya
“Oppa??” Seorin panic dan ingin menghampiri Sungmin tetapi ditahan oleh Yunho
“Lee Sungmin, lihat wajah Seorin baik-baik ini terakhir kalinya kau melihat wajahnya ara!!!” Yunho segera menarik Seorin untuk naik kedalam taksi
“Andwae!! Jangan bawa dia pergi Yunho!!!”Sungmin menahan Yunho
“Yunho aku tidak bisa meninggalkan Sungmin yang terluka begitu saja, jebal..”
“Mulai hari ini lupakan Sungmin, kita akan dijodohkan arachi!!!”
“Mwo??”
Yunho mendorong Sungmin hingga terjatuh dan menarik Seorin masuk kedalam taksi “Kau akan merasakan sakitnya dikhianati Chingu!!” Yunho menatap Sungmin sinis lalu segera masuk kedalam taksi, Sungmin segera bangkit dan menghampiri taksi mengetuk-ngetuk kacanya
“Yunho-ya jebal jangan bawa Seorin pergi dariku..”
“Oppa!!”
“Lupakan dia Choi Seorin!! Jalan ajushi..”
“Nde..” taksi pun mulai berjalan perlahan meninggalkan Sungmin tetapi Sungmin tetap mengejar dan mengetuk-ngetuk kaca jendela taksi
“Seorin-ah, chagi-ya!!! Yunho!!”
“Oppa, Oppa!!
Sungmin mengejar taksi itu sampai ia terjatuh di jalan dan taksiitu menghilang di tikungan perempatan jalan
“Eothoke, Chagi..” Sungmin meracau tidak jelas sambil memukul aspal jalanan, kenapa Yunho mengetahui segalanya secepat ini?? Kenapa tidak menunggu dirinya dan Seorin yang jujur pada Yunho, kenapa ia harus kehilangan Seorin dengan cara seperti ini..
      ==HeartQuake==
Yunho menarik tangan Seorin turun dari taksi dengan paksa
“Yunho-ya, appo!!”
Yunho tidak menjawab ia semakin menarik Seorin masuk kedalam rumahnya tadi selama perjalanan Yunho sudah mengirim pesan pada Appa dan Ummanya agar datang kerumah Seorin untuk membicarakan masalah perjodohan mereka
“Yunho!!” Seorin terus meronta dan menarik-narik tangannya
“Jung Yunho!!!” Seorin menghentakan tangannya dengan kuat hingga terlepas dari cengkraman Yunho, menyadari kelakuan Seorin Yunho pun segera menoleh
“Wae??”
“Mwo?? Seharusnya aku yang bertanya Wae Yunho-ya??!”
“Wae noe johahae!!!”
“M,Mwo??”
“Kenapa harus Sungmin kenapa bukan namja lain??”
“Yunho-ya, mianhae jika aku dan Sungmin Oppa menyakitimu, jangan salahkan Sungmin Oppa dalam hal ini dia sudah berniat meninggalkanku hanya demi kau, tapi aku yang memaksanya agar terus menjalani  hubungan ini.. kau salahkan aku saja..”
Yunho tersenyum miris “Menurutmu apa lagi yang bisa aku lakukan sekarang terhadap kalian berdua selain marah??”
Seorin menatap Yunho dia dapat melihat ada luka yang dalam dari mata Yunho ada kemarahan disana, ini jelas bukan sosok Yunho yang selama ini dia kenal namja dihadapannya kini berbeda dengan Jung Yunho sahabatnya yang ceria dulu, yang ada dihadapannya sekarang adalah Yunho yang penuh dengan kemarahan karena terluka dikhianati kedua sahabatnya
“Mianhae Yunho-ya..”
Yunho meraih lengan Seorin dan kembali menarik Seorin masuk kedalam rumah Seorin, tetapi Seorin segera menahan langkah Yunho
“Kau sudah berjanji padaku tidak akan memberitahu Appa ku tentang keberadaanku bukan, kenapa kau mambawaku pulang?”
“Kita harus membicarakan perjodohan kita ara!!” Yunho kembali menarik Seorin dan tidak memperdulikan Seorin yang kini terdiam mencerna kata-kata Yunho, perjodohan?? Dirinya dan Yunho?? Seorin menahan langkah Yunho lagi
“Chamkanman.. perjodohan apa maksudmu??”
“Perjodohan kita, kita dijodohkan..”
“Mwo?? Jadi kau yang akan dijodohkan denganku??”
“Nde, kau tahu aku hampir menolak karena memikirkan Sungmin dan persahabatan kita, tapi ternyata..” Yunho kembali menarik Seorin “AKu akan terima perjodohan ini, dan kau sebaiknya lupakan Sungmin..”
“Mwo.. melupakan Sungmin??” Seorin menghentakan tangannya lagi “Micheoso!! Aku mencintainya!!”
Yunho segera menatap Seorin kata-kata Seorin benar-benar kembali menyakitinya, Seorin dengan lantang mengatakan ia mencintai Sungmin, dirinya juga sama dirinya juga mencintai Seorin
“Mi,Mian Yunho..” Seorin menunduk saat dapat membaca tatapan terluka Yunho padanya
“Aku juga mencintaimu..dan mulai sekarang kau lupakan Sungmin!!” Yunho kembali menarik Seorin memasuki pintu rumah Seorin
“Seorin!!”Umma Seorin segera berlari memeluka anaknya yang sudah 2 minggu pergi dari rumah “Akhirnya kau pulang juga, nak.. kau baik-baik saja selama ini?? Bagaimana makanan yang kau makan?? Kau tinggal dimana selama ini?? Kami kira kau ketempat Yunho??”
“Aku baik-baik saja Umma..”
“Baguslah.. kau sudah tahu kalau namja yang akan kami jodohkan denganmu adalah Yunho??”
Seorin mengangguk
“Baguslah, kalian sudah saling mengetahui perjodohan ini akan berjalan lancar kalau begitu..”
“Geundae Umma.. aku..”
“Nde?? Waeyo??”
“Yang aku cintai bukan..”
“Ikut aku Seorin-ah!!” Yunho menarik Seorin ke halaman rumah Seorin
Ke 4 orang tua itu hanya bisa menatap Seorin dan Yunho dengan bingung
“Ah anak muda biarkan saja..” ucap Appa Yunho
“Nde, lebih baik kita menentukan kapan pertunangannya akan dilaksanakan.. Yunho sepertinya setuju..” ucap Appa Seorin semangat
“Appo Yunho!!” Seorin berusaha menarik lengannya yang ditarik paksa oleh Yunho tetapi tidak bisa
Yunho menghentikan langkahnya membuat Seorin ikut berhenti melangkah, Yunho menoleh pada Seorin “Kita harus tetap meneruskan perjodohan ini..”
“Mwo?? Andwae!!”
“Wae!!”
“Na.. na anjohayo..”
Yunho tersenyum miris “Geundae, na johayo..”
“Yunho jebal.. aku mencintai Sungmin..”
“Aku sudah cukup kalian sakiti, kali ini aku ingin Sungmin juga merasakan yang aku rasakan begitu aku tahu kalian menghianatiku dibelakangku..”
“Yunho, kami benar-benar tidak sengaja..”
“Aku tidak mendengar alasan apapun, aku akan melakukan apa saja agar perjodohan ini tetap terlaksana..” Yunho meninggalkan Seorin di halaman belakang rumah Seorin
“Andwae..”Gumam Seorin sambil memandang punggung Yunho yang sudah berjalan menjauhinya
      --HeartQuake==
Seorin sudah 2 hari pulang dan selama 2 hari ia belum bertemu dengan Sungmin walau ia kembali kesekolah ia tidak melihat Sungmin sama sekali, kemana namja itu?? Apa Sungmin tidak tahu Seorin sangat merindukan dirinya??
“Kau berharap melihatnya??”
Seorin menoleh menatap Yunho yang memang sejak awal duduk disampingnya
“Kau lupa dia kupukul 2 hari lalu?? Pasti sekarang dia sedang istirahat dirumah, dan tidak ada yang merawatnya.. mungkin butuh waktu lama agar kau dapat melihatnya kembali??”
“Jung Yunho.kau.. apa maumu hah??”
“Kau.., aku ingin kau melupakan Sungmin..”
“Jangan konyol Yunho-ya, tidak semudah itu melupakan seseorang..”
“Maka dari itu belajarnya melupakkannya dari sekarang!!”
Yunho beranjak pergi meninggalkan Seorin yang masih termenung dibangkunya, ia benar-benar tidak mengenali sosok Yunho yang ada dihadapannya sekarang ini bukan Yunho yang 10 tahun ini dirinya kenal,apa iya Yunho berubah karena dirinya dan Sungmin apa iya Yunho seterluka itu?
      Heulgo itseumyon saenggak myeothani
      Neomu a a a a appa othokhe
      Sala neun geonhi
Ponsel Seorin berbunyi ketika Seorin sedang merenung didalam kamarnya semenjak ia pulang orangtuanya melarangnya untuk keluar kamar apa lagi keluar rumah kecuali pergi bersama dengan Yunho seperti berangkat sekolah bersama usai itu semua Seorin kembali masuk kedalam kamar
“Yeoboseyo??”
“Chagi..”
Seorin segera mantap layar  ponselnya “Oppa??”
“Nde, annyeong???”
“Annyeong, bagaimana keadaanmu Oppa?? Bagimana luka-lukamu??”
“Aku sudah baikan, kau tenang saja..”
“Nde bagus kalau begitu, ah iya Oppa kau gantinomor??”
“Nde, biar Yunho tidak bisa melacakku, agar dia tidak tahu kau masih menghubungiku dibelakangnya”
“Oppa, kapan kau masuk lagi??”
“Mungkin besok atau lusa..”
“Aku benar-benar merindukanmu..”
“Nado..”Sungmin menghela nafasnya “Bagaimana keadaanmu?? Ada yang  menemanimu?”
“Aku baik-baik saja..mereka baik padaku.. aku jelas sendiri malah aku di kurung dalam kamar Oppa, aku merindukan saat-saat ada diapartement mu Oppa..”
“Uljima..”
“Aku tidak menangis..”
“Kotjimal, suara mu bergetar Chagi..”
Tiba-tiba Seorin terisak pelan “Aku takut Oppa..”
“Kau tenang Chagi, kita pasti bisa menemukan jalan keluarnya...”
“Jinja??? Aku tidak yakin Oppa..”
“Kau harus percaya padaku..”
“Aku percaya padamu Oppa, selalu.. geundae keadaannya seperti ini apa lagi yang dapat kita lakukan??”
“Aku yakin masih ada yang bisa kita lakukan, ah nde.. bagaimana sikap Yunho padamu??”
“Dia.. dia sangat dingin Oppa.. dia membenciku..”
“Dia pasti membenciku juga...” Sungmin menghela nafas “Aku sudah terlalu jahat padanya..”
“Ani Oppa, ingat aku yang memaksakan hubungan ini bukan?? Kau tidak salah disini..”
“Geundae, jika aku memang tidak egois memikirkan perasaanku sendiri aku seharusnya menolak mu.. dan mungkin kejadian seperti ini tidak terjadi.. aku terlalu egois Chagi, aku terlalu ingin memilikimu.. aku lelah mengalah untuk Yunho..”
“Oppa..”
“Kau tahu, aku iri melihat kalian yang tinggal berdekatan, melihat kau dan Yunho datang bersama keperempatan jalan untuk menjemputku berdua, melihat kau duduk berdua dengan Yunho dikelas, hatiku sakit melihat itu setiap hari tapi karena ke egoisanku sesaat sekarang aku menghancurkan persahabatan kita ber3.. pabo.. na jeongmal paboya..”
“Oppa, keumanhae.. jangan salahkan dirimu sendiri..”
Sungmin menghela nafas “Namja yang akan dijodohkan denganmu dia bukan??”
“Nde Oppa..”
“Apa aku harus menyerahkanmu padanya??”
“Andwae!!!”
“Chagi??”
“Kita sudah terlanjur melangkah jauh Oppa, kenapa kau malah menyerah ditengah jalan begini?? Seharusnya kita memperjuangkannya..”
“Geundae.. kita akan menyakiti Yunho lagi..”
“Yunho membenciku Oppa.. walaupun kau menyerahkanku padanya dia tidak akan semanis dulu lagi, aku benar-benar tidak mengenal Jung Yunho yang sekarang..”
“Chagi..”
“Oppa, jebal.. kita perjuangkan sampai akhir..”
Sungmin terdiam “Kau yakin???”
“Nde, aku yakin..”
“Baiklah, jika kau yakin aku lebih yakin lagi..”
Seorin tersenyum akhirnya Sungmin memberikan kepastian akan hubungan mereka walau kini mereka terpisah
“Chagi?”
“Nde??”
“Apa sebaiknya kita pergi meninggalkan Seoul??”
Mata Seorin membulat mendengarkan kata-kata Sungmin, meninggalkan Seoul itu artinya kabur lagi dari rumahnya tapi kali ini kabur dan pergi untuk selama-lamanya, tapi mereka harus kemana?? Pergi dari Seoul?? Haruskah?? Apa hanya ini cara hubungan mereka agar tetap berjalan??
“Othe??”
“Nde Oppa, aku mau.. kita pergi keluar Seoul..”
      ==HeartQuake==
Seminngu lewat dari perbincangan mereka di ponsel Sungmin memang sudah kembali masuk tetapi ia sama sekali tidak ada kesempatan untuk mendekati Seorin apa lagi berbicara dengannya Sungmin hanya dapat menatap Seorin dari jauh begitu juga dengan Seorin ia hanya dapat membalas tatapan Sungmin yang melihatnya dari kejauhan Yunho selalu ada disamping Seorin dan tidak segan-segan melarang Sungmin untuk mendekati calon Tunangannya itu, mereka hanya sering telfon-telfonan secara diam-diam tanpa dikethui siapapun
“Yunho, Seorin coba kalian lihat ini..”Umma Yunho menyodorkan sebuah kartu seperti undangan pada mereka berdua yang kini sedang duduk diruang tamu rumah Seorin
“Apa ini Ahjuma??”
“Buka dan lihat saja..”
Seorin mengambil kartu tersebut lalu melirik Yunho “Kau tidak melihatnya???”
“Tidak perlu kulihat aku sudah tahu apa isinya..”
Seorin kembali menatap kartu undangan itu perasaannya tidak enak melihat kartu undangan itu jangan-jangan.. Seorin segera membuka kartu undangan itu matanya membulat sempurna karena kaget membaca kata-kata yang tertulis di undangan
“Ini..”
“Nde, undangan pertungan kita..”
Seorin menoleh kearah Yunho, tetapi Yunho tidak menggubris tatapan Seorin
“Kalian setuju kan kalau pertunangan kalian akan kami laksanakan minggu depan??” tanya Umma Seorin sambil menyesap tehnya dengan anggun
“Aku sangat setuju..” ucap Yunho sambil berdiri dan kata-kata Yunho membuat Seorin segera mendongak keatas menatap Yunho
“Malah jika perlu lebih cepat juga boleh..” lanjut Yunho sambil berjalan meninggalkan ruang tamu kehalaman belakang, dan tidak lama disusul Seorin
“Yunho-ya..”tahan Seorin sambil meraih lengan Yunho
“Wae??”
“Kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku bahwa acara pertunangan itu minggu depan??”
“Aku juga baru tahu..”
“Aku tidak setuju..”
“Wae?? Karena Sungmin??”
“A,ani.. itu hanya terlalu cepat untukku..”
“Tapi tidak bagiku..”
Yunho menyentuh wajah Seorin “Ingat 1 minggu lagi kau akan jadi milikku.. jadi lupakan Sungmin..”Yunho beranjak meninggalkan Seorin, rasanya lutut Seorin lemas ia bingung, 1 minggu?? 1 minggu??
==HeartQuake==
“Mwo???”
“Nde Oppa, acara pertunangannya akan dilaksanakan minggu depan..”
“Kenapa secepat itu??”
“Molla.. eothoke Oppa??”
“Tenang Chagi akan ku fikirkan caranya..”
“Apa kita akan benar-benar pergi dari Seoul Oppa?”
Sungmin terdiam “Kau ragu Chagi?”
“Aku bukan ragu, aku hanya takut rencana itu gagal Oppa..”
“Ani, tidak akan gagal.. kita akan tetap pergi aku akan segera menyiapkan segalanya..”
“Kau sudah memikirkan kita akan kemana??”
“Mokpo.. kita akan ke mokpo.. kita akan mulai dari awal disana, aku ada sepupu disana kita akan menginap untuk sementara disana dan.. aku pun sudah membeli sebuah mobil untuk kita kabur nanti..”
“Mwo?? Kau membeli mobil?? Itu kan mahal Oppa??”
“Aku hanya membeli mobil bekas, dan itu tidak mahal aku hanya ingin memberi yang terbaik untukmu Chagi..”
“Geundae Oppa..”
“Gwenchana.. aku akan menyiapkan segalanya, akan kukabari kapan kita akan pergi meninggallkan Seoul..”
“Nde Oppa..”
“Annyeong chagi, saranghae..”
“Annyeong Oppa, nado..”
KLIK!!
Sambungan telfon terputus dan Seorin segera menatap ponselnya, ia lalu menatap seluruh kamar nya, ia menatap bingkai foto diatas meja belajarnya dalam-dalam seakan-akan ia tidak akan melihat hal itu lagi selamanya.. tentu saja ia akan meninggalkan Seoul dengan Sungmin dalam waktu dekat, kepergiannya kali ini jelas berbeda dengan kepergiannya beberapa waktu lalu yang hanya kabur dari rumah karena marah pada Appanya, tapi kali ini ia pergi dari rumah karena ingin memperjuangkan hubungannya dengan SUngmin yang terancam hancur karena perjodohannya dengan Yunho
“Appa, Umma mianhae.. Yunho Mianhae.. aku hanya ingin mempertahankan hubunganku maafkan keegoisanku..”
Seorin menghampiri lemarinya dan mengeluarkan Tas yang berukuran sedang ia memasukkan baju kaos yang dapat ia gunakan sehari-hari, celana, dan segala keperluan yang akan ia gunakan nanti saat sudah tiba di Mokpo
Seorin menghela nafas sambil menutup tasnya “Aku harus yakin, aku harus yakin..” ia mengulang-ulang kalimat itu seakan-akan itu adalah obat yang mujarab untuk menghilangkan kegundahan hatinya
“Aku harus yakin dengan keputusanku dan SUngmin Oppa..”
             ==HeartQuake==
Sungmin melangkah dengan pasti menghampiri kelasnya ia dengan percaya diri menghampiri Yunho dan Seorin yang sama-sama duduk diam didalam kelas
“Jung Yunho..”
Yunho menoleh dan mendapati Sungmin ada di hadapannya, Seorin pun segera menoleh dan menatap Sungmin was-was kenapa Sungmin menghampiri mereka
“Wae, Lee Sungmin??”
“Aku ingin berbicara 4 mata denganmu..”
“Oppa, kau ingin membicarakan apa dengan Yunho??”
“Tenang Chagi..” Sungmin menatap Seorin lembut
Yunho segera berdiri dan menghampiri Sungmin “Berhenti memanggilnya dengan Chagi..”
“Itu hakku Jung Yunho..”
“Kau sudah tidak berhak lagi, dia calon tunanganku ara!!” bentakan Yunho membuat seluruh kelas menatap mereka bergantian
Sungmin tersenyum sinis “Baru calon kan?? Bukan tunanganmu..”
“Maksudmu??”
“Belum tentu Seorin akan menjadi tunanganmu!!”
“Kau!!” Yunho tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan kewajah SUngmin, membuat Sungmin terjatuh
“Oppa!!”
“Apa dengan memukulku kau akan mengembalikan Seorin padaku?”
“Micheosso!!!!” Yunho kembali memukul SUngmin
“Ya!!! Keumanhae!!!!” bentak Seorin
Yunho berhenti memukul SUngmin lalu berdiri dan menatap Seorin sedangkan Seorin tidak memperdulikan tatapan Yunho ia segera membantu Sungmin
“Oppa gwenchana?”
“Gwenchana..”Sungmin menatap Yunho “Aku lelah Yunho-ya..”
“Mwo??”
“Aku lelah selalu mengalah padamu..”
“Maksudmu??”
“Aku lelah menahan rasa cemburuku saat kau dan Seorin dapat tinggal berdekatan, kalian berangkat bersama, kalian duduk bersama sedangkan aku hanya menjadi orang ketiga..”Sungmin menggengam jemari Seorin “Dan sekarang aku mohon kembalikan dia padaku.. ijinkan aku mencintainya, ijinkan aku sedikit egois hanya kali ini Yunho-ya..”
“Kau..”Yunho mendelik kesal “Waktumu hanya sampai hari minggu ini, aku akan merebut Seorin darimu!!! Aku tidak perduli tentang ceritamu itu..”Yunho berjalan keluar kelas setelah menendang meja
“Oppa gwenchana..”
“Gwenchana..” Sungmin menoleh kearah Seorin sambil mengelap darah di sudut bibirnya “Kita pergi dari Seoul malam sebelum pertunanganmu Chagi..”
“Mwo??”
“Aku akan menjemputmu, aku sudah menyiapkan segalanya aku sudah mengabari sepupuku di Mokpo..”
“Oppa..”
“Kau yakin kan??”
Seorin mengangguk, “Nde, aku yakin.. akan kutunggu kau datang menjemputku Oppa..”
Sungmin tersenyum lalu mengusap wajah Seorin “Mian..”
“Wihaeyo??”
“Harus terlibat dalam perselisihanku dengan Yunho..”
“Kalian berselisih juga karena diriku Oppa..”
Sungmin kembali menatap Seorin “Kau benar-benar yakin kan Chagi?”
Seorin mengangguk “Nde Oppa..”
             ==HeartQuake==
Suara dentingan piring terdengar dari luar kamar Seorin ia yakin Umma nya sedang menyiapkan piring-piring yang akan digunakan besok untuk acara pertunangannya dengan Yunho, Seorin menatap layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam, matanya bergantian menatap tas berukuran sedang yang kini bertengger manis di atas tempat tidurnya
Ya, malam ini adalah malam yang mereka rencanakan bersama, mereka akan meninggalkan Seoul dan Sungmin berjanji akan datang jam 7 tepat tapi ini sudah lewat dari jam 7
“Odie Oppa?”
TUK!
TUK!
Seorin menajamkan pendengarannya ia mendengar sesuatu menabrak kaca jendelanya
TUK!
Iya benar ada yang menabrak kaca jendelanya, ia segera menghampiri jendelanya yang berhadapan langsung dengan halaman belakang rumahnya dan ia melihat Sungmin dibawah
“Oppa?? Kau sudah datang??” bisik Seorin
“Nde, palli..”
“Bagaimana aku turun Oppa? Ada Umma didalam..”
Sungmin berfikir sejenak “Loncat..”
“Mwo??”
“Iya loncat, aku akan menangkapmu..”
“Yakin Oppa?”
“Nde, kau percaya padaku bukan??”
“NDe..”
Seorin kembali masuk kedalam kamarnya lalu keluar lagi dan membawa tasnya, ia bersiap melempar tas itu hingga tiba-tiba pintu kamarnya diketuk
“Seorin-ah..”
“Omo, Oppa Yunho datang kekamar.. kau tunggu sebentar..”
“Nde..”
Seorin kembali masuk kedalam kamar menyembunyikan tasnya dibawah tempat tidur dan segera naik ketempat tidur menutupi tubuhnya dengan selimut dan pura-pura tidur
KRIET!!!!!!
Yunho membuka pintu dan menghampiri Seorin yang terlihat sudah tidur di dalam kamarnya yang gelap “Kau sudah tidur?” tanya Yunho dan tidak ada jawaban dari Seorin, Yunho duduk disamping tempat tidur Seorin lalu membenahi poni Seorin
“Noe ara?? Nan joengmal saranghae.. jinja jeongmal saranghae...”
Yunho menghela nafas panjang “Ah, aku yakin kau tidak mendengarnya.. annyeonghi jumuseyo..” Yunho mendekati Seorin dan mengecup dahi Seorin lalu segera beranjak meninggalkan kamar Seorin dan menyender didinding samping kamar Seorin
BRAK!
Terdengar suara pintu ditutup dan akhirnya Seorin bangun dari tidur bohongannya, ia menatap pintu
“Mian Yunho-ya..”
Yunho tersentak sepertinya barusan ia mendengar suara Seorin yang mengatakan maaf, tapi pikiran itu dengan segera ditepis Yunho, jelas-jelas tadi ia lihat Seorin sudah tertidur
BRUK!!
Yunho kembali menajamkan telingannya, ia seperti mendengar ada suara benda berat yang dilempar kebawah
Seorin menatap tasnya yang sudah ada dibawah, ia menelan ludah karena harus loncat dari lantai 2 kamarnya
“Palli Seorin-ah.. aku akan menangkapmu percayalah..”ucap SUngmin mencoba meyakinkan
“Nde Oppa, aku akan loncat..” Seorin segera menaikkan kakinya ke pagar balkon kamarnya
“Choi Seorin!!”
Seorin terdiam dengan perlahan ia menoleh dan mendapati Yunho ada diambang pintu menatapnya dengan tatapan marah
“Mwohaseyo!!”
Seorin kembali menoleh kebawah “Tangkap aku Oppa!!” Seorin tiba-tiba melompat membuat Yunho segera menghampiri balkon dan melihat Seorin ditangkap oleh Sungmin
“Kalian..”
Sungmin menatap keatas setelah membantu Seorin berdiri dengan benar “Mian Yunho-ya.. maafkan keegoisanku kali ini, aku benar-benar mencintainya..” Sungmin meraih tas Seorin lalu meraih jemari Seorin “Palli Chagi kita pergi..” Sungmin segera menarik Seorin untuk segera pergi dari halaman belakang rumah Seorin menuju pagar kecil dibelakang rumah Seorin, melihat Sungmin membawa calon tunangannya Yunho segera berlari keluar kamar Seorin dan bergegas mengejarnya
“Kau tahu dari mana tentang pintu kecil ini Oppa?”
“Aku mencari tahu seluk beluk rumah ini..” Sungmin membuka pintu mobil untuk Seorin “Cepat masuk..” setelah Seorin masuk ia memasukkan tas Seorin kepintu belakang dan segera masuk menyusul Seorin
“Kita berangkat Chagi..”
“Nde Oppa..”
Sungmin menjalankan mobilnya melewati pagar utama rumah Seorin bertepatan dengan mobil Yunho yang keluar
“Itu mereka..” Yunho melihat mobil yang mengangkut 2 sahabatnya tanpa menunggu lama Ia segera mengejar mobil itu
“Oppa..”
“Nde??”
“Sepertinya Yunho mengejar kita..”
“Mwo??” Sungmin ikut-ikutan memandang kaca spion, benar kata Seorin tepat dibelakangnnya adalah mobil Jung Yunho, Sungmin menambah kecepatannya “Pakai sabuk pengamanmu Chagi..”
Seorin segera menggunakan sabuk pengamannya ia hanya menahan nafasnya saat ia rasakan mobil yang dibawa Sungmin mulai mengebut ditengah jalan raya
“Oppa apa ini tidak terlalu berbahaya??”
“Kau percaya padaku Chagi.. kita pasti lepas dari Yunho malam ini juga..”
Seorin tidak memberi tanggapan apa-apa, ia hanya mencoba percaya pada SUngmin dan juga kenapa Yunho harus memergoki mereka saat mereka akan pergi rencana yang sudah tersusun matang hancur semuanya
“Lee Sungmin, kau.. apa ini maksudmu dengan Seorin tidak akan bertunangan denganku??”
“Kau nekat Sungmin!!” Ucap Yunho menambah kecepatan mobilnya
“Oppa..”
“Nde??”
“Apa pun yang terjadi, kau tidak boleh meninggalkanku..”
Sungmin segera menoleh kearah Seorin “Keure ani..” Sungmin kembali fokus pada jalan “Kau pun tidak boleh meninggalkanku..”
“Berjanjilah Oppa, apa pun yang terjadi nanti kau harus tetap bertahan untukku..”
“Keure...” Sungmin menoleh lalu tersenyum
“Oppa!!!!!”
Jeritan Seorin membuat Sungmin sadar dan segera menoleh kembali kearah kemudinya dan melihat ada mobil dihadapan mobilnya ternyata ia salah jalur, menoleh kearah Seorin membuat kemudinya oleng Sungmin segera membanting stirnya ke kanan
“Oppa pembatas jalan!!”
Sungmin kembali membanting stirnya kekiri dan memasuki jalur berlawanan arah dengan mobilnya agar mobilnya tidak menabrak pembatas jalan tetapi dalam hitungan detik tiba-tiba
BRAKKKK!!!!!!
Mobil yang dibawa Sungmin dihantam dengan kuat oleh mobil lain dan membuat mobil itu berputar dan berguling-guling dijalan, sekitar 1KM dari tempat hantaman mobil itu berhenti berguling dan kembali dengan posisi semula
Yunho melebarkan matanya menatap mobil yang membawa Sungmin dan Seorin berguling dijalan karena dihantam oleh mobil dengan kecepatan tinggi bahkan mobil mereka sempat terbang lalu jatuh berguling-guling dijalan, Yunho menghentikan laju mobilnya dengan tergesa-gesa ia turun dari mobilnya ia segera berlari kemobil yang membawa ke2 sahabatnya itu
“Sungmin-ah!!” panggil Yunho sambil memukul-mukul kaca mobil, yang ia lihat Sungmin dan Seorin sudah pingsan dan tidak sadarkan diri, kaca mobil tertancap di dada Sungmin melihat itu Yunho takut ia akan kehilangan sahabatnya, ia mengalihkan pandangannya pada Seorin yang berlumuran darah dari kepalanya
“Sungmin-ah!! Lee Sungmin!! Choi Seorin!!” panggil Yunho lagi sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela itu sekali lagi, melihat tidak ada respon Yunho segera menghubungi RS
“Yeoboseyo????? Dawajuseyo!!!”
             ==HeartQuake==
2 hari berlalu semenjak kejadian itu Sungmin dan Seorin dirawat di RS yang sama, Sungmin dirawat diruang ICU Sungmin dinyatakan koma karena jantungnya tertusuk pecahan kaca, hanya keajaiban yang bisa membuat Sungmin kembali membuka matanya, sedangkan Seorin hanya belum sadar dari pingsannya mungkin Seorin kaget karena kecelakaan yang menimpa dirinya malam itu, tapi selebihnya Seorin baik-baik saja, sedang Yunho selalu datang setiap hari menjenguk kedua sahabatnya bahkan Yunho yang membayar biaya RS Sungmin dan Seorin selama mereka di RS, kedua orangtua Seorin meminta maaf pada Yunho karena acara pertunangan mereka batal karena peristiwa ini tapi untuk Yunho ia tidak memperdulikan masalah pertunangan mereka yang batal ia hanya memikirkan keadaan kedua sahabatnya..
Apa yang akan Seorin katakan jika tahu Sungmin sekarang koma?? Seorin pasti kini membenci Yunho karena keegoisan Yunho sekarang semua terjadi, tapi sungguh bukan itu maksud Yunho yang sebenarnya Yunho tidak berharap kecelakaan itu terjadi malam itu..
“Sungmin-ah.. ireona.. apa yang harus aku katakan pada Seorin jika dia sadar kau dalam keadaan seperti ini??” Yunho menelungkupkan kepalanya di tepi tempat tidur Sungmin
“Mianhae Chingu.. mian..”
Yunho mengangkat wajahnya lalu menatap Sungmin “Mian Sungmin-ah..”Yunho bangkit dari duduknya “Sekarang aku harus kekamar Seorin aku juga harus menjenguknya.. annyeong Chingu, nanti sore aku datang lagi..”
Yunho beranjak keluar dari kamar Sungmin ia melangkah gontai kekamar Seorin ia membuka pintu kamar Seorin dan langsung mendapati Seorin yang masih belum sadar perban masih melilit kepalanya
“Seorin-ah..” panggil Yunho saat sudah berada di samping Seorin
“Aku baru saja menjenguk Sungmin, dia masih tidur seperti kemarin..” Yunho menghela nafas “Kau kapan sadar?? Biar kita menunggu Sungmin sadar bersama..”
Yunho meraih jemari Seorin “Kuharap kau tidak membenciku Seorin-ah.. aku benar-benar tidak tahu kecelakaan itu akan terjadi, jika aku tahu aku tidak akan mengejar kalian.. mianhae Seorin-ah..”
Tiba-tiba jemari Seorin bergerak dalam genggaman Yunho membuat Yunho langsung menatap jemari Sseorin dan perlahan menatap wajah Seorin, mata yeoja itu perlahan terbuka
“Seorin-ah??”
Seorin menoleh kesumber suara “Kau sudah sadar?? Akan kupanggilkan dokter kalau begitu..” Yunho segera beranjak tetapi ditahan Seorin
“Ini dimana??”
“Kau di RS Seorin-ah..”
“Seorin?? Apa itu namaku??”
Yunho menatap Seorin tidak percaya “Mworagoyo Seorin-ah..kotjimal..”
“Dan kau, kau siapa???”
Yunho mematung mendengar pertanyaan Seorin apa itu artinya Seorin lupa dirinya siapa??? Seorin lupa dengan masa lalunya??? Benarkah begitu??
“Kau siapa??”
“Aku?? Jung Yunho.. tunanganmu..”
Seorin yang kini menatap Yunho, ia masih merasa bingung ia merasa asing dengan dunianya ketika ia membuka matanya ia lupa siapa dirinya ia juga tidak tahu siapa namja dihadapannya yang terlihat khawatir pada dirinya
“Tunanganku??”
“Nde..”Yunho menunduk lalu kembali mendongak “Nde Chagi aku tunanganmu.. aku kekasihmu..”
             ==HeartQuake==
Hari ini Seorin keluar dari RS setelah seminggu dirawat diRS yunho menuntun jemari Seorin untuk turun dari tempat tidur
“Gomawo Oppa..”
“Nde Chagi..” Yunho memakaikan baju hangat ditubuh Seorin
“Hari ini aku pulang kan Oppa?”Tanya Seorin sambil berjalan kearah jendela dan menatap halaman RS dari kamarnya
“Nde kau pulang..”
“Aku takut Oppaa..”
“Apa yang kau takutkan Chagi?”Yunho memeluk Seorin dari belakang, dan sempat membuat Seorin tersentak kaget, ia kaget ketika Yunho memeluknya ia masih belum percaya dengan kenyataan kalau Yunho adalah tunangannya, ia belum merasakan rasa apa-apa pada Yunho, apa orang yang hilang ingatan juga akan melupakan perasaannya pada orang yang pernah ia cintai??
“A,aku hanya takut dengan keadaan rumahku, bagamana bentuk rumahku?? Bagaimana orangtua dirumahku?? Aku hanya bertemu mereka diRS dan itu hanya sebentar berbeda jika nanti aku sudah kembali kerumah aku akan tinggal bersama mereka , aku sedikit merasa takut Oppa..”
“Aku akan datang setiap hari kerumahmu menemanimu..”
“Jinja??”
“Nde apa pun untukmu Chagi-ya..”
Seorin tersenyum ia memang merasa nyaman dengan Yunho tetapi tatap saja ia merasa bukan rasa nyaman ini yang ia cari Seorin merasa seperti ada yang hilang dari sebagian hatinya
“Seorin-ah??”
Seorin dan Yunho menoleh ketika mendengar suara Umma Seorin “Ahjuma..”
“U,umma..”
“Ayo kita pulang Seorin-ah..”
“Nde..”
“Ayo Chagi..” Yunho menuntun Seorin keluar dari kamar sedangkan Umma Seorin mengikuti dari belakang sesampainya di loby Yunho menuntun Seorin masuk kedalam mobil
“Kau tidak pergi bersamaku Oppa?”
“Nanti aku menyusulmu Chagi..”
“Oh, baiklah..”
Setelah Umma Seorin masuk kedalam mobil, mobilpun melaju meninggalkan Yunho yang melambaikan tangan pada mobil Seorin tetapi begitu mobil menghilang disatu titik Yunho segera menurunkan tangannya dan segera kembali masuk kedalam, ke kamar Sungmin
“Chingu..mianhae.. kali ini ijinkan aku untuk egois setidak nya sampai kau sadar.. ijinkan aku memiliki Seorin sebagai tunanganku.. mianhae.. jeongmal mianhae..”
Yunho kembali melangkah keluar tetapi ia kembali menoleh “Atau ijinkan aku memiliki Seorin.. kini dia menjadi milikku.. mian Chingu..”Yunho pun berlalu keluar dari kamar Sungmin

THE END

14 JULI 2011 17:30 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar