myCatalog

Sabtu, 31 Oktober 2015

IT’S HURT ----------- [HunHan]



IT’S HURT   -----------  [HunHan]




“Bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah ku alami Hyung, tetapi mencintaimu adalah hal terberat yang kujalani, apa kau mengerti rasa sakit ini ketika kau hanya menganggapku sekedar Dongsaengmu Luhan Hyung?”

Oh Sehun



Luhan menatap layar computer miliknya sesaat ia berhenti dari kegiatannya ia bersandar pada bangku yang ia duduki ia menatap atap kamarnya ia memikirkan kembali kejadian 2 minggu sebelum Kris keluar dari EXO ia tidak menyangka dirinya dan teman-temannya yang berasal dari luar Korea di awasi, Kris Tao dirinya bahkan mungkin Lay juga, salahkan dirinya yang terlalu penasaran dengan apa yang membuat Suho dan Kris hari itu dipanggil petinggi SM sehingga ia dengan beraninya menguping dan tahu kebenaran itu, ia tidak mengatakannya pada siapa-siapa karena Suho pun hanya menutup mulutnya mengikuti permintaan Kris

                Namja rusa itu memikir tentang sikap Lay pada Suho apa memang itu karena agency mereka atau memang Lay tidak suka pada Suho? Ini benar-benar membuat kepalanya pening, jika Kris sampai harus keluar karena mempertahankan Tao agar tetap berada di EXO bukan tidak mungkin Lay melakukan hal yang sama dengan ketidak pekaannya pada perasaan Suho

                “Hyung?”

                Luhan menoleh dan mendapati Sehun sudah berdiri di ambang pintu, ia tersenyum “Sehun-ah…” ia sebenarnya masih merasa tidak enak pada Sehun karena sikapnya beberapa hari yang lalu ketika menepis tangan Sehun pasti maknae mereka itu sakit hati

                Sehun melangkah masuk kedalam kamar Luhan ia duduk tepat di sebelah Luhan “Apa yang kau lakukan? Semua nya sudah di depan mereka akan berangkat kerestoran Hyung.. hari ini manager hyung mentraktir..”

                Luhan menutup laptopnya “Ah araseo tadi aku sedang browsing..” Luhan bangkit dari duduknya “Ah Sehun-ah aku minta maaf tentang kejadian di dapur hari itu, aku mungkin hanya emosi pada Lay hari itu..”

                Sehun mengangguk-angguk “Ne Hyung aku tidak mempermasalahkannya..”Sehun ikut bangkit dari duduknya dan merangkul Luhan keluar dari kamar, siapa yang tidak tahu betapa lengketnya Sehun pada Luhan jika Luhan tidak tampak dimatanya baru ia akan lengket pada Kyungsoo itupun dengan segera di hadiahi tatapan mematikan dari 2 orang, jadi Sehun akan mengambil jalan aman bermanja pada Luhan yang selalu bersedia memanjakannya Luhan Hyung terbaiknya

                “Tadi ketika aku kekamarmu apa yang tengah kau fikirkan?” Tanya Sehun sambil memainkan game di ponselnya mereka saat ini sudah berada di dalam mobil menuju restoran yang di maksud Sehun tadi, Luhan menoleh lalu menggaruk pipinya ia tidak mungkin  mengatakan hal itu pada Sehun

                “Hmm aniya, aku tidak memikirkan apapun..”

                “Kotjimal, pintu kamarmu ku ketuk berkali-kali tetapi tidak ada sahutan bahkan ketika aku masuk kau tengah asik menatap langit-langit..” Sehun tiba-tiba menoleh menatap Luhan “Itu kebiasaanmu ketika tengah memikirkan sesuatu bukan?”

                Luhan tertawa “Ouh, kau begitu hafal dengan kebiasaanku..”

                Sehun kembali pada rutinitas bermain gamenya lalu tersenyum-senyum bangga “Tentu saja, aku jelas tahu kebiasaan orang yang kusayangi..”

                Luhan kembali tersenyum mendengar ucapan Sehun, ia tahu perasaan Sehun padanya tetapi ia belum bisa mengatakan ia merasakan hal yang sama ia dan Sehun selama ini terlihat seperti menjalani hubungan tanpa status, Sehun tidak pernah menolak dan Luhan juga tidak keberatan jika Sehun selalu berkeliaran disekitarnya tanpa hubungan yang jelaspun Sehun selalu yakin Luhan merasakan perasaan yang sama padanya, karena Luhan satu-satunya tempatnya bersandar dan berkeluh kesah

                Paling tidak bagi Luhan walau Luhan tidak mengungkapkan perasaan yang ia rasakan Luhan tahu bagaimana harus membalas Sehun tidak seperti Lay yang menjaga jaraknya dari Suho, bukan Luhan tidak menyukai Sehun namja bermata rusa itu hanya merasa belum waktu nya ia mengungkapkannya mungkin nanti ia akan mengungkapkannya setelah ia yakin hubungan ini aman seaman Chanyeol Baekhyun Kyungsoo dan Kai yang berhasil menyembunyikan hubungan mereka

                Sehun bersandar pada dinding ia benar-benar tengah bosan saat ini jadi ia memutuskan menjauh dari ruang ganti ia membutuhkan udara untuk merilexkan diri, walau dirinya maknae dan ia tidak ingin memikirkan kejadian apa yang sudah terjadi di grupnya ia tidak bisa berpura-pura diam saja ia masih ingat bagaimana Tao yang sampai jatuh sakit saat itu, ia ingat bagaimana Kris meninggalkan grupnya begitu saja, ia tidak tahu bagaimana jika dirinya yang ada di posisi Tao saat itu

                “Sehun-ah kenapa kau ada disini ayo kembali..”

                Sehun menoleh dan mendapati Suho tengah melangkah mendekatinya “Suho Hyung..”

                “Wae? Ada yang kau fikirkan?” Tanya Suho bingung tidak biasanya maknae mereka hanya akan terdiam di tempat sepi begini

                Sehun menggeleng “Aniya Hyung, aku hanya memikirkan Kris Hyung… aku tidak ingin ada yang pergi lagi..”

                Suho tersenyum lalu menepuk-nepuk bahu Sehun maknae mereka lebih tinggi darinya “ Aku akan berusaha lebih keras lagi Sehun-ah, kau harus percaya padaku..” Sehun mengangguk ia selalu percaya pada Suho, ia yakin jika ia percaya pada Suho suatu saat dirinya dan Luhan pasti bisa bersama

                Luhan bersandar malas di dalam van ia sama sekali tidak berniat keluar dari van rasanya tubuhnya sangat lelah ia lebih memilih menahan laparnya dan beristirahat daripada ia keluar “Hyung? Kau tidak keluar?” Tanya Kyungsoo menyadarkan Luhan dai fase melamunnya namja bermata besar itu ketika kembali ke van mereka mengambil barangnya yang tertinggal

                Luhan menggeleng “Aniya, rasanya tubuhku lelah.. punggungku sedikit sakit mungkin karena kemarin aku terjatuh..”

                “Gwenchana? Harus kah aku memberitahu Sehun?”

                Luhan mengoyangkan tangannya “Aniya tidak usah.. aku akan beristirahat disini kau masuk lah kedalam yang lainnya pasti menunggumu..”

                Kyungsoo mengangguk-angguk ia mengacak-acak isi tasnya “Dimana aku meletakkannya?” gumamnya

                “Sudah kau temukan?”

                Luhan kembali menoleh ketika mendengar suara Chanyeol tiba-tiba muncul “Oh, Luhan Hyung kau tidak keluar?”

                Luhan menggeleng “Luhan Hyung ingin istirahat di dalam Van..” jelas Kyungsoo “Tidak ada Hyung..” Kyungsoo menghempaskan tasnya kembali ke jok mobil CHanyeol tersenyum melihat tingkah lucu Kyungsoo namja tinggi itu mengacak-acak pelan rambut Kyungsoo

                “Mungkin di tasku..” Chanyeol meraih tasnya dan membongkarnya “Ah ini dia..” Chanyeol mengeluarkan kamera digital dari tasnya dan menyerahkannya pada Kyungsoo

                “Kenapa ada padamu eoh?” omel Kyungsoo, baru saja Luhan ingin berkomentar kalau Chanyeol dan Kyungsoo seperti kucing dan anjing yang tidak pernah berhenti bertengkar tetapi ucapannya terinterupsi ketika Kai tiba-tiba muncul dan merangkul Kyungsoo

                “Sudah?”

                “A-oh sudah..” Luhan mengerutkan keningnya rasanya ia aneh mendengar suara Kyungsoo yang kaget karena Kai datang, perbandingan suara yang berbeda ketika CHanyeol yang datang

                “Ya sudah ayo kita masuk..” Kai langsung menarik Kyungsoo

                “Tapi Chanyeol Hyung..” tahan Kyungsoo ia tidak enak harus meninggalkan Chanyeol begitu saja

                CHanyeol membetulkan letak topi dikepalanya “Gwenchana, aku akan menutup pintu van kalian duluan saja..”

                “Kau dengar bukan? Palli kau belum memesan makanan untuk dirimu..” Kai kembali menarik Kyungsoo meninggalkan van dan Chanyeol, lebih tepatnya meninggalkan CHanyeol yang sekarang terdiam menatap punggung keduanya

                “Hhh..” Chanyeol menghela nafas lalu kembali membereskan tas nya dan tas milik Kyungsoo, Luhan menatap bingung Chanyeol yang sibuk di sebelahnya tatapan Chanyeol pada Kyungsoo barusan sangat Luhan kenal, tatapan yang sama seperti yang selalu Suho layangkan pada Lay apa CHanyeol menyukai Kyungsoo?? Lalu bagaimana dengan Baekhyun?

                “Aku masuk lagi ne Hyung, akan kuminta Sehun membungkuskan makanan untukmu..” ucap CHanyeol sebelum menutup pintu mobil van dan Luhan hanya mengangguk ia sedikit tidak mengerti dengan apa yang baru saja ia lihat

                “Kau memikirkan apa lagi?” Tanya Sehun ketika ia menemani Luhan makan di meja makan dorm namja itu sama sekali tidak menyentuh makanannya namja bermata rusa itu hanya terdiam

                “Huum Sehun-ah, apa Kyungsoo dan Chanyeol sudah sangat lama saling mengenal?” Tanya Luhan, wajar dia kurang tahu karena dia hanya 2 tahun training saat itu lagipula ia tidak begitu memperhatikan Kyungsoo dan CHanyeol ia terlalu sibuk memperlajari bahasa korea saat itu

                “Mereka dekat dari masa training Hyung, bahkan saat baru pertama kali bertemu mereka sudah sangat dekat… waeyo?”             

                Luhan menggaruk tengkuknya “Ah, aniya..” Luhan memakan makanannya lalu ia kembali menatap Sehun “Sehun-ah..”

                “Ne?”

                “Selama ini aku tidak pernah bertanya kenapa kau bisa menyukaiku..”

                Sehun membenarkan posisi duduknya ia menatap Luhan “Karena kau selalu ada untukku..” Sehun tersenyum girang “Apa kau sudah akan menjawabku?”

                Luhan kembali memakan makanannya “Hahaha aniya aku hanya bertanya..”

                Sehun mengangguk sebenarnya ia kecewa sudah dari berapa tahun yang lalu ia mengungkapkan perasaannya tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Luhan untuknya, tetapi jika dilihat dari sikap Luhan dan perhatian namja itu padanya ia bisa jamin Luhan juga menyukainya, tetapi Sehun sangat ingin mendengar Luhan mengatakan ucapan itu dari bibirnya mengatakan kalau namja bermata rusa itu juga menyukainya

                Terkadang Sehun merasa seperti orang bodoh ia berusaha sekuat tenaga agar selalu berada disisi Luhan tetapi Luhan seolah-olah tidak menganggap istimewa apa yang dilakukan Sehun padanya, Luhan selalu berkata ‘Sehun Dongsaeng yang baik maka dari itu ia selalu ada disisiku..’ itu jawabannya setiap ditanyakan oleh beberapa orang yang heran melihat kedekatan antara Sehun dan Luhan

                Sehun melempar pelan ponselnya ke ujung empat tidur ia berfikir keras, ia tidak tahu apa yang ada di otak Luhan sama sekali, cara berfikir Luhan, apa yang selalu Luhan khawatirkan sampai-sampai menunda jawaban untuk dirinya selama ini? Bukan, Sehun bukan lelah Sehun hanya bingung ia takut hanya dirinya yang merasakan perasaan berlebihan disini sedangkan Luhan tidak lebih dari menganggapnya hanya Dongsaeng, ah membayangkan nya saja dada Sehun berdenyut sakit

                “Luhan Hyung… bagaimana caraku agar mengetahui isi hatimu?”

                Luhan menghela nafas nya menatap hasil lab yang ia terima, ia benar-benar cedera pantas tubuhnya tidak enak saat di gerakan, bagaimana ini? Jadwal EXO tengah padat-padatnya tetapi ia malah cedera seperti ini ia akan mengatakan hal ini pada Suho mungkin leader mereka punya jalan keluar untuk masalahnya kali ini, lagipula dia juga tidak bisa hanya diam saja menutupi cederanya

                Suho dan seluruh member menatap manager mereka ketika manager mereka menatap hasil lab milik Luhan “Aku akan meminta ijin untukmu agar kau bisa beristirahat.. kau tenang saja ne aku akan mengurus semuanya..”

                Suho menghela nafas lega paling tidak mereka beruntung memiliki manager yang mengerti mereka, bahkan manager mereka merahasiakan hubungan Chanyeol dan Baekhyun serta Kai dengan Kyungsoo walaupun tidak ada yang curiga sama sekali dengan hubungan mereka “Gomawo Hyung..”

                “Besok kau dan Luhan ikut denganku meminta ijin ne..” ucap sang manager Suho dan Luhan mengangguk semangat

                “Aku boleh ikut?” Tanya Sehun sembari mengangkat tangannya ia tentu saja ingin ikut kemanapun Luhan pergi

                “Ne Sehun-ah jadwalmu besok juga kosong bukan?” ujar manager mereka setelah mengecek jadwal Sehun untuk hari besok, Sehun sampai berjingkrak senang karena diperbolehkan ikut bersama dengan Luhan dan Suho

                Luhan Sehun dan Suho duduk berurutan di sofa dalam ruangan petinggi SM sedangkan manager mereka tengah bersandar pada dinding di sebelah sofa yang didudukin ke-3 orang itu, mereka tengah menunggu petinggi SM itu datang sudah hampir se-jam mereka menunggu

                “Lama sekali..” gerutu Sehun sembari memaikan jemarinya sendiri

                “Bersabarlah tadi mereka bilang Kim Sajangnim sedang ada rapat..” manager EXO memberi penjelasan sambil mengacak surai rambut Sehun pelan, maknae EXO itu terkadang terlihat menggemaskan

                Luhan berdiri dari duduknya lalu merenggangkan tubuhnya rasanya ia pegal hanya duduk saja selama se-jam “Ah punggungku benar-benar tidak enak di ajak bekerja sama..” gumamnya

                ‘Clek’

                Seluruh mata melempar pandangan pada pintu ruangan yang terbuka, akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga “Oh, kalian sudah datang?” ucap petinggi SM itu melewati seluruh tamu nya menuju meja kebesarannya

                Suho hanya menunduk ia malas bertatapan dengan orang tua dihadapannya jika bukan karena Luhan ia tidak sudi kemari lagi ia masih ingat apa yang terjadi terakhir kali ia kemari, kepergian Kris masih membekas di otaknya dan ini semua karena orangtua itu

                “Ada apa?

                Manager EXO segera menghampiri meja petinggi SM itu meletakkan selembar MAP besar hasil pemeriksaan cedera yang Luhan alami sebenarnya Manager EXO sedikit khawatir Luhan tidak mendapatkan ijin untuk cuti sementara karena memang cedera itu Luhan akui bukan saat mereka perform ataupun Latihan tetapi tetap saja akan berpengaruh pada perform mereka jika Luhan tidak beristirahat “Aku ingin mengajukan cuti untuk Luhan, dia cedera dan menurutku itu cukup parah..”

                Petinggi SM itu memeriksa hasil pemeriksaan milik Luhan ia mengerutkan keningnya “Hanya cedera kecil bukan? Kau tentu masih bisa menahannya Xiu Luhan..”

                Tanggapan petinggi SM itu berhasil membuat semuanya tercengang kaget bahkan SUho yang tidak ingin menatap petinggi SM itu sampai menoleh kaget orang tua dihadapannya benar-benar membuatnya geram

                “Cedera itu harus diberi pengobatan, dan harus beristirahat bukan Sajangnim? Jika Luhan tidak beristirahat tentu dia tidak bisa menampilkan perform yang maksimal untuk EXO..” manager mereka masih mencoba membujuk

              “Jadwal kalian sangat padat jika aku memberi cuti pada Luhan sama saja aku mengurangi pendapatan kalian bukan?”

                Sehun yang maknae pun mulai geram mendengar ucapan si orang tua itu, pendapatan dia bilang? Dia lebih mementingkan pendapatan di agency daripada keadaan Luhan? “Bukankah kau sudah kaya raya Kim Youngmin-shii? Kenapa kau selalu mengejar pendapatan? Jika Luhan Hyung beristirahat 1-2 Minggu itu tidak akan membuatmu jatuh miskin bukan? “ ucap Sehun lantang bahkan berhasil membuat bola mata Luhan Suho dan manager EXO hampir melompat keluar

                “Sehun-ah apa yang kau bicarakan?” Tanya Luhan ia mulai panic, seharusnya ia melarang Sehun untuk ikut kemari jika sampai petinggi SM itu curiga tentang dirinya dan Sehun habis sudah

                “Kau maknae EXO itu Oh Sehun? Kau belum cukup dewasa untuk mengerti pembicaraan kami..”

                “Aku memang belum dewasa tetapi aku mengerti apa yang harus di utamakan? Uang atau kesehatan..”

                “Sehun-ah ayo kita keluar saja..” Suho segera menarik tangan Sehun agar keluar dari ruangan petinggi SM tetapi Sehun tidak bergeming ia tetap berdiri di tempatnya

                “Kau sangat sensitive Oh Sehun-shii..” petinggi SM itu tersenyum mengejek “Apapun kata-katamu aku tidak memberikan ijin untuk cuti..”

                Luhan menghela nafas ia sudah duga ini hasilnya, mungkin dia memang harus menahan cederanya sendirian ini lebih baik daripada Sehun tetap berdebat masalah dirinya diijinkan cuti atau tidak oleh petinggi SM itu

                “DImana hatimu eoh? Luhan Hyung cedera paling tidak ijinkan dia istirahat beberapa hari!” omel Sehun, kali ini Suho benar-benar berusaha menyeret Sehun keluar jika Sehun tetap diruangan itu keadaan akan bisa lebih buruk lagi

                “Kau benar-benar sangat sensitive Oh Sehun..”

                “Aku sensitive menyangkut urusan dengan orang yang ku sayang!!”

                ‘Deg’

                Suho Luhan dan manager mereka terdiam kali ini mereka benar-benar habis kejadian itu pasti akan terulang Suho segera menoleh ke petinggi SM itu lagi-lagi ia melihat senyum meremehkan dari orang tua itu senyum yang sama ketika ia memojokkan Kris dengan keputusan bodoh itu, bahkan tanpa SUho tahu senyuman itu juga adalah senyuman yang sama yang diberikan Kim Youngmin pada Lay beberapa tahun lalu agar Lay menjaga jarak dengan SUho

                “Baiklah jika kau ingin Xiu Luhan cuti, bisa kau keluar sebentar Oh Sehun? Ada yang harus kubicarakan dengan managermu Leadermu dan XIu Luhan..”

                Sehun menghela nafas ia pun beranjak keluar, sedikit merasa bangga karena berhasil membuat petinggi SM itu mengalah dan memberikan cuti pada Luhan Hyungnya ia memutuskan menunggu di kantin ia akan membelikan Luhan Bubble Tea kesukaan mereka

                Suho berdiri di sebelah Luhan ia sudah bisa menebak apa yang ada di otak orangtua dihadapannya ini “Kim Jumyeon apa kau begitu tidak bisa mengatur membermu?”

                Suho menghela nafasnya kasar ia benar-benar tidak suka pembahasan orangtua itu “Sajangnim ini bukan sepenuhnya kesalahan Suho, lagipula Sehun dan Luhan tidak memiliki hubungan apa-apa..”

                “Aku tahu mereka tidak memiliki hubungan apa-apa bukankah sama seperti Kris dan Tao?” Petinggi SM itu menatap Suho “Kufikir kejadian Kris sudah cukup jadi pelajaran bagimu Kim Jumyeon? Kau jelas sudah tahu apa yang dirasakan maknae bodoh itu seharusnya kau melarangnya..”

                “SUdah cukup!” bentak Luhan ia benar-benar tidak suka melihat Leader mereka terpojok seperti ini orang tua itu memang keterlaluan “Kau ingin apa? Aku keluar? Oke aku keluar tapi jangan pernah sentuh lagi member EXO dengan peraturan kotormu atau akan ku bongkar segalanya diluar!”

                “Kau mengancamku Xiu Luhan?”

                “Ne! Aku mengancammu, dan aku tidak pernah main-main dengan kata-kataku, jangan sentuh Sehun seperti kau mengancam YiFan dengan membawa-bawa nama Tao, dan 1 hal aku akan keluar secara baik-baik dari EXO, aku tidak sebodoh YiFan yang mau saja melakukan seluruh ucapanmu..”

                Petinggi SM itu mengeraskan rahangnya baru kali ini ia di tantang begini “Wae? Kau masih ingin mengancamku? Tapi maaf Youngmin-shii aku punya banyak bukti tindakan jahatmu pada kami semua..” Luhan maju selangkah lalu menggebrak meja milik Youngmin “AKu keluar tanpa harus kau perintahkan, dan jangan pernah kau sentuh Sehun-Ku!” Luhan melangkah keluar bahkan sampai membanting pintu ruang kerja Youngmin menyisakan manager EXO dan Suho yang rasanya ingin tertawa puas dalam hati mereka melihat wajah menyedihkan milik Youngmin

                Sehun membawa 2 gelas besar bubble tea di tangannya ia berjalan kembali masuk kedalam gedung agency nya dan tepat berpapasan dengan Luhan, tapi kenapa SUho dan manager mereka tidak bersama dengan Luhan? Sehun mempercepat langkahnya untuk menghampiri Luhan “Hyung, kau sudah mendapatkan cuti?”

                “Minggir..” Luhan mendorong tubuh Sehun agar menyingkir dari jalannya dan namja cantik itu meneruskan langkahnya keluar dari gedung agency mereka tanpa menoleh lagi pada Sehun yang kini tercengang bingung melihat Luhan yang mendorongnya seperti itu Luhan terlihat sangat marah pada dirinya

                Seluruh member diruang tengah dorm kini terdiam bahkan Tao sudah menunduk mereka usai mendengarkan perkataan yang diucapakan oleh Luhan ini belum lama setelah Kris pergi dan sekarang Luhan tiba-tiba mengatakan akan keluar juga dari EXO hanya saja Luhan memberikan alasan yang jelas pada seluruh member cedera Luhan yang membuat namja cantik itu harus hengkang dari EXO

                “Kenapa kau harus keluar juga?” Tanya Baekhyun bingung kepala namja itu bersandar pada dada bidang Chanyeol tetapi matanya menatap Luhan yang kini duduk ditengah-tengah mereka hanya Sehun yang tidak duduk namja berkulit pucat itu tengah berdiri di dekat jendela menoleh pun tidak maknae itu bahkan memakai headphone dengan volume suara yang sangat besar di telinga nya ia benar-benar tidak ingin mendengar ucapan yang keluar dari mulut semua orang yang ada disitu apalagi yang keluar dari mulut Luhan

                “Agency tidak memberikan cuti, sedangkan dokter memintaku untuk beristirahat.. mianhae aku terlalu geram tadi jadi aku mengatakan akan keluar saja.. aku… hhh maafkan aku..”

                Sebesar apapun suara music yang masuk ketelinga Sehun tidak bisa menghalau suara Luhan yang sedang berbicara, ia melepas headphonenya lalu melemparnya ke lantai bahkan sampai membuat beberapa member berjengit kaget “Sehun-ah waeyo?” Tanya Chen bingung tidak biasanya Sehun seperti ini

                “Kotjimal! Tadi orang tua itu sudah menyetujui kau cuti kenapa kau tiba-tiba mengatakan dia tidak memberikanmu cuti?!” omel Sehun

                Luhan tersenyum kecut awalnya ia ingin keluar baik-baik ia tidak ingin seperti Kris yang menyakiti semuanya tetapi rasanya ia harus mengikuti cara Kris untuk 1 orang yang kini tengah menatapnya “Kau hanya anak kecil, kau belum mengerti apa-apa..” ucap Luhan segera beranjakmeninggalkan kerumunan bahkan sukses membuat seluruh member kaget ini pertama kalinya sikap Luhan tidak bersahabat seperti ini

                “Mwo?” Sehun segera menyusul Luhan, bahkan menarik lengan namja cantik itu agar menoleh padanya “Kau bilang apa? Kau bilang aku anak kecil?”

                Luhan mau tidak mau berbalik badan ia menatap jengkel Sehun “Ne! jika kau bukan anak kecil kau tidak akan mengatakan hal yang memalukan seperti itu!” Luhan membentak Sehun

                “Hal memalukan?” Sehun mendengus “Dibagian mana yang memalukan bagimu Hyung?!”

                “Segala hal yang kau katakan sangat memalukan!” Luhan menyentak kasar tangan Sehun lalu segera masuk kedalam kamarnya

                “Yak!” Sehun memukul-mukul pintu kamar Luhan ia masih belum selesai berbicara ia tidak perduli tatapan seluruh member dari ruang tengah “Aku belum selesai berbicara!”

                Kyungsoo berjalan menghampiri Sehun ia menarik pelan lengan Sehun “Sehun-ah Luhan Hyung butuh istirahat lebih baik kau bahas ini besok pagi saja kalian sama-sama butuh istirahat..”

                “Lepas! Ini bukan urusanmu Hyung!” Sehun menyentak kuat tangan Kyungsoo di lengannya bahkan punggung tangan besar Sehun sampai tidak sengaja memukul wajah Kyungsoo

                ‘Plaaaak’

                “Argh!” Kyungsoo segera memegang tulang pipi dan matanya hantaman tangan Sehun benar-benar sakit bahkan membuat kepala nya sedikit pening

                Kai menoleh ia baru saja ingin menghampiri Kyungsoo tetapi Chanyeol sudah langsung melompati bangku dan menghampiri Sehun dan Kyungsoo “Mwoya Sehun-ah kenapa kau memukulnya!” omel Chanyeol

                “A-aku tidak sengaja Hyung..”

                Luhan mau tidak mau kembali membuka pintu kamarnya jelas karena ia mendengar suara rebut-ribut dari luar kamarnya “Gwenchana Kyungsoo-ah?” Tanya Chanyeol 100% khawatir ia segera merangkul Kyungsoo dalam dekapannya dan mengecek wajah Kyungsoo yang sedikit merah akibat pukulan Sehun

                “Kyungsoo Hyung aku benar-benar tidak sengaja..” ucap Sehun penuh rasa sesal ia bahkan tidak sadar kini Luhan sudah berdiri dibelakangnya

                “Ne aku tidak apa-apa Sehun-ah aku tahu kau tidak sengaja..” Kyungsoo mencoba tersenyum dan mendongak membalas tatapan Chanyeol yang khawatir padanya “Aku tidak apa-apa Hyung..”

                “Jinjja? Tapi wajahmu merah?” jemari Chanyeol hampir sampai di pipi bulat Kyungsoo tetapi tertahan ketika Kai berdiri diantara keduanya

                “Aku bisa mengurus namjaku Hyung, kau tidak perlu repot-repot mengurusnya untukku..” ucap Kai sembari menatap tajam Chanyeol bahkan Kai tidak segan-segan mendorong Chanyeol menjauh dari Kyungsoo “kajja aku akan mengobatimu..” Kai segera menarik Kyungsoo menjauh dari CHanyeol sedangkan Luhan lagi-lagi kembali melihat bagaimana tatapan mata Chanyeol pada Kyungsoo

                “Ada yang salah disini..” gumam Luhan dan membuat Sehun segera menoleh “Hyung..”
                “Besok saja kita bicarakan Sehun-ah..” Luhan kembali masuk kedalam kamarnya dan kali ini Sehun menurut, ia takut akan membuat seseorang terluka lagi karena emosinya

                Esoknya seperti janji mereka semalam Luhan duduk di meja makan berhadapan dengan Sehun seluruh member sudah pergi menjalankan jadwal mereka masing-masing, Luhan menatap Sehun yang duduk di hadapannya sudah berapa lama mereka hanya saling berdiam diri hingga akhirnya Luhan memutuskan untuk memulai pembicaraan “Aku memang harus keluar dari grup ini Sehun-ah..”

                “Tetapi bukankah kau diberi cuti?”

                “Iya cuti ku adalah keluar dari grup ini.. kau harus mengerti Sehun-ah ada yang harus di pertahankan dan ada yang harus mengalah..”

                “Maksudmu?”

                “Suatu saat kau harusnya mengerti Sehun-ah, besok konser perpisahan ku dengan semuanya kau tidak boleh menangis..”

                Sehun tersenyum kecut “Bagaimana caranya aku tidak menangis Hyung?”

                “Tunjukan kau bukan anak kecil dimataku..”

                Sehun menunduk jangankan menahannya besok sekarang saja rasanya ia ingin menangis dan Luhan dengan mudahnya memintanya untuk tidak menangis? Bahkan rasanya Sehun ingin berteriak saat ini, yang ia impikan hanya ingin bisa bersama dengan Luhan bahkan kalau bisa selamanya tetapi Luhan malah memutuskan meninggalkannya sama seperti Kris meninggalkan Tao “Kau gila? Kau meninggalkan kami begitu saja? Setelah Kris Hyung keluar kau juga? Apa kalian sengaja merencanakan ini?”

                “Oh Sehun, kau akan mengerti nanti jika saatnya sudah tiba..” Luhan beranjak berdiri dia harus mengurus pemutusan kontraknya dan mengadakan konfrensi pers tentang keluarnya dari EXO jika lebih lama lagi di depan Sehun Luhan bisa-bisa malah mengubah rencananya, siapa juga yang ingin meninggalkan EXO jika bukan karena terpaksa ia jelas tidak akan meninggalkan EXO, dirinya dan Kris sama-sama mengalah demi kebaikan orang yang mereka sayangi, walau orang yang mereka sayangi tidak tahu sama sekali akan hal itu

                Sehun ikut berdiri dari duduknya “Aku menunggumu bertahun-tahun Hyung, tetapi bukan jawaban yang kau berikan padaku? Kau meninggalkanku? Itukah jawabanmu yang sebenarnya?” Tanya Sehun tegas ia menatap Luhan yang berdiri dihadapanya menatapnya hanya meja makan yang memisahkan jarak mereka

                Luhan terdiam matanya yang memang sudah berbinar semakin terlihat berbinar lebih tepatnya berkaca-kaca ia hampir menangis, andai Sehun tahu ia melakukan ini karena perasaannya pada Sehun, andai Sehun tahu Luhan sejak awal memang menyukai Sehun, andai Sehun tahu bukan seperti ini rencana yang Luhan siapkan untuk mereka, jika Luhan tahu dirinya akan keluar dari EXO Luhan tidak akan menunda jawaban untuk Sehun dari bertahun-tahun yang lalu

                “Kau berfikir begitu?” Tanya Luhan setelah berhasil mengatur mimic wajahnya, ia tidak ingin terlihat terluka karena ucapan Sehun barusan

                “Memang menurutmu aku harus berfikir seperti apa lagi?” Sehun mengacak rambutnya ia benar-benar frustasi “Kau memintaku untuk menunggu selama ini hanya untuk menyakitiku Hyung? Haruskah aku ucapkan selamat padamu karena kau berhasil?”

                Luhan menunduk ia tidak bisa menatap mata penuh kilat kemarahan dari Sehun, ia mengerti Sehun kecewa padanya tetapi ini dia lakukan demi semuanya demi kesembuhannya demi Sehun dan demi member yang lain “Jika memang itu yang kau fikirkan, baiklah anggaplah aku memang seperti itu.. aku yang jahat disini Sehun-ah, jadi mulai hari ini hapus perasaan bodohmu itu padaku..”

                Sehun menghela nafasnya kasar ia tidak menyangka Luhan akan mengiyakan semua perkataanya ia masih berharap Luhan mengajukan pembelaan dari segala tuduhannya “Jadi selama ini kau membenciku Hyung? Kau sama sekali tidak merasakan apapun padaku? Selama ini kau hanya mempermainkanku?” Tanya Sehun putus asa

                “Ne, aku sangat membencimu Oh Sehun, aku benci kau selalu berkeliaran disekitarku aku benci kau selalu bergantung padaku, aku sangat membencimu..”

                Sehun kembali terduduk di bangku nya ia benar-benar lemas mendengar ucapan Luhan yang begitu tegas yang selama ini ia impikan adalah Luhan mengatakan bahwa namja rusa itu mencintainya tetapi kenyataan yang ia terima Luhan tidak mengatakan itu bahkan mengatakan hal yang selama ini tidak pernah terbayangkan sekalipun oleh Sehun

                “Aku harus pergi Sehun-ah.. senang mengenalmu..” ucap Luhan sebelum beranjak meninggalkan Sehun di dapur dan masuk kedalam kamarnya

                “Argh!!” Sehun memukul berkali-kali meja makan yang tidak dosa itu ia bukan melampiaskan perasaan kesalnya tetapi ia melampiaskan perasaan sakitnya, kenyataan ini benar-benar membuat dadanya sesak ini sangat sakit ia tidak menyangka begitu menyakitkan ketika mencintai seseorang yang sama sekali tidak pernah membalas perasaannya bahkan ternyata membenci dirinya jadi selama ini apa yang ia lakukan? Berkeliaran di sekitar Luhan seperti orang bodoh mencari sedikit perhatian Luhan untuk dirinya dan hasilnya? Hasilnya adalah ia ditinggalkan, sama seperti Tao yang di tinggalkan Kris setelah Kris berhasil membuat Tao bergantung pada namja tinggi itu

                “Arghh!!!!!!” Sehun melempar gelas miliknya ke dinding “Xiu Luhan!” maknae itu kembali memukul meja dadanya benar-benar sangat sesak jika Luhan memang membencinya bahkan sudah tidak suka dengan segala tingkah lakunya sejak awal kenapa tidak Luhan utarakan saja kenapa Luhan hanya diam saja bahkan bersikap seolah-olah Luhan memiliki perasaan yang sama pada dirinya apa Luhan tahu dirinya merasa dipermainkan?

                Sedangkan Luhan si namja rusa itu kini ia meringkuk di balik pintu kamarnya ia memeluk lututnya ia menahan isak yang hampir meloncat keluar dari bibirnya ia mengigit kuat bibirnya bahkan sampai lecet namja rusa itu tidak bisa menahan sesak di dadanya ia tidak perduli cederanya akan semakin sakit dan parah dengan posisinya seperti ini yang ia fikirkan adalah ia bisa menyalurkan sesak didadanya ia bahkan sudah tidak perduli dengan ucapannya kalau lelaki tidak boleh menangis karena saat ini wajahnya sudah penuh dengan air mata

                Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan yang tengah meringkuk memeluk lututnya, ia berusaha tidak mendengar teriak Sehun di luar sana, suara Sehun begitu menyayat hati nya Sehun begitu terluka karena dirinya, dirinya benar-benar tidak bermaksud melukai Sehun seperti itu benar-benar tidak bermaksud


                “Sehun-ah, mianhae…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar