0330 [Still in My Mind]
Pairing : Park Chanyeol, Do Kyungsoo
Genre :
Romance, Hurt, Dead Character
Leght :
OneShoot
Tittle : 0330 [Still in my mind]
Author : CHoi Seorin
Namja tinggi itu memasuki ruang music, ruangan yang paling
ia sukai semenjak ia masuk ke kampus paling ternama di Korea Selatan ia
menghampiri piano hitam di ujung ruangan, ini tahun keduanya di kampus ini ia
membuka penutup piano hitam itu ia menyentuh setiap tutsnya dengan jemari
lentik panjangnya
“Sunbe?”
Namja
tinggi itu menoleh dan ia tersenyum “Ne?”
“Kau
masih belum pulang?”
Namja
tinggi itu kembali melihat jam tangan yang melingkar di tangannya ia menggeleng
“Ani, ada yang ingin kulakukan disini.. kau pulang lah terlebih dahulu..”
Namja
pendek itu mengangguk “CHanyeol Sunbae aku duluan ne..” namja itu pun
menghilang dari pintu masuk ruang music namja tinggi bernama Park Chanyeol itu
kembali menatap tuts-tuts piano dihadapannya ia duduk dibangku tepat di depan
piano itu
Sudah
sebulan ini, setiap hari setiap sepulang sekolah hanya ini kegiatannya ia
selalu mendatangi ruang klub music tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan
namja itu setahun yang lalu, namja yang sangat ia cintai hingga hari ini tempat
ini sangat penuh dengan kenangan akan namja itu ‘Kenangan?’ iya karena sekarang
hanya kenangan yang bisa Chanyeol ingat tentang namja itu
“Do
Kyungsoo..” gumam Chanyeol sembari menekan tuts nada DO “Saranghae..”
Mata
bulat Chanyeol tertutup ia kembali memutar segala memory tentang namja itu
namja mungil nya Do Kyungsoo nya
“Do Kyungsoo imnida..”
Chanyeol tersenyum lebar begitu
mendengar namja mungil yang sedari tadi ia perhatikan memperkenalkan diri
dihadapan beberapa orang diruang music akhirnya ia bisa mendengar suara seperti
apa yang keluar dari bibir bershape Love itu
“Kyungsoo-ah perkenalkan aku
Park Chanyeol..” CHanyeol tanpa perduli giliran perkenalannya masih lama ia
segera berdiri disisi kiri Kyungsoo namja mungil itu dan menggenggam jemari
Kyungsoo agar bersalaman dengan tangannya ia juga tidak perduli kini namja
bernama Do Kyungsoo itu menatap aneh kearahnya
“Park Chanyeol-shii sepertinya
belum waktunya kau untuk memperkenalkan diri..” tegur sang sunbae tetapi
CHanyeol hanya memberikan cengiran Khasnya lalu akhirnya beranjak kembali ke
tempat duduknya dan Do Kyungsoo tersenyum melihat tingkah Chanyeol namja tinggi
itu benar-benar lucu dan mengejutkan
Chanyeol
masih termenung di depan piano hitam dihadapannya sampai lamunannya tersadarkan
karena sebuah tepukan dan ketika ia menoleh ia melihat Byun Baekhyun sahabat
baik Do Kyungsoo namja yang sangat ia cintai “Ah Hyung?”
“Kau
disini lagi?” Tanya Baekhyun
Chanyeol
mencoba tersenyum ia bangkit dari duduknya ia berusaha mengembalikan senyum
bahagianya “Aku tadi ingin bermain piano hyung.. ada apa?”
Baekhyun
menghela nafas lalu tersenyum ia tahu Chanyeol tengah berbohong “Kai dan yang
lain sudah menunggu kau masih ingin disini?”
Chanyeol
kembali terdiam ia mengalihkan pandangannya pada piano hitam itu “Bisakah aku
tidak perlu ikut? A-aku benar-benar ingin menghabiskan waktuku disini..”
Baekhyun
mengangguk “Baiklah aku menunggumu disana, kami benar-benar berharap kau datang
CHanyeol-ah..” Baekhyun menepuk pelan lengan Chanyeol lalu beranjak
meninggalkan CHanyeol kembali sendirian diruang music ia kembali terdiam
berdiri menatap piano hitam itu lagi dan lagi
“Kau harus menekan yang ini dan ini..” ucap
Chanyeol sembari mengarahkan jemari Kyungsoo dalam genggamannya untuk menekan
tuts-tuts piano hitam di ruang music saat ini hanya tersisa mereka berdua entah
dimulai sejak kapan mereka selalu berjanji akan bertemu di ruang music tepat
pukul 03:30PM usai ruang music selesai digunakan oleh para senior, sejak hari
mereka kenal Chanyeol mengajarkan banyak hal pada Kyungsoo termasuk bermain
piano dan gitar semua nya mereka lakukan berdua hanya berdua
“Hyung, bagaimana kau bisa ahli
dalam segala alat music?” Tanya Kyungsoo tanpa meoleh matanya tetap focus pada
kumpulan tuts putih di hadapannya ia bahkan tidak menyadari Chanyeol sedari
tadi sibuk memperhatikan expesi wajah serius yang keluar dari wajah bulatnya
“Tidak segalanya hanya
beberapa.. tenang waktu kita banyak aku akan mengajarkan padamu semua yang ku
bisa..”
Kyungsoo menoleh lalu tersenyum
senang “Jinjja? Semua?”
CHanyeolpun ikut mengangguk
girang “Keurae… tapi aku punya syarat..”
Kening Kyungsoo berkerut bingung
“Apa syaratnya?”
CHanyeol menatap Kyungsoo
lekat-lekat “Jadilah namjachinguku..”
“Kyungsoo..” gumam CHanyeol lagi
namja tinggi itu bangkit berdiri dari duduknya ia melangkah menghampiri jendela
diruang music ia menatap keseluruhan ruangan ketika bersadar di jendela ia
tersenyum kecut disini, ia sangat ingat disini ia pertama kali mengecup bibir
bershape Love milik Kyungsoo setelah namja mungil itu menerimanya
Chanyeol mengeluarkan kepalanya dari jendela
ruang music dari kejauhan ia sudah melihat Kyungsoonya tengah bersepeda menuju
ruang music namja mungil itu tidak pernah berhenti tersenyum bahkan semua orang
yang ditemuinya dijalan menuju ruang music disapanya dengan senyuman,
satu-satunya alasan awal ia benar-benar jatuh pada pesona Do Kyungsoo adaah
Kyungsoo tersenyum padanya tanpa alasan ketika mereka saling berpapasan di
jalan semenjak itulah Chanyeol selalu mengingat namja itu dan ternyata mereka
bertemu kembali di 1 club yang sama
“Kau sudah datang?” sapa
Chanyeol ia tetap berada di posisinya berdiri melongo keluar dari dalam jendela
sedangkan Kyungsoo yang tengah memarkirkan sepedanya hanya menoleh dan
tersenyum sangat manis padanya, ah rasanya Chanyeol jatuh cinta setiap hari
pada namjanya
Chanyeol memetik gitarnya
sedangkan Kyungsoo memperhatikan kepalanya mengangguk-angguk tanda mengerti
sesekali dari bibirnya terdengar senandung lagu, keduanya bertatap dan bersama
menyanyikan sebuah lagu bersama diiringi petikan gitar Chanyeol mata Chanyeol
tertutup sambil tetap bernyanyi senyum tidak pernah lepas dari bibirnya ia
benar-benar berharap semua ini akan berlangsung selamanya, ia sangat ingin
memetik gitar untuk Kyungsoo menjadikan gitarnya sebagai pengantar lagu dari
setiap lagu yang di nyanyikan Kyungsoo, sesekali mereka tertawa jemari Chanyeol
tidak henti-henti mengelus sayang pipi bulat Kyungsoo senyuman itu hidupnya
Kyungsoo jiwanya
Chanyeol
membuka kardus di sudut ruang music bibirnya kembali menyunggingkan senyum ia
meraih beberapa balon bekas yang terdapat di dalam kardus ia ingat balon apa
ini ia menyusun beberapa balon tanpa angin itu berurutan di atas lantai H-A-P-P-Y-B-I-R-T-H-D-A-Y-D-O-K-Y-U-N-G-S-O-O
Chanyeol menatap kosong deretan balon itu kejadian itu rasanya seperti baru
kemarin
“Saengil Chukhaeeeeeee” Baekhyun berteriak
paling kencang ketika CHanyeol membawa Kyungsoo keruang music tepat pukul 03:30
sore seperti waktu janjian mereka setiap hari
“Uri Kyungsoo sudah menua..”
ucap namja berkulit tan Chanyeol dan Kyungsoo selalu memanggilnya Kai padahal
nama aslinya Kim JongIn
“Hyung? I-ini?” Kyungsoo menoleh
menatap Chanyeol yang kini tersenyum girang di belakangnya, ia tidak menyangka
ruang music yang biasanya hanya terisi peralatan music sekarang terisi
balon-balon pesta bahkan kue walau tidak ramai hanya teman-teman yang ia kenal
yang ada didalam tetapi Kyungsoo tidak pernah berfikir akan mendapat kejutan
seperti ini terlebih ini dari Chanyeol untuknya
“Saengil Chukhae Chagi..” ucap
Chanyeol sembari mengacak rambut Kyungsoo “Tadinya Kai sangat ingin ulang
tahunmu dirayakan bersamaan dengan ulang tahunnya tetapi aku menolaknya aku
ingin memberikan kejutan khusus untumu..”
Namja berwajah oriental memeluk
Kyungsoo dari samping ia tersenyum senang “Saengil Chukahae Kyungsoo-ah..”
“Gomawo Lay Hyung..” ia balas
memeluk namja bernama Lay itu ia benar-benar senang ulang tahunnya tahun ini
benar-benar tidak akan ia lupakan seumur hidupnya
“Cah, ayo kita rayakan…”
Chanyeol segera menarik Kyungsoo dan Lay masuk sedangkan namja tinggi itu
segera meraih gitar tercintanya ia segera duduk disisi kanan Kyungsoo
“Bernyanyilah aku akan mengiringimu..”
“Aish, kalian berdua membuatku
iri..” cibir Baekhyun
Baekhyun terdiam di dalam
mobil hingga akhirnya ia membuka pintu mobil milik Kai “Kai-ya kajja kita
berangkat sudah jam 3..”
Namja
bernama Kai yang tengah duduk di atas kap mobil miliknya menoleh “Chanyeol
Hyung benar-benar tidak ingin ikut?”
Baekhyun
menghela nafas “Mungkin masih sulit untuknya Kai.. ia belum bisa bertemu
Kyungsoo untuk saat ini..”
“Sampai
kapan dia akan begitu Hyung? Ini sudah sebulan.. apa dia belum bisa melepas
Kyungsoo Hyung? Kenapa dia masih datang ke ruang music? Bukankah harusnya dia
sadar Kyungsoo Hyung tidak mungkin datang..”
“Chanyeol
belum bisa memaafkan dirinya sendiri Kai..” ujar Baekhyun, ia bisa mengatakan
itu karena ia melihat sendiri Chanyeol seperti apa tadi di ruang music, hari
ini lebih berat dari hari-hari sebelumnya bagi Chanyeol
Namja
berwajah oriental datang bersama namja lain berwajah angelic mereka menatap
heran Baekhyun dan Kai “Chanyeol dimana?” Tanya namja berwajah angelic itu
Baekhyun
menggeleng “Kita berangkat dengan atau tanpa dia Suho Hyung..”
“Dia
tidak ikut?” Tanya namja di sebelah Suho
Kai
melihat jam tangannya “Kita tunggu setengah jam lagi Lay Hyung, setengah jam
lagi..”
Chanyeol
terlentang di atas lantai ia menghadap kearah jendela sinar matahari sore masuk
lewat sela-sela jendela yang sedikit
tertutup dedaunan pohon ia mengangkat jemarinya menghalau sinar matahari yang
mengenai wajahnya tetapi matanya melihat cincin yang melingkar di jari manis
dan kelingkingnya khususnya cincin di kelingkingnya mata namja tinggi itu
kembali menerawang cincin ini harusnya sampai dijemari Kyungsoo sebulan yang
lalu seharusnya cincin ini sekarang melingkar di jemari namja mungil itu
CHanyeol menatap kotak cincin dihadapannya
ia tersenyum digirang benar-benar girang bahkan jika ia bisa berteriak untuk
mengespresikan dirinya akan ia lakukan tetapi jika mengingat dimana ia berada
ia mengurungkan niatnya “Aku mau ini..” ucap nya pada penjulan cincin
dihadapanny, ia sudah memikirkan akan memakaikan cincin itu pada jemari
Kyungsoo sepanjang perjalanan pulang dari toko cincin hanya Kyungsoo yang ia
fikirkan
“Kapan harus kuberikan?” gumam
Chanyeol seorang diri ia tampak berfikir tetapi seketika ia menepuk kedua
tangannya tepat di depan wajahnya “Hari ini..”
Chanyeol segera meraih ponselnya
di sakunya ia menghubungi namja tercintanya ia menunggu beberapa saat sampai Kyungsoo
menerima panggilan tersebut
“Yeoboseyo Hyung?” sapa Kyungsoo
yang sedikit kesusahan mengangkat ponselnya karena ia tengah membantu noonanya
membuat kue
“Chagi-ya, bisakah kita bertemu
malam ini?”
Kyungsoo menghentikan acaranya
mengaduk adonan ia terlihat berfikir “Huum sepertinya bisa, wae?”
“Ada yang ingin kuberikan padamu
hari ini juga..” ucap Chanyeol penuh semangat dan terdengar suara tawa dari
sebrang sana
“Baiklah, nanti malam ne aku
juga ingin memberikan cookies buatan ku dan noonaku padamu..”
CHanyeol tersenyum senang bahkan
ia sampai melompat sekali ditepi jalan persetan dengan tatapan orang lain
“Araseo ditaman biasa ne, aku menunggumu di dekat air mancur.. jam 8 malam?”
Tanya Chanyeol lagi
Kyungsoo tersenyum “Ne, jam 8
malam aku pasti sudah ada disana Hyung.. tunggu aku ne..”
CHanyeol pun ikut tersenyum
bodoh “Tentu Chagi.. Saranghae..”
“Nado Saranghae Chanyeol
Hyung..”
“Ekhm..”
Kyungsoo menoleh kearah Noonanya
yang sudah berkacak pinggang menatapnya rasaya acara menelfonnya dengan
Chanyeol menganggu kegiatannya bersama dengan Noonanya “A, Hyung sampai bertemu
lagi ne aku harus menyelesaikan kue ku..”
“Ne Chagi.. sampai bertemu nanti
malam..” Chanyeol dan Kyungsoo sama-sama memutuskan sambungan telfon, Chanyeol
segera menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya ia tersenyum senang
menghirup nafas sebanyak-banyaknya ia segera melangkah kembali kerumahnya
“Kekasihmu eoh?” ejek Noona
Kyungsoo sembari memeperkan tepung terigu pada pipi Kyungsoo
“Aish Noona kotor..” Kyungsoo
mati-matian menyembunyikan rona merah di wajahnya “Ne itu Chanyeol Hyung..”
Noona Kyungsoo tersenyum “Kau
bahagia bersama namja itu?”
Kyungsoo menoleh lalu tersenyum
“Tidak pernah sebahagia ini Noona..”
Noona Kyungsoo mengangguk-angguk
“Baiklah, aku tidak salah mengijinkanmu untuk jadi belok jika kau memang
bahagia..”
Kyungsoo tersenyum senang walau
ia sudah tidak memiliki keluarga utuh karena orangtua mereka meninggal dalam
kecelakaan tapi ia punya Noona yang sangat mengerti dirinya bahkan menerima
dirinya yang berbeda ini tanpa mengomentari negative dirinya
“Cincin?” Tanya Kai memastikan
suara di seberang ponselnya tidak salah berbicara
“Ne, aku akan memberikannya
cincin..”
“Kau memang sudah akan
mengikatnya?” Tanya Kai bingung ia tidak pernah melihat sahabatnya sesemangat
ini ketika menjalin hubungan
“Aku tidak pernah seyakin ini
Kai, jika bukan karena statusku masih mahasiswa mungkin sudah kulamar Kyungsoo
setahun lalu saat bertemu dengannya pertama kali di jalan..”
Kai tertawa pelan ia yakin Hyung
sekaligus sahabatnya ini tengah benar-benar di mabuk cinta “Jika kau yakin maka
berikanlah, aku mendukungmu Hyung..”
Chanyeol menatap cincin di dalam
kotak hitamnya “Ne Kai-ya.. ah dan katakan
pada Baekhyun jangan menganggu Kyungsoo ku untuk malam ini saja, kami akan
bertemu di taman biasa dan kali ini aku mohon jangan sampai Baekhyun menyusul
Kyungsoo..”
Kali ini tawa Kai meledak “Hei,
aku bukan ibu nya Baekhyun Hyung bagaimana aku melarangnya?” Kai masih tertawa
“Tetapi akan kuusahakan.. kau tenang saja..”
“Gomawo Kai kau memang bisa ku
andalkan..”
CHanyeol bangkit dari
tidurnya ia meremas kemejanya jauh di dalam dadanya ia merasa sangat sesak
terlebih ketika jam di tangannya sudah hampir menunjukkan pukul 03:30 PM
waktunya bersama dengan Kyungsoonya, jam dimana mereka selalu bertemu setiap
hari disini bernyanyi bercanda berbicara bahkan mendengarkan lelucon Baekhyun Hyung
ataupun Lay Hyung, jam dimana sebulan ini hanya ia lewati seorang diri tanpa
Kyungsoonya
“Tidak
bisakah aku mengembalikan waktu? Akan kuulang hari itu… akan kujadikan kejadian
sebulan yang lalu hanya mimpi burukku..” Chanyeol meraih deretan balon yang ia
susun tadi, jermarinya meremsa kuat balon-balon itu lalu ia melemparnya
kesembarang arah “Kembali Kyungsoo..”
“Noona aku pergi ne..” Kyungsoo sudah rapih
dengan sweater merahnya dan kotak kecil yang ia tenteng di tangan kirinya
Noona Kyungsoo menghampiri
Kyungsoo lalu mengusap kepala Dongsaengnya “Kau akan naik bus?”
Kyungsoo menggeleng “Ani aku
akan naik sepeda ku saja..”
“Kau yakin?” Noona Kyungsoo
mengerutkan keningnya “Kau membawa kotak itu juga bukan..”
“Tenang Noona aku bisa
membawanya.. aku berangkat ne..” Kyungsoo memeluk Noonanya sebentar lalu
melepasnya “Annyeong Noona..” Kyungsoo segera menghampiri sepeda miliknya lalu
segera menaikki dan berangkat meninggalkan Noonanya yang sebenarnya khawatir
dengan keadaannya Kyungsoo yang menaiki sepeda sambil membawa cookies di dalam
kotak itu
Kyungsoo mengayuh sepeda nya
dengan semangat ia memegang stang sepeda dengan tangan kirinya sedangkan tangan
kanannya ia gunakan untung menggenggam kotak kecil berisi cookies buatannya
untuk Chanyeol, senyum tidak lepas dari bibirnya ia benar-benar selalu merasa
bahagia setiap akan bertemu dengan Chanyeol terdengar bodoh memang tetapi
itulah kenyataannya
Kyungsoo sesekali melihat jam
yang juga melingkar di pergelangan tangan kanannya sedikit susah memang karena
ia harus menjaga kotak cookies nya agar tidak miring”Omo sudah hampir jam 8”
ucap Kyungsoo panic setelah bersusah payah melihat jam tangannya baru saja ia
megalihkan matanya kembali menatap jalan cahaya lampu mobil yang menuju
kearahnya menyilaukan penglihatannya dan segalanya
‘Braaaak’
Chanyeol menatap jam di
pergelangan tangannya ia terkadang berdecak sebal sambil berjalan mondar mandir
di depan air mancur “Eodia?” ia menghela nafas “Sudah telat setengah jam dan
dia masih belum sampai..” Chanyeol duduk kembali di tepi kolam air mancur ia
menggaruk kepalanya yang tidak gatal tidak biasanya Kyungsoonya terlambat
seperti ini
“Chanyeol..”
Chanyeol menoleh dan ia melihat
Baekhyun berlari menghampirinya ia kembali berdecak sebal “Aish sudah kuminta
Kai agar menjagamu agar tidak menggangguku dengan Kyungsoo..”
Baekhyun menghampiri Chanyeol
dan menghadiahi Chanyeol satu pukulan telak di pipi Chanyeol bahkan namja
tinggi itu sampai tersungkur di tanah “Aku berkali-kali menghubungimu bodoh,
kenapa kau tidak menjawab??!”
Chanyeol berdiri dari jatuhnya
ia memegang rahang nya ini benar-benar sakit “Mwoya? Kenapa kau tiba-tiba
memukulku?” CHanyeol mengecek sakunya “Ponselku??” ia kembali mengecek saku
satunya bahkan saku hoodienya “Ponselku sepertinya tertinggal dirumah..”
Baekhyun menghela nafas berat
bahkan matanya sudah makin merah daripada saat ia datang tadi “Kyungsoo,
dirumah sakit..”
‘Sraak’
Kotak cincin yang sedari tadi ia
genggam jatuh begitu saja dari genggaman tangannya tanpa menunggu penjelasan
lebih dari Baekhyun namja tinggi itu segera berlari kerumah sakit ia tidak
dapat berfikir apa-apa ia hanya ingin melihat Kyungsoonya ia tidak ingin
terjadi sesuatu apapun pada Kyungsoo nya, Bahkan Chanyeol tidak sadar ketika ia
meninggalkan baekhyun kini namja itu sudah berjongkok ditepi air mancur memeluk
lututnya dan menangis dalam diam
Langkah Chanyeol terhenti tepat
didepan UGD disana sudah ada Noonanya Kyungsoo dan Kai ia berjalan linglung
menghampiri keduanya Noona Kyungsoo menatapnya tetapi yeoja itu langsung
menangis terisak dalam pelukan Kai baru saja Chanyeol ingin bertanya ada apa
dimana Kyungsoonya? Tiba-tiba beberapa perawat mendorong sebuah bangsal diatas
bangsal itu sudah ada sesosok tubuh yang sudah tertutup seluruh kain putih
CHanyeol memperhatikan bangsal dari keluar sampai lewat dihadapannya
‘Wush~~’
Entah angin darimana datang
sampai membuat penutup kepala di tubuh itu terbuka dan memperlihatkan wajah
Kyungsoonya yang sudah pucat dihadapannya “Andwae..” teriakan Noona Kyungsoo
menyadarkan CHanyeol yang barusan lewat dihadapannya Kyungsoonya
“Chamkanman!” Chanyeol menahan
para perawat itu ia mendorong semua perawat itu menjauh dari bangsal Kyungsoo
“Mau kalian bawa kemana dia eoh? Kenapa kalian menutup wajahnya?”
“Tuan kami harus membawanya
keruang jenazah..”
Sesak dada Chanyeol sesak
mendengar perawat itu mengucapkan kata-kata itu “Kotjimal!!” bentak Chanyeol “Panggil
dokter Kyungsoo masih bisa diselamatkan!” Chanyeol mengucang-guncang tubuh kaku
Kyungsoo “Chagi-ya ireona mereka akan membawamu, ya ireona..”
“Chanyeol-ah, jangan seperti
ini..” ucap Noona Kyungsoo yang Chanyeol lakukan makin membuatnya sakit, ia
tidak rela melihat dongsaeng satu-satunya pergi begitu saja tetapi ia lebih
tidak tega melihat Chanyeol seperti itu
“Noona mereka akan membawa
Kyungsoo, dimana dokternya?” Chanyeol melangkah hampir memasuki ruang UGD
langkahnya terhenti ketika Kai menahannya
“Hyung sudah!” Kai menahan tubuh
CHanyeol tetapi namja tingi itu berontak akhirnya Kai mendorong Chanyeol hingga
terjatuh dilantai dingin rumah sakit “Terimalah, Kyungsoo Hyung sudah tiada..”
Chanyeol mengarahkan
pandangannya kesegala arah ia berusaha mati-matian menahan air matanya ia
menutup telinga dan mata nya dari kenyataan “Kalian bisa membawa adikku..” ucap
Noona Kyungsoo setelah ia berusaha menahan isakkannya
“Andwae!!” Chanyeol hampir
berlari menghampiri bangsal Kyungsoo tetapi dengan cepat Kai menahan tubuh
tinggi Chanyeol agar tidak menghalangi para perawat itu
“Andwae!! Kyungsoo!!
Kyungsooo-ah!!”
“Kyungsoooooo!!!!”
‘Brak’
‘Srak’
Chanyeol
melempar semua barang kesembarang arah ia menendang piano hitam yang terus
membuatnya mengingat Kyungsoo “Argghhh!!” jeritnya ia memukul tuts-tuts piano
itu dengan kepalan kedua tangannya hingga terdengar nada fals yang lebih mirip suara
dengung yang merusak telinga yang mendengarnya, sama seperti perasaannya saat
ini rusak hancur ia benar-benar hancur tanpa Kyungsoo nya
‘Brak’
Pintu
ruang music terbuka Kai segera menahan CHanyeol yang hampir saja melempar gitar
kesayangannya gitar yang selalu ia mainkan bersama dengan Kyungsoo “Hyung!!”
Kai merampas dengan cepat gitar tak berdosa itu dari genggaman CHanyeol “Mwoya!
Kau fikir dengan kau seperti ini Kyungsoo disana akan senang?”
CHanyeol
melangkah mundur beberapa langkah hingga ia menabrak piano dibelakangnya dan jatuh
terduduk ia memeluk lututnya ia menangis ia benar-benar sangat sesak jauh di
dalam hati nya ia sudah tidak bisa menahan sakitnya lagi, setelah pemakaman
Kyungsoo ia tidak pernah menangis ia menahan semua perasaan sakitnya sendiri ia
tidak ingin menangis di hadapan Kyungsoo dan dihadapan siapapun dia tidak
pantas menangisi Kyungsoo, dirinya yang menyebabkan Kyungsoo kecelakaan malam
itu andai dia tidak meminta Kyungsoo menemuinya malam itu juga andai ia mau
menunggu hingga esoknya pasti Kyungsoo masih disisi mereka
Bahkan
Chanyeol masih ingat Baekhyun menyerahkan kotak cincin miliknya yang ia
tinggalkan begitu saja di taman, dan memberikan kotak kecil milik Kyungsoo
kotak cookiesnya dan sekarang ke-2 kotak itu sudah tidak ada gunanya sama
sekali bagiya jika ia hanya sendiri jika tidak ada Kyungsoo lagi disisinya
“Aku
membunuhnya Kai-ya..” ucap Chanyeol lirih suara yang biasa terdengar penuh
dengan kebahagiaan dan gelak tawa sebulan ini berubah, Chanyeol lebih pendiam
tidak banyak berbicara sering melamun Chanyeol tanpa Kyungsoo bagai setengah
nyawanya tidak lagi menetap di raganya
“Andai
malam itu aku tidak memintanya datang..”
Kai
berjongkok di depan CHanyeol “Kyungsoo ingin melihatmu Hyung, ikut dengan kami
ne..”
Chanyeol
merasa ada yang merangkulnya ketika ia menoleh itu ternyata Lay Hyung “Sebulan
yang lalu bukan salah siapa-siapa Chanyeol-ah.. Noonanya Kyungsoo pun sama
sekali tidak menyalahkanmu..”
“Ne
Hyung tidak ada yang menyalahkanmu..”
Chanyeol
menggeleng “Aku tidak akan ikut, pergilah.. aku tidak akan pernah datang ke makam
Kyungsoo tidak akan pernah..”
Lay dan
Kai saling bertatap dan menghela nafas “Jangan kemana-mana ne.. kami akan
segera kembali kemari setelah ke makam Kyungsoo..” ujar Lay ia prihatin melihat
keadaan CHanyeol dan tentu saja club music mereka
CHanyeol
mengangguk ia masih memeluk lututnya “Cepatlah kalian pergi aku benar-benar
ingin sendiri disini..”
Kai dan
Lay perlahan melangkah keluar dari ruang music meninggalkan Chanyeol seorang
diri, Chanyeol mendongak ia menjatuhkan dirinya kesamping ia kembali berbaring
di lantai ia kembali menatap cincin di jemarinya bias cahaya matahari
menyamarkan penglihatannya “Kyungsoo-ah.. apa kabarmu disana?” CHanyeol
menggerakan tangannya berusaha menangkap setipa cahaya yang berusaha menghalau
matanya menatap cincin yang melingkar di jemarinya “Aku masih mencintaimu
Kyungsoo-ah..”
‘Kriiing Kriiiing’
Chanyeol segera meminggirkan
langkah ketepi tanpa menoleh ke kanan dan kiri begitu mendengar suara klaskon
sepede dibelakangnya tetapi namja tinggi yang tengah asik memainkan ponselnya
itu malah terjerembab ke semak-semak
“Omo.. aish sial sekali..”
“Gwenchana?” si pengendara
sepeda segera meninggalkan sepedanya dan membiarkan sepedanya terjatuh di jalan
untuk membantu Chanyeol berdiri “Mari kubantu..” sipengendara sepeda
mengulurkan tangannya pada CHanyeol dan dengan segera meraih tangan itu dan
segera bangkit dari posisi jatuh yang sangat tidak berkelas itu
“Aku tidak apa-a….” Chanyeol
menghentikan ucapannya begitu melihat wajah namja dihadapannya ini “Boleh ku
tahu namamu?”
“Ne?”
Chanyeol tersenyum lebar
“Namamu..”
Si pengendara sepeda mengerutkan
keningnya tetapi ia kembali tersenyum “Do Kyungsoo itu namaku..” namja bernama
Kyungsoo memberikn tissue pada Chanyeol “Maaf aku terburu-buru aku benar-benar
minta maaf, lain kali kita bertemu lagi ne..” namja itu segera meninggalkan
Chanyeol dan kembali menaiki sepeda meninggalkan Chanyeol yang kini tengah
mengelus dadanya
“Jangan katakana aku jatuh
cinta?”
Chanyeol tersenyum ia
mengingat awal pertama ia bertemu Kyungsoo, bahkan mungkin Kyungsoo tidak tahu
kalau mereka pernah bertemu sebelumnya, sebelum bertemu di club music senyum
Kyungsoo saat itu berhasil mengalihkan dunia nya, tetapi sekarang akan dia bawa
kemana dunia nya jika Kyungsoo sudah tidak ada?
Chanyeol
menutup matanya dengan lengannya panjangnya “Kyungsoo..”
“Bogoshipeo..”
TAMAT
SEPTEMBER, 12 2015
11:32 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar