SNOW WHITE at CHRISTMAS
TREE 5 [ a Melody ]
Namja
berwajah Chubby melangkah masuk kedalam ruang bertuliskan staff sepertinya
ruangan ini yang dimaksud oleh namja cantik didepan tadi, ia melangkah masuk
kedalam dan menemukan susunan loker disana ia menatapi pintu loker satu persatu
“Kibum,
Zhoumi…. Yang dua ini sudah terisi?? Hmm, bearti lokerku yang ini…” ucapnya
girang sambil membuka lokernya diurutan ke3 dan mengambil seragam yang terdapat
didalamnya lalu memasukkan tas miliknya dan segera mengganti seragamnya didalam
ruang ganti, begitu ia keluar sudah ada 2 namja yang sedang berada didepan
loker mereka masing-masing, namja chubby itu kembali kelokernya lalu menyimpan
bajunya didalam lokernya
“Annyeonghaseyo,
aku pegawai baru mohon bantuannya…” ucap namja itu memperkenalkan diri sambil
membungkuk setengah badan
“Annyeong,
naneun Kibum imnida…”
“Ah
Henry imnida…”
“Baiklah
Henry aku tukar baju dulu senang berkenalan denganmu…” ucap Kibum dan segera
beranjak keruang ganti
Namja
bernama Henry itu kini menatap namja yang terlihat lebih tinggi darinya
rambutnya berwarna merah dan wajahnya seperti koala belum lagi hidungnya yang
mancung dan besar benar-benar mirip koala
“Annyeong??”
“Annyeong…”
jawab namja itu singkat
“Henry
imnida…”
“Zhoumi
imnida…”
Hening
Henry
merasa bingung harus memulai pembicaraan bagaimana dengan namja disampingnya
ini, ia pun memutuskan untuk membereskan lokernya ia melirik kearah bangku
disamping loker ada tas biola miliknya disana ia menatap kedalam lokernya yang
kecil ia tidak mungkin bisa menyimpan biola kesayangannya didalam loker
“Otheyo??”
gumamnya
Zhoumi
menoleh begitu mendengar gumaman dari Henry “Waeyo?” tanyanya
“Aku
bingung harus meletakkan biolaku dimana?”
Zhoumi
menatap isi loker Henry yang sudah penuh ada tas dan sebagainya didalam sana
“Ya sudah taruh ditempatku saja… lokerku masih kosong…”
“Eh??
Bolehkah?”
Zhoumi
mengangguk “Jinjja? Ah gomawo…” pekik Henry kelewat senang bahkan sampai
lomat-lompat kegirangan
“Masukkan
biolamu…”
Henry
segera memasukkan biolanya kedalam loker milik Zhoumi yang kosong hanya ada
baju seragamnya saja disana setelah meletakan biolanya Henry segera menoleh
kearah Zhoumi
“Kau
tidak membawa apa-apa kemari Hyung?”
Zhoumi
menggeleng “Ani, aku hanya membawa diriku saja…”
“Ah,
andai aku tidak sekolah dan les mungkin aku juga tidak akan membawa
barang-barang sebanyak ini kemari…”
Zhoumi
tersenyum “Sudahlah tidak apa-apa…” Zhoumi menoleh kearah ruang ganti “Ah,
Kibum sudah selesai aku mengganti seragamku dulu…” Zhoumi melangkah
meninggalkan Henry ia tidak sadar Henry kini sedang terpaku dan terdiam karena
melihat senyuman Zhoumi yang memiliki kekuatan ratusan watt dan berhasil
membius seorang Henry
“Omo
Koala merah itu sangat tampan saat tersenyum…” gumam Henry
Henry
meletakan nampan besar di meja yang terhubung dengan jendela kecil yang
langsung terhubung kearah dapur, ia menghela nafas sesaat hari ini café banyak
sekali pengunjung bahkan waktu untuk bersantai saja tidak ada dan yang datang
semuanya dominan yeoja baik itu anak SMA yang seumurannya ataupun mahasiswa
Henry sudah menebak alasan terselubung mereka semua datang kecafe ini bahkan
ada beberapa wajah yang sudah Henry hafal karena hampir setiap hari datang
hanya dalam waktu seminggu ia bekerja disini
“Kau
lelah?”
Henry
menoleh dan mendapati Zhoumi berdiri dibelakangnya, hei bukannya namja jangkung
ini seharusnya berada di meja kasir???
“Cheokta
Hyung… eung kau seharusnya berada dimeja kasirkan Hyung?”
“Aku
bosan disana, jadi aku memutuskan untuk kemari menyusulmu sepertinya kau
terlihat kelelahan…”
Henry
tersenyum membuat matanya yang sipit sedikit menghilang “Aku hanya bingung
Hyung dengan para yeoja itu, apa mereka tidak bosan datang kemari??? Bahkan
seminggu aku bekerja disini ada yang kulihat hampir setiap hari mereka datang…”
Zhoumi
tertawa pelan “Kau jelas tahu alasannya bukan??”
Henry
mengangguk “Para yeoja itu pasti ingin melihat Teuki Hyung, Chullie Hyung,
Kibum Hyung dan kau Zhoumi Hyung…”
“Kau
juga Henry-ah…”
“Tapi
aku pasti tidak sepopuler kalian…”
Zhoumi
mengacak-acak rambut Henry “Sepertinya pelanggan belum ada yang ingin
membayar…” Zhoumi menatap kearah meja diruang café itu lalu beralih kegrand
piano berwarna putih yang terletak di pojok café “Mau ku hibur?”
“Mwo??”
Henry bingung dengan perkataan Zhoumi tetapi ia bukannya mendapat jawaban
melainkan melihat Zhoumi melangkah
meninggalkannya menuju sebuah grand piano
Setelah
sampai digrand piano itu Zhoumi duduk dan segera meletakan jari-jari lentiknya
diatas tuts piano, namja jangkung itu menutup kedua matanya lalu menghembuskan
nafas perlahan sebelum jemari-jemari panjangnya mulai menekan tuts-tuts piano
dan menghasilkan dentingan-dentingan yang membuat seluruh mata kini memadangnya
dengan antusias termasuk juga Henry
Henry
mengerjap-ngerjapkan matanya melihat Zhoumi begitu menghayati permainan
pianonya, melihat Zhoumi seperti itu membuat aura ketampanan seorang Zhoumi
menguar keluar dari tubuh namja itu bukan hanya Henry bahkan seluruh yeoja
didalam café ini juga merasakan hal yang sama, Henry segera melangkah kedalam
ruang staff ia mengambil kotak biolanya yang ia letakan didalam loker milik
Zhoumi ia membuka kotak itu lalu tersenyum menatap biola putih kesayangannya,
ia meraih biolanya dan mengeluarkannya dari kotak itu lalu kembali melangkah
keluar menghampiri Zhoumi
Mata
Zhoumi yang masih tertutup perlahan terbuka ketika ia mendengar sebuah alunan
music yang sama dengan yang ia mainkan berasal dari alat music gesek yang
sangat merdu suaranya, ia menoleh kesamping dan didapatinya Henry kini sedang
memainkan biola berwarna putih miliknya yang selama ini dititip diloker Zhoumi
namja chubby itu menutup kedua matanya ia juga terlihat menghayati alunan music
yang ia mainkan, baru kali ini ia melihat namja chubby ini memainkan biolanya
biasanya ia hanya melihat biola itu masuk kedalam lokernya tapi kali ini ia
melihat Henry memainkan biolanya bersamaan dengannya yang memainkan sebuah
grand piano berwarna putih tidakkah ini sangat indah terlihat??? Kolaborasi
yang sangat menggagumkan bukan??? Zhoumi kembali menatap kearah Henry dan
senyum mengembang diwajahnya ia merasa namja itu terlihat sangat manis daripada
apapun yang pernah ia temui selama ini didunia ini baik itu yeoja mana pun
sekalipun
Zhoumi
mulai tertarikkah???
Henry
membenahi kemejanya ia lalu memeriksa kembali isi tasnya lalu mengecek keadaan
biola putih kesayangannya “Huft lengkap tidak ada yang ketinggalan…” gumamnya
sambil mengetuk-ngetukkan telunjuknya di
dagunya
“Henry-ah…”
Henry
menoleh ketika ia merasa dipanggil “Teuki Hyung?”
Leeteuk
tersenyum lalu manghampiri Henry “Aku mendengar permainan biolamu dan piano
Zhoumi tadi…”
Henry
menggaruk-garuk belakang kepalanya ia merasa tidak enak karena tadi bertindak
seenaknya bermain biola disaat jam kerja pasti sekarang ia akan dimarahi oleh
bosnya ini “Mian Hyung, entah kenapa aku reflex ingin memainkan biolaku ketika
mendengar dan melihat permainan piano Zhoumi Hyung..”
Leeteuk
tersenyum “Ani, gwaenchana…” Leeteuk melirik kearah biola milik Henry “Aku suka
permainan music kalian berdua biasanya aku hanya sering melihat Zhoumi bermain
sendirian saja dengan grand piano itu tapi tadi aku melihat kalian bermain
bersama sangat indah terlihat…”
“Jinjja
Hyung?” pekik Henry senang karena dipuji oleh bosnya yang benar-benar terlihat
sangat baik ups salah bukan terlihat lagi tapi memang ia sangat baik
“Jinjjaro…
aku jadi mendapat ide karena melihat permainan kalian…”
“Eung??
Ide??? Mwoya igo?”
“Menurutmu
bagaimana jika setiap satu minggu 2x ada live music di café kita?? Lalu yang
memainkannya kau dan Zhoumi, bagaimana?? Aku bertanya dulu padamu meminta
persetujuanmu aku takut kau keberatan atau…”
“Ani
Hyung!” potong Henry, bahkan Henry langsung meraih tangan Leeteuk lalu
menggoyang-goyangkannya “Ani aku tidak keberatan, aku mau Hyung!” jawab Henry
kelewat semangat siapa juga yang akan menolak ketika ia ditawari untuk
mempertunjukkan kepiawaiannya dalam bermain biola pada orang-orang “Aku sangat
mau Hyung…”
Leeteuk
tersenyum “Baiklah aku akan bertanya pada Zhoumi apa ia setuju atau tidak ne?”
Henry
mengangguk “Jika Zhoumi Hyung tidak setuju katakan padaku Hyung biar aku yang
membujuknya…”
Leeteuk
mengangguk lalu mengacak pelan rambut Henry “Nde araseo, ya sudah kau cepatlah
pulang hari sudah larut…”
“Nde
Hyung…”
“Annyeong
Henry-ah…” Leeteuk melangkah meninggalkan ruang staff dan Henry yang kini
melompat kegirangan karena ide cemerlang dari Leeteuk
Zhoumi
sedang asik dengan pekerjaannya menghitung pemasukkan café yang baru buka
setengah hari dan sekarang café sedang lenggang jadi ia memutuskan untuk
meneruskan pekerjaannya yang tertunda jika café sedang ramai
“Hyung?”
Zhoumi
menoleh ketika suara manis Henry sampai ditelinganya “Nde Henry-ah…”
“Kau
sudah tahu tentang tawaran Teuki Hyung?”
“Nde,
aku tahu waeyo?”
“Kau
menerima tawaran itu?” tanya Henry semangat dengan mata yang berbinar-binar,
Zhoumi yang melihat wajah Henry yang seperti itu membuat tangannya terjulur
untuk membelai lembut kepala Henry sambil tersenyum
Dan
lagi-lagi senyum seorang Zhoumi berhasil membuat Henry kembali terdiam dan
terpaku ditempat, bagi Henry senyum seorang Zhoumi itu memiliki kekuatan
tersendiri bahkan bisa membuat seorang
Henry Lau seperti orang yang terhipnotis hanya karena melihat senyum ratusan
wattnya itu
“Aku
tentu saja menyetujuinya, aku tidak ingin mengecewakan keinginanmu…”
“Eh??
Aku??”
Zhoumi
mengangguk “Teuki Hyung bilang kau sangat bersemangat ketika ia menawarkan
tawaran itu padamu…”
“Ah
itu…”
“Ya
sudah cepat sana kembali kerja… itu sudah ada pelanggan yang datang…” ucap
Zhoumi sambil mendorong Henry menjauh
“Ah,
nde nde aku kerja dulu ne Hyung…” Henry segera beranjak meninggalkan Zhoumi dan
namja jangkung itu hanya tersenyum ia ingat betul ia menolak kemauan Leeteuk
kemarin karena ia bermain piano hanya untuk menghibur Henry yang kelelahan saat
itu, ia bahkan tidak perduli ketika Leeteuk berkata akan menaikkan gajinya
tetapi tetap ia tolak hingga tiba-tiba Leeteuk berkata hal kramat bagi Zhoumi
“Ah,
padahal Henry senang sekali saat kutawari tentang live music itu, sekarang aku
harus berbicara apa padanya?” gumam
Leeteuk saat itu
Dan
ya karena kalimat kramat bagi Zhoumi itu akhirnya namja jangkung itu menyetujui
ajakan Hyung yang paling dihormatinya itu, ia tidak bisa melihat Henry merasa kecewa ia lebih suka melihat Henry
tertawa atau tersenyum, ah rasa-rasanya Zhoumi ingin memukul kepalanya sendiri
ketika berfikir seperti itu ia dan Henry ‘aarrrrggggggghhhhhh andwae aku
normal!!!’ jerit Zhoumi dalam hatinya
Zhoumi
memandang lurus kedepan, hari ini sudah jam 10 malam semua orang sudah pulang
kecuali Leeteuk yang masih asik bergelut dengan dunia perkerjaannya yang tiada
habisnya dan sudah pasti ia juga masih disini ia ingin latihan sebentar,
tadinya ia sudah melangkah pulang tetapi kembali lagi ia merasa ada yang
membuatnya ingin kembali kecafe lalu berlatih disana.. dan disinilah Zhoumi
sekarang ia menatap kedalam café didekat grand piano itu ada sesosok namja yang
sedang berdiri disamping piano itu dan namja itu sedang memainkan biolanya
dengan serius dan Zhoumi hanya dapat memperhatikan dalam diam ia benar-benar
mengagumi sosok namja yang kini sedang menutup kedua bola matanya menikmati
permainan biolanya sendiri
“Kau
benar-benar sangat cantik Henry…” gumam Zhoumi seorang diri, setelah puas
memandang Henry dari pintu masuk café Zhoumi mulai melangkah pulang, sesekali
ia tersenyum-senyum sendiri jika membayangkan expresi-expresi Henry yang
menurutnya sangat imut itu ditambah pipi chubby nya membuatnya terlihat seperti
kue mochi huft memikirkannya saja Zhoumi merasakan debaran jantungnya bertambah
cepat bahkan rasa dingin karena musim yang sudah memasuki musim dingin pun
terhalau karena Zhoumi merasakan panas ditubuhnya hanya karena memikirkan
seorang Henry
“Sepertinya
aku sudah mulai tidak waras… ah ani… sepertinya aku mulai tidak normal atau aku
memang sudah tidak normal???” tanya Zhoumi pada dirinya sendiri lalu ia pun
tersenyum “Mungkin aku memang sudah tidak normal…”
Henry
mengintip dari balik dinding pintu staff ia memandang kearah Zhoumi ia ingin
mengajak Zhoumi untuk latihan malam ini, karena mulai besok rencana Leeteuk
akan dilaksanakan rasanya jika ia tidak latihan bersama dengan Zhoumi permainan
mereka tidak akan bagus, ya walau beberapa hari yang lalu ia memang bermain
dengan Zhoumi tanpa direncanakan bahkan spontan terjadi begitu saja ya mungkin
karena spontan makanya hasilnya bisa sebagus itu tapi kali ini kan direncanakan
biasanya hal yang direncanakan justru memiliki banyak kendala
“Henry-ah,
kau sedang apa?”
Henry
menoleh kaget ketika ada yang menyapanya dari belakang lebih tepatnya
memergokinya sedang bersembunyi “Ah, Chullie Hyung…”
“Apa
yang kau lakukan???” Heechul mengikuti arah pandang Henry lalu tersenyum aneh
“Kau sedang mengintip Zhoumi??”
“A,
ani aku tidak mengintip Hyung…”
“Lalu???”Senyum
aneh dibibir Heechul makin lebar sepertinya Heechul tidak tahan untuk tidak
tertawa melihat wajah panik Henry dihadapannya “Kau menyukainya ya?”
“Uhhhuukkk!”
Henry sampai tersedak air liurnya sendiri karena mendengar ucapan Heechul
barusan “M,mwo??”
“Kau
menyukai Zhoumi benarkan??” tebak Heechul membuat Herny membulatkan matanya kaget,
dirinya memang mengakui ketampanan Zhoumi tetapi rasanya ia masih waras untuk
tidak menyukai Zhoumi hey mereka ini sama-sama namja jadi tidak mungkin ia
merasakan suka pada seorang namja
“Ani
Hyung…”
“Issshhh
sudahlah, hmm aku boleh titip ini…” Heechul menyerahkan sebuah surat pada Henry
“Titip??
Untuk siapa?”
“Berikan
pada Hankyung temanmu itu..”
“Eh?
Hyung kenal dengan Hankyung Hyung?”
“Em
ya… begitulah…” Heechul menepuk pundak Henry “Jadi tolong berikan padanya ya?”
Henry
mengangguk “Nde Hyung…”
“Ya
sudah aku kembali keruanganku dulu, ah nanti siang Teuki Hyung pulang dari RS
jadi nanti siang setelah jam makan kita akan menutup café sebentar…”
“Nde
Hyung…”
Henry
hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan patuh dan setelah itu Heechul pun
beranjak meninggalkan Henry dan namja
chubby itu memutuskan untuk masuk kedalam ruang staff ia ingin memikirkan cara
yang pantas dan sopan untuk mengajak Zhoumi latihan nanti malam
Henry
dan ke3 rekan kerjanya menatap seorang namja bertubuh kekar yang kini sedang menunduk
sepertinya ia merasa bersalah dan disamping namja kekar itu sang pemilik café
Leeteuk yang terlihat hanya terduduk sambil memegangi tongkat penyangga salah
satu kakinya digips termasuk pergelangan tangannya pun diperban tapi namja itu
masih saja tersenyum
“Berhenti
lah menatapnya seperti itu, kalian sepertinya ingin memakannya bulat-bulat…”
“Tentu
saja aku hampir menelannya bulat-bulat Teuki Hyung… gara-gara dia menabrakmu
dengan sepeda jeleknya itu kau sampai digips begini…” omel Heechul setengah melotot,
namja cantik ini memang mengerikan jika marah
“Hanya
kaki dan pergelangan tanganku Chulie…”
“Memangnya
Hyung mau kalau kepala Hyung yang diperban?” Henry bertanya dengan tampang
terpolos yang pernah ada didunia mengundang senyum diwajah Zhoumi saat melihat
expresi Henry yang sangat polos itu
PLETAK
“Dasar
mochi pabo! Kau menyumpahi Teuki Hyung??” omel Kibum sekaligus memukul kepala
Henry dengan tangannya
PLETAK
Kibum
menoleh kebelakang ketika ia merasakan kepalanya dipukul oleh nampan kecil
rasa-rasanya Kibum tahu siapa yang belakangan ini selalu memukulnya dengan
nampan kecil untuk bill itu
“AW!!!
Zhoumi Hyung!!”
“Jangan
memukul kepala Henry begitu, kau akan menghambat pertumbuhannya…” omel Zhoumi
sambil mengelus sayang kepala Henry dan apa yang dilakukan Zhoumi sukses
membuat Henry merasa debar jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat dari pada
biasanya belum lagi ia merasa wajahnya memanas, aish apa yang terjadi
dengannya??
Kibum
berdecak kesal “Sudah-sudah…” ujar Leeteuk sekaligus melerai pertengkaran
antara Kibum dan Zhoumi “Dia adalah Kim Youngwoon kalian bisa memanggilnya
Kangin…”
“Lalu???”
“DIa
akan bekerja disini untuk sementara membantu kalian semua selama aku cidera…”
“Baguslah
sebaiknya kau ganti bajumu..” Heechul segera melemparkan lap bersih-bersih pada
namja kekar bernama Kangin itu “Dan segera bersih-bersih sana!” Heechul
langsung berlalu masuk keruang kerjanya
“Berjuanglah
Youngwoon jangan terlalu ditanggapi Chulie memang seperti itu…” ucap Leeteuk
sambil tersenyum lembut pada Kangin lalu bangkit dari duduknya dan beranjak
meninggalkan Kangin masuk keruangan yang sama dengan Heechul
Henry
melepas tangan Zhoumi yang masih bertengger manis diatas kepalanya jika ia
berada diposisi itu lebih lama ia bisa mati muda kerena jantungnya berdenyut-denyut
seolah-olah ingin melompat keluar
Kangin
menatap 3 pelayan café lain lalu membungkukkan badannya “Annyeonghaseyo Kim
Youngwoon imnida manaseun bagapseupnida…”
“Nde
Kangin Hyung ayo kuantar kelokermu…” ajak Henry semangat dan langsung menarik
Kangin masuk kedalam ruang loker rasanya ini cara untuk Henry menghindar dari
perasaan anehnya karena yang dilakukan Zhoumi padanya barusan ia bisa gila
sebentar lagi
“Jika
hanya kau pelototi tidak akan ada hasil Hyung… Henry itu kan tidak peka…” ejek
Kibum membuat Zhoumi menoleh kearah Kibum Zhoumi berdecak kesal ia kedapatan
sedang memplototi namja bernama Kangin itu oleh Kibum
“Issshhh
shikeuro!” omel Zhoumi lalu kembali ke tempat kerjanya meja kasir ia
benar-benar kesal melihat Henry menggandeng tangan Kangin tadi dan mengajaknya
masuk keruang staff kenapa bukan Kibum saja yang melakukan itu???
Saat
ia sudah kembali kemeja kasirnya Zhoumi menyentuh dadanya yang bergemuruh
antara senang karena tadi menyentuh namja imut itu dan kesal karena melihat
tingkah namja imut itu, Zhoumi menutup matanya lalu menghembuskan nafas
perlahan “Aku bisa gila karena dirimu Henry-ah…”
“Ini
lokermu Hyung…” tunjuk Henry pada loker kosong disebelah loker miliknya
“AH,
nde gomawo Henry-ah…”
“Dan
ini seragammu Hyung, semoga kau betah bekerja disini…” tambah Henry lagi sambil
mengambil seragam untuk Kangin dari dalam loker untuk Kangin
“Nde
gomawo Henry-ah…”
“Cheonmane…
aku keluar dulu Hyung…”
Henry
melangkah keluar dari ruang staff ia menyenderkan tubuh mungilnya dipintu ruang
staff ia menarik dan menghela nafas perlahan ia membenahi detak jantungnya yang
jadi tidak karuan karena ulah Zhoumi tadi entah kenapa sentuhan Zhoumi tadi
membuatnya berdebar seperti ini hal ini tidak wajar bukan?? Henry
menggeleng-gelengkan kepalanya walau ia sedikit tidak peka tetapi untuk hal
yang ia rasakan ia sedikit peka ia sedikit mengerti apa maksud dari debaran
yang ia rasakan sekarang ini seperti tanda-tanda orang yang sedang jatuh cinta
bukan??
Eh??
Jatuh cinta???
Pada
Zhoumi kah???
“Arrrgggghhh
andwae!!!” jerit Henry didalam hatinya “Kau sudah tidak waras Henry!” makinya
pada diri sendiri
PROK
PROK PROK PROK
Henry
dan Zhoumi membungkuk menghadap pada para pelanggan dicafe mereka baru saja
mereka berdua menyelesaikan pertunjukan live music mereka ujung-ujungnya mereka
berduapun tidak latihan bersama ini sudah ke 3xnya mereka tampil tanpa latihan
terhitung ketika waktu itu mereka tampil secara spontan hari itu, Henry batal
meminta latihan bersama dengan Zhoumi ia tidak mau Zhoumi tahu tentang perasaan
tidak wajarnya ini jadi dari pada ia kena resiko sebaiknya Henry mengurungkan
niatnya
Henry
memasukkan biola kesayangannya kedalam tas biola miliknya ia baru saja ingin
melangkah keluar bersama tas dan biolanya tetapi tertahan ketika Zhoumi masuk
kedalam ruang staff
“Kau
sudah mau pulang?”
Henry
mengangguk kaku, bukannya Henry tidak ingin menjawab hanya saja ia merasa
bibirnya kelu jangankan untuk menjawab menatap Zhoumi saja kakinya bisa lemas
ini lah akibat terparah dari jatuh cinta, iya jatuh cinta Henry kini yakin
dengan perasaannya sendiri setiap ia satu panggung dengan Zhoumi yang ia
rasakan hanya perasaan nyaman dan tenang tanpa latihanpun ia yakin akan menampilkan
yang terbaik asal bersama dengan Zhoumi, dan setiap akhir pertunjukan ketika ia
melihat Zhoumi tersenyum padanya jantungnya pasti akan berdetak berkali-kali
lebih cepat dari biasanya membayangkan wajah Zhoumi saja bisa membuat merona
hebat sendiri makanya ia sebisa mungkin tidak terlalu dekat dengan Zhoumi
semenjak menyadari perasaan konyol dan abnormalnya, ia namja dan Zhoumi pun
juga namja apa yang bisa ia harapkan dari perasaannya ini?? Ia hanya bisa
menyimpannya dalam hati saja…
“Ini
sudah sangat malam, biar aku antarkan…” ucap Zhoumi sambil membuka seragam
kerjanya hingga namja jangkung itu topless didepan Henry lalu ia menyimpan
seragam kerjanya didalam lokernya ia tidak menyadari kalau mata namja mungil
yang kini ia punggungi itu hampir melompat keluar dari sarangnya karena melihat
dirinya, bahkan bisa saja Henry mimisan saat ini juga karena ulah Zhoumi
“H..
Hyung kenapa kau ganti baju disini??” cicit Henry sambil menunduk tidak berani
menatap Zhoumi yang masih topless dihadapannya
“Biar
cepat, lagipula hanya ada kau ini disini…”
Henry
makin menunduk ia bisa merasakan wajahnya merona parah saat ini berbicara saja
ia sudah lemas dan sekarang melihat Zhoumi topless rasanya ia ingin pingsan
ditempat “Eung… Hyung aku pulang duluan saja… annyeong…” Henry segera berlari
keluar dari ruang staff ia memutuskan untuk segera pulang saja dari pada ia
harus mimisan hanya karena melihat Zhoumi bahkan ia sampai meninggalkan
biolanya disana
“Ya!!!”
panggil Zhoumi tetapi Henry tetap beranjak dan tidak menoleh, Zhoumi segera
memakai kaos dan hodie tebalnya ia meraih tas kecil miliknya dan tas biola
milik Henry lalu berlari dan beranjak keluar dari ruang staff ia harus bisa
menyusul Henry
“Hyung
aku pulang…” jerit Zhoumi sambil berlari keluar dan tidak memperdulikan tatapan
bingung Kangin yang ia lewati begitu saja
“Tadi
Henry sekarang Koala itu, ada apa sich dengan mereka berdua???” gumam Kangin
sambil meneruskan pekerjaannya mengangkat bangku-bangku dicafe
Henry
menghentikan langkahnya ia berhenti sejenak untuk mengambil nafas ia lelah
berlari dari dalam café hingga kejalanan seperti ini ia seperti dikejar maling
atau lebih tepatnya ia yang seperti maling karena berlarian dihari larut
begini??? Hanya karena menghindari sesuatu yang membuat jantungnya berdetak
tidak karuan
“Huft
lelahnya…” keluh Henry, baru saja ia ingin kembali melangkah ia merasakan
lengannya diraih seseorang dibelakangnya jemari yang menahan lengannya sangat
dingin padahal ia sudah memakai hodie tebal tapi dinginnya telapak tangan itu
masih terasa dikulitnya, Henry menegang jangan-jangan yang menahan langkahnya
adalah…
“Henry-ah…”
Sebuah
suara menghentikan bayangan mistis Henry, dengan cepat Henry menoleh kebelakang
dan mendapati Zhoumi yang menahan langkahnya dengan nafas yang terengah-engah
juga sama sepertinya tadi, apa Zhoumi berlari juga??? Untuk apa?? Mengejar
dirinya kah??? “Hyung?”
“Kau
meninggalkan biolamu…” Zhoumi menyerahkan tas biola kearah Henry, Henry melotot
kaget melihat biolanya ada bersama Zhoumi aish pabonya dirimu Henry
meninggalkan biola kesayanganmu hanya karena ingin menghindari Zhoumi
Henry
meraih biola itu “Gomawo Hyung…” ucap Henry tetapi namja mungil itu tercengang
kaget karena jemarinya yang terbalut sarung tangan bersentuhan dengan jemari
Zhoumi yang sangat dingin
“Hyung!!
Kau kenapa tidak pakai sarung tangan hah???” omel Henry yang segera meletakkan
biolanya dia atas tanah bersalju ia meraih kedua tangan Zhoumi lalu melihatnya
telapak tangan besar itu hampir memucat bahkan sangat dingin mungkin bisa
dibilang hampir membeku
“Aigoo
Hyung!” omel Henry lagi sambil menggenggam erat kedua jemari Zhoumi “Hangat
Hyung?”
Zhoumi
tersenyum lalu mengangguk “Aku bukan lupa tetapi aku terlalu terburu-buru ingin
mengejarmu karena kau meninggalkan biola itu, itu kan biola kesayanganmu kemana-mana
selalu kau bawa kalau aku tidak mengantarkannya padamu aku takut kau akan
kebingungan mencarinya nanti…”
Henry
menoleh kaget kearah Zhoumi yang benar saja hanya untuk mengantarkan sebuah
biola namja jangkung itu sampai rela kedinginan seperti ini “Pabo kau Hyung…”
Zhoumi
kembali tersenyum “Yang pabo itu kau, kau yang meninggalkannya disana bukan??”
“Nde
memang salahku yang meninggalkannya tetapi kau juga tidak harus langsung
mengejarku Hyung, lihat tanganmu ini kau bisa sakit nanti…”
“Aku
bukan tipe namja yang gampang sakit Henry…”
“Kau
sombong sekali Hyung…”
“Aku
tidak sombong.. lagi pula aku rela kedinginan seperti ini asal kau
mengkhawatirkanku seperti ini…”
Jemari
Zhoumi yang sedang digenggam Henry lolos dari genggaman Henry namja itu terdiam
kaget mendengar ucapan Zhoumi matanya bahkan hampir melompat keluar karena
kaget saat melotot seperti tadi jantungnya ingin melompat saat berdetak dengan
cepat
“Kau
kaget?”
Henry
hanya mengangguk kaku tapi bagi Zhoumi itu terlihat polos “Mungkin kau fikir aku
ini aneh… tapi 1 hal yang aku ingin kau ketahui Henry-ah…”
“Mwoya…”
“Sepertinya
aku mulai gila…. Atau mungkin saat ini aku sudah gila?”
Henry
mengerutkan keningnya ia tidak mengertu dengan ucapan Zhoumi, namja itu sudah
gila??? “Nde??? Maksud Hyung?”
“Aku
menyukaimu Henry-ah…”
Kali
ini bahkan tas yang disampirkan dibahu Henry juga lolos jatuh dengan mudahnya
ketanah bersalju bahu kaki dan seluruh tubuhnya tiba-tiba merasakan lemas yang
tiada tara “Aku serius Henry-ah… aku menyukaimu…” Zhoumi membungkuk untuk
mengambil tas biola milik Henry dan tas Henry yang jatuh dari bahunya
“Cepatlah
pulang…” Zhoumi meletakan tas itu kembali kebahu Henry sedangkan tas biola
milik Henry Zhoumi letakan kembali ditangan Henry “Aku pulang dulu ne…”
Zhoumi
melangkah meninggalkan Henry sendirian yang masih bingung begitu siluet tubuh
Zhoumi menghilang tubuh Henry ambruk jatuh ketanah ia menyentuh dada kirinya
yang berdetak tidak normal kembali apa ini tidak aneh namanya??? Tentu tidak
aneh Henry sudah jelas tahu maksud dari detak jantungnya dan juga ia mengerti
dengan jelas kata-kata yang Zhoumi katakan padanya barusan, itu suatu
pernyataan cinta bukan?? Dan itu berarti juga bahwa Henry tidak bertepuk
sebelah tangan, Zhoumi juga memiliki rasa yang sama dengannya
Henry
memandang kasir yang kosong sudah beberapa hari ini Zhoumi tidak masuk dan
posisi kasir digantikan oleh Kibum, semenjak malam itu lebih tepatnya padahal
ia ingin menjawab pernyataan Zhoumi padanya keesokan harinya tetapi yang ia
dapat malah kenyataan kalau Zhoumi cuti beberapa hari karena sakit, ingin
rasanya saat itu Henry berteriak kesal kenapa saat ia ingin menjawab Zhoumi
malah menghilang?? Benar-benar menyebalkan… andai saja ia tahu dimana rumah
koala merah itu pasti sejak kemarin-kemarin ia sudah mendatangai rumahnya dan
dengan segera menjawab pernyataan Zhoumi malam itu dan tidak lupa merawat koala
itu agar cepat sembuh tidak seperti sekarang ia harus menderita karena rasa
rindu yang dirasakannya hanya karena seorang Zhoumi
“Henry-ah
jangan melamun saja disana…” tegur Kibum
“Hyung…”
“Wae??
Merindukan koala itu?”
Henry
mengangguk pasti ia sudah tidak ragu lagi dan ia tidak perduli orang akan
menilainya bagaimana jika ia ketahuan merindukan seorang NAMJA ini sich parah
namanya, lalu apa perduli Henry?? Ia tidak perduli tanggapan oranglain tentang
kelainannya ini, ia kan hanya jujur dengan perasaannya…
“Kurasa
besok dia akan masuk… lalu malam natal hari ini akan kau habiskan dengan
siapa?” tanya Kibum antusias
“Molla
Hyung…” jawab Henry lemas dan malas sebenarnya ia ingin menghabiskan malam
natal dengan Zhoumi tapi koala jangkung itu tidak masuk-masuk sampai hari ini
menyebalkan sekali bukan???
Kibum
tersenyum “Bersabarlah Henry-ah..” ucap Kibum sambil menepuk-nepuk bahu Henry
lalu beranjak pergi meninggalkan Henry yang bingung dengan ucapan Kibum barusan
Beberapa
jam lagi menuju natal Henry memutuskan keluar dari café ia ingin menikmati juga
pemandangan diluar café apalagi menatap pohon natal indah itu hatinya yang
gundah sedikit terobati, ditambah lagi ia juga ingin meninggalkan Kangin dan
Leeteuk yang sepertinya harus menyelesaikan sesuatu entah ada apa diantara
mereka berdua seminggu ini pun keduanya hanya berdiam diri dan tidak saling
menyapa seingatnya dimana ada Leeteuk disitu pun pasti terlihat Kangin tetapi beberapa
waktu ini hanya terlihat Leeteuk yang menghindari Kangin “Malam natal tahun ini
aku lewati sendiri ternyata…” gumam Henry ia menoleh kearah kanan kiri dan
matanya membelalak kaget begitu melihat 2 orang
namja berciuman tidak jauh dari dirinya
“OMO!!!
Chullie Hyung dan Hankyung Hyung??? Bagaimana caranya??? Mereka??? Gay??” gumam
Henry sambil memalingkan wajahnya ia malu melihat adegan seperti itu ia kembali
memandang langit malam yang kelam tetapi tetap dihinggapi banyak bintang, ia
tidak menyangka yang abnormal bukan hanya dirinya saja tenyata
“Apa
aku boleh meminta pemintaan sebelum hujan meteor??” tanya Henry pada langit
sambil tetap menegadahkan kepalanya
“Mwoya?”
“Aku
ingin Zhoumi Hyung disini…”
“Terkabul!”
Henry
mengerutkan keningnya ia baru sadar ada yang menyahuti pertanyaan-peryataan
yang terlontar dari mulutnya, ia segera mengembalikan posisi kepalanya seperti
semula ia menatap kearah depan dan menemukan sosok yang ia cari selama ini
“HYUNG!!!”
pekik Henry girang sambil berlari menghampiri Zhoumi lalu memeluknya dengan
kuat “Kau kemana saja Hyung?”
“Wae??”
“Aku
kan ingin menjawab pernyataanmu waktu itu..”
Zhoumi
tersenyum “Sabar… sebelum kau menjawabnya ada yang ingin kutunjukkan…”
“Mwoya?”
Zhoumi
melepas pelukan Henry perlahan lalu meraih lengan Henry lalu menariknya masuk
kembali kedalam café ia membawa Henry menghampiri grand piano didalam café
“Mau
apa Hyung?”
Zhoumi
tidak menjawab namja jangkung itu hanya memfokuskan dirinya yang kini sudah
duduk didepan grand piano itu, dengan yakin ia menekan tuts-tuts piano tersebut
hingga menghasilkan sebuah nada indah dan perlahan namja jangkung itu pun mulai
bernyanyi sambil sesekali menoleh kearah Henry selebihnya Zhoumi hanya menutup
kedua matanya menikmati alunan lagu tersebut
Henry
menutup mulutnya dengan kedua tangannya ia benar-benar tidak habis pikir kalau
Zhoumi akan bernyanyi untuknya ini benar-benar tidak pernah terfikir oleh
dirinya untuk melakukan ini sekalipun walaupun ia normal dan ingin menunjukkan
hal lain pada orang yang dicintainya ia tidak akan melakukan hal ini
Zhoumi
menekan tuts terakhir lalu membuka kedua matanya dan menoleh menatap Henry
“Saranghae…”
“Na..
nado Hyung….” Balas Henry sambil berlari berangsur memeluk Zhoumi ketika namja
jangkung itu telah berdiri dari duduknya, mereka benar-benar tidak perduli
puluhan pasang mata menatap kearah mereka kini yang mereka perdulikan hanya
perasaan mereka saja karena percuma saja menolak perasaan yang sudah tumbuh
didalam hati semakin ditolak malah semakin sakit nantinya justru hati akan
semakin sesak, lebih baik begini mengakui apa yang dirasakan dari pada dipendam
kau akan menjadi konyol karena perasaan cintamu itu
THE
END
28
Desember 2011
11:56
PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar