SECRET
Pairing : Thomas Brodie Sangster, Dylan O’Brien
Genre :
Friendship, Bromance
Leght :
ShortShoot
Tittle : Secret
Author : Choi Seorin
Tepukan
tangan riuh terdengar begitu acara interview film terbaru yang sukses di
Hollywood The Maze Runner:Scorch Trials dimulai
sesosok pria dengan dagu yang ditumbuhi janggut tipis memasuki panggung
bersamaan dengan para pemain film lainnya ia tidak lupa melemparkan senyum
kepada para penonton yang melambai-lambai padanya dan pemain lainnya
“Hai…
I’m Dylan O’Brein…” sapa lelaki itu setengah berteriak dengan mic ditangannya
yang sudah ia bawa sedari tadi ia duduk tidak jauh dari MC acara ini ia
menanti-nanti sahabat terdekatnya untuk duduk disebelahnya bahkan kepalanya
sudah mendongak dan menoleh kesana kemari mencari sahabatnya itu tetapi justru
KiHong Lee pria berdarah Korea itu yang duduk tepat disebelah kirinya
“Hai..
I’m KiHong Lee…” sapa lelaki bermata sipit itu pada para penonton setelah ia
menduduki bangku yang –bagi Dylan- bukan diperuntukan untuknya ia tersenyum lebar
selebar-lebarnya sampai matanya menghilang
“Hai..
I’m Thomas Brodie-Sangster..” disusul sapaan lelaki bertubuh kurus dan tinggi sembari
melambai sebentar kearah penonton lalu duduk di sebelah lelaki berdarah Korea,
Dylan lelaki yang pertama kali duduk di bangku pertama menatap lelaki kurus itu
tanpa berkata apapun dari tempatnya duduk, ia berharap Thomas lah yang duduk di
sebelahnya
“Kihong..”
“Ya?”
Kihong segera menoleh ketika Dylan memanggilnya sebelum interview dimulai
karena masih banyak pemain yang masih memperkenalkan diri dan duduk satu per
satu di bangku masing-masing
“Seharusnya
Thomas yang duduk dibangkumu.. kenapa kau yang duduk disebelahku?”
“I’m
Sorry Dylan.. Thomas yang memintaku bertukar tempat dengannya..” ucap KiHong
dengan wajah menyesal dan berbisik agar Thomas si lelaki kurus itu tidak mendengar
kalau dirinya tengah mengadu kepada Dylan
“What??
Dia yang memintamu?” Tanya Dylan tidak percaya, dan KiHong hanya mengangguk
meyakinkan Dylan segera menatap Thomas dari balik tubuh Kihong lelaki kurus itu
bahkan tidak menoleh kepadanya sama sekali padahal banyak hal yang ingin ia
tanyakan pada Thomas
Acara
berjalan sampai setengah Dylan lebih banyak diam hari ini tidak seperti
biasanya hingga pembawa acara tiba-tiba menanyakan sesuatu padanya “Dylan..”
“Oh?
Yaaa??” Dylan menoleh dengan tiba-tiba ketika namanya disebut bahkan seluruh
pemain pun menoleh kearahnya termasuk Thomas yang sedari tadi sangat sedikit
melakukan contact mata dengannya
“Dari
seluruh karakter yang ada di Maze Runner , karakter siapa yang paling kau
sukai?”
Dylan
terdiam sesaat ia menoleh kearah Kihong dan Thomas “Umm… “ dia ingin menjawab
Newt adalah karakter yang ia sukai tetapi ketika ia melemparkan tatapannya pada
Thomas lelaki itu justru memutuskan kontak mata mereka “Minho.. aku menyukai
karakter Minho.. he’s a kind? He’s
brave… I like it…”
“So you
don’t like your character?”
Dylan
segera menatap MC ia tertawa “Thomas… i…” Dylan terhenti ia tersenyum lalu
menoleh kearah pemain yang lain “Of course I like Thomas…” ia menggerakan
jemarinya menunjuk sahabat kurusnya yang sedari tadi menyita isi otaknya bahkan
perhatiannya “Brodie- sangster..” dan seluruh penonton bersorak bahkan Thomas
yang di sebutkan namanya mau tidak mau segera menoleh dan menatap Dylan lalu
tertawa reaksi pertama Thomas yang di berikan untuk Dylan hari ini
“Thomaas..
Thomaas heii..wait.. ” Dylan berlari melewati
Kaya,Dexter dan Kihong ia berlari menyusul Thomas yang terlebih dahulu
meninggalkan panggung ia segera mencengkram lengan Thomas agar lelaki itu
menghentikan langkahnya
“Ow
hei.. Dylan..” sapa Thomas ketika kini ia sudah berbalik badan menghadap Dylan sangat
terlihat ia tengah berusaha tersenyum pada Dylan sepertinya lelaki kurus itu
tengah menyembunyikan sesuatu dari Dylan
“Kau
ingin pulang? Secepat ini? Kau tidak ingin ikut berkumpul dengan yang lainnya?”
Tanya Dylan penasaran, biasanya mereka akan berkumpul bersama berfoto bersama
tapi belakangan ini Thomas selalu memberi banyak alasan agar tidak ikut hadir
ketika berkumpul dengan pemain The Maze Runner yang lain
“Yeah..
I have to go now..”
Dylan
kembali terdiam ia sudah duga Thomas akan mengatakan kalau dia tidak akan bisa
ikut bergabung lagi hari ini “Thomas.. I need to ask you something..” Dylan
masih tetap mencengkram lengan Thomas ia tidak akan membiarkan lelaki kurus itu
pergi sejengkalpun dari hadapannya, Thomas menghela nafasnya pelan lalu
mengangguk sudah cukup rasanya beberapa waktu ini ia menghindar dari Dylan
“Kau
menghapus foto-foto di account mu.. apa salahku?”
Thomas
menggeleng “Nothing.. I just want to delete it..”
“Just
my picture Thomas, our photograph exactly..”
Thomas
kembali menghela nafasnya ia menatap lelaki berjangut tipis dihadapannya “Itu
hanya foto Crop Dylan bukan foto kita berdua…”
“Oke, itu memang foto crop ketika
kita bersama-sama dengan yang lainnya, tetapi kenapa kau harus menghapusnya??”
“Dylan, kau seharusnya tahu dengan
jelas mengapa aku melakukan ini bukan?”
“Ya..
aku tahu dengan jelas.. tapi kenapa kau juga harus menjauhi…”
“Thomas??”
Thomas
dan Dylan segera menoleh kearah pintu keluar cengkraman Dylan di lengan Thomas
terlepas begitu saja begitu melihat siapa yang datang memanggil Thomas bahkan
kata-kata yang ingin Dylan ucapankan harus Dylan telan bulat-bulat lagi
“Bella..” Thomas tersenyum menanggapi panggilan itu
“Can we
go now?”
Thomas
menatap Dylan dan wanita bernama Bella ‘Isabella Melling’ secara bergantian
“Bella, can you give me a second with Dylan please..” ucap Thomas sembari
memberikan wink khasnya pada wanita yang ternyata kekasih Thomas
“Okey..
aku akan menunggumu diluar..” Bella segera kembali menutup pintu keluar dan
meninggalkan Thomas bersama dengan Dylan
“Kau
membawa wanita itu kesini?” ucap Dylan ketika Bella sudah menghilang beberapa
saat dari balik pintu dan Thomas tentu segera menoleh menatap Dylan begitu
mendengar pertanyaan itu
“Yuph,
aku membawanya…”
“Kenapa
kau harus membawanya kemari? Wanita itu..”
“Stop
call her ‘that woman’… she is my girl Dylan..”
Dylan
mengeraskan rahangnya ia kembali menatap Thomas lalu mengangguk-angguk Dylan
tahu bahkan SANGAT TAHU kalau Isabella Melling adalah kekasih Thomas
Brodie-Sangster tetapi tidak harus Thomas menekankan kata-kata itu dihadapannya
“Kau menghapus seluruh foto dirimu denganku..” Dylan menunjuk dirinya sendiri
lalu ia menunjuk Thomas tepat di dadanya “Lalu kau mengupload fotomu
dengannya.. kau menyesal Thomas?”
“No..”
“Yes
you are!”
“No!!”
Thomas mengusap wajahnya kasar setelah membentak Dylan yang sedari tadi
terlihat memojokkannya menyalahkannya dan saat ini yang ia sesali adalah ia
harus ada di keadaan seperti ini, keadaan dimana dia tidak bisa memilih
seolah-olah ia sudah ditakdirkan untuk seperti ini menyakiti dan tersakiti “Aku
tidak pernah menyesali apapun Dylan.. tidak pernah..”
“Kau
menjauhiku Thomas…”
“Apa
kau tidak merasa kita selalu bersama sejak syutting hari pertama dimulai Dylan,
we always together.. and I forget about everything.. everything Dylan..”
Mereka
saling bertatap satu sama lain seolah-olah hanya tatapan yang bisa membuat
mereka mengerti satu sama lain “Listen Dylan, aku sudah bertahun-tahun bersama
dengan Bella… I ever made promise to never leave her… and the point is?? I
leave her when I’m with you.. and now it’s time to me to fix this..”
“But I
love you Thomas…”
Thomas
rasanya sangat ingin memukul kepalanya ketika ia mendengar Dylan mengucapkan
kata-kata itu, bahkan Bella baru saja mengucapkan kata-kata yang sama beberapa
hari yang lalu padanya bukan ia tidak menyukai Dylan melainkan justru
sebaliknya ia menyukai Dylan rasa yang mereka miliki saling berbalas hanya saja
situasi dan kondisi yang membuat perasaan yang mereka rasakan salah jika ia
bisa membelah dirinya akan ia lakukan saat ini juga, sudah seharusnya bukan ia
memilih tetapi memilih adalah pilihan sulit “I know.. and you know I love you
too Dylan..”
Dylan
menghela nafas tanpa harus Thomas ucapkan dirinya pun tahu dengan jelas lelaki
kurus itu masih menyukainya tetapi kenapa Thomas justru menjauhinya “Biarkan
kita tetap seperti ini Dylan, seperti awal kita memulainya 3 tahun yang lalu…
aku tidak bisa menyakiti Bella aku tidak bisa meninggalkannya demi dirimu… I
can’t..”
Dylan
menunduk ia mengusap tengkuknya rasanya ucapan Thomas padanya benar-benar
sangat berat benar-benar seperti menamparnya dengan kenyataan bahwa kondrat
manusia adalah Pria dengan Wanita bukan Pria dengan Pria seperti keinginannya,
dirinya rela menjadi abnormal ketika pertama kali ia bertemu dengan Thomas
ketika pembagian naskah ia bahkan tidak
melawan ketika otaknya selalu mengomandonya untuk memikirkan lawan
mainnya itu, yang ada di otak Dylan hanya Thomas, Thomas, Thomas dan Thomas apa
yang tengah Thomas lakukan? Apa Thomas sudah makan malam? Apa Thomas tidur
dengan nyenyak setelah syutting hari pertama yang melelahkan? Apa kaki lelaki
kurus itu baik-baik saja ketika harus menyumpalkan batu di dalam sepatunya
selama syutting berlangsung? lelaki itu Thomas
benar-benar terlihat sangat manis di hadapannya benar-benar mengusik pikiran
dan otaknya hingga entah keberanian darimana ia mengatakan ia menyukai Thomas dengan
gamblang ketika mereka sedang break syutting The Maze Runner bahkan Kihong yang
tengah berada disana sampai tersedak makanannya sendiri ketika mendengar ucapan
lantang Dylan pada Thomas “Thomas, I love
you and this is serious word I ever said to someone, I really really love you
so damn much Thomas Brodie-Sangster” tetapi lelaki kurus itu hanya diam
tidak menjawab Dylan fikir tamat sudah riwayatnya ditolak oleh Thomas dan
mereka bahkan harus menyelesaikan Syutting, bahkan akan berlanjut pada Syutting
sequel kedua apa yang harus ia lakukan? Harus bersikap apa dia pada lelaki
kurus itu?? hingga syutting Maze Runner berakhir tiba-tiba Thomas menjawab
pernyataan cinta Dylan ketika seluruh kru tengah membereskan
peralatan-peralatan syutting dan bergegas pulang “I love you too Dylan…” dan tanpa ada status hubungan yang jelas
mereka berdua menjalani kisah cinta picisan layaknya remaja yang tengah di
mabuk asmara, Dylan selalu mengajak Thomas kemanapun ia ingin pergi dan Thomas
dengan senang hati mengikuti Dylan seolah-olah Dylan sudah berubah dari sahabat
kini menjadi poros hidupnya mereka pergi dengan alasan yang paling mudah
‘Berkumpul dengan pemain lainnya’ bahkan ketika Bella ada bersama merekapun
Dylan pun tidak akan pernah melewatkan moment bersama dengan Thomas walaupun
hanya bersentuhan tangan sesaat saja ataupun hanya saling bertatap dan tersisip
senyum malu-malu disana
“Aku
harus segera pergi… Bella menungguku..” Thomas mengalihkan pendangannya kebalik
tubuh Dylan yang menunduk, sudah ada Kihong disana berdiri menatapnya dan
mengangguk padanya seolah-olah mengatakan pada Thomas “It’s okay, you can go.. I will talk to Dylan” Thomas membalik
tubuhnya menjauh dari Dylan dan Kihong andai ia tidak pernah berjanji untuk
tidak pernah meninggalkan wanita itu pada Bella bertahun-tahun yang lalu, andai
bukan dirinya yang dekat dengan Bella ketika wanita itu tengah terpuruk pasti
saat ini dengan tenang ia bisa meninggalkan Bella dan dengan lantang mengatakan
pada dunia “I’m GAY!” tapi ia masih
memikirkan Bella wanita yang selalu bersama nya jauh sebelum dirinya mengenal
Dylan, Bella yang mendukungnya dan selalu berdiri dibelakangnya, apa pantas
Bella ia sakiti??
“Thomas..”
Thomas
menghentikan langkahnya tetapi ia tidak menoleh ia hanya diam menanti apa yang
ingin diucapkan Dylan padanya “Aku tahu sangat berat berada di posisimu.. tapi
kuharap kau tetap mengingat ini Thomas… when you said you can’t leave her, so
do i… I can’t let you go…”
Thomas
mengangguk-angguk lalu segera melanjutkan langkahnya meninggalkan Dylan dan menghilang
di balik pintu lelaki kurus itu bersandar pada pintu ia benar-benar memikirkan
ucapan Dylan padanya barusan posisinya benar-benar sangat tidak menguntungkan
posisinya adalah posisi yang sangat tepat untuk menyakiti orang-orang
disekitarnya yang mencintainya, menyakiti Bella, bahkan menyakiti Dylan
“Dylan..”
Kihong menepuk bahu Dylan ketika lelaki itu hanya diam saja menatap pintu yang
sudah tertutup serapat mungkin Dylan berfikir bagaimana mungkin Thomas tidak
memberikan jawaban apapun atas ucapannya? Hanya anggukan? Dirinya pun tidak
mengerti apa arti dari anggukan itu “Hei, are you okay?”
“Apa
mereka sudah akan berangkat? Ayo kita pergi..” Dylan mengalihkan pembicaraan
bahkan ia sudah hampir melangkah meninggalkan Kihong
“Hei…”
Kihong menahan langkah Dylan “Aku tidak tahu ada apa diantara kalian, apa yang
terjadi sehingga kalian jadi menjauh seperti ini.. dan akupun tidak tahu ini
ada hubungannya dengan kalian atau tidak, tapi kau harus mengetahui sesuatu
Dylan..”
“What?”
Dylan berbalik dan menatap Kihong bingung jujur saja dari begitu panjangnya
kalimat yang diucapakan Kihong dia tidak begitu menangkap apa maksud kata-kata
yang dikatakan lelaki berdarah Korea itu
“Beberapa
hari yang lalu, aku tidak sengaja mendengar Thomas dan Bella bertengkar.. dan
Bella menyebut-nyebut namamu… mungkin karena hal ini dia menjauhimu…” Kihong
menepuk bahu Dylan “Kau yang sangat mengenal Thomas dibanding yang lainnya
Dylan.. dia tidak akan menghapus foto-foto kalian begitu saja, Thomas tidak
akan menjauhimu begitu saja dan kau juga tahu dengan jelas betapa berartinya
Bella bagi Thomas.. dia tidak mungkin tega menyakiti Bella begitu saja…” Kihong
meremas bahu Dylan ketika lelaki itu menatapnya seolah-olah berusaha meyakinkan
Dylan kalau Thomas tidak akan meninggalkannya
“You
know how much I love him Kihong..”
“Yes, I
know…” Kihong menepuk lengan Dylan “Kau renungkannlah sebentar dan ambil
keputusan yang sebaiknya kau ambil, yang kalian ambil… aku dan yang lainnya
menunggumu di belakang…” Kihong melangkah meninggalkan Dylan yang kini terdiam
di tempatnya
Langkah
Thomas seperti tersendat-sendat padahal pintu menuju tempat dimana Bella tengah
menunggunya berada hanya berjarak beberapa meter darinya tetapi justru otaknya
mengomando dirinya untuk memikirkan Dylan, ia menjauhi Dylan manghapus fotonya
bersama dengan Dylan tanpa Dylan tahu dengan jelas kenapa dirinya melakukan
itu, ini hanya karena Bella menangis dihadapannya beberapa hari yang lalu
karena mengira dirinya dan Dylan memang memiliki hubungan dibelakang wanita
berdarah Inggris itu, walau kenyataannya memang benar mereka memiliki hubungan
khusus bukan hanya sekedar sahabat tetapi jelas Thomas tidak bisa mengatakan
pada Bella mereka memang memiliki hubungan di belakang Bella bukan? ketika
wanita itu menangis tersedu-sedu di hadapannya dengan keputusan berat ia
terpaksa menghapus foto-foto dirinya dengan Dylan agar wanita itu kembali
percaya padanya bahkan ia sampai menolak mengikuti beberapa kali acara
berkumpul bersama hanya demi menghindari Dylan dan menjaga perasaan Bella
‘GRAP’
Thomas
merasa lengannya ditarik dengan kasar hingga ia berbalik dan ketika ia sadar
siapa pelakunya dirinya sudah menabrak dinding dan berada dia antara kedua
tangan lelaki berjanggut tipis yang sekarang tengah menatapnya, memenjarakannya
di antara kedua tangan sipelaku
“Dylan?”
Dylan
tidak menyahuti panggilan Thomas kepadanya ia justru memajukan tubuhnya
mendekati pria kurus itu memiringkan sedikit kepalanya kesamping lalu
menempelkan bibir nya pada bibir Thomas yang masih terdiam ditempatnya Dylan
sengaja menekan tubuhnya makin menempel pada Thomas bahkan salah 1 tangan
Thomas sengaja ia tahan dengan tangannya agar lelaki kurus itu tidak bisa
berontak dan tetap dalam genggamannya walaupun sebenarnya tidak ada penolakan
sama sekali dari Thomas karena kelakuannya yang tiba-tiba ini, ketika ia merasa
Thomas sama sekali tidak terlihat melawan Dylan baru melepaskan cengkraman
tangannya pada tangan Thomas kini keduanya hanya saling mengecup dan memagut
dalam diam terlebih Dylan ia benar-benar terlihat sangat merindukan bagaimana
bentuk bibir Thomas yang sangat pas ketika menempel dengan bibirnya mereka
hanya terdiam sesaat mengambil nafas dan kembali saling mengecup dan memangut
seolah-olah keduanya melampiaskan apa yang selama ini mereka tahan berdua ciuman
ini menjelaskan dengan sangat jelas apa yang mereka rahasiakan, apa yang mereka
berdua sembunyikan dari semua orang, apa yang mereka sembunyikan dari Public
dan terlebih dari Bella
“Dy-Dylan,
stop..” Thomas orang pertama yang kembali pada kenyataan ia yang menghentikan
ciuman itu walau sebenarnya ia tidak ingin menghentikannya kapan terakhir ia
dan Dylan saling mengecup? Berbulan-bulan yang lalu sepertinya ketika Dylan
mulai sibuk dengan drama Teen Wolfnya, Thomas benar-benar takut akan ada yang
memergoki mereka dan parahnya jika sampai Bella yang melihat mereka baru saja
berciuman Thomas sudah bisa membayangkan wanita itu akan terkena serangan
jantung mendadak secara tiba-tiba
“Why?”
Dylan menatap Thomas, pria kurus itu masih ada di dalam kungkungan kedua
lengannya yang kekar, jauh lebih kekar daripada lengan Thomas walaupun Thomas
sedikit lebih tinggi daripada Dylan “Kita lupakan yang kita ributkan di dalam
tadi, kau tahu aku benar-benar merindukanmu, aku mencintaimu Thomas.. aku
hampir gila hanya karena aku tidak mengetahui kabar apapun tentangmu, bahkan
kau tidak membalas pesan-pesanku, lalu tiba tiba saja kau menghapus foto-foto
kita setelah berbulan-bulan kita tidak saling bertegur sapa, menurutmu aku
masih bisa waras dengan keadaan seperti ini?” ucap Dylan panjang, ini kalimat
terpanjang dan terserius Dylan pada Thomas seumur hidup Thomas mengenal seorang
Dylan tentu saja terkecuali pernyataan cinta Dylan padanya itu juga termasuk
hal serius yang sedikit lucu sebenarnya
“I’m
Sorry Dylan.. I know I hurt you…”
“Yes,
you are Thomas..” Dylan menangkup pipi kiri Thomas “Andai kau katakan apa yang
sebenarnya terjadi aku tidak akan segila tadi memarahi mu, bahkan menyalahkan
Bella…” Dylan menghela nafas “Akan kuikuti kemauanmu..” Dylan menatap Thomas
yang tengah menunduk ia tahu pasti Thomas tengah berfikir memutar otaknya
memang dirinya egois membuat Thomas berada di posisi seperti ini tertekan di
antara dirinya dan Bella tetapi ia terlalu menyukai Thomas dan ia tidak ingin
kehilangan lelaki ini “Hei Thomas.. look at me..”
Thomas
mendongak ia menatap Dylan yang sedari tadi memang terus menatapnya seolah-olah
Thomas adalah hal terindah yang ada di dunia dan Dylan tidak akan melewatkan
sedetikpun waktu untuk menatap Thomas “Kita mulai dari awal, okay? Tidak akan
ada yang tahu, aku tidak akan memintamu memprioritaskan diriku, Bella it’s your
priority I know that…”
“Dylan..
itu..”
“Ssstt..
listen to me..” Dylan meletakan telunjuknya di bibir orang terkasihnya itu “I’m
okay It’s okay.. as you still with me…”
Thomas
menatap Dylan apa benar lelaki ini sampai rela seperti ini, jika ia
memprioritaskan Bella maka Dylan hanya akan menjadi second priority, mungkin
saja mereka akan bertemu hanya nanti saat Syuttiing The Death Cure tengah berlangsung
saja “But, still replay my message.. “ Dylan masih menatap Thomas “Angkat
setiap telfon dariku..” Dylan kembali berfikir ia benar-benar memutar otaknya
saat ini lalu kembali menatap Thomas yang masih menatapnya “Dan tetap jaga
hatimu untukku..”
Thomas
mau tidak mau tersenyum mendengar ucapan Dylan permintaan itu benar-benar
seperti permintaan anak-anak tetapi permintaan itulah yang disukai Thomas,
Dylan yang seperti itulah yang disukai Thomas, senyum di wajah Thomas membuat
Dylan pun ikut tersenyum rasanya ini lebih melegakan daripada pertengkaran
mereka didalam tadi, mereka kembali bertatapan sesaat “Bella menunggumu bukan?”
Thomas
menganggukkan kepalanya ia masih tersenyum akibat ucapan Dylan padanya “Ku
antarkan kau kedepan bagaimana?” tawar Dylan dan lagi-lagi Thomas hanya
mengangguk mengiyakan “Hentikan senyuman itu Thomas, aku bisa saja menciummu
lagi..” ucap Dylan karena Thomas sedari tadhi hanya mengangguk-angguk sambil
tersenyum seperti remaja tengah dilanda cinta pertama
“I love
you Dylan…”
“And
you know how much I love you Thomas..” Dylan merangkul Thomas lalu menarik
lelaki itu keluar, ketempat dimana Bella menunggu Thomas walau mengantarkan
Thomas pada Bella adalah hal terberat yang ia lakukan tetapi ia harus
melakukannya untuk Thomas agar wanita itu tidakmencurigai hubungan mereka lagi
dan Thomas tidak akan tertekan seperti kemarin dan menjauhinya lagi
“Bella..”
panggil Thomas ketika melihat Bella tengah berdiri bersandar pada mobil, wanita
itu segera tersenyum dan menghampiri Thomas dan Dylan, walau terlihat sangat
jelas kedua mata wanita itu mempertanyakan kehadiran Dylan disini? Kenapa Dylan
harus mengikuti Thomas keluar?
“Hei
Bella… sudah lama aku tidak melihatmu..” sapa Dylan
“Umm..
hai Dylan, aku tidak bisa terus berada di New York.. aku disini hanya untuk
menemui Thomas..”
Dylan
mengangguk-angguk lalu menatap Thomas sesaat dan kembali menatap Bella “Okay,
kau menjaga kekasihmu dengan sangat baik Bella… lain kali ikutlah berkumpul
bersama kami.. Kaya merindukanmu sepertinya dan yang lainnya juga..” Dylan
menepuk bahu Bella
“Tidak
ada yang merindukanku?” Tanya Thomas sembari merangkul Bella sepertinya itu
sebuah kebiasaan, Dylan tertawa menatap Thomas pertanyaan macam apa itu? Tidak
mungkin ia teriakan bagaimana ia merindukan lelaki ini
“Tidak
ada yang merindukanmu Thomas, mereka tahu bagaimana sibuknya dirimu..” jawab
Dylan sambil tertawa bahkan mau tidak mau Bella ikut tertawa mendengar ucapan
Dylan
“Damn
Dylan..”
“Baiklah,
kau bukankah harus pergi?” Tanya Dylan dan Bella pun mengangguk mengiyakan,
Dylan merenggangkan tangannya ia ingin memeluk Thomas, dan segera dibalas oleh
Thomas keduanya saling menepuk punggung masing-masing seolah-olah
memperlihatkan di hadapan Bella mereka memang hanya sebatas sahabat dekat
“See
you Thomas..”
“See
you Dylan.. bye..” Thomas segera berbalik melangkah meninggalkan Dylan tidak
lupa Bella pun segera merangkul lengan Thomas dan mengikuti lelaki kurus itu
meninggalkan Dylan di tempatnya sesekali Thomas berbalik dan melambai pada
Thomas sebelum Thomas kembali masuk kedalam
“Dylan
terlihat seperti menyimpan masalah..” ucap Bella ketika mobil yang mereka
tumpangi sudah berjalan jauh dari tempat mereka tadi bertemu dengan Dylan
“Really?” Thomas mau tidak mau menyunggingkan senyumnya
Dylan memang tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya bahkan semenjak acara
dimulai lelaki itu sudah seperti anak ayam yang kehilangan induknya
mencari-cari dimana Thomas berada, berbeda dengan Thomas yang terlalu pintar
menyimpan semuanya sendirian jangan lupa ia sudah berakting sedari kecil ia
tahu bagaimana harus mengatur mimic wajahnya dengan benar
“Mungkin
dia menyimpan rahasia..”
Thomas
menyandarkan tubuhnya pada jok mobil “Secret… everyone have a secret Bella… and
he has one…”
Bella
menoleh dan menatap Thomas “How about you?”
Thomas
balas menatap Bella “I don’t know… maybe I have one or not..” Thomas tersenyum
santai seolah-olah kata-katanya hanyalah bualan, padahal ucapannya jelas
keadaan dirinya dan Dylan keduanya berjanji memulai semuanya, dengan diam-diam,
menjadikan hubungan mereka sebuah rahasia, rahasia besar yang hanya mereka
berdua yang tahu
“It’s a Secret… Thomas..”
“Our Secret Dylan..”
The End
Friday, May 13, 2016
8:07 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar