SNOW WHITE at CHRISTMAS
TREE 4 [ a Keeper ]
Namja tampan yang terlihat manis kini sedang melangkah
dengan baju hangat dan topi rajut putihnya musim dingin yang sebentar lagi
datang membuatnya memeluk dirinya erat-erat ia membuka pintu sebuah café dengan
senyum riang sangat-sangat khas dirinya setiap hari
“Annyeong??”
“Ah,
annyeong Teuki Hyung…” sapa Kibum semangat “Kau habis darimana Hyung?”
“Biasa
Kibum-ah…” namja manis yang dipanggil Teuki itu hanya tersenyum lalu melepas
baju hangat yang sedari tadi membungkus tubuhnya didalam café memasang pemanas
jadi tidak usah repot-repot menggunakan mantel ataupun baju hangat
“Hyung,
bantu aku dengan laporan-laporan ini…” Heechul segera menarik namja manis itu
kedalam ruangannya sedangkan yang lain hanya menggeleng melihat namja cantik
dan namja manis itu dari jendela yang terlihat dari depan meja kasir
“Apa
Teukie Hyung dan Chulie Hyung tidak ingin mencari pasangan hidup?? Mereka
terlihat work a holic…” gumam Henry sambil duduk disamping Zhoumi
Henry
masuk kedalam ruangan namja yang dipanggil Teuki itu, nama lengkapnya adalah
Park Jungsoo tetapi banyak teman-temannya yang memanggilnya Leeteuk karena
Leeteuk terlalu panjang maka mereka memutuskan memanggil Teukie singkat dan
terdengar imut, Henry meletakan 2 coffelate panas di atas meja
“Hyungdeul
jangan sampai telat makan…” ucap Henry
“Nde…”
jawab Heechul singkat dan tetap fokus pada kerjaannya
Leeteuk
mendongak menatap Henry lalu tersenyum “Nde Henry-ah kau tenang saja sebentar
lagi pekerjaan kami selesai, kalian juga jangan lupa makan ne?” pesan Leeteuk
“Nde
Hyung, aku keluar dulu…” Henry kembali keluar dari ruang kerja milik 2 namja
berparas seperti yeoja itu, sedangkan kedua namja itu melanjutkan pekerjaan
mereka dalam keheningan hingga sang namja cantik menghentikan kegiatannya
“Huft
aku bosan…”
Leeteuk
memandang Heechul “Jika kau lapar kau makan saja dulu…”
“Hyung,
aku bilang aku bosan bukan lapar…”
“Lalu
kau mau apa? Pekerjaan kita hanya tinggal sedikit lagi…”
Heechul
mengacak-acak rambutnya “Kita kan sudah membuka café kenapa kau masih menerima
pekerjaan dari Appa??? Memangnya diperusahaannya itu tidak ada karyawan lagi
apa sampai-sampai memintamu membawa pekerjaan kemari…”
“Aku
hanya ingin membantu Ahjushi… lagi pula itukan Appamu lunaklah sedikit…”
Leeteuk tersenyum menanggapi keluhan Heechul
Sedang
Heechul hanya berdecak kesal, sesaat otaknya teringat dengan namja yang dulu
mengantarkan Henry bekerja dicafe ini “Ah, Hyung!”
“Nde?”
“Kau
mengenal namja yang mengantar Henry kemari waktu itu?”
Leeteuk
mengangguk “Dia Hoobaeku… waeyo?”
“Ani
hanya saja wajahnya saat melihatku waktu itu membuatku ingin tertawa
terbahak-bahak…” dan tidak lama Heechul benar-benar tertawa terbahak-bahak
sampai-sampai 3 namja diluar memandang bingung kearah ruang kerja Leeteuk dan
Heechul
“Itu
Coffelate kan???” tanya Kibum dan dijawab dengan anggukan oleh Zhoumi dan Henry
“Lalu kenapa dia tertawa seperti itu?”
Leeteuk
kini sedang berjalan pulang ia baru saja selesai mengunci pintu cafenya
rapat-rapat ia berhenti sesaat didepan pohon natal yang baru setengah dibentuk
masih ada sisa-sisa kayu dan tiang penyangga yan bertumpuk disamping pohon
natal itu
“Ah,
natal tahun ini pasti indah…” Leeteuk ingin melangkah pergi kalau saja ia tidak
melihat ada seorang namja yang sedang dikejar oleh orang lain dibelakangnya
Leeteuk berniat menyingkir dari jalan tetapi terlambat karena tubuhnya sudah
terlebih dahulu tersenggol oleh namja bertubuh kekar yang berlari dibelakang
namja jangkung yang dikejar itu, hasilnya Leeteuk terhuyung kebelakang dan
menubruk tumpukan kayu dan tiang peyangga sehingga membuat tumpukan itu
terjatuh menindihnya
BRUK
BRUK BRAK
Namja
bertubuh kekar itu berhenti mengejar sebenarnya dalam hati ia masih ingin
mengejar tetapi logikanya menahannya ia sadar betul tadi ia menyenggol namja
ini sehingga namja itu kini….
“OMO!!!”
jerit namja kekar itu saat melihat tubuh Leeteuk sudah tergeletak pingsan
karena tertindih kayu dan tiang “Ya!! Changmin-ah!!! Berhenti berlari aku
menabrak orang dan dia kini pingsan!!!” jerit namja itu membuat namja jangkung
yang berlari tidak jauh darinya juga berhenti dan melangkah kembali menghampiri
namja kekar itu
“Aigoo
Kangin Hyung apa yang terjadi???” tanya namja bernama Changmin itu kaget
“Molla
tadi aku tidak sengaja menyenggolnya lalu ia terjatuh…” namja yang dipanggil Kangin
itu menyingkirkan kayu dan tiang yang menindih tangan dan kaki Leeteuk ia
menepuk-nepuk wajah Leeteuk “Agashi?? Agashi??? Ireona…”
EH?
Agashi???
Apa
mata namja kekar itu rabun jika malam sehingga tidak tahu kalau Leeteuk itu
namja bukan yeoja.. atau karena Leeteuk menggunakan kupluk putihnya membuatnya
terlihat seperti Yeoja ditambah rambut Leeteuk yang sedikit panjang diujungnya
membuatnya semakin terlihat seperti yeoja
“Sudah
Hyung bawa keRS saja…”
“Baiklah…”
Kangin segera menggendong tubuh Leeteuk ala bridal style “Aish yeoja ini enteng
sekali…” ujar Kangin sambil menggendong Leeteuk ke RS terdekat dan Changmin
mengikuti dibelakangnya entah 2 namja ini terlalu panik atau ceroboh mereka
menggendong Leeteuk sampai diRS padahal ada taksi yang sejak tadi wara wiri
dihadapan mereka
Kangin
melangkah memasuki UGD Leeteuk sudah ditangani sejak tadi ia hanya menunggu
didepan ruang tunggu hingga pengobatan terhadap Leeteuk selesai dan barusan
suster mengatakan kalau Leeteuk sudah bangun dan ia segera masuk kedalam
sedangkan Changmin ia menyuruh saudara sepupunya itu pulang duluan
Kangin
melihat orang yang ia tabrak kini sedang duduk diatas tempat tidur dan menatap
perban gips yang membalut tangannya Kangin semakin merasa bersalah padanya
dengan pasti Kangin menghampiri orang itu
“Kau
sudah bangun?”
Leeteuk
menoleh dan menatap Kangin lalu tersenyum
DEG!
Kangin
merasakan jantungnya mulai susah berdetak kadang cepat kadang sangat kencang
suaranya, ia merasa senyuman yang diberikan orang dihadapannya sangat manis ia
hampir meleleh ditempat kerena orang itu
“Mian
aku tidak…”
“Gwenchana…
aku baik-baik saja…” potong Leeteuk
“Ah
nde…” Kangin menunduk dan tersenyum malu sambil menggaruk-garuk belakang
kepalanya tetapi senyumnya memudar ketika ia menyadari satu hal, ia menyadari
suara Leeteuk suaranya jelas bukan suara yeoja, Kangin segera menatap Leeteuk
“Namamu
siapa?” tanya Kangin takut-takut
“Na??
Ireum?? Park Jungsoo imnida… kau bisa memanggilku Leeteuk atau Teuki…”
“Ah…”
Kangin langsung merasa lemas ternyata yang dihadapannya ini namja tapi kenapa
namja ini benar-benar terlihat seperti yeoja?? Wajahnya benar-benar manis…
“HYUNG!!”
Kangin
dan Leeteuk terlonjak kaget melihat Heechul berlari masuk keruang UGD dan
segera menghampiri Leeteuk “Chullie?”
“Aigoo
apa yang terjadi padamu???” Heechul menoleh kearah Kangin “Kau! Apa yang kau
lakukan pada Hyungku!!”
“Na…
Igo…”
“Aku
yang tidak hati-hati Chullie, aku menabrak nya ketika ia lewat dengan sepeda…”
Kangin
dan Heechul segera menoleh kearah Leeteuk “Kau menabrak sepeda Hyung???”
“Nde
aku tadi berlari sedikit tergesah-gesa maka dari itu aku sampai menabraknya
yang sedang naik sepeda…”
Heechul
mengerutkan keningnya lalu segera menoleh kilat kearah Kangin dan yang ditatap
oleh Heechul kini hanya bisa diam dan menunduk ia sedikit takut dengan cara
Heechul menatapnya
“Benarkah
itu???” tanya Heechul dengan nada tidak percaya dan Kangin segera melirik
kearah Leeteuk melihat namja manis itu mengangguk dengan wajah memohon Kangin
pun mengangguk
“Huft
Hyung kau ceroboh sekali…” omel Heechul
“Mian
Chullie-ah… sementara ini harus membuatmu repot dengan menjaga café dan
menggantikan ku sementara…”
Heechul
menghela nafas “Gwenchana… asal kau tidak kenapa-napa itu sudah cukup Hyung…”
“Eung…
kalau bisa aku akan membantu dicafe kalian bagaimana?” tawar Kangin ragu-ragu
ia takut disemprot Heechul lagi karena tiba-tiba berkomentar
Leeteuk
menatap Kangin tidak percaya “Kau seperti ini karena diriku juga yang tidak
hati-hati jadi anggap saja aku membantumu sampai kau sembuh…”
“Memang
itu sudah seharusnya…” omel Heechul “Ya sudah sana kau pulang aku akan
menjaganya disini…” usir Heechul
“Andwae
Chullie-ah, kau pulang saja… aku bisa sendiri disini besok kau harus kecafe dan
menyelesaikan beberapa pekerjaan kantorku bukan jadi sekarang kau harus
beristirahat?”
“Kau
mengusirku??? Lalu siapa yang akan menjagamu??”
“Aku,
biarkan aku yang menjaganya….”
“Kau??”
Heechul memandangi Kangin dari atas sampai kebawah “Ya sudah kau harus
menjaganya baik-baik…”
“Nde
Yaksokhae…”
“Ya
sudah aku pulang dulu…” Heechul pun beranjak pergi meninggalkan Leeteuk dan
Kangin
“Pulanglah,
aku bisa sendiri disini…”
“Ani…
tanganmu patah… jika kau ingin minum bagaimana caranya??? Lebih baik jika aku
ada disini…”
“Tapi…”
“Ani,
tidak ada penolakan… biar aku yang menjagamu…”
Leeteuk
memandang Kangin heran lalu tersenyum “Baiklah…”
Dan
lagi-lagi senyum milik Leeteuk berhasil membuat jantung Kangin bergetar hebat
bahkan lebih cepat dari yang tadi Kangin menggelengkan kepalanya perlahan “Ehm
namaku Youngwoon Kim Youngwoon tapi kau bisa memanggilku Kangin…”
“Baiklah
Kangin, senang berkenalan denganmu…” ucap Leeteuk dan hanya dianggap senyuman
oleh Kangin
Dan
disinilah namja kekar itu berada dikelilingi seluruh pegawai café milik Leeteuk
yang menatapnya dengan cermat seolah-olah menilainya luar dalam belum lagi
tatapan mengintimidasi dari Heechul hanya tatapan dari Leeteuk yang
menenangkannya
“Berhenti
lah menatapnya seperti itu, kalian sepertinya ingin memakannya bulat-bulat…”
ucap Leeteuk yang menyadari suasana diantara kerumunan ini sedikit mencekam
untuk Kangin
“Tentu
saja aku hampir menelannya bulat-bulat Teuki Hyung… gara-gara dia menabrakmu
dengan sepeda jeleknya itu kau sampai digips begini…” omel Heechul sambil
berkacak pinggang
“Hanya
kakiku dan pergelangan tanganku Chulie…”
“Memangnya
Hyung mau kalau kepala Hyung yang diperban?” Henry berbicara dengan polosnya
dan dengan puppy eyesnya
PLETAK
“Dasar
mochi pabo! Kau menyumpahi Teuki Hyung??” omel Kibum sekaligus memukul kepala
namja paling muda disana, Kangin sempat ingin tertawa melihat namja chubby
seperti mochi itu di pukul oleh namja disebelahnya tetapi segera tertahan
karena melihat namja paling tinggi diantara mereka mengangkat nampan kecil
PLETAK
“AW!!!
Zhoumi Hyung!!”
“Jangan
memukul kepala Henry begitu, kau akan menghambat pertumbuhannya…”
Kibum
berdecak kesal “Sudah-sudah…” ujar Leeteuk sekaligus melerai pertengkaran
antara Kibum dan Zhoumi “Dia adalah Kim Youngwoon kalian bisa memanggilnya
Kangin…”
“Lalu???”
“DIa
akan bekerja disini untuk sementara membantu kalian semua selama aku cidera…”
“Baguslah
sebaiknya kau ganti bajumu..” Heechul segera melemparkan lap bersih-bersih pada
Kangin yang segera menangkap kain lap itu dengan cekatan “Dan segera
bersih-bersih sana!” lanjut Heechul yang langsung berlalu masuk keruang
kerjanya
“Berjuanglah
Youngwoon jangan terlalu ditanggapi Chulie memang seperti itu…” ucap Leeteuk
lalu bangkit dari duduknya dan beranjak meninggalkan Kangin yang mengangguk
mengerti lalu masuk keruangan yang sama dengan Heechul
Kangin
menatap 3 pelayan café lain lalu membungkukkan badannya “Annyeonghaseyo Kim
Youngwoon imnida manaseun bagapseupnida…”
“Nde
Kangin Hyung ayo kuantar kelokermu…” ajak Henry semangat dan langsung menarik
Kangin masuk kedalam ruang loker sebelum meninggalkan 2 namja lainnya Kangin
sempat melihat tatapan membunuh milik Zhoumi
“Jika
hanya kau pelototi tidak akan ada hasil Hyung… Henry itu kan tidak peka…”
“Issshhh
shikeuro!” omel Zhoumi lalu kembali ke tempat kerjanya meja kasir, sedang Kibum
kembali membereskan meja-meja yang harus ia bersihkan sebelum café dibuka
kembali sebentar lagi
Kangin
membawakan coffelate atas perintah Heechul sebelum Heechul memutuskan untuk
pulang rasanya hari sudah semakin larut dan ia tidak ingin tertidur di café dan
tidak pulang seperti yang sering dilakukan Leeteuk, dan jika Leeteuk ingat
pulang itu pun sudah sangat larut apa lagi ia pulang sendiri… ya walaupun
Leeeteuk namja tetapi ia tidak punya keahlian beladiri sama sekali jadi jelas
berbahaya untuknya pulang terlalu larut seperti itu walaupun apartementnya
sangat dekat dengan café sekalipun
“Hyung
ini Ko….” Ucapan Kangin terhenti ketika melihat namja manis itu kini tertidur
sambil menelungkupkan setengah tubuhnya dimeja dibawahnya banyak kertas-kertas
berserakan, Kangin menghampiri Leeteuk perlahan lalu meletakkan kopi untuk
Leeteuk diatas meja nakas dekat meja kerja milik Leeteuk, Kangin memandangi
wajah tertidur Leeteuk namja ini benar-benar terlihat manis seperti malaikat
dan pastinya semakin terlihat seperti yeoja
Kangin
dengan bermodal nekat mengulurkan jemarinya kearah Leeteuk lalu membenahi poni
namja itu yang sedikit berantakan “Kau benar-baenar sangat cantik Hyung…”
Leeteuk
mulai sadar dari fase tidurnya membuat gerakan-gerakan kecil ditubuhnya sedangkan
Kangin segera menjauhkan jemarinya yang sedang menyentuh poni Leeteuk, Leeteuk
benar-benar terbangun dan mulai mendongak ia melihat ada Kangin dihadapannya
“Ah,
Kangin-ah…”
“Ini
Kopi untukmu Hyung…” ucap Kangin yang kembali mengambil secangkir kopi yang ia
letakan di meja nakas dekat meja kerja leeteuk dan segera meletakannya dimeja
dihadapan Leeteuk
Leeteuk
segera meminum kopi itu sepertinya ia sangat haus “Gomawo Kangin-ah…”
“Cheonmane
Hyung.. hmm, kau tidak ingin pulang Hyung?”
Leeteuk
melirik kearah jam dinding “Sudah jam 10… kau tidak pulang Kangin-ah?” tanya
Leeteuk balik
“Kau
belum pulang bagaimana aku bisa pulang?”
“Eh?
Waeyo?”
“Kau
lupa aku disini kan untuk menjagamu… selama kau masih terluka aku akan
menjagamu Hyung…”
Leeteuk
terdiam ia merasa ada yang aneh dalam ucapan Kangin Leeteuk meraih tongkat
penyangganya lalu bangkit dari duduknya “Baiklah aku pulang dulu…” ucap Leeteuk
Kangin
mengambil cangkir bekas kopi milik Leeteuk “Chamkanman Hyung….”
“Nde
waeyo Kangin-ah?”
“Ku
antar pulang… tunggu aku diluar aku cuci cangkir ini dulu dan mengganti baju…”
Kangin segera beranjak keluar dari ruang kerja milik Leeteuk
“Eh,
tapi… tung… Kangin-ah…” Panggil Leeteuk tapi telat karena Kangin sudah keluar
dan segera masuk keruangan staf, Leeteuk hanya menghela nafas lalu mulai
melangkah keluar dari ruangannya dengan perlahan menggunakan tongkat
penyangganya mau tidak mau ia pun menunggu diluar café Kangin sudah menyuruhnya
untuk menunggu bukan jadi tidak mungkin ia akan meninggalkan Kangin begitu
saja, ia bukan orang yang setega itu mungkin kalau ia adalah Heechul ia akan
tega melakukannya tanpa berfikir panjang lagi
“Aigoo
Hyung…”
Leeteuk
menoleh kearah pintu yang terbuka dan juga terdengar suara orang dari sana “Wae
Kangin-ah?”
“Aku
memang menyuruhmu menunggu tapi tidak menunggu diluar juga bukan??? Udara
sedang dingin-dinginnya kau tahu?” Kangin segera menghampiri Leeteuk lalu
meraih kedua jemari Leeteuk lalu menggenggamnya sesaat “Lihat tanganmu dingin
sekali Hyung…”
Untuk
sesaat Leeteuk kembali terdiam lebih tepatnya ia terpaku dengan apa yang
dilakukan Kangin padanya, Leeteuk merasa seperti seorang yeoja yang sedang
menunggu namjachingunya terlalu lama dimalam hari yang dingin dan setelah
namjachingunya datang ia dimarahi karena membiarkan dirinya kedinginan menunggu
disini
“Aku…”
Leeteuk menarik kedua tangannya dari genggaman tangan Kangin setelah dirinya
kembali dari lamunannya “Aku tidak apa-apa Kangin-ah, aku baik-baik saja…”
Kangin
mengulurkan telapak tangannya “Ya sudah mana kuncinya biar aku kuncikan pintu
cafenya baru mengantarmu pulang…”
Dengan
patuh Leeteuk memberikan kunci pintu café pada Kangin dan dengan cekatan Kangin
mengunci pintu café dan jendela-jendelanya lalu dengan segera mengembalikan
kunci itu pada Leeteuk “Ini Hyung…” setelah melihat Leeteuk kembali menyimpan
kunci pintu café disaku jaketnya Kangin kembali meraih salah satu jemari
Leeteuk dan menariknya berjalan beranjak meninggalkan café
Leeteuk
menunduk entah kenapa ia malah merasakan panas padahal udara malam ini sangat
dingin ia yakin wajahnya memerah sekarang, dan entah sejak kapan jantungnya
mulai berdetak tidak teratur ia merasa ada keanehan didalam dirinya sekarang
“Hyung?
Kau kenapa diam saja?” tanya Kangin yang bingung melihat Leeteuk diam saja
“Ah,
aniyo aku hanya lelah saja…”
“Banyak-banyak
lah beristirahat Hyung… kau ini kan sedang sakit…” Kangin mengeratkan genggaman
tangannya pada jemari Leeteuk dan namja manis itu hanya bisa diam membisu dan
semakin menundukkan wajahnya
“Ah..
ini benar-benar aneh…” ucap Kangin membuat Leeteuk sedikit menoleh menatap
Kangin yang ternyata sedikit lebih tinggi dari dirinya
“Padahal
cuaca malam ini sangat dingin tetapi kenapa aku malah merasa hangat saat
menggengam jemarimu Hyung…”
DEG!
Leeteuk
tersentak kaget ia sampai berhenti melangkah apa yang Kangin katakan dirinya
juga merasakannya, ia juga merasa hangat saat bersentuhan dengan jemari Kangin
bahkan ia juga yakin pipinya kembali merona hebat karena mendengar ucapan
Kangin barusan
Kangin
menoleh bingung kearah Leeteuk “Wae Hyung? Kenapa berhenti?”
“Ah,
ani…”Leeteuk kembali melangkah bersama Kangin dalam diam tetapi anehnya walau
hanya diam mereka menikmati keadaan diam ini asalkan tangan mereka tetap
bertaut mereka pun merasa ada yang salah disini tetapi bisakah mereka sedikit
egois untuk menentang norma yang berlaku dimasyarakat… hanya malam ini saja
atau mungkin lebih dari malam ini?
Kangin
kini sedang memandang Leeteuk yang kini sedang berbicara dengan Zhoumi mungkin
tentang keluar masuk uang dicafe ini, ada perasaan senang tersendiri menatapi
namja manis itu secara diam-diam seperti ini, tetapi jelas ada rasa sakit juga
ketika melihat namja yang kau sayangi berbicara santai dengan namja lain
didepan mata kepalanya sendiri
Tunggu??
Namja
yang kau sayangi???
Yuph
semenjak malam Kangin mengantar Leeteuk untuk pertama kalinya ia membiarkan
rasa terlarang yang ia rasakan untuk Leeteuk semenjak pertama bertemu terus
bertumbuh dan berkembang ia sama sekali tidak menahan atau menekan perasaan itu
karena satu hal Kangin yakin kalau Leeteuk juga merasakan hal yang sama
dengannya terbukti dari rona diwajah Leeteuk jika Kangin menyentuhnya atau
kedapatan mencuri pandang kearahnya, belum lagi setiap pulang dari café Kangin
akan mengantarkan Leeteuk sampai apartementnya sambil berpegangan tangan dan
tidak ada penolakan dari Leeteuk selama ini, itu arti yang sangat jelas bagi
Kangin…
“Hei
Racoon pabo!”
Kangin
menoleh ketika melihat Heechul sudah berdiri dibelakangnya bahkan mengatainya
Racoon Pabo “Hyung…”
“Kenapa
kau bukannya mengelap meja malah mempehatikan Teukie Hyung???”
“Ani
aku tidak memperhatikannya…”
“Lalu
siapa?? Zhoumi begitu?”
“Ani
tentu saja tidak, untuk apa aku memperhatikan Koala merah itu…”
Heechul
tersenyum aneh “Kau menyukai Hyungku ya?”
Mata
Kangin membulat kaget bahkan ia sampai tidak ada tenaga untuk membantah
kata-kata Heechul “Haha lihat kau hanya bisa diam kan?? Jadi kau menyukainya
bukan?”
Kangin
kembali mengelap meja dihadapannya “Aku menyukai semua yang bekerja disini
Hyung…” tolak Kangin setelah ia berhasil mengumpulkan keberaniannya membantah
kata-kata Heechul
Heechul
mendengus kesal “Sepertinya pertanyaanku salah, maksudku kau mencintai Hyungku
bukan?”
Kangin
dengan reflex menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengelap meja yang
sudah setengah jam ia lap sesuai dengan waktu ia memandang Leeteuk dari jauh
sejak tadi
“Benarkan
kata-kataku?”
Kangin
hanya menunduk, habislah sudah ia ketahuan menyukai bosnya sendiri ditambah
lagi ia dan bosnya sama-sama namja ini masalah gawat pasti namja cantik dihadapannya
ini ingin melarangnya atau yang paling parah mendepaknya keluar dari café ini
dan itu sama saja membunuhnya karena ia tidak bisa melihat Leeteuk lagi dari
dekat
“Benarkan
Kim Youngwoon?” ulang Heechul dan Kanginpun menghela nafasnya berat ia sudah
siap menerima apapun yang akan dilakukan Heechul termasuk menendangnya keluar
dari café ini yang penting ia harus mengakui perasaannya sekarang ia tidak mau
membantah apapun lagi
“Nde
kau benar Hyung…”
Kangin
yang menunduk kini mendongak menatap Heechul “Lalu apa yang akan kau lakukan??
Jika kau ingin menendangku keluar dari café ini aku sudah siap Hyung…”
Heechul
menatap Kangin lekat-lekat dengan tatapan menilai “Kau benar-benar ingin
kutendang dari café ini eoh?”
“Tentu
saja tidak, jika kau menendangku bagaimana aku bisa melihatnya lagi…” gerutu
Kangin sambil melanjutkan acara mengelap meja yang benar-benar sudah terlihat
sangat mengkilap
“Mau
sampai kapan kau mengelap meja itu?? Meja itu bisa tipis jika kau lap terus
sambil memperhatikan Teukie Hyung…”
Kangin
menatap horror Heechul “Ssst Hyung diamlah, nanti yang lain dengar…”
“Wae??
Tidak akan ada yang protes, semua yang kerja disini juga tahu kau sering
memperhatikan Teukie Hyung…”
“Eh?
Jinjja??”
Heechul
mengangguk “Lebih baik cepat kau nyatakan, sebelum ia memutuskan untuk mencari
seorang yeoja sebagai pendamping hidupnya…” ledek Heechul dan hendak beranjak
pergi meninggalkan Kangin tetapi dengan cepat ditahan Kangin
“Kau
tidak jadi menendangku Hyung?”
“Kau
benar-benar ingin ditendang eoh?”
“Ani…”
“Ya
sudah cepat kau nyatakan atau kau akan menyesal nanti…” Heechul benar-benar
beranjak sebelum akhirnya ia tertawa tertahan melihat expresi pabo milik Kangin
saat mendengar dirinya menyuruh Kangin untuk menyatakan perasaannya
Kangin
berlari kecil menyusul Leeteuk yang sudah berjalan terlebih dahulu sedangkan
dirinya baru saja selesai mengunci pintu café “Ini Hyung…” Kangin menyerahkan
kembali kunci café pada Leeteuk dan dengan segera menyimpan kunci itu didalam
sakunya
Leeteuk
memeluk erat dirinya ia benar-benar kedinginan, hari ini salju tiba-tiba turun
tepat seminggu sebelum natal dan ia tidak membawa jaket yang lebih tebal dari
yang ia gunakan saat ini dan ia sedang menghalau rasa dingin yang menyerang
tubuhnya dengan cara memeluk dirinya sendiri
“Kangin-ah…”
“Nde
Hyung..”
“Kau
pulang lah, salju sudah turun sejak tadi sore tidak mungkin kau mengantarkanku
baju hangatmu kurang terbal…”
“Gwenchana
Hyung aku tidak apa-apa…”
“Geundae..”
“Sudahlah
Hyung, aku jauh lebih mengkhawatirkanmu…”
Leeteuk
berdecak kesal “Kau memperlakukanku seolah-olah aku ini anak kecil… hei aku ini
lebih tua daripada dirimu Kangin-ah…”
“Tapi
bagiku kau itu lebih muda dariku Hyung… salahkan wajahmu yang manis itu yang
menyamarkan umurmu…”
Leeteuk
segera menoleh kearah Kangin “Berhenti menggodaku…” Leeteuk mempoutkan bibirnya
kesal “Kau selalu begitu padaku…”
“Hei
aku ini serius loh Hyung, seharusnya kau senang aku tidak bilang wajahmu boros
kau bahkan terlihat lebih muda dariku… bahkan ketika kita pertama kali bertemu
aku kira kau yeoja Hyung…”
“Jinjja?
Ah aku merasa gagal menjadi namja… tidak bisa membela diri tidak terlihat gagah
malah aku terlihat seperti yeoja aku ini banyak kekurangannya, bagaimana orang
bisa mencintaiku jika aku seperti ini?”
“Kau
hanya tidak sadar Hyung, ada yang mencintaimu…”
“Jinjja?”
Kangin
mengangguk “Dan justru ia menyukai semua kekurangan yang kau bilang tadi…”
“Mwo??
Mana ada orang yang suka pada kekuranganku??? Kau mengada-ada Kangin-ah…”
“Aniyo
Hyung, aku serius…”
Leeteuk
tersenyum “Jinjja? Lalu siapa orang yang tidak beruntung itu?”
“Isssh
Hyung bukannya tidak beruntung tetapi beruntung karena mencintai namja tampan
dan manis serta cantik disaat yang bersamaan, kelemahanmu membuatnya bisa
melindungimu suatu saat nanti…”
“Eh?
Melindungiku?? Aku kan namja kenapa aku yang dilindungi??”
“Karena
yang mencintamu namja, sama sepertimu dan dia ingin melindungimu dan menjagamu
Hyung…”
Leeteuk
membulatkan matanya, ia tidak percaya yang Kangin katakan barusan?? Ada namja
yang menyukainya??? Siapa?? Apa dia mengenalnya??? Kenapa Kangin tahu perasaan
namja itu??
“Na,
namja??”
Kangin
mengangguk
“Aku
mengenalnya?”
Kangin
mengangguk lagi
“Lalu,
bagaimana kau tahu perasaannya terhadapku? Kau juga mengenalnya?”
Kangin
kembali mengangguk “Tidak mungkin bukan aku tidak tahu bagaimana perasaanku
sendiri…”
“Eh??”
Leeteuk mencerna kata-kata Kangin begitu tercerna Leeteuk terdiam ia memandang
Kangin dalam-dalam yang barusan didengarnya itu benar-benar suara Kangin??
“Jadi maksudmu…”
Kangin
menoleh menatap Leeteuk balik “Nde saranghae…”
Leeteuk
terdiam, Kangin pun menunggu jawaban Leeteuk ia tidak perduli dengan udara
dingin yang menusuk kulitnya yang ia inginkan jawaban Leeteuk saat ini
“Kangin-ah,
i.. ini salah… a, aku pulang dulu, annyeong!” pamit Leeteuk dan segera
melangkah cepat meninggalkan Kangin mengabaikan nyeri dikakinya walau ia sudah
tidak menggunakan tongkat lagi karena kakinya memang sudah lebih baik sekarang
Kangin
terdiam ia sadar ia sudah menyatakannya tetapi yang ia terima dari Leeteuk
bukan jawaban, namja cantik itu menghindar atau tidak ingin menjawabnya atau
namja itu langsung merasa jijik pada Kangin karena ungkapan perasaan Kangin
padanya??
Hari
ini adalah tanggal 24, malam ini adalah malam natal semuanya bergembira kecuali
2 namja dicafe yang satu menghabiskan waktunya untuk bekerja didalam ruangannya
yang satunya lagi sibuk melayani tamu ia tidak perduli Henry dan Kibum sudah
menyuruhnya untuk beristirahat namja kekar itu hanya ingin mengalihkan
pikirannya rasanya kepalanya mau pecah dan ia ingin berteriak, sudah seminggu
Leeteuk mendiamkannya bahkan setelah hari itu Leeteuk selalu pulang awal dan
menyerahkan tugas mengunci pintu café pada Heechul, Leeteuk benar-benar
menghindari dirinya atau jijik padanya
Kangin
tersenyum miris, kini ia ada di depan lokernya ia menggenggam sebuah amplop
sedang ditangannya ia menghela nafasnya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya
seperti meyakinkan dirinya sendiri, ia mengganti baju waitersnya dengan baju
biasa miliknya ia lalu melangkah keluar dari ruang staff sudah hampir malam ia memandang
keluar café sebentar menatap pohon natal raksasa didepan café lalu menunduk
rasanya ini akan menjadi malam natal terburuk yang pernah ada dalam hidupnya
Sudah
mencintai seorang namja, menghilangkan logika dan akal sehatnya bahkan mengakui
perasaannya sendiri dan sekarang ia ditolak oleh namja itu secara tidak
langsung rasanya dia menjadi namja terbodoh didunia ia yang tidak pernah kalah
pada apapun kali ini berhasil dikalahkan oleh Park Jungsoo dan hal naïf bernama
cinta
“Hyung,
kau sudah ingin pulang?”
Kangin
tersenyum menanggapi sapaan Henry lalu berlalu meninggalkan Henry tanpa sepatah
katapun, namja kekar itu melangkah menuju ruang kerja Leeteuk tanpa mengetuknya
Kangin segera membuka ruang kerja Leeteuk
“Kibum
Hyung, Kangin Hyung kenapa?” tanya Henry bingung
“Tidak
apa-apa… kau tenang saja, kau tidak boleh ikut campur…”
Leeteuk
mendongak menatap kearah pintu ketika ia merasakan pintu ruang kerjanya terbuka
tetapi dengan cepat ia kembali menunduk mencoba kembali sibuk dengan
pekerjaannya begitu tahu yang membuka pintu tanpa permisi adalah Kangin
“Kau
sibuk Hyung?”
Hening,
Leeteuk terus berkutat dengan pekerjaannya ia mencoba tidak menghiraukan Kangin
padahal semenjak seminggu yang lalu semenjak ia memutuskan untuk tidak
melakukan kontak apapun dengan Kangin ia sudah hampir gila ia mati-matian
menahan keinginannya sendiri untuk menyapa Kangin ataupun membalas sapaan dari
Kangin untuknya, atau minimal membalas tatapan yang Kangin berikan padanya
tetapi entah kenapa LOGIKAnya selalu menang melawan keinginan HATinya Leeteuk
menjujung tinggi apa yang ada di LOGIKAnya dan mengabaikan HATInya ia bukan
tidak menyukai Kangin, bukan juga tidak mencintai Kangin ia sebenarnya ingin
membalas apa yang diberikan Kangin padanya bahkan sama besarnya atau lebih besar
dari apa yang Kangin berikan dan rasakan untuknya tetapi LOGIKAnya yang selalu
berkata kalau sampai Leeteuk berani membalas apa yang Kangin rasakan padanya
maka dirinya telah melakukan kesalahan besar karena hubungan mereka ini
benar-benar terlarang, cukup Leeteuk egois selalu menerima uluran tangan Kangin
ketika mereka berjalan pulang bersama sambil bergandengan tangan setiap malam
LOGIKA Leeteuk tidak bisa menerima lebih dari itu
“Kau
masih tidak ingin berbicara denganku Hyung?” tanya Kangin dan Leeteuk tetap
diam berkutat dengan kerjaannya yang sebenarnya hanya kamuflasenya saja
Kangin
menghembuskan nafas berat lalu ia meletakkan sebuah surat dimeja kerja Leeteuk
tepat diatas tumpukan kertas yang sedang dibaca Leeteuk “Aku tidak bisa berbicara
banyak, rasanya lidahku kelu jika aku berbicara tetapi kau tidak menanggapiku…”
Kangin menatap Leeteuk sekali “Aku permisi Hyung…” Kangin kembali melangkah
keluar dari ruangan Leeteuk ia bersandar di pintu tempat dirinya masuk tadi
sepertinya ia kali ini butuh berlibur panjang agar ia bisa melupakan bayangan
namja manis itu yang selalu menghantuinya
Leeteuk
meraih amplop itu dengan cepat begitu melihat Kangin sudah melangkah keluar
tanpa menoleh dan begitu pintu tertutup ia sudah membulatkan matanya membaca
surat dari Kangin
Hyung,
aku tahu kau membenciku saat ini
Mungkin ini semua karena perasaanku
padamu tetapi tenang Hyung aku tidak akan membebanimu lagi
Kau tidak harus bersembunyi didalam
ruanganmu sendiri hanya karena tidak ingin melihatku lagi
Aku akan pergi Hyung, lagi pula kau
sudah sembuh bukan?
Tugasku menjagamu sudah selesai
walaupun dalam hatiku aku ingin terus bisa dapat menjagamu selamanya Hyung…
Hari ini aku akan keluar besok aku
tidak akan bekerja lagi jadi kau tenang saja tidak usah takut akan bertemu
denganku yang berkeliaran liar di dalam café
Hyung….
Saranghae Jeongmal saranghae
Aku pergi dulu Hyung mungkin ketika
aku menyerahkan surat ini padamu itu terakhir kalinya kita bertemu
Annyeong…
Leeteuk membiarkan kertas yang ia baca terjatuh dari genggaman
tangannya, hatinya tiba-tiba sakit sangat sakit benar-benar bagai ditusuk
sangat dalam, ia kembali mengulang membaca surat dari Kangin dibagian akhir ia
mencerna nya dengan baiknya sambil meremas bajunya dibagian dada
“Aku…”
LOGIKA Leeteuk lagi-lagi berputar di otaknya memintanya untuk tidak
menerima Kangin itu sama saja aib bukan? Tetapi hatinya terus meronta ingin
bertemu dengan pujaannya ia ingin meneriakkan kata-kata yang sama dengan apa
yang Kangin ucapkan padanya
“Hyung kau benar akan pergi???”
Suara dari luar menyentakkan lamunan Leeteuk mendengar kata-kata
‘Pergi’ dari luar ruangannya membuatnya dengan cepat mengambil jalur darurat ia
tidak mau perduli lagi jika keinginannya tidak terpenuhi ia menyingkirkan
LOGIKAnya ia hanya ingin bahagia bukan tekekang, Leeteuk segera berlari keluar
dari ruangannya
“Henry-ah mana Kangin?”
“Itu Hyung didepan…”
Leeteuk segera berlari kearah depan café ia melihat Kangin sedang
memandang pohon natal dari jendela café yang terletak disudut café tanpa
memanggil ataupun babibu lagi Leeteuk langsung memeluk Kangin dari belakang
membuat namja kekar itu kaget karena ada yang memeluknya tiba-tiba
“Nado Kangin-ah…”
Kekagetan Kangin bertambah ketika ia tahu kalau yang memeluknya adalah
Leeteuk, Kangin segera membalik tubuhnya menghadap Leeteuk sedangkan namja
manis itu tetap memeluk Kangin dari memeluk punggung kini memeluk dadanya yang
bidang “Nado Kangin-ah nado saranghae…” ucap Leeteuk
“Jinjja Hyung? Kau tidak berbohong bukan?”
Leeteuk menggeleng dalam pelukan Kangin dan Kangin pun menutup kedua
matanya tangannya semakin erat memeluk Leeteuk “Kenapa lama sekali chagi-ya…
aku hampir gila karena putus asa…”
Leeteuk mendorong tubuh Kangin perlahan, ia menatap Kangin “Mianhae
selama ini aku terlalu terpaku pada LOGIKAku kalau yang kita rasakan itu salah
mianhae membuatmu semenderita ini…”
“Kau tahu Hyung terkadang cinta itu tidak membutuhkan LOGIKA cinta
hanya membutuhkan HATI Hyung…”
Leeteuk mengangguk “Mian aku terlalu bodoh selama ini…”
Kangin tersenyum “Berniat menghabiskan malam natal bersamaku Chagi?”
Leeteuk mengangguk baginya ini adalah malam natal terindah dan bagi
Kangin ia meralat seluruh kata-katanya malam natal tahun ini adalah malam natal
paling indah dibanding tahun-tahun sebelumnya
THE END
26 Desember 2011
12:41 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar