myCatalog

Senin, 19 Mei 2014

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE 1 [ a Fluke ]

SNOW WHITE at CHRISTMAS TREE 1 [ a Fluke ]




Seorang namja menatap jam tangannya sekali lagi saat bus yang ia tunggu sudah terlihat dikejauhan ia segera berdiri dari duduknya Ia menepuk-nepuk belakang celananya itu merupakan kebiasaan untuknya, ketika mobil itu berhenti didepannya ia pun melangkah masuk kedalam bus itu dengan langkah mantap dan pasti
“Chamkanman!!!”
Jeritan melengking sebuah suara membuat namja itu menghentikan langkahnya dan segera menoleh ia melihat namja bertubuh kecil berlari kearah bus dengan tergesah-gesah hampir saja pintu bus ini tertutup andai saja namja kecil itu tidak berteriak
Namja bertubuh kecil itu menghela nafas lega setelah masuk kedalam bus, ia tersenyum meminta maaf ketika ia sadar seluruh penumpang kini memandanginya seolah-olah dirinya baru saja melakukan sesuatu yang hebohnya bukan main, senyumnya terhenti ketika ia bertemu pandang dengan namja yang lebih tinggi darinya namja itu berdiri disamping bangku yang kosong aneh kenapa namja itu tidak duduk saja??
Namja tinggi itu tersenyum “Duduklah…” ia menggeser sedikit tubuhnya agar namja kecil itu bisa duduk dibangku yang tadi hampir ia duduki

“Nde?”
“Aku tahu kau lelah berlari, kau butuh istirahat aku sudah sedari tadi duduk dihalte.. duduklah…” ucap namja tinggi itu lagi dan hanya ditanggapi oleh anggukan patuh oleh namja kecil itu
“Kamsahamnida… eung….”
“Jongwoon, Kim Jongwoon…”
“Ah, nde Kim Ryeowook imnida…. Kamsahamnida Jongwoon-shii…”
“Cheomane..”
Kim Ryeowook mengerjap-ngerjapkan matanya ternyata ia tertidur didalam mobil ia melihat sekitar bus yang ia naiki sudah sepi hanya tinggal dirinya dan namja tadi yang memberikan duduk untuknya namja itu duduk paling belakang sambil memandang jalanan , ia menghela nafas ketika ia ingat kalau ia hampir ketinggalan bus huft hari ini adalah lucky day untuknya
Namja ini memutuskan untuk memadang jalanan juga ia tidak ingin memanggil namja yang memberi tempat duduk padanya ia lebih baik diam agar tidak dianggap cerewet lagi oleh sebagian orang…
Bus yang ia naiki berhenti dipemberhentian terakhir Kim Ryeowook segera beranjak turun dan menjauhi bus itu ia harus menyambung bus lagi untuk sampai ketujuannya, sedangkan namja bernama Kim Jongwoon juga segera turun dari dalam mobil ia merenggangkan otot-otot tubuhnya sejenak sebelum  memutuskan mencari bus selanjutnya yang akan ia naiki
Entah kebetulan atau apa?? Ketika namja yang mengaku bernama Kim Jongwoon sudah memasuki bus yang berukuran sedikit lebih mini dari pada bus yang ia naiki tadi ia bertemu lagi dengan namja mungil Kim Ryeowook yang kini juga terlihat kaget melihatnya
“O! Jongwoon-shii…”
“Kebetulan sekali Ryeowook-shii….”
Ryeowook segera menggeser duduknya karena disekeliling hanya tinggal bangku sebelahnya yang masih kosong, ia jelas tidak mungkin membiarkan namja yang memberikan tempat duduk padanya hanya berdiri bengong didekatnya
“Duduklah…”
“Ah nde, kamsahamnida…”
“Cheonmane…”
“Aku tidak menyangka tujuan kita sedikit sama mungkin, Ryeowook-shii…”
Ryeowook tersenyum “Panggil saja aku Wookie Jongwoon-shii… kau memanggilku selengkap itu apa tidak membuat lidahmu pegal?”
Namja tampan itu tertawa mendengar lelucon Ryeowook “Nde Wookie-ah… kalau begitu kau boleh memanggilku Yesung atau Yesung Hyung sepertinya kau terlihat lebih muda dariku…”
Ryeowook tersenyum pada Yesung “Nde Yesung Hyung…”
Mereka menghabiskan waktu dijalan untuk mengobrol entah dari mana bahan obrolan mereka yang pasti Ryeowook dan Yesung hanya merasa seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu dan hari ini mereka baru bertemu dan kini sedang temu kangen dan sedikit bernostalgia
Ryeowook dan Yesung memandang bangunan yang ada dihadapan mereka kini lalu mereka sama-sama saling menoleh dan menatap sesaat
“Tujuan kita benar-benar sama ternyata…” ucap Yesung sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal
“Em sepertinya begitu Hyung…” Ryeowook juga ikut-ikutan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal semenjak namja disampingnya ini memberikan tempat duduk untuk dirinya ia memang sedikit merasa salah tingkah dan tidak enak pada namja itu dan sekarang tujuan mereka sama ini kebetulan yang cukup hebat menurut Ryeowook
Satu minggu berlalu setelah hari itu, hari dimana ternyata mereka menjengguk Halmoni mereka masing-masing itu juga suatu kebetulan bukan??? Memang tidak ada lagi panti jompo yang lain kenapa Halmoni mereka bisa satu panti juga bahkan satu kamar pula dan berteman cukup dekat, padahal selama ini ketika Ryeowook atau pun Yesung datang kepanti mereka tidak pernah bertemu sebelumnya tetapi hari itu mereka bertemu didalam halte kemudian didalam bus dan sekarang dipanti jompo dan menghabiskan waktu bersama karena kedua Halmoni yang mereka kunjungi ingin menghabiskan waktu bersama menikmati musim dingin yang mulai datang mengingat ini akhir tahun dan mau tidak mau pun pulang dari panti mereka harus bersama-sama sampai halte yang mempertemukan mereka tadi pagi dan setelahnya mereka kadang bertemu lagi dihalte yang sama, ketika Yesung berangkat kekampusnya yang ternyata sama dengan Ryeowook juga wow kebetulan lagi kah???
“Aku baru tahu kita satu kampus Yesung Hyung… jika saja aku tidak melihatmu ketika aku ingin keperpus tadi…” ucap Ryeowook yang kini sedang duduk disamping Yesung didalam bus menuju kembali kehalte tempat biasa mereka bertemu
Yesung tertawa renyah “Ini benar-benar kebetulan yang cukup…” Yesung mengangkat kedua bahunya tanpa memandang kearah Ryeowook “Sedikit aneh memang…”
“Ah sudah sampai…” Ryeowook mengalihkan pembicaraan jangankan Yesung dirinya pun juga merasa kejadian satu minggu ini sangat aneh dan ya hanya kebetulan yang bisa menggambarkan apa yang mereka berdua alami, kedua namja itu melangkah turun dari bus
“Hmm, Wookie-ah bagaimana jika kau kutraktir minum dicafe itu?” tanya Yesung sembari menunjuk café yang letaknya ada disebrang halte tempat mereka turun
“Jinjja??? Wah aku memang ingin mencoba kecafe itu dari dulu Hyung, hanya saja tidak ada yang menemaniku dan juga sangat tidak enak masuk dan duduk didalam café sendirian…”
“Nde aku tahu itu, maka dari itu kuajak kau kesana aku juga tidak ada teman untuk masuk kedalam café itu…” Yesung meraih jemari Ryeowook lalu menariknya untuk menyebrang jalan bersamanya ia tidak menyadari wajah namja bertubuh mungil itu sedikit tersentak ketika jemarinya disentuh oleh Yesung apa lagi kini jemarinya digenggam kuat saat menyebrang oleh namja itu
Ryeowook hanya bisa menunduk menutup wajahnya yang terasa panas ia sedikit bingung ada yang bergemuruh didalam hatinya rasanya ada jutaan kupu-kupu didalam perutnya yang siap melesak keluar dengan hebatnya seolah-olah ia bahagia… ups??? Tunggu bahagia?? Bahagia atas apa??? Ryeowook melirik sekilas kearah jemarinya yang masih bertaut dengan namja disebelahnya melihat itu sontak wajahnya kembali merona haish apa yang melintas kini diotaknya jangan bodoh Kim Ryeowook, makinya pada dirinya sendiri
Yesung melepaskan tautan jemari mereka membuat Ryewowook yang tadinya menunduk segera menoleh kearahnya “Kita sudah sampai, ayo masuk…” Yesung membukakan pintu bagi Ryeowook dan membiarkan namja mungil itu masuk terlebih dahulu Ryeowook terkekeh geli melihat sikap Yesung ia seperti yeoja yang dibukakan pintu oleh namjachingunya, tetapi sedetik kemudian Ryeowook menegang ia kembali mengumpat dirinya sendiri
“Berfikir apa kau Kim Ryeowook!! Yeoja??? Aish kau ini namja, namja, ingat itu kau ini namja dan yang bersama denganmu kini juga namja… aish pabo!!” omel Ryeowook sambil memukul pelan kepalanya
“Apa yang kau lakukan Wookie-ah??? Kau sakit?”
Suara merdu Yesung membuatnya sadar dan kembali kealam nyata dirinya memang sedikit aneh jika sudah masuk kedalam dunia khayalannya “Em, ani Hyung aku baik-baik saja…”
“Araseo… itu kau lihatlah mau pesan apa?” ucap Yesung sambil menunjuk buku menu yang sudah ada dihadapan Ryeowook entah sejak kapan, aish mengkhayal membuatnya terlihat sangat bodoh hari ini
“Ah, nde Hyung…” Ryeowook segera membaca daftar menu tetapi sesekali matanya melirik kearah Yesung yang kini sedang membaca menunya dengan serius wajah seriusnya membuat Ryeowook menyunggingkan senyum baginya wajah itu terlihat sangat lucu belum lagi wajah Yesung yang terkena bias cahaya dari lampu-lampu yang berpijar dari pohon natal super big size yang ada tepat diseberang café membuat wajah Yesung terlihat sedikit lebih tampan dari biasanya dan kembali membuat Ryeowook merasakan gemuruh yang cukup hebat lagi didadanya ini gila batinnya, dan lebih kebetulannya lagi mereka duduk didekat kaca jadi mereka bisa melihat dengan jelas pohon natal yang super bis size itu ini seperti Dinner bukan?? Sudah sejak beberapa hari yang lalu pohon natal itu selesai dibuat dan baru hari ini juga Ryeowook bisa menikmati keindahan pohon natal itu, kurang dari seminggu lagi sudah natal bukan?? Ia memandang takjub pada pohon natal tersebut hanya kurang salju jika salju sudah turun maka pasti pohon natal ini akan terlihat lebih indah
“Wookie-ah?”
“Eh??? Nde Hyung?”
“Kau ingin pesan apa?”
“Aku… aku ikut apa yang kau pesan saja Hyung… toh kau yang mentraktirku bukan??” Ryeowook memberikan cengiran lucu pada Yesung dan hanya dibalas oleh senyum hangat dari Yesung
Ryeowook kembali menatap kearah penjuru café yang bisa dibilang tidak ramai tapi tidak sepi juga saat Yesung kini sedang sibuk menyebutkan pesanannya pada waiter yang berwajah imut seperti Ryeowook hanya saja Ryeowook berwajah tirus sedangkan waiter itu berwajah chubby, ada beberapa pasangan yeoja dan namja yang duduk dimeja sama seperti dirinya dan dimeja kasir ia bisa melihat ada seorang namja tinggi rambutnya berwarna merah menyala yang kini sedang melihat-lihat kertas dengan gusar mungkin sedang menghitung pendapatan hari ini tidak jauh darinya ada 2 murid SMA yang sedang duduk dalam diam tetapi salah satu namja itu menatap namja dihadapannya dengan dalam Ryeowook jelas mengerti arti tatapan itu sayang saja namja yang sedang ditatap itu hanya sibuk dengan ponsel pinknya
“Memperhatikan apa?”
Ryeowook menoleh kearah Yesung lalu tersenyum “Aniyo hanya memperhatikan sekitar saja Hyung…” Ryeowook menatap keluar jendela “Pohon natalnya indah sekali Hyung…”
Yesung ikut menatap keluar jendela lalu tersenyum menatap indah dan kagum pada pohon besar itu “Ketika aku kecil aku ingin pohon sebesar itu ada dirumahku tetapi Ummaku malah memarahiku….”
“Hyung, Hyung… kau ingin membuat atap rumahmu bolong eoh???”
“Hahaha, aku baru sadar pohon sebesar itu bisa membuat atap rumahku bolong sekarang…”
Ryeowook terkekeh pelan mendengar ucapan Yesung, namja itu polos atau memang babo sich?? “Em Hyung?”
“Nde?”
“Apa minggu ini kau ke panti jompo lagi?” tanya Ryeowook ragu ia ingin sekali berangkat bersama dengan Yesung lagi kesana kali ini bukan kebetulan lagi tetapi memang mereka yang sengaja bertemu untuk pergi bersama ketempat dengan tujuan yang sama
“Hmm, wae?? Ingin berangkat bersama, ne?”
Ryeowook mengangguk lucu “Aku hanya bosan dijalan sendirian Hyung…”
“Sebenarnya minggu ini Namdongsaengku yang seharusnya kesana tetapi demi menemanimu aku yang akan kesana bersamamu…”
“Ah jinjja Hyung???” tanya Ryeowook antusias ada perasaan bahagia mendengar ucapan Yesung boleh dibilang ia merasa dinomor satukan oleh namja dihadapannya ini
“Nde…”
Pembicaraan mereka terhenti sesaat ketika pesanan mereka datang dan sekarang namja yang sangat terlihat sangat tinggi seperti tiang listrik berjalan yang mengantarkan pesanan mereka wajahnya juga terlihat seperti koala ini namja yang tadi dilihat Ryeowook di meja kasir
“Silahkan menikmati…” ucap namja koala itu lalu beranjak meninggalkan Ryeowook dan Yesung
“A! Tiramisu!! Kau tahu Hyung aku menyukai tiramisu…”
“Jinjja? Selera kita sama ternyata…”
Mereka mulai memakan cake tiramisu mereka sambil menyesap Hot Choco dalam gelas Yesung memadang namja dihadapannya sesaat lalu kembali menekuni cakenya ia menyunggingkan senyum karena melihat cara makan namja mungil itu yang terlihat sangat lucu dan terlihat sangat amat manis dimatanya..
“Eh??? Manis??? Hei Kim Jongwoon dia itu namja!! Jangan berkata dia manis seolah-olah dia itu yeoja, Aish!!!” Yesung medecak pelan meruntuki kebodohan otaknya kenapa bisa-bisanya otak nya yang selama ini selalu berputar searah dengan jarum jam kini malah melenceng dari tempat seharusnya
“Hyung???”
“Hmm?”
“Wae?? Kau terlihat kesal? Kau tidak suka cakenya?”
Yesung menggeleng pelan dan tersenyum “Aniyo, cakenya enak hanya saja ada hal bodoh yang kufikirkan tadi…”
“Oh…”
“Ehm, bagaimana kalau lain kali kita kemari lagi??”
“Boleh Hyung…” Ryeowook menghabiskan sisa cake dipiringnya dalam sekali suap “Ah masitta…” gumam Ryeowook puas
“Aish kau ini…” ucap Yesung membuat Ryeowook menolah kearah Yesung tetapi tiba-tiba ia terdiam ketika ia merasakan jempol Yesung kini mengelap pemukaan bibirnya dengan lembut
“Krimmu belepotan, kau terlihat seperti anak-anak Wookie-ah…” ejek Yesung hampir Ryeowook ingin tertawa mendengar ejekan Yesung jika saja Yesung tidak menjilat jempolnya sendiri menghabiskan krim yang menempel dijempolnya wajah Ryeowook langsung memanas dan yang dilakukannya hanya menunduk, hei yang menempel dijempol Yesung itukan dari bibir Ryeowook berarti mereka ciuman tanpa disengaja donk???
Aish memikirkannya saja malah makin membuat Ryeowook memanas
“Hei salju….” Pekik Ryeowook yang kini sudah berada diluar café ia menatap langit ketika salju mulai turun tangannya ia tegadahkan keatas agar butir-butir salju berjatuhan ditangannya
Yesung hanya memandang Ryeowook yang kini berdiri dihadapannya sambil menengadahkan tangannya sejajar dengan pundaknya, melihat salju yang berjatuhan ditambah lagi melihat siluet Ryeowook yang tertimpa salju membuatnya semakin melihat Ryeowook sebagai sosok yeoja, yuph yeoja yang terperangkap dalam tubuh mungil seorang namja ia menghampiri Ryeowook yang asik dengan kegiatan barunya ia berbisik dari belakang tubuh Ryeowook tepat ditelinga kanan Ryeowook
“Wookie-ah…” panggil Yesung dengan lembut
“Hmm?” sahut Ryeowook masih sibuk dengan salju yang berjatuhan
“Kau cantik…”
DEG!
Tubuh Ryeowook kembali menegang, hari ini sudah berkali-kali ia menegang kaget karena ulah Yesung padanya dan semua itu hampir membuatnya gila dan hilang akal sehat bahkan kata-kata Yesung barusan bisa sukses membuat Ryeowook tidak akan tidur malam nanti persetan orang akan mengatakan ia makin mirip dengan yeoja ketika ada namja yang mengatakan ‘Kau cantik’ padanya, hei itu memang kenyataannya bukan??? Barusan Yesung berkata seperti itu
“Kau namja paling cantik yang pernah kutemui…” lanjut Yesung dan semakin membuat Ryeowook membeku ditempat ia bahkan tidak berani menoleh ataupun berbicara apalagi bergerak sedikitpun, aish ini gila ini benar-benar tidak sesuai dengan akal sehatnya ia dan Yesung???? Mereka namja bukan?????
Hari ini adalah hari dimana mereka akan kepanti jompo bersama, sudah 2 hari semenjak hari itu saat mereka bertemu dihalte keduanya berusaha bersikap sebiasa mungkin dan melupakan kejadian 2 hari lalu, siapa yang tidak canggung jika mengingat kejadian itu?? Yesung bahkan tidak tidur malamnya karena meruntuki kebodohannya yang mengatakan kalau Ryeowook itu cantik hei Ryeowook itu namja dan kau bilang ia cantik masih bagus kau tidak dihajarnya malam itu juga tapi satu yang tidak bisa dilupakan Yesung wajah merah Ryeowook dan sikap malu namja itu yang membuat Yesung 2 hari ini hanya tersenyum-senyum sendiri jika mengingatnya bahkan Namdongsaengnya mengira Yesung sudah semakin tidak waras semenjak terakhir kali menjenguk Halmoni mereka
Ryeowook menutup kotak bekal yang ia bawa ia memang menyiapkan bekal itu untuk dicicipi oleh Halmoninya karena mereka satu minggu sekali bertemu jadi setiap datang Ryeowook pasti akan membawa masakan Ummanya untuk dimakan Halmoninya kini hanya tinggal Yesung dan dirinya dibangku taman belakang panti 2 halmoni mereka memutuskan berjalan-jalan pelan karena baru makan agar makanan itu cepat turun sampai di lambung mereka
“Ah aku kenyang…” ucap Yesung sambil merentangkan tangannya ia melirik kesamping memperhatikan cara Ryeowook yang membereskan sisa makanan lagi-lagi Ryeowook terlihat seperti yeoja dimatanya aish sepertinya matanya itu kini sudah sangat bermasalah apa ia kurang mengkonsumsi wortel sehingga matanya jadi rusak begini?
“Mau kubantu Wookie?”
Wookie menoleh sesaat “Eopsoyo Hyung, sudah selesai kok…”
“Ah baguslah…” Yesung memandang sekitar “Jika sudah turun salju taman ini sedikit lebih baik terlihat indah dibanding tidak ada apa-apanya seperti biasa…”
“Nde lalu kau ingin pulang sekarang?”
“Aniyo aku ingin menikmati suasana disini…” bantah Yesung
Selama beberapa saat mereka terdiam hingga akhirnya Ryeowook tiba-tiba bersin mungkin hawa dingin yang tidak bisa ditahan Ryeowook hari ini membuatnya akan sakit, dengan cepat Yesung menoleh
“Gwenchana?”
“Gwenchana Hyung….”
Yesung melepas syal yang melilit dilehernya dengan cepat ia menarik bahu Ryeowook agar menghadapnya ia memakaikan syal itu dileher Ryeowook “H, Hyung??”
“Hmm? Wae? aku tidak ingin kau kedinginan…” Yesung mengelus-elus kepala Ryeowook dan sukses membuat wajah itu kembali merona
“Hei wajahmu memerah, kau sakit?” tanya Yesung menyentuh kedua wajah Ryeowook membuat wajah namja itu malah makin merona, melihat wajah Ryeowook yang semakin merona hebat itu dari dekat membuat jantung yang sedari tadi sudah Yesung tahan debarannya kini malah berdebar makin kencang bahkan tanpa keduanya sadari kini bibir Yesung sudah menempel dengan manis dengan bibir Ryeowook mereka bahkan tidak sadar mereka saling memberi rasa hangat lewat ciuman manis itu
Ryeowook menggenggam erat kedua tangan Yesung tubuhnya benar-benar melemas karena ciuman mereka tidak menuntut tetapi cukup lama untuk bisa membuat Ryeowook terhanyut dengan apa yang Yesung berikan
Yesung melepas tautan bibir mereka ia menatap jauh kedalam mata namja mungil dihadapannya yang kini malah lebih memerah wajahnya dibanding tadi “Wookie…” gumam Yesung sembari menyelipkan jemarinya diantara tengkuk dan rambut-rambut Wookie [bayangin Wookie waktu di lagu ‘Me’]
“Hyung…”
“Kau membuatku berdebar Wookie… kau harus bertanggung jawab atas itu…”
Ryeowook menunduk tetapi dengan cepat Yesung menahan wajah itu agar tidak menunduk, Yesung mendekati wajah Ryeowook lagi ia ingin mencicipi bibir itu yang kini sudah menjadi candu tersendiri untuknya, tetapi dengan 1 gerakan Ryeowook menahan gerak Yesung ia menahan dada Yesung yang mendekat kearahnya
“Hyung, ada yang salah disini…” gumam Ryeowook kembali menunduk
“Mwoya?? Apa yang salah?”
“Kita Hyung, kita tidak seharusnya melakukan hal seperti tadi…” Ryeowook menahan nafasnya ia mulai tercekat sendiri dengan kata-katanya hal yang barusan ia lakukan dengan Yesung juga keinginannya dan kata-katanya sama aja ia mengingkari dirinya sendiri “Kita ini namja Hyung…” Ryeowook menarik tangan Yesung yang bersarang di tengkuknya “Anggap tadi itu kecelakaan…”
Ryeowook semakin menunduk ia tidak berani menatap Yesung sekarang bukan ia takut Yesung akan marah atau memukulnya karena ucapannya tetapi karena ia tidak ingin Yesung melihat matanya yang memerah, setiap ucapan yang keluar dari bibirnya malah membuat jantungnya bagai dihantam dan diremas dengan kuat semakin ia mengingkari semakin sakit yang ia rasakan
Yesung membiarkan tangannya jatuh lemas dan lepas dari tangan Ryeowook mendengar ucapan Ryeowook membuatnya bingung, ia sempat yakin kalau Ryeowook mungkin tidak normal sama sepertinya tapi ucapannya barusan… Ya, Yesung mengakui kalau ia mulai tidak normal sekarang terlalu sering merasakan kebetulan dengan Ryeowook membuatnya terbiasa dengan hadirnya namja mungil itu bahkan ia membiarkan hatinya mengomando otaknnya untuk mencintai namja itu semakin hari semakin mencintainya tapi sekarang???
Yesung memaksakan agar kedua sudut bibirnya terangkat ia tidak mungkin marah pada Ryeowook jika namja itu normal itukan bukan salah Ryeowook salahkan dirinya sendiri yang tiba-tiba menjadi tidak normal dan tidak bisa mengendalikan fikirannya
“Eum.. mungkin hanya aku yang salah, mianhae Wookie-ah…”
“Em.. aku harus pulang Hyung… annyeong!” Ryeowook langsung bangkit dari duduknya tetapi dengan cepat ditahan oleh Yesung
“Mungkin kau sudah terlanjur menilaiku aneh Wookie oleh karena itu sebaiknya kukatakan saja semuanya…” Yesung menatap mata Ryeowook ia merasakan ada cinta disana tetapi kenapa Ryeowook tidak ingin mengakuinya?? Yesung tersenyum miris, jelas saja Ryeowook jelas ingin menjadi namja normal mana mau namja itu menjadi tidak normal hanya kerena dirinya yang baru dikenalnya kurang dari 2 minggu
“Saranghae…” ucap Yesung sambil berdiri dihadapan Ryeowook
“M,mwo??”
“Nde Saranghae… aku tahu aku aneh dengan mengatakan aku mencintaimu yang notabenenya adalah seorang namja sama sepertiku, tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku… aku mencintaimu Wookie-ah, hanya dirimu dan hanya padamu aku merasakan ini untuk yang pertama kalinya… aku tidak pernah melihat yeoja manapun secantik dirimu…” Yesung kembali tersenyum “Tidak usah kau fikirkan kata-kataku barusan, aku hanya ingin mengatakannya… kita bertemu karena kebetulan, jadi jika aku mengubah sedikit kebetulan itu jadi kesengajaan kurasa kita tidak akan bertemu lagi… kau tenang saja aku akan menjauhimu, aku tidak memaksamu menerima perasaanku…” Yesung membelai pelan wajah Ryeowook yang kini terdiam menatapnya Yesung kembali mendekati Ryeowook dan mengecup keningnya lembut membuat Ryeowook memejamkan kedua matanya
“Saranghae nae Yeoppo namja…” ucap Yesung sebelum pergi meninggalkan Ryeowook, begitu siluet tubuh Yesung menghilang Ryeowook merasakan tubuhnya melemas hingga ia jatuh terduduk ditanah bersalju
“Apa yang kau lakukan bodoh??” omel Ryeowook “Kau menyakitinya, kau mencintainya juga bukan Kim Ryeowook!!!?” omel Ryeowook kini sambil meremas bajunya dibagian dada sebelah kiri ia merasakan sesak yang amat sangat disana saat ini sangat amat sesak sepertinya ia akan kehabisan oksigen, benar oksigen… Yesung adalah okesigennya dan ia sudah membuat oksigennya menjauh darinya lalu bagaimana ia akan hidup jika begini????
Ryeowook duduk didalam bus matanya memandang malas keluar jendela ia tidak tahu harus memandang apa lagi selain keluar jendela ini sudah hari ke3 ia tidak bertemu dengan Yesung baik di halte saat berangkat dikampus ataupun di halte saat pulang bahkan dikampuspun mereka tidak bertemu keadaan seolah-olah membuat Ryewook kembali kekeadaan belum ada Yesung didalam hidupnya tetapi bagaimanapun Yesung pernah hadir dalam hidupnya berseliweran dihadapannya mana mungkin ia menganggap Yesung tidak pernah ada didalam hidupnya sama saja ia ingin melupakan ciuman hangat Yesung yang menghantui tidur malamnya 3 hari ini, ia mengingat kembali perkataan Yesung sebelum meninggalkannya hari itu
“Kita bertemu karena kebetulan, jadi jika aku mengubah sedikit kebetulan itu jadi kesengajaan kurasa kita tidak akan bertemu lagi…”
Jadi sekarang Yesung sengaja menghindarinya begitu??? Aish Yesung pabo kenapa seenaknya saja meninggalkannya hari itu dan sekarang Yesung juga sengaja menghindarinya rasanya ia akan benar-benar gila saat ini juga
Ryeowook menatap pohon natal yang tiap hari ia lewati jika Ia ingin berangkat kekampusnya “Bisakah aku bertemu dengannya lagi?” tanya Ryeowook pada pohon natal itu
“Bisakah kau beri kami sebuah kebetulan lagi sekali saja… aku hanya ingin menyampaikan perasaanku padanya…” gumamnya lagi ia menatap kearah lain dari pohon natal dihadapannya ada namja yang waktu itu ia temui dicafe hari itu namja jangkung yang kini sedang menatap kearah genggaman tangannya ia melihat namja itu tersenyum simpul, mungkin namja yang waktu itu bersamanya kini sudah lebih melunak padanya
Ryeowook berbalik badan ia dan matanya tidak sengaja jatuh pada café yang pernah ia datangi dengan Yesung ia menatap café itu lalu tersenyum ia ingin masuk kecafe itu bersama dengan Yesung lagi
                                       We wish you a marry Christmas
We wish you a marry Christmas
 We wish you a marry Christmas
                                      And a Happy New Year
Ryeowook menatap pohon natal dihadapannya seperti beberapa hari yang lalu, hari itu dia meminta agar terjadi kebetulan sekali lagi untuknya dan namja bernama Kim Jongwoon itu tetapi hingga natal tiba pun belum ada suatu kebetulanpun yang membuatnya bertemu dengan Yesung lagi, ia menghela nafas
“Apa aku tidak akan bertemu dengannya lagi?” tanya Ryeowook entah pada siapa
Drrrtt drrrttt drrrttt
Ryeowook mengambil ponselnya dari dalam sakunya “Nde Halmoni?” Ryeowook tersenyum “Nde selamat natal juga Halmoni…”
Ryeowook melangkah menjauhi pohon natal yang kini dikerumuni banyak orang belum lagi nanti malam akan ada hujan meteor tentu saja orang-orang akan berkumpul disini untuk melihat hujan meteor malam nanti “Halmoni harus menikmati acara malam natal nanti…”
Ryeowook menghentikan langkahnya ketika melihat ada sesosok namja yang berdiri tidak jauh darinya dan kini menatap dirinya “Ha, Halmoni… aku tutup dulu ne? nanti aku akan menghubungimu lagi… nde annyeong…” Ryeowook sama sekali tidak memalingkan wajahnya dari namja yang berdiri tidak jauh dihadapannya bahkan ia memasukkan ponselnya tanpa memalingkan pandangannya
“Annyeong Kim Ryeowook?” sapa namja itu sambil menyunggingkan senyum  manis
“H, Hyung…”
“Lama tidak bertemu… apa hari ini kita kembali kebetulan bertemu?”
Ryeowook melangkah perlahan menghampiri namja yang tidak lain adalah Yesung “Kau benar-benar Yesung Hyung?”
“Hei memang ada orang lain lagi yang memiliki wajah yang mirip denganku?”
GREP!!
Ryeowook segera memeluk Yesung ia tidak perduli dengan pandangan orang yang mungkin heran ataupun jijik melihat ada namja yang dengan tiba-tiba memeluk namja lain dihadapannya “Kau kemana saja Hyung?”
Yesung mengusap kepala Ryeowook “Wae?? Merindukanku eoh?”
Ryeowook mengangguk “Neomu Hyung, neomu neomu bogoshipeo…”
Yesung mematung mendengar kalimat Ryeowook ia merasa salah mendengar tetapi tidak mungkin ia yakin dan dengar dengan jelas apa yang diucapkan Ryeowook barusan “Wookie kau…”
“Kenapa kau menghilang begitu saja??? Aku belum menjawab bukan…”
Yesung mendorong perlahan tubuh mungil Ryeowook yang memeluknya lalu menatapnya “Menjawab?”
Ryeowook mengangguk “Hyung…”
“Nde Wookie-ah…”
“Saranghae Hyung, nado saranghae…”
Yesung terdiam tetapi lama kelamaan sudut bibirnya terangkat “Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?” tanya Yesung
“Kau yang kenapa baru muncul sekarang Hyung???? Aku tahu kau menghindariku…”
“Aku… aku hanya tidak ingin kau merasa terpaksa aku tidak ingin kau yang menjauhiku…”
“Ani Hyung, aniyo…” Ryeowook tersenyum lalu meraih jemari Yesung “Lalu, kau mau menghabiskan malam natal ini bersamaku Hyung?”
Yesung mengangguk dan segera menarik Ryeowook “Jadi kita harus memulai dari sekarang Wookie… aku tidak ingin melewati hujan meteor hari ini….”
“Kau ada permintaan?”
Yesung hanya mengangguk sambil terus menarik jemari Ryeowook dan kini mereka yakin pertemuan mereka mungkin memang awalnya hanya kebetulan tetapi kebetulan itulah yang disebut takdir untuk mereka, jangan salahkan siapapun karena mereka saling mencintai karena tidak ada yang salah dalam cinta dan tidak ada dosa dalam cinta

THE END
20 Desember 2011
15:10 WIB







Tidak ada komentar:

Posting Komentar