myCatalog

Senin, 19 Mei 2014

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE 4 [ a Keeper ]

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE 4 [ a Keeper ]



Namja tampan yang terlihat manis kini sedang melangkah dengan baju hangat dan topi rajut putihnya musim dingin yang sebentar lagi datang membuatnya memeluk dirinya erat-erat ia membuka pintu sebuah café dengan senyum riang sangat-sangat khas dirinya setiap hari
“Annyeong??”
“Ah, annyeong Teuki Hyung…” sapa Kibum semangat “Kau habis darimana Hyung?”
“Biasa Kibum-ah…” namja manis yang dipanggil Teuki itu hanya tersenyum lalu melepas baju hangat yang sedari tadi membungkus tubuhnya didalam café memasang pemanas jadi tidak usah repot-repot menggunakan mantel ataupun baju hangat
“Hyung, bantu aku dengan laporan-laporan ini…” Heechul segera menarik namja manis itu kedalam ruangannya sedangkan yang lain hanya menggeleng melihat namja cantik dan namja manis itu dari jendela yang terlihat dari depan meja kasir
“Apa Teukie Hyung dan Chulie Hyung tidak ingin mencari pasangan hidup?? Mereka terlihat work a holic…” gumam Henry sambil duduk disamping Zhoumi

Henry masuk kedalam ruangan namja yang dipanggil Teuki itu, nama lengkapnya adalah Park Jungsoo tetapi banyak teman-temannya yang memanggilnya Leeteuk karena Leeteuk terlalu panjang maka mereka memutuskan memanggil Teukie singkat dan terdengar imut, Henry meletakan 2 coffelate panas di atas meja
“Hyungdeul jangan sampai telat makan…” ucap Henry
“Nde…” jawab Heechul singkat dan tetap fokus pada kerjaannya
Leeteuk mendongak menatap Henry lalu tersenyum “Nde Henry-ah kau tenang saja sebentar lagi pekerjaan kami selesai, kalian juga jangan lupa makan ne?” pesan Leeteuk
“Nde Hyung, aku keluar dulu…” Henry kembali keluar dari ruang kerja milik 2 namja berparas seperti yeoja itu, sedangkan kedua namja itu melanjutkan pekerjaan mereka dalam keheningan hingga sang namja cantik menghentikan kegiatannya
“Huft aku bosan…”
Leeteuk memandang Heechul “Jika kau lapar kau makan saja dulu…”
“Hyung, aku bilang aku bosan bukan lapar…”
“Lalu kau mau apa? Pekerjaan kita hanya tinggal sedikit lagi…”
Heechul mengacak-acak rambutnya “Kita kan sudah membuka café kenapa kau masih menerima pekerjaan dari Appa??? Memangnya diperusahaannya itu tidak ada karyawan lagi apa sampai-sampai memintamu membawa pekerjaan kemari…”
“Aku hanya ingin membantu Ahjushi… lagi pula itukan Appamu lunaklah sedikit…” Leeteuk tersenyum menanggapi keluhan Heechul
Sedang Heechul hanya berdecak kesal, sesaat otaknya teringat dengan namja yang dulu mengantarkan Henry bekerja dicafe ini “Ah, Hyung!”
“Nde?”
“Kau mengenal namja yang mengantar Henry kemari waktu itu?”
Leeteuk mengangguk “Dia Hoobaeku… waeyo?”
“Ani hanya saja wajahnya saat melihatku waktu itu membuatku ingin tertawa terbahak-bahak…” dan tidak lama Heechul benar-benar tertawa terbahak-bahak sampai-sampai 3 namja diluar memandang bingung kearah ruang kerja Leeteuk dan Heechul
“Itu Coffelate kan???” tanya Kibum dan dijawab dengan anggukan oleh Zhoumi dan Henry “Lalu kenapa dia tertawa seperti itu?”
Leeteuk kini sedang berjalan pulang ia baru saja selesai mengunci pintu cafenya rapat-rapat ia berhenti sesaat didepan pohon natal yang baru setengah dibentuk masih ada sisa-sisa kayu dan tiang penyangga yan bertumpuk disamping pohon natal itu
“Ah, natal tahun ini pasti indah…” Leeteuk ingin melangkah pergi kalau saja ia tidak melihat ada seorang namja yang sedang dikejar oleh orang lain dibelakangnya Leeteuk berniat menyingkir dari jalan tetapi terlambat karena tubuhnya sudah terlebih dahulu tersenggol oleh namja bertubuh kekar yang berlari dibelakang namja jangkung yang dikejar itu, hasilnya Leeteuk terhuyung kebelakang dan menubruk tumpukan kayu dan tiang peyangga sehingga membuat tumpukan itu terjatuh menindihnya
BRUK BRUK BRAK
Namja bertubuh kekar itu berhenti mengejar sebenarnya dalam hati ia masih ingin mengejar tetapi logikanya menahannya ia sadar betul tadi ia menyenggol namja ini sehingga namja itu kini….
“OMO!!!” jerit namja kekar itu saat melihat tubuh Leeteuk sudah tergeletak pingsan karena tertindih kayu dan tiang “Ya!! Changmin-ah!!! Berhenti berlari aku menabrak orang dan dia kini pingsan!!!” jerit namja itu membuat namja jangkung yang berlari tidak jauh darinya juga berhenti dan melangkah kembali menghampiri namja kekar itu
“Aigoo Kangin Hyung apa yang terjadi???” tanya namja bernama Changmin itu kaget
“Molla tadi aku tidak sengaja menyenggolnya lalu ia terjatuh…” namja yang dipanggil Kangin itu menyingkirkan kayu dan tiang yang menindih tangan dan kaki Leeteuk ia menepuk-nepuk wajah Leeteuk “Agashi?? Agashi??? Ireona…”
EH?
Agashi???
Apa mata namja kekar itu rabun jika malam sehingga tidak tahu kalau Leeteuk itu namja bukan yeoja.. atau karena Leeteuk menggunakan kupluk putihnya membuatnya terlihat seperti Yeoja ditambah rambut Leeteuk yang sedikit panjang diujungnya membuatnya semakin terlihat seperti yeoja
“Sudah Hyung bawa keRS saja…”
“Baiklah…” Kangin segera menggendong tubuh Leeteuk ala bridal style “Aish yeoja ini enteng sekali…” ujar Kangin sambil menggendong Leeteuk ke RS terdekat dan Changmin mengikuti dibelakangnya entah 2 namja ini terlalu panik atau ceroboh mereka menggendong Leeteuk sampai diRS padahal ada taksi yang sejak tadi wara wiri dihadapan mereka
Kangin melangkah memasuki UGD Leeteuk sudah ditangani sejak tadi ia hanya menunggu didepan ruang tunggu hingga pengobatan terhadap Leeteuk selesai dan barusan suster mengatakan kalau Leeteuk sudah bangun dan ia segera masuk kedalam sedangkan Changmin ia menyuruh saudara sepupunya itu pulang duluan
Kangin melihat orang yang ia tabrak kini sedang duduk diatas tempat tidur dan menatap perban gips yang membalut tangannya Kangin semakin merasa bersalah padanya dengan pasti Kangin menghampiri orang itu
“Kau sudah bangun?”
Leeteuk menoleh dan menatap Kangin lalu tersenyum
DEG!
Kangin merasakan jantungnya mulai susah berdetak kadang cepat kadang sangat kencang suaranya, ia merasa senyuman yang diberikan orang dihadapannya sangat manis ia hampir meleleh ditempat kerena orang itu
“Mian aku tidak…”
“Gwenchana… aku baik-baik saja…” potong Leeteuk
“Ah nde…” Kangin menunduk dan tersenyum malu sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya tetapi senyumnya memudar ketika ia menyadari satu hal, ia menyadari suara Leeteuk suaranya jelas bukan suara yeoja, Kangin segera menatap Leeteuk
“Namamu siapa?” tanya Kangin takut-takut
“Na?? Ireum?? Park Jungsoo imnida… kau bisa memanggilku Leeteuk atau Teuki…”
“Ah…” Kangin langsung merasa lemas ternyata yang dihadapannya ini namja tapi kenapa namja ini benar-benar terlihat seperti yeoja?? Wajahnya benar-benar manis…
“HYUNG!!”
Kangin dan Leeteuk terlonjak kaget melihat Heechul berlari masuk keruang UGD dan segera menghampiri Leeteuk “Chullie?”
“Aigoo apa yang terjadi padamu???” Heechul menoleh kearah Kangin “Kau! Apa yang kau lakukan pada Hyungku!!”
“Na… Igo…”
“Aku yang tidak hati-hati Chullie, aku menabrak nya ketika ia lewat dengan sepeda…”
Kangin dan Heechul segera menoleh kearah Leeteuk “Kau menabrak sepeda Hyung???”
“Nde aku tadi berlari sedikit tergesah-gesa maka dari itu aku sampai menabraknya yang sedang naik sepeda…”
Heechul mengerutkan keningnya lalu segera menoleh kilat kearah Kangin dan yang ditatap oleh Heechul kini hanya bisa diam dan menunduk ia sedikit takut dengan cara Heechul menatapnya
“Benarkah itu???” tanya Heechul dengan nada tidak percaya dan Kangin segera melirik kearah Leeteuk melihat namja manis itu mengangguk dengan wajah memohon Kangin pun mengangguk
“Huft Hyung kau ceroboh sekali…” omel Heechul
“Mian Chullie-ah… sementara ini harus membuatmu repot dengan menjaga café dan menggantikan ku sementara…”
Heechul menghela nafas “Gwenchana… asal kau tidak kenapa-napa itu sudah cukup Hyung…”
“Eung… kalau bisa aku akan membantu dicafe kalian bagaimana?” tawar Kangin ragu-ragu ia takut disemprot Heechul lagi karena tiba-tiba berkomentar
Leeteuk menatap Kangin tidak percaya “Kau seperti ini karena diriku juga yang tidak hati-hati jadi anggap saja aku membantumu sampai kau sembuh…”
“Memang itu sudah seharusnya…” omel Heechul “Ya sudah sana kau pulang aku akan menjaganya disini…” usir Heechul
“Andwae Chullie-ah, kau pulang saja… aku bisa sendiri disini besok kau harus kecafe dan menyelesaikan beberapa pekerjaan kantorku bukan jadi sekarang kau harus beristirahat?”
“Kau mengusirku??? Lalu siapa yang akan menjagamu??”
“Aku, biarkan aku yang menjaganya….”
“Kau??” Heechul memandangi Kangin dari atas sampai kebawah “Ya sudah kau harus menjaganya baik-baik…”
“Nde Yaksokhae…”
“Ya sudah aku pulang dulu…” Heechul pun beranjak pergi meninggalkan Leeteuk dan Kangin
“Pulanglah, aku bisa sendiri disini…”
“Ani… tanganmu patah… jika kau ingin minum bagaimana caranya??? Lebih baik jika aku ada disini…”
“Tapi…”
“Ani, tidak ada penolakan… biar aku yang menjagamu…”
Leeteuk memandang Kangin heran lalu tersenyum “Baiklah…”
Dan lagi-lagi senyum milik Leeteuk berhasil membuat jantung Kangin bergetar hebat bahkan lebih cepat dari yang tadi Kangin menggelengkan kepalanya perlahan “Ehm namaku Youngwoon Kim Youngwoon tapi kau bisa memanggilku Kangin…”
“Baiklah Kangin, senang berkenalan denganmu…” ucap Leeteuk dan hanya dianggap senyuman oleh Kangin
Dan disinilah namja kekar itu berada dikelilingi seluruh pegawai café milik Leeteuk yang menatapnya dengan cermat seolah-olah menilainya luar dalam belum lagi tatapan mengintimidasi dari Heechul hanya tatapan dari Leeteuk yang menenangkannya
“Berhenti lah menatapnya seperti itu, kalian sepertinya ingin memakannya bulat-bulat…” ucap Leeteuk yang menyadari suasana diantara kerumunan ini sedikit mencekam untuk Kangin
“Tentu saja aku hampir menelannya bulat-bulat Teuki Hyung… gara-gara dia menabrakmu dengan sepeda jeleknya itu kau sampai digips begini…” omel Heechul sambil berkacak pinggang
“Hanya kakiku dan pergelangan tanganku Chulie…”
“Memangnya Hyung mau kalau kepala Hyung yang diperban?” Henry berbicara dengan polosnya dan dengan puppy eyesnya
PLETAK
“Dasar mochi pabo! Kau menyumpahi Teuki Hyung??” omel Kibum sekaligus memukul kepala namja paling muda disana, Kangin sempat ingin tertawa melihat namja chubby seperti mochi itu di pukul oleh namja disebelahnya tetapi segera tertahan karena melihat namja paling tinggi diantara mereka mengangkat nampan kecil
PLETAK
“AW!!! Zhoumi Hyung!!”
“Jangan memukul kepala Henry begitu, kau akan menghambat pertumbuhannya…”
Kibum berdecak kesal “Sudah-sudah…” ujar Leeteuk sekaligus melerai pertengkaran antara Kibum dan Zhoumi “Dia adalah Kim Youngwoon kalian bisa memanggilnya Kangin…”
“Lalu???”
“DIa akan bekerja disini untuk sementara membantu kalian semua selama aku cidera…”
“Baguslah sebaiknya kau ganti bajumu..” Heechul segera melemparkan lap bersih-bersih pada Kangin yang segera menangkap kain lap itu dengan cekatan “Dan segera bersih-bersih sana!” lanjut Heechul yang langsung berlalu masuk keruang kerjanya
“Berjuanglah Youngwoon jangan terlalu ditanggapi Chulie memang seperti itu…” ucap Leeteuk lalu bangkit dari duduknya dan beranjak meninggalkan Kangin yang mengangguk mengerti lalu masuk keruangan yang sama dengan Heechul
Kangin menatap 3 pelayan café lain lalu membungkukkan badannya “Annyeonghaseyo Kim Youngwoon imnida manaseun bagapseupnida…”
“Nde Kangin Hyung ayo kuantar kelokermu…” ajak Henry semangat dan langsung menarik Kangin masuk kedalam ruang loker sebelum meninggalkan 2 namja lainnya Kangin sempat melihat tatapan membunuh milik Zhoumi
“Jika hanya kau pelototi tidak akan ada hasil Hyung… Henry itu kan tidak peka…”
“Issshhh shikeuro!” omel Zhoumi lalu kembali ke tempat kerjanya meja kasir, sedang Kibum kembali membereskan meja-meja yang harus ia bersihkan sebelum café dibuka kembali sebentar lagi
Kangin membawakan coffelate atas perintah Heechul sebelum Heechul memutuskan untuk pulang rasanya hari sudah semakin larut dan ia tidak ingin tertidur di café dan tidak pulang seperti yang sering dilakukan Leeteuk, dan jika Leeteuk ingat pulang itu pun sudah sangat larut apa lagi ia pulang sendiri… ya walaupun Leeeteuk namja tetapi ia tidak punya keahlian beladiri sama sekali jadi jelas berbahaya untuknya pulang terlalu larut seperti itu walaupun apartementnya sangat dekat dengan café sekalipun
“Hyung ini Ko….” Ucapan Kangin terhenti ketika melihat namja manis itu kini tertidur sambil menelungkupkan setengah tubuhnya dimeja dibawahnya banyak kertas-kertas berserakan, Kangin menghampiri Leeteuk perlahan lalu meletakkan kopi untuk Leeteuk diatas meja nakas dekat meja kerja milik Leeteuk, Kangin memandangi wajah tertidur Leeteuk namja ini benar-benar terlihat manis seperti malaikat dan pastinya semakin terlihat seperti yeoja
Kangin dengan bermodal nekat mengulurkan jemarinya kearah Leeteuk lalu membenahi poni namja itu yang sedikit berantakan “Kau benar-baenar sangat cantik Hyung…”
Leeteuk mulai sadar dari fase tidurnya membuat gerakan-gerakan kecil ditubuhnya sedangkan Kangin segera menjauhkan jemarinya yang sedang menyentuh poni Leeteuk, Leeteuk benar-benar terbangun dan mulai mendongak ia melihat ada Kangin dihadapannya
“Ah, Kangin-ah…”
“Ini Kopi untukmu Hyung…” ucap Kangin yang kembali mengambil secangkir kopi yang ia letakan di meja nakas dekat meja kerja leeteuk dan segera meletakannya dimeja dihadapan Leeteuk
Leeteuk segera meminum kopi itu sepertinya ia sangat haus “Gomawo Kangin-ah…”
“Cheonmane Hyung.. hmm, kau tidak ingin pulang Hyung?”
Leeteuk melirik kearah jam dinding “Sudah jam 10… kau tidak pulang Kangin-ah?” tanya Leeteuk balik
“Kau belum pulang bagaimana aku bisa pulang?”
“Eh? Waeyo?”
“Kau lupa aku disini kan untuk menjagamu… selama kau masih terluka aku akan menjagamu Hyung…”
Leeteuk terdiam ia merasa ada yang aneh dalam ucapan Kangin Leeteuk meraih tongkat penyangganya lalu bangkit dari duduknya “Baiklah aku pulang dulu…” ucap Leeteuk
Kangin mengambil cangkir bekas kopi milik Leeteuk “Chamkanman Hyung….”
“Nde waeyo Kangin-ah?”
“Ku antar pulang… tunggu aku diluar aku cuci cangkir ini dulu dan mengganti baju…” Kangin segera beranjak keluar dari ruang kerja milik Leeteuk
“Eh, tapi… tung… Kangin-ah…” Panggil Leeteuk tapi telat karena Kangin sudah keluar dan segera masuk keruangan staf, Leeteuk hanya menghela nafas lalu mulai melangkah keluar dari ruangannya dengan perlahan menggunakan tongkat penyangganya mau tidak mau ia pun menunggu diluar café Kangin sudah menyuruhnya untuk menunggu bukan jadi tidak mungkin ia akan meninggalkan Kangin begitu saja, ia bukan orang yang setega itu mungkin kalau ia adalah Heechul ia akan tega melakukannya tanpa berfikir panjang lagi
“Aigoo Hyung…”
Leeteuk menoleh kearah pintu yang terbuka dan juga terdengar suara orang dari sana “Wae Kangin-ah?”
“Aku memang menyuruhmu menunggu tapi tidak menunggu diluar juga bukan??? Udara sedang dingin-dinginnya kau tahu?” Kangin segera menghampiri Leeteuk lalu meraih kedua jemari Leeteuk lalu menggenggamnya sesaat “Lihat tanganmu dingin sekali Hyung…”
Untuk sesaat Leeteuk kembali terdiam lebih tepatnya ia terpaku dengan apa yang dilakukan Kangin padanya, Leeteuk merasa seperti seorang yeoja yang sedang menunggu namjachingunya terlalu lama dimalam hari yang dingin dan setelah namjachingunya datang ia dimarahi karena membiarkan dirinya kedinginan menunggu disini
“Aku…” Leeteuk menarik kedua tangannya dari genggaman tangan Kangin setelah dirinya kembali dari lamunannya “Aku tidak apa-apa Kangin-ah, aku baik-baik saja…”
Kangin mengulurkan telapak tangannya “Ya sudah mana kuncinya biar aku kuncikan pintu cafenya baru mengantarmu pulang…”
Dengan patuh Leeteuk memberikan kunci pintu café pada Kangin dan dengan cekatan Kangin mengunci pintu café dan jendela-jendelanya lalu dengan segera mengembalikan kunci itu pada Leeteuk “Ini Hyung…” setelah melihat Leeteuk kembali menyimpan kunci pintu café disaku jaketnya Kangin kembali meraih salah satu jemari Leeteuk dan menariknya berjalan beranjak meninggalkan café
Leeteuk menunduk entah kenapa ia malah merasakan panas padahal udara malam ini sangat dingin ia yakin wajahnya memerah sekarang, dan entah sejak kapan jantungnya mulai berdetak tidak teratur ia merasa ada keanehan didalam dirinya sekarang
“Hyung? Kau kenapa diam saja?” tanya Kangin yang bingung melihat Leeteuk diam saja
“Ah, aniyo aku hanya lelah saja…”
“Banyak-banyak lah beristirahat Hyung… kau ini kan sedang sakit…” Kangin mengeratkan genggaman tangannya pada jemari Leeteuk dan namja manis itu hanya bisa diam membisu dan semakin menundukkan wajahnya
“Ah.. ini benar-benar aneh…” ucap Kangin membuat Leeteuk sedikit menoleh menatap Kangin yang ternyata sedikit lebih tinggi dari dirinya
“Padahal cuaca malam ini sangat dingin tetapi kenapa aku malah merasa hangat saat menggengam jemarimu Hyung…”
DEG!
Leeteuk tersentak kaget ia sampai berhenti melangkah apa yang Kangin katakan dirinya juga merasakannya, ia juga merasa hangat saat bersentuhan dengan jemari Kangin bahkan ia juga yakin pipinya kembali merona hebat karena mendengar ucapan Kangin barusan
Kangin menoleh bingung kearah Leeteuk “Wae Hyung? Kenapa berhenti?”
“Ah, ani…”Leeteuk kembali melangkah bersama Kangin dalam diam tetapi anehnya walau hanya diam mereka menikmati keadaan diam ini asalkan tangan mereka tetap bertaut mereka pun merasa ada yang salah disini tetapi bisakah mereka sedikit egois untuk menentang norma yang berlaku dimasyarakat… hanya malam ini saja atau mungkin lebih dari malam ini?
Kangin kini sedang memandang Leeteuk yang kini sedang berbicara dengan Zhoumi mungkin tentang keluar masuk uang dicafe ini, ada perasaan senang tersendiri menatapi namja manis itu secara diam-diam seperti ini, tetapi jelas ada rasa sakit juga ketika melihat namja yang kau sayangi berbicara santai dengan namja lain didepan mata kepalanya sendiri
Tunggu??
Namja yang kau sayangi???
Yuph semenjak malam Kangin mengantar Leeteuk untuk pertama kalinya ia membiarkan rasa terlarang yang ia rasakan untuk Leeteuk semenjak pertama bertemu terus bertumbuh dan berkembang ia sama sekali tidak menahan atau menekan perasaan itu karena satu hal Kangin yakin kalau Leeteuk juga merasakan hal yang sama dengannya terbukti dari rona diwajah Leeteuk jika Kangin menyentuhnya atau kedapatan mencuri pandang kearahnya, belum lagi setiap pulang dari café Kangin akan mengantarkan Leeteuk sampai apartementnya sambil berpegangan tangan dan tidak ada penolakan dari Leeteuk selama ini, itu arti yang sangat jelas bagi Kangin…
“Hei Racoon pabo!”
Kangin menoleh ketika melihat Heechul sudah berdiri dibelakangnya bahkan mengatainya Racoon Pabo “Hyung…”
“Kenapa kau bukannya mengelap meja malah mempehatikan Teukie Hyung???”
“Ani aku tidak memperhatikannya…”
“Lalu siapa?? Zhoumi begitu?”
“Ani tentu saja tidak, untuk apa aku memperhatikan Koala merah itu…”
Heechul tersenyum aneh “Kau menyukai Hyungku ya?”
Mata Kangin membulat kaget bahkan ia sampai tidak ada tenaga untuk membantah kata-kata Heechul “Haha lihat kau hanya bisa diam kan?? Jadi kau menyukainya bukan?”
Kangin kembali mengelap meja dihadapannya “Aku menyukai semua yang bekerja disini Hyung…” tolak Kangin setelah ia berhasil mengumpulkan keberaniannya membantah kata-kata Heechul
Heechul mendengus kesal “Sepertinya pertanyaanku salah, maksudku kau mencintai Hyungku bukan?”
Kangin dengan reflex menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengelap meja yang sudah setengah jam ia lap sesuai dengan waktu ia memandang Leeteuk dari jauh sejak tadi
“Benarkan kata-kataku?”
Kangin hanya menunduk, habislah sudah ia ketahuan menyukai bosnya sendiri ditambah lagi ia dan bosnya sama-sama namja ini masalah gawat pasti namja cantik dihadapannya ini ingin melarangnya atau yang paling parah mendepaknya keluar dari café ini dan itu sama saja membunuhnya karena ia tidak bisa melihat Leeteuk lagi dari dekat
“Benarkan Kim Youngwoon?” ulang Heechul dan Kanginpun menghela nafasnya berat ia sudah siap menerima apapun yang akan dilakukan Heechul termasuk menendangnya keluar dari café ini yang penting ia harus mengakui perasaannya sekarang ia tidak mau membantah apapun lagi
“Nde kau benar Hyung…”
Kangin yang menunduk kini mendongak menatap Heechul “Lalu apa yang akan kau lakukan?? Jika kau ingin menendangku keluar dari café ini aku sudah siap Hyung…”
Heechul menatap Kangin lekat-lekat dengan tatapan menilai “Kau benar-benar ingin kutendang dari café ini eoh?”
“Tentu saja tidak, jika kau menendangku bagaimana aku bisa melihatnya lagi…” gerutu Kangin sambil melanjutkan acara mengelap meja yang benar-benar sudah terlihat sangat mengkilap
“Mau sampai kapan kau mengelap meja itu?? Meja itu bisa tipis jika kau lap terus sambil memperhatikan Teukie Hyung…”
Kangin menatap horror Heechul “Ssst Hyung diamlah, nanti yang lain dengar…”
“Wae?? Tidak akan ada yang protes, semua yang kerja disini juga tahu kau sering memperhatikan Teukie Hyung…”
“Eh? Jinjja??”
Heechul mengangguk “Lebih baik cepat kau nyatakan, sebelum ia memutuskan untuk mencari seorang yeoja sebagai pendamping hidupnya…” ledek Heechul dan hendak beranjak pergi meninggalkan Kangin tetapi dengan cepat ditahan Kangin
“Kau tidak jadi menendangku Hyung?”
“Kau benar-benar ingin ditendang eoh?”
“Ani…”
“Ya sudah cepat kau nyatakan atau kau akan menyesal nanti…” Heechul benar-benar beranjak sebelum akhirnya ia tertawa tertahan melihat expresi pabo milik Kangin saat mendengar dirinya menyuruh Kangin untuk menyatakan perasaannya
Kangin berlari kecil menyusul Leeteuk yang sudah berjalan terlebih dahulu sedangkan dirinya baru saja selesai mengunci pintu café “Ini Hyung…” Kangin menyerahkan kembali kunci café pada Leeteuk dan dengan segera menyimpan kunci itu didalam sakunya
Leeteuk memeluk erat dirinya ia benar-benar kedinginan, hari ini salju tiba-tiba turun tepat seminggu sebelum natal dan ia tidak membawa jaket yang lebih tebal dari yang ia gunakan saat ini dan ia sedang menghalau rasa dingin yang menyerang tubuhnya dengan cara memeluk dirinya sendiri
“Kangin-ah…”
“Nde Hyung..”
“Kau pulang lah, salju sudah turun sejak tadi sore tidak mungkin kau mengantarkanku baju hangatmu kurang terbal…”
“Gwenchana Hyung aku tidak apa-apa…”
“Geundae..”
“Sudahlah Hyung, aku jauh lebih mengkhawatirkanmu…”
Leeteuk berdecak kesal “Kau memperlakukanku seolah-olah aku ini anak kecil… hei aku ini lebih tua daripada dirimu Kangin-ah…”
“Tapi bagiku kau itu lebih muda dariku Hyung… salahkan wajahmu yang manis itu yang menyamarkan umurmu…”
Leeteuk segera menoleh kearah Kangin “Berhenti menggodaku…” Leeteuk mempoutkan bibirnya kesal “Kau selalu begitu padaku…”
“Hei aku ini serius loh Hyung, seharusnya kau senang aku tidak bilang wajahmu boros kau bahkan terlihat lebih muda dariku… bahkan ketika kita pertama kali bertemu aku kira kau yeoja Hyung…”
“Jinjja? Ah aku merasa gagal menjadi namja… tidak bisa membela diri tidak terlihat gagah malah aku terlihat seperti yeoja aku ini banyak kekurangannya, bagaimana orang bisa mencintaiku jika aku seperti ini?”
“Kau hanya tidak sadar Hyung, ada yang mencintaimu…”
“Jinjja?”
Kangin mengangguk “Dan justru ia menyukai semua kekurangan yang kau bilang tadi…”
“Mwo?? Mana ada orang yang suka pada kekuranganku??? Kau mengada-ada Kangin-ah…”
“Aniyo Hyung, aku serius…”
Leeteuk tersenyum “Jinjja? Lalu siapa orang yang tidak beruntung itu?”
“Isssh Hyung bukannya tidak beruntung tetapi beruntung karena mencintai namja tampan dan manis serta cantik disaat yang bersamaan, kelemahanmu membuatnya bisa melindungimu suatu saat nanti…”
“Eh? Melindungiku?? Aku kan namja kenapa aku yang dilindungi??”
“Karena yang mencintamu namja, sama sepertimu dan dia ingin melindungimu dan menjagamu Hyung…”
Leeteuk membulatkan matanya, ia tidak percaya yang Kangin katakan barusan?? Ada namja yang menyukainya??? Siapa?? Apa dia mengenalnya??? Kenapa Kangin tahu perasaan namja itu??
“Na, namja??”
Kangin mengangguk
“Aku mengenalnya?”
Kangin mengangguk lagi
“Lalu, bagaimana kau tahu perasaannya terhadapku? Kau juga mengenalnya?”
Kangin kembali mengangguk “Tidak mungkin bukan aku tidak tahu bagaimana perasaanku sendiri…”
“Eh??” Leeteuk mencerna kata-kata Kangin begitu tercerna Leeteuk terdiam ia memandang Kangin dalam-dalam yang barusan didengarnya itu benar-benar suara Kangin?? “Jadi maksudmu…”
Kangin menoleh menatap Leeteuk balik “Nde saranghae…”
Leeteuk terdiam, Kangin pun menunggu jawaban Leeteuk ia tidak perduli dengan udara dingin yang menusuk kulitnya yang ia inginkan jawaban Leeteuk saat ini
“Kangin-ah, i.. ini salah… a, aku pulang dulu, annyeong!” pamit Leeteuk dan segera melangkah cepat meninggalkan Kangin mengabaikan nyeri dikakinya walau ia sudah tidak menggunakan tongkat lagi karena kakinya memang sudah lebih baik sekarang
Kangin terdiam ia sadar ia sudah menyatakannya tetapi yang ia terima dari Leeteuk bukan jawaban, namja cantik itu menghindar atau tidak ingin menjawabnya atau namja itu langsung merasa jijik pada Kangin karena ungkapan perasaan Kangin padanya??
Hari ini adalah tanggal 24, malam ini adalah malam natal semuanya bergembira kecuali 2 namja dicafe yang satu menghabiskan waktunya untuk bekerja didalam ruangannya yang satunya lagi sibuk melayani tamu ia tidak perduli Henry dan Kibum sudah menyuruhnya untuk beristirahat namja kekar itu hanya ingin mengalihkan pikirannya rasanya kepalanya mau pecah dan ia ingin berteriak, sudah seminggu Leeteuk mendiamkannya bahkan setelah hari itu Leeteuk selalu pulang awal dan menyerahkan tugas mengunci pintu café pada Heechul, Leeteuk benar-benar menghindari dirinya atau jijik padanya
Kangin tersenyum miris, kini ia ada di depan lokernya ia menggenggam sebuah amplop sedang ditangannya ia menghela nafasnya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya seperti meyakinkan dirinya sendiri, ia mengganti baju waitersnya dengan baju biasa miliknya ia lalu melangkah keluar dari ruang staff sudah hampir malam ia memandang keluar café sebentar menatap pohon natal raksasa didepan café lalu menunduk rasanya ini akan menjadi malam natal terburuk yang pernah ada dalam hidupnya
Sudah mencintai seorang namja, menghilangkan logika dan akal sehatnya bahkan mengakui perasaannya sendiri dan sekarang ia ditolak oleh namja itu secara tidak langsung rasanya dia menjadi namja terbodoh didunia ia yang tidak pernah kalah pada apapun kali ini berhasil dikalahkan oleh Park Jungsoo dan hal naïf bernama cinta
“Hyung, kau sudah ingin pulang?”
Kangin tersenyum menanggapi sapaan Henry lalu berlalu meninggalkan Henry tanpa sepatah katapun, namja kekar itu melangkah menuju ruang kerja Leeteuk tanpa mengetuknya Kangin segera membuka ruang kerja Leeteuk
“Kibum Hyung, Kangin Hyung kenapa?” tanya Henry bingung
“Tidak apa-apa… kau tenang saja, kau tidak boleh ikut campur…”
Leeteuk mendongak menatap kearah pintu ketika ia merasakan pintu ruang kerjanya terbuka tetapi dengan cepat ia kembali menunduk mencoba kembali sibuk dengan pekerjaannya begitu tahu yang membuka pintu tanpa permisi adalah Kangin
“Kau sibuk Hyung?”
Hening, Leeteuk terus berkutat dengan pekerjaannya ia mencoba tidak menghiraukan Kangin padahal semenjak seminggu yang lalu semenjak ia memutuskan untuk tidak melakukan kontak apapun dengan Kangin ia sudah hampir gila ia mati-matian menahan keinginannya sendiri untuk menyapa Kangin ataupun membalas sapaan dari Kangin untuknya, atau minimal membalas tatapan yang Kangin berikan padanya tetapi entah kenapa LOGIKAnya selalu menang melawan keinginan HATinya Leeteuk menjujung tinggi apa yang ada di LOGIKAnya dan mengabaikan HATInya ia bukan tidak menyukai Kangin, bukan juga tidak mencintai Kangin ia sebenarnya ingin membalas apa yang diberikan Kangin padanya bahkan sama besarnya atau lebih besar dari apa yang Kangin berikan dan rasakan untuknya tetapi LOGIKAnya yang selalu berkata kalau sampai Leeteuk berani membalas apa yang Kangin rasakan padanya maka dirinya telah melakukan kesalahan besar karena hubungan mereka ini benar-benar terlarang, cukup Leeteuk egois selalu menerima uluran tangan Kangin ketika mereka berjalan pulang bersama sambil bergandengan tangan setiap malam LOGIKA Leeteuk tidak bisa menerima lebih dari itu
“Kau masih tidak ingin berbicara denganku Hyung?” tanya Kangin dan Leeteuk tetap diam berkutat dengan kerjaannya yang sebenarnya hanya kamuflasenya saja
Kangin menghembuskan nafas berat lalu ia meletakkan sebuah surat dimeja kerja Leeteuk tepat diatas tumpukan kertas yang sedang dibaca Leeteuk “Aku tidak bisa berbicara banyak, rasanya lidahku kelu jika aku berbicara tetapi kau tidak menanggapiku…” Kangin menatap Leeteuk sekali “Aku permisi Hyung…” Kangin kembali melangkah keluar dari ruangan Leeteuk ia bersandar di pintu tempat dirinya masuk tadi sepertinya ia kali ini butuh berlibur panjang agar ia bisa melupakan bayangan namja manis itu yang selalu menghantuinya
Leeteuk meraih amplop itu dengan cepat begitu melihat Kangin sudah melangkah keluar tanpa menoleh dan begitu pintu tertutup ia sudah membulatkan matanya membaca surat dari Kangin
Hyung, aku tahu kau membenciku saat ini
Mungkin ini semua karena perasaanku padamu tetapi tenang Hyung aku tidak akan membebanimu lagi
Kau tidak harus bersembunyi didalam ruanganmu sendiri hanya karena tidak ingin melihatku lagi
Aku akan pergi Hyung, lagi pula kau sudah sembuh bukan?
Tugasku menjagamu sudah selesai walaupun dalam hatiku aku ingin terus bisa dapat menjagamu selamanya Hyung…
Hari ini aku akan keluar besok aku tidak akan bekerja lagi jadi kau tenang saja tidak usah takut akan bertemu denganku yang berkeliaran liar di dalam café
Hyung…. Saranghae Jeongmal saranghae
Aku pergi dulu Hyung mungkin ketika aku menyerahkan surat ini padamu itu terakhir kalinya kita bertemu
Annyeong…
Leeteuk membiarkan kertas yang ia baca terjatuh dari genggaman tangannya, hatinya tiba-tiba sakit sangat sakit benar-benar bagai ditusuk sangat dalam, ia kembali mengulang membaca surat dari Kangin dibagian akhir ia mencerna nya dengan baiknya sambil meremas bajunya dibagian dada
“Aku…”
LOGIKA Leeteuk lagi-lagi berputar di otaknya memintanya untuk tidak menerima Kangin itu sama saja aib bukan? Tetapi hatinya terus meronta ingin bertemu dengan pujaannya ia ingin meneriakkan kata-kata yang sama dengan apa yang Kangin ucapkan padanya
“Hyung kau benar akan pergi???”
Suara dari luar menyentakkan lamunan Leeteuk mendengar kata-kata ‘Pergi’ dari luar ruangannya membuatnya dengan cepat mengambil jalur darurat ia tidak mau perduli lagi jika keinginannya tidak terpenuhi ia menyingkirkan LOGIKAnya ia hanya ingin bahagia bukan tekekang, Leeteuk segera berlari keluar dari ruangannya
“Henry-ah mana Kangin?”
“Itu Hyung didepan…”
Leeteuk segera berlari kearah depan café ia melihat Kangin sedang memandang pohon natal dari jendela café yang terletak disudut café tanpa memanggil ataupun babibu lagi Leeteuk langsung memeluk Kangin dari belakang membuat namja kekar itu kaget karena ada yang memeluknya tiba-tiba
“Nado Kangin-ah…”
Kekagetan Kangin bertambah ketika ia tahu kalau yang memeluknya adalah Leeteuk, Kangin segera membalik tubuhnya menghadap Leeteuk sedangkan namja manis itu tetap memeluk Kangin dari memeluk punggung kini memeluk dadanya yang bidang “Nado Kangin-ah nado saranghae…” ucap Leeteuk
“Jinjja Hyung? Kau tidak berbohong bukan?”
Leeteuk menggeleng dalam pelukan Kangin dan Kangin pun menutup kedua matanya tangannya semakin erat memeluk Leeteuk “Kenapa lama sekali chagi-ya… aku hampir gila karena putus asa…”
Leeteuk mendorong tubuh Kangin perlahan, ia menatap Kangin “Mianhae selama ini aku terlalu terpaku pada LOGIKAku kalau yang kita rasakan itu salah mianhae membuatmu semenderita ini…”
“Kau tahu Hyung terkadang cinta itu tidak membutuhkan LOGIKA cinta hanya membutuhkan HATI Hyung…”
Leeteuk mengangguk “Mian aku terlalu bodoh selama ini…”
Kangin tersenyum “Berniat menghabiskan malam natal bersamaku Chagi?”
Leeteuk mengangguk baginya ini adalah malam natal terindah dan bagi Kangin ia meralat seluruh kata-katanya malam natal tahun ini adalah malam natal paling indah dibanding tahun-tahun sebelumnya

THE END
26 Desember 2011
12:41 AM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar