IT’S HURT -----------
[HunHan]
“Bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah ku alami
Hyung, tetapi mencintaimu adalah hal terberat yang kujalani, apa kau mengerti
rasa sakit ini ketika kau hanya menganggapku sekedar Dongsaengmu Luhan Hyung?”
Oh Sehun
Luhan menatap layar computer
miliknya sesaat ia berhenti dari kegiatannya ia bersandar pada bangku yang ia
duduki ia menatap atap kamarnya ia memikirkan kembali kejadian 2 minggu sebelum
Kris keluar dari EXO ia tidak menyangka dirinya dan teman-temannya yang berasal
dari luar Korea di awasi, Kris Tao dirinya bahkan mungkin Lay juga, salahkan
dirinya yang terlalu penasaran dengan apa yang membuat Suho dan Kris hari itu
dipanggil petinggi SM sehingga ia dengan beraninya menguping dan tahu kebenaran
itu, ia tidak mengatakannya pada siapa-siapa karena Suho pun hanya menutup
mulutnya mengikuti permintaan Kris
Namja
rusa itu memikir tentang sikap Lay pada Suho apa memang itu karena agency
mereka atau memang Lay tidak suka pada Suho? Ini benar-benar membuat kepalanya
pening, jika Kris sampai harus keluar karena mempertahankan Tao agar tetap
berada di EXO bukan tidak mungkin Lay melakukan hal yang sama dengan ketidak
pekaannya pada perasaan Suho
“Hyung?”
Luhan
menoleh dan mendapati Sehun sudah berdiri di ambang pintu, ia tersenyum
“Sehun-ah…” ia sebenarnya masih merasa tidak enak pada Sehun karena sikapnya
beberapa hari yang lalu ketika menepis tangan Sehun pasti maknae mereka itu
sakit hati
Sehun
melangkah masuk kedalam kamar Luhan ia duduk tepat di sebelah Luhan “Apa yang
kau lakukan? Semua nya sudah di depan mereka akan berangkat kerestoran Hyung..
hari ini manager hyung mentraktir..”
Luhan
menutup laptopnya “Ah araseo tadi aku sedang browsing..” Luhan bangkit dari
duduknya “Ah Sehun-ah aku minta maaf tentang kejadian di dapur hari itu, aku
mungkin hanya emosi pada Lay hari itu..”
Sehun
mengangguk-angguk “Ne Hyung aku tidak mempermasalahkannya..”Sehun ikut bangkit
dari duduknya dan merangkul Luhan keluar dari kamar, siapa yang tidak tahu
betapa lengketnya Sehun pada Luhan jika Luhan tidak tampak dimatanya baru ia
akan lengket pada Kyungsoo itupun dengan segera di hadiahi tatapan mematikan
dari 2 orang, jadi Sehun akan mengambil jalan aman bermanja pada Luhan yang
selalu bersedia memanjakannya Luhan Hyung terbaiknya
“Tadi
ketika aku kekamarmu apa yang tengah kau fikirkan?” Tanya Sehun sambil
memainkan game di ponselnya mereka saat ini sudah berada di dalam mobil menuju
restoran yang di maksud Sehun tadi, Luhan menoleh lalu menggaruk pipinya ia
tidak mungkin mengatakan hal itu pada
Sehun
“Hmm
aniya, aku tidak memikirkan apapun..”
“Kotjimal,
pintu kamarmu ku ketuk berkali-kali tetapi tidak ada sahutan bahkan ketika aku
masuk kau tengah asik menatap langit-langit..” Sehun tiba-tiba menoleh menatap
Luhan “Itu kebiasaanmu ketika tengah memikirkan sesuatu bukan?”
Luhan
tertawa “Ouh, kau begitu hafal dengan kebiasaanku..”
Sehun
kembali pada rutinitas bermain gamenya lalu tersenyum-senyum bangga “Tentu
saja, aku jelas tahu kebiasaan orang yang kusayangi..”
Luhan
kembali tersenyum mendengar ucapan Sehun, ia tahu perasaan Sehun padanya tetapi
ia belum bisa mengatakan ia merasakan hal yang sama ia dan Sehun selama ini
terlihat seperti menjalani hubungan tanpa status, Sehun tidak pernah menolak
dan Luhan juga tidak keberatan jika Sehun selalu berkeliaran disekitarnya tanpa
hubungan yang jelaspun Sehun selalu yakin Luhan merasakan perasaan yang sama
padanya, karena Luhan satu-satunya tempatnya bersandar dan berkeluh kesah
Paling
tidak bagi Luhan walau Luhan tidak mengungkapkan perasaan yang ia rasakan Luhan
tahu bagaimana harus membalas Sehun tidak seperti Lay yang menjaga jaraknya
dari Suho, bukan Luhan tidak menyukai Sehun namja bermata rusa itu hanya merasa
belum waktu nya ia mengungkapkannya mungkin nanti ia akan mengungkapkannya
setelah ia yakin hubungan ini aman seaman Chanyeol Baekhyun Kyungsoo dan Kai yang
berhasil menyembunyikan hubungan mereka
Sehun
bersandar pada dinding ia benar-benar tengah bosan saat ini jadi ia memutuskan
menjauh dari ruang ganti ia membutuhkan udara untuk merilexkan diri, walau
dirinya maknae dan ia tidak ingin memikirkan kejadian apa yang sudah terjadi di
grupnya ia tidak bisa berpura-pura diam saja ia masih ingat bagaimana Tao yang
sampai jatuh sakit saat itu, ia ingat bagaimana Kris meninggalkan grupnya
begitu saja, ia tidak tahu bagaimana jika dirinya yang ada di posisi Tao saat
itu
“Sehun-ah
kenapa kau ada disini ayo kembali..”
Sehun
menoleh dan mendapati Suho tengah melangkah mendekatinya “Suho Hyung..”
“Wae?
Ada yang kau fikirkan?” Tanya Suho bingung tidak biasanya maknae mereka hanya
akan terdiam di tempat sepi begini
Sehun
menggeleng “Aniya Hyung, aku hanya memikirkan Kris Hyung… aku tidak ingin ada
yang pergi lagi..”
Suho
tersenyum lalu menepuk-nepuk bahu Sehun maknae mereka lebih tinggi darinya “
Aku akan berusaha lebih keras lagi Sehun-ah, kau harus percaya padaku..” Sehun
mengangguk ia selalu percaya pada Suho, ia yakin jika ia percaya pada Suho
suatu saat dirinya dan Luhan pasti bisa bersama
Luhan
bersandar malas di dalam van ia sama sekali tidak berniat keluar dari van
rasanya tubuhnya sangat lelah ia lebih memilih menahan laparnya dan
beristirahat daripada ia keluar “Hyung? Kau tidak keluar?” Tanya Kyungsoo menyadarkan
Luhan dai fase melamunnya namja bermata besar itu ketika kembali ke van mereka
mengambil barangnya yang tertinggal
Luhan
menggeleng “Aniya, rasanya tubuhku lelah.. punggungku sedikit sakit mungkin
karena kemarin aku terjatuh..”
“Gwenchana?
Harus kah aku memberitahu Sehun?”
Luhan
mengoyangkan tangannya “Aniya tidak usah.. aku akan beristirahat disini kau
masuk lah kedalam yang lainnya pasti menunggumu..”
Kyungsoo
mengangguk-angguk ia mengacak-acak isi tasnya “Dimana aku meletakkannya?”
gumamnya
“Sudah
kau temukan?”
Luhan
kembali menoleh ketika mendengar suara Chanyeol tiba-tiba muncul “Oh, Luhan
Hyung kau tidak keluar?”
Luhan
menggeleng “Luhan Hyung ingin istirahat di dalam Van..” jelas Kyungsoo “Tidak
ada Hyung..” Kyungsoo menghempaskan tasnya kembali ke jok mobil CHanyeol
tersenyum melihat tingkah lucu Kyungsoo namja tinggi itu mengacak-acak pelan
rambut Kyungsoo
“Mungkin
di tasku..” Chanyeol meraih tasnya dan membongkarnya “Ah ini dia..” Chanyeol
mengeluarkan kamera digital dari tasnya dan menyerahkannya pada Kyungsoo
“Kenapa
ada padamu eoh?” omel Kyungsoo, baru saja Luhan ingin berkomentar kalau
Chanyeol dan Kyungsoo seperti kucing dan anjing yang tidak pernah berhenti
bertengkar tetapi ucapannya terinterupsi ketika Kai tiba-tiba muncul dan
merangkul Kyungsoo
“Sudah?”
“A-oh
sudah..” Luhan mengerutkan keningnya rasanya ia aneh mendengar suara Kyungsoo
yang kaget karena Kai datang, perbandingan suara yang berbeda ketika CHanyeol
yang datang
“Ya
sudah ayo kita masuk..” Kai langsung menarik Kyungsoo
“Tapi
Chanyeol Hyung..” tahan Kyungsoo ia tidak enak harus meninggalkan Chanyeol
begitu saja
CHanyeol
membetulkan letak topi dikepalanya “Gwenchana, aku akan menutup pintu van
kalian duluan saja..”
“Kau
dengar bukan? Palli kau belum memesan makanan untuk dirimu..” Kai kembali
menarik Kyungsoo meninggalkan van dan Chanyeol, lebih tepatnya meninggalkan
CHanyeol yang sekarang terdiam menatap punggung keduanya
“Hhh..”
Chanyeol menghela nafas lalu kembali membereskan tas nya dan tas milik
Kyungsoo, Luhan menatap bingung Chanyeol yang sibuk di sebelahnya tatapan
Chanyeol pada Kyungsoo barusan sangat Luhan kenal, tatapan yang sama seperti
yang selalu Suho layangkan pada Lay apa CHanyeol menyukai Kyungsoo?? Lalu
bagaimana dengan Baekhyun?
“Aku
masuk lagi ne Hyung, akan kuminta Sehun membungkuskan makanan untukmu..” ucap
CHanyeol sebelum menutup pintu mobil van dan Luhan hanya mengangguk ia sedikit
tidak mengerti dengan apa yang baru saja ia lihat
“Kau
memikirkan apa lagi?” Tanya Sehun ketika ia menemani Luhan makan di meja makan
dorm namja itu sama sekali tidak menyentuh makanannya namja bermata rusa itu
hanya terdiam
“Huum
Sehun-ah, apa Kyungsoo dan Chanyeol sudah sangat lama saling mengenal?” Tanya
Luhan, wajar dia kurang tahu karena dia hanya 2 tahun training saat itu
lagipula ia tidak begitu memperhatikan Kyungsoo dan CHanyeol ia terlalu sibuk
memperlajari bahasa korea saat itu
“Mereka
dekat dari masa training Hyung, bahkan saat baru pertama kali bertemu mereka
sudah sangat dekat… waeyo?”
Luhan
menggaruk tengkuknya “Ah, aniya..” Luhan memakan makanannya lalu ia kembali
menatap Sehun “Sehun-ah..”
“Ne?”
“Selama
ini aku tidak pernah bertanya kenapa kau bisa menyukaiku..”
Sehun
membenarkan posisi duduknya ia menatap Luhan “Karena kau selalu ada untukku..”
Sehun tersenyum girang “Apa kau sudah akan menjawabku?”
Luhan
kembali memakan makanannya “Hahaha aniya aku hanya bertanya..”
Sehun
mengangguk sebenarnya ia kecewa sudah dari berapa tahun yang lalu ia mengungkapkan
perasaannya tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Luhan untuknya, tetapi jika
dilihat dari sikap Luhan dan perhatian namja itu padanya ia bisa jamin Luhan
juga menyukainya, tetapi Sehun sangat ingin mendengar Luhan mengatakan ucapan
itu dari bibirnya mengatakan kalau namja bermata rusa itu juga menyukainya
Terkadang
Sehun merasa seperti orang bodoh ia berusaha sekuat tenaga agar selalu berada
disisi Luhan tetapi Luhan seolah-olah tidak menganggap istimewa apa yang
dilakukan Sehun padanya, Luhan selalu berkata ‘Sehun Dongsaeng yang baik maka dari itu ia selalu ada disisiku..’ itu
jawabannya setiap ditanyakan oleh beberapa orang yang heran melihat kedekatan
antara Sehun dan Luhan
Sehun
melempar pelan ponselnya ke ujung empat tidur ia berfikir keras, ia tidak tahu
apa yang ada di otak Luhan sama sekali, cara berfikir Luhan, apa yang selalu
Luhan khawatirkan sampai-sampai menunda jawaban untuk dirinya selama ini? Bukan, Sehun bukan lelah Sehun hanya
bingung ia takut hanya dirinya yang merasakan perasaan berlebihan disini
sedangkan Luhan tidak lebih dari menganggapnya hanya Dongsaeng, ah membayangkan
nya saja dada Sehun berdenyut sakit
“Luhan
Hyung… bagaimana caraku agar mengetahui isi hatimu?”
Luhan
menghela nafas nya menatap hasil lab yang ia terima, ia benar-benar cedera
pantas tubuhnya tidak enak saat di gerakan, bagaimana ini? Jadwal EXO tengah
padat-padatnya tetapi ia malah cedera seperti ini ia akan mengatakan hal ini
pada Suho mungkin leader mereka punya jalan keluar untuk masalahnya kali ini,
lagipula dia juga tidak bisa hanya diam saja menutupi cederanya
Suho
dan seluruh member menatap manager mereka ketika manager mereka menatap hasil
lab milik Luhan “Aku akan meminta ijin untukmu agar kau bisa beristirahat.. kau
tenang saja ne aku akan mengurus semuanya..”
Suho
menghela nafas lega paling tidak mereka beruntung memiliki manager yang
mengerti mereka, bahkan manager mereka merahasiakan hubungan Chanyeol dan
Baekhyun serta Kai dengan Kyungsoo walaupun tidak ada yang curiga sama sekali
dengan hubungan mereka “Gomawo Hyung..”
“Besok
kau dan Luhan ikut denganku meminta ijin ne..” ucap sang manager Suho dan Luhan
mengangguk semangat
“Aku
boleh ikut?” Tanya Sehun sembari mengangkat tangannya ia tentu saja ingin ikut
kemanapun Luhan pergi
“Ne
Sehun-ah jadwalmu besok juga kosong bukan?” ujar manager mereka setelah
mengecek jadwal Sehun untuk hari besok, Sehun sampai berjingkrak senang karena
diperbolehkan ikut bersama dengan Luhan dan Suho
Luhan
Sehun dan Suho duduk berurutan di sofa dalam ruangan petinggi SM sedangkan
manager mereka tengah bersandar pada dinding di sebelah sofa yang didudukin
ke-3 orang itu, mereka tengah menunggu petinggi SM itu datang sudah hampir
se-jam mereka menunggu
“Lama
sekali..” gerutu Sehun sembari memaikan jemarinya sendiri
“Bersabarlah
tadi mereka bilang Kim Sajangnim sedang ada rapat..” manager EXO memberi
penjelasan sambil mengacak surai rambut Sehun pelan, maknae EXO itu terkadang
terlihat menggemaskan
Luhan
berdiri dari duduknya lalu merenggangkan tubuhnya rasanya ia pegal hanya duduk
saja selama se-jam “Ah punggungku benar-benar tidak enak di ajak bekerja
sama..” gumamnya
‘Clek’
Seluruh
mata melempar pandangan pada pintu ruangan yang terbuka, akhirnya orang yang
ditunggu-tunggu datang juga “Oh, kalian sudah datang?” ucap petinggi SM itu
melewati seluruh tamu nya menuju meja kebesarannya
Suho
hanya menunduk ia malas bertatapan dengan orang tua dihadapannya jika bukan
karena Luhan ia tidak sudi kemari lagi ia masih ingat apa yang terjadi terakhir
kali ia kemari, kepergian Kris masih membekas di otaknya dan ini semua karena
orangtua itu
“Ada apa?
Manager
EXO segera menghampiri meja petinggi SM itu meletakkan selembar MAP besar hasil
pemeriksaan cedera yang Luhan alami sebenarnya Manager EXO sedikit khawatir
Luhan tidak mendapatkan ijin untuk cuti sementara karena memang cedera itu
Luhan akui bukan saat mereka perform ataupun Latihan tetapi tetap saja akan
berpengaruh pada perform mereka jika Luhan tidak beristirahat “Aku ingin mengajukan
cuti untuk Luhan, dia cedera dan menurutku itu cukup parah..”
Petinggi
SM itu memeriksa hasil pemeriksaan milik Luhan ia mengerutkan keningnya “Hanya
cedera kecil bukan? Kau tentu masih bisa menahannya Xiu Luhan..”
Tanggapan
petinggi SM itu berhasil membuat semuanya tercengang kaget bahkan SUho yang
tidak ingin menatap petinggi SM itu sampai menoleh kaget orang tua dihadapannya
benar-benar membuatnya geram
“Cedera
itu harus diberi pengobatan, dan harus beristirahat bukan Sajangnim? Jika Luhan
tidak beristirahat tentu dia tidak bisa menampilkan perform yang maksimal untuk
EXO..” manager mereka masih mencoba membujuk
“Jadwal
kalian sangat padat jika aku memberi cuti pada Luhan sama saja aku mengurangi
pendapatan kalian bukan?”
Sehun
yang maknae pun mulai geram mendengar ucapan si orang tua itu, pendapatan dia
bilang? Dia lebih mementingkan pendapatan di agency daripada keadaan Luhan?
“Bukankah kau sudah kaya raya Kim Youngmin-shii? Kenapa kau selalu mengejar
pendapatan? Jika Luhan Hyung beristirahat 1-2 Minggu itu tidak akan membuatmu
jatuh miskin bukan? “ ucap Sehun lantang bahkan berhasil membuat bola mata Luhan
Suho dan manager EXO hampir melompat keluar
“Sehun-ah
apa yang kau bicarakan?” Tanya Luhan ia mulai panic, seharusnya ia melarang
Sehun untuk ikut kemari jika sampai petinggi SM itu curiga tentang dirinya dan
Sehun habis sudah
“Kau
maknae EXO itu Oh Sehun? Kau belum cukup dewasa untuk mengerti pembicaraan
kami..”
“Aku
memang belum dewasa tetapi aku mengerti apa yang harus di utamakan? Uang atau
kesehatan..”
“Sehun-ah
ayo kita keluar saja..” Suho segera menarik tangan Sehun agar keluar dari
ruangan petinggi SM tetapi Sehun tidak bergeming ia tetap berdiri di tempatnya
“Kau sangat
sensitive Oh Sehun-shii..” petinggi SM itu tersenyum mengejek “Apapun
kata-katamu aku tidak memberikan ijin untuk cuti..”
Luhan
menghela nafas ia sudah duga ini hasilnya, mungkin dia memang harus menahan cederanya
sendirian ini lebih baik daripada Sehun tetap berdebat masalah dirinya
diijinkan cuti atau tidak oleh petinggi SM itu
“DImana
hatimu eoh? Luhan Hyung cedera paling tidak ijinkan dia istirahat beberapa
hari!” omel Sehun, kali ini Suho benar-benar berusaha menyeret Sehun keluar
jika Sehun tetap diruangan itu keadaan akan bisa lebih buruk lagi
“Kau
benar-benar sangat sensitive Oh Sehun..”
“Aku
sensitive menyangkut urusan dengan orang yang ku sayang!!”
‘Deg’
Suho
Luhan dan manager mereka terdiam kali ini mereka benar-benar habis kejadian itu
pasti akan terulang Suho segera menoleh ke petinggi SM itu lagi-lagi ia melihat
senyum meremehkan dari orang tua itu senyum yang sama ketika ia memojokkan Kris
dengan keputusan bodoh itu, bahkan tanpa SUho tahu senyuman itu juga adalah
senyuman yang sama yang diberikan Kim Youngmin pada Lay beberapa tahun lalu
agar Lay menjaga jarak dengan SUho
“Baiklah
jika kau ingin Xiu Luhan cuti, bisa kau keluar sebentar Oh Sehun? Ada yang
harus kubicarakan dengan managermu Leadermu dan XIu Luhan..”
Sehun
menghela nafas ia pun beranjak keluar, sedikit merasa bangga karena berhasil
membuat petinggi SM itu mengalah dan memberikan cuti pada Luhan Hyungnya ia
memutuskan menunggu di kantin ia akan membelikan Luhan Bubble Tea kesukaan
mereka
Suho
berdiri di sebelah Luhan ia sudah bisa menebak apa yang ada di otak orangtua
dihadapannya ini “Kim Jumyeon apa kau begitu tidak bisa mengatur membermu?”
Suho
menghela nafasnya kasar ia benar-benar tidak suka pembahasan orangtua itu
“Sajangnim ini bukan sepenuhnya kesalahan Suho, lagipula Sehun dan Luhan tidak
memiliki hubungan apa-apa..”
“Aku
tahu mereka tidak memiliki hubungan apa-apa bukankah sama seperti Kris dan
Tao?” Petinggi SM itu menatap Suho “Kufikir kejadian Kris sudah cukup jadi
pelajaran bagimu Kim Jumyeon? Kau jelas sudah tahu apa yang dirasakan maknae
bodoh itu seharusnya kau melarangnya..”
“SUdah
cukup!” bentak Luhan ia benar-benar tidak suka melihat Leader mereka terpojok
seperti ini orang tua itu memang keterlaluan “Kau ingin apa? Aku keluar? Oke
aku keluar tapi jangan pernah sentuh lagi member EXO dengan peraturan kotormu
atau akan ku bongkar segalanya diluar!”
“Kau
mengancamku Xiu Luhan?”
“Ne!
Aku mengancammu, dan aku tidak pernah main-main dengan kata-kataku, jangan
sentuh Sehun seperti kau mengancam YiFan dengan membawa-bawa nama Tao, dan 1
hal aku akan keluar secara baik-baik dari EXO, aku tidak sebodoh YiFan yang mau
saja melakukan seluruh ucapanmu..”
Petinggi
SM itu mengeraskan rahangnya baru kali ini ia di tantang begini “Wae? Kau masih
ingin mengancamku? Tapi maaf Youngmin-shii aku punya banyak bukti tindakan
jahatmu pada kami semua..” Luhan maju selangkah lalu menggebrak meja milik
Youngmin “AKu keluar tanpa harus kau perintahkan, dan jangan pernah kau sentuh
Sehun-Ku!” Luhan melangkah keluar bahkan sampai membanting pintu ruang kerja
Youngmin menyisakan manager EXO dan Suho yang rasanya ingin tertawa puas dalam
hati mereka melihat wajah menyedihkan milik Youngmin
Sehun
membawa 2 gelas besar bubble tea di tangannya ia berjalan kembali masuk kedalam
gedung agency nya dan tepat berpapasan dengan Luhan, tapi kenapa SUho dan
manager mereka tidak bersama dengan Luhan? Sehun mempercepat langkahnya untuk
menghampiri Luhan “Hyung, kau sudah mendapatkan cuti?”
“Minggir..”
Luhan mendorong tubuh Sehun agar menyingkir dari jalannya dan namja cantik itu
meneruskan langkahnya keluar dari gedung agency mereka tanpa menoleh lagi pada Sehun
yang kini tercengang bingung melihat Luhan yang mendorongnya seperti itu Luhan
terlihat sangat marah pada dirinya
Seluruh
member diruang tengah dorm kini terdiam bahkan Tao sudah menunduk mereka usai
mendengarkan perkataan yang diucapakan oleh Luhan ini belum lama setelah Kris
pergi dan sekarang Luhan tiba-tiba mengatakan akan keluar juga dari EXO hanya
saja Luhan memberikan alasan yang jelas pada seluruh member cedera Luhan yang
membuat namja cantik itu harus hengkang dari EXO
“Kenapa
kau harus keluar juga?” Tanya Baekhyun bingung kepala namja itu bersandar pada
dada bidang Chanyeol tetapi matanya menatap Luhan yang kini duduk
ditengah-tengah mereka hanya Sehun yang tidak duduk namja berkulit pucat itu
tengah berdiri di dekat jendela menoleh pun tidak maknae itu bahkan memakai
headphone dengan volume suara yang sangat besar di telinga nya ia benar-benar
tidak ingin mendengar ucapan yang keluar dari mulut semua orang yang ada disitu
apalagi yang keluar dari mulut Luhan
“Agency
tidak memberikan cuti, sedangkan dokter memintaku untuk beristirahat.. mianhae
aku terlalu geram tadi jadi aku mengatakan akan keluar saja.. aku… hhh maafkan
aku..”
Sebesar
apapun suara music yang masuk ketelinga Sehun tidak bisa menghalau suara Luhan
yang sedang berbicara, ia melepas headphonenya lalu melemparnya ke lantai
bahkan sampai membuat beberapa member berjengit kaget “Sehun-ah waeyo?” Tanya
Chen bingung tidak biasanya Sehun seperti ini
“Kotjimal!
Tadi orang tua itu sudah menyetujui kau cuti kenapa kau tiba-tiba mengatakan
dia tidak memberikanmu cuti?!” omel Sehun
Luhan
tersenyum kecut awalnya ia ingin keluar baik-baik ia tidak ingin seperti Kris
yang menyakiti semuanya tetapi rasanya ia harus mengikuti cara Kris untuk 1
orang yang kini tengah menatapnya “Kau hanya anak kecil, kau belum mengerti
apa-apa..” ucap Luhan segera beranjakmeninggalkan kerumunan bahkan sukses
membuat seluruh member kaget ini pertama kalinya sikap Luhan tidak bersahabat
seperti ini
“Mwo?”
Sehun segera menyusul Luhan, bahkan menarik lengan namja cantik itu agar
menoleh padanya “Kau bilang apa? Kau bilang aku anak kecil?”
Luhan
mau tidak mau berbalik badan ia menatap jengkel Sehun “Ne! jika kau bukan anak
kecil kau tidak akan mengatakan hal yang memalukan seperti itu!” Luhan
membentak Sehun
“Hal
memalukan?” Sehun mendengus “Dibagian mana yang memalukan bagimu Hyung?!”
“Segala
hal yang kau katakan sangat memalukan!” Luhan menyentak kasar tangan Sehun lalu
segera masuk kedalam kamarnya
“Yak!”
Sehun memukul-mukul pintu kamar Luhan ia masih belum selesai berbicara ia tidak
perduli tatapan seluruh member dari ruang tengah “Aku belum selesai berbicara!”
Kyungsoo
berjalan menghampiri Sehun ia menarik pelan lengan Sehun “Sehun-ah Luhan Hyung
butuh istirahat lebih baik kau bahas ini besok pagi saja kalian sama-sama butuh
istirahat..”
“Lepas!
Ini bukan urusanmu Hyung!” Sehun menyentak kuat tangan Kyungsoo di lengannya
bahkan punggung tangan besar Sehun sampai tidak sengaja memukul wajah Kyungsoo
‘Plaaaak’
“Argh!”
Kyungsoo segera memegang tulang pipi dan matanya hantaman tangan Sehun
benar-benar sakit bahkan membuat kepala nya sedikit pening
Kai
menoleh ia baru saja ingin menghampiri Kyungsoo tetapi Chanyeol sudah langsung
melompati bangku dan menghampiri Sehun dan Kyungsoo “Mwoya Sehun-ah kenapa kau
memukulnya!” omel Chanyeol
“A-aku
tidak sengaja Hyung..”
Luhan
mau tidak mau kembali membuka pintu kamarnya jelas karena ia mendengar suara
rebut-ribut dari luar kamarnya “Gwenchana Kyungsoo-ah?” Tanya Chanyeol 100%
khawatir ia segera merangkul Kyungsoo dalam dekapannya dan mengecek wajah
Kyungsoo yang sedikit merah akibat pukulan Sehun
“Kyungsoo
Hyung aku benar-benar tidak sengaja..” ucap Sehun penuh rasa sesal ia bahkan
tidak sadar kini Luhan sudah berdiri dibelakangnya
“Ne aku
tidak apa-apa Sehun-ah aku tahu kau tidak sengaja..” Kyungsoo mencoba tersenyum
dan mendongak membalas tatapan Chanyeol yang khawatir padanya “Aku tidak
apa-apa Hyung..”
“Jinjja?
Tapi wajahmu merah?” jemari Chanyeol hampir sampai di pipi bulat Kyungsoo
tetapi tertahan ketika Kai berdiri diantara keduanya
“Aku
bisa mengurus namjaku Hyung, kau tidak perlu repot-repot mengurusnya untukku..”
ucap Kai sembari menatap tajam Chanyeol bahkan Kai tidak segan-segan mendorong
Chanyeol menjauh dari Kyungsoo “kajja aku akan mengobatimu..” Kai segera
menarik Kyungsoo menjauh dari CHanyeol sedangkan Luhan lagi-lagi kembali
melihat bagaimana tatapan mata Chanyeol pada Kyungsoo
“Ada
yang salah disini..” gumam Luhan dan membuat Sehun segera menoleh “Hyung..”
“Besok
saja kita bicarakan Sehun-ah..” Luhan kembali masuk kedalam kamarnya dan kali
ini Sehun menurut, ia takut akan membuat seseorang terluka lagi karena emosinya
Esoknya
seperti janji mereka semalam Luhan duduk di meja makan berhadapan dengan Sehun
seluruh member sudah pergi menjalankan jadwal mereka masing-masing, Luhan
menatap Sehun yang duduk di hadapannya sudah berapa lama mereka hanya saling
berdiam diri hingga akhirnya Luhan memutuskan untuk memulai pembicaraan “Aku
memang harus keluar dari grup ini Sehun-ah..”
“Tetapi
bukankah kau diberi cuti?”
“Iya
cuti ku adalah keluar dari grup ini.. kau harus mengerti Sehun-ah ada yang
harus di pertahankan dan ada yang harus mengalah..”
“Maksudmu?”
“Suatu
saat kau harusnya mengerti Sehun-ah, besok konser perpisahan ku dengan semuanya
kau tidak boleh menangis..”
Sehun
tersenyum kecut “Bagaimana caranya aku tidak menangis Hyung?”
“Tunjukan
kau bukan anak kecil dimataku..”
Sehun
menunduk jangankan menahannya besok sekarang saja rasanya ia ingin menangis dan
Luhan dengan mudahnya memintanya untuk tidak menangis? Bahkan rasanya Sehun
ingin berteriak saat ini, yang ia impikan hanya ingin bisa bersama dengan Luhan
bahkan kalau bisa selamanya tetapi Luhan malah memutuskan meninggalkannya sama
seperti Kris meninggalkan Tao “Kau gila? Kau meninggalkan kami begitu saja?
Setelah Kris Hyung keluar kau juga? Apa kalian sengaja merencanakan ini?”
“Oh
Sehun, kau akan mengerti nanti jika saatnya sudah tiba..” Luhan beranjak
berdiri dia harus mengurus pemutusan kontraknya dan mengadakan konfrensi pers
tentang keluarnya dari EXO jika lebih lama lagi di depan Sehun Luhan bisa-bisa
malah mengubah rencananya, siapa juga yang ingin meninggalkan EXO jika bukan
karena terpaksa ia jelas tidak akan meninggalkan EXO, dirinya dan Kris sama-sama
mengalah demi kebaikan orang yang mereka sayangi, walau orang yang mereka
sayangi tidak tahu sama sekali akan hal itu
Sehun
ikut berdiri dari duduknya “Aku menunggumu bertahun-tahun Hyung, tetapi bukan
jawaban yang kau berikan padaku? Kau meninggalkanku? Itukah jawabanmu yang
sebenarnya?” Tanya Sehun tegas ia menatap Luhan yang berdiri dihadapanya
menatapnya hanya meja makan yang memisahkan jarak mereka
Luhan
terdiam matanya yang memang sudah berbinar semakin terlihat berbinar lebih
tepatnya berkaca-kaca ia hampir menangis, andai Sehun tahu ia melakukan ini
karena perasaannya pada Sehun, andai Sehun tahu Luhan sejak awal memang
menyukai Sehun, andai Sehun tahu bukan seperti ini rencana yang Luhan siapkan
untuk mereka, jika Luhan tahu dirinya akan keluar dari EXO Luhan tidak akan
menunda jawaban untuk Sehun dari bertahun-tahun yang lalu
“Kau
berfikir begitu?” Tanya Luhan setelah berhasil mengatur mimic wajahnya, ia
tidak ingin terlihat terluka karena ucapan Sehun barusan
“Memang
menurutmu aku harus berfikir seperti apa lagi?” Sehun mengacak rambutnya ia
benar-benar frustasi “Kau memintaku untuk menunggu selama ini hanya untuk
menyakitiku Hyung? Haruskah aku ucapkan selamat padamu karena kau berhasil?”
Luhan
menunduk ia tidak bisa menatap mata penuh kilat kemarahan dari Sehun, ia
mengerti Sehun kecewa padanya tetapi ini dia lakukan demi semuanya demi
kesembuhannya demi Sehun dan demi member yang lain “Jika memang itu yang kau
fikirkan, baiklah anggaplah aku memang seperti itu.. aku yang jahat disini Sehun-ah,
jadi mulai hari ini hapus perasaan bodohmu itu padaku..”
Sehun
menghela nafasnya kasar ia tidak menyangka Luhan akan mengiyakan semua
perkataanya ia masih berharap Luhan mengajukan pembelaan dari segala tuduhannya
“Jadi selama ini kau membenciku Hyung? Kau sama sekali tidak merasakan apapun
padaku? Selama ini kau hanya mempermainkanku?” Tanya Sehun putus asa
“Ne,
aku sangat membencimu Oh Sehun, aku benci kau selalu berkeliaran disekitarku
aku benci kau selalu bergantung padaku, aku sangat membencimu..”
Sehun
kembali terduduk di bangku nya ia benar-benar lemas mendengar ucapan Luhan yang
begitu tegas yang selama ini ia impikan adalah Luhan mengatakan bahwa namja
rusa itu mencintainya tetapi kenyataan yang ia terima Luhan tidak mengatakan
itu bahkan mengatakan hal yang selama ini tidak pernah terbayangkan sekalipun
oleh Sehun
“Aku
harus pergi Sehun-ah.. senang mengenalmu..” ucap Luhan sebelum beranjak
meninggalkan Sehun di dapur dan masuk kedalam kamarnya
“Argh!!”
Sehun memukul berkali-kali meja makan yang tidak dosa itu ia bukan melampiaskan
perasaan kesalnya tetapi ia melampiaskan perasaan sakitnya, kenyataan ini
benar-benar membuat dadanya sesak ini sangat sakit ia tidak menyangka begitu
menyakitkan ketika mencintai seseorang yang sama sekali tidak pernah membalas
perasaannya bahkan ternyata membenci dirinya jadi selama ini apa yang ia
lakukan? Berkeliaran di sekitar Luhan seperti orang bodoh mencari sedikit
perhatian Luhan untuk dirinya dan hasilnya? Hasilnya adalah ia ditinggalkan,
sama seperti Tao yang di tinggalkan Kris setelah Kris berhasil membuat Tao
bergantung pada namja tinggi itu
“Arghh!!!!!!”
Sehun melempar gelas miliknya ke dinding “Xiu Luhan!” maknae itu kembali
memukul meja dadanya benar-benar sangat sesak jika Luhan memang membencinya
bahkan sudah tidak suka dengan segala tingkah lakunya sejak awal kenapa tidak
Luhan utarakan saja kenapa Luhan hanya diam saja bahkan bersikap seolah-olah
Luhan memiliki perasaan yang sama pada dirinya apa Luhan tahu dirinya merasa
dipermainkan?
Sedangkan
Luhan si namja rusa itu kini ia meringkuk di balik pintu kamarnya ia memeluk
lututnya ia menahan isak yang hampir meloncat keluar dari bibirnya ia mengigit
kuat bibirnya bahkan sampai lecet namja rusa itu tidak bisa menahan sesak di
dadanya ia tidak perduli cederanya akan semakin sakit dan parah dengan
posisinya seperti ini yang ia fikirkan adalah ia bisa menyalurkan sesak
didadanya ia bahkan sudah tidak perduli dengan ucapannya kalau lelaki tidak
boleh menangis karena saat ini wajahnya sudah penuh dengan air mata
Luhan
menggeleng-gelengkan kepalanya pelan yang tengah meringkuk memeluk lututnya, ia
berusaha tidak mendengar teriak Sehun di luar sana, suara Sehun begitu menyayat
hati nya Sehun begitu terluka karena dirinya, dirinya benar-benar tidak bermaksud
melukai Sehun seperti itu benar-benar tidak bermaksud
“Sehun-ah,
mianhae…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar