myCatalog

Sabtu, 31 Oktober 2015

IT’S HURT ----------- [ChenMin]



IT’S HURT   -----------  [ChenMin]




“Menjadi sahabatmu bertahun-tahun adalah hal paling membanggakan bagiku, menjadi tempatmu menceritakan keluh kesahmu, selalu kau cari ketika kau membutuhkan seseorang, tetapi ketika kau menceritakan yeoja yang kau sukai apa kau tahu aku tersenyum dalam tangis Minseok Hyung..”

Kim JongDae



                “Jongdae-ah..” sesosok Namja bakpau segera berlari masuk dari luar dorm dengan wajahnya yang selalu ceria ia mencari sahabat terbaiknya Kim Jongdae aka Chen

                “Ne Hyung?” Chen segera keluar dari kamarnya bahkan matanya masih tertutup sempurna ia masih mengantuk hari ini dirinya free tetapi sahabatnya dengan tanpa dosa memanggilnya begitu saja di jam tidur siangnya ada yang lebih buruk lagi dari itu???

                “Lihat ini..” Xiumin segera menyodorkan majalah di depan Chen ia bahkan memukul-mukulkan pelan majalah yang ia bawa kewajah Chen yang masih menutup matanya “Ya Ireona..”

                “Aku mengantuk Hyung, kau tega sekali menyiksaku seperti ini..” Chen meraih majalah yang disodorkan Xiumin perlahan ia membuka matanya “Eoh?” mata Chen makin terbuka lebar “Luhan Hyung sudah sembuh?”

                Xiumin mengangguk bahkan melompat girang “Ne, itu artinya cederanya sudah sembuh.. dia sudah memulai kariernya disana semoga Luhan sama berhasilnya seperti Kris..”

                ‘Srak’

                Majalah yang tengah berada di tangan Chen tiba-tiba menghilang dari pandangan Chen dan Xiumin, kedua namja itu segera menoleh menatap si pelaku perampas majalah “Sehun-ah?” panggil Chen tetapi maknae EXO itu tidak merespon sama sekali dan langsung membuang majalah itu ke tong sampah dan keluar dari dorm EXO

                “Anak itu masih marah pada Luhan Hyung?” Tanya Chen bingung ia kembali mengambil majalah yang di buang Sehun ke tong sampah ia menepuknya sesekali membersihan beberapa debu yang menempel di majalah itu

                “Sepertinya begitu.. ah Sehun benar-benar kekanak-kanakan… masa dia masih marah pada Luhan hanya karena Luhan keluar itu kan demi penyembuhan Luhan juga maknae itu tidak mengerti Luhan..”

                Chen menoleh ia tersenyum “DIa mengerti Hyung hanya saja ada hal yang membuat Sehun sedikit marah pada Luhan Hyung..”

                “Oh, jinjja? Apa itu?”

                Chen menggendikkan bahunya “Molla hanya Luhan Hyung dan Sehun yang tahu apa yang menjadi permasalahan mereka..” ujar Chen dan hanya mendapatkan tepukan pelan di lengannya

                “Ku kira kau tahu sesuatu, dasar sok tahu..” Xiumin segera beranjak menuju dapur ia merasa mulai lapar, sedangkan Chen menyusul langkah Xiumin kedapur

                Chen bukan tidak tahu permasalahan Sehun dan Luhan,Chen hanya tidak ingin membahasnya dengan Xiumin karena yang selama ini ia tahu Xiumin tidak jauh beda dengan Lay mereka berdua tidak terlalu merespon hubungan sesama jenis walau Lay lebih terlihat menolak daripada Xiumin tetapi Chen sebagai sahabat ia tahu apa saja yang ada dalam pola fikir sahabatnya ini

                “Aku lapar Hyung, bagaimana kalau kita keluar saja makan?”

                “Keluar?” XIumin segera menoleh “Kau yang traktir ne?” Tanya Xiumin dengan wajah imutnya, terkadang Chen merasa akte Lahir Xiumin mungkin tertukar bisa saja ternyata Xiumin adalah maknae mereka bukan Hyung tertua mereka

                “Ne aku akan mentraktirmu.. kajja..” Chen segera merangkul Xiumin senang jangankan mentraktir makan, apapun yang di minta Xiumin pun akan segera diberikan oleh Chen

                Chen menaruh buku menu kembali ke meja restoran “Apa yang ingin kau pesan?” Tanya Chen sembari memiringkan kepalanya bingung ia tidak tahu apa yang harus ia pesan jujur saja ia tidak lapar ia mengajak Xiumin keluar hanya ingin menghabiskan waktu free nya berdua saja dengan Xiumin lagipula mereka sahabat dekat menurut orang-orang yang melihat kedekatan mereka jadi Chen tidak usah khawatir akan ada yang tahu bagaimana perasaannya pada Xiumin selama ini

                “Aku ingin spaghetti saja Jongdae-ah, kau?” Tanya Xiumin tanpa melepas pandangan matanya dari buku menu

                “Sama kan saja denganmu..” jawab Chen lalu membalik buku menunya “Kau ingin minum apa?”

                “Hmm, mungkin orange juice?” jawab Xiumin lagi “Kau Jongdae-ah?”

                “Samakan saja..”

                Xiumin segera mendongak dan menatap Chen jengkel “Yak kau selalu memesan makanan dan minuman yang sama denganku, sesekali ganti menumu Kim Jongdae..” omel Xiumin

                Chen tersenyum-senyum sendiri “Aku terkadang bingung harus makan apa jadi aku mengikuti menu makanan teman makanku..”

                “Dan teman makanmu itu?” Tanya Xiumin makin jengkel

                “Hanya kau hahahahahahaha..” jawab Chen dengan tawa bahagia mau tidak mau Xiumin pun ikut tersenyum geli ia terkadang merasa lucu dengan persahabatan mereka

                Xiumin menghirup spagettinya bahkan suara dari mulutnya membuat Chen tersedak ketika tengah memakan spaghetti miliknya “Yak Hyung, itu spaghetti bukan ramyeon kenapa cara makanmu seperti itu?” omel Chen

                “Aku bosan dengan cara makan yang biasa..” Xiumin bahkan tidak memikirkan kini bibirnya sudah belepotan dengan saus spaghetti

                Chen mengulurkan tangannya ia ingin menghapus sisa saus dipinggir bibir Xiumin tetapi dengan cepat XIumin meraih pergelangan tangan Chen dan menahannya, Xiumin menatap Chen dengan pandangan datarnya, Chen pun hanya bisa membalas tatapan datar Xiumin tatapan yang selalu ia terima jika Chen hampir menunjukkan perasaan yang dimilikinya pada Xiumin

                Xiumin berkedip sekali lalu kembali merubah wajah datar nya namja bakpau itu kembali tersenyum seperti seolah-olah barusan tidak terjadi apa-apa “Mwoya?” Xiumin menurunkan lengan Chen ke atas meja dan ia membersihkan sediri sisa saus spaghetti di bibirnya “Aku bisa membersihkannya sediri Jongdae-ah..”

                Chen mau tidak mau tersenyum kikuk ia selalu melupakan peraturan persahabatan mereka tidak ada cinta diantara mereka karena pertama Xiumin tidak percaya dengan hubungan sesama jenis akan baik-baik saja begitu pula yang ia yakini dengan hubungan 2 couple di EXO yang tidak terendus siapapun, dan kedua Xiumin ingin hidup normal, dan dengan bodohnya Chen mengiyakan perjanjian itu ketika mereka mulai dekat ketika dulu mereka pertama kali mengenal dan langsung dekat, dan sekarang Chen menyesalinya karena ia begitu menyukai namja bakpau ini

                “Ah, lalu setelah ini kita akan kemana? Kau ada ide?” Tanya Chen namja Pikachu ini mencoba kembali mencairkan suasana ia sudah terbiasa dengan kejadian tadi ia tidak pernah menyembunyikan perasaannya pada Xiumin selama ini ia berharap Xiumin akan menghapus janji mereka beberapa tahun yang lalu tetapi hasilnya tetap nihil, ia menunjukkan perasaannya dan Xiumin berhasil dengan segera menyadarkan dirinya hhh persahabatan ini benar-benar menyiksa Chen sesungguhnya

                “Kau masih ingin keluar? Aku fikir kau hanya ingin makan tadi?”

                “Sudah diluar bukankah sebaiknya kita mampir dulu kebeberapa tempat?”

                “Kau selalu seperti itu, tetapi kau harus mentraktirku ice cream ne..”

                Chen tersenyum penuh kemenangan ketika XIumin menyetujui ajakannya, memang setiap mereka keluar berdua sudah dipastikan Chen akan sengaja mengajak Xiumin berjalan kesana kemari asalkan dengan Xiumin kemanapun Chen tidak masalah, menghabiskan waktu bersama namja bakpau itu sedikit sulit

                Xiumin berjalan masuk kedalam dorm ia menghentikan langkahnya ketika mendengar ada suara 2 orang tengah bertengkar mungkin tidak berteriak hanya saling beradu pendapat

                “Aku selama ini hanya diam Chanyeol-ah, tapi bisakah kau sekarang mendengarkan aku?”

                Xiumin mengintip dari balik dinding ia melihat Baekhyun dan Chanyeol tengah berdiri di dekat meja dapur dan kulkas entah kenapa dapur menjadi tempat bertengkar yang pas bagi beberapa member mereka

                “Lalu sekarang kau ingin apa Hyung?”

                “Berhenti memanggilku Hyung Chanyeol-ah, dan berhenti memanggil D.O Kyungsoo..”

                Chanyeol mengusap wajahnya kasar “Semuanya memanggilnya Kyungsoo kenapa aku harus merubah panggilanku terhadapnya.. Baekhyun-ah kau terlalu cemburu..”

                “Aku bukan cemburu.. kau.. kalian.. aish..” Baekhyun memukul pintu kulkas lalu beranjak pergi “Terserah padamu saja..”

                Xiumin segera bersembunyi di tempat aman ketika Baekhyun akan berjalan keluar dari dapur rasanya Baekhyun benar-benar tengah kesal saat ini, Xiumin mengalihkan pandangannya pada Chanyeol yang masih berdiri di dapur namja tinggi itu hanya terdiam entah apa yang difikirkannya

                Xiumin kembali melangkah keluar dari dorm rasanya aura dorm benar-benar tidak baik untuk dirinya saat ini, minimal ia harus menunggu member lain kembali ke dorm baru ia akan kembali ke dorm juga, otak Xiumin berputar ia membenarkan penilaiannya bahwa hubungan sesama jenis itu beresiko tinggi, melihat Chanyeol dekat dengan Kyungsoo saja Baekhyun sampai marah seperti itu, andai mereka semua normal tidak mungkin pasangan mereka akan marah jika mereka dekat dengan teman satu grup mereka, iya benar… andai mereka semua normal

                Suho menghampiri Chen yang tengah terduduk sendiri diruang latihan vocal seingatnya semua member sudah kembali yang paling terakhir kembali tadi adalah Kyungsoo yang menunggu Kai selesai berlatih dengan Sehun “Jongdae-ah? Kau belum kembali?”

                Chen menoleh lalu menggeleng “Aku ingin disini sebentar saja..”

                “Waeyo?” Tanya Suho bingung tidak biasanya Chen akan terdiam seperti ini “Kau ada masalah?”

                “Hyung, bagaimana rasanya bersahabat dekat dengan Lay Hyung?”

                Suho terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa, mendengar nama Lay di ucapkan saja rasanya ulu hatinya berdenyut sakit, beruntung semenjak kejadian itu Lay sedikit sibuk di China jadi Suho tidak harus sering melihat wajah Lay berkeliaran di sekitarnya walau sebenarnya ia akan merindukan pangeran Changsa itu

                “Apa sakit Hyung?” Tanya Chen lagi

                “Wae? Apa kau dan Minseok Hyung belum ada perkembangan?”

                Chen tersenyum kecut “Perkembangan? Memulai saja belum Hyung.. dia tidak jauh beda dengan Lay Hyung..”

                Suho hanya bisa mengangguk membenarkan Xiumin tidak jauh beda dengan Lay dibalik wajah polos keduanya, dua namja itu berhasil dengan sukses meremukkan hati Leader EXO dan Lead Vocal EXO itu, keduanya tidak pernah merespon semua tindakan Suho dan Chen ketika menunjukkan perasaan mereka

                “Ada alasan di balik sikapnya Jongdae-ah, kau mungkin akan tahu nanti..” Suho menghela nafas berat karena ia tahu dengan jelas alasan Lay selalu tidak merespect nya karena Lay membencinya itu sudah merupakan alasan yang jelas dan cukup menyakitkan bagi Suho bahkan sangat menyakitkan jika ia mengingat hari itu kata-kata benci itu keluar begitu saja dari bibir Lay hhh rasanya Suho ingin menghapus ingatannya di hari na’as itu

                “Mungkin aku akan tahu atau sudah tahu..” Chen tertawa pelan lalu bangkit dari duduknya ia memakai jaketnya “Aku akan kembali sekarang Hyung, kau apa akan ikut denganku?”

                Suho memperhatikan gerak gerik Chen lalu menggeleng “Aku masih ingin disini.. kau kembali saja duluan..”

                Chen mengangguk lalu melangkah keluar dari ruang latihan vocal setelah pintu tertutup Suho segera menyandarkan tubuhnya ia meraih ponselnya ia menatap layar ponsel itu lama, ada selca dirinya bersama dengan Lay disana wallpaper yang selama beberapa tahun belum pernah diganti oleh Suho “Apa yang sedang kau lakukan disana Lay-ah..”

                Chen masuk kedalam dorm dengan wajah riang nya “Aku kembali….”

                Ia langsung melangkah masuk kedalam kamar miliknya dan Xiumin ia melewati Kyungsoo yang tengah tertidur di sofa dan ada Chanyeol di sampingnya tengah menonton televisi “Chanyeol-ah lebih baik kau panggilkan Kai agar bisa menggendong Kyungsoo masuk kedalam kamar, Kyungsoo bisa masuk angin jika tidur di sofa..”

                “Kai sedang pergi, nanti aku yang akan memindahkannya..”

                Chen mengangguk-angguk lalu kembali melangkah masuk kedalam kamarnya ia mendapati XIumin tengah tengkurap di atas tempat tidur ia fikir tadinya namja bakpao itu sudah tidur “Kau belum tidur Hyung?” Tanya Chen sembari duduk di tepi tempat tidur ia baru saja membuka hoodienya

                “Aku tidak bisa tidur, tadi siang aku melihat Baekhyun dan Chanyeol bertengkar dan baru saja aku melihat Kai dan Chanyeol bertengkar.. hhh..”

                “Mereka bertengkar? Kenapa?”

                XIumin bangun dari tidur nya dan duduk menghadap Chen “Karena apalagi? Jelas karena hubungan mereka, apa kau tidak merasakan hubungan mereka ber-4 itu tidak wajar?”

                Chen menghela nafas “Ne aku mengerti maksudmu.. beristirahatlah besok kau harus bangun pagi bukan? Kita akan ada jadwal pagi hari..”

                Xiumin memeluk guling yang paling dekat dengannya ia tetap pada posisi duduknya dan menatap Chen “Kenapa mereka tidak menyerah Jongdae-ah?”

                Chen bangkit berdiri ia mengacak pelan surai rambut Xiumin “Karena mereka memilih bertahan Hyung, mereka lebih memilih merasakan sakit daripada menyerah mereka masih mengharapkan akan ada harapan dari yang mereka lakukan..” Chen beranjak kembali keluar dari kamar meninggalkan XIumin yang kini kembali terdiam menatap pintu yang baru saja ditutup oleh Chen

                “Aku berharap kau secepatnya menyerah Jongdae-ah..” gumam XIumin pelan

                Suho berjalan di koridor dengan tergesah-gesah ia mencari Xiumin yang sedari tadi tidak Nampak batang hidungnya bahkan ia sampai harus meminta Lay mencari dimana Xiumin “Lay-ah?” Suho memanggil Lay yang terlihat kebingungan diujung koridor, SUho segera menghampiri Lay “Kau menemukannya?”

                “Aniyo aku tidak menemukannya.. mungkin kau harus memberitahukan yang lainnya kalau XIumin menghilang..”

                Suho menggaruk-garuk keningnya bingung, ia hanya memberikan jam bebas pada membernya hanya 30 menit untuk berkeliling tetapi kenapa Xiumin masih bisa hilang juga, parah nya sekarang mereka bukan di Korea mereka tengah berada di luar korea mereka ada tour di China selama beberapa hari “Haruskah? Jongdae bisa mencekikku jika aku katakan Minseok Hyung menghilang..”

                “Aku akan menemanimu Suho-ya.. kajja..” Lay menarik lengan Suho agar segera mengikutinya kembali keruang ganti mereka, apa Lay tidak tahu rasanya jantung SUho yang kemarin remuk karena ucapan Lay tiba-tiba membaik hanya karena sentuhan Lay di tangannya, ah Lay memang penyembuhnya dikehidupan nyata

                “Yeorobeun..” ucap Lay ketika membuka pintu ruang ganti tetapi Lay dan Suho menatap bingung keadaan ruang ganti mereka yang kini terlihat sangat gaduh bahkan hampir seluruh member berkumpul di sudut entah apa yang di bicarakan sedangkan Chen hanya duduk diam di depan meja rias sibuk dengan ponselnya seola-olah tidak perduli dengan apa yang tengah terjadi diruang ganti mereka

                “Jongdae-ah..” Suho menghampiri Chen bahkan tanpa sadar leader itu menarik Lay agar mengikuti langkahnya “Ada apa?”

                Chen melirik Suho dari pantulan kaca meja rias dihadapannya ia menatap genggaman tangan Suho dan Lay ia berfikir Suho begitu beruntung Lay masih tetap berkeliaran disekitarnya bahkan selalu ada disisi Suho setiap Suho membutuhkan “Xiumin Hyung membawa seorang yeoja…” jawab Chen malas ia kembali memainkan ponselnya

                Suho dan Lay bertatapan mereka berdua segera menoleh ke kerumunan di sudut sana bisa jadi itu Xiumin dan yeoja itu, Suho melepaskan tangan Lay dari genggamannya ia meminta Lay menghibur Chen karena memang seperti yang Luhan katakan Lay merespect semua hubungan di grup mereka mendukung dan memberi support tetapi tidak untuk hubungannya sendiri dengan Suho, jadi Suho yakin jika Chen ia serahkan pada Lay namja Pikachu itu akan merasa lebih baik, sedangkan Suho ia melangkah menghampiri kerumunan itu

                “Ya! Mwoya?? Cepatlah bersiap kenapa kalian malah berkumpul disini?” omel Suho dan berhasil membuat beberapa member segera kembali ke tempat asal mereka yaitu meja rias Tao yang sedari tadi menjadi translatorpun dengan segera menyingkir dari kerumunan ia takut dengan expresi Suho ketika tengah marah

                “Minseok Hyung, kau kemana saja eoh? Aku dan Lay mencarimu kemana-mana?” omel Suho walau dirinya dan Xiumin lebih tua Xiumin tetap saja dirinya Leader disini

                “Mianhae Suho-ya tadi aku berjalan-jalan dan aku tersasar untung dia mengantarkanku kembali kemari..” Xiumin segera menunjuk yeoja cantik yang sedari tadi hanya menunduk dan duduk disampingnya

                Suho menghela nafas “Lalu kau membawanya kemari? Kau tidak takut ada wartawan yang melihat?”

                “Sedari tadi tidak ada wartawan yang melintas Suho-ya..” Xiumin tersenyum senang “Lagipula sebentar lagi dia akan segera pulang Suho-ya..”

                Lay menghampiri Suho ia menepuk pundak Suho seolah-olah mengatakan dia yang akan berbicara dengan yeoja itu jelas karena sekarang EXO berada di wilayahnya sedangkan Suho segera kembali menghampiri Chen dan meninggalkan Lay yang tengah berbicara dengan yeoja itu, mungkin Lay mengatakan terimakasih dan sebagainya

                “Gwenchana?” Tanya Suho setelah duduk disebelah Chen, Chen hanya sibuk dengan ponselnya mungkin sedari tadi Lay mengajak Chen berbicara tidak di tanggapi oleh Chen

                “Kenapa dia harus membawa nya di hadapanku?” gumam Chen, ia menoleh pada Suho lalu tersenyum pahit “Rasanya sakit Hyung, melihatnya disisi orang lain..”

                Suho kembali menghela nafas rasanya kepalanya hampir pecah, grupnya bukan tidak bisa di atur hanya saja terlalu banyak masalah peribadi dalam grup mereka masalah perasaan yang bahkan dirinya alami sendiri, Suho menoleh kea rah Lay yang tengah mengantar yeoja yang mengantar Xiumin itu kepintu setelah pintu tertutup Lay kembali menoleh kearahnya dan tersenyum seolah mengatakan segalanya sudah beres, paling tidak semenjak Kris meninggalkan mereka Lay yang banyak membantunya dalam urusan di China

                Chen sedari tadi mencoba menutup telinganya ia mencoba tidak ingin mendengar setiap ucapan yang keluar dari bibir Xiumin, bayangkan ini sudah sejam sejak mereka selesai berganti pakaian dan sampai di hotel untuk beristirahat dan Xiumin tidak berhenti mengoceh tentang yeoja tadi, yeoja yang mengantarkannya kembali “Kau tahu Jongdae-ah dia cantik sekali aku tidak pernah melihat ada yeoja secantik dirinya..”

                “Apa kau memperhatikannya? Tingginya dan tinggi badanku cocok bukan? Jika dia masuk kedalam dekapanku sudah pasti akan sangat cocok..”

                “Jongdae-ah apa aku jatuh cinta padanya?”

                Kalimat itu benar-benar membuat Chen hampir melempar bantal yang sedari tadi ia genggam di tangannya ke dinding “Kau jatuh cinta?” Tanya Chen dengan menahan emosinya jujur saja rasanya sakit mendengar orang yang kau sukai mengatakan dia suka dengan orang lain malah sangat terlihat menyukai orang lain tersebut dan parahnya yang disukai oleh orang yang kau sukai jelas-jelas berbeda jenis dengan dirimu itu dengan tegas menyatakan kalau orang yang kau sukai normal bukan seperti dirimu yang tidak normal, itu bagai tamparan keras di pipi Chen seolah-olah ucapan Xiumin tengah berusaha membuatnya tersadar dan terbangun dari alam mimpinya

                “Rasanya seperti itu.. pertama kali aku melihat senyum semanis itu Jongdae-ah..”

                Chen menutup matanya ia menunduk dan bersadar di tempat tidur “Kau benar-benar yakin Hyung?”

                Xiumin memeluk guling lalu duduk menghadap Chen yang tengah menunduk “Keurae aku yakin, aku tidak pernah seyakin ini sebelumnya..” Jongdae menarik-narik lengan Chen agar menoleh dan menatapnya “Jongdae-ah jangan tidur dengarkan ceritaku..”

                Chen membuka matanya mau tidak mau ia menoleh menatap wajah indah namja yang disukainya, andai bukan ini topic pembicaraan mereka mungkin Chen rela tidak akan tidur semalaman hanya untuk mendengarkan ocehan Xiumin “Ne Hyung aku tidak tidur..”

                “Jika aku menyatakan perasaanku padanya bagaimana menurutmu?” Tanya Xiumin dengan wajah girangnya, ia tidak tahu namja dihadapannya sedang menahan sesak yang tidak tertahankan di dalam hatinya

                “Menyatakannya? Apa kau yakin dia akan menerimamu Hyung? Kalian berbeda bahasa..”

                Xiumin mengetuk-ngetuk dagunya ia berfikir sejenak, lihatlah wajah seimut itu ingin menyatakan perasaan pada seorang yeoja? Bahkan dimata Chen Xiumin jauh lebih indah daripada yeoja manapun yang pernah hadir dihidupnya kecuali Eommanya tentu saja

                “Aku yakin bisa Jongdae-ah, buktinya tadi dia bisa menolongku..” Xiumin kembali menatap Chen “Bahasa atau Negara bukan lah alasan untuk tidak saling menyukai bukan?” Tanya Xiumin dengan wajah berseri-seri dan kembali memeluk bantal gulingnya dengan senang sedangkan Chen hanya terdiam harusnya ia menambahkan 1 kalimat lagi di ucapan Xiumin barusan

                “Dan seharusnya kelamin juga bukan alasan untuk tidak saling mencintai Hyung..”

                Chen menghembuskan nafasnya lalu membaringkan tubuhnya ia mencoba terlihat biasa saja di hadapan Xiumin “Kau bisa menyatakankan kalau begitu Hyung.. jika kau begitu ingin dia menjadi milikmu..” ucap Chen sembari membalikkan tubuhnya membelakangi Xiumin rasanya lebih baik ia berpura-pura tidur daripada mendengarkan ocehan Xiumin yang tidak ada hentinya “Jika kau bisa bertemu dengannya lagi..”

                Xiumin menatap punggung Chen sesaat “Tapi kau mendukungku bukan?”

                Chen membuka matanya ia tidak menoleh ia hanya mengangguk padahal sejujurnya ia sama sekali tidak ingin mendukung Xiumin dengan siapapun ia hanya ingin Xiumin melihatnya dan mengetahui apa yang ia rasakan

                “Benarkah kau mendukungku Jongdae-ah?”

                Akhirnya mau tidak mau Chen harus menjawab ia hampir lupa Xiumin tidak suka pertanyaannya tidak di jawab “Aku mendukungmu Hyung, aku selalu mendukungmu..”

                Xiumin langsung memeluk punggung Chen dengan senang “Yeaaay, kau memang sahabat terbaik yang kumiliki Jongdae-ah..”

                Chen tersenyum dan lagi-lagi mengangguk ia menelan bulat-bulat predikat dirinya di mata Xiumin ‘Sahabat’ dan selamanya tidak akan pernah berganti, Xiumin selamanya hanya akan menganggapnya sahabat dan selamanya juga dirinya seorang yang menganggap Xiumin namja yang dicintainya

                Chen mengenakan hoodienya ia ingin refreshing sebelum jadwal nya dengan member yang lain tiba “Minseok Hyung kau ingin ikut denganku?” Tanya Chen sembari membenarkan letak syal di lehernya

                “Kau ingin kemana? Nanti Suho mencarimu..”

                “Aku hanya ingin duduk di taman dekat hotel pengambilan gambar selanjutnya bukankah 2 jam lagi aku ingin menghirup udara disini..”

                “Memang udara di sini berbeda dari di Seoul?”

                “Tidak sih aku hanya ingin keluar saja, bagaimana kau ingin ikut?”

                “Boleh, mungkin nanti aku bisa bertemu dengan yeoja yang kemarin..”

                Jauh dilubuk hatinya Chen menyesal mengajak Xiumin jika Xiumin malah menantikan akan bertemu dengan yeoja yang kemarin “DIsini luas belum tentu kita akan bertemu dengan dia lagi.. mungkin kemarin kebetulan..” ucap Chen sembari keluar dari kamar hotel meninggalkan Xiumin yang masih memakai syal di lehernya, namja bakpau itu segera berlari menyusul Chen yang begitu saja meninggalkannya

                “Jongdae-ah tunggu…” Xiumin segera mensejajarkan langkahnya dengan Chen “Ah jika nanti memang aku bertemu dengannya aku akan segera menyatakan perasaanku..”

                Chen segera menoleh ia kali ini benar-benar menyesal mengajak Xiumin tahu begini ia lebih memilih untuk keluar sendiri “Terserah padamu saja Hyung, aku Cuma bisa mendukungmu..”

                Kini Chen tengah memandang pemandangan paling indah dimatanya ‘Kim Minseok’ namja bakpao itu tengah bersandar pada bangku taman menutup kedua matanya mendongakkan kepalanya menikmari semilir angin yang menerpa wajahnya dan mengacak pelan surai rambutnya, rasanya Chen berani bersumpah tidak ada lagi manusia seindah namja di sisi nya sekarang, andai saja namja itu juga bisa menjadi miliknya bukan hanya objek pandangan matanya semata

                “Ah, Jongdae-ah untung kau mengajakku kemari..” XIumin menghirup udara sebanyak-banyaknya taman di dekat hotel tempat mereka menginap saat ini tidak dekat dengan jalan raya sehingga sangat sedikit polusi yang ada di taman itu lagipula banyak pohon di taman itu Xiumin yakin udara bersih yang tengah ia hirup sedari tadi

                “Hyung..”

                Xiumin menoleh “Ne?” Xiumin memiringkan kepalanya sedikit karena melihat Chen yang sepertinya sudah sedari tadi menatapnya “Wae Jongdae-ah?”

                “Bisa kah kau jujur padaku?”

                Kening Xiumin berkerut bingung, Chen ingin ia jujur tentang apa? “Jujur? Mwoya?”

                “Apa kau benar-benar tidak menyadari yang kurasakan Hyung?”

                Xiumin terdiam ia segera mengalihkan pandangannya ia tidak lagi memandang Chen ia menatap pohon besar di ujung taman sana “Jongdae-ah, kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal ini?”

                “Aku hanya ingin tahu Hyung, aku jelas tahu perjanjian itu tetap berlaku..”

                Xiumin menghela nafas “Aku akan kembali ke hotel sekarang..” Xiumin segera bangkit dari duduknya dan melangkah meninggalkan taman

                “Minseok Hyung..” Chen juga segera beranjak ia hanya bertanya tetapi kenapa XIumin malah meninggalkannya begitu saja “Yak Hyung..”

                Chen menghentikan langkah ketika ia melihat Xiumin hanya diam berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri, Chen menghampiri Xiumin bingung tetapi mata kecil Chen membulat kaget ketika melihat apa penyebab Xiumin berhenti melangkah

                “Xiumin Oppa?”

                “Ah kau yang kemarin?” ucap Xiumin girang bahkan rasanya Xiumin sudah lupa baru saja bermasalah dengan Chen, Chen terdiam kaku kenapa Xiumin harus bertemu dengan yeoja yang kemarin lagi? Itu sama saja Xiumin akan menyatakan perasaannya pada yeoja itu bukan?

                “Minseok Hyung, ayo kita kembali bukankah kau tadi bilang ingin kembali ke hotel?” Chen langsung menahan lengan Xiumin yang hampir melangkah menghampiri yeoja itu

                Xiumin menoleh ia melepas tangan Chen dari lengannya “Mwoya? Kau tahu bukan jika aku bertemu dengannya apa yang ingin kukatakan?”

                “Tapi tidak hari ini Hyung, waktu kita sudah tinggal sedikit..” tahan Chen lagi bahkan namja Pikachu itu sudah kembali mencengkram lengan Xiumin

                “Kalau begitu aku akan memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit itu..” Xiumin segera menghempaskan tangan Chen lalu segera menghampiri yeoja itu lalu meraih lengan yeoja itu dan menariknya pergi dari hadapan Chen

                “Jadi ini jawabanmu?” gumam Chen, namja Pikachu itu masih menatap punggung Xiumin dan yeoja itu yang makin jauh melangkah meninggalkannya, apa Xiumin tahu dirinya berhasil menghancurkan perasaan yang selama ini Chen jaga

                ‘Drrrrt Drrtttt’

                Chen merogoh saku celananya mata nya tetap memandang lurus kedepan bayangan Xiumin dan yeoja itu makin terlihat makin jauh dadanya benar-benar sesak

                “Ne?” Chen menerima panggilan di ponsel nya tanpa melihat siapa pemanggilnya, rasanya nyawanya benar-benar tercabut dari raganya ia merasa di campakkan setelah cengkramannya dihempaskan begitu saja oleh Xiumin

                “Eodia?” suara Suho terdengar dari ponsel Chen berarti nya menghubunginya Suho

                “Bisakah kau ke taman sekarang Hyung?”

                “Ne?”

                “Jebal..” Chen tiba-tiba berjongkok ia tidak lagi menempelkan ponselnya ditelinganya namja Pikachu itu memeluk lututnya ia terisak ia tidak perduli jika ada orang yang melihatnya menangis saat ini dan beruntungnya saat ini keadaan tengah sepi

                “Mwo? Yak Jongdae-ah? Yeoboseyo??” Suho mengerutkan keningnya ia tidak salah dengar bukan barusan ia mendengar Chen menangis

                “Kau berhasil menghubunginya?” Tanya Lay yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Suho

                Suho tidak menjawab ia segera menarik tangan Lay untuk ikut dengannya ia harus mengecek langsung keadaan Chen ia benar-benar khawatir karena mendengar Chen menangis “Mwoya Suho-ya kenapa tiba-tiba menarikku..” protes Lay tetapi ia tidak mendengar jawaban dari Suho hingga mereka berdua sampai di taman yang mungkin saja di maksud Chen

                Dan apa yang Suho dan Lay lihat namja Pikachu itu berjongkok di tengah taman memeluk lututnya sendiri bahunya bergetar Suho seperti melihat refleksi dirinya beberapa bulan lalu, apa yang sebenarnya terjadi “Jongdae-ah? Waeyo?” Suho segera menghampiri Chen Leader EXO itu segera menarik Chen agar berdiri tetapi karena Chen tetap tidak bergeming pada posisinya walau pun dirinya sudah di bantu oleh Lay untuk membuat Chen berdiri hasilnya nihil

                “Jongdae-ah, katakan pada kami ada apa? Kenapa kau menangis disini..” Tanya Lay panic ia benar-benar bingung kenapa Chen menangis seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya di tengah taman begini

                “Sesak Hyung, hhh dadaku benar-benar sesak..” disetiap kata yang dikeluarkan Chen namja itu selalu terisak rasanya Suho dan Lay bisa membayangkan bagaimana sesak yang dirasakan Chen saat ini

                “Dia pergi dengan yeoja itu Hyung.. dia akan menyatakan perasaannya… dia tidak pernah mencintaiku Hyung..”

                Suho dan Lay saling bertatap sebentar entah kenapa keduanya juga kini merasakan sesak yang sama, sesak ketika orang yang dicintai membencinya dan sesak karena harus menjauhi orang yang sangat dicintai bertahun-tahun “Siapa maksudmu?” Tanya Suho lagi ia tidak ingin ikut menangis disini, walau sebenarnya Suho sudah mengerti siapa yang dimaksud Chen

                “Dia… Minseok Hyung… argghhhh!” Chen memukul-mukul dadanya rasanya sesak ia tidak menginginkan cinta yang seperti ini yang ia inginkan hanya Xiumin membalas perasaannya tapi kenapa mencintai namja bakpao itu sangat menyakitkan untuk dirinya

                Lay segera bangkit ia tidak ingin mendengar apa lagi yang akan dikatakan Chen, ia tahu bagaimana sesaknya Chen dan ia juga tidak ingin melihat gambaran sakit yang terpancar dari mata Suho Lay benar-benar membenci keadaan mereka yang seperti ini, Lay melempar tatapannya ke pohon besar tidak jauh dari mereka dan ia melihat Xiumin berdiri disana, mata Lay membesar hampiri ia melangkah menghampiri Xiumin tetapi Xiumin segera memberi isyarat pada Lay agar tetap diam ditempat dan jangan memanggilnya

                “Oppa?”

                Xiumin mau tidak mau menoleh ketika ia merasa dipanggil oleh yeoja yang sedari tadi ia seret-seret semaunya “Kau yakin dengan semua ini?”

                Xiumin menghembuskan nafas berat ia bersandar di batang pohon besar yang sedari tadi menjadi tempat ia bersembunyi “Gomawo sudah membantuku..”

                “Kau juga menyukainya bukan? Kenapa kau sampai membuatnya menangis Oppa?”

                Xiumin mendongak “Itu alasannya.. karena aku terlalu mencintainya aku tidak mau kehilangannya jika dia menjadi milikku lalu meninggalkanku..”

                Xiumin kembali menoleh pada yeoja itu “Sampaikan pada Ahjuma sesekali aku akan berkunjung .. kau pulanglah..”

                “Kau tidak apa-apa jika kutinggalkan?”

                XIumin menangguk mantap dan yeoja yang ternyata adalah sepupu jauhnya itu pun mau tidak mau melangkah meninggalkan XIumin, hingga Xiumin sadar ia sudah sendiri tubuh nya yang bersandar di batang pohonpun merosot jatuh hingga terduduk di atas rumput “Hhhh, mianhae Jongdae-ah mianhae…” Xiumin memeluk lututnya dan kini 2 orang namja tengah menangis bersamaan memeluk lututnya di taman di tempat yang berbeda

                Xiumin membuka folder foto miliknya bersama dengan Chen ia tersenyum-senyum sendiri ia sangat suka melihat hasil foto nya dengan Chen, ia menyukai garis rahang Chen yang tegas dan jelas ia menyukai wajah bulatnya “O! disini dia tampan sekali..”

                “Mungkin jika Jongdae menyatakan perasaannya padaku aku akan membatalkan perjanjian kami itu..” Xiumin menerawang menatap langit-langit kamarnya entah sejak kapan namja bakpao itu mulai menyukai Chen si namja pikachu itu

                Xiumin berguling-gulingdi atas tempat tidur nya rasanya ia benar-benar bosan karena hari ini jadwalnya hanya berguling-guling di dalam dorm alias ia tengah free jadwal hari ini, ia beranjak bangun dan melangkah keluar dari kamarnya langkah kecilnya tertahan ketika ia melihat Suho Kris dan Luhan tengah terlihat berbincang di ruang tengah, Xiumin mengurungkan niatnya kembali kedapur baru saja ia berbalik badan ingin kembali ke kamarnya tetapi suara Luhan menghentikannya

                “Kalian sudah gila mau saja menuruti permintaan orang tua itu?”

               Xiumin kembali mendekati dinding rasanya ia benar-benar penasaran dengan apa yang di bicarakan mereka ber-3, hei dirinya yang paling tua digrup ini tetapi dia tidak di undang dalam perbincangan itu jadi jangan salahkan Xiumin yang mengundang dirinya sendiri untuk ikut dalam pembicaran

                “Kau fikir apa lagi yang bisa kufikirkan? Dia membawa-bawa Tao dalam masalah ini… hhhh” Kris membanting tubuhnya kesar kesandaran sofa “Rasanya aku ingin memukul kepala orang tua itu tadi..”

                “Asal Tao aman aku rela melakukan ini semua..” lanjut Kris

                Suho hanya diam leader EXO-K itu hanya menunduk rasanya Suho sangat frustasi saat ini ia hanya mendengarkan perdebatan antara Luhan dan Kris“Kau akan mendapatkan dampak negative Wu Yifan dimana otakmu?”

                Kris segera berdiri “Lalu apa yang harus kulakukan hanya itu pilihan yang diberikan padaku! Kau tahu bukan aku sangat mencintai Tao aku tidak bisa membiarkan anak manja itu tersakiti sedikitpun…”

                Luhan menghela nafas kasar ia beralih menatap SUho yang sedari tadi hanya diam saja “Suho-ya gwenchana?”

                Suho menatap Luhan “Jika yang dialami Kris Hyung dan Tao kau alami juga dengan Sehun apa yang akan kau lakukan?”

                Luhan terdiam “Tidak akan, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.. lebih baik aku berpura-pura membencinya daripada harus dipisahkan darinya..”

                Kini Suho dan Luhan menatap Kris bahkan Xiumin yang kini sudah menutup mulutnya karena jujur ia benar-benar kaget mendengar berita ini, namja bakpau itu juga menatap Kris “Setelah malam ini maafkan aku, aku harus bersikap kasar pada kalian semua.. aku harus membuat Tao membenciku.. Aku..” Kris kembali terduduk ia menunduk dan mengusap wajahnya kasar “Aku benar-benar harus membuatnya membenciku agar dia aman dari ganguan agency..”

                XIumin awalnya tidak mengerti tetapi setelah satu malam berlalu ia mengerti apa maksud pembicaraan Luhan Kris dan Suho hari itu sifat Kris berubah, SUho dan Luhan lebih diam dari biasanya bahkan Tao berkali-kali menangis hanya karena sikap Kris..

                Dan tidak lama Luhan pun juga keluar dari EXO karena alasan cideranya jujur saja Xiumin tahu dengan jelas apa alasan Luhan keluar ia lagi-lagi diberi kesempatan menguping untuk yang ke-2 kalinya Luhan keluar demi Sehun demi member yang lainnya


                Xiumin menahan isak yang keluar dari mulutnya “Aku tidak ingin kehilanganmu juga Jongdae-ah… mianhae…. Mianhae…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar