myCatalog

Senin, 19 Mei 2014

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE [ Epilog ]

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE [ Epilog ]


Yesung menggenggam jemari Ryeowook dengan erat, sesekali ia menatap kearah langit kadang pula ia bergumam sendiri mungkin efek terlalu senang perasaannya abnormalnya disambut oleh Ryeowook berdampak seperti sekarang atau mungkin karena golongan darahnya AB makanya ia bersikap aneh seperti ini?
Ryeowook memandang Yesung dengan sedikit aneh “Hyung apa yang kau lakukan?? Kau terlihat aneh…”
Yesung tersenyum salah tingkah “Mian Wookie-ah, aku memang sedikit aneh jika terlalu senang…” Yesung menatap jam tangannya “Seharusnya sebentar lagi Chagi…”
“Apa yang sebentar lagi Hyung?”
“Hujan meteor… kau sudah menyiapkan permintaanmu bukan?”
Ryeowook mengangguk lalu merogoh-rogoh saku celananya dan apa yang dilakukan Ryeowook mmebuat Yesung mengerutkan keninganya
“Jangan bilang kau menyiapkan catatan permintaan Wookie??”
“Aniyo… aku hanya mencari ponselku saja… aku ingin memberitahu pada Halmoni kalau akan ada hujan meteor nanti… Halmoni kita juga harus mengucapkan permintaan mereka bukan?”
“Ah, kukira kau sudah menyiapkan catatan…”

“Aish Hyung… kau ini…” Ryeowook segera menghubungi Halmoninya “Yoboseyo Halmoni nanti akan ada hujan meteor kau harus melihatnya ne??”
Yesung tiba-tiba memeluk Ryewook dari belakang ia merasa tubuh namja mungil ini sangat cocok dengan tubuhnya jika mereka berpelukan seperti apapun pasti hanya akan terdengar kata COCOK diotaknya
“Hmm, nde Halmoni katakan juga hal ini pada Halmoni Yesung Hyung ne?” Ryeowook tersenyum “Nde, annyeong…” Ryeowook menyimpan kembali ponselnya disaku celananya
“Hyung sampai kapan kau akan memelukku seperti ini?”
“Sampai hujan meteornya selesai Wookie, lagipula apa kau tidak merasa kalau tubuh kita terlihat cocok saat berpelukan seperti ini…”
Ryewook menyembunyikan rona merah diwajahnya ia menoleh sekilas kebelakang dan menemukan Yesung sedang membenamkan wajahnya dipundaknya “Kita terlalu cocok Hyung…”
Yesung tersenyum dibalik pundak Ryeowook dan makin mengeratkan pelukkannya ditubuh mungil itu persetan dengan mata yang memandang mereka jijik mereka tidak perduli akan itu semua… yang ia perdulikan sekarang hanya lah namja mungil ini kini ada bersamanya
Kyuhyun menepuk-nepuk wajah Sungmin yang terlihat memerah “Kau kedinginan Minnie…”
Sungmin pun ikut menepuk-nepuk wajahnya “Ani Kyu…”
“Kotjimal… sudah kita pulang saja ne?” Kyuhyun sudah hampir menarik Sungmin untuk segera beranjak dari bangku tempatnya duduk
“Aniyo… aku ingin menunggu hujan meteor.. aku ingin mengucapkan permintaanku…” tahan  Sungmin
“Ucapkan saja padaku…”
“Ani, tidak akan ampuh jika diucapkan padamu…” Sungmin menggenggam jemari Kyuhyun di wajahnya “Tenang Kyu aku tidak kedinginan…”
Kyuhyun menatap Sungmin pasrah ia pun kembali menepuk-nepuk wajah Sungmin “Jika kau sampai sakit jangan salahkan aku ne?”
Sungmin mengangguk ia menarik jemari Kyuhyun agar turun dari wajahnya “Jika nanti hujan meteor kau ingin minta apa Kyu?”
“Aku?”
Sungmin mengangguk dengan semangat membuat Kyuhyun gemas dengan keaegyoannya, namja jangkung itu mencubit pelan pipi Sungmin sebelum menjawab pertanyaan Sungmin sambil membelai wajah Sungmin “Opso.. apa yang ku inginkan sudah kudapatkan..”
“Eh? Jinjja??”
Kyuhyun mengangguk ia kembali menyentuh wajah Sungmin “Kau Minnie, aku ingin memilikimu aku ingin kau mencintaiku seperti aku mencintaimu…”
“Kyu…”
“Wae? Aku terlihat mengerikan???”
“Sedikit… tapi aku suka itu…”Sungmin menepuk-nepuk wajah Kyuhyun “Tenanglah permintaanmu sudah terkabul Kyu…”
“Tapi, kau harus mencintaiku Minnie hanya mencintaiku selamanya…”
“Oh, kau egois sekali Tn Cho Kyuhyun??”
“Biarkan saja, kau keberatan dengan permintaanku?”
Sungmin mengangguk membuat Kyuhyun terdiam kaget ia mengira apa permintaannya sudah keterlaluan atau memang Sungmin masih ingin menjadi namja normal yang bisa menikah dengan yeoja bukannya namja egois seperti dirinya
“K, kau keberatan Minnie?” Kyuhyun terlihat panik saat ini
Sungmin kembali mengangguk “Nde, aku keberatan kau harus mengganti permintaanmu, karena itu adalah permintaanku nanti…”
Sungmin tersenyum puas melihat raut ketakutan diwajah Kyuhyun tadi “Kau mengerjaiku eoh???”
“Nde wae???”
“Ani, aku senang kau hanya bercanda… jadi ternyata kita berdua sama-sama egois Chagi…” Kyuhyun menggenggam jemari Sungmin “Itu benar permintaanmu Minnie?”
Sungmin mengangguk “Jika bisa aku ingin kita selalu bersama selamanya Kyu… mungkin terdengar aneh jika aku mengatakan ini padahal kita baru kenal dan dekat 2 minggu ini dan kita baru resmi hari ini, tapi salahkan dirimu yang sudah hadir dan masuk kedalam kehidupanku… membuatku yang terbiasa kesepian sendiri jadi tergantung padamu, aku bisa gila rasanya jika tidak bersamamu Kyu…”
Kyuhyun tersenyum lalu menyentil hidung Sungmin “Terkabul…”
Sungmin hanya  menunduk tersenyum malu-malu percuma umur Sungmin yang lebih tua 2 tahun dari Kyuhyun karena sekarang yang terlihat sebaliknya Kyuhyun yang terlihat lebih tua dari Sungmin bahkan kini Sungmin sudah tidak terlihat seperti namja lagi dimata Kyuhyun
Kibum menyodorkan secangkir kopi panas pada Siwon “Kau ini sebenarnya sudah berapa lama didepan eoh??? Tangan dan tubuhmu itu dingin sekali..” tanya Kibum sembari melipat tangannya didadanya
“Hmm, aku hampir 1 jam didepan sana..” jawab Siwon sambil menyeruput kopinya
“Mwo!!! Kau ini, kenapa tiba-tiba jadi bodoh begini?? Kenapa tidak segera mengabariku?? Untuk apa kau didepan sana?” omel Kibum, ia tidak habis fikir kemana kepintaran namja ini kenapa hari ini jadi bodoh begini???
“Aku hanya takut kau tidak menerimaku Bummie, maka dari itu aku menyiapkan diriku dluar sana…”
“Pabo, bahkan kau masih berani mengajakku untuk menunggu hujan meteor diluar sana?? Jika aku tidak menyentuh tanganmu aku tidak akan tahu kau sudah lama berada diluar…”
“Mian Bummie…”
Kibum menghela nafas “Sudahlah, cepat habiskan kopi panasmu… tunggu aku bekerja sebentar lagi… jam 11 kami akan tutup…”
Siwon mengangguk patuh dan Kibum pun beranjak meninggalkannya yang kini sibuk dengan kopi panasnya ia benar-benar hampir mati beku diluar sana, Siwon menatap cangkir kopinya lalu tersenyum ya mungkin dirinya memang sedikit pabo menunggu diluar karena takut ditolak oleh Kibum?? Dan gara-gara ulahnya itu kini Kibum jadi mengkhawatirkannya dengan begitu seharusnya Siwon sudah tahu bukan bagaimana perasaan Kibum padanya, Siwon menatap keluar jendela
“Harapanku, hanya ingin agar kami tetap saling mencintai selamanya… hanya itu…” gumam Siwon
“Harapan yang sama denganku Wonnie…”
Siwon tersentak dan segera menoleh kebelakang ia mendapati Kibum sudah berdiri dibelakangnya dan sudah memakai baju santai bukan baju seragam lagi “Bummie?”
“Teukie Hyung mempercepat jam tutup café lagipula café tidak ada pengunjung… setelah aku mencuci cangkirmu ini kita segera keluar ne?”
Siwon mengangguk dan dengan cepat menghabiskan kopinya, dan Kibum segera mengambil alih cangkir itu dan hendak kembali kedapur café
“Bummie…”
“Hmmm?” Kibum menoleh
“Saranghae…”
Kibum tersenyum tetapi ia tidak menyembunyikan rona merah diwajahnya “Nado Wonnie..”
Kangin masih setia menggenggam jemari Leeteuk yang terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan jari miliknya entah mengapa ia selalu merasa tangannya selalu cocok jika bertautan dengan jemari Leeteuk mungkin tangannya tahu siapa yang memang pantas jadi pendampingnya kelak
“Kangin-ah..”
“Nde?”
“Kenapa kau mau jadi seperti ini?? Kufikir kau ini namja normal?”
Kangin menoleh pada Leeteuk yang berdiri disampingnya mereka kini masih ada di jendela didekat sudut café mereka bisa melihat keseluruh penjuru café ataupun luar café dari jendela ini tetapi dari bagian café yang lain sedikit sukar menemukan mereka “Salahkan saja takdir yang mempertemukan kita Hyung…”
“Kau menyesal eoh?”
“Jika kau menolakku mungkin aku akan menyesal…”
“Lalu?”
“Lalu apa?? Kau menerimaku bukan?? Tentu aku tidak menyesal aku bersyukur sekarang…” Kangin membenahi tubuh Leeteuk agar menghadapnya “Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang Hyung?”
“Hmm, mungkin menunggu hujan meteor…” jawab Leeteuk sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk gerakan itu membuat Kangin merasa gemas dengan Leeteuk rasanya ia tidak salah mencintai seseorang kini
“Kau benar-benar menggemaskan Hyung…” ucap Kangin sembari mencubit pelan pipi kiri Leeteuk “Kau ada permintaan eoh?”
“Hmm, aku hanya ingin tidak ada yang menentang kita nantinya Kangin-ah… aku tidak ingin sakit dibelakang nanti…”
“Jika tidak terkabul bagaimana? Jika orang ada yang menentang bagaimana? Terlebih jika keluargamu menentang hubungan kita bagaimana Hyung?”
Leeteuk terdiam kata-kata Kangin bagai sedikit menyadarkannya, ia tidak sempat berfikir tentang keluarganya bagaimana pendapat keluarganya tentang kelainannya?? Apa benar kata LOGIKAnya??
“Jika aku…”
Leeteuk kembali tersadar dari lamunannya dan menatap Kangin yang berhasil membuyarkan lamunannya barusan “Jika aku mengalami hal itu aku akan memperjuangkannya Hyung, asal kau juga mau berjuang bersamaku…”
“Kau serius Kangin-ah?”
Kangin mengangguk “Keureyo… aku tidak pernah tidak serius dengan kata-kataku… aku akan memohon pada keluargamu dan keluargaku untuk menyetujui hubungan kita otheyo?”
“Jika…” Leeteuk menunduk ia tidak berani melanjutkan perkataannya
“Apapun yang terjadi kita harus berjuang bersama aro?? Jangan jadikan perasaan ini jadi perasaan sia-sia Hyung… aku akan tetap melindungimu aku akan tetap ada disisimu…”
Leeteuk tersenyum memperlihatkan lesung pipitnya dan senyum angelnya, Leeteuk harus yakin ia tidak salah kali ini ia hanya ingin egois 1x saja dalam hidupnya dan ia ingin hidup bersama dengan orang yang benar-benar dicintainya dan mencintainya ini bukan permintaan yang terlalu sulit bukan???
Henry membawa segelas kopi hangat dari café mereka ke bangku taman dimana Zhoumi menunggunya, ia dan Kibum serta Zhoumi diusir dari café oleh Heechul mereka bilang kalau café tutup lebih awal padahal Heechul dan Leeteuk sendiri masih di dalam café, bilang saja jika mereka ingin berduaan dengan pasangan baru mereka
“Ini Hyung, minum dulu…” Henry menyodorkan segelas kopi hangat pada Zhoumi dan segera disambut oleh namja mancung itu
“Gomawo Henry-ah…”
“Kau kemana saja? Aku bingung kau tahu?” tanya Henry dengan sedikit mengomel sambil duduk disamping Zhoumi
“Teuki Hyung sudah bilang bukan, aku ini cuti sakit…”
“Pasti karena mengantarkan biolaku malam itu? Aish mianhae Hyung..” Henry menunduk menyesal
Zhoumi menoleh kearah Henry lalu tersenyum dan mengacak-acak rambut Henry “Ani, gwenchana… karena biola itu aku juga bisa menyatakan perasaanku bukan?? Aku ini cukup beruntung kau tahu…”
Henry ikut tersenyum lalu menoleh menatap Zhoumi “Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan disini?? Menunggu hujan meteor??”
Zhoumi mengangguk “Itupun jika kau tidak keberatan menghabiskan malam yang dingin ini berdua denganku dibangku taman ini…”
Henry mengerutkan dahinya lalu memandang sekitar, ia lalu kembali menatap Zhoumi “Kita tidak berdua Hyung masih banyak yang lainnya disini…”
Zhoumi sweatdrop Henry benar-benar bolot!! Tidak peka!!! “Kau tidak bisa diajak romantis sedikit ya?” gerutu Zhoumi sambil kembali meminum kopinya
Henry tersentak kaget “Eh??? Kukira karena sakit kemarin kau jadi babo Hyung, kukira kau lupa disini ada banyak orang…”
Zhoumi menghela nafas berat “Sepertinya aku memang harus meminta permohonan agar kau tidak bolot Henry-ah…”
“Hyung!” rengek Henry mempoutkan bibirnya dan itu membuat Zhoumi tertawa mungkin itu memang permintaannya lebih tepatnya salah satu permintaannya karena permintaannya yang paling penting adalah Henry tetap bersamanya bukan hanya hari ini besok ataupun lusa tetapi hingga minggu depan, bulan depan, berbulan-bulan kedepan bahkan bertahun-tahun kedepan hanya bersamanya
“Kopi ini wangi Chullie..” gumam Hankyung yang kini ada didalam café dan berada dekat dengan grand piano
“Kau baru tahu, ini kopi terbaik disini Teuki Hyung selalu menggunakan kopi terpilih…”
“Nde araseo terlihat dari sifatnya yang menjunjung tinggi kesempurnaan…”
“Ya sudah habiskan kopimu hangatkan sebentar tubuhmu disini, nanti saat hujan meteor kita akan keluar melihatnya…”
Hankyung mengerutkan keningnya “Eh?? Hari ini ada hujan meteor??”
Heechul segera menatap Hankyung “Kau tidak tahu?”
Hankyung menggeleng tanpa dosa padahal sebenarnya Heechul sudah kesal setengah mati, untung dia yang mengatakannya duluan kalau malam ini akan ada hujan meteor, jika menunggu namja tampan itu yang berbicara mungkin hingga hujan meteor berakhir Hankyung tidak akan mengajaknya untuk melihat hujan meteor
“Aish kau ini benar-benar payah..” omel Heechul
“Aku tidak ada waktu mengurusi hal itu Chullie…”
“Nde, kau sama seperti Teuki Hyung work a holic… tapi Teuki Hyung lebih baik dari padamu, dia tahu hari ini ada hujan meteor berbeda denganmu…”
“Sudahlah jangan memojokkanku seperti itu…”
“Lalu?? Aku ini benar-benar ingin mengomelimu kau tahu…”
“Kenapa lagi?”
“Kenapa kau mengerjaiku seperti itu? Untuk apa juga kau malah menunggu disana, kau tahu kan sedang hujan salju diluar sana…”
“Hanya salju yang berjatuhan belum badai Chulie, kau ini benar-benar marah padaku atau mengkhawatirkanku??” goda Hankyung begitu mengingat ekspresi wajah Heechul tadi saat menghampirinya, mulutnya memang mengoceh tetapi tatapan matanya  menyiratkan rasa khawatir yang mendalam
Heechul memukul lengan Hankyung “Keduanya!”
“Kau benar-benar terlihat seperti yeoja sekarang…” Hankyung terkekeh pelan melihat wajah Heechul yang memerah karena kesal padanya
“Jinjja?” Heechul menyentuh wajahnya dengan kedua tangannya “Tapi aku lebih cantikkan dari yeoja yang kau kenal?”
“Sudah berapa kali aku bilang padamu kan? Kau ini lebih cantik dari pada yeoja manapun yang pernah aku temui Kim Heechul…”
“Kau yang mengatakannya ya? Kau tidak boleh meninggalkanku, aku jadi tidak normal gara-gara dirimu jadi kau harus bertanggung jawab…”
“Kau fikir aku jadi tidak normal juga gara-gara siapa?? Siapa suruh aku bertemu denganmu dicafe ini dan malah membuatku mengingatmu terus menerus…”
“Eh?? Jinjja?? Sejak kita pertama kali bertemu kau sudah menyukaiku Hannie??” tanya Heechul dengan senyum menggoda
“Aish, jangan tersenyum seperti itu… kau terlihat seperti sedang menggodaku Chullie…”
Heechul tertawa ringan “Ani aku tidak menggodamu aku hanya kaget ternyata kau sudah sejak lama merasakannya… apa pesonaku sehebat itu Hannie?”
“Aish, berhenti menggodaku…” omel Hankyung sambil mencubit kedua pipi Heechul
“Au, appo…” erang Heechul sembari mengusap-usap wajahnya “Em, lalu permintaanmu pada Hujan meteor hari ini apa?”
Hankyung menatap keluar café dari jendela “Bukankah aku sudah mendapatkanmu? Aku harus meminta apa lagi??”
Heechul menepuk lengan Hankyung cukup keras
“Aw! Appo Chullie…”
“Kau ini benar-benar bukan namja romantis…”
“Hei apa hubungannya romantis dengan ini semua??”
“Paling tidak mintalah 1 permintaan yang berhubungan denganku, dengan hubungan kita… kau ini benar-benar payah…”
Hankyung mengusap-usap dagunya lalu kembali menatap langit dari jendela “Aku hanya ingin kau ada disisiku Chullie…” ucap Hankyung tanpa menoleh pada Heechul yang kini tengah menatapnya dengan tersenyum kecil “Tetap disampingku walau apapun yang dikatakan orang akan hubungan ini…” Hankyung menoleh lalu meraih jemari Heechul lalu menggenggamnya “Kau harus tetap bersamaku Chullie…”
Heechul tersenyum menunduk menyembunyikan rona merah diwajahnya tetapi Hankyung bisa melihat dengan jelas kalau Heechul menganggukkan kepalanya tanda menyetujui permohonan namjachingunya itu
Donghae memberikan segelas kopi hangat pada Eunhyuk yang sedari tadi menggosok-gosokkan kedua tangannya “Ini minumlah, kau pasti kedinginan…”
“Ani, aku hanya sedikit dingin nanti juga terbiasa…” Eunhyuk mendorong segelas kopi itu “Kau saja yang meminumnya Hae…”
“Minum bersama ne? aku tidak mau hangat sendiri…”
Eunhyuk hanya mengangguk pasrah menerima sifat keras kepala sahabatnya sekaligus namjachingunya ini, jika permintaannya tidak diturutin ikan mokpo ini akan marah dan tidak mau bicara itu kan bahaya namanya, Eunhyuk mengedarkan pandangannya keseluruh taman ia membulatkan matanya melihat ada Kyuhyun tidak jauh dari mereka dan ada Siwon di depan café tempat Kibum bekerja
“Hae, lihat ada Kyuhyun dan Siwon disana…”
Donghae yang sedang meniup-niup kopi panasnya menoleh kearah yang ditunjuk Eunhyuk “Untuk apa mereka ada disini?? Dan Siwon kenapa ada didepan café tempat Kibum bekerja??”
“Molla…” Eunhyuk makin membulatkan matanya begitu melihat Kibum yang baru keluar dari café langsung dipeluk Siwon “OMO!” pekik Eunhyuk tertahan
“Aigoo, mereka berakhir begini ternyata?? Padahal seingatku Siwon dulu bersikap kasar pada Kibum kenapa sekarang begini jadinya??” tanya Donghae bingung
“Wae? Kau tidak suka?” tanya Eunhyuk menginterogasi
Donghae menoleh dengan wajah polosnya “Eh?? Siapa yang tidak suka?? Aku?”
Eunhyuk menghela nafas “Nde kau…”
“Hei kau cemburu eoh?” tanya Donghae sambil menoel jahil dagu Eunhyuk yang selalu ia anggap dagu yang seksi
“Aish, jangan menggodaku…” omel Eunhyuk
“Kau benar-benar terlihat manis dimataku Hyukie…”
“Kau ini benar-benar tukang gombal… berhenti menggodaku dan habiskan kopi itu…”
“Kita yang habiskan… bibirmu sudah membiru Hyukie, kau pasti kedinginan…”
“Kau keras kepala…”
Donghae hanya tersenyum ia mengalihkan pandangannya menatap langit “Kau ingin minta apa Hyukie?”
“Eung???” Eunhyuk menatap langit menyusul Donghae “Apa ya? Aku bingung ingin minta apa??”
“Lalu kenapa kau mengajakku melihat hujan meteor jika tidak ada yang ingin kau pinta?”
Eunhyuk menyentil hidung Donghae hingga namja itu menoleh kaget kearah Eunhyuk “Permintaanku sudah terkabul duluan sebelum aku memintanya…”
“Mwo? Jinjja??”
Eunhyuk mengangguk “Aku ingin Tuhan menunjukkan apa perasaanku ini benar, jika benar aku harap yang kucintai juga akan mencintaiku…”
Donghae tersenyum salah tingkah “Seharusnya jika permintaanmu yang itu sudah terkabul kau harus menyiapkan permintaan lain untuk hari ini….”
“Haruskah?? Lalu permintaanmu sendiri apa?” tanya Eunhyuk menoleh kearah Donghae
“Aku ingin… tidak ada yeoja atau namja lain yang mendekatimu lagi selain diriku…”
Eunhyuk tersenyum “kau egois sekali….”
“Eh?? Jadi kau rela Sica masih mendekatiku?”
“Ani kalau itu aku tidak rela, siapa juga yang rela kau didekati yeoja centil itu…”
“Jadi yeoja lain juga boleh mendekatiku begitu??”
Eunhyuk segera menoleh kearah Donghae “Itu juga tidak boleh…”
“Kalau begitu kau juga egois Eunhyukie…”
“Huft… baiklah-baiklah… aku juga egois sama sepertimu ikan….”
“Aish kau masih memanggilku ikan??”
“Nde dasar ikan!”
“Coba katakan sekali lagi??”
“Ikan… I.K.A.N!”
“Kau akan menyesal Lee Hyukjae…”
“Mwo?? Aniyo, dasar Ik…” ucapan Eunhyuk terhenti ketika ia merasa bibirnya dibungkam sesuatu yang hangat dan lunak bahkan ada sedikit rasa kopi dibibirnya yang baru disentuh oleh bibir Dnghae
“Kau manis Hyukie…” gumam Donghae ketika tautan bibir mereka terlepas bahkan jarak wajah mereka masih sangat dekat
“Tetaplah menjadi milikku Hyukie selamanya…”
Eunhyuk mengangguk “Keure… kau pun begitu Hae…” Donghae pun kembali mendekati wajah Eunhyuk ia ingin kembali mengecap manisnya bibir mungil itu hingga
PLETAK!!
“Aw…”keluh Donghae
“Kau tahu kita ini ada ditaman kau jangan sembarangan menciumku disini!”
“Suka-suka ku Eunhyukie…”
CHU~~~
Donghae segera bangkit dari kursinya ia menjauhi Eunhyuk dengan cepat “Kau sangat manis Hyukie..” jerit Donghae membuat Eunhyuk ikut bangkit dari duduknya
“Kyaa!! Lee Donghae!!!” jerit Eunhyuk yang kesal setengah mati dengan namjachingunya dan dengan segera ia mengejar Donghae yang makin menjauh
Bertepatan dengan jatuhnya hujan meteor pertama dalam hati mereka masing-masing mereka mengucapkan permintaan yang sama
“Ijinkan dia selalu ada disampingku dengan keajaibanmu…”

THE END
00:45 WIB
24 Januari 2012


Ni epilog bener-bener lama banget baru kelarnya ketunda-tunda mulu pas ngetiknya makanya akhirnya ni FF pas sebulan kelar dah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar