SNOW WHITE at CHRISTMAS
TREE 1 [ a Fluke ]
Seorang namja menatap jam tangannya sekali lagi saat
bus yang ia tunggu sudah terlihat dikejauhan ia segera berdiri dari duduknya Ia
menepuk-nepuk belakang celananya itu merupakan kebiasaan untuknya, ketika mobil
itu berhenti didepannya ia pun melangkah masuk kedalam bus itu dengan langkah
mantap dan pasti
“Chamkanman!!!”
Jeritan
melengking sebuah suara membuat namja itu menghentikan langkahnya dan segera
menoleh ia melihat namja bertubuh kecil berlari kearah bus dengan
tergesah-gesah hampir saja pintu bus ini tertutup andai saja namja kecil itu
tidak berteriak
Namja
bertubuh kecil itu menghela nafas lega setelah masuk kedalam bus, ia tersenyum
meminta maaf ketika ia sadar seluruh penumpang kini memandanginya seolah-olah
dirinya baru saja melakukan sesuatu yang hebohnya bukan main, senyumnya
terhenti ketika ia bertemu pandang dengan namja yang lebih tinggi darinya namja
itu berdiri disamping bangku yang kosong aneh kenapa namja itu tidak duduk
saja??
Namja
tinggi itu tersenyum “Duduklah…” ia menggeser sedikit tubuhnya agar namja kecil
itu bisa duduk dibangku yang tadi hampir ia duduki
“Nde?”
“Aku
tahu kau lelah berlari, kau butuh istirahat aku sudah sedari tadi duduk
dihalte.. duduklah…” ucap namja tinggi itu lagi dan hanya ditanggapi oleh
anggukan patuh oleh namja kecil itu
“Kamsahamnida…
eung….”
“Jongwoon,
Kim Jongwoon…”
“Ah,
nde Kim Ryeowook imnida…. Kamsahamnida Jongwoon-shii…”
“Cheomane..”
Kim
Ryeowook mengerjap-ngerjapkan matanya ternyata ia tertidur didalam mobil ia
melihat sekitar bus yang ia naiki sudah sepi hanya tinggal dirinya dan namja
tadi yang memberikan duduk untuknya namja itu duduk paling belakang sambil
memandang jalanan , ia menghela nafas ketika ia ingat kalau ia hampir
ketinggalan bus huft hari ini adalah lucky day untuknya
Namja
ini memutuskan untuk memadang jalanan juga ia tidak ingin memanggil namja yang
memberi tempat duduk padanya ia lebih baik diam agar tidak dianggap cerewet
lagi oleh sebagian orang…
Bus
yang ia naiki berhenti dipemberhentian terakhir Kim Ryeowook segera beranjak
turun dan menjauhi bus itu ia harus menyambung bus lagi untuk sampai
ketujuannya, sedangkan namja bernama Kim Jongwoon juga segera turun dari dalam
mobil ia merenggangkan otot-otot tubuhnya sejenak sebelum memutuskan mencari bus selanjutnya yang akan
ia naiki
Entah
kebetulan atau apa?? Ketika namja yang mengaku bernama Kim Jongwoon sudah
memasuki bus yang berukuran sedikit lebih mini dari pada bus yang ia naiki tadi
ia bertemu lagi dengan namja mungil Kim Ryeowook yang kini juga terlihat kaget
melihatnya
“O!
Jongwoon-shii…”
“Kebetulan
sekali Ryeowook-shii….”
Ryeowook
segera menggeser duduknya karena disekeliling hanya tinggal bangku sebelahnya
yang masih kosong, ia jelas tidak mungkin membiarkan namja yang memberikan
tempat duduk padanya hanya berdiri bengong didekatnya
“Duduklah…”
“Ah
nde, kamsahamnida…”
“Cheonmane…”
“Aku
tidak menyangka tujuan kita sedikit sama mungkin, Ryeowook-shii…”
Ryeowook
tersenyum “Panggil saja aku Wookie Jongwoon-shii… kau memanggilku selengkap itu
apa tidak membuat lidahmu pegal?”
Namja
tampan itu tertawa mendengar lelucon Ryeowook “Nde Wookie-ah… kalau begitu kau
boleh memanggilku Yesung atau Yesung Hyung sepertinya kau terlihat lebih muda
dariku…”
Ryeowook
tersenyum pada Yesung “Nde Yesung Hyung…”
Mereka
menghabiskan waktu dijalan untuk mengobrol entah dari mana bahan obrolan mereka
yang pasti Ryeowook dan Yesung hanya merasa seperti teman lama yang sudah lama
tidak bertemu dan hari ini mereka baru bertemu dan kini sedang temu kangen dan
sedikit bernostalgia
Ryeowook
dan Yesung memandang bangunan yang ada dihadapan mereka kini lalu mereka
sama-sama saling menoleh dan menatap sesaat
“Tujuan
kita benar-benar sama ternyata…” ucap Yesung sambil menggaruk-garuk belakang
kepalanya yang tidak gatal
“Em
sepertinya begitu Hyung…” Ryeowook juga ikut-ikutan menggaruk-garuk kepalanya
yang tidak gatal semenjak namja disampingnya ini memberikan tempat duduk untuk
dirinya ia memang sedikit merasa salah tingkah dan tidak enak pada namja itu
dan sekarang tujuan mereka sama ini kebetulan yang cukup hebat menurut Ryeowook
Satu
minggu berlalu setelah hari itu, hari dimana ternyata mereka menjengguk Halmoni
mereka masing-masing itu juga suatu kebetulan bukan??? Memang tidak ada lagi
panti jompo yang lain kenapa Halmoni mereka bisa satu panti juga bahkan satu
kamar pula dan berteman cukup dekat, padahal selama ini ketika Ryeowook atau
pun Yesung datang kepanti mereka tidak pernah bertemu sebelumnya tetapi hari
itu mereka bertemu didalam halte kemudian didalam bus dan sekarang dipanti
jompo dan menghabiskan waktu bersama karena kedua Halmoni yang mereka kunjungi
ingin menghabiskan waktu bersama menikmati musim dingin yang mulai datang
mengingat ini akhir tahun dan mau tidak mau pun pulang dari panti mereka harus
bersama-sama sampai halte yang mempertemukan mereka tadi pagi dan setelahnya
mereka kadang bertemu lagi dihalte yang sama, ketika Yesung berangkat
kekampusnya yang ternyata sama dengan Ryeowook juga wow kebetulan lagi kah???
“Aku
baru tahu kita satu kampus Yesung Hyung… jika saja aku tidak melihatmu ketika
aku ingin keperpus tadi…” ucap Ryeowook yang kini sedang duduk disamping Yesung
didalam bus menuju kembali kehalte tempat biasa mereka bertemu
Yesung
tertawa renyah “Ini benar-benar kebetulan yang cukup…” Yesung mengangkat kedua
bahunya tanpa memandang kearah Ryeowook “Sedikit aneh memang…”
“Ah
sudah sampai…” Ryeowook mengalihkan pembicaraan jangankan Yesung dirinya pun
juga merasa kejadian satu minggu ini sangat aneh dan ya hanya kebetulan yang
bisa menggambarkan apa yang mereka berdua alami, kedua namja itu melangkah
turun dari bus
“Hmm,
Wookie-ah bagaimana jika kau kutraktir minum dicafe itu?” tanya Yesung sembari
menunjuk café yang letaknya ada disebrang halte tempat mereka turun
“Jinjja???
Wah aku memang ingin mencoba kecafe itu dari dulu Hyung, hanya saja tidak ada
yang menemaniku dan juga sangat tidak enak masuk dan duduk didalam café
sendirian…”
“Nde
aku tahu itu, maka dari itu kuajak kau kesana aku juga tidak ada teman untuk
masuk kedalam café itu…” Yesung meraih jemari Ryeowook lalu menariknya untuk
menyebrang jalan bersamanya ia tidak menyadari wajah namja bertubuh mungil itu
sedikit tersentak ketika jemarinya disentuh oleh Yesung apa lagi kini jemarinya
digenggam kuat saat menyebrang oleh namja itu
Ryeowook
hanya bisa menunduk menutup wajahnya yang terasa panas ia sedikit bingung ada
yang bergemuruh didalam hatinya rasanya ada jutaan kupu-kupu didalam perutnya
yang siap melesak keluar dengan hebatnya seolah-olah ia bahagia… ups??? Tunggu
bahagia?? Bahagia atas apa??? Ryeowook melirik sekilas kearah jemarinya yang
masih bertaut dengan namja disebelahnya melihat itu sontak wajahnya kembali
merona haish apa yang melintas kini diotaknya jangan bodoh Kim Ryeowook,
makinya pada dirinya sendiri
Yesung
melepaskan tautan jemari mereka membuat Ryewowook yang tadinya menunduk segera
menoleh kearahnya “Kita sudah sampai, ayo masuk…” Yesung membukakan pintu bagi
Ryeowook dan membiarkan namja mungil itu masuk terlebih dahulu Ryeowook
terkekeh geli melihat sikap Yesung ia seperti yeoja yang dibukakan pintu oleh
namjachingunya, tetapi sedetik kemudian Ryeowook menegang ia kembali mengumpat
dirinya sendiri
“Berfikir
apa kau Kim Ryeowook!! Yeoja??? Aish kau ini namja, namja, ingat itu kau ini
namja dan yang bersama denganmu kini juga namja… aish pabo!!” omel Ryeowook
sambil memukul pelan kepalanya
“Apa
yang kau lakukan Wookie-ah??? Kau sakit?”
Suara
merdu Yesung membuatnya sadar dan kembali kealam nyata dirinya memang sedikit
aneh jika sudah masuk kedalam dunia khayalannya “Em, ani Hyung aku baik-baik
saja…”
“Araseo…
itu kau lihatlah mau pesan apa?” ucap Yesung sambil menunjuk buku menu yang
sudah ada dihadapan Ryeowook entah sejak kapan, aish mengkhayal membuatnya
terlihat sangat bodoh hari ini
“Ah,
nde Hyung…” Ryeowook segera membaca daftar menu tetapi sesekali matanya melirik
kearah Yesung yang kini sedang membaca menunya dengan serius wajah seriusnya
membuat Ryeowook menyunggingkan senyum baginya wajah itu terlihat sangat lucu
belum lagi wajah Yesung yang terkena bias cahaya dari lampu-lampu yang berpijar
dari pohon natal super big size yang ada tepat diseberang café membuat wajah
Yesung terlihat sedikit lebih tampan dari biasanya dan kembali membuat Ryeowook
merasakan gemuruh yang cukup hebat lagi didadanya ini gila batinnya, dan lebih
kebetulannya lagi mereka duduk didekat kaca jadi mereka bisa melihat dengan
jelas pohon natal yang super bis size itu ini seperti Dinner bukan?? Sudah
sejak beberapa hari yang lalu pohon natal itu selesai dibuat dan baru hari ini
juga Ryeowook bisa menikmati keindahan pohon natal itu, kurang dari seminggu
lagi sudah natal bukan?? Ia memandang takjub pada pohon natal tersebut hanya
kurang salju jika salju sudah turun maka pasti pohon natal ini akan terlihat
lebih indah
“Wookie-ah?”
“Eh???
Nde Hyung?”
“Kau
ingin pesan apa?”
“Aku…
aku ikut apa yang kau pesan saja Hyung… toh kau yang mentraktirku bukan??”
Ryeowook memberikan cengiran lucu pada Yesung dan hanya dibalas oleh senyum
hangat dari Yesung
Ryeowook
kembali menatap kearah penjuru café yang bisa dibilang tidak ramai tapi tidak
sepi juga saat Yesung kini sedang sibuk menyebutkan pesanannya pada waiter yang
berwajah imut seperti Ryeowook hanya saja Ryeowook berwajah tirus sedangkan
waiter itu berwajah chubby, ada beberapa pasangan yeoja dan namja yang duduk
dimeja sama seperti dirinya dan dimeja kasir ia bisa melihat ada seorang namja
tinggi rambutnya berwarna merah menyala yang kini sedang melihat-lihat kertas
dengan gusar mungkin sedang menghitung pendapatan hari ini tidak jauh darinya
ada 2 murid SMA yang sedang duduk dalam diam tetapi salah satu namja itu
menatap namja dihadapannya dengan dalam Ryeowook jelas mengerti arti tatapan
itu sayang saja namja yang sedang ditatap itu hanya sibuk dengan ponsel pinknya
“Memperhatikan
apa?”
Ryeowook
menoleh kearah Yesung lalu tersenyum “Aniyo hanya memperhatikan sekitar saja Hyung…”
Ryeowook menatap keluar jendela “Pohon natalnya indah sekali Hyung…”
Yesung
ikut menatap keluar jendela lalu tersenyum menatap indah dan kagum pada pohon
besar itu “Ketika aku kecil aku ingin pohon sebesar itu ada dirumahku tetapi
Ummaku malah memarahiku….”
“Hyung,
Hyung… kau ingin membuat atap rumahmu bolong eoh???”
“Hahaha,
aku baru sadar pohon sebesar itu bisa membuat atap rumahku bolong sekarang…”
Ryeowook
terkekeh pelan mendengar ucapan Yesung, namja itu polos atau memang babo sich??
“Em Hyung?”
“Nde?”
“Apa
minggu ini kau ke panti jompo lagi?” tanya Ryeowook ragu ia ingin sekali
berangkat bersama dengan Yesung lagi kesana kali ini bukan kebetulan lagi
tetapi memang mereka yang sengaja bertemu untuk pergi bersama ketempat dengan
tujuan yang sama
“Hmm,
wae?? Ingin berangkat bersama, ne?”
Ryeowook
mengangguk lucu “Aku hanya bosan dijalan sendirian Hyung…”
“Sebenarnya
minggu ini Namdongsaengku yang seharusnya kesana tetapi demi menemanimu aku
yang akan kesana bersamamu…”
“Ah
jinjja Hyung???” tanya Ryeowook antusias ada perasaan bahagia mendengar ucapan
Yesung boleh dibilang ia merasa dinomor satukan oleh namja dihadapannya ini
“Nde…”
Pembicaraan
mereka terhenti sesaat ketika pesanan mereka datang dan sekarang namja yang
sangat terlihat sangat tinggi seperti tiang listrik berjalan yang mengantarkan
pesanan mereka wajahnya juga terlihat seperti koala ini namja yang tadi dilihat
Ryeowook di meja kasir
“Silahkan
menikmati…” ucap namja koala itu lalu beranjak meninggalkan Ryeowook dan Yesung
“A!
Tiramisu!! Kau tahu Hyung aku menyukai tiramisu…”
“Jinjja?
Selera kita sama ternyata…”
Mereka
mulai memakan cake tiramisu mereka sambil menyesap Hot Choco dalam gelas Yesung
memadang namja dihadapannya sesaat lalu kembali menekuni cakenya ia
menyunggingkan senyum karena melihat cara makan namja mungil itu yang terlihat
sangat lucu dan terlihat sangat amat manis dimatanya..
“Eh???
Manis??? Hei Kim Jongwoon dia itu namja!! Jangan berkata dia manis seolah-olah
dia itu yeoja, Aish!!!” Yesung medecak pelan meruntuki kebodohan otaknya kenapa
bisa-bisanya otak nya yang selama ini selalu berputar searah dengan jarum jam
kini malah melenceng dari tempat seharusnya
“Hyung???”
“Hmm?”
“Wae??
Kau terlihat kesal? Kau tidak suka cakenya?”
Yesung
menggeleng pelan dan tersenyum “Aniyo, cakenya enak hanya saja ada hal bodoh
yang kufikirkan tadi…”
“Oh…”
“Ehm,
bagaimana kalau lain kali kita kemari lagi??”
“Boleh
Hyung…” Ryeowook menghabiskan sisa cake dipiringnya dalam sekali suap “Ah
masitta…” gumam Ryeowook puas
“Aish
kau ini…” ucap Yesung membuat Ryeowook menolah kearah Yesung tetapi tiba-tiba
ia terdiam ketika ia merasakan jempol Yesung kini mengelap pemukaan bibirnya
dengan lembut
“Krimmu
belepotan, kau terlihat seperti anak-anak Wookie-ah…” ejek Yesung hampir
Ryeowook ingin tertawa mendengar ejekan Yesung jika saja Yesung tidak menjilat
jempolnya sendiri menghabiskan krim yang menempel dijempolnya wajah Ryeowook
langsung memanas dan yang dilakukannya hanya menunduk, hei yang menempel
dijempol Yesung itukan dari bibir Ryeowook berarti mereka ciuman tanpa
disengaja donk???
Aish
memikirkannya saja malah makin membuat Ryeowook memanas
“Hei
salju….” Pekik Ryeowook yang kini sudah berada diluar café ia menatap langit
ketika salju mulai turun tangannya ia tegadahkan keatas agar butir-butir salju
berjatuhan ditangannya
Yesung
hanya memandang Ryeowook yang kini berdiri dihadapannya sambil menengadahkan
tangannya sejajar dengan pundaknya, melihat salju yang berjatuhan ditambah lagi
melihat siluet Ryeowook yang tertimpa salju membuatnya semakin melihat Ryeowook
sebagai sosok yeoja, yuph yeoja yang terperangkap dalam tubuh mungil seorang
namja ia menghampiri Ryeowook yang asik dengan kegiatan barunya ia berbisik
dari belakang tubuh Ryeowook tepat ditelinga kanan Ryeowook
“Wookie-ah…”
panggil Yesung dengan lembut
“Hmm?”
sahut Ryeowook masih sibuk dengan salju yang berjatuhan
“Kau
cantik…”
DEG!
Tubuh
Ryeowook kembali menegang, hari ini sudah berkali-kali ia menegang kaget karena
ulah Yesung padanya dan semua itu hampir membuatnya gila dan hilang akal sehat
bahkan kata-kata Yesung barusan bisa sukses membuat Ryeowook tidak akan tidur
malam nanti persetan orang akan mengatakan ia makin mirip dengan yeoja ketika
ada namja yang mengatakan ‘Kau cantik’ padanya, hei itu memang
kenyataannya bukan??? Barusan Yesung berkata seperti itu
“Kau
namja paling cantik yang pernah kutemui…” lanjut Yesung dan semakin membuat
Ryeowook membeku ditempat ia bahkan tidak berani menoleh ataupun berbicara
apalagi bergerak sedikitpun, aish ini gila ini benar-benar tidak sesuai dengan
akal sehatnya ia dan Yesung???? Mereka namja bukan?????
Hari
ini adalah hari dimana mereka akan kepanti jompo bersama, sudah 2 hari semenjak
hari itu saat mereka bertemu dihalte keduanya berusaha bersikap sebiasa mungkin
dan melupakan kejadian 2 hari lalu, siapa yang tidak canggung jika mengingat
kejadian itu?? Yesung bahkan tidak tidur malamnya karena meruntuki kebodohannya
yang mengatakan kalau Ryeowook itu cantik hei Ryeowook itu namja dan kau bilang
ia cantik masih bagus kau tidak dihajarnya malam itu juga tapi satu yang tidak
bisa dilupakan Yesung wajah merah Ryeowook dan sikap malu namja itu yang
membuat Yesung 2 hari ini hanya tersenyum-senyum sendiri jika mengingatnya
bahkan Namdongsaengnya mengira Yesung sudah semakin tidak waras semenjak terakhir
kali menjenguk Halmoni mereka
Ryeowook
menutup kotak bekal yang ia bawa ia memang menyiapkan bekal itu untuk dicicipi
oleh Halmoninya karena mereka satu minggu sekali bertemu jadi setiap datang
Ryeowook pasti akan membawa masakan Ummanya untuk dimakan Halmoninya kini hanya
tinggal Yesung dan dirinya dibangku taman belakang panti 2 halmoni mereka
memutuskan berjalan-jalan pelan karena baru makan agar makanan itu cepat turun
sampai di lambung mereka
“Ah
aku kenyang…” ucap Yesung sambil merentangkan tangannya ia melirik kesamping
memperhatikan cara Ryeowook yang membereskan sisa makanan lagi-lagi Ryeowook
terlihat seperti yeoja dimatanya aish sepertinya matanya itu kini sudah sangat
bermasalah apa ia kurang mengkonsumsi wortel sehingga matanya jadi rusak begini?
“Mau
kubantu Wookie?”
Wookie
menoleh sesaat “Eopsoyo Hyung, sudah selesai kok…”
“Ah
baguslah…” Yesung memandang sekitar “Jika sudah turun salju taman ini sedikit
lebih baik terlihat indah dibanding tidak ada apa-apanya seperti biasa…”
“Nde
lalu kau ingin pulang sekarang?”
“Aniyo
aku ingin menikmati suasana disini…” bantah Yesung
Selama
beberapa saat mereka terdiam hingga akhirnya Ryeowook tiba-tiba bersin mungkin
hawa dingin yang tidak bisa ditahan Ryeowook hari ini membuatnya akan sakit,
dengan cepat Yesung menoleh
“Gwenchana?”
“Gwenchana
Hyung….”
Yesung
melepas syal yang melilit dilehernya dengan cepat ia menarik bahu Ryeowook agar
menghadapnya ia memakaikan syal itu dileher Ryeowook “H, Hyung??”
“Hmm?
Wae? aku tidak ingin kau kedinginan…” Yesung mengelus-elus kepala Ryeowook dan
sukses membuat wajah itu kembali merona
“Hei
wajahmu memerah, kau sakit?” tanya Yesung menyentuh kedua wajah Ryeowook
membuat wajah namja itu malah makin merona, melihat wajah Ryeowook yang semakin
merona hebat itu dari dekat membuat jantung yang sedari tadi sudah Yesung tahan
debarannya kini malah berdebar makin kencang bahkan tanpa keduanya sadari kini bibir
Yesung sudah menempel dengan manis dengan bibir Ryeowook mereka bahkan tidak sadar
mereka saling memberi rasa hangat lewat ciuman manis itu
Ryeowook
menggenggam erat kedua tangan Yesung tubuhnya benar-benar melemas karena ciuman
mereka tidak menuntut tetapi cukup lama untuk bisa membuat Ryeowook terhanyut
dengan apa yang Yesung berikan
Yesung
melepas tautan bibir mereka ia menatap jauh kedalam mata namja mungil
dihadapannya yang kini malah lebih memerah wajahnya dibanding tadi “Wookie…”
gumam Yesung sembari menyelipkan jemarinya diantara tengkuk dan rambut-rambut
Wookie [bayangin Wookie waktu di lagu ‘Me’]
“Hyung…”
“Kau
membuatku berdebar Wookie… kau harus bertanggung jawab atas itu…”
Ryeowook
menunduk tetapi dengan cepat Yesung menahan wajah itu agar tidak menunduk,
Yesung mendekati wajah Ryeowook lagi ia ingin mencicipi bibir itu yang kini
sudah menjadi candu tersendiri untuknya, tetapi dengan 1 gerakan Ryeowook
menahan gerak Yesung ia menahan dada Yesung yang mendekat kearahnya
“Hyung,
ada yang salah disini…” gumam Ryeowook kembali menunduk
“Mwoya??
Apa yang salah?”
“Kita
Hyung, kita tidak seharusnya melakukan hal seperti tadi…” Ryeowook menahan
nafasnya ia mulai tercekat sendiri dengan kata-katanya hal yang barusan ia
lakukan dengan Yesung juga keinginannya dan kata-katanya sama aja ia
mengingkari dirinya sendiri “Kita ini namja Hyung…” Ryeowook menarik tangan
Yesung yang bersarang di tengkuknya “Anggap tadi itu kecelakaan…”
Ryeowook
semakin menunduk ia tidak berani menatap Yesung sekarang bukan ia takut Yesung
akan marah atau memukulnya karena ucapannya tetapi karena ia tidak ingin Yesung
melihat matanya yang memerah, setiap ucapan yang keluar dari bibirnya malah
membuat jantungnya bagai dihantam dan diremas dengan kuat semakin ia
mengingkari semakin sakit yang ia rasakan
Yesung
membiarkan tangannya jatuh lemas dan lepas dari tangan Ryeowook mendengar
ucapan Ryeowook membuatnya bingung, ia sempat yakin kalau Ryeowook mungkin
tidak normal sama sepertinya tapi ucapannya barusan… Ya, Yesung mengakui kalau
ia mulai tidak normal sekarang terlalu sering merasakan kebetulan dengan
Ryeowook membuatnya terbiasa dengan hadirnya namja mungil itu bahkan ia
membiarkan hatinya mengomando otaknnya untuk mencintai namja itu semakin hari
semakin mencintainya tapi sekarang???
Yesung
memaksakan agar kedua sudut bibirnya terangkat ia tidak mungkin marah pada
Ryeowook jika namja itu normal itukan bukan salah Ryeowook salahkan dirinya
sendiri yang tiba-tiba menjadi tidak normal dan tidak bisa mengendalikan
fikirannya
“Eum..
mungkin hanya aku yang salah, mianhae Wookie-ah…”
“Em..
aku harus pulang Hyung… annyeong!” Ryeowook langsung bangkit dari duduknya
tetapi dengan cepat ditahan oleh Yesung
“Mungkin
kau sudah terlanjur menilaiku aneh Wookie oleh karena itu sebaiknya kukatakan
saja semuanya…” Yesung menatap mata Ryeowook ia merasakan ada cinta disana
tetapi kenapa Ryeowook tidak ingin mengakuinya?? Yesung tersenyum miris, jelas
saja Ryeowook jelas ingin menjadi namja normal mana mau namja itu menjadi tidak
normal hanya kerena dirinya yang baru dikenalnya kurang dari 2 minggu
“Saranghae…”
ucap Yesung sambil berdiri dihadapan Ryeowook
“M,mwo??”
“Nde
Saranghae… aku tahu aku aneh dengan mengatakan aku mencintaimu yang notabenenya
adalah seorang namja sama sepertiku, tapi aku juga tidak bisa membohongi
perasaanku… aku mencintaimu Wookie-ah, hanya dirimu dan hanya padamu aku
merasakan ini untuk yang pertama kalinya… aku tidak pernah melihat yeoja
manapun secantik dirimu…” Yesung kembali tersenyum “Tidak usah kau fikirkan
kata-kataku barusan, aku hanya ingin mengatakannya… kita bertemu karena
kebetulan, jadi jika aku mengubah sedikit kebetulan itu jadi kesengajaan kurasa
kita tidak akan bertemu lagi… kau tenang saja aku akan menjauhimu, aku tidak
memaksamu menerima perasaanku…” Yesung membelai pelan wajah Ryeowook yang kini
terdiam menatapnya Yesung kembali mendekati Ryeowook dan mengecup keningnya
lembut membuat Ryeowook memejamkan kedua matanya
“Saranghae
nae Yeoppo namja…” ucap Yesung sebelum pergi meninggalkan Ryeowook, begitu
siluet tubuh Yesung menghilang Ryeowook merasakan tubuhnya melemas hingga ia
jatuh terduduk ditanah bersalju
“Apa
yang kau lakukan bodoh??” omel Ryeowook “Kau menyakitinya, kau mencintainya
juga bukan Kim Ryeowook!!!?” omel Ryeowook kini sambil meremas bajunya dibagian
dada sebelah kiri ia merasakan sesak yang amat sangat disana saat ini sangat
amat sesak sepertinya ia akan kehabisan oksigen, benar oksigen… Yesung adalah
okesigennya dan ia sudah membuat oksigennya menjauh darinya lalu bagaimana ia
akan hidup jika begini????
Ryeowook
duduk didalam bus matanya memandang malas keluar jendela ia tidak tahu harus
memandang apa lagi selain keluar jendela ini sudah hari ke3 ia tidak bertemu
dengan Yesung baik di halte saat berangkat dikampus ataupun di halte saat
pulang bahkan dikampuspun mereka tidak bertemu keadaan seolah-olah membuat
Ryewook kembali kekeadaan belum ada Yesung didalam hidupnya tetapi bagaimanapun
Yesung pernah hadir dalam hidupnya berseliweran dihadapannya mana mungkin ia
menganggap Yesung tidak pernah ada didalam hidupnya sama saja ia ingin
melupakan ciuman hangat Yesung yang menghantui tidur malamnya 3 hari ini, ia
mengingat kembali perkataan Yesung sebelum meninggalkannya hari itu
“Kita
bertemu karena kebetulan, jadi jika aku mengubah sedikit kebetulan itu jadi
kesengajaan kurasa kita tidak akan bertemu lagi…”
Jadi
sekarang Yesung sengaja menghindarinya begitu??? Aish Yesung pabo kenapa
seenaknya saja meninggalkannya hari itu dan sekarang Yesung juga sengaja
menghindarinya rasanya ia akan benar-benar gila saat ini juga
Ryeowook
menatap pohon natal yang tiap hari ia lewati jika Ia ingin berangkat
kekampusnya “Bisakah aku bertemu dengannya lagi?” tanya Ryeowook pada pohon
natal itu
“Bisakah
kau beri kami sebuah kebetulan lagi sekali saja… aku hanya ingin menyampaikan
perasaanku padanya…” gumamnya lagi ia menatap kearah lain dari pohon natal
dihadapannya ada namja yang waktu itu ia temui dicafe hari itu namja jangkung
yang kini sedang menatap kearah genggaman tangannya ia melihat namja itu
tersenyum simpul, mungkin namja yang waktu itu bersamanya kini sudah lebih
melunak padanya
Ryeowook
berbalik badan ia dan matanya tidak sengaja jatuh pada café yang pernah ia
datangi dengan Yesung ia menatap café itu lalu tersenyum ia ingin masuk kecafe
itu bersama dengan Yesung lagi
We
wish you a marry Christmas
We
wish you a marry Christmas
We wish you a
marry Christmas
And a Happy New Year
Ryeowook
menatap pohon natal dihadapannya seperti beberapa hari yang lalu, hari itu dia
meminta agar terjadi kebetulan sekali lagi untuknya dan namja bernama Kim
Jongwoon itu tetapi hingga natal tiba pun belum ada suatu kebetulanpun yang
membuatnya bertemu dengan Yesung lagi, ia menghela nafas
“Apa
aku tidak akan bertemu dengannya lagi?” tanya Ryeowook entah pada siapa
Drrrtt
drrrttt drrrttt
Ryeowook
mengambil ponselnya dari dalam sakunya “Nde Halmoni?” Ryeowook tersenyum “Nde
selamat natal juga Halmoni…”
Ryeowook
melangkah menjauhi pohon natal yang kini dikerumuni banyak orang belum lagi
nanti malam akan ada hujan meteor tentu saja orang-orang akan berkumpul disini
untuk melihat hujan meteor malam nanti “Halmoni harus menikmati acara malam
natal nanti…”
Ryeowook
menghentikan langkahnya ketika melihat ada sesosok namja yang berdiri tidak
jauh darinya dan kini menatap dirinya “Ha, Halmoni… aku tutup dulu ne? nanti
aku akan menghubungimu lagi… nde annyeong…” Ryeowook sama sekali tidak
memalingkan wajahnya dari namja yang berdiri tidak jauh dihadapannya bahkan ia
memasukkan ponselnya tanpa memalingkan pandangannya
“Annyeong
Kim Ryeowook?” sapa namja itu sambil menyunggingkan senyum manis
“H,
Hyung…”
“Lama
tidak bertemu… apa hari ini kita kembali kebetulan bertemu?”
Ryeowook
melangkah perlahan menghampiri namja yang tidak lain adalah Yesung “Kau
benar-benar Yesung Hyung?”
“Hei
memang ada orang lain lagi yang memiliki wajah yang mirip denganku?”
GREP!!
Ryeowook
segera memeluk Yesung ia tidak perduli dengan pandangan orang yang mungkin
heran ataupun jijik melihat ada namja yang dengan tiba-tiba memeluk namja lain
dihadapannya “Kau kemana saja Hyung?”
Yesung
mengusap kepala Ryeowook “Wae?? Merindukanku eoh?”
Ryeowook
mengangguk “Neomu Hyung, neomu neomu bogoshipeo…”
Yesung
mematung mendengar kalimat Ryeowook ia merasa salah mendengar tetapi tidak
mungkin ia yakin dan dengar dengan jelas apa yang diucapkan Ryeowook barusan
“Wookie kau…”
“Kenapa
kau menghilang begitu saja??? Aku belum menjawab bukan…”
Yesung
mendorong perlahan tubuh mungil Ryeowook yang memeluknya lalu menatapnya
“Menjawab?”
Ryeowook
mengangguk “Hyung…”
“Nde
Wookie-ah…”
“Saranghae
Hyung, nado saranghae…”
Yesung
terdiam tetapi lama kelamaan sudut bibirnya terangkat “Kenapa kau baru
mengatakannya sekarang?” tanya Yesung
“Kau
yang kenapa baru muncul sekarang Hyung???? Aku tahu kau menghindariku…”
“Aku…
aku hanya tidak ingin kau merasa terpaksa aku tidak ingin kau yang menjauhiku…”
“Ani
Hyung, aniyo…” Ryeowook tersenyum lalu meraih jemari Yesung “Lalu, kau mau
menghabiskan malam natal ini bersamaku Hyung?”
Yesung
mengangguk dan segera menarik Ryeowook “Jadi kita harus memulai dari sekarang
Wookie… aku tidak ingin melewati hujan meteor hari ini….”
“Kau
ada permintaan?”
Yesung
hanya mengangguk sambil terus menarik jemari Ryeowook dan kini mereka yakin
pertemuan mereka mungkin memang awalnya hanya kebetulan tetapi kebetulan itulah
yang disebut takdir untuk mereka, jangan salahkan siapapun karena mereka saling
mencintai karena tidak ada yang salah dalam cinta dan tidak ada dosa dalam
cinta
THE
END
20
Desember 2011
15:10
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar