myCatalog

Senin, 12 Oktober 2015

0330 [Still in My Mind]



0330 [Still in My Mind]

Pairing            : Park Chanyeol, Do Kyungsoo

Genre              : Romance, Hurt, Dead Character

Leght              : OneShoot

Tittle               : 0330 [Still in my mind]


Author            : CHoi Seorin




                Namja tinggi itu memasuki ruang music, ruangan yang paling ia sukai semenjak ia masuk ke kampus paling ternama di Korea Selatan ia menghampiri piano hitam di ujung ruangan, ini tahun keduanya di kampus ini ia membuka penutup piano hitam itu ia menyentuh setiap tutsnya dengan jemari lentik panjangnya

                “Sunbe?”

                Namja tinggi itu menoleh dan ia tersenyum “Ne?”

                “Kau masih belum pulang?”

                Namja tinggi itu kembali melihat jam tangan yang melingkar di tangannya ia menggeleng “Ani, ada yang ingin kulakukan disini.. kau pulang lah terlebih dahulu..”

                Namja pendek itu mengangguk “CHanyeol Sunbae aku duluan ne..” namja itu pun menghilang dari pintu masuk ruang music namja tinggi bernama Park Chanyeol itu kembali menatap tuts-tuts piano dihadapannya ia duduk dibangku tepat di depan piano itu




                Sudah sebulan ini, setiap hari setiap sepulang sekolah hanya ini kegiatannya ia selalu mendatangi ruang klub music tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan namja itu setahun yang lalu, namja yang sangat ia cintai hingga hari ini tempat ini sangat penuh dengan kenangan akan namja itu ‘Kenangan?’ iya karena sekarang hanya kenangan yang bisa Chanyeol ingat tentang namja itu

                “Do Kyungsoo..” gumam Chanyeol sembari menekan tuts nada DO “Saranghae..”

                Mata bulat Chanyeol tertutup ia kembali memutar segala memory tentang namja itu namja mungil nya Do Kyungsoo nya

                “Do Kyungsoo imnida..”

                Chanyeol tersenyum lebar begitu mendengar namja mungil yang sedari tadi ia perhatikan memperkenalkan diri dihadapan beberapa orang diruang music akhirnya ia bisa mendengar suara seperti apa yang keluar dari bibir bershape Love itu

                “Kyungsoo-ah perkenalkan aku Park Chanyeol..” CHanyeol tanpa perduli giliran perkenalannya masih lama ia segera berdiri disisi kiri Kyungsoo namja mungil itu dan menggenggam jemari Kyungsoo agar bersalaman dengan tangannya ia juga tidak perduli kini namja bernama Do Kyungsoo itu menatap aneh kearahnya

                “Park Chanyeol-shii sepertinya belum waktunya kau untuk memperkenalkan diri..” tegur sang sunbae tetapi CHanyeol hanya memberikan cengiran Khasnya lalu akhirnya beranjak kembali ke tempat duduknya dan Do Kyungsoo tersenyum melihat tingkah Chanyeol namja tinggi itu benar-benar lucu dan mengejutkan

                Chanyeol masih termenung di depan piano hitam dihadapannya sampai lamunannya tersadarkan karena sebuah tepukan dan ketika ia menoleh ia melihat Byun Baekhyun sahabat baik Do Kyungsoo namja yang sangat ia cintai “Ah Hyung?”

                “Kau disini lagi?” Tanya Baekhyun

                Chanyeol mencoba tersenyum ia bangkit dari duduknya ia berusaha mengembalikan senyum bahagianya “Aku tadi ingin bermain piano hyung.. ada apa?”

                Baekhyun menghela nafas lalu tersenyum ia tahu Chanyeol tengah berbohong “Kai dan yang lain sudah menunggu kau masih ingin disini?”

                Chanyeol kembali terdiam ia mengalihkan pandangannya pada piano hitam itu “Bisakah aku tidak perlu ikut? A-aku benar-benar ingin menghabiskan waktuku disini..”

                Baekhyun mengangguk “Baiklah aku menunggumu disana, kami benar-benar berharap kau datang CHanyeol-ah..” Baekhyun menepuk pelan lengan Chanyeol lalu beranjak meninggalkan CHanyeol kembali sendirian diruang music ia kembali terdiam berdiri menatap piano hitam itu lagi dan lagi

                “Kau harus menekan yang ini dan ini..” ucap Chanyeol sembari mengarahkan jemari Kyungsoo dalam genggamannya untuk menekan tuts-tuts piano hitam di ruang music saat ini hanya tersisa mereka berdua entah dimulai sejak kapan mereka selalu berjanji akan bertemu di ruang music tepat pukul 03:30PM usai ruang music selesai digunakan oleh para senior, sejak hari mereka kenal Chanyeol mengajarkan banyak hal pada Kyungsoo termasuk bermain piano dan gitar semua nya mereka lakukan berdua hanya berdua

                “Hyung, bagaimana kau bisa ahli dalam segala alat music?” Tanya Kyungsoo tanpa meoleh matanya tetap focus pada kumpulan tuts putih di hadapannya ia bahkan tidak menyadari Chanyeol sedari tadi sibuk memperhatikan expesi wajah serius yang keluar dari wajah bulatnya

                “Tidak segalanya hanya beberapa.. tenang waktu kita banyak aku akan mengajarkan padamu semua yang ku bisa..”

                Kyungsoo menoleh lalu tersenyum senang “Jinjja? Semua?”

                CHanyeolpun ikut mengangguk girang “Keurae… tapi aku punya syarat..”

                Kening Kyungsoo berkerut bingung “Apa syaratnya?”

                CHanyeol menatap Kyungsoo lekat-lekat “Jadilah namjachinguku..”

                “Kyungsoo..” gumam CHanyeol lagi namja tinggi itu bangkit berdiri dari duduknya ia melangkah menghampiri jendela diruang music ia menatap keseluruhan ruangan ketika bersadar di jendela ia tersenyum kecut disini, ia sangat ingat disini ia pertama kali mengecup bibir bershape Love milik Kyungsoo setelah namja mungil itu menerimanya

                Chanyeol mengeluarkan kepalanya dari jendela ruang music dari kejauhan ia sudah melihat Kyungsoonya tengah bersepeda menuju ruang music namja mungil itu tidak pernah berhenti tersenyum bahkan semua orang yang ditemuinya dijalan menuju ruang music disapanya dengan senyuman, satu-satunya alasan awal ia benar-benar jatuh pada pesona Do Kyungsoo adaah Kyungsoo tersenyum padanya tanpa alasan ketika mereka saling berpapasan di jalan semenjak itulah Chanyeol selalu mengingat namja itu dan ternyata mereka bertemu kembali di 1 club yang sama

                “Kau sudah datang?” sapa Chanyeol ia tetap berada di posisinya berdiri melongo keluar dari dalam jendela sedangkan Kyungsoo yang tengah memarkirkan sepedanya hanya menoleh dan tersenyum sangat manis padanya, ah rasanya Chanyeol jatuh cinta setiap hari pada namjanya

                Chanyeol memetik gitarnya sedangkan Kyungsoo memperhatikan kepalanya mengangguk-angguk tanda mengerti sesekali dari bibirnya terdengar senandung lagu, keduanya bertatap dan bersama menyanyikan sebuah lagu bersama diiringi petikan gitar Chanyeol mata Chanyeol tertutup sambil tetap bernyanyi senyum tidak pernah lepas dari bibirnya ia benar-benar berharap semua ini akan berlangsung selamanya, ia sangat ingin memetik gitar untuk Kyungsoo menjadikan gitarnya sebagai pengantar lagu dari setiap lagu yang di nyanyikan Kyungsoo, sesekali mereka tertawa jemari Chanyeol tidak henti-henti mengelus sayang pipi bulat Kyungsoo senyuman itu hidupnya Kyungsoo jiwanya

                Chanyeol membuka kardus di sudut ruang music bibirnya kembali menyunggingkan senyum ia meraih beberapa balon bekas yang terdapat di dalam kardus ia ingat balon apa ini ia menyusun beberapa balon tanpa angin itu berurutan di atas lantai H-A-P-P-Y-B-I-R-T-H-D-A-Y-D-O-K-Y-U-N-G-S-O-O Chanyeol menatap kosong deretan balon itu kejadian itu rasanya seperti baru kemarin

                “Saengil Chukhaeeeeeee” Baekhyun berteriak paling kencang ketika CHanyeol membawa Kyungsoo keruang music tepat pukul 03:30 sore seperti waktu janjian mereka setiap hari

                “Uri Kyungsoo sudah menua..” ucap namja berkulit tan Chanyeol dan Kyungsoo selalu memanggilnya Kai padahal nama aslinya Kim JongIn

                “Hyung? I-ini?” Kyungsoo menoleh menatap Chanyeol yang kini tersenyum girang di belakangnya, ia tidak menyangka ruang music yang biasanya hanya terisi peralatan music sekarang terisi balon-balon pesta bahkan kue walau tidak ramai hanya teman-teman yang ia kenal yang ada didalam tetapi Kyungsoo tidak pernah berfikir akan mendapat kejutan seperti ini terlebih ini dari Chanyeol untuknya

                “Saengil Chukhae Chagi..” ucap Chanyeol sembari mengacak rambut Kyungsoo “Tadinya Kai sangat ingin ulang tahunmu dirayakan bersamaan dengan ulang tahunnya tetapi aku menolaknya aku ingin memberikan kejutan khusus untumu..”

                Namja berwajah oriental memeluk Kyungsoo dari samping ia tersenyum senang “Saengil Chukahae Kyungsoo-ah..”

                “Gomawo Lay Hyung..” ia balas memeluk namja bernama Lay itu ia benar-benar senang ulang tahunnya tahun ini benar-benar tidak akan ia lupakan seumur hidupnya

                “Cah, ayo kita rayakan…” Chanyeol segera menarik Kyungsoo dan Lay masuk sedangkan namja tinggi itu segera meraih gitar tercintanya ia segera duduk disisi kanan Kyungsoo “Bernyanyilah aku akan mengiringimu..”

                “Aish, kalian berdua membuatku iri..” cibir Baekhyun

                Baekhyun terdiam di dalam mobil hingga akhirnya ia membuka pintu mobil milik Kai “Kai-ya kajja kita berangkat sudah jam 3..”

                Namja bernama Kai yang tengah duduk di atas kap mobil miliknya menoleh “Chanyeol Hyung benar-benar tidak ingin ikut?”

                Baekhyun menghela nafas “Mungkin masih sulit untuknya Kai.. ia belum bisa bertemu Kyungsoo untuk saat ini..”

                “Sampai kapan dia akan begitu Hyung? Ini sudah sebulan.. apa dia belum bisa melepas Kyungsoo Hyung? Kenapa dia masih datang ke ruang music? Bukankah harusnya dia sadar Kyungsoo Hyung tidak mungkin datang..”

                “Chanyeol belum bisa memaafkan dirinya sendiri Kai..” ujar Baekhyun, ia bisa mengatakan itu karena ia melihat sendiri Chanyeol seperti apa tadi di ruang music, hari ini lebih berat dari hari-hari sebelumnya bagi Chanyeol

                Namja berwajah oriental datang bersama namja lain berwajah angelic mereka menatap heran Baekhyun dan Kai “Chanyeol dimana?” Tanya namja berwajah angelic itu

                Baekhyun menggeleng “Kita berangkat dengan atau tanpa dia Suho Hyung..”

                “Dia tidak ikut?” Tanya namja di sebelah Suho

                Kai melihat jam tangannya “Kita tunggu setengah jam lagi Lay Hyung, setengah jam lagi..”

                Chanyeol terlentang di atas lantai ia menghadap kearah jendela sinar matahari sore masuk lewat sela-sela jendela  yang sedikit tertutup dedaunan pohon ia mengangkat jemarinya menghalau sinar matahari yang mengenai wajahnya tetapi matanya melihat cincin yang melingkar di jari manis dan kelingkingnya khususnya cincin di kelingkingnya mata namja tinggi itu kembali menerawang cincin ini harusnya sampai dijemari Kyungsoo sebulan yang lalu seharusnya cincin ini sekarang melingkar di jemari namja mungil itu

                CHanyeol menatap kotak cincin dihadapannya ia tersenyum digirang benar-benar girang bahkan jika ia bisa berteriak untuk mengespresikan dirinya akan ia lakukan tetapi jika mengingat dimana ia berada ia mengurungkan niatnya “Aku mau ini..” ucap nya pada penjulan cincin dihadapanny, ia sudah memikirkan akan memakaikan cincin itu pada jemari Kyungsoo sepanjang perjalanan pulang dari toko cincin hanya Kyungsoo yang ia fikirkan

                “Kapan harus kuberikan?” gumam Chanyeol seorang diri ia tampak berfikir tetapi seketika ia menepuk kedua tangannya tepat di depan wajahnya “Hari ini..”

                Chanyeol segera meraih ponselnya di sakunya ia menghubungi namja tercintanya ia menunggu beberapa saat sampai Kyungsoo menerima panggilan tersebut

                “Yeoboseyo Hyung?” sapa Kyungsoo yang sedikit kesusahan mengangkat ponselnya karena ia tengah membantu noonanya membuat kue

                “Chagi-ya, bisakah kita bertemu malam ini?”

                Kyungsoo menghentikan acaranya mengaduk adonan ia terlihat berfikir “Huum sepertinya bisa, wae?”

                “Ada yang ingin kuberikan padamu hari ini juga..” ucap Chanyeol penuh semangat dan terdengar suara tawa dari sebrang sana

                “Baiklah, nanti malam ne aku juga ingin memberikan cookies buatan ku dan noonaku padamu..”

                CHanyeol tersenyum senang bahkan ia sampai melompat sekali ditepi jalan persetan dengan tatapan orang lain “Araseo ditaman biasa ne, aku menunggumu di dekat air mancur.. jam 8 malam?” Tanya Chanyeol lagi

                Kyungsoo tersenyum “Ne, jam 8 malam aku pasti sudah ada disana Hyung.. tunggu aku ne..”

                CHanyeol pun ikut tersenyum bodoh “Tentu Chagi.. Saranghae..”

                “Nado Saranghae Chanyeol Hyung..”

                “Ekhm..”

                Kyungsoo menoleh kearah Noonanya yang sudah berkacak pinggang menatapnya rasaya acara menelfonnya dengan Chanyeol menganggu kegiatannya bersama dengan Noonanya “A, Hyung sampai bertemu lagi ne aku harus menyelesaikan kue ku..”

                “Ne Chagi.. sampai bertemu nanti malam..” Chanyeol dan Kyungsoo sama-sama memutuskan sambungan telfon, Chanyeol segera menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya ia tersenyum senang menghirup nafas sebanyak-banyaknya ia segera melangkah kembali kerumahnya

                “Kekasihmu eoh?” ejek Noona Kyungsoo sembari memeperkan tepung terigu pada pipi Kyungsoo

                “Aish Noona kotor..” Kyungsoo mati-matian menyembunyikan rona merah di wajahnya “Ne itu Chanyeol Hyung..”

                Noona Kyungsoo tersenyum “Kau bahagia bersama namja itu?”

                Kyungsoo menoleh lalu tersenyum “Tidak pernah sebahagia ini Noona..”

                Noona Kyungsoo mengangguk-angguk “Baiklah, aku tidak salah mengijinkanmu untuk jadi belok jika kau memang bahagia..”

                Kyungsoo tersenyum senang walau ia sudah tidak memiliki keluarga utuh karena orangtua mereka meninggal dalam kecelakaan tapi ia punya Noona yang sangat mengerti dirinya bahkan menerima dirinya yang berbeda ini tanpa mengomentari negative dirinya

                “Cincin?” Tanya Kai memastikan suara di seberang ponselnya tidak salah berbicara

                “Ne, aku akan memberikannya cincin..”

                “Kau memang sudah akan mengikatnya?” Tanya Kai bingung ia tidak pernah melihat sahabatnya sesemangat ini ketika menjalin hubungan

                “Aku tidak pernah seyakin ini Kai, jika bukan karena statusku masih mahasiswa mungkin sudah kulamar Kyungsoo setahun lalu saat bertemu dengannya pertama kali di jalan..”

                Kai tertawa pelan ia yakin Hyung sekaligus sahabatnya ini tengah benar-benar di mabuk cinta “Jika kau yakin maka berikanlah, aku mendukungmu Hyung..”

                Chanyeol menatap cincin di dalam kotak hitamnya “Ne Kai-ya..  ah dan katakan pada Baekhyun jangan menganggu Kyungsoo ku untuk malam ini saja, kami akan bertemu di taman biasa dan kali ini aku mohon jangan sampai Baekhyun menyusul Kyungsoo..”

                Kali ini tawa Kai meledak “Hei, aku bukan ibu nya Baekhyun Hyung bagaimana aku melarangnya?” Kai masih tertawa “Tetapi akan kuusahakan.. kau tenang saja..”

                “Gomawo Kai kau memang bisa ku andalkan..”

                CHanyeol bangkit dari tidurnya ia meremas kemejanya jauh di dalam dadanya ia merasa sangat sesak terlebih ketika jam di tangannya sudah hampir menunjukkan pukul 03:30 PM waktunya bersama dengan Kyungsoonya, jam dimana mereka selalu bertemu setiap hari disini bernyanyi bercanda berbicara bahkan mendengarkan lelucon Baekhyun Hyung ataupun Lay Hyung, jam dimana sebulan ini hanya ia lewati seorang diri tanpa Kyungsoonya

                “Tidak bisakah aku mengembalikan waktu? Akan kuulang hari itu… akan kujadikan kejadian sebulan yang lalu hanya mimpi burukku..” Chanyeol meraih deretan balon yang ia susun tadi, jermarinya meremsa kuat balon-balon itu lalu ia melemparnya kesembarang arah “Kembali Kyungsoo..”

                “Noona aku pergi ne..” Kyungsoo sudah rapih dengan sweater merahnya dan kotak kecil yang ia tenteng di tangan kirinya

                Noona Kyungsoo menghampiri Kyungsoo lalu mengusap kepala Dongsaengnya “Kau akan naik bus?”

                Kyungsoo menggeleng “Ani aku akan naik sepeda ku saja..”

                “Kau yakin?” Noona Kyungsoo mengerutkan keningnya “Kau membawa kotak itu juga bukan..”

                “Tenang Noona aku bisa membawanya.. aku berangkat ne..” Kyungsoo memeluk Noonanya sebentar lalu melepasnya “Annyeong Noona..” Kyungsoo segera menghampiri sepeda miliknya lalu segera menaikki dan berangkat meninggalkan Noonanya yang sebenarnya khawatir dengan keadaannya Kyungsoo yang menaiki sepeda sambil membawa cookies di dalam kotak itu

                Kyungsoo mengayuh sepeda nya dengan semangat ia memegang stang sepeda dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya ia gunakan untung menggenggam kotak kecil berisi cookies buatannya untuk Chanyeol, senyum tidak lepas dari bibirnya ia benar-benar selalu merasa bahagia setiap akan bertemu dengan Chanyeol terdengar bodoh memang tetapi itulah kenyataannya

                Kyungsoo sesekali melihat jam yang juga melingkar di pergelangan tangan kanannya sedikit susah memang karena ia harus menjaga kotak cookies nya agar tidak miring”Omo sudah hampir jam 8” ucap Kyungsoo panic setelah bersusah payah melihat jam tangannya baru saja ia megalihkan matanya kembali menatap jalan cahaya lampu mobil yang menuju kearahnya menyilaukan penglihatannya dan segalanya

                ‘Braaaak’

                Chanyeol menatap jam di pergelangan tangannya ia terkadang berdecak sebal sambil berjalan mondar mandir di depan air mancur “Eodia?” ia menghela nafas “Sudah telat setengah jam dan dia masih belum sampai..” Chanyeol duduk kembali di tepi kolam air mancur ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal tidak biasanya Kyungsoonya terlambat seperti ini

                “Chanyeol..”

                Chanyeol menoleh dan ia melihat Baekhyun berlari menghampirinya ia kembali berdecak sebal “Aish sudah kuminta Kai agar menjagamu agar tidak menggangguku dengan Kyungsoo..”

                Baekhyun menghampiri Chanyeol dan menghadiahi Chanyeol satu pukulan telak di pipi Chanyeol bahkan namja tinggi itu sampai tersungkur di tanah “Aku berkali-kali menghubungimu bodoh, kenapa kau tidak menjawab??!”

                Chanyeol berdiri dari jatuhnya ia memegang rahang nya ini benar-benar sakit “Mwoya? Kenapa kau tiba-tiba memukulku?” CHanyeol mengecek sakunya “Ponselku??” ia kembali mengecek saku satunya bahkan saku hoodienya “Ponselku sepertinya tertinggal dirumah..”

                Baekhyun menghela nafas berat bahkan matanya sudah makin merah daripada saat ia datang tadi “Kyungsoo, dirumah sakit..”

                ‘Sraak’

                Kotak cincin yang sedari tadi ia genggam jatuh begitu saja dari genggaman tangannya tanpa menunggu penjelasan lebih dari Baekhyun namja tinggi itu segera berlari kerumah sakit ia tidak dapat berfikir apa-apa ia hanya ingin melihat Kyungsoonya ia tidak ingin terjadi sesuatu apapun pada Kyungsoo nya, Bahkan Chanyeol tidak sadar ketika ia meninggalkan baekhyun kini namja itu sudah berjongkok ditepi air mancur memeluk lututnya dan menangis dalam diam

                Langkah Chanyeol terhenti tepat didepan UGD disana sudah ada Noonanya Kyungsoo dan Kai ia berjalan linglung menghampiri keduanya Noona Kyungsoo menatapnya tetapi yeoja itu langsung menangis terisak dalam pelukan Kai baru saja Chanyeol ingin bertanya ada apa dimana Kyungsoonya? Tiba-tiba beberapa perawat mendorong sebuah bangsal diatas bangsal itu sudah ada sesosok tubuh yang sudah tertutup seluruh kain putih CHanyeol memperhatikan bangsal dari keluar sampai lewat dihadapannya

                ‘Wush~~’

                Entah angin darimana datang sampai membuat penutup kepala di tubuh itu terbuka dan memperlihatkan wajah Kyungsoonya yang sudah pucat dihadapannya “Andwae..” teriakan Noona Kyungsoo menyadarkan CHanyeol yang barusan lewat dihadapannya Kyungsoonya

                “Chamkanman!” Chanyeol menahan para perawat itu ia mendorong semua perawat itu menjauh dari bangsal Kyungsoo “Mau kalian bawa kemana dia eoh? Kenapa kalian menutup wajahnya?”

                “Tuan kami harus membawanya keruang jenazah..”

                Sesak dada Chanyeol sesak mendengar perawat itu mengucapkan kata-kata itu “Kotjimal!!” bentak Chanyeol “Panggil dokter Kyungsoo masih bisa diselamatkan!” Chanyeol mengucang-guncang tubuh kaku Kyungsoo “Chagi-ya ireona mereka akan membawamu, ya ireona..”

                “Chanyeol-ah, jangan seperti ini..” ucap Noona Kyungsoo yang Chanyeol lakukan makin membuatnya sakit, ia tidak rela melihat dongsaeng satu-satunya pergi begitu saja tetapi ia lebih tidak tega melihat Chanyeol seperti itu

                “Noona mereka akan membawa Kyungsoo, dimana dokternya?” Chanyeol melangkah hampir memasuki ruang UGD langkahnya terhenti ketika Kai menahannya

                “Hyung sudah!” Kai menahan tubuh CHanyeol tetapi namja tingi itu berontak akhirnya Kai mendorong Chanyeol hingga terjatuh dilantai dingin rumah sakit “Terimalah, Kyungsoo Hyung sudah tiada..”

                Chanyeol mengarahkan pandangannya kesegala arah ia berusaha mati-matian menahan air matanya ia menutup telinga dan mata nya dari kenyataan “Kalian bisa membawa adikku..” ucap Noona Kyungsoo setelah ia berusaha menahan isakkannya

                “Andwae!!” Chanyeol hampir berlari menghampiri bangsal Kyungsoo tetapi dengan cepat Kai menahan tubuh tinggi Chanyeol agar tidak menghalangi para perawat itu

                “Andwae!! Kyungsoo!! Kyungsooo-ah!!”

                “Kyungsoooooo!!!!”

                ‘Brak’

                ‘Srak’

                Chanyeol melempar semua barang kesembarang arah ia menendang piano hitam yang terus membuatnya mengingat Kyungsoo “Argghhh!!” jeritnya ia memukul tuts-tuts piano itu dengan kepalan kedua tangannya hingga terdengar nada fals yang lebih mirip suara dengung yang merusak telinga yang mendengarnya, sama seperti perasaannya saat ini rusak hancur ia benar-benar hancur tanpa Kyungsoo nya

                ‘Brak’

                Pintu ruang music terbuka Kai segera menahan CHanyeol yang hampir saja melempar gitar kesayangannya gitar yang selalu ia mainkan bersama dengan Kyungsoo “Hyung!!” Kai merampas dengan cepat gitar tak berdosa itu dari genggaman CHanyeol “Mwoya! Kau fikir dengan kau seperti ini Kyungsoo disana akan senang?”

                CHanyeol melangkah mundur beberapa langkah hingga ia menabrak piano dibelakangnya dan jatuh terduduk ia memeluk lututnya ia menangis ia benar-benar sangat sesak jauh di dalam hati nya ia sudah tidak bisa menahan sakitnya lagi, setelah pemakaman Kyungsoo ia tidak pernah menangis ia menahan semua perasaan sakitnya sendiri ia tidak ingin menangis di hadapan Kyungsoo dan dihadapan siapapun dia tidak pantas menangisi Kyungsoo, dirinya yang menyebabkan Kyungsoo kecelakaan malam itu andai dia tidak meminta Kyungsoo menemuinya malam itu juga andai ia mau menunggu hingga esoknya pasti Kyungsoo masih disisi mereka

                Bahkan Chanyeol masih ingat Baekhyun menyerahkan kotak cincin miliknya yang ia tinggalkan begitu saja di taman, dan memberikan kotak kecil milik Kyungsoo kotak cookiesnya dan sekarang ke-2 kotak itu sudah tidak ada gunanya sama sekali bagiya jika ia hanya sendiri jika tidak ada Kyungsoo lagi disisinya

                “Aku membunuhnya Kai-ya..” ucap Chanyeol lirih suara yang biasa terdengar penuh dengan kebahagiaan dan gelak tawa sebulan ini berubah, Chanyeol lebih pendiam tidak banyak berbicara sering melamun Chanyeol tanpa Kyungsoo bagai setengah nyawanya tidak lagi menetap di raganya

                “Andai malam itu aku tidak memintanya datang..”

                Kai berjongkok di depan CHanyeol “Kyungsoo ingin melihatmu Hyung, ikut dengan kami ne..”

                Chanyeol merasa ada yang merangkulnya ketika ia menoleh itu ternyata Lay Hyung “Sebulan yang lalu bukan salah siapa-siapa Chanyeol-ah.. Noonanya Kyungsoo pun sama sekali tidak menyalahkanmu..”

                “Ne Hyung tidak ada yang menyalahkanmu..”

                Chanyeol menggeleng “Aku tidak akan ikut, pergilah.. aku tidak akan pernah datang ke makam Kyungsoo tidak akan pernah..”

                Lay dan Kai saling bertatap dan menghela nafas “Jangan kemana-mana ne.. kami akan segera kembali kemari setelah ke makam Kyungsoo..” ujar Lay ia prihatin melihat keadaan CHanyeol dan tentu saja club music mereka

                CHanyeol mengangguk ia masih memeluk lututnya “Cepatlah kalian pergi aku benar-benar ingin sendiri disini..”

                Kai dan Lay perlahan melangkah keluar dari ruang music meninggalkan Chanyeol seorang diri, Chanyeol mendongak ia menjatuhkan dirinya kesamping ia kembali berbaring di lantai ia kembali menatap cincin di jemarinya bias cahaya matahari menyamarkan penglihatannya “Kyungsoo-ah.. apa kabarmu disana?” CHanyeol menggerakan tangannya berusaha menangkap setipa cahaya yang berusaha menghalau matanya menatap cincin yang melingkar di jemarinya “Aku masih mencintaimu Kyungsoo-ah..”

                ‘Kriiing Kriiiing’

                Chanyeol segera meminggirkan langkah ketepi tanpa menoleh ke kanan dan kiri begitu mendengar suara klaskon sepede dibelakangnya tetapi namja tinggi yang tengah asik memainkan ponselnya itu malah terjerembab ke semak-semak

                “Omo.. aish sial sekali..”

                “Gwenchana?” si pengendara sepeda segera meninggalkan sepedanya dan membiarkan sepedanya terjatuh di jalan untuk membantu Chanyeol berdiri “Mari kubantu..” sipengendara sepeda mengulurkan tangannya pada CHanyeol dan dengan segera meraih tangan itu dan segera bangkit dari posisi jatuh yang sangat tidak berkelas itu

                “Aku tidak apa-a….” Chanyeol menghentikan ucapannya begitu melihat wajah namja dihadapannya ini “Boleh ku tahu namamu?”

                “Ne?”

                Chanyeol tersenyum lebar “Namamu..”

                Si pengendara sepeda mengerutkan keningnya tetapi ia kembali tersenyum “Do Kyungsoo itu namaku..” namja bernama Kyungsoo memberikn tissue pada Chanyeol “Maaf aku terburu-buru aku benar-benar minta maaf, lain kali kita bertemu lagi ne..” namja itu segera meninggalkan Chanyeol dan kembali menaiki sepeda meninggalkan Chanyeol yang kini tengah mengelus dadanya

                “Jangan katakana aku jatuh cinta?”

                Chanyeol tersenyum ia mengingat awal pertama ia bertemu Kyungsoo, bahkan mungkin Kyungsoo tidak tahu kalau mereka pernah bertemu sebelumnya, sebelum bertemu di club music senyum Kyungsoo saat itu berhasil mengalihkan dunia nya, tetapi sekarang akan dia bawa kemana dunia nya jika Kyungsoo sudah tidak ada?

                Chanyeol menutup matanya dengan lengannya panjangnya “Kyungsoo..”

                “Bogoshipeo..”



                                                                     TAMAT


SEPTEMBER, 12 2015

11:32 PM
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar