SNOW WHITE at CHRISTMAS
TREE [ Epilog ]
Yesung
menggenggam jemari Ryeowook dengan erat, sesekali ia menatap kearah langit
kadang pula ia bergumam sendiri mungkin efek terlalu senang perasaannya
abnormalnya disambut oleh Ryeowook berdampak seperti sekarang atau mungkin
karena golongan darahnya AB makanya ia bersikap aneh seperti ini?
Ryeowook
memandang Yesung dengan sedikit aneh “Hyung apa yang kau lakukan?? Kau terlihat
aneh…”
Yesung
tersenyum salah tingkah “Mian Wookie-ah, aku memang sedikit aneh jika terlalu
senang…” Yesung menatap jam tangannya “Seharusnya sebentar lagi Chagi…”
“Apa
yang sebentar lagi Hyung?”
“Hujan
meteor… kau sudah menyiapkan permintaanmu bukan?”
Ryeowook
mengangguk lalu merogoh-rogoh saku celananya dan apa yang dilakukan Ryeowook
mmebuat Yesung mengerutkan keninganya
“Jangan
bilang kau menyiapkan catatan permintaan Wookie??”
“Aniyo…
aku hanya mencari ponselku saja… aku ingin memberitahu pada Halmoni kalau akan
ada hujan meteor nanti… Halmoni kita juga harus mengucapkan permintaan mereka
bukan?”
“Ah,
kukira kau sudah menyiapkan catatan…”
“Aish
Hyung… kau ini…” Ryeowook segera menghubungi Halmoninya “Yoboseyo Halmoni nanti
akan ada hujan meteor kau harus melihatnya ne??”
Yesung
tiba-tiba memeluk Ryewook dari belakang ia merasa tubuh namja mungil ini sangat
cocok dengan tubuhnya jika mereka berpelukan seperti apapun pasti hanya akan
terdengar kata COCOK diotaknya
“Hmm,
nde Halmoni katakan juga hal ini pada Halmoni Yesung Hyung ne?” Ryeowook
tersenyum “Nde, annyeong…” Ryeowook menyimpan kembali ponselnya disaku
celananya
“Hyung
sampai kapan kau akan memelukku seperti ini?”
“Sampai
hujan meteornya selesai Wookie, lagipula apa kau tidak merasa kalau tubuh kita
terlihat cocok saat berpelukan seperti ini…”
Ryewook
menyembunyikan rona merah diwajahnya ia menoleh sekilas kebelakang dan
menemukan Yesung sedang membenamkan wajahnya dipundaknya “Kita terlalu cocok
Hyung…”
Yesung
tersenyum dibalik pundak Ryeowook dan makin mengeratkan pelukkannya ditubuh
mungil itu persetan dengan mata yang memandang mereka jijik mereka tidak
perduli akan itu semua… yang ia perdulikan sekarang hanya lah namja mungil ini
kini ada bersamanya
Kyuhyun
menepuk-nepuk wajah Sungmin yang terlihat memerah “Kau kedinginan Minnie…”
Sungmin
pun ikut menepuk-nepuk wajahnya “Ani Kyu…”
“Kotjimal…
sudah kita pulang saja ne?” Kyuhyun sudah hampir menarik Sungmin untuk segera
beranjak dari bangku tempatnya duduk
“Aniyo…
aku ingin menunggu hujan meteor.. aku ingin mengucapkan permintaanku…”
tahan Sungmin
“Ucapkan
saja padaku…”
“Ani,
tidak akan ampuh jika diucapkan padamu…” Sungmin menggenggam jemari Kyuhyun di
wajahnya “Tenang Kyu aku tidak kedinginan…”
Kyuhyun
menatap Sungmin pasrah ia pun kembali menepuk-nepuk wajah Sungmin “Jika kau
sampai sakit jangan salahkan aku ne?”
Sungmin
mengangguk ia menarik jemari Kyuhyun agar turun dari wajahnya “Jika nanti hujan
meteor kau ingin minta apa Kyu?”
“Aku?”
Sungmin
mengangguk dengan semangat membuat Kyuhyun gemas dengan keaegyoannya, namja
jangkung itu mencubit pelan pipi Sungmin sebelum menjawab pertanyaan Sungmin
sambil membelai wajah Sungmin “Opso.. apa yang ku inginkan sudah kudapatkan..”
“Eh?
Jinjja??”
Kyuhyun
mengangguk ia kembali menyentuh wajah Sungmin “Kau Minnie, aku ingin memilikimu
aku ingin kau mencintaiku seperti aku mencintaimu…”
“Kyu…”
“Wae?
Aku terlihat mengerikan???”
“Sedikit…
tapi aku suka itu…”Sungmin menepuk-nepuk wajah Kyuhyun “Tenanglah permintaanmu
sudah terkabul Kyu…”
“Tapi,
kau harus mencintaiku Minnie hanya mencintaiku selamanya…”
“Oh,
kau egois sekali Tn Cho Kyuhyun??”
“Biarkan
saja, kau keberatan dengan permintaanku?”
Sungmin
mengangguk membuat Kyuhyun terdiam kaget ia mengira apa permintaannya sudah
keterlaluan atau memang Sungmin masih ingin menjadi namja normal yang bisa
menikah dengan yeoja bukannya namja egois seperti dirinya
“K,
kau keberatan Minnie?” Kyuhyun terlihat panik saat ini
Sungmin
kembali mengangguk “Nde, aku keberatan kau harus mengganti permintaanmu, karena
itu adalah permintaanku nanti…”
Sungmin
tersenyum puas melihat raut ketakutan diwajah Kyuhyun tadi “Kau mengerjaiku
eoh???”
“Nde
wae???”
“Ani,
aku senang kau hanya bercanda… jadi ternyata kita berdua sama-sama egois
Chagi…” Kyuhyun menggenggam jemari Sungmin “Itu benar permintaanmu Minnie?”
Sungmin
mengangguk “Jika bisa aku ingin kita selalu bersama selamanya Kyu… mungkin
terdengar aneh jika aku mengatakan ini padahal kita baru kenal dan dekat 2
minggu ini dan kita baru resmi hari ini, tapi salahkan dirimu yang sudah hadir
dan masuk kedalam kehidupanku… membuatku yang terbiasa kesepian sendiri jadi
tergantung padamu, aku bisa gila rasanya jika tidak bersamamu Kyu…”
Kyuhyun
tersenyum lalu menyentil hidung Sungmin “Terkabul…”
Sungmin
hanya menunduk tersenyum malu-malu
percuma umur Sungmin yang lebih tua 2 tahun dari Kyuhyun karena sekarang yang
terlihat sebaliknya Kyuhyun yang terlihat lebih tua dari Sungmin bahkan kini
Sungmin sudah tidak terlihat seperti namja lagi dimata Kyuhyun
Kibum
menyodorkan secangkir kopi panas pada Siwon “Kau ini sebenarnya sudah berapa
lama didepan eoh??? Tangan dan tubuhmu itu dingin sekali..” tanya Kibum sembari
melipat tangannya didadanya
“Hmm,
aku hampir 1 jam didepan sana..” jawab Siwon sambil menyeruput kopinya
“Mwo!!!
Kau ini, kenapa tiba-tiba jadi bodoh begini?? Kenapa tidak segera mengabariku??
Untuk apa kau didepan sana?” omel Kibum, ia tidak habis fikir kemana kepintaran
namja ini kenapa hari ini jadi bodoh begini???
“Aku
hanya takut kau tidak menerimaku Bummie, maka dari itu aku menyiapkan diriku
dluar sana…”
“Pabo,
bahkan kau masih berani mengajakku untuk menunggu hujan meteor diluar sana??
Jika aku tidak menyentuh tanganmu aku tidak akan tahu kau sudah lama berada
diluar…”
“Mian
Bummie…”
Kibum
menghela nafas “Sudahlah, cepat habiskan kopi panasmu… tunggu aku bekerja
sebentar lagi… jam 11 kami akan tutup…”
Siwon
mengangguk patuh dan Kibum pun beranjak meninggalkannya yang kini sibuk dengan
kopi panasnya ia benar-benar hampir mati beku diluar sana, Siwon menatap
cangkir kopinya lalu tersenyum ya mungkin dirinya memang sedikit pabo menunggu
diluar karena takut ditolak oleh Kibum?? Dan gara-gara ulahnya itu kini Kibum jadi
mengkhawatirkannya dengan begitu seharusnya Siwon sudah tahu bukan bagaimana
perasaan Kibum padanya, Siwon menatap keluar jendela
“Harapanku,
hanya ingin agar kami tetap saling mencintai selamanya… hanya itu…” gumam Siwon
“Harapan
yang sama denganku Wonnie…”
Siwon
tersentak dan segera menoleh kebelakang ia mendapati Kibum sudah berdiri
dibelakangnya dan sudah memakai baju santai bukan baju seragam lagi “Bummie?”
“Teukie
Hyung mempercepat jam tutup café lagipula café tidak ada pengunjung… setelah
aku mencuci cangkirmu ini kita segera keluar ne?”
Siwon
mengangguk dan dengan cepat menghabiskan kopinya, dan Kibum segera mengambil
alih cangkir itu dan hendak kembali kedapur café
“Bummie…”
“Hmmm?”
Kibum menoleh
“Saranghae…”
Kibum
tersenyum tetapi ia tidak menyembunyikan rona merah diwajahnya “Nado Wonnie..”
Kangin
masih setia menggenggam jemari Leeteuk yang terlihat sangat kecil jika
dibandingkan dengan jari miliknya entah mengapa ia selalu merasa tangannya
selalu cocok jika bertautan dengan jemari Leeteuk mungkin tangannya tahu siapa
yang memang pantas jadi pendampingnya kelak
“Kangin-ah..”
“Nde?”
“Kenapa
kau mau jadi seperti ini?? Kufikir kau ini namja normal?”
Kangin
menoleh pada Leeteuk yang berdiri disampingnya mereka kini masih ada di jendela
didekat sudut café mereka bisa melihat keseluruh penjuru café ataupun luar café
dari jendela ini tetapi dari bagian café yang lain sedikit sukar menemukan
mereka “Salahkan saja takdir yang mempertemukan kita Hyung…”
“Kau
menyesal eoh?”
“Jika
kau menolakku mungkin aku akan menyesal…”
“Lalu?”
“Lalu
apa?? Kau menerimaku bukan?? Tentu aku tidak menyesal aku bersyukur sekarang…”
Kangin membenahi tubuh Leeteuk agar menghadapnya “Lalu apa yang akan kita
lakukan sekarang Hyung?”
“Hmm,
mungkin menunggu hujan meteor…” jawab Leeteuk sembari mengetuk-ngetuk dagunya
dengan telunjuk gerakan itu membuat Kangin merasa gemas dengan Leeteuk rasanya
ia tidak salah mencintai seseorang kini
“Kau
benar-benar menggemaskan Hyung…” ucap Kangin sembari mencubit pelan pipi kiri
Leeteuk “Kau ada permintaan eoh?”
“Hmm,
aku hanya ingin tidak ada yang menentang kita nantinya Kangin-ah… aku tidak
ingin sakit dibelakang nanti…”
“Jika
tidak terkabul bagaimana? Jika orang ada yang menentang bagaimana? Terlebih
jika keluargamu menentang hubungan kita bagaimana Hyung?”
Leeteuk
terdiam kata-kata Kangin bagai sedikit menyadarkannya, ia tidak sempat berfikir
tentang keluarganya bagaimana pendapat keluarganya tentang kelainannya?? Apa
benar kata LOGIKAnya??
“Jika
aku…”
Leeteuk
kembali tersadar dari lamunannya dan menatap Kangin yang berhasil membuyarkan
lamunannya barusan “Jika aku mengalami hal itu aku akan memperjuangkannya
Hyung, asal kau juga mau berjuang bersamaku…”
“Kau
serius Kangin-ah?”
Kangin
mengangguk “Keureyo… aku tidak pernah tidak serius dengan kata-kataku… aku akan
memohon pada keluargamu dan keluargaku untuk menyetujui hubungan kita otheyo?”
“Jika…”
Leeteuk menunduk ia tidak berani melanjutkan perkataannya
“Apapun
yang terjadi kita harus berjuang bersama aro?? Jangan jadikan perasaan ini jadi
perasaan sia-sia Hyung… aku akan tetap melindungimu aku akan tetap ada
disisimu…”
Leeteuk
tersenyum memperlihatkan lesung pipitnya dan senyum angelnya, Leeteuk harus
yakin ia tidak salah kali ini ia hanya ingin egois 1x saja dalam hidupnya dan
ia ingin hidup bersama dengan orang yang benar-benar dicintainya dan
mencintainya ini bukan permintaan yang terlalu sulit bukan???
Henry
membawa segelas kopi hangat dari café mereka ke bangku taman dimana Zhoumi
menunggunya, ia dan Kibum serta Zhoumi diusir dari café oleh Heechul mereka
bilang kalau café tutup lebih awal padahal Heechul dan Leeteuk sendiri masih di
dalam café, bilang saja jika mereka ingin berduaan dengan pasangan baru mereka
“Ini
Hyung, minum dulu…” Henry menyodorkan segelas kopi hangat pada Zhoumi dan
segera disambut oleh namja mancung itu
“Gomawo
Henry-ah…”
“Kau
kemana saja? Aku bingung kau tahu?” tanya Henry dengan sedikit mengomel sambil
duduk disamping Zhoumi
“Teuki
Hyung sudah bilang bukan, aku ini cuti sakit…”
“Pasti
karena mengantarkan biolaku malam itu? Aish mianhae Hyung..” Henry menunduk
menyesal
Zhoumi
menoleh kearah Henry lalu tersenyum dan mengacak-acak rambut Henry “Ani,
gwenchana… karena biola itu aku juga bisa menyatakan perasaanku bukan?? Aku ini
cukup beruntung kau tahu…”
Henry
ikut tersenyum lalu menoleh menatap Zhoumi “Lalu sekarang apa yang akan kita
lakukan disini?? Menunggu hujan meteor??”
Zhoumi
mengangguk “Itupun jika kau tidak keberatan menghabiskan malam yang dingin ini
berdua denganku dibangku taman ini…”
Henry
mengerutkan dahinya lalu memandang sekitar, ia lalu kembali menatap Zhoumi “Kita
tidak berdua Hyung masih banyak yang lainnya disini…”
Zhoumi
sweatdrop Henry benar-benar bolot!! Tidak peka!!! “Kau tidak bisa diajak romantis
sedikit ya?” gerutu Zhoumi sambil kembali meminum kopinya
Henry
tersentak kaget “Eh??? Kukira karena sakit kemarin kau jadi babo Hyung, kukira
kau lupa disini ada banyak orang…”
Zhoumi
menghela nafas berat “Sepertinya aku memang harus meminta permohonan agar kau
tidak bolot Henry-ah…”
“Hyung!”
rengek Henry mempoutkan bibirnya dan itu membuat Zhoumi tertawa mungkin itu
memang permintaannya lebih tepatnya salah satu permintaannya karena
permintaannya yang paling penting adalah Henry tetap bersamanya bukan hanya
hari ini besok ataupun lusa tetapi hingga minggu depan, bulan depan,
berbulan-bulan kedepan bahkan bertahun-tahun kedepan hanya bersamanya
“Kopi
ini wangi Chullie..” gumam Hankyung yang kini ada didalam café dan berada dekat
dengan grand piano
“Kau
baru tahu, ini kopi terbaik disini Teuki Hyung selalu menggunakan kopi
terpilih…”
“Nde
araseo terlihat dari sifatnya yang menjunjung tinggi kesempurnaan…”
“Ya
sudah habiskan kopimu hangatkan sebentar tubuhmu disini, nanti saat hujan
meteor kita akan keluar melihatnya…”
Hankyung
mengerutkan keningnya “Eh?? Hari ini ada hujan meteor??”
Heechul
segera menatap Hankyung “Kau tidak tahu?”
Hankyung
menggeleng tanpa dosa padahal sebenarnya Heechul sudah kesal setengah mati,
untung dia yang mengatakannya duluan kalau malam ini akan ada hujan meteor,
jika menunggu namja tampan itu yang berbicara mungkin hingga hujan meteor
berakhir Hankyung tidak akan mengajaknya untuk melihat hujan meteor
“Aish
kau ini benar-benar payah..” omel Heechul
“Aku
tidak ada waktu mengurusi hal itu Chullie…”
“Nde,
kau sama seperti Teuki Hyung work a holic… tapi Teuki Hyung lebih baik dari
padamu, dia tahu hari ini ada hujan meteor berbeda denganmu…”
“Sudahlah
jangan memojokkanku seperti itu…”
“Lalu??
Aku ini benar-benar ingin mengomelimu kau tahu…”
“Kenapa
lagi?”
“Kenapa
kau mengerjaiku seperti itu? Untuk apa juga kau malah menunggu disana, kau tahu
kan sedang hujan salju diluar sana…”
“Hanya
salju yang berjatuhan belum badai Chulie, kau ini benar-benar marah padaku atau
mengkhawatirkanku??” goda Hankyung begitu mengingat ekspresi wajah Heechul tadi
saat menghampirinya, mulutnya memang mengoceh tetapi tatapan matanya menyiratkan rasa khawatir yang mendalam
Heechul
memukul lengan Hankyung “Keduanya!”
“Kau
benar-benar terlihat seperti yeoja sekarang…” Hankyung terkekeh pelan melihat
wajah Heechul yang memerah karena kesal padanya
“Jinjja?”
Heechul menyentuh wajahnya dengan kedua tangannya “Tapi aku lebih cantikkan
dari yeoja yang kau kenal?”
“Sudah
berapa kali aku bilang padamu kan? Kau ini lebih cantik dari pada yeoja manapun
yang pernah aku temui Kim Heechul…”
“Kau
yang mengatakannya ya? Kau tidak boleh meninggalkanku, aku jadi tidak normal
gara-gara dirimu jadi kau harus bertanggung jawab…”
“Kau
fikir aku jadi tidak normal juga gara-gara siapa?? Siapa suruh aku bertemu
denganmu dicafe ini dan malah membuatku mengingatmu terus menerus…”
“Eh??
Jinjja?? Sejak kita pertama kali bertemu kau sudah menyukaiku Hannie??” tanya
Heechul dengan senyum menggoda
“Aish,
jangan tersenyum seperti itu… kau terlihat seperti sedang menggodaku Chullie…”
Heechul
tertawa ringan “Ani aku tidak menggodamu aku hanya kaget ternyata kau sudah
sejak lama merasakannya… apa pesonaku sehebat itu Hannie?”
“Aish,
berhenti menggodaku…” omel Hankyung sambil mencubit kedua pipi Heechul
“Au,
appo…” erang Heechul sembari mengusap-usap wajahnya “Em, lalu permintaanmu pada
Hujan meteor hari ini apa?”
Hankyung
menatap keluar café dari jendela “Bukankah aku sudah mendapatkanmu? Aku harus
meminta apa lagi??”
Heechul
menepuk lengan Hankyung cukup keras
“Aw!
Appo Chullie…”
“Kau
ini benar-benar bukan namja romantis…”
“Hei
apa hubungannya romantis dengan ini semua??”
“Paling
tidak mintalah 1 permintaan yang berhubungan denganku, dengan hubungan kita… kau
ini benar-benar payah…”
Hankyung
mengusap-usap dagunya lalu kembali menatap langit dari jendela “Aku hanya ingin
kau ada disisiku Chullie…” ucap Hankyung tanpa menoleh pada Heechul yang kini
tengah menatapnya dengan tersenyum kecil “Tetap disampingku walau apapun yang
dikatakan orang akan hubungan ini…” Hankyung menoleh lalu meraih jemari Heechul
lalu menggenggamnya “Kau harus tetap bersamaku Chullie…”
Heechul
tersenyum menunduk menyembunyikan rona merah diwajahnya tetapi Hankyung bisa
melihat dengan jelas kalau Heechul menganggukkan kepalanya tanda menyetujui
permohonan namjachingunya itu
Donghae
memberikan segelas kopi hangat pada Eunhyuk yang sedari tadi menggosok-gosokkan
kedua tangannya “Ini minumlah, kau pasti kedinginan…”
“Ani,
aku hanya sedikit dingin nanti juga terbiasa…” Eunhyuk mendorong segelas kopi
itu “Kau saja yang meminumnya Hae…”
“Minum
bersama ne? aku tidak mau hangat sendiri…”
Eunhyuk
hanya mengangguk pasrah menerima sifat keras kepala sahabatnya sekaligus
namjachingunya ini, jika permintaannya tidak diturutin ikan mokpo ini akan
marah dan tidak mau bicara itu kan bahaya namanya, Eunhyuk mengedarkan
pandangannya keseluruh taman ia membulatkan matanya melihat ada Kyuhyun tidak
jauh dari mereka dan ada Siwon di depan café tempat Kibum bekerja
“Hae,
lihat ada Kyuhyun dan Siwon disana…”
Donghae
yang sedang meniup-niup kopi panasnya menoleh kearah yang ditunjuk Eunhyuk
“Untuk apa mereka ada disini?? Dan Siwon kenapa ada didepan café tempat Kibum
bekerja??”
“Molla…”
Eunhyuk makin membulatkan matanya begitu melihat Kibum yang baru keluar dari
café langsung dipeluk Siwon “OMO!” pekik Eunhyuk tertahan
“Aigoo,
mereka berakhir begini ternyata?? Padahal seingatku Siwon dulu bersikap kasar
pada Kibum kenapa sekarang begini jadinya??” tanya Donghae bingung
“Wae?
Kau tidak suka?” tanya Eunhyuk menginterogasi
Donghae
menoleh dengan wajah polosnya “Eh?? Siapa yang tidak suka?? Aku?”
Eunhyuk
menghela nafas “Nde kau…”
“Hei
kau cemburu eoh?” tanya Donghae sambil menoel jahil dagu Eunhyuk yang selalu ia
anggap dagu yang seksi
“Aish,
jangan menggodaku…” omel Eunhyuk
“Kau
benar-benar terlihat manis dimataku Hyukie…”
“Kau
ini benar-benar tukang gombal… berhenti menggodaku dan habiskan kopi itu…”
“Kita
yang habiskan… bibirmu sudah membiru Hyukie, kau pasti kedinginan…”
“Kau
keras kepala…”
Donghae
hanya tersenyum ia mengalihkan pandangannya menatap langit “Kau ingin minta apa
Hyukie?”
“Eung???”
Eunhyuk menatap langit menyusul Donghae “Apa ya? Aku bingung ingin minta apa??”
“Lalu
kenapa kau mengajakku melihat hujan meteor jika tidak ada yang ingin kau
pinta?”
Eunhyuk
menyentil hidung Donghae hingga namja itu menoleh kaget kearah Eunhyuk
“Permintaanku sudah terkabul duluan sebelum aku memintanya…”
“Mwo?
Jinjja??”
Eunhyuk
mengangguk “Aku ingin Tuhan menunjukkan apa perasaanku ini benar, jika benar
aku harap yang kucintai juga akan mencintaiku…”
Donghae
tersenyum salah tingkah “Seharusnya jika permintaanmu yang itu sudah terkabul
kau harus menyiapkan permintaan lain untuk hari ini….”
“Haruskah??
Lalu permintaanmu sendiri apa?” tanya Eunhyuk menoleh kearah Donghae
“Aku
ingin… tidak ada yeoja atau namja lain yang mendekatimu lagi selain diriku…”
Eunhyuk
tersenyum “kau egois sekali….”
“Eh??
Jadi kau rela Sica masih mendekatiku?”
“Ani
kalau itu aku tidak rela, siapa juga yang rela kau didekati yeoja centil itu…”
“Jadi
yeoja lain juga boleh mendekatiku begitu??”
Eunhyuk
segera menoleh kearah Donghae “Itu juga tidak boleh…”
“Kalau
begitu kau juga egois Eunhyukie…”
“Huft…
baiklah-baiklah… aku juga egois sama sepertimu ikan….”
“Aish
kau masih memanggilku ikan??”
“Nde
dasar ikan!”
“Coba
katakan sekali lagi??”
“Ikan…
I.K.A.N!”
“Kau
akan menyesal Lee Hyukjae…”
“Mwo??
Aniyo, dasar Ik…” ucapan Eunhyuk terhenti ketika ia merasa bibirnya dibungkam
sesuatu yang hangat dan lunak bahkan ada sedikit rasa kopi dibibirnya yang baru
disentuh oleh bibir Dnghae
“Kau
manis Hyukie…” gumam Donghae ketika tautan bibir mereka terlepas bahkan jarak
wajah mereka masih sangat dekat
“Tetaplah
menjadi milikku Hyukie selamanya…”
Eunhyuk
mengangguk “Keure… kau pun begitu Hae…” Donghae pun kembali mendekati wajah
Eunhyuk ia ingin kembali mengecap manisnya bibir mungil itu hingga
PLETAK!!
“Aw…”keluh
Donghae
“Kau
tahu kita ini ada ditaman kau jangan sembarangan menciumku disini!”
“Suka-suka
ku Eunhyukie…”
CHU~~~
Donghae
segera bangkit dari kursinya ia menjauhi Eunhyuk dengan cepat “Kau sangat manis
Hyukie..” jerit Donghae membuat Eunhyuk ikut bangkit dari duduknya
“Kyaa!!
Lee Donghae!!!” jerit Eunhyuk yang kesal setengah mati dengan namjachingunya
dan dengan segera ia mengejar Donghae yang makin menjauh
Bertepatan
dengan jatuhnya hujan meteor pertama dalam hati mereka masing-masing mereka
mengucapkan permintaan yang sama
“Ijinkan
dia selalu ada disampingku dengan keajaibanmu…”
THE
END
00:45
WIB
24
Januari 2012
Ni
epilog bener-bener lama banget baru kelarnya ketunda-tunda mulu pas ngetiknya
makanya akhirnya ni FF pas sebulan kelar dah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar