IT’S HURT -----------
[ChenMin]
“Menjadi sahabatmu bertahun-tahun adalah hal paling
membanggakan bagiku, menjadi tempatmu menceritakan keluh kesahmu, selalu kau
cari ketika kau membutuhkan seseorang, tetapi ketika kau menceritakan yeoja
yang kau sukai apa kau tahu aku tersenyum dalam tangis Minseok Hyung..”
Kim JongDae
“Jongdae-ah..”
sesosok Namja bakpau segera berlari masuk dari luar dorm dengan wajahnya yang
selalu ceria ia mencari sahabat terbaiknya Kim Jongdae aka Chen
“Ne
Hyung?” Chen segera keluar dari kamarnya bahkan matanya masih tertutup sempurna
ia masih mengantuk hari ini dirinya free tetapi sahabatnya dengan tanpa dosa
memanggilnya begitu saja di jam tidur siangnya ada yang lebih buruk lagi dari
itu???
“Lihat
ini..” Xiumin segera menyodorkan majalah di depan Chen ia bahkan
memukul-mukulkan pelan majalah yang ia bawa kewajah Chen yang masih menutup
matanya “Ya Ireona..”
“Aku
mengantuk Hyung, kau tega sekali menyiksaku seperti ini..” Chen meraih majalah
yang disodorkan Xiumin perlahan ia membuka matanya “Eoh?” mata Chen makin
terbuka lebar “Luhan Hyung sudah sembuh?”
Xiumin
mengangguk bahkan melompat girang “Ne, itu artinya cederanya sudah sembuh.. dia
sudah memulai kariernya disana semoga Luhan sama berhasilnya seperti Kris..”
‘Srak’
Majalah
yang tengah berada di tangan Chen tiba-tiba menghilang dari pandangan Chen dan
Xiumin, kedua namja itu segera menoleh menatap si pelaku perampas majalah
“Sehun-ah?” panggil Chen tetapi maknae EXO itu tidak merespon sama sekali dan
langsung membuang majalah itu ke tong sampah dan keluar dari dorm EXO
“Anak
itu masih marah pada Luhan Hyung?” Tanya Chen bingung ia kembali mengambil
majalah yang di buang Sehun ke tong sampah ia menepuknya sesekali membersihan
beberapa debu yang menempel di majalah itu
“Sepertinya
begitu.. ah Sehun benar-benar kekanak-kanakan… masa dia masih marah pada Luhan
hanya karena Luhan keluar itu kan demi penyembuhan Luhan juga maknae itu tidak
mengerti Luhan..”
Chen
menoleh ia tersenyum “DIa mengerti Hyung hanya saja ada hal yang membuat Sehun
sedikit marah pada Luhan Hyung..”
“Oh,
jinjja? Apa itu?”
Chen
menggendikkan bahunya “Molla hanya Luhan Hyung dan Sehun yang tahu apa yang
menjadi permasalahan mereka..” ujar Chen dan hanya mendapatkan tepukan pelan di
lengannya
“Ku
kira kau tahu sesuatu, dasar sok tahu..” Xiumin segera beranjak menuju dapur ia
merasa mulai lapar, sedangkan Chen menyusul langkah Xiumin kedapur
Chen
bukan tidak tahu permasalahan Sehun dan Luhan,Chen hanya tidak ingin membahasnya
dengan Xiumin karena yang selama ini ia tahu Xiumin tidak jauh beda dengan Lay
mereka berdua tidak terlalu merespon hubungan sesama jenis walau Lay lebih
terlihat menolak daripada Xiumin tetapi Chen sebagai sahabat ia tahu apa saja
yang ada dalam pola fikir sahabatnya ini
“Aku
lapar Hyung, bagaimana kalau kita keluar saja makan?”
“Keluar?”
XIumin segera menoleh “Kau yang traktir ne?” Tanya Xiumin dengan wajah imutnya,
terkadang Chen merasa akte Lahir Xiumin mungkin tertukar bisa saja ternyata
Xiumin adalah maknae mereka bukan Hyung tertua mereka
“Ne aku
akan mentraktirmu.. kajja..” Chen segera merangkul Xiumin senang jangankan
mentraktir makan, apapun yang di minta Xiumin pun akan segera diberikan oleh
Chen
Chen
menaruh buku menu kembali ke meja restoran “Apa yang ingin kau pesan?” Tanya
Chen sembari memiringkan kepalanya bingung ia tidak tahu apa yang harus ia
pesan jujur saja ia tidak lapar ia mengajak Xiumin keluar hanya ingin
menghabiskan waktu free nya berdua saja dengan Xiumin lagipula mereka sahabat
dekat menurut orang-orang yang melihat kedekatan mereka jadi Chen tidak usah
khawatir akan ada yang tahu bagaimana perasaannya pada Xiumin selama ini
“Aku
ingin spaghetti saja Jongdae-ah, kau?” Tanya Xiumin tanpa melepas pandangan
matanya dari buku menu
“Sama
kan saja denganmu..” jawab Chen lalu membalik buku menunya “Kau ingin minum
apa?”
“Hmm,
mungkin orange juice?” jawab Xiumin lagi “Kau Jongdae-ah?”
“Samakan
saja..”
Xiumin
segera mendongak dan menatap Chen jengkel “Yak kau selalu memesan makanan dan
minuman yang sama denganku, sesekali ganti menumu Kim Jongdae..” omel Xiumin
Chen
tersenyum-senyum sendiri “Aku terkadang bingung harus makan apa jadi aku
mengikuti menu makanan teman makanku..”
“Dan
teman makanmu itu?” Tanya Xiumin makin jengkel
“Hanya
kau hahahahahahaha..” jawab Chen dengan tawa bahagia mau tidak mau Xiumin pun
ikut tersenyum geli ia terkadang merasa lucu dengan persahabatan mereka
Xiumin
menghirup spagettinya bahkan suara dari mulutnya membuat Chen tersedak ketika
tengah memakan spaghetti miliknya “Yak Hyung, itu spaghetti bukan ramyeon
kenapa cara makanmu seperti itu?” omel Chen
“Aku
bosan dengan cara makan yang biasa..” Xiumin bahkan tidak memikirkan kini
bibirnya sudah belepotan dengan saus spaghetti
Chen
mengulurkan tangannya ia ingin menghapus sisa saus dipinggir bibir Xiumin
tetapi dengan cepat XIumin meraih pergelangan tangan Chen dan menahannya,
Xiumin menatap Chen dengan pandangan datarnya, Chen pun hanya bisa membalas
tatapan datar Xiumin tatapan yang selalu ia terima jika Chen hampir menunjukkan
perasaan yang dimilikinya pada Xiumin
Xiumin
berkedip sekali lalu kembali merubah wajah datar nya namja bakpau itu kembali
tersenyum seperti seolah-olah barusan tidak terjadi apa-apa “Mwoya?” Xiumin
menurunkan lengan Chen ke atas meja dan ia membersihkan sediri sisa saus
spaghetti di bibirnya “Aku bisa membersihkannya sediri Jongdae-ah..”
Chen
mau tidak mau tersenyum kikuk ia selalu melupakan peraturan persahabatan mereka
tidak ada cinta diantara mereka karena pertama Xiumin tidak percaya dengan
hubungan sesama jenis akan baik-baik saja begitu pula yang ia yakini dengan
hubungan 2 couple di EXO yang tidak terendus siapapun, dan kedua Xiumin ingin
hidup normal, dan dengan bodohnya Chen mengiyakan perjanjian itu ketika mereka
mulai dekat ketika dulu mereka pertama kali mengenal dan langsung dekat, dan
sekarang Chen menyesalinya karena ia begitu menyukai namja bakpau ini
“Ah,
lalu setelah ini kita akan kemana? Kau ada ide?” Tanya Chen namja Pikachu ini
mencoba kembali mencairkan suasana ia sudah terbiasa dengan kejadian tadi ia
tidak pernah menyembunyikan perasaannya pada Xiumin selama ini ia berharap
Xiumin akan menghapus janji mereka beberapa tahun yang lalu tetapi hasilnya
tetap nihil, ia menunjukkan perasaannya dan Xiumin berhasil dengan segera
menyadarkan dirinya hhh persahabatan ini benar-benar menyiksa Chen sesungguhnya
“Kau
masih ingin keluar? Aku fikir kau hanya ingin makan tadi?”
“Sudah
diluar bukankah sebaiknya kita mampir dulu kebeberapa tempat?”
“Kau
selalu seperti itu, tetapi kau harus mentraktirku ice cream ne..”
Chen
tersenyum penuh kemenangan ketika XIumin menyetujui ajakannya, memang setiap
mereka keluar berdua sudah dipastikan Chen akan sengaja mengajak Xiumin
berjalan kesana kemari asalkan dengan Xiumin kemanapun Chen tidak masalah, menghabiskan
waktu bersama namja bakpau itu sedikit sulit
Xiumin
berjalan masuk kedalam dorm ia menghentikan langkahnya ketika mendengar ada
suara 2 orang tengah bertengkar mungkin tidak berteriak hanya saling beradu
pendapat
“Aku
selama ini hanya diam Chanyeol-ah, tapi bisakah kau sekarang mendengarkan aku?”
Xiumin
mengintip dari balik dinding ia melihat Baekhyun dan Chanyeol tengah berdiri di
dekat meja dapur dan kulkas entah kenapa dapur menjadi tempat bertengkar yang
pas bagi beberapa member mereka
“Lalu
sekarang kau ingin apa Hyung?”
“Berhenti
memanggilku Hyung Chanyeol-ah, dan berhenti memanggil D.O Kyungsoo..”
Chanyeol
mengusap wajahnya kasar “Semuanya memanggilnya Kyungsoo kenapa aku harus
merubah panggilanku terhadapnya.. Baekhyun-ah kau terlalu cemburu..”
“Aku
bukan cemburu.. kau.. kalian.. aish..” Baekhyun memukul pintu kulkas lalu
beranjak pergi “Terserah padamu saja..”
Xiumin
segera bersembunyi di tempat aman ketika Baekhyun akan berjalan keluar dari
dapur rasanya Baekhyun benar-benar tengah kesal saat ini, Xiumin mengalihkan
pandangannya pada Chanyeol yang masih berdiri di dapur namja tinggi itu hanya
terdiam entah apa yang difikirkannya
Xiumin
kembali melangkah keluar dari dorm rasanya aura dorm benar-benar tidak baik
untuk dirinya saat ini, minimal ia harus menunggu member lain kembali ke dorm
baru ia akan kembali ke dorm juga, otak Xiumin berputar ia membenarkan penilaiannya
bahwa hubungan sesama jenis itu beresiko tinggi, melihat Chanyeol dekat dengan
Kyungsoo saja Baekhyun sampai marah seperti itu, andai mereka semua normal
tidak mungkin pasangan mereka akan marah jika mereka dekat dengan teman satu
grup mereka, iya benar… andai mereka semua normal
Suho
menghampiri Chen yang tengah terduduk sendiri diruang latihan vocal seingatnya
semua member sudah kembali yang paling terakhir kembali tadi adalah Kyungsoo
yang menunggu Kai selesai berlatih dengan Sehun “Jongdae-ah? Kau belum
kembali?”
Chen
menoleh lalu menggeleng “Aku ingin disini sebentar saja..”
“Waeyo?”
Tanya Suho bingung tidak biasanya Chen akan terdiam seperti ini “Kau ada
masalah?”
“Hyung,
bagaimana rasanya bersahabat dekat dengan Lay Hyung?”
Suho
terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa, mendengar nama Lay di ucapkan saja
rasanya ulu hatinya berdenyut sakit, beruntung semenjak kejadian itu Lay
sedikit sibuk di China jadi Suho tidak harus sering melihat wajah Lay
berkeliaran di sekitarnya walau sebenarnya ia akan merindukan pangeran Changsa
itu
“Apa
sakit Hyung?” Tanya Chen lagi
“Wae?
Apa kau dan Minseok Hyung belum ada perkembangan?”
Chen
tersenyum kecut “Perkembangan? Memulai saja belum Hyung.. dia tidak jauh beda
dengan Lay Hyung..”
Suho
hanya bisa mengangguk membenarkan Xiumin tidak jauh beda dengan Lay dibalik
wajah polos keduanya, dua namja itu berhasil dengan sukses meremukkan hati
Leader EXO dan Lead Vocal EXO itu, keduanya tidak pernah merespon semua
tindakan Suho dan Chen ketika menunjukkan perasaan mereka
“Ada
alasan di balik sikapnya Jongdae-ah, kau mungkin akan tahu nanti..” Suho
menghela nafas berat karena ia tahu dengan jelas alasan Lay selalu tidak
merespect nya karena Lay membencinya itu sudah merupakan alasan yang jelas dan
cukup menyakitkan bagi Suho bahkan sangat menyakitkan jika ia mengingat hari
itu kata-kata benci itu keluar begitu saja dari bibir Lay hhh rasanya Suho
ingin menghapus ingatannya di hari na’as itu
“Mungkin
aku akan tahu atau sudah tahu..” Chen tertawa pelan lalu bangkit dari duduknya
ia memakai jaketnya “Aku akan kembali sekarang Hyung, kau apa akan ikut
denganku?”
Suho
memperhatikan gerak gerik Chen lalu menggeleng “Aku masih ingin disini.. kau
kembali saja duluan..”
Chen
mengangguk lalu melangkah keluar dari ruang latihan vocal setelah pintu
tertutup Suho segera menyandarkan tubuhnya ia meraih ponselnya ia menatap layar
ponsel itu lama, ada selca dirinya bersama dengan Lay disana wallpaper yang
selama beberapa tahun belum pernah diganti oleh Suho “Apa yang sedang kau
lakukan disana Lay-ah..”
Chen
masuk kedalam dorm dengan wajah riang nya “Aku kembali….”
Ia
langsung melangkah masuk kedalam kamar miliknya dan Xiumin ia melewati Kyungsoo
yang tengah tertidur di sofa dan ada Chanyeol di sampingnya tengah menonton
televisi “Chanyeol-ah lebih baik kau panggilkan Kai agar bisa menggendong
Kyungsoo masuk kedalam kamar, Kyungsoo bisa masuk angin jika tidur di sofa..”
“Kai
sedang pergi, nanti aku yang akan memindahkannya..”
Chen
mengangguk-angguk lalu kembali melangkah masuk kedalam kamarnya ia mendapati
XIumin tengah tengkurap di atas tempat tidur ia fikir tadinya namja bakpao itu
sudah tidur “Kau belum tidur Hyung?” Tanya Chen sembari duduk di tepi tempat
tidur ia baru saja membuka hoodienya
“Aku
tidak bisa tidur, tadi siang aku melihat Baekhyun dan Chanyeol bertengkar dan
baru saja aku melihat Kai dan Chanyeol bertengkar.. hhh..”
“Mereka
bertengkar? Kenapa?”
XIumin
bangun dari tidur nya dan duduk menghadap Chen “Karena apalagi? Jelas karena
hubungan mereka, apa kau tidak merasakan hubungan mereka ber-4 itu tidak
wajar?”
Chen
menghela nafas “Ne aku mengerti maksudmu.. beristirahatlah besok kau harus
bangun pagi bukan? Kita akan ada jadwal pagi hari..”
Xiumin
memeluk guling yang paling dekat dengannya ia tetap pada posisi duduknya dan
menatap Chen “Kenapa mereka tidak menyerah Jongdae-ah?”
Chen
bangkit berdiri ia mengacak pelan surai rambut Xiumin “Karena mereka memilih
bertahan Hyung, mereka lebih memilih merasakan sakit daripada menyerah mereka
masih mengharapkan akan ada harapan dari yang mereka lakukan..” Chen beranjak kembali
keluar dari kamar meninggalkan XIumin yang kini kembali terdiam menatap pintu
yang baru saja ditutup oleh Chen
“Aku
berharap kau secepatnya menyerah Jongdae-ah..” gumam XIumin pelan
Suho
berjalan di koridor dengan tergesah-gesah ia mencari Xiumin yang sedari tadi
tidak Nampak batang hidungnya bahkan ia sampai harus meminta Lay mencari dimana
Xiumin “Lay-ah?” Suho memanggil Lay yang terlihat kebingungan diujung koridor,
SUho segera menghampiri Lay “Kau menemukannya?”
“Aniyo
aku tidak menemukannya.. mungkin kau harus memberitahukan yang lainnya kalau
XIumin menghilang..”
Suho
menggaruk-garuk keningnya bingung, ia hanya memberikan jam bebas pada membernya
hanya 30 menit untuk berkeliling tetapi kenapa Xiumin masih bisa hilang juga,
parah nya sekarang mereka bukan di Korea mereka tengah berada di luar korea
mereka ada tour di China selama beberapa hari “Haruskah? Jongdae bisa
mencekikku jika aku katakan Minseok Hyung menghilang..”
“Aku
akan menemanimu Suho-ya.. kajja..” Lay menarik lengan Suho agar segera
mengikutinya kembali keruang ganti mereka, apa Lay tidak tahu rasanya jantung
SUho yang kemarin remuk karena ucapan Lay tiba-tiba membaik hanya karena
sentuhan Lay di tangannya, ah Lay memang penyembuhnya dikehidupan nyata
“Yeorobeun..”
ucap Lay ketika membuka pintu ruang ganti tetapi Lay dan Suho menatap bingung
keadaan ruang ganti mereka yang kini terlihat sangat gaduh bahkan hampir
seluruh member berkumpul di sudut entah apa yang di bicarakan sedangkan Chen
hanya duduk diam di depan meja rias sibuk dengan ponselnya seola-olah tidak
perduli dengan apa yang tengah terjadi diruang ganti mereka
“Jongdae-ah..”
Suho menghampiri Chen bahkan tanpa sadar leader itu menarik Lay agar mengikuti
langkahnya “Ada apa?”
Chen
melirik Suho dari pantulan kaca meja rias dihadapannya ia menatap genggaman
tangan Suho dan Lay ia berfikir Suho begitu beruntung Lay masih tetap
berkeliaran disekitarnya bahkan selalu ada disisi Suho setiap Suho membutuhkan
“Xiumin Hyung membawa seorang yeoja…” jawab Chen malas ia kembali memainkan
ponselnya
Suho
dan Lay bertatapan mereka berdua segera menoleh ke kerumunan di sudut sana bisa
jadi itu Xiumin dan yeoja itu, Suho melepaskan tangan Lay dari genggamannya ia
meminta Lay menghibur Chen karena memang seperti yang Luhan katakan Lay merespect
semua hubungan di grup mereka mendukung dan memberi support tetapi tidak untuk
hubungannya sendiri dengan Suho, jadi Suho yakin jika Chen ia serahkan pada Lay
namja Pikachu itu akan merasa lebih baik, sedangkan Suho ia melangkah
menghampiri kerumunan itu
“Ya!
Mwoya?? Cepatlah bersiap kenapa kalian malah berkumpul disini?” omel Suho dan
berhasil membuat beberapa member segera kembali ke tempat asal mereka yaitu
meja rias Tao yang sedari tadi menjadi translatorpun dengan segera menyingkir
dari kerumunan ia takut dengan expresi Suho ketika tengah marah
“Minseok
Hyung, kau kemana saja eoh? Aku dan Lay mencarimu kemana-mana?” omel Suho walau
dirinya dan Xiumin lebih tua Xiumin tetap saja dirinya Leader disini
“Mianhae
Suho-ya tadi aku berjalan-jalan dan aku tersasar untung dia mengantarkanku
kembali kemari..” Xiumin segera menunjuk yeoja cantik yang sedari tadi hanya
menunduk dan duduk disampingnya
Suho
menghela nafas “Lalu kau membawanya kemari? Kau tidak takut ada wartawan yang
melihat?”
“Sedari
tadi tidak ada wartawan yang melintas Suho-ya..” Xiumin tersenyum senang
“Lagipula sebentar lagi dia akan segera pulang Suho-ya..”
Lay
menghampiri Suho ia menepuk pundak Suho seolah-olah mengatakan dia yang akan
berbicara dengan yeoja itu jelas karena sekarang EXO berada di wilayahnya
sedangkan Suho segera kembali menghampiri Chen dan meninggalkan Lay yang tengah
berbicara dengan yeoja itu, mungkin Lay mengatakan terimakasih dan sebagainya
“Gwenchana?”
Tanya Suho setelah duduk disebelah Chen, Chen hanya sibuk dengan ponselnya
mungkin sedari tadi Lay mengajak Chen berbicara tidak di tanggapi oleh Chen
“Kenapa
dia harus membawa nya di hadapanku?” gumam Chen, ia menoleh pada Suho lalu
tersenyum pahit “Rasanya sakit Hyung, melihatnya disisi orang lain..”
Suho
kembali menghela nafas rasanya kepalanya hampir pecah, grupnya bukan tidak bisa
di atur hanya saja terlalu banyak masalah peribadi dalam grup mereka masalah
perasaan yang bahkan dirinya alami sendiri, Suho menoleh kea rah Lay yang
tengah mengantar yeoja yang mengantar Xiumin itu kepintu setelah pintu tertutup
Lay kembali menoleh kearahnya dan tersenyum seolah mengatakan segalanya sudah
beres, paling tidak semenjak Kris meninggalkan mereka Lay yang banyak
membantunya dalam urusan di China
Chen
sedari tadi mencoba menutup telinganya ia mencoba tidak ingin mendengar setiap
ucapan yang keluar dari bibir Xiumin, bayangkan ini sudah sejam sejak mereka
selesai berganti pakaian dan sampai di hotel untuk beristirahat dan Xiumin
tidak berhenti mengoceh tentang yeoja tadi, yeoja yang mengantarkannya kembali
“Kau tahu Jongdae-ah dia cantik sekali aku tidak pernah melihat ada yeoja
secantik dirinya..”
“Apa
kau memperhatikannya? Tingginya dan tinggi badanku cocok bukan? Jika dia masuk
kedalam dekapanku sudah pasti akan sangat cocok..”
“Jongdae-ah
apa aku jatuh cinta padanya?”
Kalimat
itu benar-benar membuat Chen hampir melempar bantal yang sedari tadi ia genggam
di tangannya ke dinding “Kau jatuh cinta?” Tanya Chen dengan menahan emosinya
jujur saja rasanya sakit mendengar orang yang kau sukai mengatakan dia suka
dengan orang lain malah sangat terlihat menyukai orang lain tersebut dan
parahnya yang disukai oleh orang yang kau sukai jelas-jelas berbeda jenis
dengan dirimu itu dengan tegas menyatakan kalau orang yang kau sukai normal
bukan seperti dirimu yang tidak normal, itu bagai tamparan keras di pipi Chen
seolah-olah ucapan Xiumin tengah berusaha membuatnya tersadar dan terbangun
dari alam mimpinya
“Rasanya
seperti itu.. pertama kali aku melihat senyum semanis itu Jongdae-ah..”
Chen
menutup matanya ia menunduk dan bersadar di tempat tidur “Kau benar-benar yakin
Hyung?”
Xiumin
memeluk guling lalu duduk menghadap Chen yang tengah menunduk “Keurae aku
yakin, aku tidak pernah seyakin ini sebelumnya..” Jongdae menarik-narik lengan
Chen agar menoleh dan menatapnya “Jongdae-ah jangan tidur dengarkan ceritaku..”
Chen
membuka matanya mau tidak mau ia menoleh menatap wajah indah namja yang
disukainya, andai bukan ini topic pembicaraan mereka mungkin Chen rela tidak
akan tidur semalaman hanya untuk mendengarkan ocehan Xiumin “Ne Hyung aku tidak
tidur..”
“Jika
aku menyatakan perasaanku padanya bagaimana menurutmu?” Tanya Xiumin dengan
wajah girangnya, ia tidak tahu namja dihadapannya sedang menahan sesak yang
tidak tertahankan di dalam hatinya
“Menyatakannya?
Apa kau yakin dia akan menerimamu Hyung? Kalian berbeda bahasa..”
Xiumin
mengetuk-ngetuk dagunya ia berfikir sejenak, lihatlah wajah seimut itu ingin
menyatakan perasaan pada seorang yeoja? Bahkan dimata Chen Xiumin jauh lebih
indah daripada yeoja manapun yang pernah hadir dihidupnya kecuali Eommanya
tentu saja
“Aku
yakin bisa Jongdae-ah, buktinya tadi dia bisa menolongku..” Xiumin kembali
menatap Chen “Bahasa atau Negara bukan lah alasan untuk tidak saling menyukai
bukan?” Tanya Xiumin dengan wajah berseri-seri dan kembali memeluk bantal
gulingnya dengan senang sedangkan Chen hanya terdiam harusnya ia menambahkan 1
kalimat lagi di ucapan Xiumin barusan
“Dan seharusnya kelamin juga bukan alasan
untuk tidak saling mencintai Hyung..”
Chen
menghembuskan nafasnya lalu membaringkan tubuhnya ia mencoba terlihat biasa
saja di hadapan Xiumin “Kau bisa menyatakankan kalau begitu Hyung.. jika kau
begitu ingin dia menjadi milikmu..” ucap Chen sembari membalikkan tubuhnya
membelakangi Xiumin rasanya lebih baik ia berpura-pura tidur daripada
mendengarkan ocehan Xiumin yang tidak ada hentinya “Jika kau bisa bertemu
dengannya lagi..”
Xiumin
menatap punggung Chen sesaat “Tapi kau mendukungku bukan?”
Chen
membuka matanya ia tidak menoleh ia hanya mengangguk padahal sejujurnya ia sama
sekali tidak ingin mendukung Xiumin dengan siapapun ia hanya ingin Xiumin
melihatnya dan mengetahui apa yang ia rasakan
“Benarkah
kau mendukungku Jongdae-ah?”
Akhirnya
mau tidak mau Chen harus menjawab ia hampir lupa Xiumin tidak suka
pertanyaannya tidak di jawab “Aku mendukungmu Hyung, aku selalu mendukungmu..”
Xiumin
langsung memeluk punggung Chen dengan senang “Yeaaay, kau memang sahabat
terbaik yang kumiliki Jongdae-ah..”
Chen
tersenyum dan lagi-lagi mengangguk ia menelan bulat-bulat predikat dirinya di
mata Xiumin ‘Sahabat’ dan selamanya
tidak akan pernah berganti, Xiumin selamanya hanya akan menganggapnya sahabat
dan selamanya juga dirinya seorang yang menganggap Xiumin namja yang
dicintainya
Chen
mengenakan hoodienya ia ingin refreshing sebelum jadwal nya dengan member yang
lain tiba “Minseok Hyung kau ingin ikut denganku?” Tanya Chen sembari
membenarkan letak syal di lehernya
“Kau
ingin kemana? Nanti Suho mencarimu..”
“Aku
hanya ingin duduk di taman dekat hotel pengambilan gambar selanjutnya bukankah
2 jam lagi aku ingin menghirup udara disini..”
“Memang
udara di sini berbeda dari di Seoul?”
“Tidak
sih aku hanya ingin keluar saja, bagaimana kau ingin ikut?”
“Boleh,
mungkin nanti aku bisa bertemu dengan yeoja yang kemarin..”
Jauh
dilubuk hatinya Chen menyesal mengajak Xiumin jika Xiumin malah menantikan akan
bertemu dengan yeoja yang kemarin “DIsini luas belum tentu kita akan bertemu
dengan dia lagi.. mungkin kemarin kebetulan..” ucap Chen sembari keluar dari
kamar hotel meninggalkan Xiumin yang masih memakai syal di lehernya, namja
bakpau itu segera berlari menyusul Chen yang begitu saja meninggalkannya
“Jongdae-ah
tunggu…” Xiumin segera mensejajarkan langkahnya dengan Chen “Ah jika nanti
memang aku bertemu dengannya aku akan segera menyatakan perasaanku..”
Chen
segera menoleh ia kali ini benar-benar menyesal mengajak Xiumin tahu begini ia
lebih memilih untuk keluar sendiri “Terserah padamu saja Hyung, aku Cuma bisa
mendukungmu..”
Kini Chen
tengah memandang pemandangan paling indah dimatanya ‘Kim Minseok’ namja bakpao itu tengah bersandar pada bangku taman
menutup kedua matanya mendongakkan kepalanya menikmari semilir angin yang
menerpa wajahnya dan mengacak pelan surai rambutnya, rasanya Chen berani
bersumpah tidak ada lagi manusia seindah namja di sisi nya sekarang, andai saja
namja itu juga bisa menjadi miliknya bukan hanya objek pandangan matanya semata
“Ah,
Jongdae-ah untung kau mengajakku kemari..” XIumin menghirup udara sebanyak-banyaknya
taman di dekat hotel tempat mereka menginap saat ini tidak dekat dengan jalan
raya sehingga sangat sedikit polusi yang ada di taman itu lagipula banyak pohon
di taman itu Xiumin yakin udara bersih yang tengah ia hirup sedari tadi
“Hyung..”
Xiumin
menoleh “Ne?” Xiumin memiringkan kepalanya sedikit karena melihat Chen yang
sepertinya sudah sedari tadi menatapnya “Wae Jongdae-ah?”
“Bisa
kah kau jujur padaku?”
Kening
Xiumin berkerut bingung, Chen ingin ia jujur tentang apa? “Jujur? Mwoya?”
“Apa
kau benar-benar tidak menyadari yang kurasakan Hyung?”
Xiumin
terdiam ia segera mengalihkan pandangannya ia tidak lagi memandang Chen ia
menatap pohon besar di ujung taman sana “Jongdae-ah, kenapa tiba-tiba kau
menanyakan hal ini?”
“Aku
hanya ingin tahu Hyung, aku jelas tahu perjanjian itu tetap berlaku..”
Xiumin
menghela nafas “Aku akan kembali ke hotel sekarang..” Xiumin segera bangkit
dari duduknya dan melangkah meninggalkan taman
“Minseok
Hyung..” Chen juga segera beranjak ia hanya bertanya tetapi kenapa XIumin malah
meninggalkannya begitu saja “Yak Hyung..”
Chen
menghentikan langkah ketika ia melihat Xiumin hanya diam berdiri tidak jauh
dari tempatnya berdiri, Chen menghampiri Xiumin bingung tetapi mata kecil Chen
membulat kaget ketika melihat apa penyebab Xiumin berhenti melangkah
“Xiumin
Oppa?”
“Ah kau
yang kemarin?” ucap Xiumin girang bahkan rasanya Xiumin sudah lupa baru saja
bermasalah dengan Chen, Chen terdiam kaku kenapa Xiumin harus bertemu dengan
yeoja yang kemarin lagi? Itu sama saja Xiumin akan menyatakan perasaannya pada
yeoja itu bukan?
“Minseok
Hyung, ayo kita kembali bukankah kau tadi bilang ingin kembali ke hotel?” Chen
langsung menahan lengan Xiumin yang hampir melangkah menghampiri yeoja itu
Xiumin
menoleh ia melepas tangan Chen dari lengannya “Mwoya? Kau tahu bukan jika aku
bertemu dengannya apa yang ingin kukatakan?”
“Tapi
tidak hari ini Hyung, waktu kita sudah tinggal sedikit..” tahan Chen lagi
bahkan namja Pikachu itu sudah kembali mencengkram lengan Xiumin
“Kalau
begitu aku akan memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit itu..” Xiumin segera menghempaskan
tangan Chen lalu segera menghampiri yeoja itu lalu meraih lengan yeoja itu dan
menariknya pergi dari hadapan Chen
“Jadi
ini jawabanmu?” gumam Chen, namja Pikachu itu masih menatap punggung Xiumin dan
yeoja itu yang makin jauh melangkah meninggalkannya, apa Xiumin tahu dirinya
berhasil menghancurkan perasaan yang selama ini Chen jaga
‘Drrrrt
Drrtttt’
Chen
merogoh saku celananya mata nya tetap memandang lurus kedepan bayangan Xiumin
dan yeoja itu makin terlihat makin jauh dadanya benar-benar sesak
“Ne?”
Chen menerima panggilan di ponsel nya tanpa melihat siapa pemanggilnya, rasanya
nyawanya benar-benar tercabut dari raganya ia merasa di campakkan setelah
cengkramannya dihempaskan begitu saja oleh Xiumin
“Eodia?” suara Suho terdengar dari
ponsel Chen berarti nya menghubunginya Suho
“Bisakah
kau ke taman sekarang Hyung?”
“Ne?”
“Jebal..”
Chen tiba-tiba berjongkok ia tidak lagi menempelkan ponselnya ditelinganya
namja Pikachu itu memeluk lututnya ia terisak ia tidak perduli jika ada orang
yang melihatnya menangis saat ini dan beruntungnya saat ini keadaan tengah sepi
“Mwo?
Yak Jongdae-ah? Yeoboseyo??” Suho mengerutkan keningnya ia tidak salah dengar
bukan barusan ia mendengar Chen menangis
“Kau
berhasil menghubunginya?” Tanya Lay yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah
Suho
Suho
tidak menjawab ia segera menarik tangan Lay untuk ikut dengannya ia harus
mengecek langsung keadaan Chen ia benar-benar khawatir karena mendengar Chen
menangis “Mwoya Suho-ya kenapa tiba-tiba menarikku..” protes Lay tetapi ia
tidak mendengar jawaban dari Suho hingga mereka berdua sampai di taman yang
mungkin saja di maksud Chen
Dan apa
yang Suho dan Lay lihat namja Pikachu itu berjongkok di tengah taman memeluk
lututnya sendiri bahunya bergetar Suho seperti melihat refleksi dirinya
beberapa bulan lalu, apa yang sebenarnya terjadi “Jongdae-ah? Waeyo?” Suho
segera menghampiri Chen Leader EXO itu segera menarik Chen agar berdiri tetapi
karena Chen tetap tidak bergeming pada posisinya walau pun dirinya sudah di
bantu oleh Lay untuk membuat Chen berdiri hasilnya nihil
“Jongdae-ah,
katakan pada kami ada apa? Kenapa kau menangis disini..” Tanya Lay panic ia
benar-benar bingung kenapa Chen menangis seperti anak kecil yang kehilangan
orang tuanya di tengah taman begini
“Sesak
Hyung, hhh dadaku benar-benar sesak..” disetiap kata yang dikeluarkan Chen
namja itu selalu terisak rasanya Suho dan Lay bisa membayangkan bagaimana sesak
yang dirasakan Chen saat ini
“Dia
pergi dengan yeoja itu Hyung.. dia akan menyatakan perasaannya… dia tidak
pernah mencintaiku Hyung..”
Suho
dan Lay saling bertatap sebentar entah kenapa keduanya juga kini merasakan
sesak yang sama, sesak ketika orang yang dicintai membencinya dan sesak karena
harus menjauhi orang yang sangat dicintai bertahun-tahun “Siapa maksudmu?”
Tanya Suho lagi ia tidak ingin ikut menangis disini, walau sebenarnya Suho
sudah mengerti siapa yang dimaksud Chen
“Dia…
Minseok Hyung… argghhhh!” Chen memukul-mukul dadanya rasanya sesak ia tidak
menginginkan cinta yang seperti ini yang ia inginkan hanya Xiumin membalas
perasaannya tapi kenapa mencintai namja bakpao itu sangat menyakitkan untuk
dirinya
Lay
segera bangkit ia tidak ingin mendengar apa lagi yang akan dikatakan Chen, ia
tahu bagaimana sesaknya Chen dan ia juga tidak ingin melihat gambaran sakit
yang terpancar dari mata Suho Lay benar-benar membenci keadaan mereka yang
seperti ini, Lay melempar tatapannya ke pohon besar tidak jauh dari mereka dan
ia melihat Xiumin berdiri disana, mata Lay membesar hampiri ia melangkah menghampiri
Xiumin tetapi Xiumin segera memberi isyarat pada Lay agar tetap diam ditempat
dan jangan memanggilnya
“Oppa?”
Xiumin
mau tidak mau menoleh ketika ia merasa dipanggil oleh yeoja yang sedari tadi ia
seret-seret semaunya “Kau yakin dengan semua ini?”
Xiumin
menghembuskan nafas berat ia bersandar di batang pohon besar yang sedari tadi
menjadi tempat ia bersembunyi “Gomawo sudah membantuku..”
“Kau
juga menyukainya bukan? Kenapa kau sampai membuatnya menangis Oppa?”
Xiumin
mendongak “Itu alasannya.. karena aku terlalu mencintainya aku tidak mau
kehilangannya jika dia menjadi milikku lalu meninggalkanku..”
Xiumin
kembali menoleh pada yeoja itu “Sampaikan pada Ahjuma sesekali aku akan
berkunjung .. kau pulanglah..”
“Kau
tidak apa-apa jika kutinggalkan?”
XIumin
menangguk mantap dan yeoja yang ternyata adalah sepupu jauhnya itu pun mau
tidak mau melangkah meninggalkan XIumin, hingga Xiumin sadar ia sudah sendiri
tubuh nya yang bersandar di batang pohonpun merosot jatuh hingga terduduk di
atas rumput “Hhhh, mianhae Jongdae-ah mianhae…” Xiumin memeluk lututnya dan
kini 2 orang namja tengah menangis bersamaan memeluk lututnya di taman di
tempat yang berbeda
Xiumin membuka folder foto miliknya bersama
dengan Chen ia tersenyum-senyum sendiri ia sangat suka melihat hasil foto nya
dengan Chen, ia menyukai garis rahang Chen yang tegas dan jelas ia menyukai
wajah bulatnya “O! disini dia tampan sekali..”
“Mungkin jika Jongdae menyatakan
perasaannya padaku aku akan membatalkan perjanjian kami itu..” Xiumin menerawang
menatap langit-langit kamarnya entah sejak kapan namja bakpao itu mulai
menyukai Chen si namja pikachu itu
Xiumin berguling-gulingdi atas
tempat tidur nya rasanya ia benar-benar bosan karena hari ini jadwalnya hanya
berguling-guling di dalam dorm alias ia tengah free jadwal hari ini, ia
beranjak bangun dan melangkah keluar dari kamarnya langkah kecilnya tertahan
ketika ia melihat Suho Kris dan Luhan tengah terlihat berbincang di ruang
tengah, Xiumin mengurungkan niatnya kembali kedapur baru saja ia berbalik badan
ingin kembali ke kamarnya tetapi suara Luhan menghentikannya
“Kalian sudah gila mau saja
menuruti permintaan orang tua itu?”
Xiumin kembali mendekati dinding
rasanya ia benar-benar penasaran dengan apa yang di bicarakan mereka ber-3, hei
dirinya yang paling tua digrup ini tetapi dia tidak di undang dalam
perbincangan itu jadi jangan salahkan Xiumin yang mengundang dirinya sendiri
untuk ikut dalam pembicaran
“Kau fikir apa lagi yang bisa
kufikirkan? Dia membawa-bawa Tao dalam masalah ini… hhhh” Kris membanting
tubuhnya kesar kesandaran sofa “Rasanya aku ingin memukul kepala orang tua itu
tadi..”
“Asal Tao aman aku rela melakukan
ini semua..” lanjut Kris
Suho hanya diam leader EXO-K itu
hanya menunduk rasanya Suho sangat frustasi saat ini ia hanya mendengarkan
perdebatan antara Luhan dan Kris“Kau akan mendapatkan dampak negative Wu Yifan
dimana otakmu?”
Kris segera berdiri “Lalu apa
yang harus kulakukan hanya itu pilihan yang diberikan padaku! Kau tahu bukan
aku sangat mencintai Tao aku tidak bisa membiarkan anak manja itu tersakiti
sedikitpun…”
Luhan menghela nafas kasar ia beralih
menatap SUho yang sedari tadi hanya diam saja “Suho-ya gwenchana?”
Suho menatap Luhan “Jika yang
dialami Kris Hyung dan Tao kau alami juga dengan Sehun apa yang akan kau
lakukan?”
Luhan terdiam “Tidak akan, aku
tidak akan membiarkan itu terjadi.. lebih baik aku berpura-pura membencinya
daripada harus dipisahkan darinya..”
Kini Suho dan Luhan menatap Kris
bahkan Xiumin yang kini sudah menutup mulutnya karena jujur ia benar-benar
kaget mendengar berita ini, namja bakpau itu juga menatap Kris “Setelah malam
ini maafkan aku, aku harus bersikap kasar pada kalian semua.. aku harus membuat
Tao membenciku.. Aku..” Kris kembali terduduk ia menunduk dan mengusap wajahnya
kasar “Aku benar-benar harus membuatnya membenciku agar dia aman dari ganguan
agency..”
XIumin awalnya tidak mengerti
tetapi setelah satu malam berlalu ia mengerti apa maksud pembicaraan Luhan Kris
dan Suho hari itu sifat Kris berubah, SUho dan Luhan lebih diam dari biasanya
bahkan Tao berkali-kali menangis hanya karena sikap Kris..
Dan tidak lama Luhan pun juga
keluar dari EXO karena alasan cideranya jujur saja Xiumin tahu dengan jelas apa
alasan Luhan keluar ia lagi-lagi diberi kesempatan menguping untuk yang ke-2
kalinya Luhan keluar demi Sehun demi member yang lainnya
Xiumin menahan isak yang
keluar dari mulutnya “Aku tidak ingin kehilanganmu juga Jongdae-ah… mianhae….
Mianhae…”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar